Anda di halaman 1dari 118

1

PENGARUH INOVASI PRODUK DAN CORPORATE SOCIAL


RESPONSIBILITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SPAREPART
PADA PT. OGATA INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi Dan


Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen (S.M)
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

OLEH

SARNILA

11011800273

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN


KONSENTRASI : PEMASARAN
PROGRAM : SARJANA (SI)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BINA BANGSA

KOTA SERANG

2022
1

PERSETUJUAN PEMBIMBING
DIPERSYARATKAN UNTUK UJIAN SIDANG SKRIPSI

SKRIPSI
PENGARUH INOVASI PRODUK DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
SPAREPART PADA PT. OGATA INDONESIA

SARNILA
NIM : 11011800273
JURUSAN : MANAJEMEN
KONSENTRASI : MANAJEMEN PEMASARAN
PROGRAM PENDIDKAN : SARJANA (S1)

Disetujui Untuk Dipertahankan Dalam Sidang Skripsi

Pembimbing I Pembimbing II

Hafidz Hanafiah, S.Si., M.M. Juhandi, S.H., SE., M.M., CLMA.


Tanggal: Tanggal:

PIMPINAN
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA

Ketua Sekretaris

Ende, ST., M.A.B., CRA., CRP. Ihwan Satria Lesmana, SE., MM.
Tanggal: Tanggal:

i
2

PERSETUJUAN PENGESAHAN PEMBIMBING


DAN PIMPINAN PERGURUAN TINGGI

SKRIPSI
PENGARUH INOVASI PRODUK DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
SPAREPART PADA PT. OGATA INDONESIA

SARNILA
NIM : 1101180273
JURUSAN : MANAJEMEN
KONSENTRASI : MANAJEMEN PEMASARAN
PROGRAM PENDIDKAN : SARJANA (S1)

Skripsi Telah Diterima dan Dinyatakan:


LULUS/TIDAK LULUS dengan Nilai Huruf: A/B/C
Oleh Tim Penguji Dalam Sidang Ujian Skripsi Program Sarjana (S1)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Pada Hari …… Tanggal................2022
Serang,..................2022
Pembimbing I Pembimbing II

Hafidz Hanafiah, S.Si., M.M. Juhandi, S.H., SE., M.M., CLMA.


NIDN : 0411098103 NIDN : 0429076607
PIMPINAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Plt. Dekan Ketua
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

Dr. Bambang Dwi Suseno, M.M. Ende, ST., M.A.B., CRA., CRP.
NIDN: 0403066401 NIDN: 0417088305
Rektor
Universitas Bina Bangsa

Dr. H. Furtasan Ali Yusuf, SE., S.Kom., MM.


NIDN: 0425046901

ii
3

PERSETUJUAN PENGESAHAN PEMBIMBING


DAN TIM DOSEN PENGUJI

SKRIPSI
PENGARUH INOVASI PRODUK DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SPAREPART
PADA PT. OGATA INDONESIA

SARNILA
NIM : 11011800273
JURUSAN : MANAJEMEN
KONSENTRASI : MANAJEMEN PEMASARAN
PROGRAM PENDIDKAN : SARJANA (S1)

Telah diuji dalam sidang skripsi pada hari …..,...............2022


Oleh Dewan Penguji dan Dinyatakan:
LULUS/TIDAK LULUS Dengan Nilai Huruf A/B/C
Serang,............2022
Pembimbing I Pembimbing II

Hafidz Hanafiah, S.Si., M.M Juhandi, S.H., SE., M.M., CLMA.


NIDN : 0411098103 NIDN : 0429076607

TIM DOSEN PENGUJI


Tanggal Tanda Tangan

1 .
Ketua Penguji
……………… ………….

2 .
Anggota
……………… ………….

3 .
Anggota
……………… ………….

iii
4

LEMBAR PERNYATAAN
TENTANG
KEABSAHAN PENULIS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Sarnila, 11011800273, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Bina Bangsa Banten, Kp. Sadang Sampih, Desa Sukatani, Kecamatan
Cikande, Serang–Banten.
Email : Sarnilaniley203@gmail.com

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya buat dengan judul:
“Pengaruh Inovasi Produk dan Corporate Social Responsibility Terhadap
Keputusan Pembelian Sparepart Pada PT. Ogata Indonesia”

1. Merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh


gelar Sarjana Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Bina Bangsa.
2. Seluruh isinya merupakan hasil karya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
3. Bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah etika penulisan karya ilmiah.
4. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung segala resiko/sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau
sebagian skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau ada klaim dari
pihak lain terhadap keaslian karya saya ini, dan dipastikan serta ditmukan
adanya PLAGIAT dalam bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi
berupa pencabutan gelar akademik yang telah saya peroleh dan sanksi-
sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan.

Demikian surat pernyataan tentang keabsahaan skripsi ini, saya buat dengan
sebenarnya dalam keadaan sadar, sehat jasmani dan rohani serta tidak ada paksaan
dari pihak manapun, dan saya tanda tangani diatas materi yang cukup.

Serang, 30 Juli 2022

Sarnila
NIM: 11011800273

iv
5

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“PENGARUH INOVASI PRODUK DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SPAREPART
PADA PT. OGATA INDONESIA” dengan baik. Dalam penyusunan skripsi ini,
penulis menyadari akan keterbatasan, kemampuan, dan pengetahuan penulis
dalam penyusunannya, namun dalam penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak yang bersangkutan. Ucapan terimakasih penulis haturkan
kepada berbagai pihak yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini. Secara
khusus pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat:

1.
Dr. H. Furtasan Ali Yusuf, SE., S.Kom., MM. Selaku Rektor Universitas
Bina Bangsa.
2.
Ir. Naufal Affandi., MM. Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
Universitas Bina Bangsa.
3.
Drs. Gatot Hartoko, M.Si. Selaku Rektor II Bidang Umum dan Keuangan
Universitas Bina Bangsa.
4.
Dr. Budi Ilham Maliki, S.Pd., MM. Selaku Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan, Alumi dan Kerjasama Universitas Bina Bangsa.
5.
Dr. H. Bambang Dwi Suseno, S.E., M.M. Selaku Plt. Dekan Falkutas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa.
6.
Bapak Ende, ST., M.A.B., CRA., CRP. Selaku Ketua Program Studi
Manajemen Falkutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa.
7.
Bapak Ihwan Satria Lesmana, SE., M.M. Selaku Sekretaris Prodi Manajemen
Falkutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Bangsa
8.
Bapak Hafidz Hanafiah, S.Si., M.M. Selaku Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan tenaganya dalam membimbing dan memberikan
arahan

v
6

serta saran dalam penyusunan skripsi ini.


9.
Bapak Juhandi, S.H., SE., M.M., CLMA. Selaku Pembimbing II yang yang
telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam membimbing dan memberikan
arahan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.
10.
Kepada kedua orang tua saya tercinta Bapak Sanaca dan Ibu Kamsewi yang
telah banyak membantu dan selalu mendo’akan penulis sehingga penulis
menyelesaikan skripsi ini.
11.
Kepada Siti May Linda dan Ahmad Rifai selaku adik tercinta saya yang telah
banyak membantu, dan mendo’akan penulis dalam proses penyusunan skripsi
ini.
12.
Kepada Keluarga Besar Bapak Akin dan Keluarga Besar Bapak Rasum yang
telah mendo’akan penulis dalam menyelesaikan penelitian skripsi ini.
13.
Kepada semua karyawan PT. Ogata Indonesia yang telah mendukung dan
mendo’akan penulis dalam menyelesaikan penelitian skripsi ini.
14.
Kepada sahabat-sahabat saya Dewi, Ayu, Novi, Widya, Martini, Penia, Bani,
Shodiq, Oji, Sandra, Calon wisudawan 2022, Ertisudela, Elmukhtaar, bcd
squad dan sabahat-sahabat tercinta saya yang telah mendoa’kan dan memberi
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
15.
Kepada seluruh dosen dan staf administrasi, termasuk rekan-rekan mahasiswa
yang telah menaruh simpati dan bantuan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
16.
Dan tak lupa saya berterima kasih kepada diri saya sendiri yang sudah banyak
berjuang dan sudah bertahan sampai sejauh ini.
Kiranya hasil penelitian ini mudah-mudahan dapat memberi sumbangsih
dalam khasanah ilmu pengetahuan, khususnya kepada penulis pribadi dan kampus
tercinta tempat penulis menimba ilmu yakni Universitas Bina Bangsa.

Serang, 30 Juli 2022

Sarnila
vi
7

PENGARUH INOVASI PRODUK DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SPAREPART
PADA PT. OGATA INDONESIA

SARNILA
11011800273
Sarnilaniley203@gmail.com
ABSTRAK

Keputusan pembelian dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Inovasi


Produk dan Corporate Social Responsibility, dengan Inovasi Produk yang baik
tentu akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Salah satu upaya untuk
meningkatkan keputusan pembelian yaitu membuat strategi CSR (Corporate
Social Responsibility) suatu perusahaan akan baik dimata konsumen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Inovasi Produk
terhadap keputusan pembelian, untuk mengetahui pengaruh Corporate Social
Responsibility terhadap keputusan pembelian, dan untuk mengetahui pengaruh
secara simultan (bersama-sama) Inovasi Produk dan Corporate Social Responsibility
terhadap keputusan pembelian sparepart pada PT. Ogata Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitiatif survei.
Populasi yang digunakan adalah Karyawan PT. Ogata Indonesia yang berjumlah
45 responden. Peneliti menggunakan non probability sampling dengan teknik
sempel jenuh dan mengambil 100% jumlah populasi yang ada, yaitu sebanyak 45
responden untuk dijadikan sampel.
Hasil uji pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara
Inovasi Produk terhadap keputusan pembelian, hal ini dibuktikan dengan hasil
perhitungan diketahui nilai thitung lebih besar dari ttabel (Thitung 5,285 > Ttabel
1,681). Serta terdapat pengaruh antara Corporate Social Responsibilty terhadap
keputusan pembelian, hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan diketahui nilai
thitung lebih besar dari ttabel (Thitung 2,454 > nilai Ttabel 1,681). Dan diperoleh
hasil uji F bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara Inovasi Produk dan
Corporate Social Responsibility terhadap keputusan pembelian dengan nilai Fhitung
lebih besar dari Ftabel (Fhitung 20,842 > Ftabel 3,214).
Kesimpulan yang diperoleh menunjukkan bahwa secara parsial Inovasi
Produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian serta secara parsial Corporate
Social Responsibility juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian, dan secara
simultan Inovasi Produk dan Corporate Social Responsibility berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Nilai Kofisien determinasi (R 2) sebesar 0,496
dengan rumus KD = (R2) X 100% maka hal ini dapat disimpulkan bahwa Inovasi
Produk (X1) dan Corporate Social Responsibility (X2) memberikan kontribusi
sebesar 49,6% terhadap Keputusan Pembelian (Y) sedangkan 50,4% dipengaruhi
variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini

Kata Kunci : Inovasi Produk, Corporate Social Responsibility, Keputusan Pembelian

vii
8

THE EFFECT OF PRODUCT INNOVATION AND CORPORATE SOCIAL


RESPOSIBILITY ON SPAREPART PURCHASE DECISION
A PT. OGATA INDONESIA

SARNILA
11011800273
Sarnilaniley203@gmail.com
ABSTRACT

Purchasing decisions can be influenced by several factors such as product


innovation and corporate social responsibility, with a good innovation will
certainly provide benefits for the company. One of the efforts to improve
purchasing decisions is to make a corporate social responsibility strategi, a
company will be good in eyes of consumers.
This study aims to determine the effect of product innovationon purchasing
decisions, to determine the effect of corporate social responsibility on purchasing
decisions, and to determine the simultaneous (together) effect of product innovation and
corporate social responsibility on sparepart purchasing decisions at PT. Ogata
Indonesia.
The research method used is a quantitative survey method. The population used
are employees of PT. Ogata Indonesia, totaling 45 respondents. Researchers used non-
probability sampling with a saturated sample technique and took 100% of the existing
population, as many as 45 respondents to be used as samples.
The test results in this study indicate that there is an influence between Product
Innovation on purchasing decisions, this is evidenced by the results of calculations
known that the value of tcount is greater than ttable (Tcount 5,285 > Ttable 1,681). And
there is an influence between corporate social responsibility on purchasing decisions,
this is evidenced by the calculation results that the value of tcount is greater than ttable
(Tcount 2,454 > Ttable value 1,681). And the results of the F test show that there is a
simultaneous influence between product innovation and corporation social
responsibility on purchasing decisions with a Fcount greater than Ftable (Fcount
20,842 > Ftable 3,214).
The conclusion obtained shows that partially product innovation affects
purchasing decisions and partially corporate social responsibility also affects
purchasing decisions, and simultaneously corporate social responsibility and corporate
social responsibility affect purchasing decisions.The value of the coefficient of
determination R2 is 0,496 with the formula KD = (R2 X 100%) then it can be conclude
that product innovation and corporate social responsibility contribute 49,6% to
purchasing decisions while 50,4% are influenced by other variables not discussed in this
study.

Keywords: Product Innovation, Corporation Social Responsibility, Purchase Decision

viii
9

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................................iii
LEMBAR KEABSAHAN..................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................v
ABSTRAK..........................................................................................................................................vii
ABSTRACK......................................................................................................................................viii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL..............................................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................xiii
DAFTAR GRAFIK..........................................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.....................................................................................................8
1.3 Pembatasan Masalah....................................................................................................8
1.4 Rumusan Masalah........................................................................................................8
1.5 Tujuan Penelian...........................................................................................................9
1.6 Manfaat Penelitian.......................................................................................................9
BAB II KAJIAN TEORITIK.......................................................................................................10
2.1 Deskripsi Teoritik......................................................................................................10
2.1.1 Teori Keputusan Pembelian............................................................................10
2.1.2 Teori Inovasi...................................................................................................15
2.1.3 Teori Corporate Social Responsibility............................................................20
2.2 Penelitian Relevan......................................................................................................25
2.3 Kerangka Berfikir.......................................................................................................33
2.3.1 Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian.............................33
2.3.2 Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Keputusan Pembelian.33
2.3.3 Pengaruh Inovasi Produk Dan CSR Terhadap Keputusan Pembelian.............34
2.3.4 Gambar Kerangka Pemikiran...........................................................................34
ix
10

2.4 Hipotesis Pemikiran....................................................................................................36


BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................................................37
3.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian..........................................................................37
3.1.1 Sejarah Singkat PT. Ogata Indonesia………………………………………..37
3.1.2 Visi PT. Ogata Indonesia.................................................................................37
3.1.3 Misi PT. Ogata Indonesia................................................................................38
3.1.4 Stuktur Organisasi...........................................................................................39
3.1.5 Uraian Pekerjaan.............................................................................................39
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................................41
3.2.1 Tempat Penelitian............................................................................................41
3.2.2 Waktu Penelitian.............................................................................................41
3.3 Metode Penelitian......................................................................................................43
3.3.1 Pendekatan Penelitian.....................................................................................43
3.3.2 Tipe Penelitian................................................................................................43
3.4 Populasi dan Sampel..................................................................................................44
3.4.1 Populasi...........................................................................................................44
3.4.2 Sampel.............................................................................................................44
3.5 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................44
3.5.1 Variabel Keputusan Pembelian (Y).................................................................46
3.5.2 Variabel Inovasi Produk..................................................................................48
3.5.3 Variabel CSR (X2)...........................................................................................50
3.6 Teknik Analisis Data.................................................................................................52
3.6.1 Analisis Deskriptif...........................................................................................52
3.6.2 Uji Asumsi Klasik............................................................................................53
3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda....................................................................54
3.6.4 Rancangan Pengujian Hipotesis.......................................................................55
3.7 Hipotesis Statistik.......................................................................................................57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................................................59
4.1 Deskripsi Data.............................................................................................................59
4.1.1 Karakteristik Responden..................................................................................59
4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian............................................................61
4.2 Pengujian Persyaratan Analis......................................................................................69
4.2.1 Uji Normalitas..................................................................................................69
4.2.2 Uji Multikolinearitas........................................................................................71

x
11

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas....................................................................................72


