SKRIPSI ANISA UYARA-UJIAN-revisi
SKRIPSI ANISA UYARA-UJIAN-revisi
Anisa Uyara
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2022
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP SOSIAL EKONOMI
PEDAGANG DI PASAR MARDIKA (STUDI KASUS PEDAGANG
SEMBAKO DAN HORTIKULTURA DI PASAR MARDIKA KOTA
AMBON)
Anisa Uyara
NIM : 2017-81-056
PENGESAHAN
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
PENGUJI I PENGUJI II
MENGESAHKAN MENGETAHUI
DEKAN KETUA JURUSAN
SOSEK PERTANIAN
Abstrak
Abstract
minimize the impact of the Covid-19 pandemic on the social and economic
conditions of sellers at Mardika market, Ambon City.
Keywords: Impact; Covid-19 pandemic; socio-economic conditions
ttd
Anisa Uyara
NIM. 201781056
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini dengan judul “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Sosial Ekonomi
Pedagang di Pasar Mardika (Studi Pedagang Sembako dan Hortikultura di Pasar
Kasus Mardika Kota Ambon)”. Skripsi ini dibuat karena merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Agribisnis Jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Pattimura, Ambon. Tujuan penulisan
skripsi ini yaitu untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap kondisi
sosial dan pendapatan pedagang pasar Mardika kota Ambon.
Selama penulisan skripsi ini hingga selesai, penulis mendapat banyak
dukungan dan bantuan dari beberapa orang dan pihak lain. Atas dukungan dan
bantuan tersebut, penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang setinggi-
tingginya berturut-turut kepada:
1. Prof. Dr. Ir. A. E. Pattiselanno, M.Si, selaku Dekan Fakultas Pertanian;
2. Dr. L. O. Kakisina, M.Si selaku Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian;
3. M.T.F. Tuhumury, SP, M.Agribus, selaku Ketua Program Studi Agribisnis;
4. Bapak Dr. J.D. Siwalette, SP., M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu
Septianti P. Palembang, SP., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, arahan, solusi, dan saran
kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini;
5. Ibu Noviar. F. Wenno, SP. MP selaku Pembimbing Akademik, dan seluruh
staf Dosen pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Pattimura atas ilmu, pendidikan dan pengetahuan yang telah
diberikan kepada penulis selama duduk di bangku kuliah.
6. Dr. Ir. Wardis Girsang, M.Si selaku Penguji I dan Dr. J. F. Sopamena, SP.,
M.Si selaku Penguji II yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
masukan agar skripsi penulis bisa menjadi lebih baik lagi.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
PENGESAHAN …………………………………………………………... ii
ABSTRAK ………………………………………………………………... iii
PERNYATAAN KEASLIAN …………………………………………….. iv
PRAKATA ………………………………………………………………... v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………… vii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xi
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………………………………………….. 1
1.2. Rumusan Masalah ………………….…………………………............ 3
1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………………….. 3
1.4. Luaran Penelitian …………………………………………………….. 4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Dampak ……………………………………………………… 5
II.1.1Dampak Positif ……………………………………………..….. 5
II.1.2Dampak Negatif ……………………………………………….. 5
2.2. Pandemi Covid-19 …………………………………………………… 6
2.2.1 Penyebaran Covid-19 ………………………………………….. 6
2.2.2 Gejala Covid-19 ……………………………………….............. 6
2.2.3 Skala Bencana …………………………………………………. 7
2.2.4 Kebijakan Pandemi Covid-19 …………………………………. 7
2.3. Pasar ………………………………………………………………….. 7
2.3.1 Pengertian Pasar ………………………………………………... 7
2.3.2 Pasar Tradisional ……………………………………………….. 8
2.4. Pedagang ……………………………………………………………... 9
2.5. Kondisi Sosial Ekonomi ……………………………………………... 10
ix
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1. Penelitian Terdahulu ……………………………………………… 17
2. Data Jumlah Pedagang Pasar Mardika Menurut Jenis Jualan ……..
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …………….. 33
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
……………………… 34
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
……….. 34
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berjualan
…………… 35
7. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan
………. 36
9. Hasil Deskriptive Statistic Interaksi Sosial Pedagang …………….. 37
10. Ranks Uji Wilcoxon Signed Rank Test Interaksi Sosial
Pedagang ... 37
11. Test Statistic Uji Wilcoxon Signed Rank Test Interaksi Sosial
Pedagang
…………………………………………………………... 38
13. Hasil Deskriptive Statistic Keamanan Pedagang
………………….. 41
14. Ranks Uji Wilcoxon Signed Rank Test Keamanan Pedagang
……... 41
15. Test Statistic Uji Wilcoxon Signed Rank Test Keamanan
Pedagang. 42
17. Hasil Deskriptive Statistic Kenyamanan Pedagang
………………... 44
18. Ranks Uji Wilcoxon Signed Rank Test Kenyamanan Pedagang
…... 44
19. Test Statistic Uji Wilcoxon Signed Rank Test Kenyamanan
Pedagang ………………………………………………………….. 45
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Karakteristik Responden ………………………………………….. 61
2. Kondisi Sosial Pedagang Pasar Mardika ………………………….. 66
3. Kondisi Ekonomi Pedagang Pasar Mardika ……………...……….. 69
4. Hasil Uji Normalitas dan Uji Wilcoxon Pada Kondisi Sosial
Pedagang di lihat dari Interaksi Sosial …………………………….
73
5. Hasil Uji Normalitas dan Uji Wilcoxon Pada Kondisi Sosial
Pedagang di lihat dari Keamanan …...……………………………. 74
6. Hasil Uji Normalitas dan Uji Wilcoxon Pada Kondisi Sosial
Pedagang di lihat dari Kenyamanan ………………………………. 75
7. Hasil Uji Normalitas dan Uji Wilcoxon Pada Kondisi Ekonomi
Pedagang di lihat dari Jam Kerja …………………………………. 76
8. Hasil Uji Normalitas dan Uji Sample Paired t Test Pada Kondisi
Ekonomi Pedagang di lihat dari Pendapatan ..……………………. 77
9. Dokumentasi ……………………………………………………… 78
I. PENDAHULUAN
No Tahun (kg/kap/tahun)
Jenis
.
2016 2017 2018 2019 2020
1. Padi-padian 90.971 85.694 84.879 82.633 82.732
2. Kacang-kacangan 13.112 13.943 14.291 13.634 13.710
3. Umbi-umbian 8.394 11.446 8.746 8.614 8.857
4. Sayur-sayuran 44.984 51.082 50.733 52.043 27.969
5. Buah-buahan 23.349 27.791 83.117 27.623 27.153
6. Daging 8.123 29.739 37.457 42.364 11.148
7. Telur dan susu 20.473 23.278 24.867 24.651 25.000
8. Minyak 18.563 18.124 17.008 16.998 17.193
9. Minuman 87.331 136.044 136.044 137.129 137.027
10. Lainnya 433.780 442.990 464.230 457.100 455.220
Total 277.678 441.440 503.565 410.260 371.336
Sumber: Pusdatin Pertanian, 2020
Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat bahwa kebutuhan masyarakat Indonesia
terhadap sembako maupun hortikultura sangat besar. Oleh karena itu, sembako
dan hortikultura mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.
