Anda di halaman 1dari 9

PENGGUNAAN JUMPING WATER PADA PROTOTYPE PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA MIKROHYDRO SEBAGAI PEMBELAJARAN SIMULASI PADA LAB


TEKNIK ELEKTRO INSTITUT SAINS & T EKNOLOGI AKPRIND
Lanang Sumarjana 1, Syafriyudin,ST., M.T2, Ir.Wiwik Handajadi M.Eng3
‘Mahasiswa teknik Elektro IST. AKPRIND, 23Dosen Teknik Elektro IST. AKPRIND
Jurusan Teknik Elektro Konsentrasi ketenagaan Fakultas Teknologi Industri.
Jl. Kalisahak No. 28, Komp. Balapan Tromol pos 45, Yogyakarta 55222
Email: lanangsumarjana@gmail.com

ABSTRACT
Tidak sedikit inovasi yang dilakukan pada sistem renewable energy salah satunya air sebagai
sumber energinya yang dihasilkan oleh putaran kincir. Dikenal ada tiga jenis kincir air berdasarkan
sistem aliran airnya, yaitu :overshot, breast-shot, dan under-shot. Pada kincir overshot, air melalui atas
kincir dan kincir berada di bawah aliran air. Air memutar kincir dan air jatuh ke permukaan lebih
rendah. Kincir bergerak searah jarum jam. Pada kincir breast-shot, kincir diletakkan sejajar dengan
aliran air sehingga air mengalir melalui tengah-tengah kincir. Air memutar kincir berlawanan dengan
arah jarum jam. Pada kincir under-shot, posisi kincir air diletakkan agak ke atas dan sedikit menyentuh
air. Aliran air yang menyentuh kincir mengg erakkan kincir sehingga berlawanan arah dengan jarum
jam. Dan pada proyek akhir ini penulis membuat sistem baru yang bernama Jumping Water, sistem ini
bekerja hampir sama dengan breastshoot hanya saja kincir tidak dalam kondisi lebih rendah dari
permukaan air, posisi dasar kincir air sejajar dengan dasar saluran air, yang membedakannya yaitu
posisi jumping water yang dapat diubah ketinggiannya sesuai aliran airnnya yang nantinya akan
mempengaruhi kecepatan putaran kincir.
Kata kunci : jumping water, renewable energy, kincir

PENDAHULUAN
Kebutuhan energi listrik di Indonesia masih belum dibandingkan dengan lainya yang dimana
mencukupi, sebagai contoh adalah pemadaman menggunakan energy air untuk mengubahnya
listrik secara bergilir yang masih saja kita rasakan di menjadi kinetik yang dihasilkan dari putaran kincir
berbagai wilayah di Indonesia bahkan pada wilayah air. Ada beberapa bagian pada Pembangkit
terpencil jaringan energi listrik belum menjangkau. microhydro ini, salah satunya terdapat pada
Hal ini menunjukkan bahwasannya pasokan energi jumping water dan Pentingnya Penggunaan
listrik yang disediakan pemerintah melalui jumping water pada sistem pembangkit ini sangat
perusahaan PLN masih belum mencukupi berpengaruh pada daya listrik yang keluar dari alat
kebutuhan masyarakat. Padahal listrik, kini menjadi pembangkit tersebut. Adapun satu masalah yang
kebutuhan pokok bagi manusia, sebagaimana kita muncul pada penggunaan microhydro ini adalah
ketahui bersama aktivitas kehidupan kita saat ini energi yang dihasilkan berubah ubah tergantung
sangat bergantung dengan teknologi yang sumber pada musim dan lingkungan. Hal ini akan sangat
tenaganya berasal dari energi listrik[10]. dirasakan pada daerah dimana musim kemarau yang
Menurut Inra Sumahamijaya, salah satu ekstrim mengakibatkan sumber air yang seharusnya
program pemerintah dalam pemanfaatan energi digunakan untuk energy penggerak kincir tak dapat
terbarukan ini adalah Program Kawasan/Desa berfungsi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu system
Mandiri Energi, khususnya di daerah–daerah untuk megatur arus air dan debit air agar rotasi
terpencil yang belum dialiri listrik. Yang dimaksud putaran kincir yang dihasilkan dapat maksimal. Dari
dengan Desa Mandiri Energi adalah Desa yang masalah diatas, penulis berupaya untuk membuat
dapat menyediakan energi dari desa itu sendiri dan Prototype PLTMh sesuai dengan aslinya degan
juga dapat membuka lapangan kerja dan tambahan system jumping water dimana jumping
mengurangi kemiskinan serta memberikan kegiatan- water akan di beri system auto maupun manual
kegiatan yang sifatnya[13]. untuk menaikkan atau menurunkan ketinggian sudut
Pembangkit listrik Microhydro ini adalah jumping water untuk mengatur intensitas debit air.
salah satu pembangkit listrik yang cukup sederhana

