Anda di halaman 1dari 9

Universitas Cendekia Abditama

DIFTERI
Oleh :
SUCI SULISTIAWATI
DIFTERI ADALAH PENYAKIT YANG MENJADI
FENOMENA NEGATIF . SEBUAH PENYAKIT
TOKSIK AKUT DAN SANGAT MENULAR YANG
DISEBABKAN OLEH CORYNEBACTERIUM
DIPHTERIAE
03
EPIDEMIOLOGI (PENULARAN)
Difteri bisa menular dengan cara kontak langsung
maupun tidak langsung . Air ludah yang berterbangan
saat penderita berbicara , batuk atau bersin
membawa serta kuman kuman difteri . Melalui
pernafasan kuman masuk ke dalam tubuh orang
disekitarnya , maka terjadilah penularan penyakit
difteri dari seorang penderita kepada orang orang
disekitarnya .
01

TANDA DAN GEJALA


Tanda yang umumnya ditemukan adalah sakit
tenggorokan dan suara serak , nyeri saat menelan ,
pembengkakan kelenjar ( kelenjar getah bening
membesar ) di leher , dan terbentuknya sebuah
membran tebal abu-abu menutupi tenggorokan dan
amandel , sulit bernapas atau napas cepat , demam ,
dan menggigil .
06
PENCEGAHAN & PENGOBATAN

Imunisasi umum dengan toksoid difteri


selama hidup untuk memberikan kadar
antitoksin protektif konstan dan untuk
toksoid difteri perdosis 0,5 mL
mengurangi penghuni C. diphtheria
kadar toksoid difteri yang lebih
merupakan satu satunya cara
rendah cukup imunogenik dan karena
pengendalian yang efektif . semakin tinggi kadar toksoid difteri
makin tinggi reaktogenisitas pada
umur yang semakin tinggi .
07
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN PEMERIKSAAN FISIK
a. IDENTITAS Memeriksa TTV pada anak
b. RIWAYAT KESEHATAN dan melakukan
- Riwayat Kesehatan Sekarang observasisecara IPPA dari
Perhatikan tanda-tanda atau gejala kepala sampai kaki (Head to
klinis dari difteri
toe) dan yang terpenting
- Riwayat Kesehatan Dahulu
pernah atau tidak terkena difteri
adalah . Kaji tanda-tanda
- Riwayat Kesehatan Keluarga yang terjadipada nasal,
Mengkaji apakah anggota keluarga ada tonsil/faring dan laring. Lihat
yang mengidap penyakit difteri darimanifestasi klinis
berdasarkan alur patofisiolog
09
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sesaknafas
2. Tidak efektifnya jalan nafas berhubungan denganobstruksi
pada jalan nafas.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubungan
dengan intake nutrisi yang kurang).
4. Resiko kurangnya volume cairan berhubungandengan proses
penyakit (metabolisme meningkat, intake cairan menurun).
10
INTERVENSI
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sesaknafas
2. Tidak efektifnya jalan nafas berhubungan
denganobstruksi pada jalan nafas.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuhberhubungan dengan intake nutrisi yang kurang).
4. Resiko kurangnya volume cairan berhubungandengan
proses penyakit (metabolisme meningkat, intake cairan
menurun).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai