tahap penyusunan
rencana
lingkungan hunian,
keterpaduan psu
dan indikasi
program
01
identifikasi dan
analisis
02
penyusunan konsep
pengembangan
03
penyusunan
rencana
01.
identifikasi
dan analisis
Langkah 5
Identifikasi dan analisis
informasi kondisi dan analisa sandingan; • Melakukan • Hasil analisis kinerja PSU oleh instansi
eksisting, • Analisis Kinerja PSU; pengolahan data • Hasil analisis kebutuhan PSU teknis yang
ketersediaan PSU, • Proyeksi pertumbuhan; • Menyusun • Hasil analisis keterpaduan memprakarsai
kinerja PSU, • Proyeksi kebutuhan; kesimpulan hasil PSU penyusunan
proyeksi kebutuhan • Analisis Keterpaduan PSU olahan data RKP
PSU, dan isu
strategis
pengembangan.
Langkah 5
IDENTIFIKASI & ANALISIS PENGEMBANGAN LH
A.1 analisis fisik dasar
identifikasi geografi dan administrasi
A.2 analisis fisik dasar
Analisis pengendalian dan pemanfaatan kawasan permukiman
B.1 analisis perekonomian
Perkembangan perekonomian
▪
▪
B.2 analisis perekonomian
Struktur perekonomian
B.3 analisis perekonomian
Keterkaitan kws. Permukiman dengan pusat aktifitas & keg. ekonomi
c.1 analisis kependudukan
Distribusi dan laju pertumbuhan penduduk
c.2 analisis kependudukan
Perkembangan / proyeksi penduduk
c.3 analisis kependudukan
Kepadatan penduduk
•
e.2 analisis kondisi & karakteristik kawasan permukiman
Ketersediaan dan kebutuhan (backlog)
e.3 analisis kondisi & karakteristik kawasan permukiman
Ketersediaan lahan untuk permukiman baru
e.4 analisis kondisi & karakteristik kawasan permukiman
Nilai lahan
•
Langkah 5
IDENTIFIKASI & ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN PSU
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana jaringan jalan
▪
▪
▪
▪
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana jaringan jalan
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana SPAM
▪
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana SPALD
▪
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana SISTEM PERSAMPAHAN
•
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana SISTEM PERSAMPAHAN
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana SISTEM DRAINASE
▪
▪
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana SISTEM DRAINASE
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
▪
▪
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana PEMERINTAHAN
▪
▪
▪
▪
▪
▪
▪
▪
▪
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana KESEHATAN
▪
▪
▪
▪
▪
▪
▪
▪
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana KESEHATAN
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana PENDIDIKAN
▪
▪
▪
▪
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana PENDIDIKAN
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana PERIBADATAN
▪
▪
▪
▪
▪
▪
▪
▪
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana PERIBADATAN
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana PERDAGANGAN
▪
▪
▪
▪
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana PERDAGANGAN
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana KEBUDAYAAN
▪
▪
▪
▪
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana KEBUDAYAAN
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana RTH
▪
▪
▪
▪
▪
▪
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana RTH
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
UTILITAS JARINGAN LISTRIK
▪
▪
▪
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
UTILITAS JARINGAN TELEKOMUNIKASI
▪
▪
▪
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
UTILITAS JARINGAN TELEKOMUNIKASI
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
UTILITAS JARINGAN GAS
▪
▪
▪
02.