Jurnal Elektrikal, Volume 3 No. 2, Desember 2016, 49-57 49


PEMBAHASAN Kerugian
Kincir Air  Karena aliran air berasal dari atas maka
Kincir air merupakan jenis turbin yang paling biasanya reservoir air atau bendungan air,
banyak ditiru dalam pembuatannya karena sehingga memerlukan investasi yang lebih
konstruksinya 2 yang mudah dan memiliki effisiensi banyak.
yang baik. Kincir air ini bekerja dengan cara  Tidak dapat diterapkan untuk mesin putaran
memanfaatkan tinggi air jatuh H (Head) dan tinggi.
kapasitas air (Q). Faktor yang harus diperhatikan  Membutuhkan ruang yang lebih luas untuk
pada kincir air selain energi tempat (Head) adalah penempatan.
pengaruh berat air yang mengalir masuk ke sudu-  Daya yang dihasilkan relatif kecil.
sudunya. Air yang mengalir ke dalam dan ke luar
dari kincir air tidak memiliki tekanan lebih hanya Undershot
tekanan atmosfir saja. Kecepatan air yang mengalir Kincir air undershot bekerja jika air yang mengalir
ke dalam sudu-sudu kincir air tidak boleh terlalu menghantam dinding pada bagian bawah dari kincir
besar karena hal ini akan membuat air melimpah ke air. Kincir air tipe undershot hanya mengandalkan
luar sudu dan energi yang ada akan hilang percuma kapasitas air (Q) tanpa mempunyai tambahan
karena aliran air yang berolak. Tinggi air jatuh yang keuntungan dari head atau beda ketinggian air. Jenis
bisa digunakan kincir air antara 0,1 m sampai 1 m kincir air ini cocok untuk dipasang pada perairan
(roda kincir yang besar), dan kapasitas air 0,05 dangkal yang rata. Jenis kincir air ini juga disebut
m3/detik.[14]. dengan “Vitruvian”. Dimana aliran air berlawanan
dengan arah sudu yang memutar kincir.

Keuntungan
 Konstruksi lebih sederhana
 Lebih ekonomis
 Mudah untuk dipindahkan
Kerugian
 Efisiensi kecil
 Daya yang dihasilkan relatif kecil

Breastshot
Kincir air Breastshot merupakan perpaduan antara
tipe overshot dan undershot dilihat dari energi yang
Gambar. 1 Tipe Kincir sesuai dengan karakter aliran diterimanya. Jarak tinggi jatuhnya tidak melebihi
air diameter kincir, arah aliran air yang menggerakkan
kincir air disekitar sumbu poros dari kincir air.
Kincir air jenis ini menperbaiki kinerja dari kincir
Overshot air tipe under shot [9].
Kincir air overshot bekerja bila air yang mengalir
jatuh ke dalam bagian sudu-sudu sisi bagian atas Keuntungan
dan karena gaya berat air roda kincir berputar.  Tipe ini lebih efisien dari tipe under shot
Kincir air overshot adalah kincir air yang paling  Dibandingkan tipe overshot tinggi jatuhnya
banyak digunakan dibandingkan dengan jenis kincir lebih pendek
air yang lain.[9].  Dapat diaplikasikan pada sumber air aliran
datar.
Keuntungan Kerugian
 Tingkat efisiensi yang tinggi dapat mencapai  Sudu-sudu dari tipe ini tidak rata seperti
85%. tipe undershot (lebih rumit)
 Tidak membutuhkan aliran yang deras  Diperlukan dam pada arus aliran datar
 Konstruksi yang sederhana.  Efisiensi lebih kecil dari pada tipe overshot
 Mudah dalam perawatan.

