Anda di halaman 1dari 64

ASESMEN KOMPETENSI MINIMAL (AKM)

Disampaikan Oleh:
Dr Tatang Sunendar MSi
Latar Belakang
Baik Menurut Guru Belum Tentu Baik Menurut Murid

“Banyak guru merasa situasi di sekolah


baik tapi murid tidak merasa itu. Jadi, ini
suatu hal penting bagi guru menjadi
refleksi apa yang dia kira baik, dia harus
tanya pada murid, ngecek pada murid di
dalam ekpsektasi dan harapan murid.”
(Mendikbudristek, Nadiem Makarim)

3
SKOR INDONESIA Di PISA
2018
Disparitas Kemampuan antar Wilayah:
Skor Membaca DKI dan DIY Sejajar dengan Malaysia dan
Brunei

95% Confidence Interval Pada PISA 2018, dilakukan oversample


Skor Membaca
provinsi DIY dan DKI. Hasil menunjukkan skor
Malaysia
membaca DKI dan DIY sejajar dengan
DIY
Malaysia dan Brunei. Namun hal ini juga
DKI
menunjukkan disparitas mutu yang lebar di
Brunei Darussalam
Indonesia
380 400 420 440
Kelemahan Pada Literasi
Membaca

Negara % benar
Singapore 18,47
Thailand 3,91
Malaysia 6,76
Vietnam 55,33
OECD 14,25

Siswa tidak cermat membaca


informasi yang ada pada
footnote
Kelemahan siswa pada Literasi
SAINS
Kelemahan
siswa
Indonesia:
Berfikir scientific
untuk
memverifikasi
suatu informasi
logis ataukah tidak
berdasarkan bukti
ilmiah

5% menjaw
ab benar
Kelemahan siswa
pada Literasi
Matematika adalah
Kemampuan Mengolah informasi:
• mencerna permasalahan,
• mengidentifikasi informasi,
• memilah informasi dan
menggunakannya.

Negara % benar
Singapore 32.13

1% Thailand
Malaysia
4.43
10.66
menjawab Vietnam 9.23
benar OECD 13.68
schooling ≠ learning
50% Indonesian student in below low category and 20% in
low category (TIMSS 2015 result).

Country % correct
Internasional 97.1 %
Indonesia 59.5 %
Example of Low benchmark items
Arab Saudi 58.2 %
Moroko 62.0 %
Low category description: student able to Taipei 97.7 %
compute simple mathematical notation in a
routine situation and show basic Singapore 93.7 %
understanding on numeracy.
Korea 96. 5 %
PENINGKATAN MUTU KBM

Masih rendahnya mutu literasi dan numerasi


peserta didik menunjukkan bahwa ada hal yang
perlu dibenahi oleh guru terkait praktik
pembelajaran.

10
PEMBELAJARAN KURANG INTERAKTIF

Sebanyak 67 persen guru masih kurang


dalam aspek aktivasi kognitif berisi
pembelajaran bersifat interaktif, sesuai
peserta didik, memastikan ada
diferiensiasi dalam kelas.
(Sumber : Hasil Asesmen Nasional 2021)

