Tesis
Oleh:
Rifdah Farnidah
NIM. 217410729
1440 H/2019 M
MOTTO
iv
ِ الرِح
يم َّ الر ْحم ِن ِ بِس ِم
َّ اهلل ْ
KATA PENGANTAR
Al-hamdulillah puji syukur atas segala limpahan nikmat, kasih
sayang dan karunia yang diberikan Allah swt. sehingga tesis yang berjudul
“Konsep Munasabah Dalam Al-Qur’an Perspektif Wahbah Az-Zuhaili (Studi
Analisis Tafsir Al-Munîr Fi Al-‘Aqîdah Wa Asy-Syarî’ah Wa Al-Manhaj)” ini
dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Shalawat beriringkan
salam semoga selalu tercurah untuk baginda Nabi Muhammad saw. beserta
keluarga dan sahabat.
Dalam perjalanan menyelesaikan tesis ini tentunya penulis tidak
sendiri, ada banyak pihak yang telah berjasa memberikan dukungan baik
moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih yang mendalam kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA. Rektor Institut Ilmu Al-
Qur’an (IIQ) Jakarta.
2. Bapak Dr. H. Muhammad Azizan Fitriana, MA. selaku direktur
pascasarjana IIQ Jakarta. Terima kasih atas ilmu dan arahan yang
diberikan.
3. Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag. selaku dosen pembimbing I.
Terimakasih atas waktu yang telah diluangkan dan arahan yang telah
diberikan kepada penulis sehingga tesis ini selesai sesuai dengan
harapan.
4. Bapak Dr. H. Ahmad Syukron, MA selaku pembimbing II.
Terimakasih atas waktu dan arahan yang telah diberikan kepada
penulis demi terselesaikan tesis ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen pascasarjana IIQ Jakarta yang telah
memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi penulis, semoga
v
keberkahan selalu mengiringi di setiap langkah, dan ilmu yang telah
diajarkan mengalirkan pahala jariyah yang taka akan putus.
6. Staf Tata Usaha Pascasarjana IIQ Jakarta yang telah bersedia
direpotkan oleh penulis untuk berbagai keperluan. Semoga Allah swt.
membalasnya dengan kebaikan yang banyak.
7. Kedua orang tua tersayang, Bapak Kadris dan Ibu Ai Faridah yang
tak henti mendo’akan dan mendukung penulis sehingga dapat
menyelesaikan kuliah ini. Semoga abah dan ummi selalu sehat dan
dalam lindungan Allah swt.
8. Suami tersayang, Paryan, SH, terimakasih atas do’a, dukungan dan
semangat yang telah diberikan, sehingga bisa menyelesaikan tesis ini.
9. Teman-teman kuliah Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir angkatan 2017
yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
Semoga tali persaudaraan kita akan tetap terjalin sampai kapanpun.
10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga
Allah membalas semua kebaikan dengan sebaik-baik balasan.
Rifdah Farnidah
vi
DAFTAR ISI
MOTTO ....................................................................................................... iv
vii
D. Pendapat Ulama Mengenai Munasabah .................................. 42
E. Urgensi Munasabah dalam Penafsiran Al-Qur’an .................... 51
viii
A. Bentuk Munasabah dalam Tafsir Al-Munîr Fi Al-‘Aqîdah Wa
Asy-Syarî’ah Wa Al-Manhaj ..................................................... 88
B. Analisis Terhadap Munasabah dalam Tafsir Al-Munîr Fi Al-
‘Aqîdah Wa Asy-Syarî’ah Wa Al-Manhaj ............................... 220
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad
yang satu ke abjad yang lain. dalam penulisan tesis di IIQ, Transliterasi Arab-
Latin mengacu pada berikut ini.
