Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

DILEMA SALAH SATU PEDAGANG TAHU KOCEK DI


KOTA JEMBER PADA SAAT PANDEMI COVID-19
Diajukan kepada Ibu Tantri Leonita S.Pd untuk memenuhi tugas pelajaran Bahasa
Indonesia

Oleh :
1. Anugrah Aditya
2. Biagi Tegar Perkasa
3. Ivy Shafira Ramadhani
4. Nina Dui Agustin

XI IPS 3
MAN 2 JEMBER
TAHUN AJARAN 2023/2024
DILEMA SALAH SATU PEDAGANG TAHU KOCEK DI
KOTA JEMBER PADA SAAT PANDEMI COVID-19
Anugrah Aditya, Biagi Tegar Perkasa, Ivy Shafira Ramadhani, Nina Dui Agustin
Jurusan IPS, Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember
Jl. Manggar No. 72, Gebang Poreng, Gebang, Kec. Patrang.
Kabupaten Jember , Jawa Timur 68117

ABSTRAK
Karya tulis ilmiah ini merupakan hasil penelitian mengenai dilema salah satu
pedahang tahu kocek di kota Jember pada saat pandemi Covid-19. Penulisan ini
bertujuan untuk mengetahui pedagang tahu kocek bisa menyikapi kenaikan harga
cabai yang mahal, mengetahui pendapatan pedagang tahu kocek dalam masa pandemi
Covid-19 dan mengetahui dengan diliburkannya sekolah yang menjadi tempat utama
berjualan mempengaruhi durasi berjualan di luar sekolah.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk Mengetahui pedagang tahu kocek bisa
menyikapi kenaikan harga cabai yang mahal, pendapatan pedagang tahu kocek dalam
masa pandemi Covid-19 dan dengan diliburkannya sekolah yang menjadi tempat
utama berjualan mempengaruhi durasi berjualan di luar sekolah. Sedangkan metode
penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi covid-19 ini tidak hanya
memberikan dampak negatife saja, tetapi juga ada sisi positifnya terutama pada
pedagang tahu kocek yang sedang diwawancarai oleh penulis. Di pandemi ini,
pedagang tahu kocek mempunyai cara dan bisa menyikapi untuk tetap berjualan.

Kata kunci : Covid-19, Pedagang, Tahu kocek.

i
DILEMA SALAH SATU PEDAGANG TAHU KOCEK DI
KOTA JEMBER PADA SAAT PANDEMI COVID-19
Anugrah Aditya, Biagi Tegar Perkasa, Ivy Shafira Ramadhani, Nina Dui Agustin
Jurusan IPS, Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember
Jl. Manggar No. 72, Gebang Poreng, Gebang, Kec. Patrang.
Kabupaten Jember , Jawa Timur 68117

ABSTRACT
This scientific paper is the result of research on the dilemma of a tofu trader in the
city of Jember during the Covid-19 pandemic. This writing aims to find out how pocket
tofu traders can respond to the increase in expensive chili prices, find out the income of
pocket tofu traders during the Covid-19 pandemic and find out that the closure of schools
which are the main places to sell affects the duration of selling outside school.
The purpose of this study is to find out how pocket tofu traders can respond to the
increase in expensive chili prices, the income of pocket tofu traders during the Covid-19
pandemic and the closure of schools which are the main places of selling affect the
duration of selling outside school. While the research method used is a qualitative
research method.
The results of the study show that the Covid-19 pandemic does not only have a
negative impact, but also has a positive side, especially for the tofu traders who are being
interviewed by the author. In this pandemic, traders know their pockets have ways and
can respond to keep selling.

Keywords: Covid-19, Traders, pocket tofu.

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Ahamdulillah penulis panjatkan kepada Rabb yang telah
melimpahkan Ridho-Nya kepada penulis dapat menyelesaikan Karya tulis ilmiah yang
merupakan kewajiban dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah
Aliyah Negeri 2 Jember, Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
tidak lepas dari bantuan orang-orang yang dengan sepenuh hati memberikan doa
bimbingan dan dukungan oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan yang maha esa.
2. Bapak Drs. Riduwan selaku kepala MAN 2 JEMBER.
3. Ibu Ridha S.Pd. Selaku wali kelas XI IPS 3.
4. Ibu Tantri Leonita S.Pd. Selaku guru pengajar Bahasa Indonesia.
5. Kedua orang tua saya atas doa dan dukungannya.
6. Teman-teman kelompok yang saling mendukung dan membantu menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini.
7. Semua pihak yang terlibat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ilmiah ini terdapat kekurangan dan
keterbatasan oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan di masa yang akan datang sangat sangat diharapkan, Akhir kata penulis
berharap semoga laporan karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2