Pasar tradisional merupakan sektor ekonomi yang juga terdampak
pandemi Covid-19. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi
menyebutkan sebanyak 10% pedagang di sejumlah pasar di Kota Bekasi gulung
3
tikar akibat terdampak Covid-19. Dari 6.000 pedagang, sekitar 10-20% pedagang
mengalami kebangkrutan akibat adanya pandemik Covid-19. Enam ribu pedagang
tersebut terdata dari 15 pasar yang tersebar di 12 Kecamatan dan 56 Kelurahan di
Kota Bekasi (Surjaya, 2021). Demikian juga berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Novrianti et al (2021) di pasar tradisional Way Halim Kota Bandar
Lampung, diketahui bahwa selama pandemi Covid-19 keadaan pasar Way Halim
yang merupakan satu-satunya pasar tradisional di Kota Bandar Lampung menjadi
sepi, para pedagang maupun pembeli menjadi jarang berinteraksi dan menjaga
jarak, serta pendapatan pedagang menurun. Adapun berdasarkan penelitian
tersebut, tidak ada perbedaan dampak pandemi Covid-19 dari segi keamanan,
sedangkan dari segi kenyamanan, pedagang merasa kurang nyaman karena harus
menggunakan masker ketika berdagang. Hal ini menandakan bahwa dengan
diberlakukannya pembatasan sosial dalam rangka mencegah dan menekan
penyebaran Covid-19 membuat aktivitas di pasar mengalami penurunan baik dari
segi sosial maupun ekonomi pedagang pasar.
Pasar Mardika merupakan pasar tradisional yang terbesar di Kota Ambon
yang setiap harinya selalu ramai dengan aktivitas jual beli, sehingga kontak fisik
yang terjadi antara pedagang dengan pembeli atau pembeli dengan pembeli
lainnya juga tidak dapat terhindarkan. Pemberlakuan pembatasan sosial dalam
rangka mengurangi angka kasus Covid-19 di Maluku dapat mempengaruhi proses
jual beli yang ada di Pasar Mardika, yang pada akhirnya berdampak terhadap
keadaan sosial ekonomi pedagang.
Berdasarkan kutipan Andriyani (2020) dikatakan bahwa pendapatan
pedagang sayur di Pasar Mardika turun hingga 60 persen. Awalnya pedagang bisa
mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 300.000 per hari menurun hingga kisaran
Rp. 90.000 sampai Rp. 150.000,- per hari. Menurut pedagang, tingkat penjualan
semakin sepi sejak kasus pertama Covid-19 mulai menyebar di Maluku khususnya
Kota Ambon. Hal ini berarti bahwa Covid-19 menjadi faktor utama penyebab
menurunnya pendapatan pedagang terkhususnya di Pasar Mardika.
Berdasarkan data dari UPTD Pasar Mardika (2021), jumlah pedagang
sembako mencapai 429 pedagang dan hortikultura mencapai 699 pedagang.
4
Dengan jumlah pedagang sebanyak ini, artinya pasar Mardika telah menyediakan
kebutuhan masyarakat terkhususnya Kota Ambon dalam jumlah yang besar.
Sebagai titik keramaian, pasar Mardika terus dipantau oleh Dinas Kesehatan
serta Satgas Gugus Covid-19. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan
peneliti, sebelum pandemi Covid-19 pedagang memulai berjualan dari sekitar
pukul 05.00 WIT hingga pukul 20.00 WIT. Namun dengan adanya pembatasan
sosial yang diterapkan terhadap aktivitas pasar selama pandemi Covid-19 yakni
pasar dibuka sejak pukul 06.00 pagi dan berakhir pukul 18.00 sore, serta
diberlakukannya social distancing membuat jam berjualan dari pedagang menjadi
terbatas. Dilihat dari segi sosial, dengan adanya kebijakan social distancing juga
mempengaruhi interaksi sosial yang terjadi antar pedagang. Hal ini akan
memberikan dampak bagi kondisi sosial serta ekonomi yang dialami oleh
pedagang di Pasar Mardika. Menurut Centers for Disease Control and Prevention
(2020), social distancing adalah menghindari tempat umum, menjauhi keramaian,
dan menjaga jarak optimal satu meter dari orang lain. Dengan adanya jarak,
penyebaran penyakit ini diharapkan dapat berkurang. Berdasarkan permasalahan
penurunan aktivitas pasar, maka muncul pertanyaan penelitian “Bagaimana
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap kondisi sosial dan ekonomi pedagang Pasar
Mardika, Kota Ambon”. Penelitian ini juga menjadi penting karena pasar
tradisional merupakan jantung dari perekonomian kerakyatan, jika aktivitas pasar
terhenti hal tersebut akan sangat berpengaruh bagi roda perekonomian masyarakat
1.2. Rumusan Masalah
Gejala yang biasanya dirasakan bagi orang terjangkit virus Covid-19 adalah
suhu badan sangat tinggi dan terjadi demam, mengalami batuk kering, dan
biasanya saat merasakan lelah karena imunitas tubuh yang menurun. Selain gejala
tersebut, gejala lainnya yang jarang terjadi dan hanya dialami oleh beberapa
pasien yaitu seperti rasa nyeri dan sakit, tidak bisa merasakan makanan dan tidak
bisa mencium bau aroma, kepala yang terasa sakit, susah bernafas karena hidung
tersumbat, seperti radang sakit tenggorokan, terjadi gangguan pencernaan, ruam
pada area kulit, atau terjadinya perubahan warna jari tangan maupun kaki.
8
2.3. Pasar
Pasar adalah perangkat pembeli yang aktual dan potensial dari sebuah
produk. Para pembeli ini mempunyai kebutuhan atau keinginan yang sama yang
dapat dipuaskan lewat pertukaran. Jadi, ukuran suatu pasar tergantung pada
jumlah orang yang menunjukkan kebutuhan, mempunyai sumber daya untuk
terlibat dalam pertukaran dan bersedia menawarkan sumber daya ini dalam
pertukaran untuk apa yang mereka inginkan. Pasar juga merupakan suatu wujud
abstrak dari suatu mekanisme ketika pihak pembeli dan penjual bertemu untuk
mengadakan tukar menukar. Pasar bisa berupa tempat konkrit atau terpusat, bisa
pula tanpa wujud yang jelas atau terpusat atau bahkan bisa juga hanya berupa
jaringan kabel dan perangkat elektronik (Nordhaus, 1995).
9
Semula istilah pasar berarti tempat pembeli dan penjual berkumpul untuk
mempertukarkan barang mereka, seperti alun-alun di desa. Pakar ekonomi
menggunakan istilah pasar untuk merujuk pada kumpulan pembeli dan penjual
yang melakukan transaksi dalam kelas produk tertentu, seperti dalam pasar
perumahan atau pasar bahan makanan biji-bijian. Akan tetapi, pemasar
memandang penjual sebagai pembentuk suatu industri dan pembeli sabagai
pembentuk suatu pasar (Amstrong & Kotler, 1997).
2.4 Pedagang
sosial yang ada di pasar dapat dilihat dari perilaku, kebiasaan pedagang, dan
kegiatan jual beli yang berlangsung seperti menjadi sarana pembelajaran dan
tempat saling bertukar informasi yang dibutuhkan.
Menurut Gillin (1982) dalam Soerjono (2007) mengklasifikasikan interaksi
sosial ke dalam dua bentuk, yakni proses asosiatif merupakan suatu bentuk
interaksi sosial yang bersifat positif dan proses disosiatif yaitu bentuk interaksi
sosial yang bersifat negatif. Berikut ini merupakan penjabaran bentuk-bentuk dari
interaksi sosial yang dibahas:
1) Interaksi Asosiatif, yaitu bentuk dari interaksi sosial yang tujuannya
menuju kerjasama dalam kebutuhan kepentingan bersama.
a. Kerjasama
Kerja sama merupakan suatu bentuk hubungan antar individu,
individu dengan kelompok juga hubungan kelompok dengan kelompok
yang berupa kegiatan bersama dalam mencapai tujuan yang sama.
