Anda di halaman 1dari 19

BAGIAN AWAL

A. JUDUL DIKLAT/PELATIHAN :

“Bimtek Guru Belajar Asesmen Kompetensi Minimum”

B. WAKTU PELAKSANAAN :
1. HARI/TANGGAL : Minggu, 24 - 28 Januari 2021
2. WAKTU : Menyesuaikan

Jadwal terlampir

C. TEMPAT PELAKSANAAN : Portal Guru Belajar AKM

( https://gurubelajar-akm.simpkb.id/ )

D. TUJUAN PELAKSANAAN :
1. Meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
2. Meningkatkan kompetensi guru dalam memahami dan menerapkan konsep
Asesmen Kompetensi Minimum
3. Meningkatkan kompetensi guru dalam Memahami bentuk pelaksanaan
Asesmen Nasional
4. Meningkatkan kompetensi guru dalam Menganalisis contoh asesmen literasi
membaca pada Asesmen Kompetensi Minimum.
5. Meningkatkan kompentensi guru dalam Membaca dan menindaklanjuti
laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum.
6. Melakukan pengimbasan dengan mengajak rekan guru yang lain untuk
mengikuti program Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum.

E. LAMA PELAKSANAAN : 32 JAM

F. SURAT TUGAS : Terlampir

G. PELAKSANA : Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

1
BAGIAN ISI

A. Tujuan Keikutsertaan Bimtek:

1. Peserta ingin menambah wawasan sehingga bisa mewujudkan pendidikan yang


berkualitas
2. Peserta ingin meningkatkan kompetensi dalam memahami dan menerapkan
konsep Asesmen Kompetensi Minimum
3. Peserta ingin meningkatkan kompetensi dalam Memahami bentuk pelaksanaan
Asesmen Nasional
4. Peserta ingin meningkatkan kompetensi dalam memahami dan menerapkan
konsep Asesmen Kompetensi Minimum
5. Peserta ingin meningkatkan kompetensi dalam memahami dan menerapkan
konsep Asesmen Kompetensi Minimum
6. Dengan mengikuti bimtek ini, peserta dapat mengaplikasikan materi AKM dalam
pembelajaran
7. Peserta dapat melaksanakan pengimbasan kepada rekan sejawat untuk
mengikuti bimtek AKM ini.

B. Deskripsi Materi Bimtek:

1. Materi pertama adalah Konsep Asesmen Nasional menjelaskan tentang


Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah,
madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu
satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar
( Literasi, Numerasi, dan Karakter ) serta kualitas proses belajar mengajar dan
iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan
Belajar.
a. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur kompetensi mendasar
literasi membaca dan numerasi siswa. 
b. Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang
mencerminkan karakter siswa

2
c. Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan
proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.

Asesmen nasional dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk


memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan
meningkatkan hasil belajar siswa. 

3
2. Materi kedua adalah Tehnik Pelaksanaan Asesmen Nasional berisi tentang
petunjuk dan teknis pelaksanaan Asesmen Nasional

4
Kriteria Peserta Pelaksana Asesmen Nasional

5
Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh satuan pendidikan tingkat dasar dan
menengah di Indonesia, serta program kesetaraan yang dikelola oleh PKBM. Di
tiap satuan pendidikan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh sebagian peserta
didik kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh Pemerintah. Untuk
program kesetaraan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh peserta didik
yang berada pada tahap akhir tingkat 2, tingkat 4 dan tingkat 6 program
kesetaraan.
AKM merupakan bagian dari Asesmen Nasional yang mencakup asesmen
kompetensi mendasar, yaitu literasi membaca dan asesmen kompetensi
numerasi.

6
Bentuk soal Asesmen Nasional AKM,  terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda
kompleks, menjodohkan, isian singkat dan uraian.

1. Pilihan ganda, siswa hanya dapat memilih satu jawaban benar dalam satu
soal. 
2. Pilihan ganda kompleks, siswa dapat memilih lebih dari satu jawaban benar
dalam satu
3. Menjodohkan, siswa menjawab dengan dengan cara menarik garis dari satu
titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan pertanyaan dengan
jawabannya.
4. Isian singkat, siswa dapat menjawab berupa bilangan, kata untuk
menyebutkan nama benda, tempat, atau jawaban pasti lainnya. 
5. Uraian, siswa menjawab soal berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan
jawabannya. Murid kelas V akan mengerjakan 30 butir soal untuk mengukur
kompetensi literasi membaca dan 30 butir soal untuk mengukur kompetensi
numerasi. Sedangkan siswa kelas VIII dan XI akan mengerjakan 36 butir soal
untuk mengukur kompetensi literasi membaca dan 36 butir soal untuk
mengukur kompetensi numerasi.
AKM disusun berdasarkan indikator-indikator kompetensi yang membentuk
lintasan kompetensi hasil belajar yang bersifat kontinum. Pusat Asesmen dan
Pembelajaran Kemdikbud menyediakan contoh soal AKM pada
laman: https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm

3. Materi ketiga adalah Asesmen Literasi Membaca Tingkat SMA berisi tentang
Literasi membaca termasuk dalam kompetensi yang paling mendasar yang
ingin dievaluasi dalam Asesmen Kompetensi Minimum. Literasi baca dan tulis
adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari,
menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis,
menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan,
mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di
lingkungan sosial.

