OLEH :
Shinta Dewi Rachmawati
Semester 3
NIM : 1901561006
Januari 2021
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ada beberapa alasan pemilihan topik penelitian ini. Alasan yang pertama yaitu
karena adanya kedekatan emosional. Artinya, topik ini disesuaikan dengan lokasi
tempat tinggal peneliti, sebab sudah punya hubungan emosional dengan orang di
sekitar daerah tempat tinngal peneliti. Alasan yang kedua yaitu karena kedekatan
intelektual, yang merupakan hasil penelusuran tingkat pengetahuan peneliti terdahulu
mengenai topik ini. Tujuannya untuk menghindari subjektivitas yang muncul sebagai
akibat kedekatan yang pertama. Artinya, peneliti harus mengetahui tingkat
pengetahuan peneliti terdahulu dengan melihat topik-topik penelitian mereka.
Artikel kedua ditulis oleh I Ketut Budastra, yang berjudul “Dampak Sosial
Ekonomi Covid-19 dan Program Potensial Untuk Penanganannya,” ISSN : 1411 – 8262,
Vol. 20 No. 1 : April 2020, Hal. 55.. Artikel tersebut membahas mengenai penyebaran
Covid-19 yang berpotensi menimbulkan gangguan pada rantai pasok input, operasi
produksi, rantai distribusi, dan pemasaran output sehingga berdampak negative
terhadap kinerja sektor ekonomi. Sektor ekonomi terdampak pada tahap awal adalah
sektor pariwisata dan sektor jasa transportasi, kemudian diikuti oleh sektor industri
pengolahan, sektor perdagangan, dan sektor jasa lainnya. Disamping ditentukanoleh
jenis sektor, dampak Covid-19 terhadap keberlanjutan usaha juga ditentukan oleh
skala usaha.Usaha skala besar memiliki ketahanan opersional yang lebih tinggi
dibandingkan dengan usaha skala kecil dan mikro(UKM). Dengan kata lain, UKM
adalah lebih retan terhadap dampak Covid-18, dibandingkan dengan usaha skala
besar.Usaha skala besar terdampak dapat melakukan penghentian sementara operasi
saat Covid-19 melanda, dan kemudian mampu beroperasi kembali saat keadaan telah
normal karena memiliki kapasitas permodalan dan akses pembiayaan yang memadai.
Sebaliknya, banyak UKM terdampak tidak mampu bangkit kembali beroperasi saat
keadaan telah normal kerena modalnya terkikis untuk menutupi biaya hidup keluarga.
Kekurangan dalam artikel ini yaitu mengenai implementasi modal sosial melalui
praktik ekonomi.
Artikel ketiga ditulis oleh Emiliana Martuti Lawalu, yang berjudul “Partisipasi
Perempuan Pedagang Kaki Lima Dalam Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga
Sebelum Dan Setelah Adanya Covid-19,” ISSN : 2503 – 3093, Vol. 5 No. 3 September
2020, Hal 21-30. Artikel ini menjelaskan tentang perempuan pedagang kaki lima yang
merupakan perempuan yang model perdagangannya menggunakan kios kecil di pasar
tradisional. Kontribusi besar mereka terhadap perekonomian rumah tangga dalam hal
pendapatan, pengeluaran, dan tabungan belum terbantahkan. Kontribusi mereka
terhadap ekonomi rumah tangga dalam hal pendapatan, pengeluaran, dan tabungan
selama Covid-19 tidak sebanding dengan sebelumnya. Faktor penghambat selama
Covid-19 ini yaitu pendapatan menurun, persaingan lebih banyak dan pengalaman
perdagangan yang buruk. Kekurangan artikel ini adalah belum membahas mengenai
solusi terhadap keberlanjutan operasional usaha terdampak Covid-19.