penyusunan
konsep
pengembangan
Langkah 6
Penyusunan konsep pengembangan
Merumuskan arahan • Content analysis; • Overlay antara eksisting • Arahan fungsi dan peran LH Dikoordinasi oleh
PENYUSUNAN ARAHAN
pengembangan • Analisis kecenderungan dan dan target kebijakan dan berdasarkan karakteristik kegiatan; instansi teknis
PENGEMBANGAN LH
Mengetahui arahan • Analisis kecenderungan dan • Melakukan kajian gap • Arahan Peningkatan Pelayanan Dikoordinasi oleh
pengembangan dan analisa sandingan ketersediaan dan PSU berdasarkan peran dan fungsi instansi teknis
PENYUSUNAN ARAHAN
PENGEMBANGAN PSU
Industri
Perak
Pusat
perdagangan
seni
Superimpose
Industri
Garmen
Area
pengembanga
n potensial
SP 1
Luas
Lahan Kebutuhan Ruang Rencana Penambahan Luas
No Sarana
Eksisting (ha) (ha)
(ha)
1 Permukiman 0,347 2,748 2,401
2 Pendidikan 2,634 1,352 Sudah terpenuhi
3 Kesehatan 0,127 0,104 Sudah terpenuhi
4 Perkantoran 0,304 1,220 0,916
5 Perdagangan 0,364 1,500 1,136
6 Peribadatan 0,051 0,181 Sudah terpenuhi
7 RTH 1,168 37,800 Sudah terpenuhi
8 Olahraga 1,433 0,440 Sudah terpenuhi
9 Landmark 0,212 0,255 0,13
11 Cadangan lahan 119,360
Contoh output
Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, penyusunan kebutuhan permukiman harus memperhatikan daya
dukung dan daya tampung ruang yang ada. Analisis daya dukung dan daya tampung ruang bertujuan mengetahui dan memperkirakan sejauh
mana kemampuan lahan dalam mendukung kegiatan manusia dan menampung populasi penduduk yang terus berkembang.
𝐿𝑃𝑚/𝐽𝑃
𝐷𝑃𝑃𝑚 =
𝛼
●
●
●
Contoh output
Daya Dukung
Jumlah Penduduk Daya Tampung
No Desa Permukiman
Tahun 2025 (jiwa) (jiwa)
(jiwa)
4 16.459 65.837
Kawasan Batu Betumpang
Contoh output
Langkah 6
PENYUSUNAN ARAHAN PENGEMBANGAN PSU
Arahan pengembangan
Prasarana jaringan jalan
Arahan pengembangan sarana pemerintahan disusun untuk meningkatkan pelayanan saran pemerintahan sehingga tidak terjadi
blankspot pelayanan sarana pemerintahan. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis
pelayanan mengacu SNI 03-1733-2004, tentang Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota.
Jenis sarana pemerintahan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam rangka mewujudkan kota layak huni, kota cerdas, dan kota
hijau (liveable city, smart city and green city).
Arahan pengembangan sarana kesehatan disusun untuk meningkatkan pelayanan sarana kesehatan sehingga tidak terjadi
blankspot. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis pelayanan mengacu SNI 03-1733-
2004 tentang Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota
Arahan pengembangan sarana pendidikan disusun untuk meningkatkan pelayanan saran pendidikan sehingga tidak terjadi blankspot
pelayanan sarana pendidikan. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis pelayanan
mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2018 tentang Penyediaan Layanan Pendidikan
Anak Usia Dini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 534 Tahun 2001
Arahan pengembangan sarana perdagangan disusun untuk meningkatkan pelayanan saran perdagangan sehingga tidak terjadi
blankspot pelayanan sarana perdagangan. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis
pelayanan mengacu SNI 03-1733-2004, tentang Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota
Analisis proyeksi dilakukan berdasarkan data kondisi eksisting dan rencana peningkatan pelayanan serta rencana pertambahan
penduduk dalam waktu perencanaan (20 thn) untuk mengatasi blankspot pelayanan khususnya pembangunan lingkungan hunian
baru yang belum terlayani.
Arahan pengembangan sarana kebudayaan disusun untuk meningkatkan pelayanan sarana kebudayaan sehingga tidak terjadi
blankspot pelayanan sarana kebudayaan. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis
pelayanan mengacu SNI 03-1733-2004, tentang Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota.
Arahan pengembangan sarana RTH disusun untuk meningkatkan pelayanan saran RTH sehingga tidak terjadi blankspot pelayanan
sarana RTH. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis pelayanan mengacu SNI 03-1733-
2004, tentang Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota.
Arahan pengembangan jaringan listrik disusun untuk meningkatkan pelayanan jaringan listrik sehingga tidak terjadi blankspot
pelayanan jaringan listrik. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis pelayanan.
Arahan pengembangan jaringan telekomunikasi disusun untuk meningkatkan pelayanan jaringan telekomunikasi sehingga tidak
terjadi blankspot pelayanan jaringan telekomunikasi.
Arahan pengembangan jaringan gas disusun untuk meningkatkan pelayanan jaringan gas sehingga tidak terjadi blankspot pelayanan
jaringan gas. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis pelayanan.
pengembangan LH
• Menyusun rencana keterpaduan
• Rencana keterpaduan jaringan/ sistem PSU pada
Konten jaringan/ sistem PSU mengacu Dikoordinasi
masing-masing entitas perumahan dan permukiman.
analysis, arahan tiap-tiap PSU; oleh instansi
Mengintegrasikan • Rencana Pelayanan PSU pada masing-masing
desk study, • Menyusun rencana kebutuhan teknis yang
perencanaan entitas perumahan dan permukiman.
overlay, pelayanan berdasarkan gap antara memprakarsai
PSU* • Rumusan Indikasi program PSU mengacu rencana
survey kondisi eksisiting dan rencana penyusunan
pelayanan PSU.
lapangan pelayanan hasil proyeksi kebutuhan RKP
• Peta rencana keterpaduan PSU skala 1:5.000
pelayanan PSU;
• Menyusun rencana indikasi program
PSU berdasarkan rencana
pelayanan PSU.
Langkah 7
penyusunan RENCANA PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN LH
* untuk PSU bidang ke-Cipta Karya-an mengacu pada Rencana Pembangunan Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) yang terdapat dalam instrumen SPKP
Langkah 7
penyusunan RENCANA PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN LH
Analisis Pengembangan dan Pembangunan
Lingkungan Hunian
PEMBANGUNAN
BARU
PENGEMBANGAN
Kawasan yang kondisi Kawasan yang
eksistingnya belum terbangun kondisinya tidak sedang
(lahan kosong) dan mengalami kerusakan,
direncanakan sebagai LH baru kemunduran atau
skala besar atau bukan skala
degradasi.
besar dengan PSU
Analisis Pengembangan dan Pembangunan
Lingkungan Hunian
Analisis Pengembangan dan Pembangunan
Lingkungan Hunian
Analisis Pengembangan dan Pembangunan
Lingkungan Hunian
Contoh output
Contoh output
Langkah 7
penyusunan RENCANA keterpaduan psu
A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana jaringan jalan
Kolektor/Lokal Arteri
Sekunder
Arteri Sekunder
Kolektor
Kolektor Sekunder Sekunder Kolektor Sekunder
Lokal
PERMUKIMAN Sekunder PERMUKIMAN
Lokal Lokal
Sekunder Lokal Sekunder
Sekunder Lokal Sekunder
HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN
PRASARANA
KAWASAN
SISTEM KRITERIA KOMPONEN
HUNIAN
RUMAH
AIR MINUM
Ö • Unit Air Sumber air baku terdiri dari: • bangunan penampungan air
Baku ü mata air; • bangunan pengambilan/ penyadapan
ü air tanah; dan • alat pengukuran, dan peralatan
ü air permukaan (sungai, pemantauan,
danau, air laut, waduk, • sistem pemompaan, dan/atau bangunan
embung) sarana pembawa serta perlengkapannya
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
Limbah Domestik c) Bak perangkap lemak dan Komponen SPALD
PERUMAHAN
PRASARANA
KAWASAN
SISTEM KRITERIA KOMPONEN
HUNIAN
RUMAH
Terpusat dan minyak dari
(SPALD-T) dapur; AIR LIMBAH
d) Pipa persil;
e) Bak kontrol.
Sub-sistem a) Pipa retikulasi; Lampiran I. PERMENPUPR No.
