Anda di halaman 1dari 6

Pendidikan Kesetaraan

A. Pengertian Pendidikan Kesetaraan


Pendidikan kesetaraan adalah pendidikan non formal yang ditujukan kepada warga
Negara yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal di sekolah. Biasa dikenal
dengan nama Kejar (Kelompok belajar) Paket A setara SD, Paket B setara SMP dan paket C
setara SMA. Ada juga program Keaksaraan Fungsional (KF) untuk melayani warga yang buta
huruf. Pendidikan kkesetaraan dengna slogan “Menjangkau yang tidak terjangkau” berupaya
memberikan layanan pendidikan bagi warga yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan
formal dengan berbagai alas an
Pelaksanaan pemhelejaraan untuk pendidikan kesetaraan tersentral dalam PKBM (Pusat
Kegiatan belajar Masyarakat) dan SKB (Sanggar Kegiatan Belajar). Selain itu sebuah PKBM
juga dilengkapi dengan TBM (Taman Baca Masyarakat). Untuk peserta didik di pendidikan
kesetaraan disebut dengan warga belajar sedangka gurunya disebut dengan tutor.

B. Pembagian Kelas
Pembagian kelas di pendidikan kesetaraan menggunakan nama tingkatan. Oleh karena itu
tidak ada yang namanya naik kelas tapi adanya naik tingkatan. Namun, masih terdapat beberaapa
PKBM atau SKB yang menganggap kelas di pendidikan kesetaraan sama dengan di pendidikan
formal dan di akhir semester masih diselenggarakan ujian kenaikan kelas, padahal seharusnya
pembelajaran berbasis modul sehingga ujiannya per modul.
1. Tingkatan 1 atau derajat kompetensi Awal setara SD kelas I-III
2. Tingkatan 2 atau derajat kompetensi Dasar setara SD kelas IV-VI
3. Tingkatan 3 atau derajat kompetensi Terampil 1 setara SMP kelas VII-VIII
4. Tingkatan 4 atau derajat kompetensi Terampil 2 setara SMP kelas IX
5. Tingkatan 5 atau derajat kompetensi Mahir 1 setara SMA kelas X-XI
6. Tingkatan 6 atau derajat kompetensi Mahir 2 setara SMA kelas XII

C. Penamaan Semester
Penamaan semester di pendidikan kesetaraan menggunakan istilah Paket Kompetensi
atau yang disingkat PK.
1. Tingkatan 1 setara SD kelas I-III
 PK 1.1 setara SD kelas I semester ganjil
 PK 1.2 setara SD kelas I semester genap
 PK 1.3 setara SD kelas II semester ganjil
 PK 1.4 setara SD kelas II semester genap
 PK 1.5 setara SD kelas III semester ganjil
 PK 1.6 setara SD kelas III semester genap
2. Tingkatan 2 setara SD kelas IV-VI
 PK 2.1 setara SD kelas IV semester ganjil
 PK 2.2 setara SD kelas IV semester genap
 PK 2.3 setara SD kelas V semester ganjil
 PK 2.4 setara SD kelas V semester genap
 PK 2.5 setara SD kelas VI semester ganjil
 PK 2.6 setara SD kelas VI semester genap
3. Tingkatan 3 setara SMP kelas VII-VIII
 PK 3.1 setara SMP kelas VII semester ganjil
 PK 3.2 setara SMP kelas VII semester genap
 PK 3.3 setara SMP kelas VIII semester ganjil
 PK 3.4 setara SMP kelas VIII semester genap
4. Tingkatan 4 setara SMP kelas IX
 PK 4.1 setara SMP kelas IX semester ganjil
 PK 4.2 setara SMP kelas IX semester genap
5. Tingkatan 5 setara SMA kelas X-XI
 PK 5.1 setara SMA kelas X semester ganjil
 PK 5.2 setara SMA kelas X semester genap
 PK 5.3 setara SMA kelas XI semester ganjil
 PK 5.4 setara SMA kelas XI semester genap
6. Tingkatan 6 setara SMA kelas XII
 PK 6.1 setara SMA kelas XII semester ganjil
 PK 6.2 setara SMA kelas XII semester genap

D. Sistem SKK
Sistem SKK (Satuan Kredit Kompetensi) menyatakan beban belajar pada pendidikan
kesetaraan yang menjadi pembeda dengan pendidikan formal. Melalui system ini, warga belajar
dilayani pada satuan pendidikan kesetaraan untuk belajar sesuai dengan kebutuhan dan
kecepatan belajarnya. SKK menjadi acuan dalam perencanaan proses pembelajaran untuk
pengakuan pencapaian kompetensi warga belajar sebagai tanda menguasai satu mata pelajaran.
Dalam pendidikan kesetaraan pemaknaan SKK dinyatakan 1 SKK = 1 jam tatap muka,
atau 2 jam tutorial, atau 3 jam mandiri. Alokasi waktu 1 jam sama dengan 35 menit untuuk Paket
A, 40 menit untuk Paket b dan 45 menit untuk Paket C. Pemaknaan beban belajar pada
pendidikan kesetaraan dapat disandingkan dengan beban belajar pada pendidikan formal untuk
mengetahui kesetaraan beban belajarnya. Ketentuan pembagian SKK di pendidikan kesetaraan
adalah 70 % untuk kelompok umum dan 30 % untuk kelompok khusus.

E. Pemetaan SKK Paket A


 Strktur kurikulum Paket A
 Hasil Pemetaan SKK Paket A

F. Pemetaan SKK Paket B


 Strktur kurikulum Paket B
 Hasil Pemetaan SKK Paket B

G. Pemetaan SKK Paket C


 Strktur kurikulum Paket C

 Hasil Pemetaan SKK Paket C

Anda mungkin juga menyukai