A. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587);
4. Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia 4578);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
6. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2015 tentang upaya kesehatan dan
pencegahan penyakit;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 Tentang Pendidikan dan Pelatihan
PNS;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pedoman
Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 Tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Renstra Kementerian Kesehatan 2020 - 2024;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan
Kesehatan Seksual;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2021 tentang
SPM;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
16. Permenkes Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga;
17. Permenkes Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas;
18. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 05 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan Anak;
19. Peraturan Walikota Jambi No 47 Tahun 2021 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Tata Kerja Pada Dinas Kesehatan Kota Jambi;
20. Keputusan Walikota Jambi No. 74 Tahun 2022 tentang pembentukan Pokjanal
Posyandu;
b. Gambaran Umum
B. TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan manajemen dan
pelayanan kesehatan dengan pendekatan keluarga di Puskesmas.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1. Melakukan Kepemimpinan
2. Melakukan Manajemen Data Puskesmas dan Keluarga Sehat
3. Melakukan Tata Kelola Keuangan di Puskesmas
4. Melakukan Manajemen Sumber Daya
5. Melakukan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
6. Melakukan Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
7. Menjelaskan Manajemen Mutu
8. Melakukan Manajemen Puskesmas
C. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan pelatihan ini dibiayai dari DAK Non Fisik (BOK) Tahun Anggaran 2023.
D. METODE
Proses pembelajaran pada kegiatan pelatihan ini menggunakan pendekatan Andragogi
dengan metode pembelajaran antara lain : presentasi interaktif, curah pendapat, diskusi
kelompok, demonstrasi, simulasi, studi kasus, bermain peran, praktik lapangan dan
pendampingan dengan Full Klasikal.
E. MATERI
Materi Pelatihan Manajemen Puskesmas (MP), dengan jumlah pelajaran sebanyak 83
JPL meliputi :
A. MATERI DASAR
1 Kebijakan PIS-PK
B. MATERI INTI
1 Kepemimpinan
2 Manajemen Data Puskesmas dan Keluarga Sehat
3 Tata Kelola Keuangan & Manajemen Aset
a. Instrumentasi Tata kelola Keunagan di Puskesmas
b. Perencanaan dan Penganggaran di Puskesmas
c. Manajemen Aset di Puskesmas
4 Manajemen Sumber Daya
a. Sumber Daya Manusia
b. Sarana Prasarana Alat
c. Obat dan Bahan Habis Pakai
5 Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
6 Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
7 Manajemen Mutu
8 Manajemen Puskesmas
C. Materi Penunjang
1 Building Learning Commitment
2 Pengarahan Program Pelatihan
3 Problematika PIS-PK
4 Rencana Tindak Lanjut
A. Peserta
Jumlah dalam satu kelas sebanyak 30 orang, dengan kriteria :
1. Asal peserta sebagai berikut :
a. Peserta pelatihan dari tim yang berasal dari 1 puskesmas yang sama
terdiri dari 2 orang :
Kepala Puskesmas
Kepala Sub Bagian Tata Usaha atau koordinator pelayanan di
Puskesmas
b. Dinas Kesehatan Kota Jambi : 4 orang pengelola program pelayanan
kesehatan, atau kesehatan masyarakat, atau perencana program
2. Kriteria peserta sebagai berikut:
a. Peserta dari Puskesmas:
1) ASN
2) Memiliki pengalaman bekerja di puskesmas minimal 2 tahun
3) Tidak dialih tugaskan dari Puskesmas minimal 2 tahun dibuktikan
dengan surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan
4) Mendapatkan izin tertulis dari pimpinan instansinya
Bersedia mengikuti pelatihan sampai selesai
B. Pelatih/Fasilitator
Narasumber dan Fasilitator pada pelatihan ini berasal dari :
1. Dinas Kesehatan Propinsi Jambi
2. Bapelkes Propinsi Jambi
G. PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN
a Penyelenggara
Penyelenggara Pelatihan Manajemen Puskesmas adalah Bapelkes Propinsi
Jambi yang terakreditasi.
b Tempat Penyelenggaraan
Tempat penyelenggaraan Pelatihan Manajemen Puskesmas adalah di Hotel yang
memenuhi sarana dan prasarana serta persyaratan untuk pelatihan.
H. EVALUASI
a. Evaluasi Terhadap Peserta
1. Evaluasi Peserta
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran dari peserta.
Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui:
a. Pengukuran terhadap hasil belajar dari aspek kognitif dapat dilihat dari
kenaikan nilai hasil pre dan post test, yang dilakukan oleh penyelenggara
dalam 2 tahapan yaitu :
1) Penjajagan awal melalui pre test.
2) Penjajagan akhir melalui post test untuk mengetahui pemahaman
peserta terhadap materi yang telah diberikan.
b. Pengamatan dan penilaian terhadap tugas yang diberikan
c. Test komprehensif
Soal test komprehensif ditentukan oleh Pusat Pelatihan SDMK.
Pengendalian ujian dilakukan oleh Pusat Pelatihan SDMK bekerjasama
dengan Unit Penyelenggara teknis. Evaluasi terhadap peserta meliputi
refleksi, pre-test, post-test, penugasan dan penggalian informasi.
I. SERTIFIKASI
Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan ketentuan kehadiran
minimal 95% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran akan mendapatkan
‘Sertifikat Pelatihan’ yang dikeluarkan oleh Bapelkes dengan angka kredit 2 (Dua).
Sertifikat ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan oleh panitia
penyelenggara pelatihan. Apabila tidak memenuhi ketentuan tersebut, maka peserta
hanya akan mendapatkan ‘Surat Keterangan Telah Mengikuti Pelatihan’ yang
ditandatangani oleh penyelenggara pelatihan.