Anda di halaman 1dari 27

A.

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pemerintah terus berupaya mewujudkan pendidikan bermutu melalui pembenahan
kurikulum, peningkatan kualitas dan kuantitas guru, yang ujungnya nanti adalah untuk
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) bangsa Indonesia.
Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dankedudukan yang
sangat penting dalam mencapai visi pendidikanyaitu menciptakan insan Indonesia cerdas
dan kompetitif. Olehkarena itu, profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi
yangbermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-UndangNomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen.
Konsekuensi dari jabatan guru sebagai profesi, diperlukan suatusistem pembinaan
dan pengembangan terhadap profesi guru secaraterprogram dan berkelanjutan.
Pengembangan keprofesianberkelanjutan (PKB) merupakan salah satu kegiatan yang
dirancang untuk mewujudkan terbentuknya guru yang profesional.
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika terus berupaya
mengembangkan karir PTK dengan melakukan kegiatan Workshop dan pertemuan
kolektif lainnya untuk meningkatkan mutu guru Matematika di Kota Bengkulu.

2. Tujuan Umum
- Memahami tentang keprofesian guru
- Melaksanakan pengembangan keprofesian berkelajutan (PKB)
- Pengembangan Karir PTK

1
B. PENGEMBANGAN DIRI 1
BIMTEK PENYUSUNAN NASKAH SOAL USBN

1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan


a. Waktu pelaksanaan mulai tanggal 1 – 7 Februari 2019, bertempat di Hotel
Bougenville, Bengkulu.
b. Penyelenggara kegiatan adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Bengkulu.

2. Jenis Kegiatan
Bimbingan Teknis

3. Tujuan Pengembangan Diri


- Guru memahami teknik penulisan soal USBN
- Guru mampu menyusun kisi-kisi soal USBN
- Guru mampu menyusun butir soal USBN

4. Uraian Materi Pengembangan Diri


Soal Pilihan ganda (PG) adalah salah satu bentuk tes tertulis, yaitu kumpulan soal-soal
yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.
Keunggulan dan keterbatasan soal pilihan ganda:

Keunggulan Keterbatasan

 dapat diskor dengan mudah, cepat, dan  perlu waktu lama


memiliki objektivitas yang tinggi; untuk menyusun
 dapat mengukur berbagai tingkatan soalnya;
kognitif;  sulit membuat
 mencakup ruang lingkup materi yang luas; pengecoh yang
 tepat digunakan untuk ujian berskala besar homogen dan
yang hasilnya harus segera diumumkan, berfungsi;
seperti ujian nasional, ujian akhir sekolah,  terdapat peluang untuk
dan ujian seleksi pegawai negeri. menebak kunci
jawaban.

2
Kaidah Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda:
1. Soal harus sesuai dengan indikator.
2. Soal dan pilihan jawaban tidak bersifat SARA, propaganda, pornografi, bermuatan
politis, dan kekerasan
3. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
4. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar.
5. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
6. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
7. pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
8. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
9. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
10. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
11. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di atas
salah” atau “Semua pilihan jawabandi atas benar”.
12. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan
besar kecilnya nilai angka tersebut atau kronologisnya.
13. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan
berfungsi.
14. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
15. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
16. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk
daerah lain atau nasional.
17. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
18. Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu
kesatuan pengertian.

Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang menuntut peserta didik untuk
mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya. Jawabannya
dikemukakan dalam bentuk uraian tertulis.
Keunggulan dan Keterbatasan Soal Uraian:

3
Keunggulan Keterbatasan

 Dapat mengukur  Jumlah materi atau pokok bahasan


kemampuan peserta didik yang dapat ditanyakan relatif
dalam hal menyajikan terbatas
jawaban terurai secara bebas  waktu untuk memeriksa jawaban
 mengorganisasikan cukup lama, penskorannya relatif
pikirannya, mengemukakan subjektif, dan tingkat reliabilitasnya
pendapatnya, dan relatif lebih rendah dibandingkan
mengekspresikan gagasan- dengan soal bentuk pilihan ganda
gagasan dengan karena reliabilitas skor pada soal
menggunakan kata-kata atau bentuk uraian sangat tergantung
kalimat peserta didik sendiri. pada penskor tes.

Kaidah Penulisan Soal Uraian:


1. Soal harus sesuai dengan indikator.
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas.
3. Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran, misalnya soal Matematika harus
menanyakan kompetensi Matematika, bukan kompetensi berbahasa atau yang lainnya.
4. Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, atau tingkat
kelas. Tingkat kompetensi yang diukur harus disesuaikan dengan tingkatan peserta
didik, misalnya kompetensi pada jenjang SMA tidak boleh ditanyakan pada jenjang
SMP, walaupun materinya sama, atau sebaliknya soal untuk tingkat SMP tidak boleh
ditanyakan pada jenjang SMA.
5. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya atau
perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti: mengapa, uraikan, jelaskan,
bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah. Jangan menggunakan kata
tanya yang tidak menuntut jawaban uraian, misalnya: siapa, di mana, kapan. Demikian
juga kata-kata tanya yang hanya menuntut jawaban ya atau tidak.
6. Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
7. Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan cara menguraikan
komponen yang akan dinilai atau kriteria penskorannya, besar skor bagi setiap
komponen, atau rentang skor yang dapat diperoleh untuk setiap kriteria dalam soal
yang bersangkutan.

4
8. Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta, atau yang
sejenisnya harus disajikan dengan jelas, berfungsi, dan terbaca, sehingga tidak
menimbulkan penafsiran yang berbeda dan juga harus bermakna.
9. Rumusan butir soal menggunakan bahasa (kalimat dan kata-kata) yang sederhana dan
komunikatif sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
10. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta
didik atau kelompok tertentu.
11. Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran
ganda atau salah pengertian.
12. Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
13. Rumusan soal sudah mempertimbangkan segi bahasa dan budaya.
14. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.

5. Tindak Lanjut
- Dengan adanya kegiatan pendampingan yang telah diikuti guru dapat meningkatkan
kompetensi guru dalam menyusun naskah USBN.
- Pengetahuan dan saling berbagi antar guru tentang teknik penulisan soal dapat segera
diterapkan.

6. Dampak Pengembangan Diri


- Pada guru: menjadi referensi dalam meningktakan pemahman tentang penulisan sual
USBN.
- Bagi sekolah: kondisi penyusunan soal di sekolah lebih lancar karena guru mampu
melaksanakan teknik penulisan soal dengan baik.

5
C. PENGEMBANGAN DIRI 2
BIMTEK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN SE-PROVINSI BENGKULU

1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan


a. Waktu pelaksanaan mulai tanggal 29 – 31 Maret 2019, bertempat di LPMP,
Bengkulu.
a. Penyelenggara kegiatan adalah LPMP Bengkulu.

2. Jenis Kegiatan
Bimbingan Teknis

3. Tujuan Pengembangan Diri


- Guru memahami jenis-jenis karya tulis ilmiah
- Guru memahami cara menulis karya tulis ilmiah

4. Uraian Materi Pengembangan Diri


Artikel ilmiah adalah suatu bentuk pemapararan ide/gagasan ilmiah yang
dituliskan menurut sistemetika tertentu (baku) dengan dilandasi teori dan/atau temuan
hasil penelitian yang relevan dan mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi. Artikel
ilmiah dapat berupa hasil penelitian atau hasil gagasan/kajian ilmiah.
Ada 3 (tiga) jenis artikel ilmiah yang akan dimuat pada Jurnal Pendidikan Bumi Raflesia
LPMP Bengkulu, yaitu:
1. ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN
2. ARTIKEL ILMIAH HASIL GAGASAN/KAJIAN ILMIAH
3. BEST PRACTICE

Sistematika Artikel Ilmiah Hasil Penelitian:


Judul
Nama Penulis
Abstrak
Kata Kunci
A. Pendahuluan (latar belakang, masalah, tujuan, landasan teori)
B. Metode Penelitian

6
C. Data dan Pembahasan
D. Simpulan dan Saran
Daftar Pustaka

Sistematika Penuisan Artikel Ilmiah Hasil gagasan/Kajian Ilmiah


Judul
Nama Penulis
Abstrak
Kata Kunci
A. Pendahuluan
B. Pembahasan
C. Penutup
Daftar Pustaka

Sistematika Penulisan Artikel Ilmiah Best Practice:


 Judul
 Nama Penulis
 Abstrak
 Kata kunci
 Pendahuluan
 Metode
 Data dan Pembahasan
 Simpulan dan saran
 Daftar pustaka

Kaidah Penulisan Artikel:


 Seluruh bagian artikel adalah ditulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Kecuali pada abstract (abstrak dalam Bahasa Inggris), pada
bagian lainnya, apabila memerlukan panulisan dalam Bahasa Inggris agar dituliskan
dengan huruf miring.
 Judul ditulis dengan huruf kapital.
 Nama Penulis ditulis dengan Huruf besar pada awal nama tanpa mencantumkan gelar.