Menurut Cooley (1930) kerjasama terjadi ketika seseorang mulai berfikir
bahwasannya kedua belah pihak memiliki kepentingan dan tujuan yang
sama baik dalam segi apapun yang dapat menguntungkan bagi kedua belah
pihak maka dalam memenuhi kebutuhan mereka melaksanakan kerjasama.
Dalam melakukan kegiatan kerja sama, maka individu melakukan interaksi
dengan individu ataupun kelompok lainnya.
b. Akomodasi
Akomodasi adalah sesuatu yang dilakukan individua maupun
kelompok untuk menyelesaikan konflik. Akomodasi bertujuan untuk
mengurangi kesalahpahaman, mencegah terjadinya ledakan konflik dan
untuk mempersatukan dua orang yang berkonflik untuk mencapai
kesepakatan bersama untuk kesatuan.
c. Asimilasi
Pengertian asimilasi yaitu alur sosial yang dicirikan dengan adanya
kegiatan mengurangi hal-hal yang menjadi perbedaan antar individu
maupun kelompok untuk mencapai kesatuan dengan memperhatikan
kepentingan Bersama. Faktor yang dapat mempengaruhi asimilasi
14
2.5.1.3 Kenyamanan
Definisi ekonomi berawal dari dua kata Yunani “oikos” berarti keluarga atau
rumah tangga dan “nomos” berarti aturan hukum. Jadi pengertian dari ekonomi
merupakan aturan yang mengatur di dalam manajemen rumah tangga. Pengertian
ekonomi berdasarkan pengertian yang disampaikan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, pengertian ekonomi merupakan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan
asas dari produksi, distribusi, pemakaian barang serta kekayaan (seperti
perdagangan, keuangan dan perindustrian). Indikator dalam kondisi ekonomi
16
mencangkup berbagai hal yang berhubungan erat dalam hal memenuhi kebutuhan
seperti pekerjaan, pendapatan, pengeluaran, kepemilikan aset dan kredit (Juariyah
& Basrowi, 2010). Selain itu, menurut Firdausa & Arianti (2013) jam kerja
merupakan suatu hal yang berpengaruh positif bagi pendapatan pedagang.
Waktu kerja mengacu pada waktu yang dihabiskan untuk aktivitas kerja.
Aktivitas kerja yang dimaksud adalah pekerjaan yang menggiurkan. Waktu kerja
juga dapat diartikan sebagai waktu yang dihabiskan seseorang untuk
menghasilkan barang atau jasa tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
jam kerja adalah jam untuk mengatur karyawan dan peralatan lain untuk bekerja.
Jam kerja untuk para pekerja di bidang swasta pengaturan waktu bekerjanya
berdasarkan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 yang membahas mengenai
ketenagakerjaan.
Lamanya Jam Kerja
Pengertian lamanya jam kerja menurut Supraptilah (1979) dalam Ananta
(1985) mengelompokkan lamanya jam kerja menjadi tiga kelompok yaitu:
1) Individu yang bekerja < 35 jam/minggu. Apabila individu tersebut bekerja
kurang dari 35 jam/minggu, maka itu tersebut termasuk dalam kelompok
bekerja dibawah jam kerja yang normal.
2) Individu yang bekerja pada 35 s/d 44 jam/minggu. Maka individu tersebut
masuk kedalam kelompok yang bekerja pada jam kerja yang normal.
3) Individu yang bekerja > 45 jam/minggu. Maka apabila individu tersebut
bekerja lebih dari 45 jam/ minggu dikelompokkan pada bekerja dengan jam
kerja yang panjang.
Lamanya waktu individu melakukan pekerjaan dengan waktu yang baik
biasanya 6 hingga 8 jam, waktu yang tersisa yaitu 16 hingga 18 jam dimanfaatkan
dalam kebutuhan keluarga, bersosialisasi dengan masyarakat, serta untuk istirahat
dan kegiatan lainnya. Jadi dalam satu minggu individu dapat bekerja secara baik
dalam jangka wkatu 40 hingga 50 jam. Apabila lebih dari jam kerja maksimal
biasanya pekerjaan menjadi tidak efisien. Pada akhirnya kemampuan pekerjaan
17
akan menurun, dan cenderung terjadi kelelahan dan keselamatan kerja masing-
masing yang akan meningkatkan kemajuan juga mendorong kelancaran usaha
dalam individu maupun kelompok.
2.5.3.1 Pendapatan
Pendapatan (income) adalah jumlah uang yang didapat dari hasil penjualan
dalam jangka waktu tertentu yang telah dikurangi dengan total biaya yang di
keluarkan.
𝜋 = TR − TC
Keterangan :
𝜋 : Income
TR : Total Revenue (Pendapatan Total/Omset Penjualan)
TC : Total Cost ( Biaya Total Yang di Keluarkan)
Total Cost merupakan keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan.
Biaya ini didapat dengan menjumlahkan biaya tetap total dengan biaya variabel
totalyang rumusnya sebagai berikut:
TC = TFC + TVC
Keterangan :
TFC : Total Fixed Cost ( biaya tetap total )
TVC : Total Variabel Cost (biaya variabel total)
Pasar merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi yang penting bagi
masyarakat. Pasar Mardika merupakan salah satu pasar terbesar di Kota Ambon
yang selalu ramai dengan aktivitas jual beli oleh pedagang dan pembeli. Adanya
Covid-19 membawa dampak bagi sektor ekonomi bukan hanya kesehatan.
Pedagang pasar Mardika juga terkena dampak akibat Covid-19 akibat adanya
aturan-aturan pembatasan sosial yang ditetapkan oleh Pemerintah seperti PSBB
dan PPKM. Akibat Covid-19 ini tentunya akan berdampak pada kondisi sosial dan
ekonomi pedagang di Pasar Mardika. Dalam Penelitian ini, aspek sosial yang akan
diteliti terhadap pedagang Pasar Mardika akibat Covid-19 dilihat dari interaksi
sosial, keamanan, dan kenyaman pedagang. Sedangkan aspek ekonomi yang akan
diteliti dilihat dari pendapatan pedagang dan jam kerja. Dampak Covid-19
22
terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang akan ditinjau sebelum adanya pandemi
Covid-19 dan setelah pandemi Covid-19.
Pasar Mardika
Pandemi COVID-19
PSBB
PPKM
Sosial Ekonomi
1. Interaksi Sosial
2. Keamanan 1. Jam Kerja
3. Kenyamanan 2. Pendapatan
Keterangan:
Menyatakan pengaruh
Menyatakan hubungan
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
23
2.8 Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada perbedaan kondisi sosial
dan ekonomi pedagang di pasar Mardika sebelum pandemi Covid-19 dan selama
pandemi Covid-19.
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu dari bulan Agustus sampai
bulan September 2021. Lokasi penelitian yaitu Pasar Mardika, Kecamatan
Sirimau, Kota Ambon. Lokasi ini dipilih secara sengaja, dimana Pasar Mardika
merupakan pasar dengan pusat kegiatan ekonomi terbesar di Kota Ambon.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Peneliti menggunakan metode Slovin untuk mengetahui jumlah
sampel yang akan dalam penelitian ini. Metode Slovin digunakan untuk
mengetahui keseluruhan sampel dengan jumlah sampel minimum apabila sikap
dari suatu populasi tidak dikenal secara tentu. Rumus Slovin digunakan dalam
riset survey yang umumnya ilustrasi sampel besar sekali, sehingga dibutuhkan
suatu cara untuk memperoleh ilustrasi sampel yang sedikit namun bisa mewakili
totalitas populasi. Adapun rumus metode slovin adalah sebagai berikut:
N
n =
¿¿
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : Margin of error
25
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa keterangan-keterangan
2. Data kuantitatif yaitu data yang berupa laporan-laporan secara tertulis
Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh secara langsung
dari hasil wawancara melalui kuesioner yang telah disiapkan kepada pedagang di
Pasar Mardika.
