Anda di halaman 1dari 3

Maag atau dyspepsia adalah gejala rasa tidak nyaman pada lambung berupa mual, nyeri ulu hati,

kembung, perut terasa penuh dan bersendawa. Hal ini disebabkan oleh gangguan pencernaan serta
gaya hidup yang berasal dari makan dan minuman beralkohol, berkaffein atau bersoda, stress,
kelelahan, atau makanan yang mengandung lemak dan pedas. Pengobatan farmakologi dengan
menggunakan antasida sebagai terapi lini pertama dalam pengobatan ini. Beberapa jenis antasida
yang biasa digunakan adalah garam alumunium, garam magnesium, dan natrium bikarbonat. Garam
alumnium dan kalsium karbonat dapat menyebabkan konstipasi. Sedangkan garam magnesium
dapat menyebabkan diare. Oleh karena itu, sering ditemukan sediaan antasida yang merupakan
kombinasi dari keduanya, misalnya antasida doen. Pemberian antasida bersemaan dengan obat lain
harus dihindari karena dapat mengganggu absorbsi obat lain. Pengobatan non-farmakologi untuk
pasien maag disarankan untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu terjadinya
maag, membiasakan makan dengan teratur, menghindari stress dengan berolahraga serta istirahat
yang cukup.

Seorang pasien laki-laki berusia 28 tahun datang ke apotek dengan keluhan nyeri pada bagian ulu
hati, dan mual hingga muntah. Pasien tidak memiliki riwayat maag, tidak sedang mengkonsumsi obat
lain dan tidak ada alergi obat. Pasien sedang mengalami stress karena akan menghadapi ujian skripsi
dan kurang tidur selama beberapa hari terakhir.

(Pasien datang ke apotek)

P : “Selamat siang bu”

A : “Selamat siang, selamat datang di Apotek UHAMKA. Saya Rahayu Komala apoteker yang
bertugas pada siang hari ini, ada yang bisa saya bantu?”

P : “Saya mau beli obat untuk sakit perut bu”

A : “Baik pak, sebelum merekomendasikan obat yang akan digunakan mohon izin untuk
mengajukan beberapa pertanyaan”

P : “Silahkan bu”

A : “obat yang akan dokunsumsi ini untuk siapa nantinya pak?”

P : “untuk saya sendiri”

A : “boleh diinformasikan pak untuk nama dan usianya”

P : “Taufik Gunawan, 23 tahun”

A : “Baik bapak taufik, boleh diinfokan untuk gejala yang dirasakan seperti apa?”

P : “Saya merasakan nyeri pada bagian ulu hati dan terasa mual hingga ingin muntah. Saya juga
merasakan kembung pada perut saya.”

A : “Sudah berapa lama keluhan tersebut bapak rasakan?”

P : “baru satu hari yang lalu bu”

A : “mohon maaf sebelumnya apakah bapak ada mengkonsumsi alkohol atau makanan yang
pedas?”

P : “tidak bu”

A : “maaf pak, apakah bapak sedang ada masalah atau banyak fikiran?”
P : “iya, akhir-akhir ini saya kurang tidur karena sedang mempersiapkan ujian skripsi saya”

A : “baik, apakah sebelumnya bapak sudah mengkonsumsi obat untuk meredakan rasa sakit ini?”

P : “belum mba”

A : “apakah bapak ada alergi obat?”

P : “tidak ada”

A : “apakah ada obat rutin yang sedang bapak konsumsi?”

P : “tidak ada”

A : “Baik akan saya ambilkan terlebih dahulu obatnya, silahkan bapak duduk terlebih dahulu”

(Apoteker mengambilkan obat untuk pasien)

A : “Bapak Taufik”

P : “iya bu”

(pasien menghampiri apoteker)

A : “berdasarkan gejala yang telah bapak sampaikan, saya merekomendasikan untuk menggunakan
obat antasida. Disini saya memiliki dua bentuk sediaan obat antasida yaitu berupa tablet dan
sediaan cair. Bapak terbiasa menggunakan sediaan cair atau tablet?”

