PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemerintah terus berupaya mewujudkan pendidikan bermutu melalui pembenahan
kurikulum, peningkatan kualitas dan kuantitas guru, yang ujungnya nanti adalah untuk
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) bangsa Indonesia.
Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dankedudukan yang
sangat penting dalam mencapai visi pendidikanyaitu menciptakan insan Indonesia cerdas
dan kompetitif. Olehkarena itu, profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi
yangbermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-UndangNomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen.
Konsekuensi dari jabatan guru sebagai profesi, diperlukan suatusistem pembinaan
dan pengembangan terhadap profesi guru secaraterprogram dan berkelanjutan.
Pengembangan keprofesianberkelanjutan (PKB) merupakan salah satu kegiatan yang
dirancang untuk mewujudkan terbentuknya guru yang profesional.
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika terus berupaya
mengembangkan karir PTK dengan melakukan kegiatan Workshop dan pertemuan
kolektif lainnya untuk meningkatkan mutu guru Matematika di Kota Bengkulu.
2. Tujuan Umum
- Memahami tentang keprofesian guru
- Melaksanakan pengembangan keprofesian berkelajutan (PKB)
- Pengembangan Karir PTK
1
B. PENGEMBANGAN DIRI 1
BIMTEK PENYUSUNAN NASKAH SOAL USBN
2. Jenis Kegiatan
Bimbingan Teknis
Keunggulan Keterbatasan
2
Kaidah Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda:
1. Soal harus sesuai dengan indikator.
2. Soal dan pilihan jawaban tidak bersifat SARA, propaganda, pornografi, bermuatan
politis, dan kekerasan
3. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
4. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar.
5. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
6. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
7. pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
8. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
9. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
10. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
11. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di atas
salah” atau “Semua pilihan jawabandi atas benar”.
12. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan
besar kecilnya nilai angka tersebut atau kronologisnya.
13. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan
berfungsi.
14. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
15. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
16. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk
daerah lain atau nasional.
17. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
18. Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu
kesatuan pengertian.
Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang menuntut peserta didik untuk
mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya. Jawabannya
dikemukakan dalam bentuk uraian tertulis.
Keunggulan dan Keterbatasan Soal Uraian:
3
Keunggulan Keterbatasan
4
8. Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta, atau yang
sejenisnya harus disajikan dengan jelas, berfungsi, dan terbaca, sehingga tidak
menimbulkan penafsiran yang berbeda dan juga harus bermakna.
9. Rumusan butir soal menggunakan bahasa (kalimat dan kata-kata) yang sederhana dan
komunikatif sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
10. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta
didik atau kelompok tertentu.
11. Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran
ganda atau salah pengertian.
12. Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
13. Rumusan soal sudah mempertimbangkan segi bahasa dan budaya.
14. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
5. Tindak Lanjut
- Dengan adanya kegiatan pendampingan yang telah diikuti guru dapat meningkatkan
kompetensi guru dalam menyusun naskah USBN.
- Pengetahuan dan saling berbagi antar guru tentang teknik penulisan soal dapat segera
diterapkan.
5
C. PENGEMBANGAN DIRI 2
BIMTEK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN SE-PROVINSI BENGKULU
2. Jenis Kegiatan
Bimbingan Teknis
6
C. Data dan Pembahasan
D. Simpulan dan Saran
Daftar Pustaka
7
Abstrak dituliskan dengan jarak 5 ketukan dari batas kiri maupun kanan, dengan
huruf font 10 dan jarak 1 spasi.
Kata kunci dituliskan sebanyak 3 sampai 5 kata kunci, dituliskan segaris
dengan abstrak dengan ukuran huruf font 10.
Isi artikel hasil penelitian mulai dari pendahuluan, metode penelitian, pembahasan,
simpulan dan saran dituliskan dengan huruf font 12 dan jarak 1,5 spasi.
Isi artikel hasil gagasan/kajian ilmiah mulai dari pendahuluan, pembahasan dan
penutup dituliskan dengan huruf font 12 dan jarak 1,5 spasi.
Daftar pustaka dituliskan dengan huruf font 12 dan jarak 1 spasi.
Penulisan setiap rujukan yang dimasukkan dalam Daftar Pustaka adalah sesuai
dengan aturan yang ditentukan.
