PKN Ahmad
PKN Ahmad
OLEH :
AHMAD AZIZ
XI MIA
MAN 1 MAJENE
TAHUN AJARAN 2021/2022
0
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI__________________________________________________________1
BAB I_______________________________________________________________2
PENDAHULUAN______________________________________________________2
1.1.LATAR BELAKANG____________________________________________2
1.2.RUMUSAN MASALAH__________________________________________2
1.3.TUJUAN_______________________________________________________2
BAB II_______________________________________________________________3
PEMBAHASAN_______________________________________________________3
2. 1 PENGERTIAN_________________________________________________3
2. 2 FAKTOR INTERNAL PENGHAMBAT PERSATUAN_________________3
2. 3 FAKTOR EKSTERNAL PENGHAMBAT PERSATUAN_______________4
2. 4 FAKTOR INTERNAL PENDORONG PERSATUAN__________________5
2. 5 FAKTOR EKSTERNAL PENDORONG PERSATUAN_________________6
BAB III______________________________________________________________7
PENUTUP____________________________________________________________7
3. 1 KESIMPULAN_________________________________________________7
3. 2 SARAN_______________________________________________________7
DAFTAR PUSTAKA___________________________________________________8
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Permasalahan integritas sudah menjadi masalah umum hampir dialami oleh banyak Negara
termasuk Indonesia. Di Indonesia adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan
suku bangsa, agama, adat istiadat dan primordialisme merupakan konflik yang dilakukan oleh
antar kelompok masyarakat yang dilatarbelakangi oleh perbedaan memeluk agama, konflik
antar suku, kesalapahaman antar budaya dan sebagainya.
Pemupukan sifat seperti ini yang tanpa batas, pada akhirnya akan melahirkan gerakan-
gerakan separatisme. Gerakan-gerakan separatisme dapat kalian lihat dari perlawanan
Fretillin di Timor Timur. Sejak mereka bergabung dengan NKRI tahun 1976, yang akhirnya
berhasil membentuk negara sendiri, Timur Leste pada tahun 1998. Untuk itu, perlu melihat
dan menganalisis faktor yang menjadi penghambat terealisasinya integrasi nasional di
Indonesia.
1.2.RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
3
1.3.TUJUAN
a. Untuk mengetahui faktor internal dan eksternal penghambat dalam pesatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia
b. Untuk mengetahui faktor internal dan eksternal penghambat dalam pesatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia
4
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 PENGERTIAN
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan
mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi.”
Kesatuan adalah ke – Esaan, sifat tunggal atau keseutuhan (WJS. Poerwadarminta, 1987).
Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal ini,
masing-masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri tertentu
yang bersatu. Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa tetap memiliki
ciri-ciri dan adat istiadat semula.
Dalam persatuan bangsa, satu suku bangsa menjadi lebih besar dari sekedar satu suku bangsa
yang bersangkutan karena dapat mengatasnamakan bangsa secara keseluruhan. Misalnya suku
Bugis atau suku Batak dapat menyebutkan dirinya bangsa Indonesia, yang memiliki ciri jauh
lebih luas dan komplek dari pada suku Bugis atau Batak itu sendiri.
Kurangnya kesadaran diri dalam diri masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan juga
menjadi salah satu faktor yang mengambat terwujudnya integrasi nasional. Di era globalisasi,
masyarakat menjadi lebih individualistis dan cenderung tidak memperdulikan kondisi dan
situasi yang ada di sekitarnya. Jika tidak dicegah, rasa kesadaran diri yang berkurang sebagai
dampak globalisasi akan makin mempersulit terwujudnya integrasi nasional. Oleh karena itu,
diperlukan kiat-kiat untuk membangun karakter bangsa di era globalisasi untuk meningkatkan
kesadaran diri masyarakat untuk mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan demi terwujudnya
integrasi nasional bangsa.
5
2. Masyarakat Indonesia yang Heterogen
Untuk mewujudkan Integrasi Nasional di Indonesia jika dilihat dari faktor internalnya
sangatlah sulit. Karena syarat dari tercapainya integrasi nasional adalah terciptanya
kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan
menjadi suatu pedoman. Dengan beragamnya kebudayaan di Indonesia sulit juga untuk
menyepakati suatu norma dan nilai sosial yang akan dijadikan suatu pedoman, karena tiap
daerah memiliki kebudayaan, adat dan pandangan hidup masing-masing yang sulit untuk
diubah.