Artikel keempat ditulis oleh Husna Ni’matul Ulya, yang berjudul “Alternatif
Strategi Penanganan Dampak Ekonomi Covid-19 Pemerintah Daerah Jawa Timur Pada
Kawasan Agropolitan,” ISSN : 2657 – 1153, Vol. 03, No. 01 Januari – Juni 2020. Artikel
ini membahas mengenai beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan
potensi kawasan agropolitan di tengah pandemi Covid-19. Alternative kebijakan untuk
menangani dampak ekonomi Covid-19 yaitu dengan memaksimalkan kawasan
agropolitan dengan penguatan regulasi serta perluasan kaawasan agropolitan ke
wilayah lain dan memanfaatkan media online di dalam pelaksanaannya termasuk
sistem pemasaran produk dari kawasan agropolitan meskipun dalam masa pandemi.
Kekurangan artikel ini adalah belum membahas mengenai solusi lain yang bisa
dilakukan oleh pelaku usaha untuk tetap dapat bertahan hidup selama pandemi.
Rumusan Masalah
Ada korelasi sebab akibat antara kemampuan bertahan hidup para pelaku
usaha di Kecamatan Pakusari di tengah Pandemi Covid-19 dengan implikasinya bagi
usaha mikro, kecil dan menengah. Kebertahanan para pedagang di Kecamatan
Pakusari tidak terlepas dari adanya bantuan dari berbagai pihak. Akan tetapi, itu baru
merupakan simpulan sementara, yang supaya menjadi simpulan sementara, yang
supaya menjadi simpulan tetap maka pertanyaan penelitian yang diajukan dalam studi
ini adalah sebagai berikut :
1. Mengapa para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah tetap bisa
mempertahankan usahanya di tengah pandemic Covid-19?
2. Bagaimana cara para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah
mempertahankan hidupnya di tengah pandemic Covid-19?
3. Apa implikasi kebertahanan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah bagi
perekonomian keluarga?
Model Sejarah
Model sejarah yang digunakan berupa model sejarah analisis. Sejarah analisis
adalah sejarah yang mengajukan pertanyaan why (mengapa) suatu peristiwa terjadi.
Dalam sejarah analisis, penulis dalam menulis sejarah bukan semata-mata untuk
menceritakan kejadian tetapi bermaksud menerangkannya, dengan cara mencari
sebab-sebabnya, kondisi lingkungannya, dan kondisi sosial budayanya. Sejarah analisis
ingin menganalisis faktor-faktor kausal, kondisional, kontekstual, serta unsur-unsur
yang merupakan komponen dan eksponen dari proses sejarah yang dikaji.
Metode Penelitian
Kerangka Konseptual
Ada dua jenis konsep yang digunakan dalam penelitian ini, yakni sebagai
penjelasan atau penegasan tema penelitian dan konsep operasional.
Konsep Operasional
Dikarenakan keterbatasan ilmu sejarah dalama segi konsep dan teori, maka
penlusian sejarah mengharuskan ditunjang dengan ilmu bantu sosial lainnya.
Pendekatan dari ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, politikologi, dan lain-
lain. Pendekatan ilmu-ilmu sosial pada sejarah dapat digolongkan ke dalam konsep,
teori, permasalahan dan pendekatan. Kedudukan sejarah dan ilmu-ilmu sosial saling
memerlukan dan saling memberikan kontribusi. Dalam hal ini, penelitian dan
penulisan sejarah senantiasa memerlukan bahasa sebagai sarana primer untuk
mengungkapkan data, analisis, dan kesimpulan yang terkait dengan keseluruhan aspek
yang terkait dengan manusia dan waktunya. (Kartodirdjo, 2016).
