35-45)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kapasitas bantalan tiang dengan
beberapa metode perhitungan statik dan dinamis terhadap hasil pengujian dinamik Pile Driving Analyze
(PDA). Analisis menggunakan perhitungan statik menggunakan beberapa metode yaitu metode Meyerhoff,
Vesic, α Thomlinson, dan α Terzaghi, Peck dan Mesri. Perhitungan konsultan menggunakan metode Reese &
Wright. Daya dukung dinamis menggunakan catatan jacking pile dari hasil pengujian Hydrolic System Pile
Driving (HSPD) dan Pile Driving Analyze. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Reese & Wright
dengan SPT merupakan hasil uji PDA yang paling mendekati dengan persentase 74,72%; 76.79% dan
82.83% untuk jumlah tiang 310, 368 dan 763. Sedangkan hasil perbandingan catatan jacking pile yang
paling mendekati PDA adalah pada nomor tiang 638 dengan persentase 82.83%. Hasil penurunan terbesar
terjadi pada tiang pancang 310 dan 763 dengan penurunan sebesar 26,3 mm dan 25,9 mm dengan metode α
Vesic + Terzaghi, Peck dan Mesri.
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the ratio of bearing pile capacity with some static and dynamic
calculation method to Pile Driving Analyze (PDA) dynamic test result. The analysis uses static calculations
using several methods namely, Meyerhoff, Vesic, α Thomlinson, and α Terzaghi, Peck and Mesri methods.
Consultant calculation using Reese & Wright method. Dynamic bearing capacity uses jacking pile record
from Hydrolic System Pile Driving (HSPD) and Pile Driving Analyze test results. The results showed that
Reese & Wright method with SPT is the most closely approximated PDA test result with percentage 74,72%;
76.79% and 82.83% for number of pile 310, 368 and 763. While the result of comparison of jacking pile
record that most approached PDA is on pile number 638 with a percentage of 82.83%. The largest settlement
results are at pile number 310 and 763 with a decrease of 26.3 mm and 25.9 mm with α Vesic+Terzaghi, Peck
and Mesri method.
metode perhitungan daya dukung pondasi PDA, dan data lainnya yang menunjang
dengan memperhitungkan nilai kohesi agar terselesaikannya penelitian ini.
tanah. Data Parameter Tanah
Pada penelitian ini akan dilakukan 1. Data Borlog
analisis serta membandingkan nilai daya 2. Data Standard Penetration Test
dukung ijin pondasi tiang aksial tunggal 3. Data Material Tiang
dengan metode statis dan dinamis. a. Tiang pancang yang digunakan
Metode statis dengan metode Meyerhoff, adalah tiang beton pracetak
Vesic, α Thomlinso, dan α terzaghi, Peck produksi PT. JHS System
dan Mesri serta metode perencana yaitu b. Mutu tiang = K-500
Reese & Wright. Sedangkan metode c. Dimensi tiang = 50 cm X 50 cm
dinamis berdasarkan data pemancangan d. Panjang tiang = 19,5 m dan 46 m
jacking pile record dan data Pile Driving
Analyze (PDA). PDA merupakan sistem
yang paling banyak digunakan untuk Metode Meyerhoff
pengujian beban secara dinamik dan Qp= Ap.cᵤ.Nc*
dilaksanakan dengan cara memasang Keterangan:
sensor accelerometer dan starin Ap = luas penampang ujung tiang
transducer pada permukaan tiang, (m²)
kemudian memberikan pukulan di kepala Nc* = faktor kapasitas daya dukung
tiang (Maizir dkk, 2015). Seluruh nilai cᵤ = kohesi undrained pada tanah
daya dukung ijin akan dibandingkan diujung pondasi tiang (kN/m²)
terhadap hasil pengujian PDA dan
selanjutnya akan dihitung nilai penurunan Metode Vesic
pondasi berdasarkan daya dukung ijin Qp= Ap.cu. Nc*
pondasi. Keterangan:
Ap = luas penampang ujung tiang
METODE PENELITIAN (m²)
Nc* = faktor kapasitas daya dukung
Waktu danTempat Penelitian
(berdasarkan Irr teori Vesic)
Penelitian dilakukan pada bulan Februari cu = kohesi undrained pada tanah
2017 hingga Juli 2017. Lokasi penelitian diujung pondasi (kN/m²)
