Anda di halaman 1dari 2

VIRUS GONDONGAN

 Sejarah Penemuan Virus

Sejarah penyakit gondongan dimulai pada abad ke-5 SM, ketika Hippocrates
menggambarkannya sebagai "pembengkakan bilateral atau unilateral di dekat telinga, dan beberapa
di antaranya mengalami nyeri bilateral atau unilateral serta pembengkakan pada testis.". Namun,
isolasi dan kultur virus baru dapat dilakukan pada tahun 1945, dan vaksinasi pertama kali dilisensikan
pada tahun 1967. Tanpa imunisasi rutin, kejadiannya diperkirakan mencapai 100-1.000 kasus per
juta, dengan epidemi setiap 4-5 tahun. Namun, vaksinasi universal telah memberikan kontribusi
besar terhadap penurunan kejadian penyakit gondongan di seluruh dunia. Finlandia adalah negara
pertama yang menyatakan dirinya bebas penyakit gondong pada tahun 2000 setelah program
vaksinasi MMR nasional 2 dosis untuk anak-anak, sehingga menghasilkan cakupan vaksinasi yang
tinggi 1). Di Korea, vaksin gondongan dimasukkan dalam Program Imunisasi Nasional (NIP) pada
tahun 1985, dan dosis booster diberikan mulai tahun 1997.

 Karakteristik Virus
Gejala utama dari gondongan adalah pembengkakan pada area pipi dan rahang. Hal ini
disebabkan terjadi karena adanya pembengkakan pada kelenjar air ludah atau kelenjar
parotis yang berada di bawah telinga.

 Penyakit dan Gejala Yang Ditimbulkan

Gejala Gondongan
Gejala gondongan biasanya baru akan muncul 12–25 hari setelah terinfeksi virus. Gondongan
ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis, atau pembengkakan di bawah telinga, dan
gejala penyakit infeksi.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang akan timbul saat terjadi gondongan:
Pipi bengkak, bisa hanya satu sisi atau kedua sisi, akibat pembengkakan kelenjar parotis
Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan
Demam hingga 39°C
Mulut kering
Sakit kepala
Nyeri sendi
Nyeri perut
Mudah lelah
Hilang nafsu makan
Meski demikian, pada beberapa penderita, gejala gondongan dapat lebih ringan atau
menyerupai gejala pilek. Beberapa penderita bahkan tidak mengalami gejala apa pun.

 Upaya Penanggulangan Virus

Penyakit gondongan bisa dicegah dengan memberikan imunisasi MMR (measles,


mumps, rubella) pada anak-anak. Vaksin MMR berfungsi untuk melindungi tubuh dari
penyakit campak, gondongan, dan rubella. Vaksin ini perlu diberikan pada anak sebanyak dua
kali, yaitu saat anak berusia 18 bulan dan saat anak berusia 5-7 tahun.

Anda mungkin juga menyukai