11
ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM

AKM
Asesmen Kompetensi mengukur
kemampuan minimal yang dibutuhkan
peserta didik.
• AKM digunakan untuk memetakan
sekolah-sekolah dan daerah-
daerah berdasarkan kompetensi
minimal
• Mencakup kemampuan literasi dan
numerasi
• Literasi dan numerasi bukan mata
pelajaran bahasa atau matematika,
melainkan kemampuan menggunakan
konsep itu untuk menganalisis sebuah
Asesmen Kompetensi Pada Tahun
2021 nanti bukan berdasarkan mata
pelajaran atau penguasaan materi
pelajaran/kurikulum seperti yang
diterapkan dalam ujian nasional
selama ini, melainkan melakukan
pemetaan terhadap dua kompetensi
minimum siswa, yakni dalam hal
literasi dan numerasi.
PERBEDAAN UN DAN ASESMEN 2021
Aspek Ujian Nasional AKM, Survey Karakter,
Survey Lingkungan Belajar
Hal yang diukur Capaian pada kompetensi • Capaian kompetensi pada
kurikulum berdasarkan literasi membaca dan numerasi
mata pelajaran • Karakter siswa
• Gambaran lingkungan belajar
Target Pengukuran Semua peserta didik kelas 9 Semua satuan Pendidikan dengan
dan 12 sampel peserta didik kelas 5, 8, dan 11
Moda asesmen Komputer dan kertas-pensil Komputer
Metode asesmen Fixed test Multistage adaptive test
Pelaporan Individu dan agregat di satuan Satuan Pendidikan dan agregat wilayah
Pendidikan serta wilayah
Fokus laporan Pemetaan dan perbaikan Perbaikan pembelajaran serta peningkatan
pembelajaran lingkungan belajar yang kondusif
Kebutuhan pengakuan Secara otomatis diperoleh Peserta didik kelas 12 yang
kompetensi individu dari hasil asesmen nasional memerlukan akan mendaftarkan diri
untuk AKM individu/siswa
Asesmen Kompetensi Minimum
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
• Kata Minimum mengacu kepada tidak semua konten
di dalam kurikulum diukur di dalam AKM.
• AKM akan mengukur keterampilan dasar: literasi dan
numerasi. Kemampuan bernalar tentang teks dan
angka. Kompetensi tersebut dibangun dari jenjang
dasar sampai menengah dalam suatu learning
progression.
• AKM berbentuk survey dengan sample siswa kelas 5,
kelas 8, dan kelas 11 – tidak melaporkan hasil individu
siswa namun laporan agregat yang berfokus kepada
peningkatan internal dari waktu ke waktu bukan
komparasi antar kelompok.
Komponen Asesmen Nasional
(Kelas 5, 8, and 11)

Survei Lingkungan
AKM-nasional Survei Karakter
Belajar
• Literasi & • Aspek terpilih • Aspek terpilih
dari 6 Profil dari model
numerasi Pelajar Pancasila sekolah efektif
• Siswa • Siswa • Siswa, guru,
kepala sekolah
Asesmen Kompetensi
Minimum
Literasi Membaca Numerasi

Kemampuan untuk memahami, Kemampuan berpikir


menggunakan, mengevaluasi, menggunakan konsep,
merefleksikan berbagai jenis teks prosedur, fakta, dan alat
untuk menyelesaikan masalah matematika untuk
dan mengembangkan kapasitas menyelesaikan masalah
individu sebagai warga Indonesia sehari-hari pada berbagai
dan warga dunia agar dapat jenis konteks yang relevan
berkontribusi secara produktif untuk individu sebagai warga
kepada masyarakat. negara Indonesia dan dunia.
MENGAPA LITERASI-NUMERASI?

Karena literasi dan numerasi adalah MODAL


PENTING dan FUNDAMENTAL yang perlu
dimiliki oleh setiap orang untuk menunjang
berbagai aktivitas dalam kehidupannya.
Manusia literat akan memiliki kecakapan/
keterampilan hidup (life skill)

21
ENAM LITERASI DASAR

(1) literasi baca-tulis


(2) literasi numerasi
(3) literasi sains
(4) literasi digital
(5) literasi finansial
(6) literasi budaya dan
kewarganegaraan.
22
LITERASI MEMBACA

Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan


untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi,
merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk
mengembangkan kapasitas individu sebagai warga
Indonesia dan warga dunia serta untuk dapat
berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

23
LITERASI NUMERASI

Numerasi adalah kemampuan berpikir


menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan
alat matematika untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari pada berbagai jenis
konteks yang relevan untuk individu sebagai
warga Indonesia dan warga dunia.
24
Komponen Instrumen AKM

Membaca Matematika (Numerasi)


1.Teks Informasi 1.Bilangan, Pengukuran dan
2.Teks Fiksi Geometri
2.Data dan Ketidakpastian
3.Aljabar.

25
Komponen AKM

LITERASI MEMBACA NUMERASI


Konten Teks informasi, teks yang bertujuan untuk Bilangan, meliputi representasi, sifat urutan,
memberikan fakta, data, dan informasi dan operasi beragam jenis bilangan (cacah, bulat,
dalam rangka pengembangan wawasan pecahan, desimal).
serta ilmu
pengetahuan yang bersifat ilmiah. Pengukuran dan geometri, meliputi mengenal
bangun datar hingga menggunakan volume dan
Teks fiksi, teks yang bertujuan untuk luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari.
memberikan Juga menilai pemahaman peserta didik tentang
pengalaman mendapatkan hiburan, pengukuran panjang, berat, waktu, volume dan
menikmati cerita, dan melakukan debit, serta satuan luas menggunakan satuan
perenungan baku.
kepada pembaca.