4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda Variabel (X1) Dan (X2) Terhadap Y.........74
4.2.5 Analisis Korelasi (X1) Dan (X2) Terhadap (Y)...............................................76
4.2.6 Analisis Kofisien Determinasi (X1) Dan (X2) Terhadap (Y)..........................76
4.3 Pengujian Hipotesis....................................................................................................77
4.3.1 Uji-t..................................................................................................................77
4.3.2 Uji-f..................................................................................................................79
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian......................................................................................81
4.4.1 Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian.............................81
4.4.2 Pengaruh CSR Terhadap Keputusan Pembelian..............................................81
4.4.3 Pengaruh Inovasi Produk dan Corporate Social Responsibility secara bersama-
sama (simultan) Terhadap Keputusan Pembelian............................................82
4.5 Keterbatasan Penelitian...............................................................................................82
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN.................................................................84
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................84
5.2 Implikasi......................................................................................................................85
5.3 Saran............................................................................................................................86
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................87
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Tugas Bimbingan
Lampiran 2 : Surat Penelitian Skripsi
Lampiran 3 : Formulir Lembar Persetujuan Judul Skripsi
Lampiran 4 : Surat Terima Penelitian Dari Objek Penelitian
Lampiran 5 : Lembar Pengisian Kuesioner
Lampiran 6 : Hasil Kuesioner
Lampiran 7 : Tabel R
Lampiran 8 : Tabel T
Lampiran 9 : Tabel F
Lampiran 10: Lembar Bimbingan Skripsi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xi
12

DAFTAR TABEL
Tabel

2.1 Penelitian Relevan.................................................................................................................26


3.1 Jadwal Waktu Penelitian ......................................................................................................42
3.2 Bobot Kriteria Jawaban Skala Likert ...................................................................................45
3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Keputusn Pembelian ..............................................................46
3.4 Kisi-kisi Instrumen Inovasi Produk...................................................................................... 48
3.5 Kisi kisi Instrumen CSR....................................................................................................... 50
3.6 Derajat Reabilitas.................................................................................................................. 52
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.......................................................... 59
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan............................................................... 60
4.3 Karaketristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja........................................................... 61
4.4 Tanggapan Responden Variabel Keputusan Pembelian .......................................................62
4.5 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian.................................................... 63
4.6 Tanggapan Responden Variabel Inovasi Produk.................................................................. 65
4.7 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Inovasi Produk ...............................................................66
4.8 Tanggapan Responsibility Variabel CSR.............................................................................. 68
4.9 Hasil Statistik Deskriptif Variabel CSR.................................................................................69
4.10 Uji Normalitas Data Dengan Kolmogrov-Smirnov ...............................................................72
4.11 Uji Multikolinearitas .............................................................................................................72
4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................................................73
4.13 Hasil Uji Regresi Berganda ..................................................................................................74
4.14 Korelasi (X1) dan (X2) terhadap (Y) ....................................................................................75
4.15 Koefisien Determinasi (X1) dan (X2) terhadap (Y)............................................................. 76
4.16 Hasil Uji-t .............................................................................................................................77
4.17 Hasil Uji-f .............................................................................................................................79

xii
13

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka berfikir....................................................................................................................35


3.1 Struktur Organisasi ................................................................................................................39
4.1 Grafik Normalitas P-plot .......................................................................................................71
4.2 Uji Heteroskedatisitas ...........................................................................................................72

xiii
14

DAFTAR GRAFIK

4.1 Histogram Keputusan Pembelian …………………………………………………………64


4.2 Histogram Inovasi Produk ………………………………………………………………...67
4.3 Histogram CSR …………………………………………………………………………...70

xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat di Indonesia membuat
persaingan antar perusahaan semakin ketat. Dimulai dari berkembangnya
kemajuan teknologi, sistem persaingan agresif yang ditandai dengan
munculnya perusahaan-perusahaan baru dan kemajuan teknologi
menjadikan persaingan bisnis menjadi semakin mengglobal.

Persaingan tersebut menjadikan perusahaan mendapatkan tekanan


untuk selalu bertahan dalam kondisi lingkungan yang berubah secara
dinamis, kunci memenangkan persaingan tersebut adalah melalui inovasi.
Inovasi sudah dikenal sebagai faktor penting dalam meningkatkan
keuntungan, postioning, dan kinerja bagi perusahaan dalam menghadapi
kedinamisan pasar. Dengan melakukan inovasi, perusahaan bereaksi
terhadap perubahan pasar yang dinamis dan untuk menciptakan atau
mempertahankan daya saingnya. Dapat di katakan bahwa “Innovation is
an almost obligatory survival strategy”.

Perusahaan yang berhasil menciptakan keunggulan bersaing


(competitive advantage) adalah perusahaan yang mampu menciptakan
inovasi dan kreativitas melalui proses inovasi yang efektif dan terencana.
Oleh karna itu, diperlukan cara-cara atau strategi baru dalam menciptakan
dan menghasilkan produk baru atau melakukan perbaikan (tangible
maupun intangible) dengan meningkatkan kemampuan kreatif dari para
karyawan perusahaan atau anggota organisasi.

Persaingan agresif yang ditandai dengan munculnya perusahaan-


perusahaan baru dan kemajuan teknologi menjadikan persaingan bisnis
menjadi semakin mengglobal. Persaingan tersebut menjadikan perusahaan
mendapatkan tekanan untuk selalu bertahan dalam kondisi lingkungan
2

yang berubah secara dinamis, kunci memenangkan persaingan tersebut


adalah melalui inovasi.1

Perilaku konsumen berkaitan dengan proses pemilihan produk


yang akan dibeli, yang terdapat dalam proses pembelian, teori perilaku
konsumen dalam pembelian atas dasar pertimbangan ekonomi,
menyatakan bahwa keputusan seseorang untuk melaksanakan pembelian
merupakan hasil perhitungan ekonomis rasional yang sadar, sehingga
mereka akan memilih produk yang dapat memberikan kegunaan yang
paling besar, sesuai dengan selera, dan biaya secara relatif.2

Perusahaan harus melakukan banyak usaha-usaha yang dapat


mendatangkan konsumen untuk membeli barang atau jasa perusahaan
tersebut. Usaha-usaha seperti memasarkan produk secara luas dan besar-
besaran dan memberikan promosi yang memberikan nilai ekonomis,
sehingga perusahaan dapat meningkatkan penjualan. Namun, meskipun
usaha-usaha tersebut memfokuskan pada produknya dan penjualan pada
konsumen, bisnis tidak sepenuhnya tergantung pada transaksi antara
organisasi dengan konsumen.

Bisnis yang baik, tidak hanya mampu menjual produknya kepada


konsumen dalam jumlah banyak, namun juga mampu menunjukan bahwa
perusahaan mereka adalah perusahaan yang dijalankan dengan nilai dan
dasar yang baik, sehingga konsumen percaya bahwa produk atau jasa yang
diberikan adalah produk atau jasa yang dibuat oleh perusahaan yang baik.

Perilaku konsumen tidak hanya tentang apa yang dibeli atau


dikonsumsi oleh konsumen saja, tetapi juga dimana, bagaimana kebiasaan
dan dalam kondisi macam apa produk dan jasa yang dibeli. Menurut
Buchari Alma, keputusan pembelian adalah suatu keputusan konsumen
yang dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya,
1
Wawan Dhewanto dkk, 2004, Manajemen Inovasi, (Yogyakarta: Andi Offset), hlm.1.
2
Muazzinur, 2014, Perilaku Konsumsi Tren Pakaian dikalangan Mahasiswi Study Pada
Mahasiswi Sosiologi Fisip UNRI, (Jurnal No.2, Vol.1), hlm.3.
3

harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan, proses. Sehingga


membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi
dan mengambil kesimpulan berupa respons yang muncul produk apa yang
akan dibeli.3

Menurut Kotler, keputusan pembelian merupakan bagian dari


perilaku konsumen, perilaku konsumen yaitu studi tentang bagaimana
individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan
bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalam untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.4

Karena itu penting bagi perusahaan kami untuk terus berinovasi


dan memberikan produk yang baik agar customer merasa senang dengan
hasil yang kami berikan sesuai harapan mereka, sehingga mereka
memberikan keputusan pemelian produk yang mereka butuhkan kepada
PT. Ogata Indonesia, kami memiliki pesaing tidak hanya di Indonesia saja,
diluar negeri banyak perusahaan yang bergerak di bidang yang sama, kami
selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dan mengharapkan pelanggan
kami terus memutuskan membeli produk yang mereka butuhkan kepada
kami, walaupun perusahaan ini masih terbilang baru berdiri kami memiliki
pelanggan di dalam dan diluar negri seperti Jepang, Mexico, Amerika,
Vietnam, Turkey, Philipina dan Negara lainnya. Customer utama kami
yang berada di Indonesia yaitu Yazaki yang memiki anak perusahaan
seperti PEMI, PASI, SAI, dan JAI, selain itu PT. Mitsuba Indonesia dan
PT. Sankei juga sebagai pelanggan setia PT. Ogata Indonesia.

Perusahaan kami terus berkembang, terlihat dari awal berdiri kami


hanya mengirim paling banyak 300 box sparepart perharinya, tetapi untuk
saat ini 300 box sparepart tersebut jumlah pengiriman paling sedikit,

3
Buchori Alma, 2011, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfabeth).
4
Kotler, 2012, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Prenhalido).
4

Karena itu terlihat bahwa banyaknya pelanggan memutuskan membeli


produk yang mereka butuhkan kepada kami.

Inovasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan reputasi dan citra


perusahaan dalam tiga acara utama. Pertama, tingkat efisiensi dan kualitas
layanan. Kedua, proyeksi citra publik yang akan meningkatkan daya tarik
internasional dan menarik inovestor. Ketiga, kaji banding untuk penilaian
dan atau memiliki kepentingan dalam memenuhi komitmen yang
dirasakan dalam opini publik. Perusahaan, baik sektor publik maupun
sektor swasta, harus terus melakukan inovasi jasa untuk tetap
mempertahankan eksitensinya dan mampu bersaing di tengah persaingan
pasar yang semakin ketat5.

PT. Ogata Indonesia memberikan komitmen tidak menerima,


membuat dan meneruskan produk NG, dalam artian PT. Ogata Indonesia
berusaha sebaik mungkin untuk menghasilkan produk ok, bahan yang
kami gunakan A3W, Ecoma, A210 BK, BF90A1, Sabic NA dan bahan
lainnya, pada tahun 2021 produk 7171-1456-30 kami mengeluarkan
produk NG dengan jumlah banyak karena itu PT. Ogata Indonesia
menginovasi bahan dari A210 BK menjadi A230 BK. Hal itu kami
lakukan karena kami berkomitmen untuk terus mengutamakan kualitas.

Seiring dengan berkembanganya waktu, perusahaan dituntut untuk


terus melakukan CSR atau disebut dengan pertanggung jawaban secara
sosial. Hal ini terjadi karena selain terdapat ketimpangan ekonomi antara
pelaku usaha dan masyarakat di sekitarnya, kegiatan usaha sering
memberi dampak negatif bagi lingkungan.

Tanggung jawab social (Corporate Social Responsibility) merujuk


pada kewajiban-kewajiban sebuah organisasi untuk melindungi dan
memberi kontribusi kepada masyarakat. Sebuah organisasi mengemban

5
Wawan Dhewanto dkk, 2014, Manajemen Inovasi, (Yogyakarta: Andi Offset), hlm.106.
5

tanggung jawab pada tiga domain yaitu pada perilaku organisasi, pada
lingkungan alam, dan pada kesejahteraan sosial secara umum.6

Dalam mengejar stabilitas yang kontinyu, ada tiga hal yang


merupakan persyaratan kesuksesan yaitu membangun fondasi aktivitas
bisnis yang menguntungkan, menjaga citra baik dan reputasi perusahaan
dan menangani konflik nilai.7

Pelaksanaan program tanggung jawab sosial akan memberikan


dampak positif. Dampak positif dari program Corporate Sosial
Responsibility tidak hanya bagi operasional perusahaan akan tetapi juga
terhadap kelangsungan eksitensi perusahaan untuk waktu yang panjang.

CSR, apabila dilakukan dengan baik dan benar, maka akan


menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan masyarakat. Keuntungan
bagi perusahaan melakukan CSR adalah :

1. Memberikan Inovasi
2. Memotong biaya perusahaan
3. Memberikan diferensi
4. Pelayanan konsumen yang baik
5. Meningkatkan produktivitas karyawan
6. Melindungi dari kerugian jangka panjang

Meskipun sebuah bisnis bersedia dan melaksanakan strategi CSR,


perusahaan-perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal penting
untuk dihindari. Pertama fokus pada apa yang ingin dicapai perusahaan
secara sosial dan rencanakan dengan baik. Memiliki tujuan yang tidak
didukung oleh komunitas atau bahkan mengancam masyarakat, dan
mengalokasikan dana secara tidak tepat, akan menyebabkan nama baik
perusahaan memburuk, dan kurangnya efekif pelaksanaan CSR.

6
Muhammad Ali Haji Hasim, 2005, Bisnis Satu Cabang Jihad, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar),
hlm.37.
7
Rafik Issa Beekun, 2004, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: Pustaka pelajar), hlm.63.
6

PT. Ogata Indonesia melakukan CSR kepada masyarakat dalam


bidang keagamaan dengan membantu masyarakat dalam pembangunan
masjid, dan membantu kaum dhuafa, selain itu kami berharap dengan
adanya startegi CSR dapat lebih membantu masyarakat dengan
mengadakan UMKM, perbaikan jalan, kesehatan, dan bantuan lainnya.

Keberhasilan sebuah perusahaan bukan hanya tergantung dari


permodalan secara rill yaitu berbentuk uang, namun ada hal penting lain
yang juga berpengaruh yaitu dengan terus meningkatkan penjualan agar
mendapatkan laba yang terus meningkat. Dengan cara terus berinovasi dan
melakukan stategi CSR dimana dua faktor tersebut mempengaruhi
keputusan pembelian untuk terus bekerjasama dengan perusahaan.

Membangun dan meningkatkan inovasi merupakam hal penting


dalam pemasaran produk dimana dengan meningkatkan inovasi baik
produk atau pelayanan, pelanggan akan semakin tertarik dan membuat
projek terbaru agar terus terjalin kerjasama.

Permasalah yang terjadi pada PT. Ogata Indonesia ialah mengenai


banyaknya abrormal yang terkirim ke customer, sehingga kita sering
mendapatkan klaim hal tersebut membuat kita memiliki tugas untuk terus
memikirkan tindakan apa yang harus kita lakukan agar kita terhindar dari
masalah tersebut. Klaim tersebut terjadi karena banyak kelalaian team
produksi dalam pengecekan produk serta kurangnya teliti dalam proses
pengerjaan, terkadang ada yang melakukan jumping proses sehingga ada
assy yang belom terpasang ke produk, hingga produk tersebut terkirim ke
customer, mengirim produk yang memiliki kekurangan assy komponen
sangat fatal bagi kami karena kekurangan assy komponen adalah salah
satu dari 3 klaim utama yang tidak di sukai customer .
7

Beberapa hal klaim utama yang tidak di sukai customer, yaitu

1. Mengirim Short shoot, Short shoot di sini ialah produk yang tidak
sempurna
2. Salah label
3. Kekurangan assy komponen

Karena itu, penting sekali untuk terus berinovasi dalam hal ini,
baik terus berinovasi meningkatkan kualitas atau terus berinovasi dalam
mengawasi karyawan dalam pengengecekan produk untuk menghindari
hal tersebut. Selain terus berinovasi kami juga memiliki tugas untuk
menerapkan stategi CSR kedalam perusahaan ini di mana CSR ini sangat
penting untuk meningkatkan reputasi perusahaan.

Saat ini perusahaan tidak hanya di tuntut mencari keuntungan/laba


semata, tetapi juga harus memperhatikan tanggung jawab sosial
masyarakat. Dari segi ekonomi, memang perusahaan diharapkan
mendapatkan keuntungan yang setinggi-tingginya. Tetapi dalam aspek
sosial perusahaan harus memberikan kontribusi secara langsung kepada
masyarakat dan lingkungannya melalui program CSR. Dengan adanya
pelaksanaan CSR sebuah perusahaan juga memberikan dampak positif
terhadap perusahaan itu sendiri diantaranya akan mendongkrak reputasi
perusahaan di mata masyarakat.

