Anda di halaman 1dari 4

TRAUMA KEHAMILAN

1. Beberapa sering wanita hamil mengalami trauma

Insiden trauma yang sebenarnya pada kehamilan tidak diketahui, diperkirakan ada 6-8%
wanita hamil yang mengalami bentuk cidera tertentu, 1 dari 14 wanita hamil akan mencari
pertolongan medik untuk penanganan cideranya dan 34 per 100 wanita hamil dirawat
dirumah sakit karena trauma yang dialaminya.

2. Apakah wanita hamil lebih rentang terhadap cidera ?

Yang pada saat ini lebih banyak lebih banyak cidera hamil karena mereka lebih aktif dan
kerap kali bekerja serta melakukan perjalanan dengan kehamilannya dalam semua stadium.
Disamping itu, insiden kekerasan dan penganiayaan pada wanita hamil menunjukan angka
yang signifikan.

Faktor faktor predisposisi yang memungkinkan seseorang wanita hamil untuk mengalami
cidera adalah :

a. Episode sinkop
b. Hiperventilasi
c. Keadaan mudah lelah

Faktor- faktor yang menyebabkan cara berjalan yang goyah sehingga merupakan predisposisi
untuk terjatuh pada kehamilan trimester terakhir adalah :

a. Abdomen yang membuncit sehingga mengubah gaya titik berat.


b. Pelonggaran ligamentum serta persendian pervis.
c. Teknik pelvis yang menyebabkan nyeri dan disfungsi neuromuskular ektremitas
bawah.

Abdomen yang membesar meningkatkan kerentangan untuk mengalami trauma tumpul serta
trauma tembus, setelah kehamilan trimester pertama ketika uterus meninggi dan menjadi
organ intra abdomen. Sama hal nya kekerasan,kecelakaan kendaraan bermotor pada
penumpang wanita hamil yang tidak mengenakan sabuk pengaman atau yang mengenakan
sabuk pengaman, tetapi posisinya kurang benar perupakan penyebab trauma yang sering
dijumpai.

3. Efek apa yang ditimbulkan oleh trauma terhadap wanita hamil


a. Trauma ringan biasanya tidak membawa resiko, baik bagi kesehatan ibu maupun janin
b. Trauma berat dapat menimbulkan cidera janin atau gangguan kehamilan
c. Perubahan fisiologi pada kehamilan dapat menyerupai keadaan patologik
d. Kehamilan dapat mengubah pola dan keparahan cidera
e. Penatalaksanaan trauma harus dimodifikasi untuk mengkomodasi dan menjada
perubahan fisiologik pada kehamilan
4. Hasil akhir atau komplikasi pada yang mungkin ditimbulkan oleh trauma pada
kehamilan ?
a. Cidera ibu dan janin
b. Kematian ibu dan janin
c. Pendarahan fetomaternal
d. Persalinan dan partus yang prematur
e. Ruptur uteri

5. Faktor faktor apa yang mengakibatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin akibat
trauma ?

Trauma merupakan penyebab utama kematian ibu pada kehamilan yang bukan bersifat
gangguan obstetrik. Kehamilan sendiri tidak meningkatkan mortalitas atau morbiditas atau
pasca trauma, tetapi mempengaruhi pola cedera. Penyebab utama kematian janin adalah
sulosio plasenta yang diikuti oleh kematian ibu. Resiko kematian janin meningkatpada angka
ISS (injury severity score) yang lenibih tinggi. Angka fatalitas janin yang melebihi 50%
pernah dilaporkan pada ibu-ibu yang angka ISS nya sama dengan 12 atau lebih.

6. Apakah perubahan fisiologik normal pada wanita hamil yang mengubah hasil
pengkajian dan terapi pada sistem pulmonar?

Seluruh nafas atas dapat menggelembung karena pembengkakan kapilar sehingga ibu yang
hamil lebih rentan untuk mengalami epistaksis dan penyumbatan saluran nafas atas akibat
peningkatan volume darah. Lakukan intubasi dengan berhati-hati. Hindari intubasi nasal, jika
tindakan ini harus dilakukan, pilihlah pipa intubasi yang kecil, lumasi pipa tersebut dengan
baik dan kemudian sisipkanlah secara hatihati sekali.

Ketika kehamilan berlanjut diagframa terdorong keatas setinggi 4 cm,sehingga terjadi


pemendekan paru-paru sepancang 4cm. Dan penurunan cadang oksigen. Sirkumferensia dada
meningkat sebesar 6cm dan diameter tranvesalnya meningkat sebanyak 2cm untuk
mengimbangi berkurangnya panjang paru-paru. Volume resudual menurun sebanyak 800ml
dan kapasitas residual fungsional (volume gas yang tertinggi dalam paru-paru pada akhir
ekpirasi yang normal) menurun sebesar 20% hingga kapasitas tersebut tinggal 1350ml.
Relaksasi ligamentum dan pengembangan flaring margo kostalis akan mengimbangi
penurunan kapasitas ini. Pada hakikatnya kapasitas vital tidak berubah. Semua perubahan ini
merupakan predisposisi untuk terjadinya hipoksia dan rasa sesak nafas. Dengan pergerakan
diagfragma keatas, lobus interior paru lebih sulit bergerak. Dispepnea terjadi pada 60%
wanita hamil. Pleh karena itu wanita hamil tidak boleh bernafas dengan memadai.
Kebutuhan oksigen dapat meningkatkan hingga 10-20% diatas keadaan tidak hamil sebagai
reaksi terhadap peningkatan pertumbuhan dan metabolisme meningkatkan sebesar 15%
sehingga terjadi peningkatan volume semenit sebanyak 26-50%. Semua perubahan ini
menghasilkan keadaan hiperventilasi yang kronis dan alkalosis respiratorik kompensata.