Indicator pengukuran variabel sosial dalam kuisioner menggunakan skala
Likert (Sugiyono, 2010) dengan pengukuran sebagai berikut:
a Interaksi Sosial
5 : Sangat Sering
4 : Sering
3 : Cukup Sering
2 : Tidak Sering
26
b Keamanan
5 : Sangat Aman
4 : Aman
3 : Cukup Aman
2 : Tidak Aman
1 : Sangat Tidak Aman
c Kenyamanan
5 : Sangat Nyaman
4 : Nyaman
3 : Cukup Nyaman
2 : Tidak Nyaman
1 : Sangat Tidak Nyaman
Adapun jam kerja dilihat dari lama pedagang berjualan di Pasar Mardika.
Sedangkan pendapatan digolongkan berdasarkan penggolongan BPS (2005)
dengan pengukuran sebagai berikut:
Golongan Pendapatan
4 : Sangat Tinggi
3 : Tinggi
2 : Sedang
1 : Rendah
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan yang diperoleh bukan langsung dari sumbernya
melainkan dari instansi terkait seperti BPS Provinsi Maluku, Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kota Ambon dan UPTD Pasar Mardika Kota Ambon. Selain itu,
data sekunder juga diperoleh dari studi pustaka, referensi, buku-buku, literatur
jurnal-jurnal serta publikasi terkait dengan penelitian.
27
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistic non
parametric yaitu uji Wilcoxon Signed Rank Test dan Metode Analisis Deskriptif.
3.5.1 Uji Wilcoxon Signed Rank Test
Pengertian Uji Wilcoxon Signed Rank menurut (Sugiarto, 2017) merupakan
uji yang termasuk pada uji statistik non parametrik. Uji ini digunakan untuk
menganalisis data yang berkaitan dengan berbagai kondisi ataupun perlakuan.
Dalam penelitian ini Uji Wilcoxon Signed Rank Test digunakan untuk
mengetahui perubahan ataupun perbedaan kondisi sosial dan ekonomi pedagang
pasar Mardika saat sebelum dan selama masa Pandemi Covid-19. Dengan melihat
dari masing-masing variabel kondisi sosial dan ekonomi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam pengujiannya peneliti dibantu dengan menggunakan aplikasi
SPSS.
28
1. Pedagang yang dijadikan sebagai sampel penelitian ini adalah pedagang yang
melakukan transaksi berdagang di Pasar Mardika dan menjual sembako atau
hortikultura.
2. Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang adalah kondisi pedagang yang meliputi
tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat kesehatan, tingkat konsumsi,
dan lingkungan.
3. Interaksi sosial pedagang yaitu dapat dilihat dari adanya kontak sosial dan
komunikasi. Kontak sosial pedagang yaitu bertatap muka, menyapa pembeli,
29
Iklim di Kota Ambon adalah iklim tropis dan iklim musim, karena letak Pulau
Ambon dikelilingi oleh laut. Sehubungan dengan itu, iklim Kota Ambon sangat
dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim, yaitu
musim Barat atau Utara dan musim Timur atau Tenggara. Pergantian musim selalu
diselingi oleh musim Pancaroba yang merupakan transisi dari kedua musim tersebut.
Musim Barat umumnya berlangsung dari bulan Desember sampai dengan bulan
Maret, dimana bulan April merupakan masa transisi ke musim Timur berlangsung
dari bulan Oktober, dimana bulan November merupakan masa transisi ke musim
barat.
Kota Ambon termasuk Tipe Iklim B berdasarkan klasifikasi iklim menurut
Schmidth dan Ferguson (1951) yang dicirikan oleh rataan bulan kering (curah hujan <
60 mm) adalah 1,67 bulan dan bulan basah (curah hujan . 100 mm) adalah 9,58 bulan
dengan nilai Q sebesar 17,4%. (BMKG, 2017).
31
8. Penjahit
9. Salon
10. Pangkas Rambut
11. Play Station
12. Dokter Gigi
13. Sembako
Pasar Mardika juga memiliki sarana dan prasarana sebagai penunjang aktifitas
jual beli di pasar untuk memberikan kenyamanan baik untuk pedagang maupun
pembeli. Sarana dan prasarana tersebut yaitu
1. Kantor Pengelola (UPTD Pasar Mardika)
2. Kamar Mandi/WC
3. Parkir
4. Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
5. Instalasi Listrik
6. Penerangan Umum
Sumber: Data Primer, 2021
4.2. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pedagang Pasar Mardika dengan jumlah
sampel sebesar 100 orang. Berdasarkan data dari 100 pedagang pasar Mardika
melalui wawancara, dan kuisioner diperoleh kondisi responden tentang jenis kelamin,
usia, tingkat pendidikan, lama berjualan, dan jumlah tanggungan. Karakteristik
responden dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
4.2.1 Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah kelas interval lama berjualan adalah 1 + 3,3 log 100 = 7,6. Rentang data
dihitung dari nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu 30 – 1 = 29. Dengan
diketahui rentang data maka diperoleh panjang kelas yang dihitung dari rentang data
dibagi dengan kelas interval yaitu 29/7,6 = 3,8157, dibulatkan menjadi 4. Hasil
perhitungan ini dapat dibuat tabel distribusi frekuensi seperti berikut ini:
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berjualan
No
Lama Berdagang (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
.
1 1-4 12 12
2 5-8 12 12
3 9-12 44 44
35
No
Lama Berdagang (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
.
4 13-16 22 22
5 17-20 7 7
6 21-24 1 1
7 25-28 1 1
8 29-32 1 1
Total 100 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2021
Berdasarkan Tabel 6. diketahui bahwa sebagian besar pedagang hortikultura
dan sembako di pasar Mardika telah berjualan berkisar antara 9-12 tahun. Kemudian
13-16 tahun sebesar 22%. Serta pedagang yang berjualan di atas 20 tahun sebesar 3%.
Dapat dilihat pada Tabel 6. bahwa pedagang pasar Mardika sudah cukup lama
menekuni usaha berdagang ini. Bahkan ada pula pedagang di pasar Mardika yang
berjualan lebih dari 20 tahun lamanya. Hal tersebut menggambarkan bahwa
kebanyakan para pedagang sudah memiliki pengalaman usaha yang cukup lama dan
memiliki ketrampilan untuk menjalankan usahanya. Hal ini sejalan dengan Butarbutar
(2017) yang mengatakan bahwa lama usaha berkaitan dengan lamanya seseorang
menekuni suatu usaha Lama seseorang dalam menjalankan usahanya diduga dapat
memberikan pengaruh terhadap pendapatan yang akan diperoleh oleh para pedagang.
Karena semakin lama usaha berjalan maka pedagang dapat mengetahui peluang yang
ada untuk meningkatkan pendapatan.
4.2.5 Berdasarkan Jumlah Tanggungan
6 6 1 1
7 7 5 5
Total 100 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2021
Berdasarkan Tabel 7. diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki
jumlah tanggungan sebanyak dibawah 5 orang dengan total sebesar 83 persen. Hal ini
berarti jumlah tanggungan oleh pedagang pasar Mardika termasuk tanggungan kecil
karena jumlah tanggungan kurang dari 5 orang. Sedangkan 27 persen pedagang
termasuk dalam kategori memiliki tanggunga besar yang lebih dari 5 orang. Menurut
Situngkir (2007), tanggungan keluarga merupakan salah satu alasan utama bagi
anggota rumah tangga turut serta dalam membantu kepala rumah tangga untuk
memutuskan diri untuk bekerja memperoleh penghasilan.