Pengumpulan b) Pipa induk; 04/PRT/M/2017 Tentang Jenis • Sistem pengelolaan • Kepadatan penduduk • Sub-sistem
c) Prasarana dan sarana dan Komponen SPALD yang dilakukan dengan • Kedalaman muka air Pelayanan
pelengkap mengalirkan air limbah tanah lebih kecil dari • Sub-sistem
Sub-sistem Instalasi Pengolahan Air Lampiran I. PERMENPUPR No. domestic dari sumber 2 (dua) meter atau air Pengumpulan
Pengolahan Limbah Domestik (IPLD) : 04/PRT/M/2017 Tentang Jenis SISTEM
secara kolektif ke sub- tanah tercemar • Sub-sistem
Terpusat a) Prasarana utama, dan Komponen SPALD PENGELOLAAN
sistem pengolahan • Kemiringan tanah Pengolahan
yang meliputi : AIR LIMBAH – Ö Ö
Instalasi Pengolahan Air Lampiran I. PERMENPUPR No. terpusat untuk diolah • Permeabilitas tanah Terpusat, berupa
TERPUSAT
Limbah Domestik (IPLD) : 04/PRT/M/2017 Tentang Jenis sebelum dibuang ke • Kemampuan Instalasi
(SPAL-T)
a) Prasarana dan sarana dan Komponen SPALD badan air permukaan pembiayaan Pemda Pengolahan Air
pendukung, yang Limbah Domestik
meliputi : (IPALD)
•
• Sistem pengelolaaan • Kepadatan penduduk • Pengolahan
KEGIATAN KOMPONEN RUJUKAN yang dilakukan dengan • Kedalaman muka air Setempat
Sistem Sub-sistem Skala Individual Lampiran I. PERMENPUPR No. mengolah air limbah tanah lebih besar dari (Individual &
Pengelolaan Air Pengolahan 04/PRT/M/2017 Tentang Jenis
Skala Komunal SISTEM domestic dilokasi 2 (dua) meter atau air Komunal)
Limbah Setempat dan Komponen SPALD
Domestik Lampiran PENGELOLAAN sumber, yang tanah belum • Pengangkutan
Setempat Sub-sistem Sarana pengangkut lumpur tinja AIR LIMBAH – Ö Ö selanjutnya lumpur tercemar • Pengolahan
(SPALD-S) Pengangkutan SETEMPAT hasil olahan diangkut • Kemiringan tanah Lumpur Tinja
Sub-sistem Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Lampiran I. PERMENPUPR No.
Pengolahan (IPLT) : 04/PRT/M/2017 Tentang Jenis (SPAL-S) dengan sarana • Permeabilitas tanah (IPLT)
Lumpur Tinja a) Prasarana utama yang dan Komponen SPALD pengangkut ke Sub- • Ketidakmampuan •
berfungsi untuk mengolah sistem Pengolahan pembiayaan Pemda
lumpur tinja, yang meliputi : Lumput Tinja
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Lampiran I. PERMENPUPR No.
(IPLT): 04/PRT/M/2017 Tentang Jenis
a) Prasarana dan sarana pendukung dan Komponen SPALD
yang berfungsi untuk menunjang
pengoperasian, pemeliharaan dan
evaluasi IPLT yang berada di satu
area dengan IPLT
A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana spald
A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana sistem persampahan
HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN
PRASARANA
KAWASAN
SISTEM KRITERIA KOMPONEN
HUNIAN
RUMAH
Sistem PERSAMPAHAN
Persampahan
HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN
PRASARANA
LINGKUNGA
PERUMAHA
PERMUKIM
PERMUKIM
KAWASAN
N HUNIAN
SISTEM KRITERIA KOMPONEN
RUMAH
DRAINASE
AN
AN
N
Ö • Sistem Teknis Drainase • Terbuka/ tertutup • Man hole jika
Perkotaan • Lebar saluran sesuai saluran tertutup
• Sistem Drainase Utama saluran primer skala • Bangunan
SALURAN
• saluran drainase yang menerima Kabupaten/ Kota persilangan
PRIMER