26
Komponen AKM

LITERASI MEMBACA NUMERASI


Data dan ketidakpastian,
meliputi pemahaman,
interpretasi serta penyajian
data maupun peluang.

Aljabar, meliputi persamaan


dan pertidaksamaan, relasi
dan fungsi (termasuk pola
bilangan), serta rasio dan
proporsi.

27
Komponen AKM
LITERASI MEMBACA NUMERASI
Proses Menemukan informasi, mencari, Pemahaman, memahami
Kognitif mengakses serta menemukan informasi fakta, prosedur serta alat
tersurat dari wacana. matematika.

Interpretasi dan integrasi, Penerapan, mampu


memahami informasi tersurat menerapkan konsep
maupun tersirat, memadukan matematika dalam situasi
interpretasi antar bagian teks nyata yang bersifat rutin.
untuk menghasilkan inferensi.
Penalaran, bernalar dengan
Evaluasi dan refleksi, menilai konsep matematika untuk
kredibilitas, kesesuaian menyelesaikan masalah
maupun keterpercayaan teks bersifat non rutin.
serta mampu mengaitkan isi
teks dengan hal lain di luar
teks.

28
Komponen AKM

LITERASI MEMBACA NUMERASI


Konteks Personal, berkaitan dengan Personal, berkaitan dengan
kepentingan diri secara kepentingan diri secara
pribadi. pribadi.

Sosial Budaya, berkaitan Sosial Budaya, berkaitan


dengan kepentingan antar dengan kepentingan antar
individu, budaya dan isu individu, budaya dan isu
kemasyarakatan. kemasyarakatan.

Saintifik, berkaitan dengan Saintifik, berkaitan dengan


isu, aktivitas, serta fakta isu, aktivitas, serta fakta
ilmiah baik yang telah ilmiah baik yang telah
dilakukan maupun futuristic. dilakukan maupun futuristic.

29
JENIS AKM Numerasi - Literasi
1. AKM Nasional (kelas 5, 8, dan 11)
• Mengukur kinerja/mutu sekolah
• Administrasi terstandar

2. AKM Kelas (awal SD – akhir SMA)


• Mengukur hasil belajar siswa
• Formatif, alat untuk teach at the right level
• Administrasi tidak terstandar

3. AKM Sertifikasi (kelas 12)


• Mengukur hasil belajar siswa
• Administrasi terstandar
Asesmen untuk Meningkatkan Mutu
Pendidikan

Asesmen Informasi Kualitas Hasil belajar


pembelajaran siswa

Tujuan asesmen nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen nasional dilakukan untuk
mengevaluasi kinerja satuan pendidikan dan sekaligus menghasilkan informasi untuk perbaikan kualitas
belajar-mengajar, yang kemudian diharapkan berdampak pada karakter dan kompetensi siswa.
31
Asesmen Nasional sebagai penunjuk arah tujuan
dan praktik pembelajaran
Kompetensi dan karakter murid sebagai tujuan
Asesmen Nasional menunjukkan apa yang seharusnya menjadi
tujuan utama sekolah, yakni pengembangan karakter dan
kompetensi siswa. Hal ini diharap dapat mendorong sekolah dan
dinas pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada
perbaikan mutu pembelajaran.

Ciri-ciri sekolah yang efektif


Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik
esensial sebuah sekolah yang efektif dalam mengembangkan
kompetensi dan karakter murid (mulai dari ciri pengajaran yang
baik, sampai program dan kebijakan sekolah yang membentuk iklim
akademik, sosial, dan keamanan yang kondusif). Hal ini diharap
membantu sekolah lebih memahami apa yang perlu dilakukan
untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
32
Asesmen Nasional ...
… dirancang untuk memotret mutu input, proses, dan hasil belajar yang mencerminkan
kinerja sekolah, sebagai umpan balik berkala yang objektif dan komprehensif bagi
manajemen sekolah, dinas pendidikan, dan Kemendikbud.
Asesmen Nasional dilaksanakan di semua sekolah dengan responden murid, guru, dan kepala sekolah.