4.2.6. Berdasarkan Jenis Jualan
a. Pengujian Hipotesis
38
nilai interaksi sosial selama pandemi yang besarnya sama dengan nilai interaksi sosial
sebelum pandemi yaitu sebesar 15 sampel.
Tabel 11. Test Statistik Uji Wilcoxon Signed Rank Test Interaksi Sosial Pedagang
Selama Pandemi Covid-19 - Sebelum Pandemi Covid-19
Z -8.218
Asymp. Sig. (2-
.000
tailed)
Sumber: Olah Data Kuisioner, 2021
Berdasarkan hasil perhitungan uji Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z
yang didapat sebesar -8,218 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000
dimana kurang dari batas kritis penelitian 0,05 dengan nilai Z hitungnya -8,218 < -
1,96 sehingga keputusan hipotesis adalah menerima H1 atau yang berarti terdapat
perbedaan signifikan antara interaksi sosial pedagang pasar Mardika sebelum dan
selama pandemi Covid-19.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ditemukan bahwa adanya perbedaan
interaksi sosial pedagang di pasar Mardika menurut responden sebelum pandemi
Covid-19 dengan selama pandemi Covid-19. Menurut Soejono (2001) ada 2 syarat
terjadinya interaksi sosial yakni adanya kontak sosial dan komunikasi. Berdasarkan
teori tersebut serta pengamatan peneliti di lokasi penelitian, syarat-syarat
berlangsungnya interaksi sosial telah terpenuhi dari segi kontak sosial maupun
komunikasi. Hal ini dikarenakan baik sebelum pandemi Covid-19 maupun selama
pandemi Covid-19 pedagang tetap melakukan kontak sosial serta berkomunikasi baik
dengan pedagang lain maupun dengan pembeli.
Menurut wawancara dengan pedagang, kontak sosial dan komunikasi yang
terjadi sebelum adanya pandemi Covid-19 dan selama adanya pandemi Covid-19
berbeda. Hal ini juga dapat dilihat dari Tabel 9, yang menunjukkan bahwa selisih
rata-rata interaksi sosial sebelum pandemi Covid-19 dan selama pandemi Covid-19
sebesar 1,34. Pedagang merasa tetap beraktifitas serta berinteraksi seperti biasa baik
dengan pedagang lain maupun dengan pembeli. Menurut responden, perbedaannya
hanya terletak di kondisi pandemi yang mengharuskan menggunakan masker.
40
lain, bisa dilihat dari hubungan sesama pedagang yang lapaknya berdekatan atau
dengan pedagang yang juga menjadi penyuplai barang.
Interaksi sosial pedagang dalam bentuk kerjasama selama pandemi masih
belum memperhatikan protokol kesehatan yang diberlakukan. Baik pengadaan barang
maupun distribusi penjualan barang, sebagian pedagang masih tidak menggunakan
masker dan tidak menjaga jarak hingga satu meter.
2. Persaingan
Persaingan merupakan bentuk interaksi sosial disosiatif yang sederhana. Proses
ini adalah proses sosial yang mengandung perjuangan untuk memperebutkan tujuan-
tujuan tertentu yang sifatnya terbatas, yang semata-mata bermanfaat untuk
mempertahankan suatu kelestarian hidup. Persaingan di Pasar Mardika dapat di lihat
ketika pedagang yang saling berebut perhatian pelanggan. Bentuk persaingan antar
pedagang yang terjadi di pasar Mardika yaitu dalam memperebutkan perhatian calon
pembeli. Pedagang melakukan berbagai cara seperti berteriak memanggil calon
pembeli dengan menyebutkan dagangannya, atau membersihkan dagangannya.
Menurut wawancara dengan responden, persaingan yang terjadi di pasar
Mardika, sebelum pandemi Covid-19 dan selama pandemi Covid-19 mengalami
perbedaan. Hal ini terjadi karena jumlah pembeli yang berkurang dan tingkat
pendapatan yang menurun membuat pedagang saling bersaing. Interaksi sosial
pedagang dalam bentuk persaingan juga belum memperhatikan protokol kesehatan.
Hal ini juga dilihat dari pedagang yang tidak menggunakan masker agar suara mereka
bisa lebih besar untuk menarik perhatian pelanggan. Sebagian pedagang juga tidak
menjaga jarak karena mereka langsung mendatangi calon pembeli untuk menawarkan
dagangan mereka.
4.3.2 Kondisi Sosial Pedagang dilihat dari Keamanan
a. Pengujian Hipotesis
42
keamanan selama pandemi yang besarnya sama dengan nilai keamanan sebelum
pandemi yaitu sebesar 51 sampel.
Tabel 15. Test Statistik Uji Wilcoxon Signed Rank Test Keamanan Pedagang
Selama Pandemi COVID-19 - Sebelum Pandemi COVID-19
Z -5.852
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Sumber: Olah Data Kuisioner, 2021
Berdasarkan hasil perhitungan uji Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z
yang didapat sebesar -5,852 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000
dimana kurang dari batas kritis penelitian 0,05 dengan nilai Z hitungnya -5,852< -
1,96 sehingga keputusan hipotesis adalah menerima H1 atau yang berarti terdapat
perbedaan signifikan antara keamanan pedagang pasar Mardika sebelum dan selama
pandemi Covid-19.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ditemukan bahwa adanya perbedaan
keamanan pasar menurut responden sebelum pandemi Covid-19 dengan selama
pandemi Covid-19. Dapat dilihat pada Tabel 16 menunjukkan bahwa sebanyak 51%
responden berpendapat bahwa tingkat keamanan Pasar Mardika sama aman baik
sebelum pandemi maupun selama pandemi. Ada juga 46% responden yang
mengatakan bahwa terdapat tingkat keamanan pasar Mardika sebelum pandemi lebih
aman dibandingkan selama pandemi Covid-19. Sedangkan 3% responden lainnya
mengatakan bahwa tingkat keamanan Pasar Mardika selama pandemi lebih aman
disbanding sebelum pandemi Covid-19.
Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Novrianti et al (2021) bahwa
adanya pandemi Covid-19 tidak berdampak pada keamanan pedagang dalam pasar
Perumnas Way Halim. Sedangkan pada penelitian ini, peneliti menemukan bahwa
keamanan pedagang di pasar Mardika mengalami perbedaan ketika sebelum adanya
pandemi Covid-19 dibandingkan selama pandemi Covid-19. Hal ini sesuai dengan
keamanan menurut Hakim (2016) yang mengatakan bahwa keamanan merupakan
44
masalah terpenting karena ini dapat menghambat aktivitas yang akan dilakukan oleh
seseorang maupun kelompok.
4.3.3 Kondisi Sosial Pedagang dilihat dari Kenyamanan
a. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian dengan program SPSS, maka dapat ditunjukkan
ada tidaknya perbedaan kenyamanan pedagang pasar Mardika. Berikut hasil
pengujian dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test.
Tabel 17. Hasil Analisis Deskriptif Statistik Kenyamanan Pedagang
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Sebelum Pandemi Covid-19 100 3 5 4.17 .533
Selama Pandemi Covid-19 100 2 4 3.06 .930
Valid N (listwise) 100
Sumber: Olah Data Kuisioner, 2021
Tabel deskriptif statistik di atas menunjukkan nilai mean, std deviation,
maximum dan minimum dari data kenyamanan pedagang (sebelum dan selama
pandemi Covid-19). Terlihat bahwa nilai rata-rata atau nilai mean dari kenyamanan
pedagang sebelum pandemi lebih besar dari kenyamanan pedagang selama pandemi
Covid-19 yaitu masing-masing sebesar 4,17 dan 3,06. Artinya pedagang pasar
Mardika lebih nyaman berjualan saat sebelum adanya pandemi dibandingkan selama
pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan tingkat kenyamanan yang dirasakan
pedagang mengalami perubahan yang cenderung menurun dengan selisih rata-rata
sebesar 1,11.