50, Sumarjana, Penggunaan Jumping Water Pada Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro
Sebagai Pembelajaran Simulasi Pada Lab Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Pada prototype microhydro ini penulis merancang
kincir air dengan model tipe triangle blade agar Perencanaan system pada pembuatan prototype
dapat memudahkan kincir dalam menerima arus air micro hidro dengan jumping water ini terantung
dari jumping water. Seperti pada gambar(2), ada 3 pada konsep pembuatannya, salah satunya
potongan yang di buat untuk dapat membentuk pengukuran sudut yang dihasilkan jumping water
lengkungan agar air tidak langsung terbuang namun yang nantinya akan digunakan untuk mengatur
dapat ditampung sementara pada potongan paling debit air yang dihasilkan adapun perancangan
luar dari sudu kincir tersebut yang berfungsi agar pembuatan jumping water seperti gambar dibawah
dapat menambah nilai torsi yang dihasilkan. ini;

Langkah pertama yaitu mengetahui perhitungan


sudut yang nantinya akan menghasilkan tinggi dari
Jumping water

Gambar 4 segitiga siku-siku


Gambar. 2 sistem perancangan kincir
Pada gambar(4) dapat dipastikan Y pada ketinggian,
Jumping Water Z pada kemiringan, dan X pada P1 atau panjang dari
Pada prototype microhydro ini jumping water hasil perhitungan sudut. Adapun rumus untuk
sangat berpengaruh pada putaran kincir, untuk mencari tinggi jumping water dan X pada P1 atau
mengetahui perubahan percepatan putaran kincir panjang dari hasil perhitungan sudut;
maka penulis memperhitungkan sudut ketinggian
jumping water tersebut, dengan cara menyelipkan Untuk mencari panjang
lempengan akrilik pada laci yang sudah terpasang X = Z Cos θ
pada saluran air. Pengujian ini dilakukan 3 kali X(P1) = 30 cos 10o
dengan sudut yang berbeda seperti yang = 29,5 cm
diilustrasikan pada gambar(3). Untuk mencari tinggi
y = Z Sin θ
y = 30 Sin 10o
= 5,2 cm

Dari hasil penghitungan sudut diatas dapat


dihasilkan seperti yang terdata pada tabel dibawah
ini, penulis melakukan uji coba dengan
menggunakan 5 kali percobaan, mulai dari 10o
sampai 50o .

Tabel hasil perhitungan untuk membuat jumping


water
Gambar.3 Jumping water

Jurnal Elektrikal, Volume 3 No. 2, Desember 2016, 49-57 51


No Sudut X (P1) Y yang dapat membuka air lebih besar sesuai
dengan ukuran pipa yang digunakan.
1 10O 29,5 5,2 cm
2 20O 28,2 10,3 cm METODE PERANCANGAN
3 30O 26 15 cm
Kerangka umum metode dari kegiatan
4 40O 23 19,3 cm
perancangan prototype microhydro ini dapat
5 50O 19,3 23 cm
dilihat pada gambar
Dapat dilihat hasil perhitungan yang dihasilkan
dengan 5 percobaan sudut dari 10o sampai 50o,
untuk X(P1) untuk mengetahui kedudukan antara
kincir dengan Jumping water, dan untuk ( y ) untuk
mengetahui besar sudut Jumping water.