A. Konsonan
Huruf Transliterasi Huruf Transliterasi
ا A ط th
ة B ظ zh
ث T ع ‘
ث Ts غ gh
ج J ف f
ح H ق q
خ Kh ك k
د D ل l
ذ Dz م m
ز R ن n
ش Z و w
س S ه h
ش Sy ء ’
ص Sh ي Y
ض Dh
x
B. Vokal
Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal Rangkap
Fathah a َا â َي...ََ
Kasrah i ي î َو...ََ
Dhammah u و û
C. Kata Sandang
Alif Lam (َ(ال Syaddah Ta Marbûthah
Qamariah Syamsia Waqaf Washal
h
البقسة السجل إِ َّن ال َّ ِريْن ْاأل ْفئِدة ٌ صبت
ِ عب ِملتٌ نب
al-Baqarah ar-Rajul Inna al-ladzîna al-Af’idah Âmilatun Nâ
sibah
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Muhammad Amin Suma, Ulumul Qur’an, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2013), Cet-Ke-1, h. 255
2
Muhammad Amin Suma, Ulumul Qur’an, h. 254
1
2
3
Didin Saefuddin Buchori, Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur’an, (Bogor:
Granada Sarana Pustaka, 2005), Cet. Ke-1, h. 84
4
Muhammad Chirzin, Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, (Jakarta: Dana Bhakti Prima
Yasa, 1998), Cet. Ke-1, h. 55
5
Didin Saefuddin Buchori, Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur’an, h. 87
3
6
Badruddin az-Zarkasyi, al-Burhan fi ‘Ulum Al-Qur’an, (Beirut: Dar al-Ma‟rifah,
t.t), Jilid 1, h. 35
7
Muhammad Quraish Shihab, Kaidah Tafsir, h. 245
4
8
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, (Semarang:
Pustaka Rizki Putra, 2009), Cet. Ke-1, h. 38
9
Az-Zarkasyi, al-Burhan fi ‘Ulum Al-Qur’an, Jilid 1, h. 35
10
Muhammad Quraish Shihab, Kaidah Tafsir, h. 252
11
tafsir maudhu‟i (tematik) yaitu tafsir yang menyebutkan tafsir ayat-ayat Al-
Qur‟an yang berkenaan dengan suatu tema yang sama seperti jihad, hudud, waris, hukum-
hukum pernikahan, riba, khamr, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kisah Al-
Qur‟an. (Wahbah az-Zuhaili, at-Tafsir al-Munir fi al-‘Aqidah wa asy-Syari’ah, terj. Abdul
Hayyie al-Kattani, dkk, (Jakarta: Gema Insani, 2016), Cet. 1, Jilid 2, h. xviii
12
Wahbah az-Zuhaili, at-Tafsir al-Munir fi al-‘Aqidah wa asy-Syari’ah wa al-
Manhaj, h. xviii
5
i’rab dan balaghah, (e) memaparkan sebab turunnya ayat dalam dalam
riwayat yang paling shahih dan mengesampingkan riwayat yang lemah,
(f) hubungan antara ayat (munasabah), (g) tafsir dan penjelasan, dan (h)
hukum-hukum yang dipetik dari ayat-ayat.13
13
Wahbah az-Zuhaili, at-Tafsir al-Munir fi al-‘Aqidah wa asy-Syari’ah wa al-
Manhaj, h. xviii
6
6). Munasabah antar akhir surah yang satu dengan awal surah yang lain;
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
2. Batasan Masalah
3. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
D. Kajian Pustaka
ini, hal ini disebabkan perhatian beliau yang tertuju pada aneka persoalan
seperti bahasa, qira’at, filsafat dan pembicaraan tentang ilmu kalam
(teologi).15
15
Endad Musaddad, “Munasabah dalam Tafsir Mafatih Al-Ghaib”, Tesis, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005, h. 169. Tidak diterbitkan (t.d)
11
dengan kelompok ayat yang lain dalam satu surat, munasabah surahal-Ikhlas
dengan maksud utama Al-Qur‟an dan surah al-Mu’awwidzatain (al-Falaq
dan an-Nas).16
Pada penelitian tersebut, Said Ali mengkaji munasabah dalam kitab
Nazm ad-Durar fi at-Tanasub al-Ayat wa as-Suwar. Ia juga mengkhususkan
munasabah yang hanya ada dalam surat-surahjuz „amma. Sedangkan dalam
penelitian ini, penulis mengkaji munasabah dalam tafsir Al-Munîr Fi Al-
‘Aqîdah Wa Asy-Syarî’ah Wa Al-Manhaj.