Jenis kertas, jenis huruf, jumlah halaman dan margin:
a. Jenis kertas yang digunakan adalah kertas ukuran A4;
b. Jenis huruf: Times New Roman;
c. Jumlah halaman adalah 10 sampai dengan 15
d. Margin normal: 4 cm dari tepi kiri, 4 cm dari tepi atas, 3 cm dari tepi bawah, dan 3
cm tepi kanan.
Penulisan judul tabel, gambar dan grafik:
a. Baik judul tabel, gambar dan grafik dituliskan dengan huruf font 10 dan
ditebalkan (bold).
b. Judul tabel diberi nomor, dituliskan di atas tabel dan posisi ditengahkan.
c. Judul gambar atau grafik diberi nomor, dituliskan di bawah gambar atau
grafik dan posisi ditengahkan.
d. Apabila table/gambar/grafik diabil dari suatu sumber, maka sumber tersebut harus
tuliskan.
e. Penulisan sumber dilakukan di sebelah bawah tabel/judulgambar/judul grafik.
5. Tindak Lanjut
- Dengan adanya kegiatan Bimtek diharapkan semua guru memahami teknik penulisan
karya tulis ilmiah
- Dengan adanya Bimtek diharapkan guru mampu menulis karya tulis ilmiah dengan
baik dan benar
8
6. Dampak Pengembangan Diri
- Pada guru: menjadi referensi dalam meningkatkan pemahaman tentang karya tulis
ilmiah.
- Bagi sekolah: meningkatkan standar kompetensi guru khusunya dalam menulis karya
tulis ilmiah.
9
D. PENGEMBANGAN DIRI 3
ToT INSTRUKTUR PEMBELAJARAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI JENJANG
SMP, SMA DAN SMK
2. Jenis Kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan
Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS) adalah
proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun
representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas
mental yang paling dasar. (Resnick:987)
Peta kompetensi keterampilan 4Cs sesuai dengan P21 (Indonesian Partnership for 21
Century Skill Standard )
Framework 21st
Century Skills IP-21CSS Aspek
10
Critical Thinking • Menggunakan sistem berpikir
and Problem • Membuat penilaian dan keputusan
Solving • Memecahkan masalah
Communication and • Berkomunikasi secara jelas
Collaboration • Berkolaborasi dengan orang lain
Information, Media • Mengakses dan mengevaluasi informasi
and Technology • Menggunakan dan menata informasi
ICTs
Skills • Menganalisis dan menghasilkan media
• Mengaplikasikan teknologi secara efektif
11
5. Tindak Lanjut
- Dengan adanya ToT diharapkan guru matematika memahami konsep pengembangan
diri sebagai guru matematika
- Dengan adanya ToT diharapkan adanya rancangan dan laporan produk soal HOTs
guru matematikai
- Membuka informasi untuk para guru matematika mengenai keterampilan berpikir
tingkat tinggi
12
E. PENGEMBANGAN DIRI 4
WORKSHOP NASIONAL E-LEARNING DAN PERANCANGAN DESAIN
PEMBELAJARAN MODERN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
2. Jenis Kegiatan
Workshop
13
Moodle merupakan salah satu software e-learning berbasis open-source dengan
lisensi GNU. Software ini dapat digunakan secara bebas/gratis dengan menginstalnya
di komputer server yang memiliki fasilitas web-data- base seperti MySQL. Di UNEJ,
Moodle diinstal di server UPTTI dan diintegrasikan dengan SISTER (sistem informasi
terpadu) yang ditangani oleh administrator (admin). Admin melakukan pengaturan
(setting) site management seperti penentuan user (nama, grup, hak, dll) tampilan
(themes, pemilihan warna, jenis huruf, susunan, dll); bentuk aktifitas yang dapat
ditambah, update dan koneksi dengan data-base external, dan sebagainya
5. Tindak Lanjut
- Dengan adanya workshop diharapkan guru matematika memahami konsep e-learning
- Dengan adanya workshop diharapkan adanya rancangan e-learning
- Membuka informasi untuk para guru matematika mengenai desain pembelajaran
revolusi industri 4.0
14
F. PENGEMBANGAN DIRI 5
WORKSHOP PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
2. Jenis Kegiatan
Workshop
15
Program tahunan adalah Rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk
mencapai KD yang telah ditetapkan.