7
 Abstrak dituliskan dengan jarak 5 ketukan dari batas kiri maupun kanan, dengan
huruf font 10 dan jarak 1 spasi.
 Kata kunci dituliskan sebanyak 3 sampai 5 kata kunci, dituliskan segaris
dengan abstrak dengan ukuran huruf font 10.
 Isi artikel hasil penelitian mulai dari pendahuluan, metode penelitian, pembahasan,
simpulan dan saran dituliskan dengan huruf font 12 dan jarak 1,5 spasi.
 Isi artikel hasil gagasan/kajian ilmiah mulai dari pendahuluan, pembahasan dan
penutup dituliskan dengan huruf font 12 dan jarak 1,5 spasi.
 Daftar pustaka dituliskan dengan huruf font 12 dan jarak 1 spasi.
 Penulisan setiap rujukan yang dimasukkan dalam Daftar Pustaka adalah sesuai
dengan aturan yang ditentukan.
 Jenis kertas, jenis huruf, jumlah halaman dan margin:
a. Jenis kertas yang digunakan adalah kertas ukuran A4;
b. Jenis huruf: Times New Roman;
c. Jumlah halaman adalah 10 sampai dengan 15
d. Margin normal: 4 cm dari tepi kiri, 4 cm dari tepi atas, 3 cm dari tepi bawah, dan 3
cm tepi kanan.
 Penulisan judul tabel, gambar dan grafik:
a. Baik judul tabel, gambar dan grafik dituliskan dengan huruf font 10 dan
ditebalkan (bold).
b. Judul tabel diberi nomor, dituliskan di atas tabel dan posisi ditengahkan.
c. Judul gambar atau grafik diberi nomor, dituliskan di bawah gambar atau
grafik dan posisi ditengahkan.
d. Apabila table/gambar/grafik diabil dari suatu sumber, maka sumber tersebut harus
tuliskan.
e. Penulisan sumber dilakukan di sebelah bawah tabel/judulgambar/judul grafik.

5. Tindak Lanjut
- Dengan adanya kegiatan Bimtek diharapkan semua guru memahami teknik penulisan
karya tulis ilmiah
- Dengan adanya Bimtek diharapkan guru mampu menulis karya tulis ilmiah dengan
baik dan benar

8
6. Dampak Pengembangan Diri
- Pada guru: menjadi referensi dalam meningkatkan pemahaman tentang karya tulis
ilmiah.
- Bagi sekolah: meningkatkan standar kompetensi guru khusunya dalam menulis karya
tulis ilmiah.

9
D. PENGEMBANGAN DIRI 3
ToT INSTRUKTUR PEMBELAJARAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI JENJANG
SMP, SMA DAN SMK

1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan


a. Waktu pelaksanaan mulai tanggal 8 – 13 April 2019, bertempat di PPPPTK
Matematika, Yogyakarta.
b. Penyelenggara kegiatan adalah Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Matematika, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
RI.

2. Jenis Kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan

3. Tujuan Pengembangan Diri


- Guru memahami keterampilan berpikir tingkat tinggi
- Guru memahami cara membuat soal-soal HOTs

4. Uraian Materi Pengembangan Diri

Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS) adalah
proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun
representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas
mental yang paling dasar. (Resnick:987)

Peta kompetensi keterampilan 4Cs sesuai dengan P21 (Indonesian Partnership for 21
Century Skill Standard )
Framework 21st    
Century Skills IP-21CSS Aspek

Creativity Thinking 4Cs • Berpikir secara kreatif


and innovation • Bekerja kreatif dengan lainnya
• Mengimplementasikan inovasi
  • Penalaran efektif