Berdasarkan hal di atas, perusahaan PT. Ogata Indonesia sebagai


pembuat plastik injeksi untuk komponen otomotif, selalu berusaha untuk
membuat produk yang baik dan mencegah muncul dan terkirimnya barang
cacat kepada pelanggan. berkomitmen memenuhi persyaratan pelanggan,
persyaratan yang berlaku dan melakukan perbaikan yang
berkesinambungan, terus membangun sistem manajemen mutu
berdasarkan IATF 16949, semua kegiatan dirancang untuk terus
meningkatkan efektifitas sistem manajemen dan berusaha untuk
meningkatkan kualitas produk.
8

Dari uraian diatas peneliti dapat tertarik meneliti lebih jauh


pembahasan tentang Inovasi dan CSR terhadap keputusan pelanggan
dalam pembelian produk sparepart pada PT. Ogata Indonesia. Maka dalam
penelitian ini, peneliti mengambil judul untuk meneliti lebih lanjut dalam
bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Inovasi Produk dan Corporate
Social Responsibility (CSR) Terhadap Keputusan Pembelian
Sparepart pada PT. Ogata Indonesia Serang-Banten”

1.2 Identifikasi Masalah


Beberapa permasalahan yang ada yaitu :
1. Perusahan sering mendapatkan klaim
2. Karyawan kurang teliti dalam pengecekan produk
3. Penjualan semakin lama semakin berkurang
4. Perusahaan kurang berkontribusi kepada masyarakat
5. Perusahaan kurang dikenal oleh masyarakat

1.3 Pembatasan Masalah


Untuk menghindari ruang lingkup yang lebih luas dalam
pembahasan dan keterbatasan waktu dalam penelitian, maka penulis
melakukan pembatasan yaitu Keputusan Pembelian, Inovasi Produk dan
Corporate Social Responsibility.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
permasalahan pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh Inovasi Produk terhadap keputusan
pembelian sparepart pada PT. Ogata Indonesia?
2. Apakah terdapat pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap keputusan pembelian sparepart pada PT. Ogata Indonesia?
9

3. Secara simultan apakah terdapat pengaruh Inovasi Produk dan


Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap keputusan pembelian
sparepart pada PT. Ogata Indonesia?

1.5 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh langsung inovasi produk terhadap
pembelian sparepart pada PT. Ogata Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh langsung Corporation Social
Responsibility (CSR) terhadap keputusan pelanggan dalam pembelian
sparepart pada PT. Ogata Indonesia.
3. Untuk mengetahui secara simultan Pengaruh Inovasi dan Corporation
Social Responsibility (CSR) terhadap keputusan pembelian sparepart
pada PT. Ogata Indonesia.

1.6 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
perbandingan serta sebagai bahan referensi mahasiswa lain yang akan
melakukan penelitian yang sama.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
dan diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan serta
gambaran tentang Inovasi Produk, Corporate Social Responsibility dan
keputusan pembelian. Serta sebagai bahan perbandingan antara teori-
teori yang selama ini dipelajari dalam perkuliahan selama mengikuti
perkuliahan di Universitas Bina Bangsa.
BAB II
KAJIAN TEORITIK
2.1 Deskripsi Teoritik

2.1.1 Teori Keputusan Pembelian

2.1.1.1 Pengertian Keputusan Pembelian


Memutuskan berarti memilih salah satu dari dua atau lebih
alternative. Pembuatan keputusan konsumen sebenarnya merupakan suatu
aliran interaksi (stream interaction) antara proses faktor lingkungan,
kognitif, efektif, dan tindakan perilaku. Proses kunci didalam pembuatan
keputusan konsumen adalah proses integrasi dengan mana pengetahuan
dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih alternatif perilaku
kemudian memilih satu.8

Keputusan pembelian merupakan proses dimana konsumen


melewati lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku paska pembelian,
yang dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki
dampak yang lama setelah itu9

Menurut Nugroho keputusan pembelian merupakan proses


pengintegrasian yang mengkombinasikan sikap pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaiku alternatif, dan memilih salah satu
diantaranya.10 Sedangkan menurut Handoko mendefinisikan keputusan
pembelian sebagai sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan
manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan
dan kebutuhannya yang tediri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan,
pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, dan tingkah
laku setelah pembelian.11

8
Kotler dan Keller, 2011, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga) hlm.211
9
Ibid, 2012, hlm.227.
10
Nugroho, 2003, Perilaku Konsumen, (Bogor: Kencana Prenada).
11
Handoko, 2008, Manajemen Pemasaran Analis Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: BPFE),
hlm.15.
11

Proses pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh perilaku


konsumen. Proses tersebut merupakan pemecahan masalah konsumen
dalam rangka memenuhi kebutuha atau keinginan mereka, keputusan
pembelian merupakan suatu proses penilaian terhadap berbagai alternatif
pilihan yang ada serta memilih salah satu atau lebih alternatif yang
diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.12 Keputusan
pembelian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam
memilih suatu produk yang di inginkan. Keputusan pembelian meliputi
apa yang ingin dibeli, kapan membeli, dimana dan bagaimana cara
membayarnya apakah dibayar secara tunai atau cicilan.13

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan


pemelian merupakan suatu tindakan akhir yang dapat dilakukan konsumen
sebagai bentuk jawaban atas kebutuhan konsumen melalui serangkaian
proses evaluasi dan beberapa alternative yang ada. Setiap konsumen yang
melakukan keputusan baik itu mencari, membeli dan menggunakan
produk dalam periode tertentu. Konsumen akan mempertimbangkan
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan yang terlibat dalam
pengambilan keputusan yang tepat.

Dalam mengenal konsumen perlu mempelajari perilaku dalam


kehidupan sehari-hari. Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang
dilakukan individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan
proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-
barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.14

2.1.1.2 Proses Keputusan Pembelian


Proses keputusan pembelian merupakan bagian dari perilaku
konsumen. Terdapat beberapa tahap yang dilakukan konsumen dalam
melakukan proses keputusan pembelian. Tahap-tahap tersebut yang akan
12
Dominikus Juju , 2010, Cara Mudah Buka Toko Online Dengan Wordpress Wp E-Commerce,
(Yogyakarta: Andi Offset), hlm.7-8.
13
Ujang Sumarwan, 2011, Perilaku Konsumen Teori Dan Penerapan Dalam Pemasara (Bogor:
Ghalia Indonesia), hlm.357.
14
Ujang Sumarwan, 2011, Perilaku Konsumen, (Jakarta: Ghalia Indonesia), hlm.21.
12

menghasilkan suatu keputusan untuk membeli atau tidak. Setelah membeli


produk konsumen akan merasa puas atau tidak puas terhadap produk yang
dibelinya. Jika konsumen merasa puas maka mereka akan melakukan
pembelian ulang, sedangkan apabila konsumen merasa tidak puas maka
akan beralih ke merek lain.

Kotler dan Keller menyatakan bahwa proses keputusan pembelian


terdiri dari lima tahap sebagai berikut :

1. Problem recognition (Pengakuan Masalah). Proses pembelian dimulai


saat pembeli mengenali masalah atau perlu dipicu oleh rangsangan internal
atau eksternal. Dengan satu stimulus internal kebutuhan normal seseorang.

2. Information search (Pencarian Informasi). Konsumen tertarik mungkin


atau mungkin tidak mencari informasi lebih lanjut. Jika drive konsumen
kuat dan produk yang memuaskan sudah dekat, ia mungkin membelinya
kemudian.

3. Evaluation of alternatives (Evaluasi Alternatif), itu adalah bagaimana


konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek.

4. Purchase decision (Keputusan Pembelian). Umumnya, keputusan


pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tapi dua
faktor bisa datang antara niat beli dan keputusan pembelian.

5. Postpurchase behavior (Perilaku Pasca Pembelian). Setelah pembelian,


konsumen mungkin mengalami disonasi dari melihat fitur menggelisahkan
tertenty atau mendengar hal-hal baik tentang merek lain dan akan waspada
terhadap informasi yang mendukung keputusannya.15

2.1.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian


Menurut Philip Kotler mengemukakan bahwa keputusan pembelian
konsumen adalah suatu keputusan yang diambil oleh seorang calon
pembeli menyangkut kepastian akan membeli atau tidak. Oleh karena itu
15
Kotler dan Keller, 2016, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT.Indeks), hlm.195.
13

yang menjadi faktor penting dalam keputusan pembelian adalah sebagai


berikut:

1. Kualitas produk

Kualitas produk merupakan bentuk penilaian atas produk yang


akan dibeli, apakah sudah memenuhi apa yang diharapkan konsumen. Jika
perusahaan ingin berkembang, apa lagi harus meraih keuntungan, mereka
tidak lagi punya pilihan selain mengadopsi konsep kualitas. Ini
menunjukan bahwa kualitas mempunyai pengaruh terhadap konsumen.
Konsumen tentunya tidak akan membeli produk yang tidak bisa memenuhi
harapannya. Semakin berkualitas suatu produk, maka semakin tinggi
keputusan konsumen untuk melakukan pembelian harga dapat merupakan
jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan
untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan
yang menyertainya.

2. Harga

Keputusan penetapan harga mempengaruhi jumlah penjualan yang


dilakukan oleh perusahaan dan berapa banyak pendapatan yang diperoleh
harga yang diinginkan konsumen adalah harga yang bersaing dan
terjangkau.16

2.1.1.4 Indikator Keputusan Pembelian


Dalam keputusan pembelian konsumen, terdapat enam indikator
keputusan yang dilakukan oleh pembeli yaitu menurut Kotler dan Keller.

1. Product choice (Pilihan produk)

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah


produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini
perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang
berniat membeli sebuah produk alternative yang mereka pertimbangkan.
16
Philip Kotler, 2012, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga), hlm.202
14

2. Brand choice (Pilihan merek)

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang


akan di beli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri.
Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih
sebuah merek yang terpercaya.

3. Dealer choice (Pilihan tempat penyaluran)

Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana


yang akan dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal
menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi dekat, harga yang
murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, keluasan
tempat dan lain sebagainya.

4. Purchase amount (Jumlah pembelian atau kuantitas)

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak


yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin
lebih dari satu jenis produk. Dalam hal ini perusahaan harus
memperisapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-
beda dari para pembeli.

5. Purchase timing (Waktu pembelian)

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa


berbeda-beda misalnya ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali,
dua minggu sekali, tiga minggu sekali atau sebulan sekali dan lain-lain.

6. Payment method (Metode pembayaran)

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang metode


pembayaran yang akan dilakukan dalam pengambilan keputusan
konsumen menggunakan produk dan jasa. Saat ini keputusan pembelian
15

dipengaruhi oleh tidak hanya aspek budaya, lingkungan, dan keluarga,


keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan
dalam transaksi pembelian sehingga memudahkan konsumen untuk
melakukan transaksi baik di dalam maupun di luar rumah.17

2.1.2 Teori Inovasi

2.1.2.1 Pengertian Inovasi Produk


Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dan menghadapi
persaingan pasar dan pengelolaan yang berkelanjutan. Menurut
Damanpour, inovasi merupakan sebuah pengenalan peralatan, system,
hukum, produk atau jasa, teknologi proses produksi baru, sebuah struktur
atau sysem administrasi yang baru, atau program perencanaan baru yang
untuk diadopsi sebuah organisasi. Menurut Keegan & Gren, inovasi adalah
proses untuk mendapatkan sumber daya dengan kapasitas baru untuk
menciptakan nilai.18

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah


proses mengadopsi sesuatu untuk menghadapi persaingan pasar sehingga
menciptakan nilai.

Menurut Lukas dan Ferrell inovasi produk sebagai suatu proses


dalam membawa teknologi baru untuk digunakan guna mengembangkan
produk tersebut.19 Inovasi produk dapat diartikan sebagai upaya yang
dilakukan pelaku usaha pembuat produk untuk memperbaiki,
meningkatkan, dan mengembangkan produk yang di produksi selama ini,
produk yang di kembangkan tidak selalu dalam bentuk barang, tetapi bisa
berupa peningkatan pelayanan. Menurut UU nomor 19 tahun 2002 bahwa
inovasi merupakan suatu rangkaian pengembangan dengan menerapkan
ilmu pengetahuan dan teknologo ke dalan sebuah produk.

17
Kotler dan Keller, 2016, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Indeks), hlm.199
18
Keegan Dan Green, 2015, Global Marketing, (England: Education Limited).
19
Lukas dan Ferell, 2000, The Effect Of Market Orientation On Product Inovation, (Jurnal of the
Academy Marketing Science, No.2, Vol.28).
16

Menurut Roge dan Soemaker dalam Kotler, inovasi produk


merupakan suatu ide baru yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya,
inovasi dalam hal ini harus dibedakan dengan penemuan, penemuan
merupakan konsep dari suatu ide. Roger merumuskan inovasi sebagai
berikut: Inovasi = konsep teori + penemuan + komersil (satu tujuan untuk
mendapatkan laba).20

Menurut Salvatore inovasi produk (produk innovation) adalah


pengenalan produk baru atau yang telah dikembangkan.21 Menurut Myers
& Marquis dalam Kotler inovasi produk adalah hasil dari berbagai macam
proses yang digabungkan dan saling mempengaruhi antara satu dengan
yang lain. Dengan dilakukanya inovasi produk, diharapkan dapat
meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Hal tersebut didukung
oleh kotabe dalam tamamudin yang menunjukan bahwa peningkatan
kinerja perusahaan melalui peningkatan keputusan pembelian konsumen.22

Schumpeter merupakan ahli yang pertama kali mengemukakan


konsep inovasi. Ia mendefinisikan “inovasi” sebagai kombinasi baru dari
faktor-faktor produksi yang dibuat oleh pengusaha dan pemikiran inovasi
adalah kekuatan pendorong yang penting (critical driving force) dalam
pertumbuhan ekonomi. Konsep inovasi Schumpeter melibatkan inovasi
produk, inovasi proses, inovasi pasar, penggunaan bahan baku baru
mendapatkan bahan baku tersebut dengan cara-cara dan inovasi pada
organisasi. Dengan demikian, Schumpeter telah meletakan fondasi dasar
teori mengenai inovasi untuk penelitian selanjutnya. Kemudian beberapa
peneliti dilakukan pergeseran fokus dalam penelitiannya, dari konsep
inovasi secara makro bergeser pada konsep inovasi yang dilakukan secara
makro yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi, sedangkan

20
Rogers, E, M dan F.F Shoemaker, 1971, Communication Of Innovations, (New York: The Free
Press).
21
Salvatore Dominick, 2002, Managerial Economics (Jakarta: Erlangga), hlm.71.
22
Fatimah Imas Hasnatika, 2018, Analisis pengaruh inovasi produk terhadap keunggulan
bersaing pada UKM Duren kamu pasti kembali dikota serang, (Jurnal Vol 4), hlm.3.
17

konsep inovasi secara mikro terkait dengan inovasi yang dilakukan oleh
perusahaan.

Karena itu memengkan persaingan perusahaan atau UKM harus


melakukan inovasi. Inovasi akan meningkatkan nilai tambah suatu produk,
inovasi akan menciptakan suatu produk yang baru dapat memberikan
solusi yang lebih baik bagi pemecahan masalah yang dihadapi konsumen.

2.1.2.2 Upaya Peningkatan Inovasi


Saat ini persaingan semakin ramai karena banyak orang yang
menjadi pengusaha sehingga masing-masing bisnis saling berlomba
menciptakan inovasi terbaru demi mempertahankan eksistensinya.
Penggunaan inovasi baru bisa menjadi langkah yang tepat untuk
mengadapi persaingan, dan dinilai cukup efektif untuk memenangkan
pasar. Tidak adanya inovasi akan membuat konsumen merasa bosan,
meninggalkan produk tersebut, dan bisa dipastikan bisnis akan tenggelam
di tengah ketatnya persaingan.