Tabel 18. Ranks Uji Wilcoxon Signed Rank Test Kenyamanan Pedagang
N Mean Rank Sum of Ranks
Selama Pandemi Covid-19 - Negative Ranks 60 30.50 1830.00
Sebelum Pandemi Covid-19 Positive Ranks 0 .00 .00
Ties 40
Total 100
Sumber: Olah Data Kuisioner, 2021
45
Dari uraian di atas, terlihat bahwa dampak dari adanya pandemi Covid-19
terhadap kenyamanan pedagang di pasar yaitu adanya pandemi membuat pedagang
harus menaati protokol kesehatan seperti memakai masker. Hal ini memberikan
dampak positif karena pedagang lebih terhindar dan dapat mencegah penyebaran
Covid-19 terkhususnya di pasar. Namun hal ini juga memberikan dampak negative
karena, pedagang merasa kurang nyaman menggunakan masker saat berdagang
karena sulit berkomunikasi dengan pembeli. Hal ini sejalan dengan penelitian
Novrianti et al (2021) bahwa pedagang menjadi tidak nyaman di masa pandemi
Covid-19 karena merasa takut dan was was tertular virus corona sehingga harus
menggunakan masker, dan menjaga jarak.
4.3.4 Kondisi Ekonomi Pedagang dilihat dari Jam Kerja
2. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian dengan bantuan program SPSS, maka dapat
ditunjukkan ada tidaknya perbedaan jam kerja pedagang pasar Mardika. Berikut hasil
pengujian dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test.
Tabel 21. Hasil Analisis Deskriptif Statistik Jam Kerja Pedagang
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Sebelum Pandemi Covid-19 100 7 15 13.24 1.990
Selama Pandemi Covid-19 100 6 12 10.11 1.863
Valid N (listwise) 100
Sumber: Olah Data Kuisioner, 2021
Tabel deskriptif statistik di atas menunjukkan nilai mean, std deviation,
maximum dan minimum dari data jam kerja pedagang (sebelum dan selama pandemi
Covid-19). Terlihat bahwa nilai rata-rata atau nilai mean dari jam kerja pedagang
sebelum pandemi lebih besar dari jam kerja pedagang selama pandemi Covid-19
yaitu masing-masing sebesar 13.24 dan 10,11. Artinya jam kerja pedagang pasar
Mardika lebih lama saat sebelum adanya pandemi dibandingkan selama pandemi.
Sebelum pandemi Covid-19, ada pedagang bisa berdagang hingga 15 jam per hari
47
a. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian dengan bantuan program SPSS, maka dapat
ditunjukkan ada tidaknya perbedaan pendapatan pedagang pasar Mardika. Berikut
hasil pengujian dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test
Tabel 21. Hasil Analisis Deskriptif Statistik Jam Kerja Pedagang
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Sebelum Pandemi Covid-19 100 2 4 3.80 .512
Selama Pandemi Covid-19 100 1 4 2.95 .947
Valid N (listwise) 100
49
Tabel 23. Test Statistik Uji Wilcoxon Signed Rank Test Jam Kerja Pedagang
Selama Pandemi Covid-19 - Sebelum Pandemi Covid-19
Z -7.051
Asymp. Sig. (2-
.000
tailed)
Sumber: Olah Data Kuisioner, 2021
Berdasarkan hasil perhitungan uji Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z
yang didapat sebesar -7,812 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000
dimana kurang dari batas kritis penelitian 0,05 dengan nilai Z hitungnya -7,051< -
1,96 sehingga keputusan hipotesis adalah menerima H1 atau yang berarti terdapat
perbedaan signifikan antara pendapatan pedagang pasar Mardika sebelum dan selama
pandemi Covid-19.
N Minimum Maximum Mean
Sebelum Pandemi Covid-19 100 2015740 8224290 4776918.30
Selama Pandemi Covid-19 100 900000 5860010 3002845.30
Valid N (listwise) 100
Pada Tabel di atas diperlihatkan hasil ringkasan statistik dari kedua sampel
data yaitu data pendapatan pedagang sebelum pandemi Covid-19 dan selama pandemi
Covid-19. Dapat dilihat bahwa untuk data pendapatan sebelum pandemi Covid-19
mempunyai nilai mean sebesar Rp. 4.776.918.30, sedangkan data pendapatan
selama pandemi Covid-19 mempunyai nilai mean sebesar Rp. 3.002.845.30. Hal ini
menunjukan bahwa rata-rata pendapatan pedagang sebelum pandemi Covid-19 lebih
besar daripada rata-rata pendapatan pedagang selama pandemi Covid-19.
Tabel 28.Perbedaan Pendapatan Pedagang Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19
Sebelum Pandemi Selama Pandemi
Covid-19 Covid-19
No. Pendapatan
Frekuens Frekuens
Persentase Persentase
i i
1 < 1.500.000 0 0 7 7
2 1.500.000 - 2.500.000 4 4 25 25
3 2.500.000 - 3.500.000 11 11 36 36
4 > 3.500.000 85 85 32 32
51
5.1 Simpulan
Berdasarkan uraian pada hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Pandemi Covid-19 berdampak pada kondisi sosial pedagang pasar mardika,
dimana setelah pengujian hipotesis membuktikan bahwa ada perbedaan
signifikan antara interaksi sosial, keamanan, kenyamanan, serta oleh pedagang
sebelum pandemi Covid-19 dan selama pandemi Covid-19. Selama pandemi
Covid-19, interaksi sosial pedagang pasar Mardika dilihat dari komunikasi dan
kontak sosial yang terjadi adalah intensitas yang berkurang selama pandemi
Covid-19 yang juga berkaitan dengan kerjasama dan persaingan antar pedagang
karena berkurangnya jumlah pembeli. Sedangkan perubahan keamanan pasar
yang dirasakan pedagang ada yang menganggap biasa saja namun ada juga
yang menganggap lebih aman ketika sebelum pandemi Covid-19. Demikian
pula pada kenyamanan yang dirasakan pedagang juga berubah karena harus
menaati protokol kesehatan seperti menggunakan masker.
2. Pandemi Covid-19 berdampak pada kondisi ekonomi pedagang pasar mardika,
dimana setelah pengujian hipotesis membuktikan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara jam kerja dan pendapatan pedagang sebelum pandemic Covid-
19 dan selama pandemic Covid-19. Dampak pandemi Covid-19 terhadap jam
kerja pedagang yaitu jam kerja yang mengalami penurunan dengan rata-rata
sebelum pandemi Covid-19 sebesar 13.24 jam per hari menurun hingga 10.11
jam per hari selama pandemi Covid-19. Sedangkan dampak pandemi Covid-19
terhadap pendapatan pedagang yaitu pedagang mengalami penurunan
pendapatan. Hal ini dilihat dari rata-rata pendapatan yang diperoleh pedagang
sebelum pandemi Covid-19 yaitu sebesar Rp. 4.776.918.30. Sedangkan rata-
53
DAFTAR PUSTAKA
Muttalib, A &, Mashur. 2019. Analisis Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca
Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Ilmiah Mandala
Education.
Akhinayasrin. 2011. Definisi Perdagangan dan Jenis Pedagang.
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2162642-definisi-perdagangan
dan- jenis perdagangan. Diakses pada tanggal 21 April 2021.
