Diana Hidayatuni’mah
933421419
Dianahidayatunn@gmail.com
Abstrak
Abstract
Humans must study epistemology because they are critical beings who seek
knowledge. The philosophy of knowledge known as epistemology also studies the
human sciences, particularly the science of logic, which serves as the foundation
for all other sciences and knowledge. One of the areas of systematic philosophy
that is difficult to understand simply is epistemology. the purpose of this research
is to find out the foundation of epistemology in psychology. According to
Rahmadani, the word "epistem" is a Greek word that refers to a scientific point of
view. Epistemology also looks at the definition of knowledge. While "logos"
indicates that knowledge is based on science, which covers a variety of topics,
including sources, personality, and human truth. Semantic questions, which are
concerned with the relationship between knowledge and the object of knowledge,
and philosophical epistemology, which is closely related to psychology, are the two
main categories of epistemological issues. Philosophers' ideas about the soul laid
the foundation for the development of psychology as a discipline. This research uses
a qualitative method. This research discusses the foundations of epistemology,
schools in epistemology, types of epistemology, the influence of epistemology,
psychology as a science, the history of the development of psychology, the benefits
of studying psychology, and the relationship between psychology and philosophy.
1
Junaedi,H.M &Wijaya,Pengembangan Paradigma Keilmuan Perspektif Epistemologis Islam,(
Jakarta : Kencana,2019), hal 3- 6
Manusia ideal menjaga jiwanya tetap damai sehingga tidak lagi diganggu oleh rasa
khawatir.
METODE PENELITIAN
Pendekatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi.
Dengan memilih, mengkategorikan, dan mengevaluasi teks yang relevan dari
sumber-sumber literatur, strategi ini mengidentifikasi pola, tema, atau tren yang
muncul dalam penelitian. Melalui analisis komunikasi seperti buku teks, esai, surat
kabar, novel, artikel majalah, musik, gambar iklan, dan jenis komunikasi lainnya,
para peneliti dapat menyelidiki perilaku manusia secara tidak langsung dengan
menggunakan metode ini. Dalam sebuah teks atau kumpulan teks, kata-kata,
konsep, tema, frasa, karakter, atau kalimat dapat ditemukan dengan menggunakan
analisis isi.4
PEMBAHASAN
Landasan Epistemologi
Menurut Rahmadani, kata "epistem" adalah kata dalam bahasa Yunani yang
merujuk pada sudut pandang ilmiah. Epistemologi juga melihat pada definisi
2
Tarmizi & Muhammad Ikhwan, Filsafat Hukum Sebagai Landasan Keadilan Restoratif,(Medan :
Merdeka Kreasi Grup,2021), hal 69-70
3
Zebua, Studi literatur problem based learning untuk masalah motivasi bagi siswa dalam belajar
matematika,(Gunungsitoli : Guepedia, 2020), hal 25-26
4
Mestika Zed,Metode Penelitian Kepustakaan ( Jakarta : Yayasan Pustaka Obor
Indonesia,2008),hal 170
pengetahuan. Sedangkan "logos" menunjukkan bahwa pengetahuan didasarkan
pada ilmu pengetahuan, yang mencakup berbagai topik, termasuk sumber,
kepribadian, dan kebenaran manusia. Studi tentang pengetahuan yang mengandung
simbol dan cara berpikir filosofis adalah subjek dari dasar epistemologi.
Epistemologi ini juga mempelajari tentang sumber-sumber pengetahuan,
komponen-komponennya, dan metode-metode yang digunakan untuk mencari
pengetahuan dengan cara mengumpulkan, memeriksa, dan menilai informasi dalam
rangka mengidentifikasi masalah-masalah dan jawabannya, dan kemudian
mengevaluasinya kembali. Selain itu, dapat dilihat dengan pengertian bagaimana
seseorang berpikir, bertindak, atau dapat juga disebut kepribadian manusia untuk
memahami epistemologi.5
1) Rasionalisme
8
Fuad abdul Hamied,dkk,Filsafat Ilmu: Rujukan bagi Para Calon Cendekiawan,(Bandung: UPI
PRESS,2018), hal 71
3) Epistemologi yang penting Pola pikir kritis terhadap berbagai jenis praduga,
hipotesis, dan metodologi yang ada dalam kognisi (pengetahuan dan ilmu
pengetahuan) dan yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari adalah dasar
dari epistemologi kritis, Immanuel Kant, misalnya, menyatukan
rasionalisme dan empirisme setelah mengkritik keduanya sebagai sesuatu
yang memecah belah.