Perancangan sistem sirkulasi air


Pada system sirkulasi air pada prototype micro
hydro ini terdapat saluran keluar dan masuk air,
untuk saluran keluarnya airatau buangan air setelah
melewati kinci lebih besar daripada air yang masuk
setelah melewati pompa air, disini penulis
mengadopsi system mata air agar nampak seperti air
mengalir secara alami, maka dari itu penulis
memperhitungkan ukuran pipa dengan kekuatan
daya sembur kincir agar keluaran air tidak terlalu
besar seperti yang digambarkan pada gambar(5)
Gambar. 6 Kerangka umum metode perancangan

Survei dilakukan untuk menentukan gambaran


pembangkit listrik listrik tenaga kincir air yang
telah terpasang atau terrealisasikan di
lapangan, yang nantinya dituangkan dan
menambahkan inovasi berupa pengaturan debit
dengan jumping water pada prototype
pembangkit listrik tenaga microhydro ini.
Debit air diukur dengan metode kecepatan area
dan tinggi jatuh air melalui jumping water
pengukuran ini diukur dengan water-filled tube
Gambar. 5 sirkulasi air dengan beberapa pengukuran pada ketinggian
jumping water.
Pada sirkulasi prototype microhydro ini
menggunakan double pompa yang berfungsi
untuk menguatkan atau meningkatkan
kapasitas daya sedot dan sembur yang dihasil HASIL DAN PEMBAHASAN
kan. Untuk ukuran pada water tank lebih Hasil Pengukuran pada perancangan jumping water
tepatnya akuarium ini dapat menampung pada prototype microhydro ini juga akan dilakukan
volume air sampai 90 liter namun untuk uji beberapa pengukuran, antara lain;
coba ini hanya mengisikan akuarium sebanyak
kurang lebih 55 liter saja. Pada sirkulasi ini Pengukuran Debit Air
Untuk mencari debit air maka didahulukan dulu
juga dipasang pvc ball valve atau keran pipa mencari rumus luas penampang dengan mengukur

52, Sumarjana, Penggunaan Jumping Water Pada Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro
Sebagai Pembelajaran Simulasi Pada Lab Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND
tinggi air, lebar saluran dan panjang jarak tempuh P = 0,0173 Kw = 17, 3 watt
seperti yang dituliskan pada rumus dibawah ini:
Sudut 30o
A= P x L x T P = Q x H x G x eff.
A= 0,9 x 0,26 x 0, 16 P = 0,343 x 0,15 x 0,98 x 0,5
P = 0,025 Kw = 25 watt
A= 0,037 m2
Sudut 40o
Lalu setelah luas penampang diketahui selanjutnya P = Q x H x G x eff.
mengukur kecepatan aliran air, dengan rata-rata P = 0,343 x 0,193 x 0,98 x 0,5
yang sudah didapat dari pengambilan data dalam
P = 0,032 Kw = 32 watt
tabel diatas.
Sudut 50o
V= 9, 279 m/det P = Q x H x G x eff.
P = 0,343 x 0,23 x 0,98 x 0,5
Maka didapatkan perhitungan untuk menghitung P = 0,038 Kw = 38 watt
debit air pada prototype PLTMh ini seperti dibawah
ini:
Pengukuran Daya Prototype PLTMh
Q=AxV 40
35
Q = 0, 037 x 9,279 Satuan Watt
30
25
Q = 0, 343 m3/det 20
15
Pengukuran daya pada prototype PLTMh Daya (Watt)
10
Disini penulis menguji 5 kali perhitungan dengan 5
ketinggian head yang berbeda sesuai dengan sudut 0
ketinggian Jumping Water. 1 2 3 4 5
Sudut Jumping Water
Tabel 1 pengukuran tinggi Jumping Water

