Matematika 1 Modul

Ajar 4

PENDAHULUAN

Topik : Konsep Turunan

Substansi : Konsep turunan satu titik, aturan pencarian turunan, turunan fungsi
trigonometri, aturan rantai, turunan tingkat tinggi, turunan fungsi
implisit, garis singgung dan garis normal

Tujuan Pembelajaran : Dapat:

(1) Memahami konsep turunan satu titik, aturan pencarian turunan,
turunan fungsi trigonometri, aturan rantai, turunan tingkat tinggi,
turunan fungsi implisit, garis singgung dan garis normal.
(2) Menyelesaikan kasus-kasus pada (1).

Waktu : 3 sks (3 x 50 menit)

47
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

KONSEP TURUNAN

Turunan di satu titik.

Ada dua masalah yang kelihatan tidak berhubungan, yaitu masalah garis singgung dan
kecepatan sesaat. Masalah garis singgung sudah dibahas sejak masa Yunani Archimedes (287-
212 SM). Sementara masalah kecepatan sesaat dibahas oleh ilmuan seperti Kepler (1571-1630),
Galileo (1564-1642), Newton (1642-1727) dan lainnya. Kedua masalah yang sepertinya
terpisah ini ternyata identik dan pertemuannya ada pada konsep turunan.

a. Garis Singgung

Perhatikan grafik berikut ini.

Kemiringan tali busur PQ adalah :

f ( x )  f (c )
mPQ 
xc

Jika x mendekati c , maka tali busur PQ akan berubah menjadi garis singgung di titik
P dengan kemiringan m  lim f(x)  f(c)
x c xc

b. Kecepatan Sesaat
Sebuah benda bergerak sepanjang garis koordinat sehingga posisinya setiap saat
diberikan oleh s = f(t). Pada saat t = c, benda berada di f(c) dan saat t = c + h benda
berada di f(c+h). Bila digambarkan maka perubahan waktu dan perubahan posisi
adalah sebagai berikut:

48
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

Perubahan waktu Perubahan Posisi

Kecepatan rata-rata pada selang waktu [c, c + h] adalah

f ( c  h )  f (c )
v rata rata 
h

Jika h mendekati 0 maka akan diperoleh kecepatan sesaat di x = c, sehingga dapat

dirumuskan sebagai:

f ( c  h )  f (c )
v  lim vratarata  lim
h 0 h 0 h

Sekarang x = c + h, bentuk diatas dapat dituliskan dalam bentuk

f(x)  f(c)
v  lim
x c xc

Bila diperhatikan maka dua bentuk persamaan di atas (persamaan untuk kemiringan garis
singgung dan kecepatan sesaat) adalah serupa. Ini adalah masalah turunan.

Definisi Turunan

Turunan pertama fungsi f di titik x = c dengan notasi f ' (c) didefinisikan sebagai berikut.

f(x)  f(c)
f ' (c)  lim
x c xc

asalkan limitnya ada

49
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

Notasi lain yang biasa dipakai adalah :

df (c)
, y' (c)
dx

Contoh Soal:

Diketahui sebuah fungsi f ( x)  1 . Tentukan f ' (3) !

x

Penyelesaian:

1 1

f(x)  f( 3 )
f'( 3 )  lim  lim x 3
x 3 x 3 x 3 x  3

3 x  ( x  3)
 lim  lim
x 3 3 x(x  3 ) x 3 3 x(x  3 )

1 1
 lim 
x 3 3 x 9

Turungan Sepihak

Seperti halnya konsep limit dan kekontinuan, turunan juga mempunyai definisi untuk turunan
kiri dan turunan kanan. Definisinya adalah sebagai berikut.

1. Misalkan fungsi f terdefinisi pada interval (a,c] turunan kiri fungsi f di x = c,

ditulis f ' (c) didefinisikan dengan f ' (c)  lim f ( x)  f (c)
x c  xc

2. Misalkan fungsi f terdefinisi pada interval [c,d) turunan kiri fungsi f di x = c,

f(x)  f(c)
ditulis f ' (c) didefinisikan dengan f ' (c)  lim
x c  xc

dengan catatan limitnya ada.