air dari saluran sekunder dan (Gorong-gorong,
menyalurkannya ke badan air Siphon Drainase)
penerima
Ö • Sistem Teknis Drainase • Terbuka/ tertutup • Man hole jika
Perkotaan • Lebar saluran sesuai saluran tertutup
• Sistem Drainase Utama saluran sekunder • Bangunan
SALURAN
• saluran drainase yang menerima skala Kabupaten/ Kota persilangan
SEKUNDER
air dari saluran tersier dan (Gorong-gorong,
menyalurkannya ke saluran Siphon Drainase)
primer
Ö • Sistem Teknis Drainase • Terbuka/ tertutup • Bangunan
Perkotaan • Lebar saluran sesuai persilangan
• Sistem Drainase Utama saluran tersier skala (Gorong-gorong,
SALURAN
• saluran drainase yang menerima Kabupaten/Kota Siphon Drainase)
TERSIER
air dari saluran penangkap dan
menyalurkannya ke saluran
sekunder
Ö • Sistem Teknis Drainase • Terbuka/ tertutup • Bangunan
SALURAN Perkotaan • Lebar saluran ≥ 1,0 m persilangan
LOKAL • Sistem Drainase Lokal (Gorong-gorong,
Siphon Drainase)
BANGUNAN Ö • Sistem Teknis Drainase • Sumur resapan
PERESAPAN Perkotaan
Ö • Sistem Teknis Drainase • Kolam retensi/
BANGUNAN
Perkotaan tandon
TAMPUNGAN
• Kolam detensi
Sistem
Drainase
Bangunan
Bangunan Saluran Sarana
Pompa Air dan
Penampung Drainase Pintu Air Pelengkap
Sumur
Jenis Saluran Bangunan
Resapan/Kola
m Resapan Drainase Persilangan
HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN
PRASARANA
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN
KAWASAN
PROTEKSI HUNIAN SISTEM KRITERIA KOMPONEN
RUMAH
KEBAKARAN
Ö Ö • Pos pemadam • Ruang siaga untuk 2 regu (1 regu = 6 orang), Ruang administrasi,
• Waktu tanggap kebakaran Ruang tunggu, Ruang ganti pakaian dan kotak penitipan (locker),
POS PEMADAM terhadap minimal • Gudang peralatan, yang mampu menampung: Garasi untuk 2 mobil
KEBAKARAN pemberitahuan membutuhkan pompa 4.000 liter,
kebakaran lahan 200m2 • Tandon air 12.000 liter,
(selanjutnya • Halaman untuk latihan rutin.
Ö disebut waktu • Pos pemadam • Ruang siaga untuk 4 regu, Ruang administrasi, Ruang tunggu, Ruang
tanggap) adalah kebakaran rapat, Ruang ganti pakaian dan kotak penitipan (locker)
total waktu dari minimal • Gudang peralatan dan bahan pemadam kebakaran yang mampu
SEKTOR
saat menerima membutuhkan menampung garasi untuk 2 mobil pompa 4.000 liter, 1 mobil tangga
PEMADAM
berita/ lahan 400m2 17 m, 2 mobil tangga >30m, 2 mobil rescue/ambulans, 1 mobil
KEBAKARAN pemadam khusus, 1 mobil alat bantu pernafasan, 2 perahu karet.
pengiriman
pasukan dan • Tendon air 24.000 liter
sarana pemadam • Halaman tempat latihan rutin
Ö kebakaran ke • Pos pemadam • Ruang siaga untuk 4 regu, Ruang administrasi, Ruang tunggu, Ruang
lokasi kebakaran kebakaran rapat, Ruang komando, Ruang ganti pakaian dan kotak penitipan
sampai dengan minimal (locker),
WILAYAH kondisi siap membutuhkan • Gudang peralatan dan bahan pemadam yang mampu menampung:
PEMADAM untuk lahan 1.600m2 Garasi untuk 2 mobil pompa 4.000 liter, 1 mobil tangga 17 m, 3 mobil
KEBAKARAN melaksanakan tangga > 30 m, 2 mobil rescue/ambulans, 2 mobil pemadam khusus, 2
pemadam mobil alat bantu pernafasan, 2 perahu karet,
kebakaran • Tandon air 24.000 liter,
• Halaman tempat latihan rutin.