Pengaruh Epistemologi
9
Nunuk listiyantic, Metodologi penelitian bahasa,(Yogyakarta : Deepublish Digital, 2023),hal 14
10
Ibid
Psikologi sebagai Suatu Ilmu
Kata psikologi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Kuno, psyche,
yang berarti "nafas", "roh", "jiwa", "pikiran", atau "mental", dan logia, yang berarti
"studi tentang". Arti harfiah psikologi adalah "studi tentang jiwa." Kesadaran
bahwa "jiwa", "roh", dan konsep-konsep lain yang memiliki sifat serupa terlalu
abstrak untuk diteliti membuat istilah psikologi berubah makna dari "studi tentang
jiwa" menjadi "studi tentang pikiran" dan akhirnya menjadi "studi tentang
perilaku". Sering kali, para ilmuwan psikologi hanya melihat permukaan dari
perilaku atau tindakan orang atau kelompok yang mereka teliti. Di sisi lain, studi
psikologis juga memperhatikan bagaimana orang memandang diri mereka sendiri
atau orang lain.11
11
Sukatin,dkk,Psikologi Manajemen,(Yogyakarta: Deepublish, 2021),hal 3-4
12
Ibid
Tujuan psikologi adalah untuk menyelidiki, merumuskan, mengklarifikasi, dan
membuat generalisasi tentang bagaimana orang berpikir dan berperilaku. 13
Jelas bahwa psikologi adalah bidang studi akademis karena kata "logy" atau
"logia" menunjukkan "studi tentang" dan "nafas", "roh", "jiwa", "pikiran", atau
"mental" dalam Psukhe. Studi ilmiah tentang mentalitas dan perilaku manusia
disebut psikologi. Penelitian tentang psikologi dan perilaku hewan juga dilakukan
secara ilmiah dengan menggunakan ilmu psikologi. Studi tentang psikologi dan
perilaku hewan semakin banyak "ditransformasikan" atau "dianalogikan" untuk
memulai atau membangun perilaku manusia, termasuk pembelajaran. 14
Psikologi pernah dipandang sebagai cabang dari ilmu pengetahuan fisik dan
filsafat hingga psikologi diakui sebagai disiplin ilmu tersendiri yang
mengeksplorasi jiwa. Aristoteles, Hippocrates, Socrates, Plato, dan para pemikir
awal lainnya telah merenungkan hakikat jiwa dan gejalanya. Filsuf Islam seperti
Imam Al Ghazali (yang meninggal pada tahun 505 H) juga membicarakan masalah
psikologis ini. Imam Fachruddin Ar-Razi, yang meninggal pada tahun 606 Hijriah.
Al Ashari dan Al Junaid Bagdadi, keduanya meninggal dunia pada tahun 324
Hijriah.15
13
Ibid
14
Ibid
15
Nurussakinah, Pengantar Psikologi dan Pandangan Al- quran Tentang Psikologi,(Jakarta :
Kencana, 2015),hal 27
menyatakan bahwa jiwa anak yang baru lahir masih seperti selembar kertas kosong
tanpa tulisan apa pun di atasnya. 16
1) Meningkatkan kesadaran akan diri sendiri Kesadaran dan alam bawah sadar
dapat dipelajari melalui psikologi. Pendidikan dini dalam mempelajari
kesadaran dapat membantu dalam menjaga kesehatan mental. Hal ini dapat
membuat kesehatan mental seseorang menjadi lebih buruk ketika mereka
tidak dapat mengendalikan aspek-aspek yang tidak menyenangkan dari diri
mereka sendiri. Sebagai contoh, seseorang yang emosional dapat
mengendalikan emosinya dengan menyadari bagaimana emosi tersebut
dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalnya; begitu juga, seseorang
yang mengalami kecemasan akan sadar diri dengan mencari kegiatan yang
dapat membantunya untuk rileks karena kecemasan dapat berdampak
negatif pada pikiran dan kesehatan mental seseorang.