Perubahan gas darah arteri meliputi tekanan parsial oksigan (100-104mmHg). Oksimetri nadi
(≥ 96 % ¿ , tekanan parsial karbon dioksida (25-32mmHg) dan kadar bikarbonat
(18-22mEq/L). Perubahan tersebut menghasilkan gradien untuk pertukaran oksigen dan
karbon dioksida dengan janin. Tekanan parsial karbon dioksida dalam darah diarteri sebesar
35-50 mmHg dapat menunjukan asidosis respiratori bagi wanita hamil. Kompensasi Ph akan
terjadi melalui ekskresi bikarbonat yang dikeluarkan oleh ginjal dari tubuh ibu dengan
penurunan kapasitas buffer sesudah trauma.

7. Perubahan fisiologik normal apa yang mengubah hasil pengkajian dan penanganan
sistem kardiovaskuler pada kehamilan ?
Perubahan anatomi jantung dengan membesarnya uterus yang mendorong diafgrama
keatas jantung akan terdesak keatas dan berotasi kedepan serta kekiri sehingga terjadi
pergeseran sumbu elektris kekiri sebesar 15°. Hipertropi jantung terjadi karena peningkatan
volume darah. Bising ejeksi sistolik terdapat pada 90% wanita hamil. Intensitas suara
jantung pertama serta ketiga juga meningkat dengan spilitting yang berlebihan diantara
penutupan katup mitral dan trikupsid perubahan EKG yang signifikan tidak terdapat,kendati
kontraksi prematur atrium dan ventrikel sering dijumpai. Gelombang Q pada sadapan aVF
serta sadapan III dan gelombang T yang mendatar atau terbalik sadapan III juga bisa
ditwmukan .
Curah jantung . Wanita hamil akan mengalami curah jantung akan mengalami curah
jantung yang tinggi dengan resistensi yang rendah . curah jantungmeningkat sebesar 20-30%
atau 1.5L/menitdengan trimester pertama dan mencapaipuncak yaitu 6-7L/menit
(peningkatan sebesar 40-50%), pada akhir trimester kedua akibat pelepasan katekolamin.
Curah jantung tetap meningkat sehingga kehamilan cukup bulan ketika pengukurannya
dilakukan dalam posisi berbaring pada sisi kiri, kendativolime sekuncup hanya mengalami
sedikit kenaikan.
Tekanan darah vena. Tekanan darah sentral akan turun dalam trimester ketiga
sehingga separuh dari nilai sebelum hamil karena terjadi penumpukan dan statis darah vena.
Konvresi vena kava oleh uterus akan meningkatkan tekanan vena pelvis srta perifer dan
kongesti darah vena dalam ekstremitas bagah, keadaan ini bisa meningkatkan pendarahan
dari cidera jaringan lunak, fraktur pelvis dan bahkan cidera ringan pada ektremitas bawah.
Kompresi tersebut juga dapat menimbulkan vena varikosa dan kramtungkai.
Aliran darah tepi. Dalam trimesterpertama dan kedua, penurunan resistensi tepi atau
perifer akan diseertai dengan peningkatan sirkulasi ferifer dengan demikian wanita hamil
yang dalam keadaan renjatan (syok) memungkinkan kulitnya tidak dingin dan basah, tetapi
teraba hangat dan kering.

8. Perubahan fisiologik normal apa yang mengubah hasil pengkajian hematologi pada
kehamilan?

Volume plasma mulai meningkat menjelang minggu kesepuluh untuk mengisi


vaskuler utorop plasenta. Menjelang minggu ke-34, volume plasenta meningkat sebesar 35-
50% atau 40-70ml/kg (1200-1600ml), sehingga pada saat cukup bulan tercapai volume total
7-8L. Keadaan hipervolemia ini dapat menutupi kehilangan volume darah maternal yang
terjadi secara bertahap sebesar 30% (1500ml) atau kehilangan darah yang akut sebesar 25%
sebelum munculnya perubahan yangdapat diukur pada tanda tanda vital.

Masa sel darah merah total meningkat sebesar 20-35% (25-30ml/kg) sebagai akibat
darah sektesi eritropotein plasenta untuk memenuhu kebutuhan janin dan oksigen. Jika
peningkatan volume plasma melebihi massa sel darah merah, ibu yang hamilakan mengalami
anemia fisiologik danmenjadi mudah letih. Nilai hematokrit normal sebelumhamil yang besar
nya 40-45% dapat turun sebanyak 10-12 gm/dl sehingga pada kehamilan 30 minggu.

Leukositosis terjadi dalah paruh terakhir kehamilan serta pada persalinan, dan
menyebabkan jumlah sel darah putih mencapai 12000-18000/m3. Nilai tersebut dapat
meningkat sampai setinggi 25.000 sebagai reaksi terhadap keadaan setres.

9. Perubahan fisiologik normal apa yang mengubah hasil pengkajian dan penanganan
sistem gastrointestinal (GI) pada kehamilan dinding abdomen ?

Dinding perut tang mengendur dan teregang seCara menyeluruh kelap kari menutupi tanda-
tanda khas defens muskulat rigiditas serta nyeri lepas yang menunjukan adanya cidera
intaperio.

Anda mungkin juga menyukai