10
Critical Thinking • Menggunakan sistem berpikir
and Problem • Membuat penilaian dan keputusan
Solving • Memecahkan masalah
Communication and • Berkomunikasi secara jelas
Collaboration • Berkolaborasi dengan orang lain
Information, Media • Mengakses dan mengevaluasi informasi
and Technology • Menggunakan dan menata informasi
ICTs
Skills • Menganalisis dan menghasilkan media
• Mengaplikasikan teknologi secara efektif

 Life and Career • Menunjukkan perilaku scientific attitude


 
Skills (hasrat ingin tahu, jujur, teliti, terbuka dan
 
  penuh kehati-hatian)
Character
• Menunjukkan penerimaan terhadap nilai
Building
moral yang berlaku di masyarakat

  • Menghayati konsep ke-Tuhanan melalui


  ilmu pengetahuan
Spiritual • Menginternalisasikan nilai-nilai spiritual
Values dalam kehidupan sehari-hari

11
5. Tindak Lanjut
- Dengan adanya ToT diharapkan guru matematika memahami konsep pengembangan
diri sebagai guru matematika
- Dengan adanya ToT diharapkan adanya rancangan dan laporan produk soal HOTs
guru matematikai
- Membuka informasi untuk para guru matematika mengenai keterampilan berpikir
tingkat tinggi

6. Dampak Pengembangan Diri


- Pada guru: menjadi referensi dalam meningktakan kompetensi pedagogik khususnya
keterampilan belajar tingkat tinggi.
- Bagi sekolah: meningkatkan standar kompetensi guru matematika di sekolah dan
berdampak positif bagi kemajuan peserta didik dalam mempelajari matematika.

12
E. PENGEMBANGAN DIRI 4
WORKSHOP NASIONAL E-LEARNING DAN PERANCANGAN DESAIN
PEMBELAJARAN MODERN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan


a. Waktu pelaksanaan mulai tanggal 24-29 Juni 2019, bertempat di SMK Negeri 4
Kota Bengkulu.
b. Penyelenggara kegiatan adalah SMK Negeri 4 Kota Bengkulu bekerja sama dengan
Dinas Dikbud Prov Bengkulu, Prodi TP Unib dan MKKS SMK.

2. Jenis Kegiatan
Workshop

3. Tujuan Pengembangan Diri


- Guru memahami keterampilan e-learning
- Guru memahami cara membuat desain pembelajaran modern era revolusi industri 4.0

4. Uraian Materi Pengembangan Diri

Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic


learning disingkat E-learning) dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi
informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses di
mana saja[1]. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Wikipedia)

Learning Management System (biasa disingkat LMS) adalah aplikasi perangkat


lunak untuk kegiatan dalam jaringan, program pembelajaran elektronik (e-learning
program), dan isi pelatihan.
Sebuah LMS yang kuat harus bisa melakukan hal berikut:
1. menggunakan layanan self-service dan self-guided
2. mengumpulkan dan menyampaikan konten pembelajaran dengan cepat
3. mengkonsolidasikan inisiatif pelatihan pada platform berbasis ‘’web scalable’’
4. mendukung portabilitas dan standar
5. personalisasi isi dan memungkinkan penggunaan kembali pengetahuan.

13
Moodle merupakan salah satu software e-learning berbasis open-source dengan
lisensi GNU. Software ini dapat digunakan secara bebas/gratis dengan menginstalnya
di komputer server yang memiliki fasilitas web-data- base seperti MySQL. Di UNEJ,
Moodle diinstal di server UPTTI dan diintegrasikan dengan SISTER (sistem informasi
terpadu) yang ditangani oleh administrator (admin). Admin melakukan pengaturan
(setting) site management seperti penentuan user (nama, grup, hak, dll) tampilan
(themes, pemilihan warna, jenis huruf, susunan, dll); bentuk aktifitas yang dapat
ditambah, update dan koneksi dengan data-base external, dan sebagainya

5. Tindak Lanjut
- Dengan adanya workshop diharapkan guru matematika memahami konsep e-learning
- Dengan adanya workshop diharapkan adanya rancangan e-learning
- Membuka informasi untuk para guru matematika mengenai desain pembelajaran
revolusi industri 4.0

6. Dampak Pengembangan Diri


- Pada guru: menjadi referensi dalam meningktakan kompetensi pedagogik khususnya
keterampilan e-learning.
- Bagi sekolah: meningkatkan standar kompetensi guru matematika di sekolah dan
berdampak positif bagi kemajuan peserta didik dalam mempelajari matematika.

14
F. PENGEMBANGAN DIRI 5
WORKSHOP PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan


a. Waktu pelaksanaan tanggal 16 Agustus 2019, bertempat di MTs Ja-alHaq Bengkulu.
b. Penyelenggara kegiatan adalah Yayasan Jam’iyyah Khatmil Qur’an.

2. Jenis Kegiatan
Workshop

3. Tujuan Pengembangan Diri


- Guru memahami penyusunan perangkat pembelajaran
- Guru memahami cara membuat silabus dan RPP

4. Uraian Materi Pengembangan Diri

15
Program tahunan adalah Rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk
mencapai KD yang telah ditetapkan.

Program semester (Promes) adalah rumusan kegiatan belajar mengajar untuk satu
semester yang kegiatannya dibuat berdasarkan pertimbangan alokasi waktu yang tersedia,
jumlah kompetensi dasar yang ada dalam semester tersebut dan frekuensi ujian yang
disesuaikan dengan kalender pendidikan.
Penyusunan program semester merupakan langkah awal yang harus dilakukan
sebelum menyusun RPP. program semester disusun berdasarkan analisis minggu efektif
dan jumlah kompetensi dasar (KD) yang harus dicapai dalam waktu 1 tahun atau 2
semester.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah Rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih, Dilaksanakan di kelas, laboratorium dan/atau
lingkungan belajar.

Prinsip Penyusunan RPP:

 Memperhatikan perbedaan individual peserta didik;

 Mendorong partisipasi aktif peserta didik;

 Berpusat pada peserta didik;

 Pemberian umpan balik dan tindak lanjut;

 Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran,


kegiatan pembelajaran, IPK, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar;

 Mengintegrasikan nilai-nilai karakter, literasi dan kecakapan abad 21 pada


kegiatan pembelajaran, yang dilaksanakan dalam tahapan pendahuluan,
kegiatan inti, dan penutup;

 Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata


pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya;

 Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis,


dan efektif;

16
 Pembelajaran mata pelajaran muatan nasional dan kewilayahan mendukung
pencapaian kompetensi keahlian, pembentukan nilai-nilai karakter, dan
pengembangan kecakapan yang diperlukan di abad 21.

Ketentuan Penyusunan RPP:

o Penyusunan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun pelajaran
dimulai;

o RPP dibuat oleh masing-masing guru atau kelompok guru mata pelajaran
tertentu;

o Penyusunan RPP difasilitasi dan disupervisi oleh kepala sekolah atau guru
senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah;

o RPP dapat juga dibuat oleh MGMP antarsekolah atau antarwilayah yang
dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan;

o Dalam mengembangkan RPP, guru harus memperhatikan silabus, buku teks


peserta didik, dan buku guru;

o RPP disusun berdasarkan pasangan KD pengetahuan dan KD keterampilan


atau subtema yang dilaksanakan untuk satu kali pertemuan atau lebih.

5. Tindak Lanjut
- Dengan adanya workshop diharapkan guru memahami susunan perangkat
pembelajaran
- Dengan adanya workshop diharapkan adanya perangkat pembelajaran yang sesuai
dengan aturan kurikulum 2013 revisi

6. Dampak Pengembangan Diri


- Pada guru: menjadi referensi dalam meningkatkan kompetensi pedagogik khususnya
keterampilan menyusun perangkat pembelajaran.
- Bagi sekolah: meningkatkan standar kompetensi guru di sekolah dan berdampak
positif bagi kemajuan peserta didik dalam mempelajari matematika.

17
G. PENGEMBANGAN DIRI 6
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MATEMATIKA (SENDIMAT) KE 7

1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan


a. Waktu pelaksanaan tanggal 13-14 November 2019, bertempat di LPMP Yogyakarta.
b. Penyelenggara kegiatan adalah PPPPTK Matematika, Kemendikbud RI.