2) Seseorang yang mempelajari psikologi dapat menjadi lebih peka terhadap
lingkungannya. Psikologi memeriksa kesehatan kejiwaan dan mental
seseorang, sehingga orang dapat melihat seberapa sensitifnya masalah atau
penyakit psikologis tertentu memengaruhi orang. Sebagai contoh, ibu
pascapersalinan yang menderita postpartum blues membutuhkan
16
Ibid
17
Ibid
18
Novita, dkk, Psikologi Dasar dan Perkembangan Kepribadian,(PT Global Eksekutif Teknologi :
Padang, 2022), hal 8-10
pertimbangan dari pasangan, keluarga, dan tenaga kesehatan profesional
untuk membantu mereka merawat bayinya.
3) Meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental Studi tentang jiwa atau
mental manusia dikenal sebagai psikologi. Di masa lalu, orang lebih
memperhatikan kesehatan fisik dan kurang memperhatikan kesehatan
mental. Kini, orang-orang menyadari bahwa kesehatan mental sama
pentingnya dengan kesehatan fisik karena psikologi adalah sebuah ilmu.
Banyak penyakit kesehatan mental yang mungkin disebabkan oleh mental
seseorang yang tidak dijaga sejak awal. Perubahan perilaku, seperti
penyesuaian pola makan, menarik diri dari situasi sosial, kurangnya
perawatan diri, dan berkurangnya komunikasi dengan orang lain,
merupakan indikator masalah kesehatan mental. Untuk lebih memahami
kesehatan mental dan mengidentifikasi penyakit kesehatan mental sedini
mungkin, psikologi hadir sebagai sebuah ilmu.
4) Membangun rutinitas dalam hidup Terciptanya keteraturan dalam hidup
dapat dilakukan berkat pola kebiasaan sehari-hari yang sehat. Pola
kebiasaan yang tidak teratur dapat menyebabkan stres atau depresi, yang
keduanya dapat merusak kesehatan mental. Penundaan, kurangnya
pengetahuan tentang elemen-elemen yang berkontribusi pada masalah dan
kurangnya keterampilan pencegahan, semuanya dapat berkontribusi pada
masalah kesehatan mental. Konflik juga dapat terjadi karena kurangnya
komunikasi, oleh karena itu psikologi menganjurkan komunikasi yang
efektif dan keterampilan komunikasi. Selain itu, perlu ada kepekaan
antarpribadi. Indikasi kepekaan antar pribadi adalah tidak adanya konflik
dan komunikasi yang sangat baik, yang membantu menciptakan keteraturan
dalam hidup.
5) Generasi adalah kelompok orang yang diharapkan menjadi generasi yang
baik. Psikologi memungkinkan untuk mengamati generasi melalui
pengasuhan anak dan psikologi perkembangan. Sifat-sifat seorang anak dan
bagaimana anak tersebut berkembang menjadi seseorang ditentukan oleh
pola asuh. Perkembangan sosial, emosional, kognitif, dan linguistik anak
akan dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Pola asuh yang buruk akan
berdampak negatif pada generasi berikutnya. Generasi akan menghasilkan
anak-anak yang berkualitas jika pola asuh yang diberikan sesuai dengan
tahap pertumbuhan anak.
6) Ilmu psikologi mengkaji dasar-dasar psikologis dan proses berpikir dalam
upaya pendidikan. Proses pendidikan dilakukan sesuai dengan ciri-ciri
manusia dan tahap perkembangannya. Psikologi perkembangan dan
psikologi pendidikan berjalan beriringan. Proses pendidikan tidak dapat
berjalan jika tidak memahami tahap-tahap pertumbuhan dan sifat-sifat
manusia. Sebagai ilustrasi, proses pendidikan untuk anak kecil akan berbeda
dengan proses pendidikan untuk remaja atau orang dewasa.
Dalam psikologi, jiwa dan mental merupakan hal yang dipelajari dari
manusia, namun tidak diteliti secara langsung karena bersifat abstrak dan
membatasi bagaimana jiwa dan mental tersebut bermanifestasi dan
mengekspresikan dirinya, yaitu dalam bentuk perilaku dan proses aktivitas. Filsafat,
di sisi lain, berfokus pada hakikat manusia, hakikat dirinya, dan makna kehidupan.