1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pedagang Tahu Kocek Menyikapi Kenaikan Harga Cabai yang Mahal.......3

B. Pendapatan Pedagang Tahu Kocek dalam Masa Pandemic Covid-19..........3

C. Diliburkannya Sekolah yang Menjadi Tempat Utama Berjualan


Mempengaruhi Durasi Berjualan di Luar Sekolah...............................................4

BAB III PENUTUP.................................................................................................5

A. Kesimpulan...................................................................................................5

B. Saran................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Coronavirus adalah kumpulan virus yang menginfeksi proses pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini cuma membuat infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun,
virus ini terhitung dapat membuat infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia). Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang terhitung di dalam
group Coronavirus adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh
virus dari group yang sama, yakni Coronavirus, COVID-19 miliki beberapa perbedaan
bersama SARS dan MERS, pada lain di dalam perihal kecepatan penyebaran dan
keparahan gejala. COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, yaitu virus model baru dari
Coronavirus (kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan). Infeksi virus Corona
mampu membuat infeksi pernapasan enteng hingga sedang, seperti flu, atau infeksi
sistem pernapasan dan paru-paru, seperti pneumonia. CDC dan WHO perlihatkan
COVID-19 terhitung mampu menular lewat aerosol (partikel zat di udara).
Penularan lewat hawa ini terhitung mampu lebih gampang terjadi di sedang
kerumunan orang, terlebih di dalam ruang tertutup. COVID-19 bisa menginfeksi siapa
saja, tapi efeknya bakal lebih berbahaya atau lebih-lebih fatal seandainya menyerang
orang lanjut usia, ibu hamil, perokok, penderita penyakit tertentu, dan orang yang energi
tahan tubuhnya lemah, layaknya penderita kanker. Karena ringan menular, penyakit ini
termasuk berisiko tinggi menginfeksi para tenaga medis yang melindungi pasien COVID-
19. Oleh karena itu, tenaga medis dan orang yang jalankan kontak bersama dengan pasien
COVID-19 wajib menggunakan alat pelindung diri (APD).
Pada awal Desember 2020 Kabupaten Jember berada di zona merah Covid-19 dengan
rincian kasus terkonfirmasi positif sebanyak 2.482 orang, pasien sembuh 1.830 orang, dan
pasien meninggal 117 orang. Dampak dari Covid-19 ini tidak hanya pada kematian saja
tetapi salah satunya kepada perekonomian para pedagang. Salah satu pedagang yang
mengalami penurunan ekonomi yaitu pedagang tahu kocek berasal dari kecamatan
Kaliwates, kabupaten Jember, Jawa Timur.
Tahu kocek merupakan jajanan khas area Jawa Timur yang disebut berasal dari
bahasa Madura. Tahu kocek ini banyak tersebar di semua area di Kabupaten Jember,
Jawa Timur yang sesungguhnya beberapa penduduknya berbahasa Madura. Dari

