Anda di halaman 1dari 127

MODUL 4

tahap penyusunan
rencana
lingkungan hunian,
keterpaduan psu
dan indikasi
program
01
identifikasi dan
analisis

02
penyusunan konsep
pengembangan

03
penyusunan
rencana
01.
identifikasi
dan analisis
Langkah 5
Identifikasi dan analisis

TUJUAN METODE LANGKAH OUTPUT PENYELENGGARAAN

Memperoleh • Content analysis; • Superimpose • Hasil analisis kondisi fisik • Dikoordinasi


informasi kondisi • Analisis kecenderungan • Melakukan dasar pada kawasan oleh instansi
eksisting, dan analisa sandingan; pengolahan data permukiman teknis yang
kedudukan dan • Proyeksi pertumbuhan; • Menyusun • Hasil Analisis Proyeksi meprakarsai
PENGEMBANGAN LH

peran lingkungan • Proyeksi kebutuhan; kesimpulan hasil Kependudukan penyusunan


hunian, potensi dan • Analisis land availability; olahan data • Hasil Analisis Perekonomian, RKP
efisiensi lingkungan • Analisis nilai lahan; Ekonomi Lokal, Sosial
hunian, proyeksi • Analisis ekonomi; Ekonomi
penduduk, sosial • Analsis social risk; • Hasil Analisis Sebaran,
ekonomi • Overlay; dan Tipologi, dan Karakteristik
masyarakat, • Analisis kinerja LH Perumahan dan permukiman
kepadatan dan berdasarkan standar teknis • Hasil Analisis daya dukung,
kapasitas ruang, PSU. daya tamping dan kapasitas
daya dukung dan perumahan dan permukiman
daya tampung, dan • Hasil Analisis Kerawanan
isu strategis Bencana di Perumahan dan
permukiman
• Hasil Analisis Kelembagaan
dan Keuangan
• Hasil Analisis Proyeksi
Kebutuhan Perumahan
• Hasil Analisis Backlog dan
RTLH

Memperoleh • Analisis kecenderungan • Superimpose • Hasil analisis Sebaran PSU • Dikoordinasi


KETERSEDIAAN &
KEBUTUHAN PSU

informasi kondisi dan analisa sandingan; • Melakukan • Hasil analisis kinerja PSU oleh instansi
eksisting, • Analisis Kinerja PSU; pengolahan data • Hasil analisis kebutuhan PSU teknis yang
ketersediaan PSU, • Proyeksi pertumbuhan; • Menyusun • Hasil analisis keterpaduan memprakarsai
kinerja PSU, • Proyeksi kebutuhan; kesimpulan hasil PSU penyusunan
proyeksi kebutuhan • Analisis Keterpaduan PSU olahan data RKP
PSU, dan isu
strategis
pengembangan.
Langkah 5
IDENTIFIKASI & ANALISIS PENGEMBANGAN LH
A.1 analisis fisik dasar
identifikasi geografi dan administrasi
A.2 analisis fisik dasar
Analisis pengendalian dan pemanfaatan kawasan permukiman
B.1 analisis perekonomian
Perkembangan perekonomian



B.2 analisis perekonomian
Struktur perekonomian
B.3 analisis perekonomian
Keterkaitan kws. Permukiman dengan pusat aktifitas & keg. ekonomi
c.1 analisis kependudukan
Distribusi dan laju pertumbuhan penduduk
c.2 analisis kependudukan
Perkembangan / proyeksi penduduk
c.3 analisis kependudukan
Kepadatan penduduk

Peta Proyeksi Kepadatan Penduduk


Kabupaten Gianyar Berdasarkan Distribusi Normal
D. analisis sosial budaya
e.1 analisis kondisi & karakteristik kawasan permukiman
Kondisi dan karakteristik permukiman


e.2 analisis kondisi & karakteristik kawasan permukiman
Ketersediaan dan kebutuhan (backlog)
e.3 analisis kondisi & karakteristik kawasan permukiman
Ketersediaan lahan untuk permukiman baru
e.4 analisis kondisi & karakteristik kawasan permukiman
Nilai lahan


Langkah 5
IDENTIFIKASI & ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN PSU
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana jaringan jalan





analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana jaringan jalan
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana SPAM


analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana SPALD


analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana SISTEM PERSAMPAHAN


analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana SISTEM PERSAMPAHAN
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana SISTEM DRAINASE



analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana SISTEM DRAINASE
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
Prasarana SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN



analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana PEMERINTAHAN










analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana KESEHATAN









analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana KESEHATAN
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana PENDIDIKAN





analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana PENDIDIKAN
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana PERIBADATAN









analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana PERIBADATAN
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana PERDAGANGAN





analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana PERDAGANGAN
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana KEBUDAYAAN





analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana KEBUDAYAAN
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana RTH







analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
sarana RTH
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
UTILITAS JARINGAN LISTRIK




analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
UTILITAS JARINGAN TELEKOMUNIKASI




analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
UTILITAS JARINGAN TELEKOMUNIKASI
analisis ketersediaan dan kebutuhan psu
UTILITAS JARINGAN GAS



02.
penyusunan
konsep
pengembangan
Langkah 6
Penyusunan konsep pengembangan

TUJUAN METODE LANGKAH OUTPUT PENYELENGGARAAN

Merumuskan arahan • Content analysis; • Overlay antara eksisting • Arahan fungsi dan peran LH Dikoordinasi oleh
PENYUSUNAN ARAHAN

pengembangan • Analisis kecenderungan dan dan target kebijakan dan berdasarkan karakteristik kegiatan; instansi teknis
PENGEMBANGAN LH

Lingkungan hunian analisa sandingan strategi • Arahan peningkatan Pelayanan LH yang


mengacu kepada • FGD penyepakatan; • Kajian isu strategis berdasarkan peran dan fungsi LH; meprakarsai
peran dan fungsi • Overlay; dan • Analisis gap antara • Arahan pengembangan LH penyusunan
permukiman serta • Desk study kondisi eksisting dengan berdasarkan Pola, tipologi dan RKP
merumuskan arahan tujuan dan sasaran karakteristik permukiman;
pola pengembangan • Menyusun tipologi • Arahan Kepadatan Penduduk;
dan pengembangan pengembangan dan • Arahan intensitas bangunan (KDB,
lingkungan hunian. pembangunan KLB, KB, KDH);
lingkungan hunian • Arahan penataan ruang perumahan
• Merumuskan arahan dan Kawasan permukiman
pengembangan berdasarkan kapasitas ruang;
lingkungan hunian • Arahan Penataan Kumuh;
• Arahan pengurangan Backlog dan
RTLH;
• Arahan Penyediaan Lahan
Perumahan dan Permukiman;
• Arahan Pengendalian
Pengembangan