19
Yustiari,dkk,Psikologi Ibu dan Anak,(Padang : PT Global Eksekutif Teknologi,2023), hal 9
sehingga ada interaksi timbal balik dan saling melengkapi antara psikologi dan
filsafat. Orang dapat berargumen bahwa meskipun terpisah dari filsafat, ilmu-ilmu
tersebut tetap memiliki hubungan tertentu dengan filsafat, terutama ketika
menyangkut pertanyaan-pertanyaan tentang hakikat dan tujuan ilmu pengetahuan
(Abu Ahmadi, 2003: 28-29). Jelaslah bahwa ilmu-ilmu tersebut tidak dapat
dipisahkan dari filsafat, yang merupakan ilmu induknya. Adalah mungkin untuk
menentukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti "apa dan
siapakah manusia?" melalui observasi dan bahkan tes perilaku yang tidak memihak.
Namun, filsafat tetap harus digunakan untuk menemukan solusi akhir. 20
Dari beberapa sudut pandang di atas, jelaslah bahwa psikologi dan filsafat
sangat erat kaitannya satu sama lain. Menemukan solusi untuk pertanyaan-
pertanyaan akan sangat dibantu oleh filsafat untuk psikologi yang menangani
jiwa/mental. Di sisi lain, psikologi akan sangat membantu filsafat dalam hal
penelitiannya. Dalam hal ini, filsafat membutuhkan informasi dari psikologi untuk
membantunya lebih memahami manusia, siapa mereka, dan tanda-tanda bahwa
manusia bertindak.21
KESIMPULAN
Menurut Rahmadani, kata "epistem" adalah kata dalam bahasa Yunani yang
merujuk pada sudut pandang ilmiah. Epistemologi juga melihat pada definisi
pengetahuan. Sedangkan "logos" menunjukkan bahwa pengetahuan didasarkan
pada ilmu pengetahuan, yang mencakup berbagai topik, termasuk sumber,
kepribadian, dan kebenaran manusia. Aliran- aliran dalam epsitemologi yaitu
Rasionalisme, empirisme, kritik. Jenis jenis epistemologi yaitu metafisika,
skeptisme, kritis. Peradaban manusia terpengaruh oleh epistemologi . Semua
perkembangan teknologi yang maju adalah hasil dari pemikiran metodologis, atau
epistemologis. Penerapan pengetahuan pada berbagai aspek kehidupan dan usaha
manusia disebut sebagai psikologi. Psikologi, menurut Caplin, adalah ilmu yang
20
Ibid
21
Elce Purwandari,dkk,Teori dan Aplikasi Psikologi Umum,(Aceh : Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini, 2022), hal 88-89
mempelajari bagaimana manusia dan hewan berperilaku serta bagaimana organisasi
berperilaku ketika merespons arus dan perubahan lingkungan. Psikologi pernah
dipandang sebagai cabang dari ilmu pengetahuan fisik dan filsafat hingga psikologi
diakui sebagai disiplin ilmu tersendiri yang mengeksplorasi jiwa. psikologi dan
filsafat sangat erat kaitannya satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA
Hamied, F. A., Komar, O., & Kurniawan, E. (2018). Filsafat Ilmu: Rujukan bagi
Para Calon Cendekiawan. UPI Press.
Laily, N. A., Susanti, N. Y., Noviyanti, N. I., Putri, N. R., Nuryana, R., Patimah,
M., ... & Hanifah, I. (2023). Psikologi Ibu dan Anak. Global Eksekutif
Teknologi.
Sukatin, S. P. I., Astuti, A., Zulqarnain, S. A., Nasution, F., Nur'aini, S., & Zilawati,
S. P. I. (2021). Psikologi Manajemen. Deepublish.
Tarmizi, S. H., Muhammad Ikhwan, S. H., & Kn, M. (2021). Filsafat Hukum:
Sebagai Landasan Keadilan Restoratif. Merdeka Kreasi Group.
Wardani, N. I., Umiyah, A., Nurkhayati, A., Kusumawaty, I., Martiningsih, W., &
Jalal, N. M. (2022). Psikologi Dasar Dan Perkembangan Kepribadian. Get
Press.