1
namanya "tahu kocek", kuliner Jawa Timur ini pasti keliru satu bahannya berasal dari
tahu.
Pedagang tahu kocek tersebut biasanya selalu berdagang keliling di sekolah. Tapi
karena pandemi, sekolah diliburkan dan pedagang tahu kocek tidak bisa berjualan. Agar
tetap berpenghasilan di pandemic, pedagang tahu kocek tersebut memutuskan untuk tetap
berjualan dengan cara berjualan keliling di kampung. Omzet ketika berjualan keliling di
kampung sangat turun drastis dibandingkan saat berjualan keliling di sekolah. Kendala
Ketika berjualan di kampung memakan waktu yang cukup lama, sedangkan jika berjualan
keliling di sekolah hanya berjualan di jam sekolah saja.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penelitian dilakukan untuk mengetahui
cara pedagang tahu kocek bisa menyikapi kenaikan harga cabai dan pendapatan yang
dihasilkan oleh pedagang tahu kocek pada masa pandemi Covid-19.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pedagang tahu kocek bisa menyikapi kenaikan harga cabai yang
mahal?
2. Bagaimana pendapatan pedagang tahu kocek dalam masa pandemi Covid-19?
3. apakah dengan dliburkannya sekolah yang menjadi tempat utama berjualan
mempengaruhi durasi berjualan di luar sekolah?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui pedagang tahu kocek bisa menyikapi kenaikan harga cabai yang
mahal.
2. Mengetahui pendapatan pedagang tahu kocek dalam masa pandemi Covid-19.
3. Mengetahui dengan diliburkannya sekolah yang menjadi tempat utama berjualan
mempengaruhi durasi berjualan di luar sekolah.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai cara pedagang tahu
kocek menyikapi naiknya harga cabai yang sebagai bahan pokok untuk berjualan dan
berapa pendapatan berjualannya selama masa pandemi Covid-19 serta mengetahui
bahwa diliburkannya sekolah yang menjadi tempat utama berjualan sangat
mempengaruhi durasi berjualan di luar sekolah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pedagang Tahu Kocek Menyikapi Kenaikan Harga Cabai yang Mahal


Tanaman cabai (capsicum) merupakan salah satu komoditas holtikultural yang
banyak digemari masyarakat. Salah satu spesies cabai yang banyak dibudiidayakan
adalah cabai merah (capsicus annuum var. longum). Selain dikosumsi segar, cabai
dapat dikonsumsi kering sebagai bumbu masakan dan juga sebagai bahan industry.
Vincent E. Rubatzky (1997) menyatakan bahwa cabai juga digunakan dalam industry
pangan, pakan unggas, dan farmasi. Paul W. Bosland (2000) melaporkan bahwa cabai
mengandung zat-zat gizi yang cukup banyak dan beberapa senyawa alkaloid.
Cabai menjadi salah satu bahan baku utama yang digunakan dalam produksi tahu
kocek, cabai juga menjadi salah satu produk pasar yang pada waktu itu harganya
tidak stabil, kadang harganya turun kadang juga naik, terlebih pada saat pandemi
covid 19 melanda harga cabai ini sangat tinggi hingga menyentuh angka 120.000.
Dalam menyikapi hal ini pedagang tahu kocek tersebut mengakalinya dengan
mencampur antara cabai rawit merah yang sangat mahal itu dengan cabai hijau yang
harganya lebih terjangkau pada saat itu. Jadi pedagang dapat menekan biaya produksi
agar tidak terlalu tinggi dan solusi pedagang juga pada saat harga cabai itu sangat
tinggi pedagang memberlakukan pembatasan pemberian cabai pada tahu kocek yang
sebelumnya memberikan cabai dengan jumlah yang bebas pada saat harga cabai itu
tinggi dibatasi pemberian cabainya.

B. Pendapatan Pedagang Tahu Kocek dalam Masa Pandemic Covid-19


Pandemi covid 19 sangat berdampak pada omset penjualan sebagian pedagang
terutama para pedagang yang biasanya berjualan di area sekolah yang pada saat
pandemi covid 19, sekolah- sekolah yang menjadi tempat berjualan para pedagang
diliburkan karena pandemi ini. Pedagang tahu kocek yang penulis wawancarai saat
ini menjelaskan bahwa omset yang dia dapatkan pada saat sebelum pandemi covid-19
dan pada saat pandemi terjadi sangatlah menurun bahkan tak lebih dari separuh omset
hari-hari biasa sebelum pandemi. Narasumber mengatakan bahwa omset yang dia
dapatkan sebelum pandemi covid-19 melanda bisa mencapai Rp. 500.000,- per
harinya dan pada saat covid-19 melanda omset per harinya tak lebih dari Rp.
200.000,-