Literasi membaca dan menulis, tidak seperti sebutannya, mencakup


kemampuan yang lebih dari sekedar mampu mengeja kalimat dan

7
menuliskannya. Literasi membaca dan menulis, perlu dikembangkan untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih bermakna terkait berbagai cakupan dan
konteks kehidupan. Di dalam lingkungan satuan pendidikan, kompetensi literasi
yang terus berkembang memungkinkan siswa untuk dapat menggunakannya
dalam berbagai mata pelajaran.
Konten pada Literasi Membaca menunjukkan jenis teks yang digunakan, dalam
hal ini dibedakan dalam dua kelompok yaitu teks informasi dan teks fiksi.
Kemudian, tingkat proses kognitif menunjukkan proses berpikir yang dituntut
atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal. Pada Literasi
Membaca, level tersebut adalah menemukan informasi, interpretasi dan
integrasi serta evaluasi dan refleksi. Sedangkan konteks menunjukkan aspek
kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Konteks pada AKM
dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik. 

Pada level pembelajaran 1 untuk kelas 9 dan 10, siswa akan belajar sesuai
tingkat kognitif pada literasi membaca hanya saja siswa pada kelas 9 dan 10
akan menggunakan konten yang terus meningkat sesuai dengan jenjangnya.
Siswa akan memahami teks secara literal dan menyusun inferensi, membuat
koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak. Siswa juga menilai
format penyajian dalam teks dan merefleksi isi wacana untuk pengambilan
keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman
pribadi Bapak dan Ibu juga dapat melihat penjelasan yang lebih lengkap

8
melalui link Level Pembelajaran 1 Literasi Membaca Teks Fiksi dan Level
Pembelajaran 1 Literasi Membaca Teks Informasi
Pada level pembelajaran 2 untuk kelas 11 dan 12, sama seperti level
pembelajaran 1 siswa juga akan belajar sesuai tingkat kognitif pada literasi
membaca hanya saja siswa pada kelas 11 dan 12 akan menggunakan konten
yang terus meningkat sesuai dengan jenjangnya. Siswa akan memahami teks
secara literal dan menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks
tunggal maupun teks jamak. Siswa juga menilai format penyajian dalam teks
dan merefleksi asumsi, ideologi, atau nilai yang terkandung dari teks sastra
atau teks informasi untuk memahami cara pandang penulis sesuai jenjangnya.
Bapak dan Ibu juga dapat melihat penjelasan yang lebih lengkap melalui
link Level Pembelajaran 2 Literasi Membaca Teks Fiksi dan Level Pembelajaran
2 Literasi Membaca Teks Informasi

4. Materi keempat adalah Asesmen Numerasi Tingkat SMA berisi tentang


Numerasi merupakan suatu kompetensi yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, perilaku, dan disposisi yang dibutuhkan siswa untuk
menggunakan matematika dalam cakupan dan situasi yang lebih luas. Numerasi
menuntut siswa untuk mengenali dan memahami peran matematika di dunia,
memiliki disposisi dan kapasitas untuk menggunakan pengetahuan dan
keterampilan matematika untuk memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.
Secara umum kompetensi numerasi ditandai dengan kemampuan seseorang
untuk bernalar, mengambil keputusan yang tepat, dan memecahkan masalah.
Kemampuan ini dalam penerapannya terkait dengan mata pelajaran lain yang
siswa pelajari. Pada Numerasi, konten dibedakan menjadi empat kelompok,
yaitu: Bilangan, Pengukuran dan Geometri, Data dan Ketidakpastian, serta
Aljabar.  Kemudian, tingkat proses kognitif menunjukkan proses berpikir yang
dituntut atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal. Pada
Numerasi, ketiga level tersebut adalah pemahaman, penerapan, dan
penalaran.  Sedangkan konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi
untuk konten yang digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu
personal, sosial budaya, dan saintifik. 

