1
Sorenya iya kembali. Tak lagi berjalan, ia
hanya duduk di pinggir pantai. Hanyut dalam
lamunan. Terkadang bibirnya terlihat
bergerak mengucap kata yang entah apa.
Tampaknya ia tengah membiarkan berbagai
kenangan muncul bergantian di layar ingatan.
2
Gelap lalu berkongisi dengan sepi ketika
lelaki itu pergi. Kertas yang ditulisnya telah
tenggelam bersama buih dan tarikan
gelombang. Di antara pasir dan karang, lautan
menyerap tulisan laki-laki itu. 'Segala peristiwa
yang datang dan pergi, tak bisa menghapus
kenangan akannya. Semakin kulawan semakin
aku merasa terus berharapan. Pernah
kutitipkan ingatan ini pada mentari senja, ia
hanya menyimpannya dalam malam untuk
kemudian mentari pagi membawakannya
padaku kembali. Hari ini aku serahkan ingatan
ini padamu wahai lautan. Seperti sungai-sungai
kotor yang mengalir dan larut denganmu. Jika
ia ingin kembali, biarlah ia datang sebagai
hujan. Ia tetap ada tapi aku mengingatnya
dengan cara berbeda agar hidup tak lagi hanya
berputar di jalan yang sama.'