Menurut kotler yang dikutip oleh imas Fatimah dalam jurnalnya


yang berjudul “Analisis pengaruh inovasi produk terhadap keunggulan
bersaing pada UKM Duren Kamu Pasti Kembali di Kota Serang” Upaya
peningkatan inovasi produk diantaranya adalah

1. Produk baru bagi dunia


Yaitu produk baru yang menciptakan suatu pasar yang sama sekali
baru.
2. Lini produk baru
Yaitu produk baru yang memungkinkan perusahaan memasuki
pasar yang telah mapan untuk pertama kalinya.
3. Tambahan pada lini produk yang telah ada
Yaitu produk-produk baru yang melengkapi suatu lini produk
perusahaan yang telah mantap (ukuran kemasan, rasa dan lain-lain).
4. Perbaikan dan revisi produk yang telah ada
18

Yaitu produk baru yang memberikan kinerja yang lebih baik atau
nilai yang dianggap lebih hebat dan menggantikan produk yang telah
ada.
5. Penentuan kembali posisi (Repostioning)
Yaitu produk yang telah ada diarahkan ke pasar atau segmen pasar
baru.
6. Pengurangan biaya
Yaitu produk baru yang menyediakan kinerja serupa dengan harga
yang lebih murah.23

2.1.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inovasi


Drucker menyatakan bahwa inovasi jarang ditemukan dalam
munculnya inspirasi. Inovasi muncul dari analis bermata dingin dari tujuh
macam kesempatan yang ada. Dengan kata lain, kunci kesuksesan yang
utama bukanlah sekedar inspirasi, tetapi praktek inovasi praktek inovasi
yang teratur di dalam perusahaan. Selain stategi yang tepat, kunci
kesuksesan sebuah bisnis terletak pada bentuk aktivitas tertentu, yakni
aktivitas inovasi. Aktivitas inovasi “Suatu upaya untuk menciptakan
perubahan yang terarah terhadap potensi ekonomi maupun sosial
perusahaan”. Inovasi atau suatu kreativitas yang muncul fokus pada tujuh
faktor, antara lain :

1. Peristiwa-peristiwa yang tak terduga


Adalah kegagalan yang tak terduga menimpulkan keberhasilan dan
kekuatan produktif inovasi bisnis.
2. Inkongruensi
Inkongruensi adalah penemuan metode baru yang digunakan untuk
memproduksi suatu barang dengan hasil sama yang dilakukan pada
metode lama. Adanya penciptaan metode baru membuahkan waktu
yang lebih singkat serta hasil produk yang lebih kreatif sehingga
meningkatkan kreativitas tinggi pada penemu ahli.

23
Fandy Tjiptono, 2005, Manajemen Stategi, (Yogyakarta: Andi), hlm.118.
19

3. Proses-proses pemenuhan kebutuhan


Semakin efektifnya para kinerja karyawan, semakin berhasil
proses-proses pemenuhan kebutuhan suatu negara dalam tiap produk
atau jasa yang diproduksi.
4. Perubahan pasar
Adanya perubahan dan perkembangan pasar, dapat merubah
strategi bisnis yang dapat meningkatkan proses produksi yang lebih
kreatif.
5. Perubahan demografis
Menggunakan data eksternal yang bila digunakan akan mendorong
perusahaan ke arah perkembangan yang lebih kreatif.
6. Perubahan presepsi
Adanya presepsi atau pandangan masyarakat pada suatu hal yang
berlebihan maka disitulah waktu yang tepat bagi perusahaan untuk
dapat menciptakan produk yang berfungsi untuk merubah presepsi
masyarakat tentang hal tersebut.

7. Penemuan teknologi baru


Penemuan itu bisa berupa penemuan teknis, saintifik, atau
penemuan sosial, seperti cara memasarkan gaya baru, dan
sebagainya.24

2.1.2.4 Indikator Inovasi


Inovasi produk seharusnya mampu memberikan nilai tambah
dibanding produk sejenis (keunggulan produk) sehingga dapat menjadikan
perusahaan memiliki keunggulan dibandingkan dengan pesaingnya. Lukas
dan Ferell menjelaskan adanya beberapa indikator dari inovasi produk,
yaitu:

24
Druker, 2017, Innovation and Entrepreneurship, (Burlinton: Elsevier).
20

1. Perluasan lini (lini extensions) yaitu produk yang dihasilkan


perusahaan tidaklah benar-benar baru tetapi relative baru untuk
sebuah pasar.
2. Produk baru (me too-product) yaitu produk baru bagi perusahaan
tetapi tidak baru bagi pasar.
3. Produk benar-benar baru (new-to-the-world-product) adalah
produk yang termasuk baru baik bagi perusahaan maupun pasar.25

2.1.3 Teori CSR


2.1.3.1 Pengertian CSR

Corporate Social Responsibility atau sering disingkat dengan CSR


merupakan istilah yang berasal dari bahasa inggris yang terdiri dari tiga
kata yaitu Corporate yang berarti perusahaan besar, Social yang berarti
masyarakat dan Responsibility yang berarti pertanggung jawaban.
Sehingga CSR berarti sebuah pertanggung jawaban perusahaan besar
terhadap masyarakat sekitar perusahaan beroperasi. CSR merupakan
komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya
melalui praktik bisnis yang baik dan memberikan sebagian dari sumber
daya perusahaan kepada masyarakat sekitar.26

Tanggung jawab sosial perusahaan, atau disebut sebagai corporate


social responsibility (CSR) adalah sebuah konsep atau strategi yang
menekankan komitmen perusahaan untuk bertindak etis dan memiliki
tanggung jawab pada kesadaran dan kekhawatiran publik terhadap dampak
perencanaan dan pelaksanaan oprasional perususahaan tersebut pada
lingkungan dan masyarakat. CSR dalam perusahaan bertujuan untuk
memberikan nilai kepada masyarakat, berpastisipasi dalam kesadaran
lingkungan, meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan yang
bekerja di perusahaan.

25
Rika Devi Kurniasari, 2018, Pengaruh Inovasi Produk, Kreativitas Produk, Dan Kualitas
Produk, Dan Kualitas Produk Terhadap Keunggulan Bersaing, (Yogyakarta: Skripsi), hlm.33.
26
Kotler, Philip & Nancy Lee, 2008, Socially Responsible Coporation, (Jakarta: UI-Press), hlm.65.
21

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen


perusahaan atau dunia bisnis untuk bekontribusi dalam pengembangan
ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatinkan tanggung jawab
sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara
perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. 27 Secara
konseptual, Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah
pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam
operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku
kepentingan (stalkholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan
kemitraan.28 Artinya pihak perusahaan harus melihat jika Corporate Social
Responsibility (CSR) bukan program pemaksaan tapi bentuk rasa
ketidaksetiakawanan terhadap sesama umat manusia, yaitu membantu
melepaskan pihak-pihak dari berbagai kesulitan yang mendera mereka.
Dan efeknya nanti bagi perusahaan itu juga.

Menurut World Bank, CSR merupakan komitmen perusahaan


untuk memberikan kontribusi dalam perkembangan ekonomi yang
berkelanjutan melalui kerjasama karyawan dan perwakilannya, komunitas
setempat dan masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas hidup
melalui binis dan pembangunan yang baik.

The World Business Council for Sustainable Development


mendefinisikan bahwa CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah
komitmen bisnis yang berkelanjutan untuk berperilaku etis dan kontribusi
terhadap pembangunan ekonomi dengan meningkatkan kualitas kehidupan
kerja karyawan, kerja mereka, komunitas lokal dan masyarakat yang luas.

Prastowo dan Huda berpendapat bahwa tanggung jawab sebuah


organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan
kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan

27
Suhandari M, 2008, Corporate Sosial Responsibility, (Jakarta: Sinar Grafika), hlm.1.
28
Edi Suharto, 2009, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri, Memperkuat Corporate Social
Responsibility (CSR), (Bandung: Alfabeta), hlm.103.
22

dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan


pembangunan berkelanjutan termasuk kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat, mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan
dengan hukum yang ditetapkan dengan norma-norma perilaku
internasional, serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh.

Dari berbagai pengertian ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa


Corporate Social Responsibility (CSR) Adalah suatu konsep serta tindakan
yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai rasa tanggung jawabnya
terhadap sosial serta lingkungan sekitar dimana perusahaan itu
beroperasi/berdiri.

2.1.3.2 Jenis-jenis CSR


1. CSR Pendidikan
Sebagai salah satu pilar pembangunan bangsa, pendidikan tidak
dapat diabaikan oleh perusahaan dalam menerapkan CSR, maka tidak
mengherankan pendidikan adalah bidang yang tidak terlewatkan dalam
implementasi Corporate Social Responsibility setiap perusahaan.29

2. CSR Kesehatan
Peningkatan kesehatan suatu penduduk adalah salah satu target
perusahaan. Dengan demikian, program-program Corporate Social
Responsibility sudah sebaiknya tidak meninggalkan programnya dibidang
kesehatan bisa dilakukan dengan cara, disesuaikan dengan kebutuhan dan
apa yang semestinya dilakukan di daerah setempat.
Contohnya, untuk daerah tertentu salah satu kendala yang
dihadapi adalah masih rendahnya kondisi kesehatan manusia, termasuk
masih rendahnya fasilitas kesehatan terutama daerah-daerah terpencil.

3. CSR Ekonomi
Peningkatan taraf hidup masyarakat dalam bidang ekonomi
menjadi perhatian penting setiap pemangku kebijakan Corporation
29
Edi Suharto, 2010, CSR dan COMDEV Investasi Kreatif Perusahan di Era Globaliasi,
(Bandung: Alfabeta), hlm.137-138.
23

Social Responsibility nya. Peningkatan pendapatan ekonomi bisa


diterapkan dengan mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro,
bantuan modal kepada pengusaha-pengusaha kecil, dan pemberdayaan
petani.
4. CSR Lingkungan

Lingkungan yang baik adalah harapan setiap pihak. Belakangan


ini dunia sangat disibukan dengan masalah global warming yang
mengancam kehidupan manusia. Dalam masalah ini salah satu pihak
yang disalahkan adalah perusahaan. Aktifitas industri perusahaan
dituding sebagai penyebab utama terjadinya global warming.
Banyaknya tuntutan dari masyarakat, LSM, dan organisasi
Internasional lainnya agar perusahaan memperhatikan masalah
lingkungan ini menguatkan argumen bahwa tanggung jawab terhadap
lingkungan adalah hal yang sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup perusahaan. Tanggung jawab perusahaan terhadap
lingkungan ini dapat dijaga oleh perusahaan antara lain dengan cara
menggunakan teknologi yang ramah lingkungan demi mengurangi
emisi gas buang, mengimplementasikan sistem manajemen resiko yang
efektif dan lain sebagainya.30

2.1.3.3 Faktor-Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan CSR


Ada faktor penghambat dalam pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) antara lain:

1. Kualitas sumberdaya manusia yang rendah, dalam konteks ini


sumber daya manusia yang tersedia kurang dapat memenuhi
kebutuhan dari perusahaan. Disamping itu pola hidup masyakarat
lokal sangat berbeda dengan pola hidup dari industry itu sendiri.
2. Jumlah staf yang kurang memadai, ini merupakan dampak dari
sumber daya lokal yang kurang memadai, sedangkan perusahaan

30
Gunawan Widjaja dan Yeremia Ardi Pratama. 2008, Resiko Hukum dan Bisnis Perusahaan
Tanpa CSR, (Jakarta: Forum Sahabat), hlm.46-47.
24

dituntut untuk memperkerjakan orang-orang lokal sebagai


kosekuensi dari keberadaan perusahaan di wilayah tersebut.
3. Kurangnya dukungan pemerintah, khususnya pemerintah daerah
dan ini terkait dengan sistem dan atmosfer politik di daerah. Seperti
penguasa daerah mempunyai latar belakang partai tertentu
dikaitkan dengan kepemilikan perusahaan.
4. Perbedaan presepsi di internet perusahaan dan dengan para pihak
eksternal terhadap praktek CSR
5. Perihal kualitas sumber daya manusia yang rendah, memang perlu
dirasakannya kehadiran orang antropologi dalam suatu perusahaan
untuk memberikan data bagaimana situasi perilaku manusia yang
ada di perusahaan, masyakarat maupun perilaku orang-orang
pemerintahan. Dalam hal ini, akan juga membantu memecahkan
permasalahan beda prsepsi di internet perusahaan maupun pihak
eksternal.31

2.1.3.4 Indikator Keberhasilan Corporation Social Responsibility


Menurut Dody Prayogo ada empat indikator keberhasilan CSR
yang dapat dilihat, yaitu:

1. Secara umum, keberhasilan CSR dapat dilihat dari capaian nilai


etika yang dikandungnya yaitu turut menegakan social justice,
sustainability, dan equity.
2. Secara sosial, keberhasilan CSR dapat dinilai dari tinggi rendahnya
legitimasi social korporasi dihadapan stakeholders sosialnya.
3. Secara bisnis, keberhasilan CSR dapat dinilai dari meningkatnya
nilai saham akibat peningkatan corporate social image.
4. Secara teknis, keberhasilan dapat dilihat dari capaian program hasil
evaluasi teknis lapangan.32

2.2 Penelitian Relevan


31
Bambang Rudito & Melia Famiola, 2013, CSR (Corporate Social Responsibility), (Bandung:
Rekayasa Sains), hlm.150.
32
Doddy Prayogo, 2011, Socially Responsible Corporation, (Jakarta: UI-Press).
25

Dibawah ini merupakan hasil penelitian terdahulu yang sudah


dilakukan mengenai varaiabel Inovasi, Corporation Social Responsibility,
Keputusan pembelian.

Tabel 2.1
Penelitian Relevan
No Nama Judul Nama Jurnal, Populasi, Temuan Perbedaan
Penelitian Penelitian Institusi/ Sampel dan peneliti dan penelitian yang
Lembaga Metode kesimpulan akan
Penelitian dilaksanakan

1 Diah Pengaruh Jurnal 100 sample, Hasil Penelitian


Ernawati kualitas wawasan metode Penelitian terdahulu
produk, manajemen, yang terdapat mengambil 4
inovasi Perbanas digunakan pengaruh variabel,
produk dan Institute metode kualitas sedangkan
promosi (Vol .7 purposive produk dan peneliti
terhadap Nomor 1) sampling Promosi mengambil 3
keputusan terhadap variabel,
pembelian keputusan jumlah
produk HI pembelian populasi dan
Jack Sandals tetapi Inovasi sampel
Bandung produk tidak berbeda
26

(2019) berpengaruh dengan


signifikan peneliti.
terhadap
keputusan
pembelian.
Berdasarkan
penelitian
dapat
disimpulkan
bahwa variabel
kualitas
produk dan
variabel
promosi
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian,
namun di sisi
lain variabel
inovasi produk
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian

2 Bayu Adjie Analisis Program 107 Sampel, Hasil Penelitian


27

Saputro Pengaruh Studi Metode penelitian terdahulu


Inovasi Manajemen analisis dapat menggunakan
Produk, Fakultas regresi disimpulkan 4 variabel,
Harga dan Ekonomi dan linier bahwa inovasi sedangkan
Promosi Bisnis berganda produk, harga peneliti
Terhadap Universitas dan promosi menggunakan
Keputusan Muhammad memiliki 3 variabel
Pembelian iyah pengaruh dengan
Produk Surakarta positif dan tambahan
Smartphone signifikan variabel
(2018) terhadap Corporation
keputusan Social
pembelian, Responsibility,
variabel sampel yang di
inovasi gunakan
produk, harga jumlahnya
dan promosi berbeda
mampu dengan peneliti
menjelaskan sebelumnya
variabel
keputusan
pembelian
sebesar 42,6%
dan sisanya
57,4% di
pengaruhi
variabel oleh
lain yang tidak
dimasukan ke
dalam
indikator
28

penelitian.

3 Muhammad Pengaruh Jurnal Ilmu 220 Sampel, Hasil Perbedaan


Fuad Green Manajemen, Teknik penelitian pada variabel
Abdillah Product dan Studi pada analisis data terdapat green product
dan Agung Corporate Konsumen yang pengaruh dan minat beli,
Utama Social Lampu digunakan positif green sedangkan
Responsibilit Philips LED adalah product, peneliti
y Terhadap di analisis corporation mengangkat
Keputusan Yogyakarta regresi social variabel
Pembelian (Vol 15. sederhana responsibility, Inovasi Produk
Yang No.2) dan uji dan minat beli dengan jumlah
Dimediasi sobel. terhadap 3 variabel.
Oleh Minat keputusan Jumlah sample
Beli (2018) pembelian. yang
Juga terdapat diambilpun
pengaruh berbeda.
positif green
product, dan
corporation
terhadap minat
beli. Jadi dapat
disimpulkan
juga terdapat
pengaruh
corporate
social
responsibility
terhadap
keputusan
pembelian
29

yang dimediasi
minat beli pada
konsumen
lampu Philips
LED di
Yogyakarta.
Hal ini
dibuktikan
dengan uji
sobel
menghasilkan
memiliki nilai
103,68>1,96.