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
Geografi
Desa Pakusari adalah salah satu desa bagian dari Kecamatan Pakusari Kota
Jember dengan luas wilayah keseluruhan 637,39 ha dengan total luas persawahan
336,6 Ha, tegalan seluas 731 Ha, bangunan dan halaman seluas 198,8 Ha, perkebunan
3 Ha, untuk bangunan sebesar 10,8 Ha, rekreasi dan olahraga seluas 0,8 Ha, rawa
seluas 0,5 Ha, dan pemakaman sebesar 4 Ha. Letak dan luas wilayah lokasi penelitian
di desa Pakusari Kecamatan Pakusari Kota Jember adalah sebagai berikut :
Keadaan Penduduk
Desa Pakusari memiliki jumlah penduduk menurut data di profil Desa Pakusari
tahun 2009 adalah sebesar 8.825 jiwa terdiri dari 4.198 jiwa laki-laki dan 4.627 jiwa
perempuan dengan jumlah kepala keluarga 3.134 kepala keluarga. Tingkat pendidikan
yang dimiliki penduduk Desa Pakusari, sebagian besar adalah lulusan SD/Sederajat
dengan jumlah 1.332 orang, selanjutnya adalah tamatan SLTP/Sederajat dengan
jumlah 1.071 orang, SLTA/Sederajat 864 orang, tidak tamat SD/Sederajat 511 orang,
usia 10 tahun ke atas yang buta huruf 217 orang, lulusan sarjana atau S-1 49 orang,
lulusan D-2 sebanyak 31 orang, lulusan D-1 sebanyak 23 orang, dan D3 sebanyak 21
orang.
Kesibukan para buruh juga terlihat sejak pagi, berjalan kaki sendiri-sendiri
menuju pabrik, menggunakan motor, ataupun bersama rombongan menggunakan
mobil box terbuka. Para buruh akan mulai bekerja pada pukul 8 dan istirahat pada jam
12, banyak dari mereka yang rumahnya dekat dengan pabrik akan pulang untuk
sejenak beristirahat dan makan, ataupun melakukan hal lain. Pada jam 1 mereka akan
kembali menuju pabrik hingga jam 3 sore, dan jalanan akan kembali ramai oleh para
buruh yang telah selesai bekerja di pabrik.
Penurunan omzet karena daya beli konsumen menurun akibat sebagian besar
konsumen menurun akibat sebagian besar konsumen mulai berhemat dan tidak
berpendapatan atau tidak berpenghasilan. Alasan lain omzet turun ialah karena
konsumen takut membeli, dan sebagian besar konsumen merasa belum terbiasa
membeli melalui online, dan masih terbiasa membeli dengan cara datang langsung ke
toko. Hal ini terjadi setelah adanya larangan untuk keluar rumah atau diterapkannya
PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dengan disertai sanksi pidana dan denda.
Selain faktor tersebut, para pelaku usaha memiliki orientasi atas penurunan
omzet karena masalah jam buka toko yang ditentukan dalam protocol keamanan dan
kesehatan, aturan membeli untuk dibawa pulang, dan pembatasan jarak di tempat
umum yang dipandang mengurangi kenyamanan konsumen, sehingga konsumen
memilih untuk sementara waktu berdiam diri di rumah.
Dimensi Ekonomi
Jika dikaitkan dengan eksistensi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di
Desa Pakusari dengan dimensi sosial kemasyarakatan ini tentu saja memiliki hubungan
yang sangat kuat satu sama lainnya. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya rasa
gotong royong dalam kehidupan masyarakat dari satu hal dengan hal lainnya.
Contohnya dalam bidang pertanian, persiapan penanaman bibit pun beberapa petani
akan meminta tolong untuk dibantu menggarap lahannya yan kemudia petani lain
yang membantu akan diberikan upah selayaknya.
Dimensi Politik
Ilmu politik adalah bermacam-maca kegiatan dalam suatu sistem negara, yakni
pengambilan keputusanata kebijakan untuk melaksanakan tujuan-tujuan tertentu.,
politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyrakat, dan bukan tujuan
pribadi seseorang (file.upi.edu › FPIPS › JUR._PEND._GEOGRAFI › PIS).
Eksistensi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ketika pandemi ini
memang redup, begitupula dengan pelaku usaha di Desa Pakusari. Eksistensi pelaku
usaha sangat bergantung pada kebijakan yang pemerintah ambil. Dalam masa
pandemi ini memang beberapa kali masyarakatnya diberi bantuan oleh pihak yang
bersangkutan.