Murid kelas 5, 8, dan 11


Guru SD, SMP, dan SMA Kepala SD, SMP, dan SMA
Maksimal 30 murid SD dan 45 murid
SMP/SMA/SMK akan dipilih secara acak Semua guru menjadi responden. Untuk Semua kepala sekolah menjadi responden.
oleh Kemendikbud untuk menjadi mengurangi beban administratif, guru Sama dengan guru, kepala sekolah diberi
responden. Tes dan kuesioner murid diberi waktu 2 minggu untuk mengisi waktu 2 minggu untuk mengisi kuesioner.
diadministrasikan menggunakan kuesioner. Pengisian kuesioner dilakukan Pengisian kuesioner dilakukan secara daring
komputer dalam kondisi terawasi secara daring tanpa pengawasan (mandiri). tanpa pengawasan (mandiri).
(proctored),
33
Instrumen Asesmen Nasional dan Informasi yang
dihasilkan
Responden Instrumen Informasi

Murid AKM Literasi- Hasil belajar


Numerasi kognitif

Hasil belajar
Survei Karakter
sosial-emosional

Guru

Survei Lingkungan Karakteristik input dan


Belajar proses pembelajaran

Kepala Sekolah
APA YANG DIUKUR?

Asesmen Kompetensi Minimum Survey Karakter Survey Lingkungan Belajar

Literasi Membaca Iklim belajar dan iklim satuan pendidikan


Karakter : Profil pelajar Pancasila
Iklim keamanan sekolah:
Kemampuan untuk memahami, • Keamanan dan well being siswa
menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan • Sikap dan keyakinan guru
berbagai jenis teks untuk menyelesaikan Beriman, bertakwa, berakhlak mulia • Kebijakan & program sekolah
masalah dan mengembangkan kapasitas Bernalar kritis Iklim kebhinekaan sekolah:
individu sebagai warga Indonesia dan warga • Praktik multikultural di kelas
dunia agar dapat berkontribusi secara
Mandiri • Sikap &keyakinan guru/kepsek
produktif di masyarakat. Kreatif • Kebijakan & program sekolah
Indeks Sosial Ekonomi
Bergotong royong • Pendidikan orang tua
Numerasi Berkebhinekaan global • Profesi orang tua
• Fasiilitas belajar di rumah
Kemampuan berpikir menggunakan konsep, Kualitas Pembelajaran:
prosedur, fakta, dan alat matematika untuk  Manajemen kelas
menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai
 Dukungan afektif
 Aktivasi kognitif
jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai
Pengembangan Guru
warga negara Indonesia dan dunia. • Refeksi dan perbaikan pembelajaran
• Dukungan untuk refleksi guru

35
Komponen AKM Bentuk Soal
Literasi Membaca Numerasi Bentuk soal
Konten Konten Objektif
Teks Informasi Bilangan
Pengukuran dan Geometri Pilihan Ganda (hanya 1
Teks Sastra
Data dan Uncertainty
jawaban benar)
Aljabar
Proses kognitif Pilihan Ganda kompleks
(jawaban benar lebih dari 1)
Menemukan infomasi Proses kognitif
Interpretasi dan integrasi Pemahaman Menjodohkan
Evaluasi dan Refleksi Aplikasi
Isian Singkat (angka, nama/
Penalaran benda yang sudah fixed)
Konteks
Personal Konteks Non- Objektif (essay)
Sosial budaya Personal
Saintifik Sosial kultural
Saintifik

36
Tema Sustainable Development Goals
PESERTA ASESMEN NASIONAL ADALAH SELURUH SATUAN PENDIDIKAN NAMUN TIDAK
SEMUA SISWA. SISWA DIPILIH SECARA RANDOM DENGAN STRATIfiKASI SOSIAL
EKONOMI

Peserta Pelaksanaan Pelaporan


SD/ MI, maks 30 per sekolah Berbasis komputer dan adaptif Tidak untuk individual siswa
● Kelas 5, materi sampai kelas 4 Adaptif: soal yang ditempuh akan Laporan pada level sekolah dan daerah
tergantung dari performa pada Sebagai alat refleksi diri sekolah dan
SMP/ MTs, maks 45 per sekolah soal awal pemda
Setiap peserta mengerjakan: Tidak untuk me-ranking sekolah
● Kelas 8, materi sampai kelas 8
1. Tes literasi membaca
2. Tes numerasi Tahun 2021 tidak ada paket tes
SMA, SMK, MA, maks 45 per sekolah khusus, hanya dapat diselenggarakan
3. Survei karakter
● Kelas 11, materi sampai kelas 10 4. Survei lingkungan belajar bagi peserta tanpa akomodasi khusus