dalam penelitian ini pada Jalan Kebon
Sirih No. 48-50, Gambir, Jakarta Pusat. Metode α Thomlinson
Adapun titik penelitian adalah Proyek Qs= Ʃ α cu p ΔL
Jakarta Box Tower. Keterangan:
Teknik Pengumpulan Data α = nilai adhesi Thomlinson
Pengumpulan data dilakukan dengan cu = nilai kohesi
mengumpulkan data-data yang diperlukan p = keliling tiang
dalam penelitian ini, diantaranya adalah ΔL = tebal lapisan tanah
data umum proyek, data penyelidikan
tanah baik dilapangan maupun Metode α Terzaghi, Peck dan Mesri
dilaboratorium, data jacking pile record, Qs= Ʃ α cu p ΔL
data perencanaan pondasi, data hasil uji Keterangan:
α = nilai adhesi Terzaghi
Vesic + α Tezaghi,
Peck dan Mesri
α Thomlinson
α Thomlinson
Meyerhoff +
Meyerhoff +
& Wright
Record
Metode
Vesic +
Mesri
Reese
PDA
155 166.34 124.14 167.49 125.30 72Pile
Hasil
208.85
(%) 74.22 % 79.64 % 59.44 % 80.20 % 59.99 % 34.47 %
Perbandingan daya dukung tiang No.310 untuk tiang yang tertanam tidak mencapai
terhadap hasil uji PDA (Tabel 8) tanah keras maka nilai daya dukung
mendapati bahwa kombinasi metode selimut akan jauh lebih besar
Vesic dan α Thomlinson sebagai metode dibandingkan dengan daya dukung ujung,
yang memiliki rentan persentase paling yakni dengan nilai daya dukung ujung
kecil yaitu 80,20% dibandingkan dengan tidak lebih dari 20 ton sedangkan daya
metode lainnya yang digunakan dengan dukung selimut hampir mendekati angka
hasil dominasi daya dukung selimut 500 ton. Sementara untuk perbandingan
(friction). Hal ini sesuai dengan teori daya dukung pile record hanya 34,47%.
yang telah dijelaskan pada Bab 2 dimana
Meyerhoff +
Thomlinson
Thomlinson
α Terzaghi,
α Terzaghi,
& Wright
Peck dan
Peck dan
Metode
Record
Vesic +
Vesic +
Pile of
Mesri
Mesri
Reese
PDA
α
Metode perhitungan tiang No. 638 yang Kemungkinan hal ini dapat terjadi karena
mendekati hasil uji PDA adalah metode adanya kesalahan dalam penginputan data
Reese & Wright dengan nilai persentase atau karena adanya perbedaan kondisi
76,79%. Namun dari keseluruhan data tanah yang cukup jauh dengan data titik
pada titik ini, yang paling mendekati borehole yang digunakan, dimana jarak
adalah data pile record dengan nilai antara tiang No. 638 berjarak ± 10 m dari
82,83%. Hasil perhitungan daya dukung titik borehole 3, namun jarak tersebut
berdasarkan Tabel 4.23 memiliki nilai masih dikatakan aman selama dalam
yang relatif kecil jika dibandingkan radius 20 m – 30m. Alasan adanya
dengan tiang lainnya. Hal ini berbanding perbedaan kondisi tanah dalam jarak yang
terbalik dengan data PDA, namun data terbilang cukup aman diperkuat dengan
PDA berbanding lurus dengan data pile teori yang menyebutkan bahwa
record. Perhitugan daya dukung dengan karakteristik tanah amat bervariasi dan
metode statis pada tiang No. 638 dapat berubah drastis hanya dalam jarak
memiliki rentan nilai cukup jauh terhadap beberapa meter, sehingga semakin banyak
hasil uji PDA jika dibandingkan dengan titik penyelidikan tanah maka
tiang No. 310 dan No. 763 dengan perencanaan akan menjadi semakin
menggunakan metode yang sama. mudah.
α Thomlinson
Meyerhoff +
Thomlinson
dan Mesri
dan Mesri
& Wright
Metode
Record
Vesic +
Vesic +
Reese
PDA
Pile
Data hasil perhitungan daya dukung tiang didominasi oleh nilai tahanan selimut
No. 763 menunjukkan bahwa metode tiang sementara nilai daya dukung ujung
perhitungan yang paling mendekati hasil jauh dibawahnya. Untuk perbandingan
uji PDA adalah metode Reese & Wright daya dukung pile record dengan PDA
dengan persentase 80,23%. Sama seperti memiliki presentase yang cukup kecil,
tiang No. 310 dimana kapasitas daya hanya 37,26%.
dukung yang dominan adalah daya
dukung selimutnya dikarenakan tiang Tabel 11. Hasil Perhitungan Penurunan
tidak mencapai lapisan tanah keras, Pondasi
sehingga kapasitas daya dukung Metode No. Pile