4 Lingkan Analisis Jurnal 50 Sampel, Hasil dari Penelitian


Panungkela Pengaruh EMBA, Populasi penelitian ini terdahulu
n, Altje Stategi Green Fakultas yang menunjukan mengambil
Tumbel dan Marketing Ekonomi dan digunakan bahwa secara variabel green
Hendra dan Bisnis, dalam parsial, green marketing
Tawas Corporate Jurusan penelitian marketing sedangkan
Social Manajemen ini adalah berpengaruh peneliti
Responsibilit Universitas Tamu yang signifikan mengambil
y Terhadap Sam menginap di terhadap variabel
Keputusan Ratulangi hotel Swiss keputusan inovasi
Menginap Di Manado Bell menginap di pelayanan,
Hotel Swiss (Vol.6 No.3) Maleosan hotel Swiss dengan dan
Bell Manado Bell Maleosan peneliti
Maleosan Manado, terdahulu
Manado sedangkan mengambil
(2018) secara parsial variabel
corporate keputusan
30

social menginap
responsibility sedangkan
tidak peneliti
berpengaruh mengambil
signifikan keputusan
terhadap pembelian,
keputusan jumlah
menginap di populasi dan
hotel Swiss sampel
Bell Maleosan berbeda.
Manado. Pihak
hotel
sebaiknya
mempertahank
an dan
meningkatkan
staregi green
marketing
yang sudah
diterapkan, dan
memperhatika
n kembali
tanggung
jawab sosial
perusahaan
agar dapat
meningkatkan
jumlah
konsumen
yang menginap
dihotel Swiss
31

Bell Maleosan
Manado.

5 Rizky Pengaruh Jurnal Riset 100 Sampel, Hasil uji t Penelitian


Desty Citra Merek Manajemen penelitian menunjukan mengambil
Wulandari dan Kualitas dan Bisnis, ini variabel citra variabel citra
dan Donant Produk Fakultas menggunak merek merek dan
Alananto Terhadap Bisnis, Insitut an metode berpengaruh kualitas
Iskandar Keputusan Teknologi kuantitatif. signifikan produk
Pembelian dan Bisnis terhadap sedangkan
pada Produk Kalbis, keputusan peneliti
Kosmetik Jakarta, pembelian mengambil
(2018) Indonesia. dengan t variabel
(Vol.3 No.2) hitung 2,432 inovasi produk
lebih besar dari dan corporate
t table 1,660 social
dan variabel responsibilityj
kualitas umlah populasi
produk dan sampel
berpengaruh berbeda.
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
dengan t
hitung 5,693
lebih besar dari
t table 1,660
dan variabel
citra merek
dan kualitas
32

produk secara
simultan
memiliki
pengaruh
terhadap
keputusan
pembelian.

2.3 Kerangka Berfikir


2.3.1 Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh inovasi, dimana
inovasi produk merupakan pusat dari keberhasilan suatu bisnis, di mana
sebagai perusahaan yang menerapkan struktur dan strategi yang
memusatkan pemilihan waktu pengembangan teknologi dan peraingan,
karena itu perusahaan dituntut untuk lebih inovatif dalam menghasilkan
suatu produk, dengan kata lain perusahaan harus mampu menawarkan
produk baru yang berbeda dan jauh lebih baik dengan produk yang
ditawarkan oleh pesaing, sehingga inovasi harus mampu membuat produk
yang berbeda di mata konsumen sehingga konsumen lebih tertarik
membeli produk tersebut dibandingkan produk yang dipasarkan oleh
pesaing.

Berdasarkan penelitian yang terdahulu yang dilakukan Bayu Adjie


Saputro (2018) bahwa inovasi produk memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian.
33

2.3.2 Pengaruh CSR Terhadap Keputusan Pembelian

Selain menginovasi produk, ada hal lain yang wajib dilakukan


perusahaan yaitu Corporate Social Responsibility hal ini dapat dilakukan
dengan cara melakukan dan menghasilkan bisnis berdasar pada niat tulus
guna memberi kontribusi yang paling positif. Corporate Social
Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk meningkatkan
kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan
mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh


Mohamad Fuad Abdillah dan Agung Utama (2018) bahwa terdapat
pengaruh positif corporate social responsibility terhadap keputusan
pembelian pada konsumen lampu Philips LED di Yogyakarta.

2.3.3 Pengaruh Inovasi Produk dan CSR Terhadap Keputusan Pembelian

Ada sejumlah aspek yang dapat diidentifikasi sebagai upaya


peningkatan dan penyempurnaan pemasaran produk didalam keputusan
pembelian. Aspek tersebut diantaranya adalah inovasi produk dan
corporate social responsibility.

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan Rizky Desty Wulandari


dan Donant Alananto Iskandar (2018) Hasil uji f memperlihatkan fhitung
dari kedua variabel independen yaitu citra merek dan kualitas produk
memiliki nilai fhitung sebesar 51.779, variabel citra merek dan kualitas
produk secara bersama-sama berpengaruh terhadaVariabel inovasi produk
dan corporate social responsibility berpengaruh ter Ho ditolak dan Ha
diterima.

2.3.4 Gambar Kerangka Pemikiran

Dari penjelasan diatas dan agar lebih mudah untuk memahaminya


dapat dibuat sebuah diagram kerangka pemikiran sebagai berikut :
34

Inovasi Produk (X1)

Indikator :

1. Perluasan lini
2. Produk baru H1
3. Produk benar - Keputusan Pembelian
benar baru
Indikator :
(Lukas dan Farell,
1. Pilihan produk
2000)
2. Pilihan merek
3. Pilihan tempat
penyaluran
4. Jumlah pembelian
CSR (Corporate Social atau kuantitas
Responsibility) 5. Waktu pembelian
6. Metode pembayaran
Indikator :
H2 (Kotler dan Keller, 2016)
1. Secara umum
2. Secara Sosial
3. Secara Bisnis
4. Secara Teknis

(Dody Prayogo, 2015)


35

H3

Gambar 2.1
Kerangka Berfikir

2.4 Hipotesis Pemikiran


Menurut Sugiyono Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.33

Berdasarkan model kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis


yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H1 : Diduga terdapat pengaruh inovasi produk terhadap keputusan


pembelian sparepart pada PT. Ogata Indonesia.

H2 : Diduga terdapat pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility)


terhadap keputusan pembelian sparepart pada PT. Ogata Indonesia.

H3 : Diduga terdapat pengaruh inovasi produk dan corporate social


responsibility terhadap keputusan pembelian sparepart pada PT. Ogata
Indonesia.

33
Sugiyono, 2015, Metode Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: CV Alfabeta), hlm.64.
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

3.1.1 Sejarah Singkat PT. Ogata Indonesia


Sejarah singkat PT. Ogata Indonesia, didirikan pada bulan mei
hingga desember 2012 dan mulai beroperasi pada 2013 dengan luas pabrik
7,920 m2 dengan luas bangunan 2.800 m2, pada awal beroperasi
perusahaan ini hanya memiliki 10 unit mesin injection molding FANUC
ROBOSHOT S-2000i 30B 30t 2 unit, FANUC ROBOTSHOT S-2000i
50B 50t 3 unit, FANUC ROBOSHOT S-2000i 100B 100t 3 unit, FANUC
ROBOTSHOT S-2000i 150B 150t 2 unit.

PT. Ogata Indonesia adalah anak perusahaan dari Ogata Kogyo


yang didirikan pada bulan agustus tahun 1947 dengan awal modal
90.000.000 Yen, kantor pusat perusahaan ini bertempatkan di Kantor pusat
3-17 Kanada Sakuma-cho, Chiyoda-ku, Tokyo. Dan kini memiliki anak
perusahaan di Indonesia dengan nama perusahaan PT. Ogata Indonesia
yang beralamatkan di JL.Utama Modern Industri Blok F No.6 Modern
Cikande kawasan industri, Cikande, Serang 42186 Banten-Indonesia. PT.
Ogata Indonesia merupakan suatu Perseroan Terbatas (PT) yang bergerak
dibidang manufaktur plastik injeksi.

3.1.2 Visi PT. Ogata Indonesia


Visi adalah serangkaian kata yang menunjukan impian, cita-cita
atau nilai inti sebuah organisasi, perusahaan, atau instansi. Visi merupakan
tujuan masa depan sebuah instansi, organisasi, atau perusahaan. Visi juga
adalah pikiran-pikiran yang ada di dalam benak para pendiri. Pikiran-
pikiran tersebut adalah gambaran tentang masa depan yang ingin dicapai.

Adapun visi dari PT. Ogata Indonesia yaitu :

1. Untuk menjadi pimpinan pasar dikategori produk utama perusahaan.


38

2. Menjadi yang terbaik dalam industri Plastik Injection di Indonesia yang


mementingkan kepuasan pelanggan.

3. Membangun masyarakat industri yang adil dan makmur, hormat akan


martabat manusia yang bertanggung jawab atas keseimbangan lingkungan
hidup.

3.1.3 Misi PT. Ogata Indonesia


Jika visi adalah gagasan mengenai tujuan utama, maka misi adalah
tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mencapai visi tersebut. Misi juga
bisa dikatakan sebagai penjabaran sebuah visi. Misi PT. Ogata Indonesia :

1. Memproduksi berbagai jenis produk plastik injection yang sesuai


kebutuhan industri automotif dengan mutu, harga dan pasokan yang
berdaya saing tinggi melalui pengelolaan yang professional demi kepuasan
pelanggan.

2. Menjalin kemitraan kerjasama dengan pemasok dan penyalur yang


saling menguntungkan.

3. Berkontribusi kepada masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja,


dukungan pembinaan sosial dan lingkungan.

4. Mendidik kaum muda menjadi tenaga profesional yang memiliki


kemampuan teknik dan tanggung jawab moral.
39

3.1.4 Struktur Organisasi

Direktur

Manager Manager Manager Manager Manager

QA/QC Produksi PPIC & Gudang GA MTC

Gambar 3.1
Struktur Organisasi

3.1.5 Uraian Pekerjaan


Uraian pekerjaan (job description) adalah pernyataan tertulis yang
menjelaskan tanggung jawab dan kualifikasi untuk pekerjaan tertentu,
berdasarkan analisis pekerjaan. Uraian pekerjaan biasanya meliputi tugas-
tugas, gambaran posisi dan kepada siapa karyawan melapor. Berikut ini
adalah uraian pekerjaan berdasarkan Stuktur Organisasi PT.Ogata
Indonesia:

1. Direktur
Tugas dan Tanggung jawab Direktur :
a. Menandatangani permintaan pengeluaran kas yang jumlahnya besar dan
sifatnya sangat penting.
b. Menyusun visi dan misi perusahaan
c. Bertanggung jawab penuh atas jalannya kegiatan perusahaan.
d. Bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaaan.
e. Bertanggung jawab membimbing manajer pada semua divisi.
40

2. Quality Assurance / Quality Control


Tugas dan Tanggung jawab QA/QC :
a. Memantau, menganalisis, meneliti dan menguji perkembangan seluruh
produk yang diproduksi.
b. Memastikan barang yang diproduksi memiliki kualitas yang memenuhi
standar perusahaan.
c. Melakukan monitoring proses pembuatan produk.
d. Mendokumentasikan inspeksi dan juga tes pada produk perusahaan.
e. Merekomendasikan untuk melakukan pengolahan ulang pada produk
dengan kulitas rendah.
f. Melakukan uji tes terhadap produk untuk mengetahui tingkat kualitas
dari hasil produk.
g. Membuat analisis atau catatan sejarah dan dokumentasi produk yang
dapat digunakan untuk referensi mendatang.
3. Produksi
Tugas dan Tanggung jawab Produksi :
a. mengatur dan mengkoordinasi untuk melakukan pengoprasian mesin
produksi sesuai standar operasi mesin dalam membuat hasil produksi.
b. Menciptakan atau menghasilkan hasil produksi sesuai target pencapaian
yang ditetapkan oleh perusahaan.
c. Membuat dan menciptakan hasil produk sesuai kualitas dan kuantitas
yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
d. Mengadakan seluruh sarana kebutuhan operator mesin produksi yang
berkenaan dengan proses produksi.
4. PPIC & Gudang
Tugas dan Tanggung jawab PPIC & Gudang :
a. Membuat schedule perencanaan proses produsi sesuai kebutuhan
perusahaan.
b. Menyiapkan dan mengatur pengadaan inventori atau bahan yang di
butuhkan untuk proses produksi.
c. Mengontrol alur proses di dalam produksi sesuai schedule.
41

d. Koordinasi dengan beberapa divisi terkait pelaksanaan schedule proses


produksi.
5. General Affair
Tugas dan Tanggung jawab General Affair :
a. Mengatur dan mengkoordinasi tentang pengolahan dan penempatan
parkir kendaraan para karyawan perusahaaan.
b. Menciptakan keamanan dan kenyamanan dalam lingkungan
perusahaaan dengan mengadakan bagian badan keamanan atau security.
c. Mengatur dan mengkoordinasi pengolahan limbah atau sampah yang
dihasilkan oleh aktivitas seluruh komponen dalam perusahaan.
6. Maintenance
Tugas dan Tanggung jawab Maintenance :
a. Memperbaiki mesin produksi yang rusak secara fisik supaya mesin
segera bisa beroperasi kembali
b. Melakukan perawatan terhadap mesin produksi secara mekanik agar
tidak terjadi kerusakan yang fatal pada saat mesin sedang berproduksi
c. Memperbaiki mesin produksi dan meningkatkan kualitas dari mesin
produksi tersebut
d. Mendata dan menyiapkan part-part mesin sebagai sparepart untuk
mengantisipasi terjadinya masalah.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian


Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan disalah satu
perusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande.
Tepatnya di JL. Raya Industri Modern, Blok F No.6, Cikande, Kibin,
Barengkok, Serang, Kabupaten Serang, Banten 42185.

3.2.2 Waktu Penelitian


Waktu penelitian berlangsung selama 3 bulan, terhitung mulai
bulan Mei sampai dengan bulan Juli tahun 2022, sedangkan bulan Agustus
42

adalah waktu yang digunakan untuk ujian, perbaikan dan penggandaan


skripsi yang penulis buat.

Tabel 3.1
Jadwal Waktu Penelitian
No Kegiatan Mei Juni Juli Agustus
2022 2022
202 2022
2
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan dan
persetujuan judul
penelitian / skripsi

2 Penyusunan
instrumen penelitian

3 Penyebaran kuesioner

4 Pengujian validitas
dan perhitungan
Reliabilitas
5 Penentuan sampel
6 Pengumpulan data
7 Pengolahan data dan
analisis data
8 Penulisan skripsi
9 Ujian sidang skripsi
10 Perbaikan dan
penggandaan skripsi

3.3 Metode Penelitian


43

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk


mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Ini berarti untuk
mendapatkan data yang valid dalam penelitian haruslah berlandaskan
keilmuan, yaitu rasional, empris dan sistematis. Berdasarkan keterangan di
atas, penulis akan menjabarkan metode yang akan digunakan untuk
memperoleh hasil yang valid.

3.3.1 Pendekatan Penelitian


Agar penelitian lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang di
inginkan, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengolah
data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian, dimana data kuantitatif
menurut sugiono merupakan data penelitian berupa angka-angka dan
analisisnya menggunakan statistik sebagai alat uji perhitungan. 34
Pendekatan kuantitatif, yaitu pencarian data atau informasi dari realitas
permasalahan yang ada dengan mengacu pada pembuktian konsep atau
teori yang digunakan.

3.3.2 Tipe Penelitian


Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe deskriptif yang
dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai
masalah-masalah yang diteliti, menginterpresentasikan serta menjelaskan
data secara sisematis. Dasar penelitian ini adalah survey, yaitu pembagian
kuesioner kepada responden yang berisi pertanyaan-pertanyaan atau
pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan penelitian guna
memperoleh data yang objektif dan valid dalam rangka memecahkan
permasalahan yang ada.