Rencana Pelaksanaan
Setiap peserta mengerjakan
SMP, MSA, SMK : Maret 2021
asesmen selama 2 hari
SD : Agustus 2021

14
ALOKASI WAKTU

Hari ke-1 Hari ke-2


Jenjang

• tes literasi 75 menit • tes numerasi 75 menit


SD
• survey karakter 20 menit • survey lingkungan belajar 20 menit

SMP • tes literasi 90 menit • tes numerasi 90 menit

SMA • survey karakter 30 menit • survey lingkungan belajar 30 menit


SMK

39
Asemen Kompetensi MInimum
AKM Nasional AKM Kelas

Fungsi untuk memahami


Fungsi untuk mengevaluasi
hasil belajar individu peserta
kualitas sistem pendidikan
didik

Sampel peserta didik


Peserta didik kelas 2-12
kelas , 8 dan 11

Pelaksanaan terstandar oleh Pelaksanaan oleh guru di


Pusat kelas

40
CONTOH SOAL LITERASI
Literasi: Si Kikir dan Emasnya

• Seorang yang kikir menjual seluruh hartanya dan membeli segumpal emas
yang dikuburnya di dalam sebuah lubang di samping sebuah dinding tua. Dia
kemudian mengunjungi simpanannya itu setiap hari. Salah seorang anak
buahnya memperhatikan hal ini dan memutuskan untuk mengintai gerak-gerik
si kikir. Anak buahnya ini kemudian mengetahui rahasia harta yang
tersembunyi tersebut, dan mulai menggali, dan menemukan segumpal emas,
dan dicurinya. Si kikir, pada kunjungan berikutnya, menemukan lubang yang
sudah kosong dan mulai menarik-narik rambutnya dan meraung-meraung
sejadi-jadinya. Seorang tetangga, yang melihat kejadian itu dan mengetahui
apa penyebabnya, kemudian berkata, “Berdoalah dan jangan bersedih,
ambillah segumpal batu, dan letakkan di dalam lubang itu, dan bayangkan
seolah-olah emas itu masih berada di sana. Bagi kamu hal itu akan sama
saja, karena sewaktu emas itu berada di sana, kamu tidak
memilikinya,karena kamu sedikit pun tidak menggunakannya.”
TIPE PERTANYAAN UNTUK MENGUKUR
KEMAMPUAN MENEMUKAN KEMBALI
INFORMASI DARI TEKS
Bacalah pertanyaan berikut dan berilah nomor
sesuai
dengan urutan kejadian di dalam bacaan.
• Si kikir memutuskan menggunakan seluruh uangnya
untuk membeli emas
• Seseorang mencuri emas si kikir
• Si kikir menggali lubang dan menyembunyikan
hartanya di sana
• Tetangga si kikir menyuruhnya untuk menggantikan
emas itu dengan sebuah batu
2. TIPE PERTANYAAN
MENGINTEGRASIKAN DAN
MENGINTERPRETASIKAN

• Pembaca dituntut mengembangkan interpretasi dengan


mengintegrasikan berbagai pengetahuan dan menghubungkan
rincian cerita dengan ide utama, seperti contoh soal di bawah
ini.
3. MEREFLEKSIKAN DAN MENGEVALUASI ISI
BACAAN

• Pembaca membuat hipotesis alasan perbuatan


pelaku cerita dengan menggabungkan informasi
sebelumnya dengan informasi pada bacaan serta
informasi di luar teks, seperti contoh soal
berikut ini.
4. Tipe pertanyaan mengintegrasikan
dan menginterpretasikan

• Pembaca dituntut membentuk pemahaman yang luas


TIPE TIPE SOAL NUMERASI

1. Knowing (pemahaman) Level


2. Applying (Penerapan)
3. Reasoning (Penalaran) kognitif

Domain

1. Bilangan
2. Geometri dan Pengukuran
3. Aljabar
4. Data dan Ketidakpastian
Numerasi: Contoh Soal (1)
Understanding
Numerasi: Contoh Soal (2)
Applying
Numerasi: Contoh Soal (3)
Reasoning – making

judgement/decision
Numerasi: Contoh Soal (4)
Numerasi: Contoh Soal (5)
Numerasi: Contoh Soal (6)
Ayoooo dapatkan voucher bagi
yang bIsa jawab dengan tepat
dan cepat
Literasi Membaca: Contoh Soal (1)
Teks Informasi