Gambar 7 Grafk Pengukuran daya


Tinggi Jumping water (cm)
Sudut Pengukuran panjang dan sudut Jatuh Air
10 o 5.2cm Pada pengukuran ini saat dilakukan pengambilan
o data dan uji coba alat ini posisi kinci dilepas atau
20 10.3cm
tidak menggunakan kincir, air tetap berjalan
30 o 15cm melewati Jumping Water. Pengukuran ini
40 o 19.3cm menggunakan beerapa alat seperti penggaris dan
50 o 23cm busur derajat dan didapatkanlah hasil data seperti
pada tabel dibawah ini.
Sudut 10o Tabel 2 Hasil data pengukuran Jatuh Air
P = Q x H x G x eff. Jumping water 10o
P = 0,343 x 0,052 x 0,98 x 0,5
P = 0,0087 4 Kw = 8,74 watt Tinggi Jarak Air jatuh Sudut jatuh air
Jumping water
Sudut 20o
P = Q x H x G x eff. 5,2cm 8cm 35o
P = 0,343 x 0,103 x 0,98 x 0,5 5,2cm 8,1cm 34o

Jurnal Elektrikal, Volume 3 No. 2, Desember 2016, 49-57 53


5,2cm 8,2cm 35o Setelah didapatkan hasil dari pengambilan data 5
5,2cm 8,5cm 38o kali percobaan setiap sudutnya maka dapat dicari
5,2cm 8,2cm 35o rata rata sudut jatuh air dan tinggi jatuh air.

Jumping water 20o Tabel 3 Jumlah rata-rata pengukuran jarak dan


sudut jatuh air
Tinggi Jarak Air Sudut jatuh
Jarak Sudut jatuh
Jumping jatuh air Tinggi
jatuh air air
water Jumping
(tanpa
10,3cm 8,9cm 48o water (tanpa
kincir)
(cm) kincir)
10,3cm 9cm 47o Sudut (cm) RPM
10,3cm 8,5cm 50o 10 o 5.2cm 8.2cm 35.4 o 6.9
10,3cm 8,7cm 49o 20 o 10.3cm 8.82cm 48.8 o 20.43
10,3cm 9cm 50o o 15cm 8.4cm 53.4 o
30 26,93
40 o 19.3cm 8.92cm 48.2 o 28.16
jumping water 30o
50o 23cm 10.32cm 51.2 o 30.86
Tinggi Jarak Air jatuh Sudut jatuh air
Jumping
water
15cm 8cm 50o Grafik jarak jatuh air
15cm 8,2cm 54o 35
15cm 8,6cm 55o 30
15cm 8,7cm 53o
25
15cm 8,5cm 55o Jarak Air
20
jatuh (tanpa
15
Jumping water 40o kincir) (cm)
10
RPM
Tinggi Sudut jatuh air Sudut jatuh air 5
Jumping 0
water 10 20 30 40 50
19,3cm 8,5cm 45o Sudut Jumping water
19,3cm 9cm 50o
19,3cm 9,2cm 48o
19,3cm 8,9cm 50o Gambar 8 Grafik pengukuran jarak jatuh air
19,3cm 9cm 48o

Jumping water 50o

Tinggi Sudut jatuh air Sudut jatuh air


Jumping
water
23cm 10cm 50o
23cm 10,4m 49o
23cm 10,5m 52o
23cm 10,7cm 53o
23cm 10cm 52o

54, Sumarjana, Penggunaan Jumping Water Pada Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro
Sebagai Pembelajaran Simulasi Pada Lab Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Grafik sudut jatuh air
60 Jarak antara
50 Sudut Jumping water-sudu RPM
40 JW kincir
Sudut jatuh
30 10o 0,5cm 6,9
20 air (tanpa 10o 0,5cm 7,0
10 kincir) (cm) 10o 0,5cm 6,8
0 RPM 10o 1cm 7,1
10 20 30 40 50 10o 1cm 7,0
Sudut Jumping water 10o 1cm 6,9
10o 2cm 5,7
10o 2cm 6,0
10o 2cm 5,7