Ketiga, Hasani Ahmad Sa‟id dalam disertasinya yang berjudul
“Diskursus Munasabah Al-Qur‟an (Kajian Atas Tafsir Al-Misbah)”. Kajian
munasabah yang dilakukan oleh Hasani Ahmad Sa‟id tentang munasabah
dalam tafsir al-misbah tampak pada dua tinjauan munasabah yang dianalisis
dari tafsirnya, yaitu pola munasabah ayat dan pola munasabah surat. Dari
fokus dua kajian itu, penelitian ini menemukan ada lima munasabah ayat dan
delapan munasabah surah dalam tafsir al-Misbah. Lima munasabah itu
adalah munasabah antara ayat dengan ayat dalam satu surat, hubungan
antara fasilah dengan isi ayat, hubungan antara kalimat dengan kalimat
dalam ayat, hubungan antar kata dalam satu ayat, dan hubungan ayat pertama
dengan ayat terakhir dalam satu surah. Sedang delapan temua munasabah
surah itu adalah munasabah antara surah dengan surah sebelumnya,
munasabah awal uraian surah dengan akhir uraian surah, munasabah antara
awal surah dengan akhir surah sebelumnya, keserasian tema surah dengan
nama surah, keserasian penutup surah dengan uraian awal/mukadimah surah
16
Sa‟id Ali Setiyawan, “Munasabah Surat-SurahJuz „Amma (Kajian Terhadap
Pemikiran Burhan Ad-Din Al-Biqa‟i dalam Kitab Nazm Ad-Durar Fi At-Tanasub Al-Ayat
Wa As-Suwar “, Tesis, UIN Sunan Kalijaga, 2015, h. 140. Tidak diterbitkan (t.d)
12
berikutnya, hubungan antara kisah dalam satu surah, hubungan natar surah-
surah Al-Qur‟an, dan hubungan antara fawatih as-Suwar dengan isi surah.17
Pada penelitian diatas, peneliti fokus mengkaji aspek munasabah Al-
Qur‟an dalam tafsir Al-Misbah. Sedangkan dalam penelitian ini fokus pada
kajian munasabah yang ada dalam at-tafsîr Al-Munîr Fi Al-‘Aqîdah Wa Asy-
Syarî’ah Wa Al-Manhaj karya Wahbah az-Zuhaili.
Ketiga, jurnal yang ditulis oleh Lukmanul Hakim dan Pipin Armita
yang berjudul “Munasabah Ayat dalam Surah An-Naba (Analisis Metodologi
Penafsiran Abdullah Darraz dalam Kitab An-Naba’u al-‘Azhim Nazharatun
Jadidatun Fi Al-Qur’an”. Kajian munasabah yang dilakukan oleh Lukmanul
Hakim dan Pipin Armita tentang metodologi penafsiran Darraz tampak pada
langkah-langkah yang ditempuh oleh Darraz saat menafsirkan Al-Qur‟an,
yakni dengan mengelompokkan ayat sesuai dengan tema yang dibahas.
Sebelum menafsirkan ayat berdasarkan kelompoknya, Darraz mengawalinya
dengan penjelasan substansi ayat secara umum. Kemudian menafsirkan ayat
berdasarkan kelompoknya masing-masing dan menemukan bagian
muqaddimah, maqasid dan penutup hingga terlihat munasabah ayat dalam
surahtersebut. dari penelitiannya terhadap surah an-Naba‟, ditemukan bahwa
surahini terdiri atas muqaddimah (terdapat pada ayat 1-5), tiga maqasid atau
tujuan pokok (ayat 6-37), dan penutup (ayat 38-40). Dari bagian-bagian ini
diketahui bahwa tema sentral surahan-Naba‟ adalah tentang kronologis hari
berbangkit (hari kiamat).18
Dalam jurnal diatas, pokok pembahasan yang dikaji adalah khusus
tentang munasabah ayat dalam surahan-Naba‟. Sedangkan dalam penelitian
17
Hasani Ahmad Sa‟id, “Diskursus Munasabah Al-Qur‟an (Kajian Atas Tafsir Al-
Misbah)”, Disertasi, UIN Syarif Hidayatullah, (Jakarta: Puspita Press, 2011), Cet. Ke-1, h.
336
18
Lukmanul Hakim dan Pipin Armita, “Munasabah Ayat dalam SurahAn-Naba
(Analisis Metodologi Penafsiran Abdullah Darraz dalam Kitab An-Naba’u al-‘Azhim
Nazharatun Jadidatun Fi Al-Qur’an”, dalam Jurnal Pemikiran Islam, vol. 41, No. 2,
Desember 2017, h. 128
13
ini, penulis bukan hanya mengkaji munasabah ayat saja, akan tetapi juga
mencakup munasabah surat.
Keempat, artikel yang ditulis oleh John Supriyanto yang berjudul
“Munasabah Al-Qur‟an: Studi Korelatif Antar Surah Bacaan Shalat-Shalat
Nabi”. Dari hasil penelitiannya, penulis menemukan bahwa terdapat
hubungan yang sangat erat antar surat-surah Al-Qur‟an yang menjadi bacaan
rutin shalat-shalat Nabi saw. Keadaan tersebut sama hal nya dengan
hubungan antar surat-surat Al-Qur‟an. berdasarkan tertib mushaf yang
menjadi salah satu aspek korelasi dalam studi munasabah Al-Qur‟an.