2. Jenis Kegiatan
Seminar

3. Tujuan Pengembangan Diri


- Guru memahami penulisan karya tulis ilmiah
- Guru memahami cara menyampaikan ide dan presentasi karya tulis ilmiah

4. Uraian Materi Pengembangan Diri

Pembelajaran matematika didasarkan visi baru, dengan tata kelola lebih progresif,
tidak hanya berfokus penguasaan materi matematika, tapi mendukung penguasaan kecakapan
sesuai kebutuhan dan tantangan revolusi industry 4.0, demi kesiapan generasi baru
menghadapi peradapan baru

18
STEM adalah mengintegrasikan Science, Technology, Engineering dan Matematika
dalam Pembelajaran

Contoh Tugas Proyek STEM:


Matahari merupakan salah satu instrumen alam ciptaan Tuhan yang memberikan
manfaat besar bagi manusia. Matahari adalah sumber energi tak terbatas yang sangat
bermanfaat untuk mendukung kehidupan manusia. Salah satu manfaat besar matahari adalah
bahwa matahari merupakan energi ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk manusia,
salah satunya sebagai sumber panas pada kompor.

19
a. Buatlah purwarupa kompor parabola sebagai pemanfaatan energi matahari yang lebih
ramah lingkungan
b. Rumuskan masalah matematika yang dapat diselesaikan dengan fungsi kuadrat pada
perancangan purwarupa kompor parabola
c. Rumuskan solusi matematis pada perancangan purwarupa kompor parabola

5. Tindak Lanjut
- Dengan adanya seminar diharapkan guru memahami karya tulis ilmiah matematika
khususnya berkenaan dengan STEM
- Dengan adanya seminar diharapkan adanya soal dan tugas siswa yang menerapkan
STEM

6. Dampak Pengembangan Diri


- Pada guru: menjadi referensi dalam meningkatkan kompetensi pedagogik khususnya
keterampilan menulis akrya tulis dan menyusun soal STEM.
- Bagi sekolah: meningkatkan standar kompetensi guru matematika di sekolah dan
berdampak positif bagi kemajuan peserta didik dalam mempelajari matematika.

20
H. PENGEMBANGAN DIRI 7
SEMINAR NASIONAL KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan


a. Waktu pelaksanaan tanggal 4 Desember 2019, bertempat di Hotel Golden Boutique,
Jakarta.
b. Penyelenggara kegiatan adalah Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kemendikbud RI.

2. Jenis Kegiatan
Seminar

3. Tujuan Pengembangan Diri


- Guru memahami penulisan karya tulis ilmiah berkenaan media matematika
- Guru memahami cara membuat media matematika yang menarik

4. Uraian Materi Pengembangan Diri


Media Pembelajaran Matematika
Komunikasi dalam peroses pembelajaran sangat penting agar terjadi interaksi belajar
dan penyampaian informasi yang baik. Untuk menghindari atau mengurangi kemungkinan
terjadinya salah komunikasi maka harus digunakan sarana yang bisa membantu proses
komunikasi yaitu media pembelajaran. Menurut Arsyad (2011:4) media adalah komponen
sumber belajar atau wahana fisikyang mengandung materi pembelajaran di lingkungan siswa
yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Lebih lanjut lagi Sadiman (2009:7) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah semua objek yang digunakan sebagai perantara untuk
menyampaikan materi pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Secara umum, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton dalam Arsyad
(2011:22) adalah:
a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
b. Pembelajaran dapat lebih menarik
c. Pembelajaran menjadi lebih intraktif dengan menerapkan teori belajar

21
d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan
h. Peran guru berubah kearah yang positif
Berdasarkan unsur pokok atau indera yang dirangsang, media pembelajaran
diklasifikasikan menjadi tiga macam, yakni media visual, media audio dan media audio-
visual. Ketiga penggolongan ini dijabarkan lebih lanjut oleh Asyhar (2012:48) menjadi
sepuluh macam, yaitu:
a. Media audio: media yang menghasilkan bunyi, misalnya audio cassette tape recorder,
dan radio.
b. Media visual: media visual dua dimensi dan media visual tiga dimensi.
c. Media audio-visual: media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatu unit
media, misalnya TV, komputer.
d. Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan visual ke dalam
kelas, seperti: televisi, video tape /cassette recorder dan sound-film.
e. Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan motion/ geraknya tidak ada,
seperti soundfilmstrip, sound-slides, dan rekaman still pada televise.
f. Media audio semi-motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-titik tetapi
tidak dapat menstransmit secara utuh suatu motion yang nyata. Contonya: telewriting dan
recorder telewriting.
g. Media motion visual: silent film (film bisu) dan (loop film)
h. Media still visual: gambar, slides, filmstrips, OHP dan transparansi.
i. Media audio: telepon, radio, audio, tape recorder dan audio disk.
j. Media cetak: media yang hanya menampilkan informasi yang berupa simbol-simbol
tertentu saja dan berupa alphanumeric, seperti buku-buku, modul, majalah, dll.
Media dalam pembelajaran matematika adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
sebagai perantara atau medium dalam peroses penyampaian ide-ide atau konsep-konsep
matematika (Ismail dkk 2003:7.5). Penggunaan media dalam pembelajaran matematika
merupakan bagian penting dari perinsip-prinsip dalam model pembelajaran yang efektif.
Media pembelajaran matematika dalam penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan
materi pembelajaran bidang setudi matematika dan bertujuan mempertinggi mutu proses

