Anda di halaman 1dari 1

Di sabana ini, mereka menjelajahi tubuhku, yang menanamkan ribuan mimpi tak berwujud.

Bagaimana kisah cintamu? Mereka tetap mempertanyakan cinta, yang tak pernah terdengar
suaranya, tak pernah tampak wujudnya, dan bayangannya selalu bersembunyi di balik rerumputan.

Sudahlah Ma, perempuan ini memiliki ratusan wujud dan ribuan kekuatan. Tubuhku yang diikat pun,
akan menjelma menjadi api. Jari-jari di tanganku akan menjulur, merengkuh, dan menjerat setiap
nyawa yang melintas. Mataku akan menjelma menjadi matahari, dengan cahaya yang sigap
menelusuri setiap lorong dalam bongkahan bukit itu.

Tanahku tak lagi kering, Ma! Mereka sudah hijau dengan hutan yang rimbun, rerumputan pun mulai
menari di setiap pagi, bercinta bersama tetesan embun yang basah.

Sungaiku sudah jernih, Ma! Kami tak lagi kurang air bersih. Terlihat di dalamnya, rangkaian huruf
berenang di dalamnya, mereka mulai merayap dan berlari mengejar cahaya.

Rangkaian gunung pun siap menyambutmu, Ma! Gunung yang siap menyemburkan api kapan pun
mereka ingin, tapi sekarang mereka sedang tak ingin, Ma!

Pantaiku sangat indah, Ma! Karang yang tetap kokoh menantang dengan ombak yang terus
menerjang, mereka pandai merangkai kata, dan mengajakku berpuisi.

Cuaca semakin berkabut, namun langkahku tidak akan surut. Rahim perempuan ini tak henti
mengandung akar, batang, ranting, daun, bunga, dan buah. Siap menyajikan indahnya nyawa-nyawa
yang berhembus bersama angin.

Anda mungkin juga menyukai