Fungsi f dikatakan mempunyai turunan (diferensiabel) di c atau f ' ada, jika

f ' (c)  f ' (c) dan f ' (c)  f _' (c)  f ' (c)

50
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

Jika sebaliknya, maka f dikatakan tidak mempunyai turunan di c.

Contoh Soal:

x 2  x  3 , x  1
Diketahui sebuah fungsi f ( x)  
1  2 x , x 1

Periksalah apakah f(x) diferensiabel di x = 1. Jika ya, tentukan f ' (1)

Penyelesaian :

f ( x)  f (1)  lim x  x  3  (1  2 1)
2

a. f ' (1)  lim 

x 1 x 1
x 1 x 1

x2  x x( x  1)
 lim  lim 1
x 1 x  1 x 1 x 1


f ( x)  f (1)  lim 1  2 x  (1  2 1)
b. f ' (1)  lim
x 1 x 1 x 1 x 1

2 x 2 x 1
 lim  2 lim 1
x 1 x 1 x 1 ( x  1)( x  1)


Karena f  (1)  f  (1) maka fungsi f diferensiabel di x=1. Nilai f (1)  1 .

' ' '

Hubungan turunan dan kekontinuan.

Bagaimanakah hubungan turunan dan kekontinuan?

Bila f(x) diferensiabel di c maka f(x) kontinu di x = c.

Untuk membuktikan ini maka perlu ditunjukkan bahwa

lim f ( x)  f (c)
xc

51
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

Sekarang perhatikan f ( x)  f (c)  f ( x)  f (c) .( x  c) , x  c

xc

 f ( x )  f (c ) 
Maka lim f ( x)  lim  f (c)  ( x  c)
x c x c
 xc 

f ( x )  f (c )
 lim f (c)  lim . lim ( x  c)
x c x c xc x c

 f (c)  f ' (c).0 = f (c) (terbukti)

Namun sifat tersebut tidak berlaku sebaliknya. Jika f kontinu di c, maka belum tentu f
diferensiabel di c.

Contoh Soal:

Tunjukkan bahwa untuk fungsi f ( x ) = | x | kontinu di x = 0 tetapi tidak diferensiabel di x = 0

Penyelesaian:

Akan ditunjukkan bahwa f (x) = |x| kontinu di x = 0

 x , x0
f ( x) | x | 
 x , x  0

Sekarang bisa dilihat

f (0) = 0

lim f ( x)  lim x  0
x 0  x 0

lim f ( x)  lim ( x)  0
x 0  x 0

Karena f  (0)  f  (0) maka lim f ( x)  0 .

' '
x 0

Kemudian karena lim f ( x)  f (0) maka f (x) kontinu di x = 0.

x 0

Apakah fungsi f berikut terdiferensialkan di x = 0?

f ( x)  f (0)
f ' (0)  lim
x 0 x0

52
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

 x0 x
 lim  lim  1
x 0 x x  0 x

f ( x)  f (0)
f ' (0)  lim
x 0 x0

x 0 x
 lim  lim  1.
x 0 x x 0 x

Karena  1  f ' (0)  f ' (0)  1 , maka f tidak diferensiabel di 0.

Aturan Pencarian Turunan

Fungsi Turunan Pertama

Dimisalkan f (x) terdefinisi pada selang I. Fungsi turunan pertama dari f, ditulis f ' ( x) ,
didefinisikan sebagai

f (t )  f ( x)
f '( x)  lim , x
t x tx

atau jika h=t-x

f ( x  h)  f ( x )
f '( x)  lim ,  x 
h 0 h

hal ini berlaku jika limitnya ada.

Notasi lain untuk turunan adalah y ' , dy , df ( x) , Dx y, Dx f ( x) .

dx dx

Bentuk dy dikenal sebagai notasi Leibniz.

dx

Dengan menggunakan di atas dapat diturunkan aturan mencari turunan sebagai berikut:

1. Jika f (x) = k, maka f ' ( x)  0

2.
d xr  
 r x r 1 ; r  R
dx
d  f(x)  g(x)
3.  f ' (x)  g ' (x)
dx

53
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

d  f ( x) g ( x) 
4.  f ' ( x) g ( x)  f ( x) g ' ( x)
dx

d  f ( x) g ( x) f ' ( x) g ( x)  f ( x) g ' ( x)