Amalia, H.S. 2010. Analisis Pengaruh Earning Per Share, Return on Investment, dan
Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia 11(2)
Amirin, T. 2011. Populasi Dan Sampel Penelitian 4: Ukuran Sampel Rumus Slovin.
Jakarta: Erlangga.
Amstrong, G & P. Kotler. 1997. Prinsip-prinsip pemasaran. cetakan pertama
Retnonngsih, A, Suharso. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: CV.
Widya Karya.
Ananta, H. 1985. Landasan Ekonometrika. Jakarta: PT Gramedia Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
PERMENDAGRI No.42 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Pasar Desa. Menteri
Dalam Negeri: Jakarta
Askadiyah S, & T. Sulistyani. 2004. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional di Kota Yogyakarta. Jurnal
Akuntansi dan Manajemen 15: 55-65.
Astrawan, I. W. 2014. Analisis Sosial Ekonomi Penambang Galian C di Desa Sebudi
Kecamatan Selat Kabupaten Sarang Asem. Jurnal Penelitian, 4(1)
Badan Pusat Statistik. 2005. Indikator Tingkat Kesejahteraan dalam angka 2005.
Jawa Barat.
55
Boediono. 2002. Ekonomi Makro: Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi
2. Yogyakarta: BPEE.
Budastra, I. K. 2020. Dampak Sosial Ekonomi Covid-19 Dan Program Potensial
Untuk Penanganannya : Studi Kasus Di Kabupaten Lombok Barat. Sosial,
20(1), 48–57.
CDC. 2020. “Social Distancing, Quarantine, and Isolation”. Cdc.gov. Diakses dari
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/prevent-getting-sick/social-
distancing.html
Christie & Yohanes. (2018). Pengaruh Pelatihan Dasar Komputer dan Teknologi
Informasi bagi guru-guru dengan Uji T berpasanga (Paired T Test). Jurnal
Matematika dan Aplikasi.
Christopher & Towill. 2002. Developing Market Specific Supply Chain Strategies.
The International Journal of Logistic Management 13: 1-14
Cooley, C. 1930. Sociology Theory and Social Research. New York: Henry Holt and
Company.
Cristo, W. 2008. Pengertian Tentang Dampak. Jakarta: Bandung Alfabeta.
Firdausa, R. Artistyan & F. Arianti. 2013. Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha dan
Jam Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang Kios di Pasar Bintoro Demak.
Jurnal Ekonomi Diponegoro. No. 1, Vol. 2
Gerungan, W. A. 1996. Psikologi sosial. Bandung: Eresco.
Hentiani, T. 2011. Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang
Informal di Pajak Sentral Medan. Medan: Repository Usu.
Hikmah, A. 2009. Pengertian Tentang Dampak. Bandung: Alfabeta.
Instruksi Walikota Ambon Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro.
Josang, A. 2007. Trust and Reputation System. Australia: Foundations of Security
Analyis and Design.
56
Juariyah & Basrowi. 2010. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan
Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten
Lampung Timur. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 7(1); 58-81.
Kalakota R and Whinston A B. 1996. Frontiers of Electronic Commerce. Addison
Wesley Publishing.
KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.
http://kbbi.web.id/pusat. Diakses 21 April 2021
Kolcaba, K. 2003. Comfort Theory: A Unifying Framwork to Enchance the Practice
Environment. JONA 36(11): 538-544.
Maulana, Hafiz. 2020. Diakses melalui situs https://tirto.id/dampak-covid-19-
aktivitas-niaga-pasar-tanah-abang-sepi-eKSV pada tanggal 10 April 2021
Nazir. 2010. Analisis Determinan Pendapatan Pedagang Kaki Lima di Kabupaten
Aceh Utara. Tesis.
Novrianti, TV, K. Murniati & H. Munirwan. 2020. Dampak Pandemi Covid-19
Terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi Pedagang Pasar Tradisional. Jurnal
IJCCS
Nuraini, F.H.D. Kusuma & W. Rahayu. 2018. Hubungan Interaksi Sosial dengan
Kesepian pada Lansia di Kelurahan Tlogomas Kota Malang. Nursing News 3(1)
Panjaitan, B P. 2016. Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Produksi Dan
Harga Buah Dan Sayuran Di Kabupaten Karo. Skripsi: Universitas Sumatera
Utara
Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.
Peraturan Walikota Ambon Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar
Raho, B. 2004. Sebuah Pengantar. Sosiologi, cet 1, 33.
Richard, L. 1980. On the psychology of passenger comfort,in: D.J. Oborne and J.A
Levis (eds), Human factors in Transport Research. London: Academic Press.
57
19di Tempat Kerja yang merupakan sektor jasa dan Perdagangan atau tempat
umum.
Taufik, & Ayuningtyas, Eka Avianti. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap
Bisnis dan Eksistensi Platform Online (The Impact of Covid-19 Pandemic on
Business and Online Platform Existance). Jurnal Pengembangan Wiraswasta
22 (1): 21-32
Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
UU No. 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan
Wahyono, B. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Memempengaruhi Pendapatan
Pedagang di Pasar Bantul, Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi
UNY.
Wibisono, Y. 2008. Ekonomi Masyarakat. Universitas Pendidikan Indonesia, 29.
Wijianto & I. F. Ulfa. 2016. Pengaruh Status Sosial dan Kondisi Ekonomi Keluarga
terhadap Motivasi Bekerja bagi Remaja Awal (Usia 1216 Tahun) di Kabupaten
Ponorogo. Vol 2. No. 2. Dalam Al Tijarah. Ponorogo: Universitas Darussalam
Gontor.