Mengetahui arahan • Analisis kecenderungan dan • Melakukan kajian gap • Arahan Peningkatan Pelayanan Dikoordinasi oleh
pengembangan dan analisa sandingan ketersediaan dan PSU berdasarkan peran dan fungsi instansi teknis
PENYUSUNAN ARAHAN
PENGEMBANGAN PSU

pembangunan PSU • FGD penyepakatan; kebutuhan LH; yang


dalam mewujudkan • Overlay; dan • Merumuskan arahan • Arahan Peningkatan Pelayanan memprakarsai
arahan pengembangan • Desk study kebutuhan PSU dalam PSU berdasarkan Proyeksi penyusunan
rencana lingkungan mewujudkan arahan kebutuhan; RKP
hunian pengembangan • Arahan Keterpaduan PSU;
lingkungan hunian • Penyusunan Skenario Pentahapan
• Merumuskan arahan Pembangunan PSU
pengembangan PSU
berdasarkan proyeksi
kebutuhan
• Melakukan FGD
penyepakatan
Langkah 6
PENYUSUNAN ARAHAN PENGEMBANGAN LH
1. Analisis Peran dan Fungsi LH berdasarkan
Karakteristik Kegiatan Kawasan

Industri
Perak

Pusat
perdagangan
seni

Superimpose

Industri
Garmen

Land use & Land Struktur


RTRW + availability + Permukiman + Kondisi Fisik + Potensi ekonomi lokal
Contoh output
aspek kajian penyusunan arahan pengembangan Lingkungan hunian
aspek kajian penyusunan arahan pengembangan Lingkungan hunian
aspek kajian penyusunan arahan pengembangan Lingkungan hunian

Keterangan: 1) Mewah; 2) Sedang; 3) Sederhana


SP 3

Area
pengembanga
n potensial

SP 3 adalah kawasan yang dibatasi pengembangannya


karena berbatasan langsung dengan lahan gambut
sebagai area resapan air dan kawasan permukiman
eksisting sudah tidak sesuai dengan Batasan
pengembangan dari permukiman dalam dokumen RTRW

SP 1

SP 1 adalah kawasan yang didorong


pengembangannya untuk kawasan permukiman
perkotaan dengan luas sesuai analisis perhitungan
lahan
Contoh output

Luas
Lahan Kebutuhan Ruang Rencana Penambahan Luas
No Sarana
Eksisting (ha) (ha)
(ha)
1 Permukiman 0,347 2,748 2,401
2 Pendidikan 2,634 1,352 Sudah terpenuhi
3 Kesehatan 0,127 0,104 Sudah terpenuhi
4 Perkantoran 0,304 1,220 0,916
5 Perdagangan 0,364 1,500 1,136
6 Peribadatan 0,051 0,181 Sudah terpenuhi
7 RTH 1,168 37,800 Sudah terpenuhi
8 Olahraga 1,433 0,440 Sudah terpenuhi
9 Landmark 0,212 0,255 0,13
11 Cadangan lahan 119,360
Contoh output

Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, penyusunan kebutuhan permukiman harus memperhatikan daya
dukung dan daya tampung ruang yang ada. Analisis daya dukung dan daya tampung ruang bertujuan mengetahui dan memperkirakan sejauh
mana kemampuan lahan dalam mendukung kegiatan manusia dan menampung populasi penduduk yang terus berkembang.

𝐿𝑃𝑚/𝐽𝑃
𝐷𝑃𝑃𝑚 =
𝛼




Contoh output

Daya Dukung
Jumlah Penduduk Daya Tampung
No Desa Permukiman
Tahun 2025 (jiwa) (jiwa)
(jiwa)

1 Batu Betumpang 9 6.266 55.497

2 Panca Tunggal 7 2.506 16.424

3 Fajar Indah 9 4.473 39.860

4 Sumber Jaya Permai 11 3.214 35.217

4 16.459 65.837
Kawasan Batu Betumpang
Contoh output
Langkah 6
PENYUSUNAN ARAHAN PENGEMBANGAN PSU
Arahan pengembangan
Prasarana jaringan jalan

No Nama Arahan Arahan


Lingkungan Pengembangan Pengembangan
Hunian/ Satuan LH/SP Jaringan Jalan
Permukiman
I Lingkungan Hunian

1 SP …
2 SP …
Arahan pengembangan PRASARANA
Prasarana SPAM

No Nama Arahan Arahan


Lingkungan Pengembangan Pengembangan
Hunian/ LH/SP SPAM
Satuan
Permukiman
I Lingkungan
Hunian …
1 SP …
2 SP …
Arahan pengembangan PRASARANA
Prasarana SPALD

No Nama Lingkungan Arahan Arahan


Hunian/ Satuan Pengembangan Pengembangan
Permukiman LH/SP SPALD
I Lingkungan Hunian …
1 SP …
2 SP …
Arahan pengembangan PRASARANA
Prasarana sistem persampahan

No Nama Arahan Arahan


Lingkungan Pengembangan Pengembangan
Hunian/ Satuan LH/SP Sistem
Permukiman Persampahan
I Lingkungan
Hunian …
1 SP …
2 SP …
Arahan pengembangan PRASARANA
Prasarana sistem drainase

No Nama Arahan Arahan


Lingkungan Pengembangan Pengembangan
Hunian/ LH/SP Sistem Drainase
Satuan
Permukiman
I Lingkungan
Hunian …
1 SP …
2 SP …
Arahan pengembangan PRASARANA
Prasarana sistem proteksi kebakaran

No Nama Arahan Arahan


Lingkungan Pengembangan Pengembangan
Hunian/ Satuan LH/SP Proteksi
Permukiman Kebakaran
I Lingkungan
Hunian …
1 SP …
2 SP …
Arahan pengembangan SARANA
Sarana pemerintahan

Arahan pengembangan sarana pemerintahan disusun untuk meningkatkan pelayanan saran pemerintahan sehingga tidak terjadi
blankspot pelayanan sarana pemerintahan. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis
pelayanan mengacu SNI 03-1733-2004, tentang Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota.
Jenis sarana pemerintahan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam rangka mewujudkan kota layak huni, kota cerdas, dan kota
hijau (liveable city, smart city and green city).