Gambar 9 Grafik pengukuran sudut jatuh air


Jarak antara
Pengukuran jarak sudu kincir dengan jumping Sudut Jumping water-sudu RPM
water JW kincir
Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui 20o 0,5cm 20.5
jarak antara sudu kincir dan Jumping water yang 20o 0,5cm 20.3
nantinya berpengaruh pada putaran kincir, seperti 20o 0,5cm 20.5
pada gambar(12). 20o 1cm 14
20o 1cm 13,9
20o 1cm 14,1
20o 2cm 8,1
20o 2cm 8
20o 2cm 7,9

Jarak antara
Sudut Jumping water-sudu RPM
JW kincir
30o 0,5cm 27,1
30o 0,5cm 26,8
30o 0,5cm 26,9
30o 1cm 22,1
Gambar 10 Pengukuran jarak sudu kincir dengan 30o 1cm 22,4
Jumping Water 30o 1cm 22,7
30o 2cm 15,6
Tabel 4 Pengambilan data pengaruh jarak Sudu 30o 2cm 15,9
kincir dengan JW pada putaran kincir 30o 2cm 15,7

Jarak antara
Sudut JW Jumping water-sudu RPM Jarak antara
kincir Sudut Jumping water-sudu RPM
0o - 6,7 JW kincir
0o - 6,6 40o 0,5cm 28,1
0o - 6,6 40o 0,5cm 28,3
0o - 6,8 40o 0,5cm 28,1
0o - 6,7 40o 1cm 24,3

Jurnal Elektrikal, Volume 3 No. 2, Desember 2016, 49-57 55


40o 1cm 24,1
40o 1cm 24,2
40o 2cm 22,4 Sudut JW Jarak sudu kincir Rpm
40o 2cm 22,5 Ke JW
40o 2cm 22,2 30o 0,5cm 26,93
o
30 1cm 22,4
30o 2cm 15,7
Jarak antara
Sudut Jumping water-sudu RPM
JW kincir Sudut JW Jarak sudu kincir Rpm
50o 0,5cm 30,5 Ke JW
50o 0,5cm 30,9 40o 0,5cm 28,16
50o 0,5cm 31,2 40o 1cm 24,2
50o 1cm 29,6 40o 2cm 22,3
50o 1cm 30
50o 1cm 29,8
50o 2cm 27,9 sudut Jarak sudu kincir Rpm
50o 2cm 28,0 Ke JW
50o 2cm 27,9 50o 0,5cm 30,86
o
50 1cm 29,8
Maka dari pengambilan data diatas hasil putaran 50o 2cm 27,93
kincir dengan perbandingan jarak antara sudu kincir
dengan Jumping water dapat disimpulkan atau di Dari hasil rata-rata perbandingan jarak antara sudu
rata-rata sesuai dengan sudut/tinggi jumping water, kincir dengan Jumping Water diatas menunjukkan
yang diinputkan pada tabel(5). bahwa perubahan putaran kincir dapat meningkat
dan juga daya yang di hasilkan akan lebih besar
Tabel 5 Pengukuran tanpa Jumping Water sesuai dengan ketinggian Jumping Water dan juga
kerapatan antara sudu kincir dan Jumping Water.
Sudut JW Jarak sudu kincir Rpm
Ke JW
0o - 5 Grafik putaran kincir
o
0 - 6,6 40
0o - 5,8
30
Satuan RPM

20
Tabel 6 Pengukuran dengan Jumping Water
10
Sudut JW Jarak sudu kincir Rpm 0
Ke JW
10 20 30 40 50
10o 0,5cm 7
10o 1cm 6,8 Sudut Jumping Water (Derajat)
10o 2cm 5,8
0.5 cm 1 cm 2 cm

Sudut JW Jarak sudu kincir Rpm


Gambar. 11 Gambar grafik putaran kincir
Ke JW
20o 0,5cm 20,43
o
20 1cm 14
20o 2cm 8

