Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN PUSKESMAS

PMK RI NOMOR 44 TAHUN 2016

TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PUSKESMAS

Dosen Pengampu : Isnanto, S.Si.T., M.Kes

Disusun oleh :

Helvy Ayu Tilana Rosha

P27825021021
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

PRODI D-III KESEHATAN GIGI

TAHUN 2023

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas laporan untuk mata kuliah Manajemen Puskesmas dengan judul
“PeraturanMenteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan untuk banyak pihak.

Surabaya, 08 September 2023

Helvy Ayu Tilana Rosha


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Puskesmas singkatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat, merupakan bagian integral
dari sistem kesehatan suatu negara. Sebagai salah satu komponen penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, peran Puskesmas sangat vital dalam upaya
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Pemerintah Indonesia, melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(PMK RI) Nomor 44 Tahun 2016, telah mengeluarkan pedoman yang mengatur mengenai
manajemen Puskesmas. Pedoman ini bertujuan untuk memberikan panduan dan arahan yang
jelas dalam pengelolaan dan penyelenggaraan Puskesmas di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui PMK RI Nomor 44 Tahun 2016, diharapkan Puskesmas dapat menjalankan
tugasnya secara efektif dan efisien, sehingga mampu memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas kepada masyarakat.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
manajemen Puskesmas dan pentingnya pedoman yang telah ditetapkan oleh pemerintah
sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan kesehatan primer. Dengan demikian,
diharapkan pembaca akan dapat mengaplikasikan konsep-konsep manajemen yang tepat
dalam konteks Puskesmas serta berkontribusi dalam upaya peningkatan kesehatan
masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana konsep dasar manajemen Puskesmas di Indonesia sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam PMK RI Nomor 44 Tahun 2016?
1.3 Tujuan
Tujuan utama adalah untuk memahami konsep dasar manajemen Puskesmas, terutama
dalam konteks ketentuan yang tercantum dalam PMK RI Nomor 44 Tahun 2016.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Pedoman Manaemen Kesehatan

Pasal 1

Pedoman manajemen Puskesmas harus menjadi acuan bagi:

a. Puskesmas dalam:
1) menyusun rencana 5 (lima) tahunan yang kemudian dirinci kedalam rencana
tahunan;
2) menggerakan pelaksanaan upaya kesehatan secara efesien dan efektif;
3) melaksanakan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja Puskesmas;
4) mengelola sumber daya secara efisien dan efektif; dan
5) menerapkan pola kepemimpinan yang tepat dalam menggerakkan, memotivasi, dan
membangun budaya kerja yang baik serta bertanggung jawab untuk meningkatkan
mutu dan kinerjanya.
b. Dinas kesehatan kabupaten/kota dalam melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis
manajemen Puskesmas.

Pasal 2

Ruang lingkup Pedoman Manajemen Puskesmas meliputi:

a. perencanaan;
b. penggerakkan dan pelaksanaan;
c. pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja; dan
d. dukungan dinas kesehatan kabupaten/kota dalam manajemen Puskesmas.

Pasal 3

Ketentuan lebih lanjut mengenai Pedoman Manajemen Puskesmas sebagaimana tercantum


dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 4

(1) Pembinaan dan pengawasan dalam pelaksanaan Peraturan Menteri ini dilaksanakan
oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan kinerja Puskesmas yang berkualitas
secara optimal.

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Anda mungkin juga menyukai