A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana sistem proteksi kebakaran
Rencana Peningkatan
Nama Pelayanan Proteksi
No Jenis Pelayanan Kebakaran
Kelurahan
T1 T5 T10 T15 T20
Pos Pemadam Kebakaran
Hidran
Bak penampung
Kendaraan operasional
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana pemerintahan
HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN
SARANA
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN
KAWASAN
PEMERINTAHA SISTEM KRITERIA KOMPONEN
HUNIAN
RUMAH
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan • Dilengkapi area parkir, air • Balai
BALAI • Penambahan unit berdasarkan jumlah bersih, tempat sampah dan Pertemuan
Ö
PERTEMUAN penduduk pendukung toilet
POS • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan • Dilengkapi air bersih, tempat • Pos
KEAMANAN Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah sampah dan toilet Keamanan
WARGA penduduk pendukung Warga
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat • Dilengkapi area parkir, air • Kantor
KANTOR Permukiman bersih, tempat sampah dan Kelurahan /
KELURAHAN / Ö
• Penambahan unit berdasarkan jumlah toilet Desa
DESA penduduk pendukung
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Lingkungan • Dilengkapi area parkir, air • Kantor
KANTOR Hunian bersih, tempat sampah dan Kelurahan /
Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah toilet Desa
KECAMATAN
penduduk pendukung
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Lingkungan • Dilengkapi area parkir, air • Kantor
Hunian bersih, tempat sampah dan Kelurahan /
KANTOR POLISI Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah toilet Desa
penduduk pendukung • Fasilitas khusus kantor polisi
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Kawasan • Dilengkapi area parkir, air • Kantor
KANTOR Permukiman bersih, tempat sampah dan Kelurahan /
BUPATI/WALIK Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah toilet Desa
OTA penduduk pendukung
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Kawasan • Dilengkapi area parkir, air • Kantor
KANTOR POLISI Permukiman bersih, tempat sampah dan Kelurahan /
SKALA • Penambahan unit berdasarkan jumlah toilet Desa
Ö
KABUPATEN/K penduduk pendukung • Fasilitas khusus kantor polisi
OTA skala Kabupaten/Kota
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana pemerintahan
HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN
SARANA
KAWASAN
SISTEM KRITERIA KOMPONEN
HUNIAN
RUMAH
KESEHATAN
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan • Dilengkapi area parkir, air bersih, • Posyandu
POSYANDU Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk tempat sampah dan toilet
pendukung
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan dan • Dilengkapi air bersih, tempat • Tempat Praktik
TEMPAT PRAKTIK
Permukiman sampah, tempat sampah medikal Mandiri Tenaga
MANDIRI TENAGA Ö Ö
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk dan toilet Kesehatan
KESEHATAN
pendukung
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman • Dilengkapi air bersih, tempat • Pusat Kesehatan
PUSAT
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk sampah, tempat sampah medikal Masyarakat
KESEHATAN Ö
pendukung dan toilet
MASYARAKAT
• Instalasi rawat inap
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman dan • Dilengkapi air bersih, tempat • Klinik
Lingkungan Hunian sampah, tempat sampah medikal
KLINIK Ö Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk dan toilet
pendukung • Instalasi rawat inap
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Kawasan • Dilengkapi air bersih, tempat • Rumah Sakit
Permukiman sampah, tempat sampah
RUMAH SAKIT Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk medikal, instalasi pengolahan
pendukung limbah rumah sakit dan toilet
• Instalasi rawat inap
• Wajib tersedia minimal 1 unit mepertimbangkan • Dilengkapi area parkir, air bersih, • Apotek
ketersediaan Tempat Praktik Mandiri Tenaga tempat sampah dan toilet
APOTEK Ö Ö Ö Ö
Kesehatan, Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik,
Rumah Sakit
• Wajib tersedia minimal 1 unit pada Rumah Sakit • Dilengkapi air bersih, tempat
UNIT TRANSFUSI
Ö pada tingkat Kawasan Permukiman sampah, tempat sampah medikal
DARAH
dan toilet
• Wajib tersedia minimal 1 unit mepertimbangkan • Dilengkapi area parkir, air bersih,
LABORATORIUM ketersediaan Tempat Praktik Mandiri Tenaga tempat sampah, tempat sampah
Ö Ö Ö
KESEHATAN Kesehatan, Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, medikal dan toilet
Rumah Sakit
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana kesehatan
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana pendidikan
HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN
SARANA
KAWASAN
SISTEM KRITERIA KOMPONEN
HUNIAN
RUMAH
PENDIDIKAN
TAMAN • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan • Dilengkapi area parkir, • Taman Kanak-
KANAK- Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk air bersih, tempat Kanak
KANAK pendukung sampah dan toilet
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman • Dilengkapi area parkir, • SD/MI
SD/MI Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk air bersih, tempat
pendukung sampah dan toilet
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman • Dilengkapi area parkir, • SMP/MTs
SMP/MTS Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk air bersih, tempat
pendukung sampah dan toilet
Ö Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman dan • Dilengkapi area parkir, • SMU/SMK/MA
SMU/SMK/ Lingkungan Hunian air bersih, tempat
MA • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk sampah dan toilet
pendukung
Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Kawasan • Dilengkapi area parkir, • Perguruan
PERGURUA Pemukiman mess, air bersih, tempat Tinggi
N TINGGI • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk sampah dan toilet
pendukung
TAMAN Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan • Dilengkapi area parkir, air Taman Bacaan
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk bersih, tempat sampah dan
BACAAN
pendukung toilet
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana pendidikan
HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN
SARANA
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN
KAWASAN
PERDAGANGA SISTEM KRITERIA KOMPONEN
HUNIAN
RUMAH
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN
SARANA
KAWASAN
HUNIAN
RUMAH
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan • Dilengkapi area parkir, air • Musholla
MUSHOLLA Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk bersih, tempat sampah dan
pendukung toilet
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan dan • Dilengkapi area parkir, air • Masjid
Permukiman bersih, tempat sampah dan Warga
MASJID WARGA Ö Ö
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk toilet
pendukung
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman • Dilengkapi minimal area • Masjid
MASJID • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk parkir, air bersih, tempat Lingkungan
Ö
LINGKUNGAN pendukung sampah dan toilet
Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Lingkungan • Dilengkapi minimal area • Masjid
MASJID Hunian parkir, air bersih, tempat Kecamatan
KECAMATAN • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk sampah dan toilet
pendukung
Ö Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman dan • Dilengkapi minimal area • Sarana
SARANA Lingkungan Hunian parkir, air bersih, tempat Ibadah
IBADAH AGAMA • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk sampah dan toilet Agama Lain
LAIN pendukung
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana peribadatan
LINGKU
KAWAS
PERMU
PERMU
PERUM
KIMAN
KIMAN
HUNIA
RUMA
NGAN
AHAN
SISTEM KRITERIA
AN
N
BUDAYA N
H
HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN
SARANA
KAWASAN
HUNIAN
SISTEM KRITERIA KOMPONEN
RUMAH
RTH
Ö Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan dan • Dilengkapi minimal • Taman
Permukiman area parkir, air Lingkungan
TAMAN • Jumlah penduduk pendukung 2.500 jiwa (RW) bersih, tempat
LINGKUNGAN • Jumlah penduduk pendukung 2.500 – 30.000 jiwa sampah dan toilet
(Kelurahan/Desa)
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk pendukung
Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Lingkungan Hunian • Dilengkapi minimal • Taman dan
TAMAN DAN • Jumlah penduduk pendukung 30.000 – 120.000 jiwa kantor pengelola, Lapangan Olah
LAPANGAN (Kecamatan) area parkir, air Raga
OLAH RAGA • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk pendukung bersih, tempat
sampah dan toilet
TAMAN DAN Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Kawasan Permukiman • Dilengkapi minimal • Taman dan
LAPANGAN • Jumlah penduduk pendukung > 120.000 jiwa kantor pengelola, Lapangan Olah
OLAH RAGA (Kabupaten/Kota) area parkir, air Raga skala
SKALA • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk pendukung bersih, tempat Kab/Kota
KAB/KOTA sampah dan toilet
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana rth
c. Analisis kebutuhan utilitas
Utilitas jaringan listrik
c. Analisis kebutuhan utilitas
Utilitas jaringan listrik
roadband Wireless
Access
(WiMax/WiFi)
c. Analisis kebutuhan utilitas
Utilitas jaringan gas
•
•
•
Langkah 7
penyusunan indikasi program
(49) (50) (51) (52) (53) (54) (55) (56) (57) (58)
Contoh output