3.4 Populasi dan Sampel


34
Sugiono, 2018, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta), hlm.13.
44

3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono, Populasi adalah wilayah generlisasi yang
terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.35 Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen
PT. Ogata Indonesia sebanyak 45 orang.

3.4.2 Sampel
Sampel merupakan sebagian data atau karakteristik dari pepulasi.
Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut.36 Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan sampel jenuh yang menjadikan semua anggota
populasi sebagai sampel, karena jumlah populasinya 45 orang.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah


menggunakan data primer dan data sekunder dengan menggunakan teknik
kuesioner.

1. Data Primer
Data yang diperoleh penelitin di lapangan, baik melalui wawancara
maupun hasil pengukuran langsung lainnya, dengan menggunakan
teknik kuesioner yaitu pertanyaan atau pernyataan tertulis (bisa
tertutup, terbuka, atau setengah terbuka) untuk mendapatkan informasi
dari responden individu, internet juga menjadi sumber data primer jika
kuesioner disebarkan melalui internet.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab.37
35
Sugiyono, 2019, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta),
hlm.126
36
Ibid, 2016, hlm.118
37
Ibid, 2017, hlm.142.
45

Dalam penelitian ini kuesioner menggunakan pertanyaan terbuka.


Kuesioner diberikan langsung kepada responden dengan melakukan
penyebaran kuesioner responden, untuk mengukur presepsi responden
digunakan skala likert. Pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner
dibuat menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari
responden. Nilai untuk skala tersebut adalah

Tabel 3.2
Bobot Kriteria Jawaban Skala Likert
Keterangan Arti Bobot
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1

2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen.38 Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya
mendukung keperluan data primer. Data sekunder mengacu informasi
yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Sumber data sekunder
adalah catatan atau dokumentasi perusahaan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu literatur.


Metode literatur dilakukan dengan mencari data informasi yang terkait
dengan penelitian ini seperti : buku, jurnal, dan sumber lainnya yang
mendukung penelitian ini.

3.5.1 Variabel Keputusan Pembelian (Y)


1. Definisi Operasional Keputusan Pembelian (Y)

38
Op.cit, 2016, hlm.225.
46

Keputusan pembelian merupakan proses dimana konsumen


melewati lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku
paska pembelian, yang dimulai jauh sebelum pembelian aktual
dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu.39

2. Kisi-kisi Instrumen Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan definisi di atas, berikut ini adalah table kisi-


kisi instrumen dari variabel “Keputusan Pembelian”.

Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Variabel Keputusan Pembelian
Definisi Indikator Nomor Jumlah Instrumen Skala
Operasiona Butir
l
Pilihan 1-3 3 Kuesioner
produk
Pilihan 4-5 2 Interval
merek
Keputusan Pilihan 6-8 3 Skala
pembelian tempat likert 1-5
penyaluran

Jumlah 9-10 2
pembelian
atau
kuantitas
Waktu 11-12 2
pembelian
Metode 13-15 3
pembayaran

39
Kotler dan Keller, 2012, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga), hlm.227.
47

Jumlah 15

3. Uji Validitas dan Uji Reabilitas


a. Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)
Uji mengukur validitas instrumen dalam penelitian ini
digunakan Rumus Korelasi Product Momen :

Dimana:

ry : Kofiseien korelasi antara item pertanyaan (X) dengan


total skor (Y)

x : Skor item pertanyaan

y : Total skor item pertanyaan

n : Jumlah sampel

Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r


hitung (hasil uji validitas) dengan nilai r table (nilai tabel) dengan
nilai signifikan 0,05. Hasil uji validitas (nilai r hitung) yang
merupakan nilai dari Corrected Item-total Corelation.

b. Uji Reabilitas Keputusan Pembelian (Y)


Untuk menguji reabilitas (kehandalan) instrumen
digunakan rumus Alpha Cronbach dengan rumus:

Keterangan:

r : Kofisien Korelasi
48

k : Jumlah Item Pertanyaan

∑σ2b : Jumlah Varian Butir

σ2t : Varian Total

3.5.2 Variabel Inovasi Produk (X1)

1. Definisi Inovasi Produk (X1)

Menurut Lukas dan Ferrell inovasi produk sebagai suatu


proses dalam membawa teknologi baru untuk digunakan guna
mengembangkan produk tersebut.40

1. Kisi-kisi Instrumen Inovasi Produk (X1)


Berdasarkan definisi diatas, berikut ini adalah tabel kisi-kisi
instrumen dari variabel “Promosi Penjualan”.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Inovasi Produk
Definisi Indikator Nomor Jum Instrumen Skala
Operasiona butir lah
l
Perluasan 1-5 5 Kuesioner
lini
Inovasi Produk baru 6-10 5 Interval
Produk
Produk 11-15 5 Skala
benar-benar likert
baru 1-5
Jumlah 15

2. Uji Validitas dan Uji Reabilitas


a. Uji Validitas Inovasi Produk (X1)
40
Lukas dan Farell. 2000, The Effect of Market Orientation on Product Innovation, Jurnal of the
Academy Marketing Science, (Vol.28, No.2).
49

Uji mengukur validitas instrumen dalam penelitian ini


digunakan Rumus Korelasi Produk Moment:

Dimana:

ry : Kofisien korelasi antara item pertanyaan (X 1) dengan total


skor (Y)

x : Skor item pertanyaan

y : Total skor item pertanyaan

n : Jumlah sampel

Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r


hitung (hasil uji validitas) dengan nilai r tabel (nilai tabel) dengan
nilai signifikansi 0,05. Hasil uji validitas (nilai r hitung) yang
merupakan nilai dari Corrected Item-total Corelation.

b. Uji Reabilitas Inovasi Produk (X1)


Untuk menguji reabilitas (kehandalan) instrumen
digunakan rumus Alpha Cornbach dengan rumus :

Keterangan:
r : Koefesien Korelasi

k : Jumlah Item Pertanyaan

∑σ2b : Jumlah Varian Butir

σ2t : Varian Total

3.5.3 Variabel CSR (X2)


1. Definisi Operasional CSR (X2)
50

CSR merupakan komitmen perusahaan untuk


meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui praktik bisnis
yang baik dan memberikan sebagian dari sumber daya perusahaan
kepada masyarakat sekitar.41 pengkajian tentang Corporate Social
Responsibility (CSR) saat ini menjadi bagian yang paling hangat
dibicarakan diberbagai tempat, baik di forum formal maupun
informal. PBB dengan Global Compact-nya terlibat aktif
mrmbantu dan mendukung Corporate Social Resonsibility (CSR)
sebagai upaya turut menciptakan kemaslahatan masyarakat dunia.42

2. Kisi-kisi Instrumen CSR (X2)

Berdasarkan definisi diatas, berikut ini adalah tabel kisi-kisi


instrumen dari variabel “CSR”.

Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen CSR
Definisi Indikator Nomor Jumlah Instrumen Skala
Operasional Birut
Secara 1-4 4 Kuesioner
umum
CSR Secara 5-8 4 Interval
sosial
Secara 9-11 3 Skala
bisnis likert 1-5
Secara 12-15 4
teknis
Jumlah 15

3 Uji Validitas dan Uji Reabilitas

41
Kotler, Philip & Nancy Lee, 2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Yogyakarta)
42
Doddy Prayogo, 2011, Socially Responsible Coporation, (Jakarta: UI-Press), hlm.65.
51

a. Uji Validitas CSR (X2)


Uji untuk mengukur validitas instrumen dalam penelitian
ini digunakan Rumus Korelasi Product Moment:

Dimana:

ry : Kofisien korelasi antara item pertanyaan (X) dengan


total skor (Y)

x : Skor item pertanyaan

y : Total skor item pertanyaan

n : Jumlah sampel

Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r


hitung (hasil uji validitas) dengan nilai r tabel (nilai tabel) dengan
nilai signifikansi 0,05. Hasil uji validitas (nilai r hitung) yang
merupakan nilai dari Corrected Item-total Corelation.

b. Uji Reabilitas CSR (X2)


Untuk menguji reabilitas (kehandalan) instrumen
digunakan rumus Alpha Cronbach dengan rumus:

c. Uji Reabilitas CSR (X2)

Untuk menguji reabilitas (kehandalan) instrumen


digunakan rumus Alpha Cronbach dengan rumus:

Keterangan:
52

r : Koefisien Korelasi

k : Jumlah Item Pertanyaan

∑σ2b : Jumlah Varian Butir

σ2t : Varian Total

Adapun pedoman untuk menentukan derajat reabilitas


adalah sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel 3.6
Derajat Reliabilitas
Rii Derajat Reliabilitas
<0,2 Sangat rendah
0,2 ≤ rii < 0,4 Rendah
0,4 ≤ rii < 0,7 Sedang
0,7 ≤ rii < 0,9 Tinggi
0,9 ≤ rii < 1,0 Sangat tinggi
Standar minimal kehandalan adalah rii = 0,7

3.6 Teknik Analis Data

3.6.1 Analisis Deskriptif


Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistic
deskriptif digunakan untuk mempermudah mengetahui dan menghitung
jenis pekerjaan dan usia responden secara pasti agar dapat disimpulkan
sebagaimana yang dijelaskan dalam penelitian ini.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model
regresi linier berganda yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini
memenuhi asumsi klasik atau tidak.
53

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel


diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Salah satu cara untuk
melihat normalitas ialah dengan Normal P – Plot, pada prinsipnya
normalitas dapat di deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada
sumbu diagonal dari residualnya. Jika titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas, sedangkan jika titik-titik tidak mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogram, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Selain menggunakan uji Normal P-Plot, penelitian ini juga menggunakan
Teknik uji Kolmogorov-Smirnov dengan pedoman sebagai berikut :

a) Hipotesis diterima apabila p value (Sig) >= 0.05


b) Hipotesis ditolak apabila p value (Sig) <= 0.05

1. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dapat dideteksi dengan menghitung kofisien


ganda dan membandingkannya dengan kofisien kolerasi antar variabel
bebas. Uji multikolinearitas dilakukan dengan uji regresi, dengan nilai
patokan VIF (Variance Inflation Factor) dan koefisien kolerasi antar
variabel bebas. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF suatu variabel bebas > 10,00,
maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas tersebut terjadi
multikolinearitas.
b. Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF suatu variabel bebas > 10,00,
maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas tersebut terjadi
multikolinearitas.
2. Uji Heteroskedastisitas
54

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model


regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada
atau tidaknya heteroskedastisitas adalah menggunakan metode spearman
rank dengan melihat bila P lebih dari 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara variabel gangguan satu


observasi dengan variabel gangguan observasi lain. Autokorelasi ini sering
muncul pada data time series. Metode yang sering dipakai adalah metode
Durbin-Watson.

3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda


Metode analisis yang digunakan adalah model regresi linier
berganda. Analisis regresi linier berganda bermaksud meramalkan
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila
dua atau lebih variabel independen sebagai faktor preditor dimanipulasi
(dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan
bila jumlah variabel independennya minimal dua. Persamaan regresi linier
berganda yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

y = Keputusan Pembelian

a = Koefisien Konstanta
55

b1,b2 = Koefisien Regresi

X1 = Inovasi Produk

X2 = Iklan

ε = Error Variabel Gangguan

3.6.4 Rancangan Pengujian Hipotesis


1. Uji t (Uji Parsial)

Uji t (t-test) melakukan terhadap koefisien regresi secara parsial,


pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial
antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan
mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan.
Adapun menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t = Distribusi t

r = Koefisien korelasi parsial

r2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah data

(t-test) hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan t


tabel dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang
digunakan adalah sebagai berikut:

- H0 diterima jika nilai t hitung ≤ t tabel atau sig > a


- H0 ditolak jika nilai t hitung ≥ t tabel atau sig < a
56

Bila terjadi penerimaan H0 maka dapat disimpulkan bahwa tidak


terdapat pengaruh signifikan, sedangkan bila H 0 ditolak artinya terdapat
pengaruh yang signifikan.

Rancangan pengujian hipotesis statistik ini untuk menguji ada


tidaknya peran antara variabel independent (X) yaitu Inovasi Produk (X 1),
Corporation Social Responsibility (X2), Terhadap keputusan pembelian
(Y). Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah :

- H0 : β = 0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan.


- Ha : β ≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan

2. Uji F ( Pengujian secara simultan)

Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan.


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui peran semua variabel
independen yang terdapat di dalam model secara bersama-sama (simultan)
terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk menguji signifikan
tidaknya pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terkait.
Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikan peran
promosi penjualan dan iklan terhadap keputusan pembelian secara
simultan dan parsial dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

r2 = Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota data atau kasus


57

F hasil perhitungan ini dibandingkan dengan yang diperoleh


dengan menggunakan tingkat resiko atau signifikan level 5% atau dengan
degree freedom = k (n-k-1) dengan kriterian sebagai berikut :

- Ditolak jika F hitung > F tabel atau nilai sig < a


- Ditolak jika F hitung < F tabel atau nilai sig > a

Jika terjadi penerimaan, maka dapat diartikan tidak berperan


signifikan model regresi berganda yang diperoleh sehingga mengakibatkan
tidak signifikan pula peran dari variabel-variabel bebas secara simultan
terhadap variabel terikat.

3. Uji Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa


jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel independen
terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan
dengan nilai adjusted R2 dari model regresi digunakan untuk mengetahui
besarnya variabelitas variabel dependen yang ada dapat di jelaskan oleh
variabel-variabel bebasnya.

3.7 Hipotesis Statistik


1. Hipotesis pertama

a. H0 : H1 = 0 Tidak ada pengaruh signifikan inovasi produk


terhadap keputusan pembelian sparepart pada PT. Ogata Indonesia.

b. Ha : H2 ≠ 0 Ada pengaruh signifikan antara inovasi produk


terhadap keputusan pembelian sparepart pada PT. Ogata Indonesia.

2. Hipotesis kedua

a. H0 : H2 = 0 Tidak ada pengaruh signifikan corporate social


responsibility terhadap keputusan pembelian sparepart pada PT.
Ogata Indonesia.
58

b. Ha : H2 ≠ 0 Ada pengaruh signifinkan corporate social


responsibility terhadap keputusan pembelian sparepart pada PT.
Ogata Indonesia.

3. Hipotesis ketiga

a. H0 : H3 = 0 Tidak ada pengaruh signifikan inovasi produk dan


corporate sosial responsibility secara bersama-sama terhadap
keputusan pembelian sparepart pada PT. Ogata Indonesia.

b. Ha : H3 ≠ 0 Ada pengaruh signifikan inovasi produk dan


corporate social responsibility terhadap keputusan pembelian
sparepart pada PT. Ogata Indonesia.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data


Deskripsi data adalah gambaran data yang digunakan dalam suatu
penelitian. Dalam deskripsi data ini peneliti mencoba untuk mengetahui
gambaran atau kondisi responden yang menjadi sampel dan penelitian.
Dari pengumpulan data kuesioner, hasil jawaban responden dengan jumlah
sampel yaitu sebanyak 45 karyawan pada PT. Ogata Indonesia.

4.1.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden adalah untuk memberikan gambaran yang


ingin diketahui mengenai keadaan diri responden yang menjadi sampel
dalam penelitian.

4.1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Responden adalah karyawan PT. Ogata Indonesia yang berjenis
kelamin, identitas yang di dapat dari penyebaran kuesioner, adapun
responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase%
1 Laki-laki 21 46,7%
2 Perempuan 24 53,3%
Jumlah 45 100%
Sumber : Data Primer yang diolah tahun 2022

Berdasarkan dari hasil kuesioner yang disebarkan dapat dilihat


bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 21 responden
dengan tingkat presentasi 46,7% dan responden dengan berjenis kelamin
perempuan sebanyak 24 responden dengan tingkat presentase 53,3%.
60

4.1.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


Adapun responden berdasarkan pendidikan yang didapat dari
penyebaran kuesioner kepada responden karyawan PT. Ogata Indonesia,
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi Presentase%
1 SMA/SMK 17 37,8%
2 Stara 1 28 62,2%
3 Stara 2 0 0%
Jumlah 45 100%
Sumber : Data Primer yang diolah tahun 2022

Berdasarkan pendidikan, responden yang menempuh pendidikan


SMA/SMK sebanyak 17 responden dengan tingkat presentase 37,8%
pendidikan stara S1 sebanyak 28 responden dengan tingkat presentase
62,2% dan pendidikan jenjang S2 sebanyak 0 responden dengan tingkat
presentase 0%.

