Anda di halaman 1dari 2

Mata Kuliah : Bahan Bangunan

Pertemuan/Minggu Ke- :6
Materi : Perekat Hidrolis (Gips)

I. Cakupan Isi (Content Summary)


a. Definisi Perekat Hidrolis
b. Gips
c. Sifat-sifat Gips
d. Penggunaan Gips
e. Proses Pembuatan Gips

A. Resume materi
Bahan perekat hidrolis adalah suatu bahan yang apabila dicampur dengan air akan membentuk
pasta kemudian mengeras dan setelah mengeras tidak larut kembali dalam air. Jadi bahan perekat
hidrolis akan bersifat sebagai perekat apabila berhubungan dengan air.

Perekat hidolis yang biasa digunakan terdiri dari


1. Gips hemihidrat
2. Kapur padam
3. Puzzolan
4. Semen Portland

Gips merupakan jenis batuan endapan yang terbentuk secara kimiawi dari kapur dan sulfat yang
larut dalam tanah membentuk calsium sulfat (CaSO4 ). Gips yang dari alam merupakan senyawa
stabil berbentuk CaSO4 ½ H2O. Air yang terkandung di dalam gips itu bukan air bebas tetapi air
yang bersatu dengan molekulnya sehingga sifat dari gips alam adalah stabil.
Apabila gips alam dipanasi pada suhu di atas 100°C, maka sebagian air molekulnya terlepas dan
membentuk CaSO4 ½ H2O yang biasa disebut gips hemihidrat yang mempunyai sifat tidak stabil.
Pada pelepasan ½ H2O nya menggunakan energi panas tinggi yang tersimpan di dalam gips
hemihydrat tersebut. Gips hemihydrat yang bereaksi dengan air maka air molekul di dalam gips
kembali ke jumlah semula seperti gips alam. Akibat reaksi ini, panas yang tersimpan dalam gips
hemihydrat akan dikeluarkan dan molekul-molekul gips yang terpisah (karena pembakaran)
bersatu kembali ke bentuk stabil CaSO4 ½ H2O. Ini berarti gips mengeras setelah diberi air dan
dapat digunakan sebagai adukan.
Batuan gips (gips alam) yang dipanasi pada suhu di atas 200°C maka air hablur yang terdapat di
dalam batuan gips akan menguap dan gips akan sulit menarik air kembali. Gips ini mempunyai
sifat yang keras dan membatu dan tidak dapat digunakan sebagai bahan perekat pada adukan.
Gips ini disebut dengan gipsanhidrat (CaSO4 ).
Sifat-Sifat Gips
1. Bila gips alam dipanasi pada suhu di atas 40ºC, maka air hablurnya mulai menguap.
2. Bila gips alam dipanasi sampai suhu 130ºC - 170ºC, tidak semua air hablurnya menguap
sehingga gips mempunyai sifat cepat dapat menarik air kembali. Gips ini disebut dengan
gips hemihydrat. Gips jenis ini yang digunakan sebagai bahan perekat hidrolis
CaSO4 2H2O CaSO4 ½ H2O – 1 ½ H2O

150 oC Gips Hemihydrat

3. Bila gips alam dipanasi di atas 200ºC semua air hablurnya menguap sehingga gips
berubah monad gips anhidrida yang bersifat tidak dapat menarik air dari luar (membatu)
sehingga tidak dapat digunakan sebagai bahan perekat.

Penggunaan Gips
1. Dalam bentuk gips alam, digunakan sebagai bahan baku pembuatan semen yang berguna
untuk memperlambat proses pengerasan semen. Semen yang tidak dicampur dengan gips
alam pengerasan membutuhkan waktu 10 menit. Dengan ditambahkan gips alam,
pengerasan semen menjadi kurang lebih 60 menit.
2. Dalam bentuk gips hemihydrat, di bidang bangunan digunakan sebagai perekat untuk
membuat papan gypsum yang dicampur dengan serat, biasanya digunakan untuk plafond.

Proses Pembuatan Gips Hemihidrat

1. Batuan gips dari alam dipanasi terlebih dahulu pada suhu ± 60°C – 65°C supaya mudah
digiling menjadi tepung gips.
2. Tepung hasil gilingan kemudian dipanggang pada teromol berputar dengan suhu tidak
boleh lebih dai 170°C.
3. Pemanggangan dilakukan selama 1 jam pada suhu tetap, kemudian diangkat dan
disimpan pada tempat kering.
4. Tepung gips hasil pemanggangan digiling halus dan diayak sehingga kehalusannya lolos
pada saringan 170 mesh.
5. Tepung gips yang sudah diayak disimpan pada tempat yang tertutup rapat.
6. Gips hemihidrat yang digunakan sebagai adukan akan mengalami pengerasan dalam
waktu 5 – 10 menit.

Latihan
1. Jelaskan syarat-syarat agar gips dapat digunakan sebagai bahan perekat hidrolis !

Anda mungkin juga menyukai