Program semester (Promes) adalah rumusan kegiatan belajar mengajar untuk satu
semester yang kegiatannya dibuat berdasarkan pertimbangan alokasi waktu yang tersedia,
jumlah kompetensi dasar yang ada dalam semester tersebut dan frekuensi ujian yang
disesuaikan dengan kalender pendidikan.
Penyusunan program semester merupakan langkah awal yang harus dilakukan
sebelum menyusun RPP. program semester disusun berdasarkan analisis minggu efektif
dan jumlah kompetensi dasar (KD) yang harus dicapai dalam waktu 1 tahun atau 2
semester.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah Rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih, Dilaksanakan di kelas, laboratorium dan/atau
lingkungan belajar.
16
Pembelajaran mata pelajaran muatan nasional dan kewilayahan mendukung
pencapaian kompetensi keahlian, pembentukan nilai-nilai karakter, dan
pengembangan kecakapan yang diperlukan di abad 21.
o Penyusunan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun pelajaran
dimulai;
o RPP dibuat oleh masing-masing guru atau kelompok guru mata pelajaran
tertentu;
o Penyusunan RPP difasilitasi dan disupervisi oleh kepala sekolah atau guru
senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah;
o RPP dapat juga dibuat oleh MGMP antarsekolah atau antarwilayah yang
dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan;
5. Tindak Lanjut
- Dengan adanya workshop diharapkan guru memahami susunan perangkat
pembelajaran
- Dengan adanya workshop diharapkan adanya perangkat pembelajaran yang sesuai
dengan aturan kurikulum 2013 revisi
17
G. PENGEMBANGAN DIRI 6
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MATEMATIKA (SENDIMAT) KE 7
2. Jenis Kegiatan
Seminar
Pembelajaran matematika didasarkan visi baru, dengan tata kelola lebih progresif,
tidak hanya berfokus penguasaan materi matematika, tapi mendukung penguasaan kecakapan
sesuai kebutuhan dan tantangan revolusi industry 4.0, demi kesiapan generasi baru
menghadapi peradapan baru
18
STEM adalah mengintegrasikan Science, Technology, Engineering dan Matematika
dalam Pembelajaran
19
a. Buatlah purwarupa kompor parabola sebagai pemanfaatan energi matahari yang lebih
ramah lingkungan
b. Rumuskan masalah matematika yang dapat diselesaikan dengan fungsi kuadrat pada
perancangan purwarupa kompor parabola
c. Rumuskan solusi matematis pada perancangan purwarupa kompor parabola
5. Tindak Lanjut
- Dengan adanya seminar diharapkan guru memahami karya tulis ilmiah matematika
khususnya berkenaan dengan STEM
- Dengan adanya seminar diharapkan adanya soal dan tugas siswa yang menerapkan
STEM
20
H. PENGEMBANGAN DIRI 7
SEMINAR NASIONAL KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
2. Jenis Kegiatan
Seminar
21
d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan
h. Peran guru berubah kearah yang positif
Berdasarkan unsur pokok atau indera yang dirangsang, media pembelajaran
diklasifikasikan menjadi tiga macam, yakni media visual, media audio dan media audio-
visual. Ketiga penggolongan ini dijabarkan lebih lanjut oleh Asyhar (2012:48) menjadi
sepuluh macam, yaitu:
a. Media audio: media yang menghasilkan bunyi, misalnya audio cassette tape recorder,
dan radio.
b. Media visual: media visual dua dimensi dan media visual tiga dimensi.
c. Media audio-visual: media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatu unit
media, misalnya TV, komputer.
d. Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan visual ke dalam
kelas, seperti: televisi, video tape /cassette recorder dan sound-film.
e. Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan motion/ geraknya tidak ada,
seperti soundfilmstrip, sound-slides, dan rekaman still pada televise.
f. Media audio semi-motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-titik tetapi
tidak dapat menstransmit secara utuh suatu motion yang nyata. Contonya: telewriting dan
recorder telewriting.
g. Media motion visual: silent film (film bisu) dan (loop film)
h. Media still visual: gambar, slides, filmstrips, OHP dan transparansi.
i. Media audio: telepon, radio, audio, tape recorder dan audio disk.
j. Media cetak: media yang hanya menampilkan informasi yang berupa simbol-simbol
tertentu saja dan berupa alphanumeric, seperti buku-buku, modul, majalah, dll.