22
belajar matematika yang pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar matematika yang
sangat diharapkan.
Menurut Ruseffendi (1992:142), yang harus dimiliki media pembelajaran matematika
diantaranya sebagai berikut:
a. Dapat menyajikan konsep matematika (bentuk nyata, gambar, diagram)
b. Sesuai dengan konsep pada matematika
c. Dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebalik nya mempersulit pemahaman
konsep matematika
d. Bila diharapkan siswa belajar aktif (sendiri atau kelompok) dari media pembelajaran itu.
e. Bila memungkinkan buatlah media pembelajaran yang multifungsi

Peranan Komputer dalam Proses Pembelajaran Matematika


Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk menipulasi informasi yang diberi
kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan perhitungan sederhana dan rumit
(Arsyad, 2000:52). Komputer dalam perkembangan masa sekarang merupakan suatu
perangkat peralatan yang canggih dan dapat dimanfaatkan dalam masalah-masalah pendidikan
dan pembelajaran termasuk pembelajaran matematika. Kemajuan kemampuan komputer
untuk secara cepat berinteraksi dengan individu, menyimpan dan memproses sejumlah besar
informasi,dan bergabung degan media lain untuk menampilkan serangkaian besar stimulasi
audio visual, menjadikan komputer media yang dominan dalam bidang pembelajaran.
Menurut Sudjana dan Rivai (1997:137-138), ada beberapa keuntungan khusus dalam
mendayagunakan komputer dalam pengajaran, misalnya:
a. Cara kerja baru dengan komputer akan membangkitkan motivasi kepada siswa dalam
belajar.
b. Warna, musik dan grafis animasi dapat menambahkan kesan realisme pembelajaran
matematika yang abstrak dan menuntut latihan, kegiatan laboratorium, simulasi, dan
sebagainya
c. Respon pribadi yang cepat dalam kegiatan-kegiatan belajar siswa akan menghasilkan
penguatan yang tinggi
d. Kemampuan memori memungkinkan penampilan siswa yang telah lampau direkam dan
dipakai dalam merencanakan langkah-langkah selanjutnya dikemudian hari.
e. Kesabaran, kebiasaan pribadi yang dapat diprogram melengkapi suasana sikap yang lebih
positif,terutama pengguna sekali untuk siswa yang lamba.

23
f. Kemampuan daya rekamanya memungkinkan pengajar individual bisa
silaksanakan,pemberian pemerintah secara individual dapat dipersiapkan bagi semua
siswa, terutama untuk siswa-siswa yang khususkan ,dan kemajuan belajar mereka pun
dapat diawasi terus.
g. Rentang pengawasan guru diperlebar sejalan dengan banyak nya informasi yang disajika
dengan mudah yang diatur oleh guru,dan membantu pengawasan lebih dekat kepada
kontak langsung dengan para siswa.
Sistem-sistem komputer dapat menyampaikan pengajaran secara langsung kepada para
siswa melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan kedalam sistem.
Penggunaan komputer dalam pembelajaran matematika tentu melibatkan program komputer
yang mendemonstrasikan konsep, instruksi dan remedi kesalahan siswa dalam belajar
matematika. Sebagai salah satu subyek akademis, matematika sangat mungkin untuk
memenfaatkan aplikasi komputer yang relevan untuk memebantu pembelajaran melalui
visualisasi serta latihan-latihan peningkatan pemahaman konsep matematika.
Teknik penggunaan komputer sebagai media pembelajaran bisa dilakukan degan cara
seorang atau beberapa siswa memegang satu komputer yang sofware nya disiapkan guru.
Dalam media pembelajaran berbantuan komputer yang menerapkan pembelajaran mandiri,
siswa belajar unit per unit dengan teks, grafik, gambar 2D ataupun gambar 3D yang ada
didalam program komputer sehingga unit-unit itu mempermudah siswa memahami konsep
matematika. Jadi media komputer bukan alat membantu siswa dalam menyelesaikan soal
matematika, seperti halnya penggunaan kalkuator untuk mempercepat perhitungan.
Komputer merupakan salah satu teknologi informasi yang memiliki potensi besar untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran matematika (Marfuah,
dkk, 2016:42). Hal ini juga sesuai dengan pendapat Arnold dan Lawson (2003) yang
menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan komputer dalam kelas matematika
dapat membantu siswa untuk memahami konsep–konsep abstrak. Dengan demikian
pengembangan proses pembelajaran matematika dapat dilakukan guru dengan memanfaatkan
media komputer serta programprogram sederhana. Banyak jenis program komputer yang
dapat dijadikan media penunjang dalam pembelajaran matematika di sekolah. Salah satu
program diantaranya adalah SketchUp dan Microsoft PowerPoint.