No Nama Lingkungan Hunian/ Arahan Pengembangan Arahan Pengembangan


Satuan LH/SP Sarana Pemerintahan
Permukiman
I Lingkungan Hunian …
1 SP …
2 SP …
Arahan pengembangan SARANA
Sarana kesehatan

Arahan pengembangan sarana kesehatan disusun untuk meningkatkan pelayanan sarana kesehatan sehingga tidak terjadi
blankspot. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis pelayanan mengacu SNI 03-1733-
2004 tentang Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota

No Nama Lingkungan Hunian/ Arahan Pengembangan Arahan Pengembangan


Satuan LH/SP Sarana Kesehatan
Permukiman
I Lingkungan Hunian …
1 SP …
2 SP …
Arahan pengembangan SARANA
Sarana pendidikan

Arahan pengembangan sarana pendidikan disusun untuk meningkatkan pelayanan saran pendidikan sehingga tidak terjadi blankspot
pelayanan sarana pendidikan. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis pelayanan
mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2018 tentang Penyediaan Layanan Pendidikan
Anak Usia Dini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 534 Tahun 2001

No Nama Lingkungan Hunian/ Arahan Pengembangan Arahan Pengembangan


Satuan LH/SP Sarana Pendidikan
Permukiman
I Lingkungan Hunian …
1 SP …
2 SP …
Arahan pengembangan SARANA
Sarana perdagangan

Arahan pengembangan sarana perdagangan disusun untuk meningkatkan pelayanan saran perdagangan sehingga tidak terjadi
blankspot pelayanan sarana perdagangan. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis
pelayanan mengacu SNI 03-1733-2004, tentang Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota

No Nama Lingkungan Arahan Arahan


Hunian/ Satuan Pengembangan Pengembangan
Permukiman LH/SP Sarana
Perdagangan
I Lingkungan Hunian …
1 SP …
2 SP …
Arahan pengembangan SARANA
Sarana peribadatan

Analisis proyeksi dilakukan berdasarkan data kondisi eksisting dan rencana peningkatan pelayanan serta rencana pertambahan
penduduk dalam waktu perencanaan (20 thn) untuk mengatasi blankspot pelayanan khususnya pembangunan lingkungan hunian
baru yang belum terlayani.

No Nama Arahan Arahan


Lingkungan Pengembangan Pengembangan
Hunian/ Satuan LH/SP Sarana
Permukiman Peribadatan
I Lingkungan Hunian

1 SP …
2 SP …
Arahan pengembangan SARANA
Sarana kebudayaan

Arahan pengembangan sarana kebudayaan disusun untuk meningkatkan pelayanan sarana kebudayaan sehingga tidak terjadi
blankspot pelayanan sarana kebudayaan. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis
pelayanan mengacu SNI 03-1733-2004, tentang Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota.

No Nama Lingkungan Hunian/ Arahan Pengembangan Arahan Pengembangan


Satuan LH/SP Sarana Kebudayaan
Permukiman
I Lingkungan Hunian …
1 SP …
2 SP …
Arahan pengembangan SARANA
Sarana rth

Arahan pengembangan sarana RTH disusun untuk meningkatkan pelayanan saran RTH sehingga tidak terjadi blankspot pelayanan
sarana RTH. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis pelayanan mengacu SNI 03-1733-
2004, tentang Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota.

No Nama Lingkungan Hunian/ Arahan Pengembangan Arahan Pengembangan


Satuan LH/SP Sarana RTH
Permukiman
I Lingkungan Hunian …
1 SP …
2 SP …
Arahan pengembangan UTILITAS
Utilitas jaringan listrik

Arahan pengembangan jaringan listrik disusun untuk meningkatkan pelayanan jaringan listrik sehingga tidak terjadi blankspot
pelayanan jaringan listrik. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis pelayanan.

No Nama Lingkungan Hunian/ Arahan Pengembangan Arahan Pengembangan


Satuan LH/SP Jaringan Listrik
Permukiman
I Lingkungan Hunian …
1 SP …
2 SP …
Arahan pengembangan UTILITAS
Utilitas jaringan telekomunikasi

Arahan pengembangan jaringan telekomunikasi disusun untuk meningkatkan pelayanan jaringan telekomunikasi sehingga tidak
terjadi blankspot pelayanan jaringan telekomunikasi.

No Nama Lingkungan Hunian/ Arahan Pengembangan Arahan Pengembangan


Satuan LH/SP Jaringan Telekomunikasi
Permukiman
I Lingkungan Hunian …
1 SP …
2 SP …
Arahan pengembangan UTILITAS
Utilitas jaringan gas

Arahan pengembangan jaringan gas disusun untuk meningkatkan pelayanan jaringan gas sehingga tidak terjadi blankspot pelayanan
jaringan gas. Analisis yang dilakukan berdasarkan sebaran pelayanan (jarak) dan standar teknis pelayanan.

No Nama Lingkungan Hunian/ Arahan Pengembangan Arahan Pengembangan


Satuan LH/SP Jaringan Gas
Permukiman
I Lingkungan Hunian …
1 SP …
2 SP …
03.
penyusunan
rencana
Langkah 7
penyusunan RENCANA

TUJUAN METODE LANGKAH OUTPUT PENYELENGGARAAN

• rencana peningkatan efisiensi potensi LH;


• rencana peningkatan pelayanan LH melalui
pengembangan pelayanan PSU dalam setiap
Satuan LH dan keterpaduannya dengan arahan
PSU skala kota;
• Penentuan rencana
• Rencana peningkatan keterpaduan PSU;
pengembangan dan
• rencana pencegahan terhadap tumbuhnya
PENGEMBANGAN &
PEMBANGUNAN LH

pembangunan LH mengacu arahan


perumahan kumuh dan permukiman kumuh;
pengembangan LH berdasarkan
• rencana pencegahan tumbuh dan berkembangnya
klasifikasi: Dikoordinasi
Menyusun Desk LH yang tidak terencana dan tidak teratur;
(1) Rencana Pengembangan LH; oleh instansi
rencana LH study, • rencana penetapan bagian LH perdesaan yang
(2) Rencana Pembangunan LH teknis yang
perkotaan overlay/ dibatasi dan yang didorong pengembangannya
Baru; meprakarsai
dan/atau superimpo • rencana peningkatan kelestarian alam dan potensi
(3) Rencana Pembangunan penyusunan
perdesaan se sumber daya perdesaan
Kembali LH. RKP
• Rencana penyediaan lokasi Permukiman;
• Penyusunan arahan kebutuhan
• Rencana penyediaan PSU Permukiman;
pelayanan PSU dalam mewujudkan
• Rencana lokasi pelayanan jasa Pemerintahan,
rencana pengembangan dan
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi
pembangunan masing masing LH
• Rencana rehabilitasi
• Rencana rekonstruksi
• Rencana peremajaan
Output rencana LH Perkotaan disajikan dalam bentuk
tabular dan spasial.