Media dalam pembelajaran matematika adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
sebagai perantara atau medium dalam peroses penyampaian ide-ide atau konsep-konsep
matematika (Ismail dkk 2003:7.5). Penggunaan media dalam pembelajaran matematika
merupakan bagian penting dari perinsip-prinsip dalam model pembelajaran yang efektif.
Media pembelajaran matematika dalam penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan
materi pembelajaran bidang setudi matematika dan bertujuan mempertinggi mutu proses
22
belajar matematika yang pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar matematika yang
sangat diharapkan.
Menurut Ruseffendi (1992:142), yang harus dimiliki media pembelajaran matematika
diantaranya sebagai berikut:
a. Dapat menyajikan konsep matematika (bentuk nyata, gambar, diagram)
b. Sesuai dengan konsep pada matematika
c. Dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebalik nya mempersulit pemahaman
konsep matematika
d. Bila diharapkan siswa belajar aktif (sendiri atau kelompok) dari media pembelajaran itu.
e. Bila memungkinkan buatlah media pembelajaran yang multifungsi
23
f. Kemampuan daya rekamanya memungkinkan pengajar individual bisa
silaksanakan,pemberian pemerintah secara individual dapat dipersiapkan bagi semua
siswa, terutama untuk siswa-siswa yang khususkan ,dan kemajuan belajar mereka pun
dapat diawasi terus.
g. Rentang pengawasan guru diperlebar sejalan dengan banyak nya informasi yang disajika
dengan mudah yang diatur oleh guru,dan membantu pengawasan lebih dekat kepada
kontak langsung dengan para siswa.
Sistem-sistem komputer dapat menyampaikan pengajaran secara langsung kepada para
siswa melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan kedalam sistem.
Penggunaan komputer dalam pembelajaran matematika tentu melibatkan program komputer
yang mendemonstrasikan konsep, instruksi dan remedi kesalahan siswa dalam belajar
matematika. Sebagai salah satu subyek akademis, matematika sangat mungkin untuk
memenfaatkan aplikasi komputer yang relevan untuk memebantu pembelajaran melalui
visualisasi serta latihan-latihan peningkatan pemahaman konsep matematika.
Teknik penggunaan komputer sebagai media pembelajaran bisa dilakukan degan cara
seorang atau beberapa siswa memegang satu komputer yang sofware nya disiapkan guru.
Dalam media pembelajaran berbantuan komputer yang menerapkan pembelajaran mandiri,
siswa belajar unit per unit dengan teks, grafik, gambar 2D ataupun gambar 3D yang ada
didalam program komputer sehingga unit-unit itu mempermudah siswa memahami konsep
matematika. Jadi media komputer bukan alat membantu siswa dalam menyelesaikan soal
matematika, seperti halnya penggunaan kalkuator untuk mempercepat perhitungan.
Komputer merupakan salah satu teknologi informasi yang memiliki potensi besar untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran matematika (Marfuah,
dkk, 2016:42). Hal ini juga sesuai dengan pendapat Arnold dan Lawson (2003) yang
menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan komputer dalam kelas matematika
dapat membantu siswa untuk memahami konsep–konsep abstrak. Dengan demikian
pengembangan proses pembelajaran matematika dapat dilakukan guru dengan memanfaatkan
media komputer serta programprogram sederhana. Banyak jenis program komputer yang
dapat dijadikan media penunjang dalam pembelajaran matematika di sekolah. Salah satu
program diantaranya adalah SketchUp dan Microsoft PowerPoint.
5. Tindak Lanjut
- Dengan adanya seminar diharapkan guru memahami karya tulis ilmiah matematika
khususnya bidang media matematika
24
- Dengan adanya seminar diharapkan adanya media inovasi pembelajaran matematika
25
REKAPITULASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
26
Matematika (SeNdiMat) ke 7 (13-
Kemendikbud RI
14 November 2019)
Pusat Kurikulum dan
Seminar Nasional Kurikulum dan Hotel Golden
7 Terlampir Pemakalah 8 jam Syalendra Putra, M.Pd Pembelajaran,
Pembelajaran (4 Des 2019) Boutique, Jakarta
Kemendikbud RI
27