Dimensi Sejarah
Secara garis historis Kota Jember merupakan kota karnaval yang merupakan
salah satu kota karnaval terunik nomer 4 di dunia. Maka salah satu pendapatan
masyarakatnya didapat dari kesenian ini. Selain pendapatan, ilmu dan keahlian dalam
hal merangkai kostum unik sedemikian rupa juga menjadi modal bagi generasi muda
untuk menjalani kehidupan lebih baik kedepannya. Tahun 2020 adalah tahun pertama
dimana Jember Fashion Carnaval dan karnaval-karnaval skala kecil lainnya tidak bisa
dilakukan karena pandemic Covid-19 ini. Hal ini juga menyebabkan para pelaku Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah mengalami penurunan pendapatan terbesar dari
karnaval-karnaval ini.
KETAHANAN UMKM DI DESA PAKUSARI MELINTASI PANDEMI COVID-19
Kondisi pandemic Covid-19 sejak bulan Februrari 2020 telah memaksa semua
pelaku usaha, termasuk sektor kecil dan menengah seperti UMKM untuk bertahan dan
lebih mampu mengembangkan kreativitas mempertahankan usahanya atau tutup
sama sekali karena keterbatasan modal. Disisi lain upaya-upaya yang menjadi harapan
untuk bertahan yaitu beberapa pelaku usaha memiliki harapan memperoleh
keringanan pembayaran angsuran modal yang harus dibayarkan ke Bank pemberi
kredit, pelaku usaha menyisihkan sebagian modalnya untuk mencoba usaha yang lain
sehingga modal atau bisnis utamanya dapat dilanjutkan kembali setelah pandemic
berakhir. Selain itu, para pelaku usaha yang lain berharap mendapatkan penambahan
modal berupa pinjaman yang ringan dari bank pemberi kredit atau koperasi, atau dari
pemerintah, dan para pelaku usaha berharap pihak pemerintah memberikan bantuan
untuk pemasaran. Untuk bentuan pemasaran ini bukan diharapkan oleh pelaku usaha
sektor produksi namun juga perdagangan, terutama produk-produk home industry.
Tingkat kepercayaan para pelaku usaha terhadap kemampuan dirinya
bertahan di dalam masa pandemic Covid-19 yaitu banyak yang merasa sangat yakin
dengan usahanya dapat bertahan. Ada yang masih meyakini usahanya dapat berjalan
dan berkembang setelah pandemic, dan ada juga yang merasa masih yakin bahwa
setelah pandemic berakhir usahanya akan berjalan seperti biasanya dengan normal.
Namun demikian, ada juga para pelaku usaha yang merasa pesimis dan merasa kondisi
pandemic yang belum menentu sampai kapan ini akan menyebabkan kebangkrutan,
serta ada juga pelaku usaha yang belum memikirkan bagaimana mempertahankan
usahanya saat pandemic sekarang dan dampaknya setelah pandemic berakhir.
Melalui hasil wawancara dan pencatatan data dari angket penelitian dapat
diketahui upaya atau langkah taktis yang dilakukan pelaku usaha UMKM sebagai
keputusan untuk mempertahankan usahanya. Terdapat pelaku usaha atau UMKM
yang belum melakukan langkah-langkah taktis untuk mempertahankan kodisi
usahanya di masa pandemic, hal itu dilakukan oleh UMKM di bidang usaha warung
(warkop), stand toko sembako dan sayuran yang berdomisili di pasar tradisional atau
toko rumahan. Langkah taktis berikutnya adalah bergabung dengan grup media sosial
(Whatsapp, Facebook, Instagram, Youtube, Twitter, dll) yang langkah tersebut
dilakukan oleh UMKM di bidang penjualan pakaian, alat olahraga, kerajinan dan
souvenir, serta produksi alat music tradisional. Langkah serupa selain bergabung
dalam komunikasi melalui grup media sosial adalah melakukan promosi melalui
internet, hal ini dilakukan oleh UMKM di bidang penjualan alat elketronik, kerajinan
batik, oakaian, alat sekolah dan alat olahraga, dan makanan minuman kemasan.