5.  dengan g(x) ≠ 0.
dx g 2 ( x)

Sekarang kita buktikan aturan yagn ke-4 sebagai berikut:

Misalkan fungsi h(x) = f(x)g(x), maka

h ( x  h)  h ( x ) f ( x  h) g ( x  h )  f ( x ) g ( x )
h' ( x)  lim  lim
h 0 h h 0 h

f ( x  h) g ( x  h )  f ( x  h ) g ( x )  f ( x  h ) g ( x )  f ( x ) g ( x )
 lim
h 0 h

 g ( x  h)  g ( x ) f ( x  h)  f ( x ) 
 lim  f ( x  h)  g ( x) 
h0
 h h

g ( x  h)  g ( x) f ( x  h)  f ( x )
 lim f ( x  h) lim  lim g ( x) lim
h 0 h 0 h h 0 h 0 h

 f ( x) g ' ( x)  g ( x) f ' ( x)

 f ' ( x) g ( x)  f ( x) g ' ( x)

Jadi terbukti aturan yang ke-4 adalah benar.

Contoh Soal-Jawab:

1. Tentukan turunan pertama dari f ( x)  x 3  3x 2  19

Penyelesaian Kasus:

f ' ( x)  3x 2  3.2 x  0  3x 2  6 x

2. Tentukan turunan pertama dari f ( x)  ( x 3  1)( x 2  2 x  3)

Penyelesaian Kasus:

54
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

f ' ( x)  3x 2 ( x 2  2 x  3)  ( x3  1)(2 x  2)

 3x 4  6 x 3  9 x 2  2 x 4  2 x 3  2 x  2

 5x 4  8x3  9 x 2  2 x  2

3. Tentukan turunan pertama dari f ( x)  x2 3

x 1

Penyelesaian Kasus:

1.( x 2  1)  2 x( x  3) x 2  1  6 x  2 x 2  x 2  6 x  1
f ' ( x)    .
( x 2  1) 2 ( x 2  1) 2 ( x 2  1) 2

SOAL LATIHAN

Temukan fungsi turunan pertama dari fungsi-fungsi berikut:

1. f ( x)  x1 / 2  3 4 x 2  15

2. f ( x)  (2 x  14) ( x 3  2 x  1)

x2
3. f ( x) 
x2

x
4. f ( x) 
x 4
2

x2 1
5. f ( x) 
x2 1

Turunan Fungsi Trigonometri

1. f ( x)  sin x, f ' ( x)  cos x

2. f ( x)  cos x, f ' ( x)   sin x

3. f ( x)  tan x, f ' ( x)  sec 2 x

4. f ( x)  cot x, f ' ( x)   csc 2 x

55
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

5. f ( x)  sec x, f ' ( x)  tan x sec x

6. f ( x)  csc x, f ' ( x)   csc x cot x

Bukti:

a. Misal f (x) = sin x, maka

t  x t  x
2 cos  sin 
sin t  sin x  2   2 
f ' ( x)  lim  lim
tx tx tx tx

tx
sin( )
tx 2
 lim cos( ). lim  cos x.1  cos x.
tx 2 t  x 0 tx
2 ( )
2

b. Misal f (x) = cos x, maka

cos( x  h)  cos x cos x cosh  sin x sinh  cos x

f ' ( x)  lim  lim
h 0 h h 0 h

h
cos x( sin 2 )
cos x(cosh  1)  sin x sinh  lim 2  sin x sinh
 lim h 0
h 0 h h h

h
cos x ( sin 2 )h
 lim ( 2  sin x sinh )
h 0 2
(h / 2) 4 h

2
 sin(h / 2)  h sinh
 cos x lim     sin x lim
( h / 2 ) 0
 h/2  4 h  0 h
 cos x .0  sin x   sin x

d tan x  d sin x cos x  cos 2 x  sin 2 x 1  sec 2 x

c.   2 
dx dx cos x cos 2 x

56
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

d cot x  d cos x sin x   sin 2 x  cos 2 x  1   csc 2 x

d.   2 
dx dx sin x sin 2 x

d sec x  d  1cos x  sin x sin x 1

e.   2
  tan x sec x
dx dx cos x cos x cos x

d csc x  d  1sin x   cos x cos x 1

f.   2
  csc x cot x
dx dx sin x sin x sin x

Aturan rantai

Misalkan y = f(u) dan u = g (x) dua fungsi yang diferensiabel, maka y dapat dinyatakan
sebagai fungsi komposisi dari f dan g dimana y = f(u) = f [g(x)] dan y ' = g ' (x) f '(g(x)). Atau
dalam pernyataan yang lain:

Jika dy dan du ada, maka dy  dy du

du dx dx du dx

Contoh Soal:

Tentukan dy dari y  sin( x  1)

2

dx

Penyelesaian:

Misal u  x 2  1 sehingga bentuk diatas dapat diubah menjadi y = sin u

Karena

dy du
 cos u dan  2x
du dx

maka

dy
 cos( x 2  1) 2 x  2 x cos( x  1)
2

dx

57
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

Sekarang jika y = f(u) , u = g (v), v = h (x) dan dy , du , dv ada, maka

du dv dx

dy dy du dv

dx du dv dx

Contoh Soal:

Tentukan dy dari persamaan y  Sin ( x  5)

4 3

dx

Penyelesaian:

Misal

dv
v  x3  5   3 x2
dx

u = Sin v  du  cos v  cos( x 3  5)

dv

y  u 4  dy  4 u 3  4Sin 3 ( x 3  5)
du

Sehingga dy  dy . du . dv  12 x 2 Sin 3 ( x 3  5) Cos( x 3  5)

dx du dv dx

Contoh Soal:

Tentukan f ' ( x 2 ) jika d ( f ( x 2 ))  x 2  1

dx

Penyelesaian:

d
( f ( x 2 ))  x 2  1  f ' ( x 2 ).2 x  x 2  1
dx

x2  1
 f '( x ) 
2

2x

58
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

SOAL LATIHAN

Tentukan fungsi turunan pertama dari

x 2  2x  5
1. y 
x 2  2x  3

2. y  2 x  3
10

3. y  sin 3 x

4. 
y  cos 4 4 x 2  x 
 x 1
2

5. y 
 x 1

6. y = sin x tan [ x2 + 1 ]

Turunan tingkat tinggi

Turunan ke-n didapat dari hasil penurunan turunan ke-(n-1). Persamaan umum untuk turunan
tingkat tinggi adalah sebagai berikut:

f ( n ) ( x) 
d
dx

f ( n 1) ( x) 
 
Turunan pertamanya: f ' ( x)  df x
dx

d 2 f x 
Turunan kedua: f " ( x) 
dx 2

d 3 f x 
Turunan ketiga: f ' ' ' ( x) 
dx 3

n  d n f x 
Turunan ke-n: f ( x) 
dx n

59
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

Contoh Soal:

Tentukan y” dari y  5x 3  sin x

Penyelesaian:

y'  15x 2  cos x dan y' '  30 x  sin x

SOAL LATIHAN

a. Tentukan turunan kedua dari persamaan-persamaan berikut

1. y  sin2 x  1

2. y  2 x  3
4

3. y  x
x 1

4. y  cos 2  x 

b. Tentukan nilai c sehingga fungsi turunan kedua f "(c)  0 bila fungsi

f ( x)  x 3  3x 2  45x  6

c. Tentukan nilai a, b dan c dari g ( x)  a x  b x  c bila g (1) = 5, g ' (1)  3 , dan

2

g ' ' (1)  4

d. Salah satu penggunaan turunan tingkat tinggi adalah pada masalah gerak partikel. Bila S(t)
menyatakan posisi sebuah partikel, maka kecepatannya adalah v(t) = S’(t) dan
percepatannya a(t) = v’(t) = S”(t). Sekarang misalkan sebuah partikel bergerak sepanjang
sumbu-x dengan posisi tiap saat S(t) = t3 − 12t2 + 36t − 30.

 Kapan kecepatannya nol?

 Kapan kecepatannya positif ?

 Kapan dia bergerak mundur?

 Kapan percepatannya positif?

60
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

 Ilustrasikan gerak partikel tersebut!