56, Sumarjana, Penggunaan Jumping Water Pada Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro
Sebagai Pembelajaran Simulasi Pada Lab Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND
KESIMPULAN Fluida. Skripsi tidak diterbitkan.
Berdasarkan hasil dari pembuatan, Malang:Universitas Brawijaya
perakitan dan penerapan jumping water pada
PLTMH ini secara langsung dengan ini penulis [5] Erjavec, Jack, 2005. Automotive Technology)
mengambil kesimpulan berdasarkan pengambilan [6] Felix Mwema, Gheewala Shabbir H.
data baik secara pengujian kinerja, perancangan alat Environmental assessment of electricity
dan system kerja jumping water pada PLTMH. production in Tanzania. Energy for
Berikut kesimpulan yang dapat diambil: Sustainable Development December 2012
1. Nilai putaran dengan tidak
menggunakan jumping water [7] Haimerl,L.A, 1960. ”The Cross Flow Turbine”,
mempengaruhi hasil putaran dan Jerman Barat
tegangan yang semakin menurun.
2. Nilai putaran dengan tidak [8] Haltin Singkang 2013 (http://halt-
menggunakan jumping water dan in.blogspot.co.id/2013/10/v-
menggunakan jumping water behaviorurldefaultvmlo.html)
setinggi 10o-50o sangat berpengaruh
[9] Hendra, R. (2010). Tinjauan Literatur
terhadap perputaran kincir, semakin
Kemiskinan, pp. 18–38.
tinggi sudut jumping water semakin
kencang putaran yang dihasilkan [10]Indartono, Yuli Setyo.2008. Krisis Energi di
kincir. Indonesia.
3. Nilai putaran dengan tinggi
jumping water berpengaruh pada [11] Jasa, L., Priyadi, A., & Purnomo, M. H.
jarak dan sudut jatuh air (2015). Experimental Investigation of Micro-
(percobaan tanpa kincir) ini yang Hydro Waterwheel Models to Determine
nantinya berpengaruh pada putaran Optimal Efficiency, 776, 413–418.
yang dihasilkan. http://doi.org/10.4028/www.scientific.net/A
4. Nilai putaran dengan kerapatan MM.776.413
jarak antara sudu kincir dengan
jumping water sangat berpengaruh [12] Khan, A. A., Khan, A. M., Zahid, M., &
terhadap perputaran kincir dan hasil Rizwan, R. (2013). Flow acceleration by
yang didapat. converging nozzles for power generation in
existing canal system. Renewable Energy,
SARAN 60, 548–552.
Adapun saran yang dilakukan pada penggunaan http://doi.org/10.1016/j.renene.2013.06.005.
jumping water pada prototype microhydro ini yaitu
dengan menambahkan generator pada prototype ini [13] Taufiqurrahman M. 2010. Studi Kelayakan dan
untuk dapat menyuplai daya listrik yang dihasilkan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga
dari prototype microhydro ini, dan juga saran Kincir Air di Desa Bendosari Kecamatan
selanjutnya yaitu untuk menambahkan system Pujon Kabupaten Malang.
penggerak otomatis pada jumping water agar dapat
menaikkan dan menurunkan jumping water secata [14] Zahir, Kadir. 2010.Pengaruh TinggiSudu
otomatis agar dapat memudahkan pada saat Kincir Air Terhadap Daya dan Efisiensi yang
pengoperasian prototype ini di laboratorium. Dihasilkan. Skripsi diterbitkan. Palembang:
Universitas Brawijaya

DAFTAR PUSTAKA

[1] BACH C. v., 1886, Die Wasserräder (The water


wheels, in German), Konrad Wittwer
Verlag,Stuttgart.

[2] Bima, Isa 2012. Analisa Kinerja Kincir Air Tipe


sudu Datar dengan Variasi sistem Aliran

Jurnal Elektrikal, Volume 3 No. 2, Desember 2016, 49-57 57

Anda mungkin juga menyukai