Selain itu langkah taktis yang dilakukan oleh para pelaku usaha UMKM adalah
menjalin komunikasi dengan pelanggan, mengundang pelanggan dalam jumlah kecil
atau calon konsumen, dan menginformasikan produk baru.
IMPLIKASI KEBERTAHANAN PELAKU USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH BAGI
PEREKONOMIAN KELUARGA
Implikasi dari ketekatan yang dipertaruhkan para pelaku usaha kecil dan
menengah pada perekonomian masa pandemi Covid-19 terhadap kehidupan pribadi,
keluarganya. Usaha Kecil dan Menengah selalu digambarkan sebagai sektor yang
mempunyai peranan penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya
berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik disektor tradisional
maupun modern, serta mampu menyerap tenaga kerja. Peran UKM untuk
mensejahterakan masyarakat dapat dilihat dari: Kedudukannya sebagai pemain utama
dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, penyedia lapangan kerja yang terbesar,
pemain penting dalam pengembangan usaha lokal dan pemberdayaan masyarakat dan
sumber inovasi. Kebanyakan para pengusaha kecil dan menengah berasal dari industry
rumahan (https://media.neliti.com/media/publications/73900-ID-pengaruh-
pemberdayaan-usaha-kecil-dan-me.pdf).
Seperti yang dikatakan oleh Ningsih yang hanya seorang pekerja, jika tumpuan
kebutuhan ekonomi keluarganya bergantung pada dirinya. Dengan bekerja di usaha
kecil dan menengah sebagai pengrajin tenun kain serbet, Ningsih mampu memberikan
kebutuhan kehidupan keluarganya (https://www.youtube.com/watch?
v=H_F3UoQDH6g&t=235s). Sedangkan bagi Budi Utomo yang merupakan pemilik
usaha penggilingan tembakau mendapatkan keuntungan yang didapatkan untuk
kebutuhan keseharian. Budi Utomo memaparkan sangat bersyukur telah bergelut
dengan usaha kecil dan menengah, dengan bekerja pada bidang tersebut Budi selain
mencukupi kebutuhan pokok keseharian, Budi mampu memasukkan anak-anaknya
untuk mencari pendidikan yang lebih tinggi (https://www.youtube.com/watch?
v=jZqJHH6Fp5o&t=23s).
PENUTUP
Simpulan
Andharani, Sri. 2012. “Pemasaran Kewirausahaan Dan Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah” (diakses pada tanggal 01 Januari 2020 dari alamat
https://media.neliti.com/media/publications/11139-ID-pemasaran-
kewirausahaan-dan-kinerja-usaha-mikro-kecil-dan-menengah.pdf)
Anonim. 2020. “Sosiologi Industri” (diakses pada tanggal 27 Desember 2020 dari
alamat https://www.academia.edu/download/54869123/Sosiologi.pdf).
Anonim. 2020. “Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani” (diakses pada tanggal
27 Desember 2020 dari alamat http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2015-1-1-
69201-281411050-bab1-08082015060156.pdf).
Anonim. 2020 . “Pengertian Ekonomi” (diakses pada tanggal 11 Desember 2020 dari
alamat http://repository.uin-suska.ac.id/6426/4/BAB%20III.pdf).
Anonim. Tanpa Tahun. “Pengertian dan Ruang Lingkup Antropologi” (diakses pada 11
November 2020 dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-
BAGJA_WALUYA/PIS/Konsep_dasar_Antropologi.pdf).
Effendy, Jani. “Peran Modal Sosial Sebagai Upaya Pengembangan UMKM di Desa Batu
Merah Kota Ambon” (diakses pada tanggal 02 Januari 2021 dari alamat
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/citaekonomika/article/view/2654/2258).
Ferdiani, dkk. 2017. “Pelatihan Inovasi Desain Keset Desa Karangrejo Kabupaten
Pasuruan” (diakses pada tanggal 20 Desember 2020 dari
https://semnas.unikama.ac.id/lppm/prosiding/2017/Pengabdian/RositaDwiFerd
iani_Pengabdian_SainsdanTeknologi.pdf).