5. Tindak Lanjut
- Dengan adanya seminar diharapkan guru memahami karya tulis ilmiah matematika
khususnya bidang media matematika

24
- Dengan adanya seminar diharapkan adanya media inovasi pembelajaran matematika

6. Dampak Pengembangan Diri


- Pada guru: menjadi referensi dalam meningkatkan kompetensi pedagogik khususnya
keterampilan membuat media inovasi pembelajaran matematika.
- Bagi sekolah: meningkatkan standar kompetensi guru matematika di sekolah dan
berdampak positif bagi kemajuan peserta didik dalam mempelajari matematika.

25
REKAPITULASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

Materi PD/ Waktu/ Jam Tempat Institusi


No Nama Kegiatan Peran Nama Fasilitator
Kompetensi PD Kegiatan Penyelenggara
Bimtek Penyusunan Naskah Soal Penyusun Dinas Dikbud Prov
1 Terlampir 60 jam Rahmad Ramelan SB, M.Pd Hotel Bougenville
USBN (1 – 7 Februari 2019) Naskah Bengkulu
Bimtek Penulisan Karya Tulis
Ilmiah Bagi Pendidik dan Tenaga
2 Terlampir Peserta 30 Jam Lanjar Pramudi LPMP Bengkulu LPMP Bengkulu
Kependidikan se-Provinsi
Bengkulu (29 – 31 Maret 2019)
ToT Instruktur Pembelajaran
Wiworo, S.Si, MM
Berpikir Tingkat Tinggi Jenjang PPPPTK Matematika, PPPPTK Matematika,
3 Terlampir Peserta 50 Jam Setiawan, S.Pd, M.Si
SMP, SMA dan SMK (8 – 13 Yogyakarta Kemdikbud RI
Sumaryanta, M.Pd
April 2019)
Workshop Nasional E-Learning SMK Negeri 4 Kota
dan Perancangan Desain Bengkulu, Dinas
Lovi Triono, M.Pd SMK Negeri 4 Kota
4 Pembelajaran Modern Era Terlampir Peserta 60 jam Dikbud Prov Bengkulu,
Dr. Paidi, M.TPd Bengkulu
Revolusi Industri 4.0 (24-29 Juni Prodi TP Unib dan
2019) MKKS SMK
Workshop Penyusunan Perangkat Yayasan Jam’iyyah
5 Terlampir Narasumber 8 jam Syalendra Putra, M.Pd MTs Ja-alHaq
Pembelajaran (16 Agustus 2019) Khatmil Qur’an
6 Seminar Nasional Pendidikan Terlampir Pemakalah 8 jam Syalendra Putra, M.Pd LPMP Yogyakarta PPPPTK Matematika,

26
Matematika (SeNdiMat) ke 7 (13-
Kemendikbud RI
14 November 2019)
Pusat Kurikulum dan
Seminar Nasional Kurikulum dan Hotel Golden
7 Terlampir Pemakalah 8 jam Syalendra Putra, M.Pd Pembelajaran,
Pembelajaran (4 Des 2019) Boutique, Jakarta
Kemendikbud RI

27

Anda mungkin juga menyukai