4.1.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja


Adapun responden berdasarkan lama bekerja yang didapat dari
penyebaran kuesioner kepada responden karyawan PT. Ogata Indonesia,
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No Lama Frekuensi Presentase
Bekerja
1 0-2 7 15,6%
2 3-5 16 35,6%
3 6-9 22 48,8%
Jumlah 45 100%
61

Berdasarkan lama bekerja, responden dengan lama bekerja 0-2


tahun sebanyak 7 responden dengan tingkat presentase 15,6%, responden
dengan lama bekerja 3-5 tahun sebanyak 16 responden dengan tingkat
presentase 35,6%, dan responden dengan lama bekerja 6-9 tahun sebanyak
22 responden dengan tingkat presentase 48,8%.

4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian


Analisis deskriptif variabel merupakan gambaran varibel yang
diperoleh berdasarkan jawaban responden mengenai pertanyan-pertanyaan
yang didasarkan pada indikator yang diteliti.

4.1.2.1 Total Jawaban Atas Variabel Kinerja Karyawan


Berikut hasil tanggapan terhadap variabel kinerja karyawan dapat
di jelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.4
Tanggapan Responden Variabel Keputusan Pembelian
Res 1 63 Res 16 43 Res 31 44
Res 2 55 Res 17 52 Res 32 38
Res 3 58 Res 18 41 Res 33 44
Res 4 51 Res 19 42 Res 34 45
Res 5 46 Res 20 48 Res 35 51
Res 6 47 Res 21 44 Res 36 25
Res 7 43 Res 22 54 Res 37 45
Res 8 49 Res 23 51 Res 38 44
Res 9 50 Res 24 53 Res 39 49
Res 10 47 Res 25 62 Res 40 54
Res 11 47 Res 26 53 Res 41 54
Res 12 47 Res 27 48 Res 42 51
Res 13 48 Res 28 41 Res 43 34
Res 14 46 Res 29 52 Res 44 30
Res 15 53 Res 30 58 Res 45 47
Sumber: Data Primer yang dioleh tahun 2022
62

4.1.2.2 Analisis Deskriptif Keputusan Pembelian


Hasil analisis uji validitas dapat dilihat dari hasil pegolahan data
dengan program SPSS Versi 22, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari
tabel berikut ini :
Tabel 4.5
Hasil Statistik Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Statistics
Keputusan Pembelian
N Valid 45
Missing 0
Mean 47.7111
Std. Error of Mean 1.08972
Median 48.0000
Mode 47.00
Std. Deviation 7.31009
Variance 53.437
Kurtosis 1.760
Std. Error of
.695
Kurtosis
Range 38.00
Minimum 25.00
Maximum 63.00
Sum 2147.00

Sumber: Data SPSS V22

Berdasarkan hasil tabel deskripsi statistik ketahui bahwa jumlah


observasi dalam penelitian ini sebanyak 45. Nilai keputusan pembelian
tertinggi dalam penelitian ini sebesar 63 dan terendah 25 sementara itu,
rata-rata nilai keputusan pembelian dalam penelitian ini adalah 47,71.
63

Grafik 4.1 Histogram

Sumber: Data SPSS V22

Dari tabel di atas juga dapat dilihat bentuk Histogram dari variabel
keputusan pembelian, dimana dari Histogram tersebut dapat diketahui
bahwa sebagian besar variabel keputusan pembelian menyebar pada
kisaran 45-50.

4.1.2.3 Total Jawaban Atas Variabel Inovasi Produk


Berikut ini hasil tanggapan terhadap variabel kinerja karyawan
dapat di jelaskan sebagai berikut:
64

Tabel 4.6
Tanggapan Responden Variabel Inovasi Produk
Res 1 64 Res 16 43 Res 31 44
Res 2 55 Res 17 52 Res 32 38
Res 3 50 Res 18 41 Res 33 44
Res 4 44 Res 19 42 Res 34 45
Res 5 54 Res 20 48 Res 35 51
Res 6 58 Res 21 44 Res 36 25
Res 7 47 Res 22 54 Res 37 45
Res 8 42 Res 23 51 Res 38 44
Res 9 43 Res 24 53 Res 39 49
Res 10 47 Res 25 62 Res 40 54
Res 11 53 Res 26 53 Res 41 54
Res 12 41 Res 27 48 Res 42 51
Res 13 45 Res 28 41 Res 43 34
Res 14 49 Res 29 52 Res 44 30
Res 15 54 Res 30 58 Res 45 47
Sumber: Data SPSS V22

4.1.2.4 Analisis Deskreptif Inovasi Produk


Hasil analisis uji validitas dapat dilihat dari hasil pengolahan data
dengan program SPSS versi 22, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari
tabel berikut ini:

Tabel 4.7
65

Hasil Statistik Deskriptif Variabel Inovasi Produk (X1)

Statistics
Inovasi Produk
N Valid 45
Missing 0
Mean 50.3556
Std. Error of Mean 1.33868
Median 50.0000
Mode 50.00a
Std. Deviation 8.98017
Variance 80.643
Kurtosis -.153
Std. Error of
.695
Kurtosis
Range 35.00
Minimum 34.00
Maximum 69.00
Sum 2266.00
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown Sumber: Data SPSS
V22

Berdasarkan hasil tabel deskripsi statistik diketahui bahwa jumlah


observasi dalam penelitian ini sebanyak 45. Nilai inovasi produk tertinggi
dalam penelitian ini sebesar 69 dan terendah sebesar 34 sementara itu,
rata-rata nilai inovasi produk dalam penelitian ini 50,35.

Grafik 4.2 Histogram


66

Sumber:
Data SPSS
V22

Dari tabel di atas juga dapat dilihat bentuk Histogram dari variabel
inovasi produk, dimana dari Histogram tersebut dapat diketahui bahwa
sebagian besar variabel inovasi produk menyebar pada kisaran 45-60.

4.1.2.5 Total Jawaban Atas Variabel CSR


Berikut hasil tanggapan terhadap variabel Corporate Social
Responsibility dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.8
67

Tanggapan Responsibility Variabel CSR


Res 1 64 Res 16 46 Res 31 36
Res 2 52 Res 17 56 Res 32 48
Res 3 57 Res 18 43 Res 33 48
Res 4 47 Res 19 42 Res 34 40
Res 5 36 Res 20 44 Res 35 42
Res 6 51 Res 21 49 Res 36 55
Res 7 36 Res 22 47 Res 37 49
Res 8 48 Res 23 47 Res 38 42
Res 9 49 Res 24 51 Res 39 44
Res 10 38 Res 25 64 Res 40 46
Res 11 42 Res 26 52 Res 41 56
Res 12 56 Res 27 57 Res 42 43
Res 13 50 Res 28 41 Res 43 42
Res 14 44 Res 29 34 Res 44 44
Res 15 46 Res 30 51 Res 45 49
Sumber: Data Primer yang diolah tahun 2

4.1.2.6 Analisis Deskriptif CSR


Hasil analisis uji validitas dapat dilihat dari hasil pengolahan data
dengan program SPSS versi 22, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari
tabel berikut ini:

Tabel 4.9
Hasil Statistik Deskriptif Variabel CSR (X2)
68

Statistics
CSR
N Valid 45
Missing 0
Mean 47.2000
Std. Error of Mean 1.03064
Median 47.0000
Mode 42.00
Std. Deviation 6.91375
Variance 47.800
Kurtosis .146
Std. Error of
.695
Kurtosis
Range 30.00
Minimum 34.00
Maximum 64.00
Sum 2124.00
Sumber: Data SPSS V22

Berdasarkan hasil tabel deskripsi statistic diketahui bahwa jumlah


observasi dalam penelitian ini sebanyak 45. Nilai motivasi tertinggi dalam
penelitian ini sebesar 64 dan terendah sebesar 34, rata-rata nilai CSR
dalam penelitian ini sebesar 47,20.

Grafik 4.3
69

Histogram

Sumber: Data SPSS V22

Dari tabel di atas juga dapat dilihat bentuk histogram dari variabel
CSR, dimana dari histogram tersebut dapat diketahui bahwa sebagian
besar variabel CSR menyebar pada kisaran 45-50.

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis

4.2.1 Uji Normalitas


Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Deteksi adanya normalitas adalah
dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.
Uji normalitas data merupakan syarat yang harus terpenuhi sebelum
dilakukan analisis korelasi. Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan bantuan program SPSS Versi 22 diperoleh hasil uji
normalitas data sebagai ditunjukan pada tabel uji kolomogrov Smirnov:
70

Gambar 4.1 Grafik Normalitas P-Plot

Sumber: Data SPSS V22

Tabel 4.10
Uji Normalitas Data Dengan Kolmogrov-Smirnov
71

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardize
d Residual
N 45
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std.
5.17874046
Deviation
Most Extreme Absolute .130
Differences Positive .063
Negative -.130
Test Statistic .130
Asymp. Sig. (2-tailed) .054c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Data SPSS V22

Berdasarkan output di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi


sebesar 0,054 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data
yang diuji berdistribusi normal.

4.2.2 Uji Multikolinearitas


Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolonieritas, yaitu adanya
hubungan linier antara variabel independen dalam model regresi. Syarat
yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya
multikolinearitas. Dalam penelitian ini akan dilakukan uji
multikolinearitas dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF)
pada model regresi, pada umumnya jika VIF < 10 dan nilai persoalan
multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

Tabel 4.11
Uji Multikolinearitas
72

Coefficientsa
Unstandardized Standardized 95.0% Confidence Collinearity
Coefficients Coefficients Interval for B Statistics
Std. Lower
Model B Error Beta T Sig. Bound Upper Bound Tolerance VIF
1 (Constant) 9.712 6.457 1.504 .140 -3.318 22.742
Inovasi
.482 .091 .592 5.285 .000 .298 .666 .951 1.051
Produk
CSR .291 .118 .275 2.454 .018 .052 .530 .951 1.051
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Nilai VIF dari variabel inovasi produk dan corporate social responsibility
sebesar 1,051. Dan Tolerance sebesar 0,951 lebih besar dari 10 sehingga tidak ada
masalah multikolinearitas.

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya


penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas, maka
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
Scatterplot, dengan dasar analisis sebagai berikut:

a. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. jika ada pola yang jelas, secara titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Berikut grafik scatterplot yang akan menunjukkan ada atau


tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
73

Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisistas
Dari scatteplot diats, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
serta tersebar diatas maupun bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disumpulkan bahwa tidak ada terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi.

Tabel 4.12
Hasil uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
74

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.391 3.841 1.143 .259
Inovasi Produk -.087 .054 -.244 -1.606 .116
CSR .085 .070 .184 1.209 .233
a. Dependent Variable: RES_2
Sumber: Data SPSS V22

Berdasarkan output diatas diketahui bahwa nilai signifikasi


variabel Inovasi Produk sebesar 0,116 dan variabel CSR sebesar 0,233
dimana nilai keduanya lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa data yang digunakan didalam model penelitian tidak mengalami
masalah heteroskedastisitas.

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda Variabel (X1) Dan (X2) Terhadap Y
Pengujian dilakukan untuk mengetahui arah hubungan dari
variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui model
regresi dari Inovasi Produk dan Corporate Social Responsibility terhadap
Keputusan Pembelian digunakan bantuan program SPSS yang
mengasilkan output sebagai berikut:

Tabel 4.13
Hasil Uji Regresi Berganda
75

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 9.712 6.457 1.504 .140
Inovasi Produk .482 .091 .592 5.285 .000
CSR .291 .118 .275 2.454 .018
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Data SPSS V22

Berdasarkan Tabel 4.13 diatas, dapat ditulis persamaan regresi


sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2
Y = 9,712 + 0,482 X1 + 0,291 X2
Keterangan:
Y = Variabel Dependen (Keputusan pembelian)
A = Konstanta (9,712)
B1 = Koefisien Regresi Inovasi Produk (0,482)
B2 = Koefisien Regresi CSR (0,291)
X1 = Inovasi Produk
X2 = Corporate Social Responsibility
Sesuai dengan persamaan garis regresi yang diperoleh, maka
model regresi tersebut dapat diinterpresentasikan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 9,712 artinya jika (X1) dan (X2) nilai adalah nol,
maka (Y) adalah 9,712.
b. Nilai koefisien regresi variabel (X1) bernilai positif 0,482 artinya jika
variabel (X2) nilainya tetap dan variabel (X1) mengalami kenaikan 1
kali atau 100% maka (Y) mengalami kenaikan sebesar 0,482 satu-
satuan.
c. Nilai koefisien regresi variabel (X 2) bernilai positif adalah sebesar
0,291 artinya jika variabel (X1) nilainya tetap dan (X2) megalami
76

kenaikan 1 kali atau 100% maka (Y) mengalami kenaikan sebesar


0,291 satu-satuan.

4.2.5 Analisis Korelasi (X1) Dan (X2) Terhadap (Y)

Untuk mengalami tingkat hubungan dari Inovasi Produk dan CSR


terhadap keputusan pemelian dapat dilihat dari output korelasi person
dibawah ini:
Tabel 4.14
Korelasi (X1) dan (X2) terhadap (Y)

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
1 .706a .498 .474 5.30061
a. Predictors: (Constant), CSR, Inovasi Produk
Sumber: Data SPSS V22

Berdasarkan tabel diatas nilai korelasi antara Inovasi produk dan CSR
terhadap keputusan pembelian sebesar 0,706. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa antara variable Inovasi Produk (X 1) dan CSR (X2) terhadap keputusan
pembelian (Y) mempunyai hubungan yang sangat kuat 70,6%.

4.2.6 Analisis Koefisien Determinasi (X1) Dan (X2) Terhadap (Y)

Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel Inovasi Produk


(X1) dan CSR (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) yang dinyatakan
dalam presentase yang diketahui melalui koefisien determinasi. Hal ini
dapat dilihat model summary yang dihasilkan dengan menggunakan
software SPSS Versi 22.

Tabel 4.15
Koefisien Determinasi (X1) Dan (X2) Terhadap (Y)
77

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .706 .498 .474 5.30061
a. Predictors: (Constant), CSR, Inovasi Produk
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa nilai koefisien


determinasi (R2) sebesar 0,496 selanjutnya digunakan perhitungan
koefisien determinasi (KD) untuk mengetahui besarnya arahan variabel
Inovasi Produk dan CSR dalam menerangkan variabel keputusan
pembelian.
KD = R2 x 100%
KD = (0,496)2 x 100%
= 0,496 x 100%
= 49,6%
Hal ini dapat disimpulkan bahwa Inovasi Produk (X 1) dan CSR
(X2) memberikan kontribusi sebesar 49,6% terhadap keputusan pembelian
(Y)
4.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
tersebut signifikan atau tidak maka untuk mengetahui hipotesis tersebut
dilakukan pengujian sebagai berikut:

4.3.1 Uji-t
Uji-t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu inovasi
produk dan CSR terhadap keputusan pembelian secara parsial seperti
ditunjukan tabel dibawah ini.

Tabel 4.16
Hasil Uji-t
78

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 9.712 6.457 1.504 .140
Inovasi
.482 .091 .592 5.285 .000
Produk
CSR .291 .118 .275 2.454 .018
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Data SPSS V22

1. Untuk menguji variabel inovasi produk terhadap keputusan pembelian


dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a. Memutuskan hipotesis statistik
Ho : β1 = 0 tidak ada pengaruh signifikan antara inovasi produk
terhadap keputusan pembelian.