9
Pada tingkat SMA terdapat 1 level pembelajaran. Pada level pembelajarannya
terdapat 3 konten yang dipelajari yakni, geometri dan pengukuran, aljabar,
serta data dan ketidakpastian.
Pada level pembelajaran 1 untuk kelas 10, siswa akan belajar geometri dengan
memahami dan menggunakan perbandingan trigonometri serta ,menghitung
volume dan luas permukaan. Selain itu siswa juga akan mempelajari persamaan
dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi bilangan, termasuk pola bilangan. Dan
akan mempelajari data dan representasi juga ketidakpastian dan peluang. 

5. Materi kelima adalah Tindak lanjut laporan hasil asesmen kompetensi


Minimum berisi tentang Mengidentifikasi 4 Kategori Tingkat Penguasaan
Kompetensi.
Tahap lanjutan setelah pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum adalah
tahap Pelaporan hasil asesmen. Sesuai dengan tujuannya, Asesmen Kompetensi
Minimum dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi
dasar siswa, berupa kompetensi literasi membaca dan numerasi. 

10
Dari laporan hasil Asesmen Kompetensi tersebut, satuan pendidikan dapat
melihat tingkat penguasaan kompetensi siswanya. Penguasaan kompetensi
literasi membaca dan numerasi siswa dikategorikan dalam 4 tingkatan.
Untuk lebih memahami penjelasan kompetensi pada setiap kategori, Anda
dapat membaca infografik berikut ini:

Tingkat kompetensi tersebut dapat dimanfaatkan guru berbagai mata pelajaran


untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas sesuai
dengan tingkat kompetensi siswa. Dengan demikian “Teaching at the right

11
level” dapat diterapkan. Pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan
tingkat capaian siswa akan memudahkan siswa menguasai konsep, keterampilan
dan konten yang diharapkan pada suatu mata pelajaran
Laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum yang menunjukan kategori
kompetensi dasar sekolah, perlu ditindaklanjuti dengan perubahan strategi
pembelajaran. Sejalan dengan tujuan Asesmen Nasional untuk mencapai
kompetensi siswa dan peningkatan mutu pendidikan, maka praktik
pembelajaran pun sedikit demi demi sedikit perlu berubah dari pembelajaran
yang berbasis konten menuju pembelajaran yang berbasis kompetensi.
Pada pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan mampu
mendemonstrasikan pengetahuan, penguasaan konsep, dan keterampilan dalam
dan sebagai proses pembelajaran. Karakteristik utama dari pembelajaran
berbasis kompetensi adalah fokusnya pada tingkat penguasaan.
Kekuatan pembelajaran berbasis kompetensi terletak pada fleksibilitasnya
karena siswa dapat bergerak dengan kecepatan belajar mereka sendiri. Ini
mendukung siswa dengan latar belakang pengetahuan yang beragam, tingkat
literasi yang berbeda dan bakat terkait lainnya.
Perbedaan pembelajaran berbasis Kompetensi dan Pembelajaran Berbasis
Konten tertuang dibawah ini.

analisis tingkat kompetensi berdasarkan  kebutuhan, pendekatan, struktur


pembelajaran sebagai berikut

12
13
6. Materi keenam adalah Asesmen Pra dan Pasca Program yang berisi tentang soal
post test AKM untuk merngetahui sejauh mana pemahaman peserta bimtek
tentang AKM.

C. Tindak Lanjut

Dengan mengikuti kegiatan bimtek ini guru semakin memahami tujuan


dan manfaat Asesmen Nasional yang akhirnya dapat memperbaiki kualitas
belajar mengajar sehingga dapat mewujudkan tujuan utama sekolah yaitu
pengembangan kompetensi dan karakter siswa.

D. Dampak Bimtek Bagi Kompetensi Guru dan KBM :

1. Meningkatnya kualitas guru sehingga dapat meningkatkan prestasi peserta didik


2. Meningkatnya pemaham guru terkait Konsep Asesmen Nasional sehingga
kemampuan literasi dan numerasi peserta didik akan semakin terasah
3. Meningkatnya pemahaman guru tentang tehnik pelaksanaan Asesmen Nasional
sehingga dapat meningkatkan kompetensi peserta didik
4. Meningkatnya kemampuan guru dalam membuat variasi soal tentang Asesmen
Literasi Membaca dan numerasi sehingga Kemampuan peserta didik tentang
literasi membaca dan numerasi meningkat
5. AKM dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran pada berbagai
mata pelajaran.