Hal tersebut disebabkan oleh kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa. Keadaan ini membuat sebagian masyarakat Indonesia lupa bahwa tidak
semua yang datang dari barat merupakan hal-hal yang modern. Westernisasi harus ditolak
karena Indonesia bukan negara barat. Sehingga jika westernisasi terjadi pada masyarakat
Indonesia, maka akan semakin sulit mewujudkan integrasi nasional di Indonesia, karena
terjadinya pertentangan antara norma-norma yang ada dalam masyarak
6
2. 3 FAKTOR EKSTERNAL PENGHAMBAT PERSATUAN
Hal ini dapat menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA,
demonstrasi dan unjuk rasa. Karena pada hakikatnya manusia memiliki hak dalam
penerimaan pembangunan daerah, jika terjadi ketidakmerataan pembangunan ini, maka akan
sulit mewujudkan integrasi nasional yang disebabkan oleh kecemburuan sosial di setiap
daerah.
7
2. 4 FAKTOR INTERNAL PENDORONG PERSATUAN
1. Rasa Senasib-Seperjuangan
Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, perjuangan yang dilakukan oleh
setiap masyarakat untuk memperoleh kemerdekaan bukan main-main. Berbagai perbedaan
yang ada dimiliki oleh masyarakat saat itu dikesampingkan demi memperjuangkan
terwujudnya kemerdekaan Indonesia. Jika di masa lalu rasa senasib seperjuangan digunakan
untuk memujudkan kemerdekaan Indonesia, di era sekarang ini rasa senasib seperjuangan
digunakan untuk memperkuat stabilitas nasional demi terwujudnya persatuan Indonesia dalam
integrasi nasional.
Banyak kepentingan pribadi yang telah ditinggalkan para pahlwan kita terdahulu dalam
memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara. Sikap rela berkorban merupakan salah satu
sikap untuk mewujudkan kepentingan bangsa dan negara yang merupakan modal penting
dalam mendorong persatuan dan kesatuan Indonesia. Terutama karena Indonesia telah
merdeka, dan kita hanya perlu melakukan hal yamg mudah untuk menghargai para pahlawan
seperti hikmat dalam upacara pengibaran bendera, dan tidak perlu bertumpah darah
menggunakan senjata.
8
2. 5 FAKTOR EKSTERNAL PENDORONG PERSATUAN
Ancaman-ancaman dari luar di era globalisasi sekarang ini tidak dapat diartikan sebagai
ancaman yang menjajah seperti pada masa kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, untuk
mengantisipasi ancaman dari luar dalam kaitannya dengan bahaya globalisasi dan
modernisasi, integrasi nasional perlu diwujudkan di setiap lapisan masyarakat yang ada
tinggal di wilayah Indonesia.
2. Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, Bendera Merah Putih, Lagu Indonesia
Raya, serta Bahasa Indonesia
Faktor tersebut merupakan faktor yang paling penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan
Bangsa Indonesia. Bisa dibayangkan jika faktor tersebut tidak ada, kemungkinan akan terjadi
keadaan yang mengancam keutuhan NKRI. Perwujudan dari faktor tersebut haruslah selalu
dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarkat, berbangsa dan bernegara.
9
BAB III
PENUTUP
3. 1 KESIMPULAN
Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara
yang merdeka dan berdaulat. Makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat
mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya.
Yang menjadi faktor pengahambat dalam menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia
terbagi atas dua yaitu faktor internal dan eksternal.Yang menjadi faktor internal yang
menghambat terwujudnya integrasi nasional di Indonesia adalah masyarakat Indonesia yang
heterogen dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan
daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya. Kurangnya kesadaran di
dalam diri masing-masing rakyat Indonesia terhadap segala ancaman dan gangguan yang
mucul dari luar. Dan lemahnya nila-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya
asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Adapun yang menjadi faktor eksternal
penghambat terwujudnya integrasi nasional di Indonesia adalah kurangnya penghargaan
terhadap kemajemukan yang memiliki sifat heterogen. Masih banyak ketimpangan dan
ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan, dan kurangnya toleransi antar
umat beragama.
Faktor internal pendorong integrasi antara lain karena rasa senasib dan seperjuangan setelah
dijajah dan adanya rasa rela berkorban dan membela Indonesia. Faktor eksternal pendorong
persatuan dan kesatuan bangsa adalah karena adanya Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan, adanya slogan ‘Bhineka Tunggal Ika’, dan adanya bendera Merah Putih.
3. 2 SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
http://ropi-komala.blogspot.com/2018/04/makalah-faktor-pendorong-penghambat.html
http://maylindasaskia31.blogspot.com/
https://yayasanmasyarakatbaik.wordpress.com/2018/01/25/pengertian-persatuan-dan-
kesatuan-bangsa/
https://guruppkn.com/faktor-pendorong-dan-penghambat-integrasi-nasional
http://febriantipn.blogspot.com/2018/03/faktor-pendorong-dan-penghambat.html
https://www.academia.edu/9368243/INTEGRITAS_NASIONAL
11