Retrieve and Access


STRATEGI
PENYUSUNAN SOAL
AKM
PROSES PENYUSUNAN SOAL AKM KELAS

LITERASI :
1. TENTUKAN KONTEKS TEKS : TEKS SASTRA, NUMERASI
TEKS INFOMASI
2. TENTUKAN KONTENS TEKS : PERSONAL. 1. TENTUKAN KONTEN : PERSONAL,SOSIAL BUDAYA
SOAL BUDAYA, SAINTIFIK SAINTIFIK
3. TENTUKAN LEVEL KOGNITIF : MENENTUKAN
2. TENTUKAN LEVEL KOGNITIF : KNOWING,APPLYING,
IFORMASI,MAMAHAMI . MENGAVALUASI DAN
MENG INTREVENSI
REASIONING
4. TENTUKAN LEARNING PROGRESION ( KLS 3. TENTUKAN KONTEKS DOMAIN : BILANGAN,
2.3.4 DST GEOMETRI DAN PENGUKURAN, ALJABAR, DATA
DAN KETIDAK PASTIAN
4. TENTUKAN LEARNING PROGRESION (KLS 1,2,3 DST
AKTIVITAS LITERASI DALAM PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMAHAMAN WACANA
/TEKS
Sebelum Membaca
• Membuat prediksi
Aha…! • Mengidentifikasi tujuan membaca

Ketika
membaca
• Mengidentifikasi informasi yang relevan
• Memvisualisasi (jika teks bukan bentuk visual)
• Membuat informasi
• Membuat keterkaitan

Setelah membaca
• Membuat ringkasan
• Mengevaluasi teks
• Menginformasi, merevisi, atau menolak
prediksi
PROSES PENYUSUNAN SOAL AKM LITERASI

TENTUKAN PROSES BENTUK


KONTENS
KONTEKS
KOGNITIF SOAL

SASTRA TEKS 1. TIPE PERTANYAAN UNTUK MENGUKUR PG.


INFORMASI KEMAMPUAN MENEMUKAN KEMBALI
PERSONAL
SOSIAL
SAINTIFIK
B S
INFORMASI DARI TEKS BUDAYA MENJODOHK
BUKU SASTRA 2. TIPE PERTANYAAN AN
MEDIA MENGINTEGRASIKAN DAN DST
INFORMASI MENGINTERPRETASIKAN
(KORAN,BUKU 3. MEREFLEKSIKAN DAN MENGEVALUASI
DLL ISI BACAAN
4. TIPE PERTANYAAN MENGINTEGRASIKAN DAN
MENGINTERPRETASIKAN

Contoh :
Sastra………………menemukan kembali informasi……personal………………….betul salah
Artinya soal diambil dari teks sastra proses kognitifnya menmukan kembali …konteknya personal…..bentuk soal pilihan
ganda
Spesifikasi Stimulus
NO KOMPETENSI STIMULUS KOMPETENSI YANG BENTUK SOAL KETERANGAN
DASAR SIUJI
KISI KISINYA LITERASI

JENJANG KONTENS KONTEKS KOMPETENSI SUB KOMPETENSI Indikatator BENTUK SOAL


PROSES PENYUSUNAN SOAL AKM NUMERASI

TENTUKAN PROSES BENTUK


KONTENS
KONTEKS
KOGNITIF SOAL

BILANGAN PENGUKURAN
1. PEMAHAMAN PG.
SOSIAL B S
2. APLIKASI PERSONAL
BUDAYA
SAINTIFIK
MENJODOHK
ALJABAR DATA KETIDAK 3. PENALARAN AN
PASTIAN DST

CONTOH :
Bilangan………………pemahaman…………………..personal…………………pilihan ganda
Artinya soal dibuat tentang bilangan proses kognitifnya pemahaman konteknya personal bentuk soalnya pilihan ganda
penilaian bermutu
kunci pendidikan
bermutu

Anda mungkin juga menyukai