• Menyusun arahan pengembangan


tiap-tiap PSU mengacu rencana
KETERPADUAN PSU

pengembangan LH
• Menyusun rencana keterpaduan
• Rencana keterpaduan jaringan/ sistem PSU pada
Konten jaringan/ sistem PSU mengacu Dikoordinasi
masing-masing entitas perumahan dan permukiman.
analysis, arahan tiap-tiap PSU; oleh instansi
Mengintegrasikan • Rencana Pelayanan PSU pada masing-masing
desk study, • Menyusun rencana kebutuhan teknis yang
perencanaan entitas perumahan dan permukiman.
overlay, pelayanan berdasarkan gap antara memprakarsai
PSU* • Rumusan Indikasi program PSU mengacu rencana
survey kondisi eksisiting dan rencana penyusunan
pelayanan PSU.
lapangan pelayanan hasil proyeksi kebutuhan RKP
• Peta rencana keterpaduan PSU skala 1:5.000
pelayanan PSU;
• Menyusun rencana indikasi program
PSU berdasarkan rencana
pelayanan PSU.
Langkah 7
penyusunan RENCANA PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN LH

TUJUAN METODE LANGKAH OUTPUT PENYELENGGARAAN

• Mengidentifikasi tindak lanjut penanganan program


INDIKASI PROGRAM

berdasarkan rencana masing- masing LH


• Mengidentifikasi tindak lanjut penanganan program
PENYUSUNAN

berdasarkan rencana keterpaduan PSU masing-masing


LH
Desk study,
Menyusun • Mengidentifikasi sumber pembiayaan program Dikoordinasi oleh instansi
overlay/ • Rumusan indikasi program
indikasi program* • Mengidentifikasi kelembagaan dalam pelaksana teknis yang meprakarsai
superimpos • Arahan pelaksanaan program
skala LH • Merumuskan indikasi program masing- masing LH untuk penyusunan RKP
e
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang
berdasarkan rencana, kemampuan dan potensi
pembiayaan, dan kelembagaan pelaksana
• Merumuskan arahan pelaksanaan program sesuai
dengan prioritas daerah masing- masing

* untuk PSU bidang ke-Cipta Karya-an mengacu pada Rencana Pembangunan Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) yang terdapat dalam instrumen SPKP
Langkah 7
penyusunan RENCANA PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN LH
Analisis Pengembangan dan Pembangunan
Lingkungan Hunian

Rehabilitasi: PEMBANGUNAN Kawasan yang kondisinya sedang


Tdk ada
Rekonstruksi: mengalami kerusakan, kemunduran atau
KEMBALI Tdk ada Perubahan
Perubahan degradasi, dilakukan melalui:
Kapasitas
Kapasitas 1. Rekonstruksi
Peremajaan:
Perubahan 2. Rehabilitasi
Kapasitas 3. Peremajaan

PEMBANGUNAN
BARU

PENGEMBANGAN
Kawasan yang kondisi Kawasan yang
eksistingnya belum terbangun kondisinya tidak sedang
(lahan kosong) dan mengalami kerusakan,
direncanakan sebagai LH baru kemunduran atau
skala besar atau bukan skala
degradasi.
besar dengan PSU
Analisis Pengembangan dan Pembangunan
Lingkungan Hunian
Analisis Pengembangan dan Pembangunan
Lingkungan Hunian
Analisis Pengembangan dan Pembangunan
Lingkungan Hunian
Contoh output
Contoh output
Langkah 7
penyusunan RENCANA keterpaduan psu
A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana jaringan jalan

Kolektor/Lokal Arteri
Sekunder

Arteri Sekunder

KAWASAN Arteri KAWASAN


Sekunder
PERMUKIMAN PERMUKIMAN
Arteri
Sekunder
Arteri Arteri Sekunder
Arteri Sekunder Sekunder
Kolektor
Sekunder Kolektor
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
Sekunder
HUNIAN HUNIAN

Kolektor
Kolektor Sekunder Sekunder Kolektor Sekunder

Lokal
PERMUKIMAN Sekunder PERMUKIMAN

Lokal Lokal
Sekunder Lokal Sekunder
Sekunder Lokal Sekunder

PERUMAHAN Lokal Sekunder PERUMAHAN


A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana jaringan jalan
A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana SPAM

HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN

PERMUKIMAN

PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN
PRASARANA

KAWASAN
SISTEM KRITERIA KOMPONEN

HUNIAN
RUMAH
AIR MINUM

Ö • Unit Air Sumber air baku terdiri dari: • bangunan penampungan air
Baku ü mata air; • bangunan pengambilan/ penyadapan
ü air tanah; dan • alat pengukuran, dan peralatan
ü air permukaan (sungai, pemantauan,
danau, air laut, waduk, • sistem pemompaan, dan/atau bangunan
embung) sarana pembawa serta perlengkapannya

Ö • Unit • bangunan pengolahan dan


Produk perlengkapannya
si • perangkat operasional, alat pengukuran
dan peralatan pemantauan
• bangunan penampungan air minum
SISTEM Ö • Unit Air Sumber air baku terdiri dari: • bangunan penampungan air
PENYEDIAAN Baku ü mata air; • bangunan pengambilan/ penyadapan
AIR MINUM ü air tanah; dan • alat pengukuran, dan peralatan
JARINGAN ü air permukaan (sungai, pemantauan,
PERPIPAAN danau, air laut, waduk, • sistem pemompaan, dan/atau bangunan
(SPAM JP) embung) sarana pembawa serta perlengkapannya

Ö • Unit • jaringan distribusi dan perlengkapannya


Distribu • bangunan penampungan
si • alat pengukuran dan peralatan
pemantauan

Ö • Unit • Untuk permukiman dengan • Sambungan langsung


Pelayan kepadatan 300 orang/Ha atau
an lebih
Ö • Unit • jaringan distribusi dan perlengkapannya
Distribu • bangunan penampungan
si • alat pengukuran dan peralatan
pemantauan
A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana spam
A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana SPALD

KEGIATAN KOMPONEN RUJUKAN HIRARKI KAWASAN


Sistem Sub-sistem a) Pipa tinja; Lampiran I. PERMENPUPR No. PERMUKIMAN
Pengelolaan Air Pelayanan b) Pipa non tinja; 04/PRT/M/2017 Tentang Jenis

PERMUKIMAN

PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
Limbah Domestik c) Bak perangkap lemak dan Komponen SPALD