Pengetahuan dan pemahaman aspek tentang aspek munasabah antar surat-
surahbacaan shalat-shalat Nabi saw. tentu membawa hikmah dan urgensi
yang sangat signifikan, yakni selain memberikan pengetahuan tentang
rahasia-rahasia syari‟at penggandengan surat-surah tersebut oleh Nabi saw.,
juga akan lebih mendatangkan kekhusyu‟an dan penghayatan terhadap
firman-firman Allah swt. di dalam shalat.19
Dalam artikel tersebut, penulis melakukan kajian munasabah antar
surah-surah bacaan shalat Nabi dengan mengkorelasikan antar surah-surah
tersebut. Sedangkan dalam penelitian ini, penulis melakukan kajian
munasabah dalam berbagai surahdi dalam Al-Qur‟an.
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian library research, yaitu
penelitian yang memfokuskan peneliti untuk berdialog banyak dengan
19
John Supriyanto, “Munasabah Al-Qur’an: Studi Korelatif Antar Surat Bacaan
Shalat-Shalat Nabi”, dalam Intizar, vol. 19, No.1 2013, h. 66
14
20
Bungaran Antonius dan Soedjito Sosrodihardjo, Metode Penulisan Sosial,
(Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014), Cet. Ke-1, h. 8
15
21
Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi Penelitian Ilmu Sosial, (Jakarta:
Kencana Prenada, 2013), h. 32
16
Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta (Edisi Revisi) yang diterbitkan oleh IIQ
Press, cetakan ke-2 tahun 2011.
Untuk mempermudah penulisan, maka pembahasan tesis ini dibagi
dalam beberapa bab dengan rincian sebagai berikut:
Bab pertama, bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian serta sistematika
penulisan.
Bab kedua, penulis akan memaparkan tinjauan teoritis mengenai
teori umum yang melingkupi pengertian munasabah, sejarah lahirnya
munasabah, bentuk-bentuk munasabah, pendapat ulama mengenai
munasabah, dan urgensi munasabah dalam penafsiran Al-Qur‟an.
Bab ketiga, bab ini berisi biografi Wahbah az-Zuhaili yakni meliputi
riwayat hidup Wahbah az-Zuhaili, karir intelektual, serta karya-karya
yang pernah dihasilkan selama hidupnya. Selain itu, pada bab ini juga
akan diuraikan seputar profil kitabnya yaitu tafsir Al-Munîr Fi Al-‘Aqîdah
Wa Asy-Syarî’ah Wa Al-Manhaj yang meliputi sejarah penulisan,
karakteristik penafsiran, metode penafsiran, dan sistematika penafsiran.
Bab keempat, penulis akan menguraikan munasabah dalam tafsir
Al-Munîr Fi Al-‘Aqîdah Wa Asy-Syarî’ah Wa Al-Manhaj. Dalam bab ini
penulis uraikan bentuk munasabah dalam tafsir Al-Munîr Fi Al-‘Aqîdah
Wa Asy-Syarî’ah Wa Al-Manhaj dan argumentasi serta analisis penulis
terhadap munasabah tersebut.
Bab kelima, pada bab ini berisi penutup, mencakup kesimpulan
dan saran-saran, diakhiri dengan daftar pustaka.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan paparan pembahasan
dalam penelitian di atas, maka penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Metode munasabah dalam tafsir al-Munir fi al-‘Aqidah wa
asy-Syari’ah tampak pada dua tinjauan munasabah yang
dianalisis dari tafsirnya, yaitu pola munasabah ayat dan pola
munasabah surat. Dalam munasabah ayat, Wahbah selalu
membuat satu topik pembahasan sendiri ketika memulai
penafsiran ayat-ayat yang telah ia kelompokkan dalam satu
tema. Pembahasan mengenai munasabah ayat tersebut,
Wahbah mencantumkannya setelah pembahasan asbab an-
Nuzul. Sebagaimana yang terlihat dalam metode
penafsirannya, yakni dimulai dengan qira’at, balaghah,
mufradat lughawiyah, sebab turunnya ayat, hubungan antar
ayat, tafsir dan penjelasan serta fiqih kehidupan atau hukum-
hukum. Sedangkan dalam menerapkan munasabah surat,
Wahbah mencantumkannya di setiap memulai penjelasan
mengenai suatu surah, yaitu mencakup sebab penamaan surah,
penjelasan mengenai surat makkiyah atau madaniyah,
persesuaian surah dengan surah sebelumnya, keutamaan
surah, dan kandungan surah.
2. Bentuk munasabah yang digunakan oleh Wahbah az-Zuhaili
mencakup lima bentuk munasabah, yaitu Munasabah antar
ayat dalam satu surah, munasabah antar kalimat dengan
231
232
234
235