Turunan fungsi implisit

Jika hubungan antara y dan x dapat dituliskan dalam bentuk y = f(x) maka y disebut fungsi
eksplisit dari x, yaitu antara peubah bebas dan tak bebasnya dituliskan dalam ruas yang
berbeda. Sementara, sebuah fungsi dikatakan berbentuk implisit bila peubah bebas dan tak
bebasnya tercampur dalam satu ruas yang sama.

Contoh soal fungsi implisit adalah sebagai berikut:

1. x 3 y 2  x 2  y  10

2. sin( xy )  x 2  y 2  1

Untuk menentukan turunan dari bentuk implisit digunakan aturan rantai dan anggap y sebagai
fungsi dari x.

Contoh soal:

Tentukan dy/dx dari bentuk implisit berikut

1. x3 y 2  x2  y  10

2. sin( xy )  x 2  y 2  1

Penyelesaian:

1. Dx ( x 3 y 2  x 2  y)  Dx (10)

Dx ( x 3 y 2 )  Dx ( x 2 )  Dx ( y)  Dx (10)

(3x 2 y 2  2 x 3 y y' )  2 x  y'  0

(2 x 3 y  1) y'  2 x  3x 2 y 2

 2 x  3x 2 y 2
y' 
2 x3 y  1

61
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

2. Dx ( sin( xy )  x 2 )  Dx ( y 2  1)

cos( xy ) ( y  xy ' )  2 x  2 yy '0

( x cos( xy )  2 y) y'  2 x  y cos( xy )

 2 x  y cos( xy )
y' 
x cos( xy )  2 y

SOAL LATIHAN
Tentukan turunan pertama (dy/dx) dari bentuk implisit berikut:

1. y3 + 7y − x3 = 0

2. y  sinxy   1

3. tan ( x y ) - 2 y = 0

4. x 2 sin( xy )  y  x

Garis singgung dan garis normal

Persamaan garis singgung fungsi y = f(x) di titik (x0,y0) dengan kemiringan m adalah

y – y0 = m ( x – x0 ).

Garis yang tegak lurus dengan garis singgung disebut dengan garis normal. Persamaan garis
normal di titik (x0,y0) adalah

1
y  y0   ( x  x0 ).
m

Contoh Soal:

Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal fungsi y  x 3  2 x 2  6 di titik (2,6).

Penyelesaian:

y'  3x 2  4 x  y' (2,6)  3.22  4.2  4

62
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

Sehingga persamaan garis singgung di titik (2,6) :

y  6  4( x  2)

y  4x  2

Persamaan garis normal di titik (2,6) :

1
y  6   ( x  2)
4

1 1
y6   x
4 2

1 13
y x .
4 2

Contoh Soal:

Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal pada kurva x 2 y 2  xy  6  0 di titik
dengan absis (x) = 1

Penyelesaian:

Jika disubstitusikan nilai x = 1 pada persamaan kurva diperoleh

y2  y  6  0

( y  3)( y  2)  0

y = 3 dan y = -2

Sehingga, diperoleh titik dimana akan ditentukan persamaan garis singgung dan garis
normalnya adalah (1,3) dan (1,-2)

Hitung terlebih dahulu y ' dengan menggunakan turunan fungsi implisit

Dx ( x 2 y 2  xy  6)  Dx (0)

2 xy 2  2 x 2 yy '( y  xy ' )  0  0

63
 Matematika 1 Modul
Ajar 4

2 xy 2  2 x 2 yy ' y  xy '  0

(2 x 2 y  x) y'  y  2 xy 2

y  2 xy 2
y' 
2x 2 y  x

Untuk titik (1,3) didapat:

3  2.1.9  15
y ' |(1,3)    3
2.1.3  1 5

Maka persamaan garis singgung

y  3  3( x  1)  3x  3

3x  y  6

Persamaan garis normal

1 1 1
y 3  ( x  1)  x 
3 3 3

x  3 y  8

Di titik (1,-2)

 2  2.1.4  10
y' |(1, 2)   2
2.1.(2)  1  5

Persamaan garis singgung

y  2  2( x  1)  2 x  2

2x  y  4

Persamaan garis normal

1 1 1
y  2   ( x  1)   x 
2 2 2

x  2 y  3

64