H1 : β1 = 0 terdapat pengaruh signifikan antara inovasi produk


terhadap keputusan pembelian.

b. Menentukan ttabel menentukan taraf nyata (a) =0,05. Derajat bebas


(df) =n-k =45-2 =43, maka nilai ttabel yaitu (a: df) = t (0,05:43) =
(tabel distribusi t) 1,681
c. Menentukan besarnya thitung besarnya dicari dengan bantuan
program SPSS maka diperoleh hasil thitung sebesar 5,285.
d. Kriteria pengujian
Ho diterima dan H1 ditolak bila : thitung < ttabel
Ho ditolak dan H1 diterima bila : thitung > ttabel.
Karena nilai t hitung > ttabel ( 5,285 > 1,681) maka Ho ditolak
dan H1 diterima. Berdasarkan uji signifikansi diperoleh bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara inovasi produk terhadap
keputusan pembelian.
79

2. Untuk menguji variabel CSR terhadap keputusan pembelian dilakukan


dengan langkah-langkah berikut:
a. Merumuskan hipotesis statistic
Ho : β2 = 0 tidak terdapat pengaruh antara variable CSR terhadap
keputusan pembelian.
H1 : β2 = 0 terdapat pengaruh antara CSR terhadap keputusan
pembelian.
b. Menentukan ttabel
Menentukan taraf nyata (a) = 0,05. Derajat bebas (df) = n-k = 45-2
= 43, maka nilai ttabel yaitu t (a:df) = t(0,05:43) = (tabel distribusi t)
1,681.
c. Menentukan besarnya thitung besarnya dicari dengan program SPSS
maka diperoleh hasil thitung sebesar 2,454.
d. Kriteria pengujian
Ho diterima dan H1 ditolak bila : thitung < ttabel
Ho ditolak dan H1 diterima bila : thitung > ttabel.

Karena nilai t hitung > ttabel (2,454 > 1.681) maka Ho ditolak dan
H1 diterima. Berdasarkan uji signifikansi diperoleh bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara CSR terhadap keputusan
pembelian.

4.3.2 Uji-f

Uji F bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu


inovasi produk dan CSR secara simultan terhadap keputusan pembelian
seperti yang ditunjukan tabel dibawah ini:
80

Tabel 4.17
Hasil Uji F
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1171.193 2 585.596 20.842 .000b
Residual 1180.052 42 28.096
Total 2351.244 44
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), CSR, Inovasi Produk
Sumber: Data SPSS V22

Untuk menguji variabel inovasi produk dan CSR terhadap keputusan


pembelian dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Merumuskan hipotesis statistik


Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara inovasi produk dan
CSR terhadap keputusan pembelian.
H1 : terdapat pengaruh yang signifikan antara inovasi produk dan CSR
terhadap keputusan pembelian.
2. Menentukan Ftabel
Menentukan taraf nyata (a) = 0,05. Derajat bebas (df) = n-k = 45-3 = 42,
maka nilai ftabel yaitu F(a:df) = F(0,05:42) = 3,214 (tabel distribusi F).
3. Menentukan besarnya Fhitung. Besarnya dicari dengan bantuan SPSS V22
maka diperoleh hasil Fhitung sebesar 20,842.
4. Kriteria pengujian
Ho diterima dan H1 ditolak bila : thitung <tabel.
Ho ditolak dan H1 diterima bila : thitung >ttabel.
Karena nilai Fhitung >Ftabel (20,842 > 3,214) maka Ho ditolak dan H1
diterima. Berdasarkan uji signifikansi diperoleh bahwa secara simultan
terdapat pengaruh yang signifikan antara inovasi produk dan CSR
terhadap keputusan pembelian.
81

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian


Setelah dilakukan berbagai uji hipotesis maka diperoleh hasil yang
akan dikemukakan dalam pembahasan ini. Dari hasil tersebut akan
menjawab pertanyaaan yang diuraikan sebelumnya dalam rumusan
masalah pada penelitian ini. Adapaun hasil dari penelitian ini diantaranta:

4.4.1 Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian


Hipotesis pertama yang diajukan menyatakan bahwa diduga
terdapat pengaruh yang signifikan inovasi produk terhadap keputusan
pembelian. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS Versi 22 diperoleh t hitung >
ttabel (5,285 > 1,681), maka Ho ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan uji
signifikansi diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
inovasi produk terhadap keputusan pembelian.

Penelitian ini sejalan dengan Bayu Adjie Saputro (2018), Analisis


Pengaruh Inovasi Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Smartphone. Bahwasannya dalam penelitian ini,
menunjukan pengaruh signifikan dari variabel inovasi produk terhadap
keputusan pembelian.

4.4.2 Pengaruh CSR Terhadap Keputusan Pembelian


Hipotesis kedua yang diajukan menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan Corporation Social Responsibility terhadap
keputusan pembelian. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS Versi 22
diperoleh nilai thitung > ttabel (2,454 > 1,681), maka Ho ditolak dan H1
diterima. Berdasarkan uji signifikansi diperoleh bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara Corporation Social Responsibility terhadap
keputusan pembelian.

Penelitian ini searah dengan yang dilakukan oleh Muhammad Fuad


Abdillah dan Agung Utama (2018) Pengaruh Green Product dan Corporate
Social Responsibility Terhadap Keputusan Pembelian Yang Dimediasi
82

Oleh Minat Beli. Bahwasanya dalam penelitian ini, menunjukan pengaruh


yang signifikan dari variabel pengaruh Corporate Social Responsibility
terhadap keputusan pembelian.

4.4.3 Pengaruh Inovasi Produk dan CSR secara bersama-sama (simultan)


Terhadap Keputusan Pembelian
Hipotesis ketiga yang diajukan menyatakan bahwa diduga terdapat
pengaruh yang signifikan Inovasi Produk dan Corporation Social
Responsibility terhadap Keputusan Pembelian sparepat pada PT. Ogata
Indonesia. Hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar
nilai korelasi antara Inovasi produk dan Corporate Social Responsibility
terhadap keputusan pembelian sebesar 0,496. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa antara variabel Inovasi Produk (X 1) dan CSR (X2)
terhadap keputusan pembelian (Y) mempunyai hubungan yang sangat
kusignifikan 49,6%.

Sedangkan F hitung sebesar 20,842 dan Ftabel sebesar 3,214.


Berdasarkan uji signifikansi diperoleh nilai Fhitung lebih besar Ftabel maka
bahwa terdapat pengaruh antara nilai Inovasi Produk dan Corporate Social
Responsibility terhadap keputusan pembelian sparepart pada PT. Ogata
Indonesia. maka hipotesis ketiga diterima yang berarti terdapat pengaruh
signifikansi antara Inovasi Produk dan Corporate Social Responsibility
terhadap keputusan pembelian spare part pada PT. Ogata Indonesia.

Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Rizky Desty


Wulandari dan Donant Alananto Iskandar (2018) Pengaruh Citra Merek
dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian pada Produk
Kosmetik. Bahwasanya dalam penelitian ini, menunjukan pengaruh yang
signifikan dari variabel bahwa Inovasi Produk dan Corporate Social
Responsibility terhadap keputusan pembelian.

4.4 Keterbatasan Penelitian


83

Penelitian ini memiliki keterbatasan, adapun keterbatasan dalam


penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada perguruan tinggi yang


berstatus swasta, sehingga masih perlu diuji kembali apakah hasil
penelitian ini dapat digeneralisasikan secara lebih luas untuk perguruan
tinggi yang berstatus tinggi
2. Penelitian ini hanya sebatas variabel Inovasi Produk dan Corporate
Social Responsibility terhadap keputusan pembelian sehingga perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang
berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.
3. Keterbatasan pengetahuan penulisan data-data pendukung lainnya
sehingga tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan atau
kesalahan baik dari segi cakupan materi, bahasa, penulisan maupun
hasil analisa.
4. Waktu yang dipergunakan dalam melakukan penelitian ada
kemungkinan ada perubahan-perubahan dikemudian hari baik jumlah
karyawan ataupun keadaan lokasi geografik penelitian.
84
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini, penulis dapat mengambil


kesimpulan bahwa:
1. Terdapat pengaruh antara Inovasi Produk Terhadap Keputusan
Pembelian hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan karena nilai
diperoleh thitung > ttabel (5,285 > 1,681), maka Ho ditolak dan H1
diterima. Dalam hal ini team marketing harus meningkatkan perannya
untuk memberikan kualitas terbaik dengan terus melakukan inovasi
produk dalam bentuk produk, bahan produk maupun kualitas produk
agar konsumen selalu merasa puas atas kualitas yang perusahaan
berikan sesuai visi perusahaan.
2. Terdapat pengaruh antara Corporate Social Responsibility terhadap
Keputusan Pembelian hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan uji t.
karena nilai nilai thitung > ttabel (2,454 > 1,681), maka Ho ditolak dan H1
diterima. Artinya team pemasaran harus lebih meningkatkan kembali
strategi yang CSR yang ada dengan lebih baik lagi. Dengan adanya
stategi CSR yang perusahaan lakukan dapat meningkatkan keinginan
konsumen untuk melakukan pembelian.

3. Secara simultan pengaruh Inovasi Produk dan Corporate Social


Responsibility terhadap Keputusan Pembelian. Karena nilai F hitung >
Ftabel (20,842 > 3,214) maka Ho ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan
kriteria uji diatas dan hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa
secara bersama-sama Inovasi Produk dan Corporate Social
Responsibility mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian
Sparepart pada PT. Ogata Indonesia. Berdasarkan tabel R 2 dapat
diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R 2) sebesar 0,496
selanjutnya digunakan perhitungan koefisien determinasi (KD) untuk
85

mengetahui besarnya arahan variabel Inovasi Produk dan CSR dalam


menerangkan variabel keputusan pembelian.

KD = R2 x 100%
KD = (0,496)2 x 100%
= 0,496 x 100%
= 49,6%

Hal ini dapat disimpulkan bahwa Inovasi Produk (X 1) dan CSR


(X2) memberikan kontribusi sebesar 49,6% terhadap keputusan pembelian
(Y). Artinya Inovasi Produk dan Corporate Social Responsibility sangat
berkaitan dan berpengaruh untuk meningkatkan keinginan konsumen
dalam melakukan keputusan pembelian kepada PT. Ogata Indonesia,
dimana perusahaan terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas agar
konsumen merasa puas dan selalu diutamakan.

5.2 Implikasi
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan yang
diambil dalam penelitian ini maka dapat disajikan impilkasi sebagai
berikut:

1. Telah teruji bahwa Inovasi Produk berpengaruh terhadap Keputusan


Pembelian. Hal ini menunjukan bahwa manajemen perusaan
khususnya team pemasaran harus memperhatikan kualitas untuk terus
berinovasi, dan sebisa mungkin produk yang dipasarkan tidak terkirim
produk NG sehingga perusahaan tidak mendapatkan claim kembali.
2. Telah teruji bahwa CSR berpengaruh penting terhadap Keputusan
Pembelian. Hal ini menunjukan bahwa manajemen perusahaan
khususnya team pemasaran harus lebih meningkatkan strategi CSR
yang ada agar strategi yang ada ini bermanfaat bagi masyarakat sosial.
86

5.3 Saran
Berdasarkan hasil pemabahasan penelitian dan kesimpulan yang
diambil dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan saran kepada
manajemen perusahaan:

1. Manajemen perusahaan PT. Ogata Indonesia diharapkan lebih


meningkatkan kualitas produk dengan melakukan inovasi produk agar
produk yang pasarkan sesuai harapan konsumen selain team pemasaran,
team produksi juga harus lebih teliti kembali dalam mengecek produk agar
tidak mengirim produk NG kepada konsumen karena itu manajemen
perusahaan harus lebih meningkatkan kualitas agar konsumen memberikan
keputusan pembelian sparepart yang mereka butuhkan kepada perusahaan
PT. Ogata Indonesia.
2. Pimpinan perusahan beserta manajemen diharapkan meninjau kembali
stategi CSR yang ada dan semoga bantuan perusahaan kepada masyarakat
tidak hanya bantuan pembangunan masjid dan pemberian kepada kaum
dhufa, tetapi perusahaan diharapkan untuk memberikan bantuan kesehatan,
jalan, UMKM dan bantuan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ali Haji Hasim, Muhammad. 2005. Bisnis Satu Cabang Jihad, Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar.

Alma, Buchori. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Jakarta:

Alfabeta.

Dhewanto, Wawan. 2014. Manajemen Inovasi, Yogyakarta: Andi Offset.

Druker. 2017. Innovation and Enterpreneurship, Burlinton: Elsevier.

Dominick, Salvatore. 2002. Managerial Economic, Jakarta: Erlangga.

F.F Shoemaker dan Rogers, E,M. 1971. Communication Of Innovation,

New York: The Free Press.

Hanatika, Fatimah Imas. 2018. Analisis Pengaruh Inovasi Produk Terhadap

Keunggulan Bersaing Pada UKM Duren Kamu Pasti Kembali Dikota

Serang, Jurnal Vol.4.

Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen,

Yogyakarta: BFFE.

Issa Beekun, Rafik. 2004. Etika Bisnis Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Juju, Dominikirus. 2010. Cara Mudah Buka Toko Online Dengan Wordpress Wp

E-Commerce, Yogyakarta: Andi Offset.

Keegan dan Green. 2015. Global Marketing, England: Education Limited.

Kotler. 2012. Dasar-dasar Pemasaran, Jakarta: Prenhalido.

Kotler dan Keller. 2011. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlangga.


Kotler dan Keller. 2016. Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT. Indeks Indonesia.

Kotler, Philip, Nancy Lee. 2008. Socially Responsible Corporation, Jakarta:

UI-Press.

Kurniasari, Rika Devi. 2018. Pengaruh Inovasi Produk, Kreativitas Produk,

Kualitas Produk, Dan Kualitas Produk Terhadap Keunggulan Bersaing,

Yogyakarta: Skripsi.

Lukas dan Ferell. 2000. The Effect Of Orientation On Product Inovation, Jurnal of

The Academy Marketing Science.

M, Suhandari. 2008. Corporate Social Responsibility, Jakarta: Sinar Grafika

Muazzinur, 2014. Perilaku Konsumsi Tren Pakaian Dikalangan Mahasisiwi Study

Pada Mahasiwi Sosiologi Fisip UNRI, Jurnal No.2 Vol.2.

Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen, Bogor: Kencan.a Prenada.

Philip, Kotler. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga.

Prayogo, Doddy. 2011. Socially Responsible Coporation. Jakarta: UI-Press.

Rudito, Bambang dan Famiola, Melia. 2013. CSR (Corporate Social

Responsibility, Bandung: Rekayasa Sains.

Suharto, Edi. 2009. Pekerjaan Sosial di dunia Industri, Memperkuat Corporate

Social Responsibility (CSR), Bandung: Alfabeta.

Suharto, Edi. 2010. CSR dan COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan di Era

Globalisasi, Bandung: Alfabeta


Sugiyono. 2015. Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: Alfabeta.

Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen Teori Dan Penerapan Pemasaran

Bogor: Ghalia Indonesia.

Tjiptono, Fandy. 2005. Manajemen Strategi, Jakarta: Andi.

Widjaja, Gunawan dan Ardi Pratama, Yeremia. 2008. Resiko Hukum dan Bisnis

Perusahaan Tanpa CSR, Jakarta: Forum Sahabat.


89

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Tugas

Lampiran 2 : ACC Judul

Lampiran 3 : Surat Penelitian Akademik / Skripsi

Lampiran 4 : Surat Terima Penelitian dari Objek penelitian

Lampiran 5 : r Tabel

Lampiran 6 : t Tabel

Lampiran 7 : f Tabel

Lampiran 8 : Form Lembar Bimbingan Skripsi


90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

SARNILA, Lahir di Serang, 15 Desember 2000, Merupakan putri pertama dari


Bapak Sanaca dan Ibu Kamsewi. Beragama Islam dan bertempat tinggal di
Kp.Sadang Sampih RT 005 RW 003 Kelurahan/Desa Sukatani Kecamatan
Cikande Kabupaten Serang Provinsi Banten 42186. Telah menyelesaikan
pendidikan Sekolah Dasar (SD Negeri Nambo Ilir) tahun 2006-2012, kemudian
melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP Negeri 1 Kibin) tahun 2012-2015,
kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA IT Bayt Al-Qur’an) tahun
2015-2018, kemudian melanjutkan studi Stara-1 (S-1) Manajemen dengan
mengambil Konsentrasi Manajemen Pemasaran pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis di Univerisitas Bina Bangsa.

Data pengalaman kerja :

 PT. Lapi Laboratories pada tahun 2019


 PT. Ogata Indonesia pada tahun 2020 hingga sekarang

Anda mungkin juga menyukai