3
C. Diliburkannya Sekolah yang Menjadi Tempat Utama Berjualan
Mempengaruhi Durasi Berjualan di Luar Sekolah
Sekolah menjadi tempat utama berjualan narasumber pada saat pandemi covid-19
melanda seluruh sekolah yang menjadi tempat berjualannya. Dengan diliburkannya
sekolah, alhasil si narasumber tidak bisa berjualan di sekolah. Menurut penjelasan
narasumber, ia mencari cara lain agar tetap bisa berjualan meskipun tidak berjualan di
sekolah, yaitu dengan cara berjualan keliling Kampung dan sekitarnya menjadi
pilihan si narasumber agar tetap bisa berjualan dan mencukupi kehidupan sehari-
harinya, Tetapi ada yang dikeluhkan dari berjualan keliling kampung, jika biasanya
berjualan di sekolahannya pada saat jam bersekolah dan dapat mencapai omset yang
diinginkan sebaliknya jika berjualan keliling kampung durasi berjualannya lebih lama
daripada berjualan di sekolah dan omset yang didapatkan tidak sesuai keinginan.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanaman cabai merupakan salah satu komoditas holtikultural yang banyak
digemari masyarakat. Salah satu spesies cabai yang banyak dibudiidayakan adalah
cabai merah . Selain dikosumsi segar, cabai dapat dikonsumsi kering sebagai bumbu
masakan dan juga sebagai bahan industry. Cabai menjadi salah satu bahan baku
utama yang digunakan dalam produksi tahu kocek, cabai juga menjadi salah satu
produk pasar yang pada waktu itu harganya tidak stabil, kadang harganya turun
kadang juga naik, terlebih pada saat pandemi covid 19 melanda harga cabai ini sangat
tinggi hingga menyentuh angka 120.000. Dalam menyikapi hal ini pedagang tahu
kocek tersebut mengakalinya dengan mencampur antara cabai rawit merah yang
sangat mahal itu dengan cabai hijau yang harganya lebih terjangkau pada saat
itu. Narasumber mengatakan bahwa omset yang dia dapatkan sebelum pandemi
covid-19 melanda bisa mencapai Rp. 500.000,- per harinya dan pada saat covid-19
melanda omset per harinya tak lebih dari Rp. 200.000,-.Diliburkannya Sekolah yang
menjadi tempat utama berjualan mempengaruhi durasi berjualan di luar sekolah.
Sekolah menjadi tempat utama berjualan narasumber pada saat pandemi covid-19
melanda seluruh sekolah yang menjadi tempat berjualannya. Dengan diliburkannya
sekolah, alhasil si narasumber tidak bisa berjualan di sekolah

B. Saran

Pandemi covid-19 banyak merubah kebiasaan kita yang dulunya kita tidak
terlalu peduli dengan kebersihan dan kesehatan dan juga kurang inovatif dalam
menyelesaikan masalah, kini setelah pandemi covid-19 usai kita banyak belajar ilmu
baru tentang kebersihan,Kesehatan,dan cara-cara inovatif untuk menyelesaikan
berbagai masalah harapannya setelah selesainya pandemi ini ilmu-ilmu baru yang
telah kita pelajari selama ini tetap kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar kita
menjadi SDM yang berilmu dan berkualitas.

5
DAFTAR PUSTAKA

Pittara. 2022. “COVID-19 - Gejala, penyebab dan mengobati”,


https://www.bing.com/ck/a?!
&&p=9f5c86f94e7cd3f3JmltdHM9MTY3OTI3MDQwMCZpZ3VpZD0wZDQ0Mzg1OS
05ZWFmLTZlMzItMTUyMi0yYTMzOWZmOTZmMTMmaW5zaWQ9NTE5OA&ptn=
3&hsh=3&fclid=0d443859-9eaf-6e32-1522-
2a339ff96f13&psq=apa+itu+covid+19&u=a1aHR0cHM6Ly93d3cuYWxvZG9rdGVyLm
NvbS9jb3ZpZC0xOQ&ntb=1, diakses pada 21 Maret 2023 pukul 07:36.

Nadha, Qotrun. 2023. “Apa Arti Kocek? Nama Kuliner TAHU KOCEK Jember,
Jawa Timur Berasal dari Bahasa Madura, Ternyata Maknanya...”,
https://www.jatimnetwork.com/ragam/pr-436440092/apa-arti-kocek-nama-kuliner-tahu-
kocek-jember-jawa-timur-berasal-dari-bahasa-madura-ternyata-maknanya, diakses pada
21 Maret 2023 pukul 07:58.

Edwar Erwin. 2018. “Tanaman Cabai (Capsicum) : Pengertian Jenis, Manfaat dan
Efek Sampingnya”, http://www.erwinedwar.com/2018/06/anaman-cabai-capsicum-
pengertian-jenis.html, diakses pada 02 Mei 2023 pukul 20.00.

Anda mungkin juga menyukai