PERUMAHAN
PRASARANA

KAWASAN
SISTEM KRITERIA KOMPONEN

HUNIAN
RUMAH
Terpusat dan minyak dari
(SPALD-T) dapur; AIR LIMBAH
d) Pipa persil;
e) Bak kontrol.
Sub-sistem a) Pipa retikulasi; Lampiran I. PERMENPUPR No.
Pengumpulan b) Pipa induk; 04/PRT/M/2017 Tentang Jenis • Sistem pengelolaan • Kepadatan penduduk • Sub-sistem
c) Prasarana dan sarana dan Komponen SPALD yang dilakukan dengan • Kedalaman muka air Pelayanan
pelengkap mengalirkan air limbah tanah lebih kecil dari • Sub-sistem
Sub-sistem Instalasi Pengolahan Air Lampiran I. PERMENPUPR No. domestic dari sumber 2 (dua) meter atau air Pengumpulan
Pengolahan Limbah Domestik (IPLD) : 04/PRT/M/2017 Tentang Jenis SISTEM
secara kolektif ke sub- tanah tercemar • Sub-sistem
Terpusat a) Prasarana utama, dan Komponen SPALD PENGELOLAAN
sistem pengolahan • Kemiringan tanah Pengolahan
yang meliputi : AIR LIMBAH – Ö Ö
Instalasi Pengolahan Air Lampiran I. PERMENPUPR No. terpusat untuk diolah • Permeabilitas tanah Terpusat, berupa
TERPUSAT
Limbah Domestik (IPLD) : 04/PRT/M/2017 Tentang Jenis sebelum dibuang ke • Kemampuan Instalasi
(SPAL-T)
a) Prasarana dan sarana dan Komponen SPALD badan air permukaan pembiayaan Pemda Pengolahan Air
pendukung, yang Limbah Domestik
meliputi : (IPALD)

• Sistem pengelolaaan • Kepadatan penduduk • Pengolahan
KEGIATAN KOMPONEN RUJUKAN yang dilakukan dengan • Kedalaman muka air Setempat
Sistem Sub-sistem Skala Individual Lampiran I. PERMENPUPR No. mengolah air limbah tanah lebih besar dari (Individual &
Pengelolaan Air Pengolahan 04/PRT/M/2017 Tentang Jenis
Skala Komunal SISTEM domestic dilokasi 2 (dua) meter atau air Komunal)
Limbah Setempat dan Komponen SPALD
Domestik Lampiran PENGELOLAAN sumber, yang tanah belum • Pengangkutan
Setempat Sub-sistem Sarana pengangkut lumpur tinja AIR LIMBAH – Ö Ö selanjutnya lumpur tercemar • Pengolahan
(SPALD-S) Pengangkutan SETEMPAT hasil olahan diangkut • Kemiringan tanah Lumpur Tinja
Sub-sistem Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Lampiran I. PERMENPUPR No.
Pengolahan (IPLT) : 04/PRT/M/2017 Tentang Jenis (SPAL-S) dengan sarana • Permeabilitas tanah (IPLT)
Lumpur Tinja a) Prasarana utama yang dan Komponen SPALD pengangkut ke Sub- • Ketidakmampuan •
berfungsi untuk mengolah sistem Pengolahan pembiayaan Pemda
lumpur tinja, yang meliputi : Lumput Tinja
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Lampiran I. PERMENPUPR No.
(IPLT): 04/PRT/M/2017 Tentang Jenis
a) Prasarana dan sarana pendukung dan Komponen SPALD
yang berfungsi untuk menunjang
pengoperasian, pemeliharaan dan
evaluasi IPLT yang berada di satu
area dengan IPLT
A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana spald
A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana sistem persampahan

HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN

PERMUKIMAN

PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN
PRASARANA

KAWASAN
SISTEM KRITERIA KOMPONEN

HUNIAN
RUMAH
Sistem PERSAMPAHAN
Persampahan

Pengelompokan sampah • Volume sampah • Pewadahan


Sarana Saranan menjadi 5 (lima) jenis sampah: • Jenis sampah individual, berupa
Pengolahan Pemrosesa • Sampah berbahaya & • Penempatan bin atau wadah lain
Sampah n Akhir beracun • Jadwal pengumpulan • TPS Komunal
PEMILAHAN Ö Ö • Sampah mudah terurai • Jenis sarana pengumpulan dan
• Sampah dapat digunakan pengangkutan
kembali
TPS 3R TPST TPA
• Sampah dapat didaur ulang
• Sampah lainnya
• Individual langusng • Pengaturan jadwal pengumpulan • Motor sampah
Sarana Sarana Sarana • Individual tidak langsung sesuai dengan jenis sampah terpilah • Gerobak sampah
Sarana Teknologi di Fasilitas PENGUMPULAN Ö • Komunal langsung dan sumber sampah • Sepeda sampah
Utama TPS Penduku-ng Penduku-ng
Utama TPST TPA TPA • Komunal tidak langsung • Penyediaan sarana pengumpul
3R TPS 3R TPST
• Penyapuan jalan sampah terpilah
• Pola pengangkutan • Memaksimalkan kapasitas kendaraan • Mobil angkut
Teknologi Teknologi Fasilitas Fasilitas • Sarana pengangkutan angkut sampah
Fasilitas Fasilitas PENGANGKUTAN • Rute pengangkutan • Rute pengangkutan sependek
Pengolah- Pengolah- Perlindu- Operasio- Ö Ö Ö Ö
Dasar Penunjang SAMPAH mungkin
an an ngan nal
• Frekuensi pengangkutan
• Ritasi untuk efisiensi dan efektifitas
Pirolisis, Gasifikasi, Pirolisis, Gasifikasi, Instalasi Instalasi • Pemadatan • Karakteristik sampah • TPS 3R
Insinerasi, Plasma Insinerasi, Plasma Pengolah- Pengolah- • Pengomposan • Teknologi pengolahan yang ramah • SPA
Gasifikasi PENGOLAHAN
Gasifikasi an Lindi an Gas Ö Ö Ö Ö • Daur ulang materi lingkungan • TPA
SAMPAH • Keselamatan kerja
• Mengubah sampah menjadi • TPST
sumber energi • Kondisi sosial masyarakat
Pemrosesan akhir sampah • Metode lahan urug terkendali • Fasiltas dasar
dilakukan di TPA dengan : • Metode lahan urug saniter • Fasilitas
PEMROSESAN • Penimbunan/ pemadatan • Teknologi ramah lingkungan perlindungan
Ö
AKHIR SAMPAH • Penutupan tanah lingkungan
• Pengolahan lindi • Fasilitas opersional
• Penanganan gas • Fasilitas penunjang
A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana sistem persampahan
A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana sistem drainase

HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN
PRASARANA

LINGKUNGA
PERUMAHA

PERMUKIM

PERMUKIM
KAWASAN
N HUNIAN
SISTEM KRITERIA KOMPONEN

RUMAH
DRAINASE

AN

AN
N
Ö • Sistem Teknis Drainase • Terbuka/ tertutup • Man hole jika
Perkotaan • Lebar saluran sesuai saluran tertutup
• Sistem Drainase Utama saluran primer skala • Bangunan
SALURAN
• saluran drainase yang menerima Kabupaten/ Kota persilangan
PRIMER
air dari saluran sekunder dan (Gorong-gorong,
menyalurkannya ke badan air Siphon Drainase)
penerima
Ö • Sistem Teknis Drainase • Terbuka/ tertutup • Man hole jika
Perkotaan • Lebar saluran sesuai saluran tertutup
• Sistem Drainase Utama saluran sekunder • Bangunan
SALURAN
• saluran drainase yang menerima skala Kabupaten/ Kota persilangan
SEKUNDER
air dari saluran tersier dan (Gorong-gorong,
menyalurkannya ke saluran Siphon Drainase)
primer
Ö • Sistem Teknis Drainase • Terbuka/ tertutup • Bangunan
Perkotaan • Lebar saluran sesuai persilangan
• Sistem Drainase Utama saluran tersier skala (Gorong-gorong,
SALURAN
• saluran drainase yang menerima Kabupaten/Kota Siphon Drainase)
TERSIER
air dari saluran penangkap dan
menyalurkannya ke saluran
sekunder
Ö • Sistem Teknis Drainase • Terbuka/ tertutup • Bangunan
SALURAN Perkotaan • Lebar saluran ≥ 1,0 m persilangan
LOKAL • Sistem Drainase Lokal (Gorong-gorong,
Siphon Drainase)
BANGUNAN Ö • Sistem Teknis Drainase • Sumur resapan
PERESAPAN Perkotaan
Ö • Sistem Teknis Drainase • Kolam retensi/
BANGUNAN
Perkotaan tandon
TAMPUNGAN
• Kolam detensi

Sistem
Drainase

Bangunan
Bangunan Saluran Sarana
Pompa Air dan
Penampung Drainase Pintu Air Pelengkap

Sumur
Jenis Saluran Bangunan
Resapan/Kola
m Resapan Drainase Persilangan

Tipe Saluran Gorong-


Jembatan Talang Air Siphon
Drainase gorong
A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana sistem drainase

Debit Proyeksi Debit Saluran


No Saluran
Hidrologi T1 T5 T10 T15 T20

Debit Proyeksi Kebutuhan Saluran


No Saluran
Saluran T1 T5 T10 T15 T20
A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana sistem proteksi kebakaran

HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN
PRASARANA
PERMUKIMAN

PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN

KAWASAN
PROTEKSI HUNIAN SISTEM KRITERIA KOMPONEN
RUMAH

KEBAKARAN

Ö Ö • Pos pemadam • Ruang siaga untuk 2 regu (1 regu = 6 orang), Ruang administrasi,
• Waktu tanggap kebakaran Ruang tunggu, Ruang ganti pakaian dan kotak penitipan (locker),
POS PEMADAM terhadap minimal • Gudang peralatan, yang mampu menampung: Garasi untuk 2 mobil
KEBAKARAN pemberitahuan membutuhkan pompa 4.000 liter,
kebakaran lahan 200m2 • Tandon air 12.000 liter,
(selanjutnya • Halaman untuk latihan rutin.
Ö disebut waktu • Pos pemadam • Ruang siaga untuk 4 regu, Ruang administrasi, Ruang tunggu, Ruang
tanggap) adalah kebakaran rapat, Ruang ganti pakaian dan kotak penitipan (locker)
total waktu dari minimal • Gudang peralatan dan bahan pemadam kebakaran yang mampu
SEKTOR
saat menerima membutuhkan menampung garasi untuk 2 mobil pompa 4.000 liter, 1 mobil tangga
PEMADAM
berita/ lahan 400m2 17 m, 2 mobil tangga >30m, 2 mobil rescue/ambulans, 1 mobil
KEBAKARAN pemadam khusus, 1 mobil alat bantu pernafasan, 2 perahu karet.
pengiriman
pasukan dan • Tendon air 24.000 liter
sarana pemadam • Halaman tempat latihan rutin
Ö kebakaran ke • Pos pemadam • Ruang siaga untuk 4 regu, Ruang administrasi, Ruang tunggu, Ruang
lokasi kebakaran kebakaran rapat, Ruang komando, Ruang ganti pakaian dan kotak penitipan
sampai dengan minimal (locker),
WILAYAH kondisi siap membutuhkan • Gudang peralatan dan bahan pemadam yang mampu menampung:
PEMADAM untuk lahan 1.600m2 Garasi untuk 2 mobil pompa 4.000 liter, 1 mobil tangga 17 m, 3 mobil
KEBAKARAN melaksanakan tangga > 30 m, 2 mobil rescue/ambulans, 2 mobil pemadam khusus, 2
pemadam mobil alat bantu pernafasan, 2 perahu karet,
kebakaran • Tandon air 24.000 liter,
• Halaman tempat latihan rutin.
A. Analisis kebutuhan prasarana
Prasarana sistem proteksi kebakaran

Rencana Peningkatan
Nama Pelayanan Proteksi
No Jenis Pelayanan Kebakaran
Kelurahan
T1 T5 T10 T15 T20
Pos Pemadam Kebakaran
Hidran
Bak penampung
Kendaraan operasional
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana pemerintahan

HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN
SARANA

PERMUKIMAN

PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN

KAWASAN
PEMERINTAHA SISTEM KRITERIA KOMPONEN

HUNIAN
RUMAH

• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan • Dilengkapi area parkir, air • Balai
BALAI • Penambahan unit berdasarkan jumlah bersih, tempat sampah dan Pertemuan
Ö
PERTEMUAN penduduk pendukung toilet

POS • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan • Dilengkapi air bersih, tempat • Pos
KEAMANAN Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah sampah dan toilet Keamanan
WARGA penduduk pendukung Warga
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat • Dilengkapi area parkir, air • Kantor
KANTOR Permukiman bersih, tempat sampah dan Kelurahan /
KELURAHAN / Ö
• Penambahan unit berdasarkan jumlah toilet Desa
DESA penduduk pendukung
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Lingkungan • Dilengkapi area parkir, air • Kantor
KANTOR Hunian bersih, tempat sampah dan Kelurahan /
Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah toilet Desa
KECAMATAN
penduduk pendukung
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Lingkungan • Dilengkapi area parkir, air • Kantor
Hunian bersih, tempat sampah dan Kelurahan /
KANTOR POLISI Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah toilet Desa
penduduk pendukung • Fasilitas khusus kantor polisi
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Kawasan • Dilengkapi area parkir, air • Kantor
KANTOR Permukiman bersih, tempat sampah dan Kelurahan /
BUPATI/WALIK Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah toilet Desa
OTA penduduk pendukung

• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Kawasan • Dilengkapi area parkir, air • Kantor
KANTOR POLISI Permukiman bersih, tempat sampah dan Kelurahan /
SKALA • Penambahan unit berdasarkan jumlah toilet Desa
Ö
KABUPATEN/K penduduk pendukung • Fasilitas khusus kantor polisi
OTA skala Kabupaten/Kota
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana pemerintahan

Jenis Rencana Peningkatan Pelayanan Sarana


No Nama Kecamatan Pelayanan Pemerintahan
T1 T5 T10 T15 T20
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana kesehatan

HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN

PERMUKIMAN

PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN
SARANA

KAWASAN
SISTEM KRITERIA KOMPONEN

HUNIAN
RUMAH
KESEHATAN

• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan • Dilengkapi area parkir, air bersih, • Posyandu
POSYANDU Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk tempat sampah dan toilet
pendukung
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan dan • Dilengkapi air bersih, tempat • Tempat Praktik
TEMPAT PRAKTIK
Permukiman sampah, tempat sampah medikal Mandiri Tenaga
MANDIRI TENAGA Ö Ö
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk dan toilet Kesehatan
KESEHATAN
pendukung
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman • Dilengkapi air bersih, tempat • Pusat Kesehatan
PUSAT
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk sampah, tempat sampah medikal Masyarakat
KESEHATAN Ö
pendukung dan toilet
MASYARAKAT
• Instalasi rawat inap
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman dan • Dilengkapi air bersih, tempat • Klinik
Lingkungan Hunian sampah, tempat sampah medikal
KLINIK Ö Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk dan toilet
pendukung • Instalasi rawat inap
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Kawasan • Dilengkapi air bersih, tempat • Rumah Sakit
Permukiman sampah, tempat sampah
RUMAH SAKIT Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk medikal, instalasi pengolahan
pendukung limbah rumah sakit dan toilet
• Instalasi rawat inap
• Wajib tersedia minimal 1 unit mepertimbangkan • Dilengkapi area parkir, air bersih, • Apotek
ketersediaan Tempat Praktik Mandiri Tenaga tempat sampah dan toilet
APOTEK Ö Ö Ö Ö
Kesehatan, Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik,
Rumah Sakit
• Wajib tersedia minimal 1 unit pada Rumah Sakit • Dilengkapi air bersih, tempat
UNIT TRANSFUSI
Ö pada tingkat Kawasan Permukiman sampah, tempat sampah medikal
DARAH
dan toilet
• Wajib tersedia minimal 1 unit mepertimbangkan • Dilengkapi area parkir, air bersih,
LABORATORIUM ketersediaan Tempat Praktik Mandiri Tenaga tempat sampah, tempat sampah
Ö Ö Ö
KESEHATAN Kesehatan, Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, medikal dan toilet
Rumah Sakit
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana kesehatan
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana pendidikan

HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN

PERMUKIMAN

PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN
SARANA

KAWASAN
SISTEM KRITERIA KOMPONEN

HUNIAN
RUMAH

PENDIDIKAN

TAMAN • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan • Dilengkapi area parkir, • Taman Kanak-
KANAK- Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk air bersih, tempat Kanak
KANAK pendukung sampah dan toilet
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman • Dilengkapi area parkir, • SD/MI
SD/MI Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk air bersih, tempat
pendukung sampah dan toilet
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman • Dilengkapi area parkir, • SMP/MTs
SMP/MTS Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk air bersih, tempat
pendukung sampah dan toilet
Ö Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman dan • Dilengkapi area parkir, • SMU/SMK/MA
SMU/SMK/ Lingkungan Hunian air bersih, tempat
MA • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk sampah dan toilet
pendukung
Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Kawasan • Dilengkapi area parkir, • Perguruan
PERGURUA Pemukiman mess, air bersih, tempat Tinggi
N TINGGI • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk sampah dan toilet
pendukung
TAMAN Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan • Dilengkapi area parkir, air Taman Bacaan
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk bersih, tempat sampah dan
BACAAN
pendukung toilet
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana pendidikan

Nama Rencana Peningkatan Pelayanan


No Kelurahan Jenis Sarana Sarana Pendidikan
T1 T5 T10 T15 T20
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana perdagangan

HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN
SARANA
PERMUKIMAN

PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN

KAWASAN
PERDAGANGA SISTEM KRITERIA KOMPONEN
HUNIAN
RUMAH

Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman


• Dilengkapi minimal kantor
• Jumlah penduduk pendukung 2.500 – 30.000 jiwa
pengelola, area parkir, air
PERTOKOAN (Kelurahan/Desa) • Pertokoan
bersih, tempat sampah dan
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk
toilet
pendukung
Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan dan
Permukiman • Dilengkapi minimal kantor
PASAR • Jumlah penduduk pendukung 2.500 – 30.000 jiwa pengelola, area parkir, air • Pasar
LINGKUNGAN (Kelurahan/Desa) bersih, tempat sampah dan Lingkungan
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk toilet
pendukung
Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Lingkungan Hunian
• Dilengkapi minimal kantor
• Jumlah penduduk pendukung 30.000 – 120.000 jiwa
PASAR pengelola, area parkir, air
(Kecamatan) • Pasar Wilayah
WILAYAH bersih, tempat sampah dan
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk
toilet
pendukung
Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Kawasan Permukiman • Dilengkapi minimal kantor • Pusat
PUSAT • Jumlah penduduk pendukung > 120.000 jiwa pengelola, area parkir, air Perbelanjaan/
PERBELANJAA
(Kabupaten/Kota) bersih, tempat sampah dan Pasar Kota
N/PASAR • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk toilet
KOTA
pendukung
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana perdagangan

Nama Jenis Rencana Peningkatan Pelayanan Sarana


No Kelurahan Sarana Perdagangan
T1 T5 T10 T15 T20
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana peribadatan

HIRARKI KAWASAN PERMUKIMAN

PERMUKIMAN

PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN

SARANA

KAWASAN
HUNIAN
RUMAH

SISTEM KRITERIA KOMPONEN


PERIBADATAN

• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan • Dilengkapi area parkir, air • Musholla
MUSHOLLA Ö • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk bersih, tempat sampah dan
pendukung toilet
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan dan • Dilengkapi area parkir, air • Masjid
Permukiman bersih, tempat sampah dan Warga
MASJID WARGA Ö Ö
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk toilet
pendukung
• Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman • Dilengkapi minimal area • Masjid
MASJID • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk parkir, air bersih, tempat Lingkungan
Ö
LINGKUNGAN pendukung sampah dan toilet

Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Lingkungan • Dilengkapi minimal area • Masjid
MASJID Hunian parkir, air bersih, tempat Kecamatan
KECAMATAN • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk sampah dan toilet
pendukung
Ö Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman dan • Dilengkapi minimal area • Sarana
SARANA Lingkungan Hunian parkir, air bersih, tempat Ibadah
IBADAH AGAMA • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk sampah dan toilet Agama Lain
LAIN pendukung
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana peribadatan

Nama Jenis Rencana Peningkatan Pelayanan Sarana


No Kelurahan Sarana Perdagangan
T1 T5 T10 T15 T20
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana kebudayaan

HIRARKI KAWASAN PERMUKIMAN


SARANA KOMPONE

LINGKU

KAWAS
PERMU

PERMU
PERUM

KIMAN

KIMAN
HUNIA
RUMA

NGAN
AHAN
SISTEM KRITERIA

AN
N
BUDAYA N
H

Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan • Dilengkapi minimal • Balai


BALAI
• Jumlah penduduk pendukung 2.500 jiwa (RW) area parkir, air Pertemuan
PERTEMUAN
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk bersih, tempat Warga
WARGA
pendukung sampah dan toilet
Ö Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Permukiman dan • Dilengkapi minimal • Balai
Lingkungan Hunian kantor pengelola, Serbaguna
• Jumlah penduduk pendukung 2.500 – 30.000 jiwa area parkir, air
BALAI (Kelurahan/Desa) Jumlah penduduk pendukung 30.000 – bersih, tempat
SERBAGUNA
120.000 jiwa (Kecamatan) sampah dan toilet
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk
pendukung
Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Kawasan Permukiman • Dilengkapi minimal • Gedung
• Jumlah penduduk pendukung > 120.000 jiwa kantor pengelola, Serbaguna
GEDUNG
(Kabupaten/Kota) area parkir, air
SERBAGUNA
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk bersih, tempat
pendukung sampah dan toilet
Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Kawasan Permukiman • Dilengkapi minimal • Gedung
• Jumlah penduduk pendukung > 120.000 jiwa kantor pengelola, Bioskop
GEDUNG
(Kabupaten/Kota) area parkir, air
BIOSKOP
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk bersih, tempat
pendukung sampah dan toilet
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana kebudayaan

Nama Jenis Rencana Peningkatan Pelayanan Sarana


No Kelurahan Sarana Kebudayaan
T1 T5 T10 T15 T20
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana rth

HIRARKI KAWASAN
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN

PERMUKIMAN
LINGKUNGAN
PERUMAHAN

SARANA

KAWASAN
HUNIAN
SISTEM KRITERIA KOMPONEN
RUMAH

RTH

Ö Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Perumahan dan • Dilengkapi minimal • Taman
Permukiman area parkir, air Lingkungan
TAMAN • Jumlah penduduk pendukung 2.500 jiwa (RW) bersih, tempat
LINGKUNGAN • Jumlah penduduk pendukung 2.500 – 30.000 jiwa sampah dan toilet
(Kelurahan/Desa)
• Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk pendukung
Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Lingkungan Hunian • Dilengkapi minimal • Taman dan
TAMAN DAN • Jumlah penduduk pendukung 30.000 – 120.000 jiwa kantor pengelola, Lapangan Olah
LAPANGAN (Kecamatan) area parkir, air Raga
OLAH RAGA • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk pendukung bersih, tempat
sampah dan toilet
TAMAN DAN Ö • Wajib tersedia 1 unit pada tingkat Kawasan Permukiman • Dilengkapi minimal • Taman dan
LAPANGAN • Jumlah penduduk pendukung > 120.000 jiwa kantor pengelola, Lapangan Olah
OLAH RAGA (Kabupaten/Kota) area parkir, air Raga skala
SKALA • Penambahan unit berdasarkan jumlah penduduk pendukung bersih, tempat Kab/Kota
KAB/KOTA sampah dan toilet
b. Analisis kebutuhan sarana
Sarana rth
c. Analisis kebutuhan utilitas
Utilitas jaringan listrik
c. Analisis kebutuhan utilitas
Utilitas jaringan listrik

Rencana Peningkatan Pelayanan Jaringan


Kebutuhan Komponen Listrik
No Jaringan Listrik
T1 T5 T10 T15 T20
Daya Listrik
Jaringan SUTM
Gardu Distribusi
c. Analisis kebutuhan utilitas
Utilitas jaringan telekomunikasi
c. Analisis kebutuhan utilitas
Utilitas jaringan telekomunikasi

Kebutuhan Komponen Rencana Peningkatan Pelayanan Jaringan


Jaringan Telekomunikasi
No
Telekomunikasi T1 T5 T10 T15 T20
BTS
Jaringan Kabel

roadband Wireless
Access
(WiMax/WiFi)
c. Analisis kebutuhan utilitas
Utilitas jaringan gas

Rencana Peningkatan Pelayanan Jaringan


Kebutuhan Komponen Listrik
No Jaringan Listrik
T1 T5 T10 T15 T20
Daya Listrik
Jaringan SUTM
Gardu Distribusi
Langkah 7
penyusunan RENCANA keterpaduan psu
Langkah 7
penyusunan RENCANA keterpaduan psu
Langkah 7
penyusunan indikasi program




Langkah 7
penyusunan indikasi program

Provinsi Kabupaten LH SP ID User ID Tgl Create Kode Kegiatan


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Kode Kode Kode ID Kode


Kegiatan Output Output Sub Suboutput Usulan Paket Provinsi
Output
(9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Langkah 7
penyusunan indikasi program

Kode Kode Kode Longit Latitud e Kode Lokasi Keterangan


Kabupaten Kecamatan Desa ude Wilayah KSK Lokasi KSK
(17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24)
Langkah 7
penyusunan indikasi program

Rawan Kawasan Rawan Kawasan Kumuh Kawasan Entitas Cluster Uraian


Sanitasi Sanitasi Air Air Kumuh
(25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33)
Langkah 7
penyusunan indikasi program

Volume Satuan Tahun APBN APBD APBD Swasta Masyarakat


Anggaran Provinsi Kab/Kota
(34) (35) (36) (37) (38) (39) (40) (41)

DAK PHLN Lanjutan Ket Isu Strategis Pemanfaat Dukungan


KSN
(42) (43) (44) (45) (46) (47) (48)
Langkah 7
penyusunan indikasi program

Periode I Periode II Periode III Periode IV


T1 T2 T3 T4 T5 T6-10 T11-T15 T16-T20
Atribut Ref_Usulan

(49) (50) (51) (52) (53) (54) (55) (56) (57) (58)
Contoh output

Anda mungkin juga menyukai