14
6. Terciptanya guru yang kreatif, aktif sehingga proses pembelajaran akan
semakin menarik
7. Terciptanya motivasi dan kreatifitas guru dalam melaksanakan tugas secara
profesional

E. Penutup

Demikian laporan ini kami buat, diharapkan laporan ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

15
BAGIAN AKHIR

Matrik Ringkasan Pelaksanaan Bimtek

Nama
Nama Kegiatan Nama Mata
Tempat, Jam Kompetensi Penyelenggara Dampak
Diklat Fasilitator Kegiatan
Diklat

Bimbingan Teknis Portal Guru Meningkatnya - Konsep Direktorat Jenderal Dengan semakin
Program Guru Belajar AKM pemaham guru Asesmen Guru dan Tenaga memahami
Belajar Asesmen (https://gurubel terkait Konsep A Nasional Kependidikan Asesmen Kopetensi
Kompetensi ajar- sesmen Nasional Minimun,
Minimum akm.simpkb.id/) kemampuan literasi
dan numerasi
Minggu - Kamis,
peserta didik akan
tanggal 24-28
semakin terasah
Januari 2021

Bimbingan Teknis Portal Guru Meningkatnya - Tehnik Direktorat Jenderal Dengan semakin
Program Guru Belajar AKM pemahaman guru Pelaksanaan Guru dan Tenaga bervariasi bentuk
Belajar Asesmen tentang tehnik Asesmen Kependidikan soal AKM sehingga
(https://
Kompetensi pelaksanaan Nasional dapat mengukur
gurubelajar-
Minimum Asesmen kemampuan
akm.simpkb.id/)
Nasional kompetensi
Minggu - Kamis,
sehingga dapat mendasar atau
tanggal 24-28
meningkatkan minimun peserta
16
Nama
Nama Kegiatan Nama Mata
Tempat, Jam Kompetensi Penyelenggara Dampak
Diklat Fasilitator Kegiatan
Diklat

Januari 2021 kompetensi didik yang


peserta didik diperlukan untuk
dapat hidup
produktif di
masyarakat

Bimbingan Teknis Portal Guru Meningkatnya - Asesmen Direktorat Jenderal Kemampuan


Program Guru Belajar AKM pemahaman dan Literasi Guru dan Tenaga Peserta didik
Belajar Asesmen (https://gurubel kemampuan guru Membaca Kependidikan tentang literasi
Kompetensi ajar- tentang Asesmen membaca
Minimum akm.simpkb.id/) Literasi meningkat dan bisa
Membaca memahami bahwa
Minggu - Kamis,
literasi merupakan
tanggal 24-28
kemampuan untuk
Januari 2021
mengerti

Bimbingan Teknis Portal Guru Meningkatnya - Asesmen Direktorat Jenderal Dengan semakin
Program Guru Belajar AKM pemahaman guru Numerasi Guru dan Tenaga bervariasinya soal
Belajar Asesmen (https://gurubel tentang Asesmen Kependidikan numerasi peserta
Kompetensi ajar- Numerasi didik akan

17
Nama
Nama Kegiatan Nama Mata
Tempat, Jam Kompetensi Penyelenggara Dampak
Diklat Fasilitator Kegiatan
Diklat

Minimum akm.simpkb.id/) memahami bahwa


numerasi
merupakan
Minggu - Kamis,
kemampuan
tanggal 24-28
menganalisis
Januari 2021
menggunakan
angka.

Bimbingan Teknis Portal Guru Meningkatnya - Tindak Direktorat Jenderal Dengan memahami
Program Guru Belajar AKM pemahaman lanjut Guru dan Tenaga strategi
Belajar Asesmen (https://gurubel pendidik tentang laporan hasil Kependidikan pembelajaran yang
Kompetensi ajar- 4 Kategori asesmen tercantum dalam
Minimum akm.simpkb.id/) tingkat kompetensi ke empat kategori
penguasaan Minimum tingkat penguasaan
Minggu - Kamis,
kompetensi yaitu materi diharapkan
tanggal 24-28
perlu intervensi guru dan pemangku
Januari 2021
khusus, dasar, kepentingan
cakap dan mahir pendidikan lainnya
dapat memperoleh
gambaran AKM
18
Nama
Nama Kegiatan Nama Mata
Tempat, Jam Kompetensi Penyelenggara Dampak
Diklat Fasilitator Kegiatan
Diklat

secara
komprehensif.

Bimbingan Teknis Portal Guru Meningkatnya Asesmen Pra MGMP Biologi SMA / meningkatnya
Program Guru Belajar AKM kompetensi guru dan Pasca SMK / MA tingkat pemahaman guru
Belajar Asesmen (https://gurubel tentang Asesmen Program Provinsi Jawa Timur tentang Asesmen
Kompetensi ajar- Kompetensi Kompetensi
Minimum akm.simpkb.id/) Minimun minimum guru
dapat
Minggu - Kamis,
mengimplentasikan
tanggal 24-28
kepada peserta
Januari 2021
didik sehingga
kompetensi peserta
didik juga akan
meningkat

19

Anda mungkin juga menyukai