Anda di halaman 1dari 5

(cerpen)

Nama:Ni luh nesya ning paramiswari


No.absen:26
Kelas:8.5

Judul: Chandra dan cinta pertamanya, Surya, di tengah hujan yang


romantis.

Chandra adalah seorang gadis muda yang tinggal di sebuah desa kecil

yang dikelilingi oleh hutan lebat. Dia memiliki rambut panjang berwarna

hitam seperti malam dan mata biru yang cerah seperti langit di pagi hari.

Namun, yang membuatnya paling istimewa adalah senyumannya yang

selalu hangat dan ramah.

Pada suatu hari, hujan turun dengan lebatnya di desanya. Tetesan air

hujan jatuh dari langit seperti permata yang bersinar, dan udara menjadi

sejuk dan segar. Chandra memutuskan untuk pergi ke hutan untuk

mencari bunga-bunga liar yang hanya mekar saat hujan turun.

Saat dia berjalan di hutan yang basah oleh hujan, dia tiba-tiba melihat

seorang pemuda tampan berdiri di bawah pepohonan yang rindang. Dia

memperhatikan pemuda itu dan menyadari bahwa itu adalah Surya, teman

masa kecilnya yang telah lama dia rindukan.


Surya tersenyum lembut saat melihat Chandra, dan air hujan membuat

rambutnya berkilau seperti sutra. Mereka berdua berdiri di bawah hujan

yang lebat, dan percikan air hujan memantul di wajah mereka. Chandra

merasa detak jantungnya berdegup lebih cepat saat dia mendekati Surya.

Orang tua Chandra dan Surya adalah teman baik selama bertahun-tahun,

tetapi suatu ketika, konflik besar meletus di antara mereka. Perselisihan

yang begitu mendalam membuat orang tua Chandra dan Surya membenci

satu sama lain dengan sangat kuat. Mereka melarang Chandra dan Surya

untuk bersatu, menganggap cinta mereka sebagai pengkhianatan.

Meskipun cinta mereka terhalang oleh perasaan orang tua mereka,

Chandra dan Surya tidak bisa menahan perasaan yang tumbuh di antara

mereka. Mereka mulai bertemu secara rahasia di bawah pohon tua di

bukit tempat mereka pertama kali bertemu. Setiap pertemuan mereka

adalah momen-momen yang indah yang dipenuhi dengan tawa, cerita,

dan candaan.

Pada suatu malam yang hujan deras, mereka menemukan sebuah gubuk

tua yang terabaikan di tengah hutan. Dengan hati-hati, mereka

memutuskan untuk menjadikannya tempat tinggal sementara. Mereka


membersihkan dan memperbaiki gubuk itu bersama-sama,

menjadikannya tempat yang nyaman dan hangat untuk hidup.

Mereka mulai berbicara tentang masa lalu dan masa kini mereka. Mereka

mengingat saat-saat indah yang mereka bagikan sebagai anak-anak,

bermain di sungai dan berlarian di ladang. Surya menceritakan bagaimana

dia selalu menyukai Chandra, tetapi takut mengungkapkan perasaannya.

Chandra tersenyum dan mengakui bahwa dia juga memiliki perasaan

yang sama terhadap Surya sejak dulu. Hujan semakin deras, tetapi mereka

tidak peduli. Mereka hanya fokus pada satu sama lain.

Surya meraih tangan Chandra dengan lembut, dan mereka mulai berjalan

bersama di bawah hujan. Setiap langkah mereka diiringi oleh bunyi

langkah mereka dan suara hujan yang jatuh ke daun-daun. Itu adalah

momen magis yang mereka rasakan bersama.

Mereka berhenti di dekat sebuah sungai kecil yang mengalir deras. Surya

mendekatkan wajahnya ke wajah Chandra, dan cahaya kilat menyinari

momen itu. Mereka mencium satu sama lain di tengah hujan yang lebat,

menciptakan kenangan yang tak akan pernah mereka lupakan.


Namun, semakin lama hubungan mereka berlangsung, semakin besar pula

ancaman dari orang tua mereka. Orang tua Chandra dan Surya

mengintensifkan upaya mereka untuk menjauhkan anak-anak mereka.

Mereka bahkan mengancam akan memisahkan mereka dengan kekerasan

jika perlu.

Saat hujan semakin mereda, mereka duduk di tepi sungai sambil

menggenggam tangan satu sama lain. Mereka berbicara tentang masa

depan mereka dan impian-impian mereka bersama. Mereka tahu bahwa

ini adalah awal dari sesuatu yang istimewa.

Seiring malam tiba, mereka berjalan pulang bersama-sama, dengan

tangan mereka masih saling menggenggam erat. Hujan telah berhenti,

tetapi hati mereka dipenuhi oleh rasa bahagia dan kehangatan.

Chandra dan Surya terus berkumpul di bawah hujan setiap kali turun.

Mereka tumbuh bersama, menciptakan kenangan indah dan cinta yang

semakin dalam. Hujan yang mereka alami bersama selalu menjadi

pengingat tentang cinta pertama yang penuh keajaiban mereka di bawah

langit yang lebat.


Chandra dan Surya menyadari bahwa cinta sejati adalah tentang melewati

segala rintangan bersama-sama, bahkan dalam hujan badai. Mereka

belajar untuk saling mengerti, mendukung, dan mencintai satu sama lain

dengan lebih dalam setiap harinya.

Akhirnya, Chandra dan Surya merasa tak ada pilihan lain selain

melarikan diri dari desa mereka. Pada malam yang gelap dan hujan lebat,

mereka memutuskan untuk pergi bersama-sama. Mereka meninggalkan

pesan perpisahan yang berisi kata-kata cinta terakhir kepada orang tua

mereka dan melangkah keluar dari rumah mereka, meninggalkan

segalanya di belakang.

Waktu terus berlalu, dan meskipun mereka merindukan keluarga mereka,

Chandra dan Surya tahu bahwa mereka telah menemukan rumah sejati

dalam satu sama lain. Mereka hidup bahagia di gubuk tua mereka,

bersama-sama merayakan cinta mereka yang tak tergoyahkan dan

kebebasan yang mereka temukan di tengah hujan yang terus-menerus

turun. Mereka adalah contoh nyata bahwa cinta sejati dapat mengatasi

segala rintangan, bahkan ketika hujan deras turun.

Anda mungkin juga menyukai