Winardi. 1992. Manajemen Perilaku Organisasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
World Health Prganization. 2020 . Coronavirus disease (covid-19) pandemic. Melalui
website resmi https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-
public. Diakses pada tanggal 15 November 2021
59
Jumlah
Umur Pendidikan Lama
No. Nama Jenis Jualan Jenis Kelamin Anggota
(Tahun) Terakhir Berdagang
Keluarga
36 A 48 Hortikultura Perempuan SMP 4 7
37 N 48 Hortikultura Perempuan SMA 3 15
38 Y 40 Hortikultura Perempuan SMP 4 7
39 H 45 Hortikultura Laki-laki SMA 3 10
40 F 45 Hortikultura Perempuan SMA 2 10
41 S 28 Sembako Laki-laki SMA 4 12
42 S 44 Hortikultura Perempuan SMP 2 15
43 J 34 Hortikultura Laki-laki SMA 1 5
44 A 45 Sembako Perempuan SMA 7 15
45 Y 42 Hortikultura Perempuan SD 4 15
46 A 60 Hortikultura Laki-laki SMA 2 20
47 Y 40 Hortikultura Perempuan SMA 3 10
48 Y 51 Hortikultura Laki-laki SMP 5 15
49 A 61 Hortikultura Laki-laki SMA 3 10
50 Y 44 Hortikultura Perempuan SMA 4 20
51 S 60 Hortikultura Laki-laki SMA 3 15
52 A 50 Hortikultura Perempuan SMA 3 16
53 S 47 Hortikultura Perempuan SMP 5 10
54 M 47 Hortikultura Perempuan SMA 3 15
55 I 58 Hortikultura Perempuan SD 7 10
56 LM 42 Hortikultura Laki-laki SMA 2 12
57 H 48 Sembako Perempuan SMA 7 12
58 M 33 Hortikultura Perempuan SMP 1 10
59 LZ 52 Sembako Laki-laki SMA 3 12
60 C 43 Hortikultura Perempuan SMP 2 10
61 LD 40 Hortikultura Laki-laki SMA 3 12
62 M 48 Hortikultura Perempuan SMA 5 12
63 R 27 Hortikultura Perempuan SMP 2 9
64 R 23 Hortikultura Laki-laki S1 4 2
65 LM 34 Hortikultura Laki-laki SD 1 3
66 O 27 Sembako Laki-laki SMA 1 3
67 J 73 Hortikultura Perempuan SD 2 15
68 D 39 Hortikultura Laki-laki SMA 4 3
69 A 64 Sembako Perempuan SD 2 10
70 B 60 Sembako Perempuan SD 2 20
71 LM 50 Hortikultura Laki-laki SMA 3 10
72 LG 40 Hortikultura Laki-laki SMP 5 12
61
Jumlah
Umur Pendidikan Lama
No. Nama Jenis Jualan Jenis Kelamin Anggota
(Tahun) Terakhir Berdagang
Keluarga
73 WN 45 Sembako Perempuan SMA 3 12
74 R 33 Sembako Perempuan SD 7 9
75 D 36 Sembako Laki-laki SMA 2 2
76 R 52 Sembako Laki-laki SMA 7 3
77 F 44 Hortikultura Laki-laki SMP 2 5
78 LO 37 Sembako Laki-laki SMA 3 15
79 M 55 Hortikultura Laki-laki SMP 2 13
80 A 48 Hortikultura Perempuan SMA 3 7
81 WR 38 Sembako Perempuan SMA 5 15
82 LI 47 Hortikultura Laki-laki SMP 2 7
83 O 54 Sembako Laki-laki S1 4 10
84 Z 35 Hortikultura Laki-laki SD 2 10
85 I 49 Sembako Perempuan SMA 1 12
86 U 41 Hortikultura Laki-laki SD 2 15
87 M 50 Hortikultura Laki-laki SMA 4 5
88 WS 61 Hortikultura Perempuan SD 3 15
89 Y 53 Sembako Laki-laki SD 4 15
90 F 44 Sembako Laki-laki SD 2 20
91 I 38 Hortikultura Perempuan SMA 2 10
92 H 41 Sembako Laki-laki SD 4 15
93 A 33 Sembako Laki-laki SD 2 10
94 LA 45 Hortikultura Laki-laki SMA 1 12
95 WN 39 Sembako Perempuan SMP 3 12
96 A 46 Sembako Perempuan SMA 5 10
97 F 48 Sembako Perempuan SD 2 12
98 U 39 Sembako Laki-laki SMA 4 5
99 H 56 Hortikultura Laki-laki SMA 1 10
100 A 60 Hortikultura Perempuan SMP 3 7
62
Lampiran 4. Hasil Uji Normalitas dan Uji Wilcoxon Pada Kondisi Sosial
Pedagang dilihat dari Interaksi Sosial
Std. Deviation
.575 .798
Most Extreme Differences Absolute
.329 .235
Positive
.329 .235
Negative
-.271 -.225
Kolmogorov-Smirnov Z
3.286 2.350
Descriptive Statistics
Ranks
Ties
15c
Total
100
70
Std. Deviation
.575 .798
Positive
.329 .235
Negative
-.271 -.225
Kolmogorov-Smirnov Z
3.286 2.350
Test Statisticsb
Lampiran 5. Hasil Uji Normalitas dan Uji Wilcoxon Pada Kondisi Sosial
Pedagang dilihat dari Keamanan
71
Std. Deviation
.614 1.065
Positive
.352 .197
Negative
-.358 -.320
Kolmogorov-Smirnov Z
3.582 3.203
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sebelum Pandemi Covid-19 100 2 5 4.08 .614
Selama Pandemi Covid-19 100 1 5 3.41 1.065
Valid N (listwise) 100
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Selama Pandemi Covid-19 - Negative Ranks 46a 25.72 1183.00
Sebelum Pandemi Covid-19 Positive Ranks b
3 14.00 42.00
c
Ties 51
Total 100
a. Selama Pandemi Covid-19 < Sebelum Pandemi Covid-19
b. Selama Pandemi Covid-19 > Sebelum Pandemi Covid-19
c. Selama Pandemi Covid-19 = Sebelum Pandemi Covid-19
72
Test Statisticsb
Selama Pandemi Covid-19 -
Sebelum Pandemi Covid-19
Z -5.852a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Lampiran 6. Hasil Uji Normalitas dan Uji Wilcoxon Pada Kondisi Sosial
Pedagang dilihat dari Kenyamanan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sebelum Pandemi Covid-19 100 3 5 4.17 .533
Selama Pandemi Covid-19 100 2 4 3.06 .930
Valid N (listwise) 100
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Selama Pandemi Covid-19 - Negative Ranks 60a 30.50 1830.00
Sebelum Pandemi Covid-19 Positive Ranks b
0 .00 .00
c
Ties 40
Total 100
a. Selama Pandemi Covid-19 < Sebelum Pandemi Covid-19
b. Selama Pandemi Covid-19 > Sebelum Pandemi Covid-19
73
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
a
Selama Pandemi Covid-19 - Negative Ranks 60 30.50 1830.00
Sebelum Pandemi Covid-19 Positive Ranks b
0 .00 .00
c
Ties 40
Total 100
a. Selama Pandemi Covid-19 < Sebelum Pandemi Covid-19
c. Selama Pandemi Covid-19 = Sebelum Pandemi Covid-19
Test Statisticsb
Selama Pandemi Covid-19 -
Sebelum Pandemi Covid-19
Z -6.884a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Lampiran 7. Hasil Uji Normalitas dan Uji Wilcoxon Pada Kondisi Ekonomi
Pedagang dilihat dari Jam Kerja
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sebelum Pandemi Covid-19 100 7 15 13.24 1.990
Selama Pandemi Covid-19 100 6 12 10.11 1.863
Valid N (listwise) 100
74
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
a
Selama Pandemi Covid-19 - Negative Ranks 90 45.50 4095.00
Sebelum Pandemi Covid-19 Positive Ranks b
0 .00 .00
c
Ties 10
Total 100
a. Selama Pandemi Covid-19 < Sebelum Pandemi Covid-19
b. Selama Pandemi Covid-19 > Sebelum Pandemi Covid-19
c. Selama Pandemi Covid-19 = Sebelum Pandemi Covid-19
Test Statisticsb
Selama Pandemi Covid-19 -
Sebelum Pandemi Covid-19
5Z -8.341a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Lampiran 8. Hasil Uji Normalitas dan Uji Sample Paired t Test Pada Kondisi
Ekonomi Pedagang dilihat dari Pendapatan
75
Sebelum
Pandemi Covid- Selama Pandemi
19 Covid-19
N
100 100
Std. Deviation
.512 .947
Negative
-.502 -.216
Kolmogorov-Smirnov Z
5.018 2.163
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sebelum Pandemi Covid-19 100 2 4 3.80 .512
Selama Pandemi Covid-19 100 1 4 2.95 .947
Valid N (listwise) 100
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Selama Pandemi Covid-19 - Negative Ranks 61 a
31.00 1891.00
Sebelum Pandemi Covid-19
Positive Ranks 0 b
.00 .00
Ties 39 c
Total 100
a. Selama Pandemi Covid-19 < Sebelum Pandemi Covid-19
b. Selama Pandemi Covid-19 > Sebelum Pandemi Covid-19
c. Selama Pandemi Covid-19 = Sebelum Pandemi Covid-19
Test Statisticsb
76
Sebelum
Pandemi Covid- Selama Pandemi
19 Covid-19
N
100 100
Std. Deviation
.512 .947
Negative
-.502 -.216
Kolmogorov-Smirnov Z
5.018 2.163
Selama Pandemi
Covid-19 -
Sebelum
Pandemi Covid-
19
Z
-7.051a
DOKUMENTASI
78