Anda di halaman 1dari 4

ANBK dan AKMI

Persamaan ANBK dan AKMI


Berikut ini adaah beberapa bentuk persamaan ANBK dan AKMI.

1. Bertujuan memetakan mutu satuan pendidikan


ANBK dan AKMI, keduanya sama-sama merupakan evaluasi yang digunakan untuk
memetakan mutu sistem pendidikan dengan menggunakan instrumen asesmen
kompetensi.

Kedua bentuk evaluasi ini tidak terkait dengan kelulusan peserta didik. Penilaian untuk
kelulusan peserta didik merupakan kewenangan pendidik dan satuan pendidikan.

2. Mengukur kompetensi minimal peserta didik


Titik berat keduanya, secara garis besar adalah sama-sama pada kompetensi minimal
peserta didik, yaitu literasi dan numerasi.

Literasi adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan


merefleksikan berbagai jenis teks, sehingga menyelesaikan masalah dan mengembangkan
kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia, agar dapat berkontribusi
secara produktif di masyarakat.

Sedakan numerasi merupakan kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur,


fakta, dan alat matematika, sehingga mampu menyelesaikan masalah sehari-hari pada
berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga
dunia.

3. Tidak bertujuan menggantikan Ujian Nasional


ANBK dan AKMI tidak untuk menggantikan peran Ujian Nasional dalam mengevaluasi
prestasi atau hasil belajar peserta didik secara individual.

Akan tetapi, ANBK dan AKMI menggantikan peran Ujian Nasionak sebagai sumber
informasi untuk memetakan dan mengevaluasi mutu sistem pendidikan.

Baca :

 POS Penyelenggaraan Asesmen Nasional AN Tahun 2021


 Prosedur Operasional Standar POS AKMI Tahun 2021

Sebagai alat untuk mengevaluasi mutu sistem, keduanya akan menghasilkan potret yang
lebih utuh tentang kualitas hasil belajar serta proses pembelajaran di satuan pendidikan.
4. Hanya diikuti oleh beberapa siswa sebagai sampel
Baik ANBK maupun AKMI, keduanya merupakan cara untuk memotret dan memetakan
mutu sekolah dan sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, tidak semua
peserta didik perlu menjadi peserta dalam evaluasi tersebut.

Hal yang diperlukan adalah informasi dari sampel yang mewakili populasi peserta didik di
setiap satuan pendidikan pada jenjang kelas yang menjadi target dari ANBK dan AKMI.

5. Berbasis komputer
Di dalam penyelenggaraanya, ANBK dan AKMI sama-sama berbasis komputer. Pada
penggunaan moda pun, baik ANBK maupun AKMI memberikan dua pilihan moda, yaitu
online dan semi online.

Online berarti peserta asesmen mengerjakan soal langsung secara online (daring) dari
server pusat. Sedang semionline, melalui beberapa tahap yang dimulai dari sinkronisasi
secara online antara server pusat dengan server sekolah.

Peserta mengerjakan secara offline dari server sekolah, kemudian setelahnya sekolah
mengirimkan hasil pekerjaan siswa ke server pusat secara online.

Perbedaan ANBK dan AKMI


Perbedaaan mendasar antara ANBK dan AKMI adalah pada peserta. ANBK akan diikuti
oleh Kepala Sekolah, guru, dan peserta didik, sedangkan AKMI hanya diikuti oleh peserta
didik saja.

Pada ANBK, kepala sekolah dan guru akan mengisi survei lingkungan belajar, untuk
peserta didik meliputi Asesmen Kompetenti Minimum (Literasi dan Numerasi), Survei
Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Sedangkan pada AKMI, peserta didik menyelesaiakan evaluasi untuk Literasi Membaca,
Literasi Numerasi, Literasi Sains, dan Literasi Sosial Budaya.

Perbedaan lengkap antara ANBK dan AKMI dapat dilihat pada tabel berikut.

Perbedaan ANBK AKMI

Asesmen Nasional (AN) atau Asesmen Asesmen Kompetensi Madrasah


Nama
Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Indonesia (AKMI)
Evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah
Evaluasi yang diselenggarakan oleh
untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada
Kementerian Agama untuk mengukur
tingkat satuan pendidikan dasar dan
kompetensi peserta didik madrasah
Pengertian menengah dengan menggunakan instrumen
dalam Literasi Membaca, Literasi
asesmen kompetensi minimum (Literasi
Numerasi, Literasi Sains dan Literasi
Membaca dan Numerasi), survei karakter,
Sosial Budaya.
dan survei lingkungan belajar.

1. Kepala satuan pendidikan


2. Seluruh Pendidik
3. Siswa Kelas V, VIII, dan XI yang terpilih Seluruh siswa Kelas V MI, VIII MTs,
Peserta
sebagai sampel pada satuan pendidikan (35 dan XI MA/MAK
siswa per sekolah dasar dan 45 siswa per
sekolah menengah)

1. Asesmen Kompetenti Minimum (Literasi 1. Literasi Membaca


Instrumen dan Numerasi) 2. Literasi Numerasi
untuk Siswa 2. Survei Karakter 3. Literasi Sains
3. Survei Lingkungan Belajar 4. Literasi Sosial Budaya

Instrumen
untuk Kepala Survei Lingkungan Belajar –
dan Guru

1. Kelas 5 MI (50% MI se-Indonesia)


1. Kelas 5 SD/MI/Paket A/Ula
Tingkat Kelas di tahun 2021
2. Kelas 8 SMP/MTs/Paket B/Wustha
dan Jenjang 2. Kelas 5 MI (50% MI sisanya),
3. Kelas 11 SMA/MA/SMK/MAK/Paket
Peserta Kelas 7 MTs, dan Kelas 11 MA di
C/Ulya
tahun 2022
1. SMK/MAK/Paket C : 20 – 23 September
2021
2. SMA/MA : 27 – 30 September 2021
Waktu 3. SMP/MTs/Paket B : 4 – 7 Oktober
MI : 20 Oktober – 6 November   2021
Pelaksanaan 4. SD/MI/Paket A Gel. I : 8 – 11 November
2021
5. SD/MI/Paket A Gel. II : 15 – 18 November
2021

Terdiri atas 5 level


Terdiri atas 4 level
1. Perlu Intervensi Khusus
Kategori 1. Perlu Intervensi Khusus
2. Dasar
Pencapaian 2. Dasar
3. Cakap
Kompetensi 3. Cakap
4. Terampil
4. Mahir
5. Perlu Ruang Kreasi

Anda mungkin juga menyukai