P : “bedanya apa ya bu?”

A : “untuk kedua obat ini kandungannya sama, namun hanya bentuk sediaan dan harganya saja
yang berbeda. Untuk yang tablet ini harganya 7,500/strip sedangkan untuk yang cair harganya
15,000/botol.”

P : “baik bu, saya mau yang sediaan cair saja”

A : “oke pak, saya izin untuk menjelaskan terakit penggunaan obatnya terlebih dahulu ya.

untuk obat antasida cair ini diminumnya satu hari 3x sebanyak 10ml, diminum 1 jam sebelum
makan, sebelum diminum jangan lupa untuk mengocok terlebih dahulu obatnya. Jika nanti bapak
lupa meminum obatnya sebelum makan, maka obat ini bisa diminum 2 jam sesudah makan ya
pak. Apabila gejala sudah hilang, obat ini dapat langsung dihentikan pemakaianya, namun apabila
selama 1 minggu gejala tersebut tidak kunjung membaik maka bapak disarankan untuk dilakukan
pemeriksaan oleh dokter ya pak”

P : “baik bu”

A : “kemudian saya sarankan bapak juga untuk istirahat yang cukup dan juga menghindari makanan
dan minuman yang dapat memicu gejala maag seperti makanan pedas atau minuman yang
berkaffein tinggi. Rutin berolahraga untuk mengurangi stress yang dapat memicu gejala tersebut
timbul Kembali”

P : “iya bu”

A : “untuk obat ini sebaiknya bapak simpan pada suhu kamar, jangan disimpan didalam kulkas dan
terhindar dari cahaya matahari langsung”

P : “baik bu”
A : “apakah informasi dari saya sudah jelas pak atau ada yang ingin ditanyakan?”

P : “apakah obat ini ada efek sampingnya bu?”

A : “ada pak, efek samping yang timbul dapat berupa sembelit atau diare. Namun bapak tidak perlu
khawatir karena efek samping ini tidak terjadi pada setiap orang, namun bila hal tersebut terjadi
kepada bapak maka obat ini dapat dihentikan kemudian bapak disarankan untuk minum air putih
yang cukup, makan tinggi serat, olahraga teratur dan yang terpenting adalah menghindari
makanan/minuman yang dapat memicu asam lambung meningkat. Jika keluhan tersebut masih
berlanjut maka segera periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjutnya ya pak.”

P : “oke baik bu”

A : “baik, apakah ada pertanyaan lagi pak?”

P : “tidak bu, sudah cukup jelas”

A : “jika sudah cukup jelas, apakah bapak berkenan untuk menjelaskan cara pakai dan
penyimpanan obat tersebut kembali?”

P : “obat ini diminum 3x sehari sebanyak 10 ml satu jam sebelum makan atau kalau terlwat
diminum 2 jam setelah makan. Sebelum diminum obatnya harus dikocok terlebih dahulu. Obat ini
dikonsumsi sampai gejala hilang, jika dalam seminggu gejala tidak membaik saya harus periksa ke
dokter. Obat ini harus disimpan di suhu kamar dan terhindar dari cahaya matahari langsung. Obat
ini memiliki efek samping seperti diare, sembelit atau perut kembung, namun belum tentu terjadi
dan jika terjadi maka saya harus menghentikan penggunaan obat tersebut dan jika kondisi tak
kunjung membaik maka saya harus periksa lebih lanjut ke dokter.”

A : “baik pak, jika nanti ada yang ingin ditanyakan kembali silahkan menghubungi nomor yang
tertera pada kartu nama ini ya pak”

P : “baik bu, terima kasih”

A : “silahkan melakukan pembayaran dikasir sementara saya menyiapkan obatnya terlebih dahulu.

Terimakah bapak taufik atas kunjunganya, selamat siang semoga lekas sembuh”

P : “terima kasih”

Anda mungkin juga menyukai