Soil Movement Vulnerability Zone Based on Storie Index Method in Gajahmungkur and Surrounding
Area, Semarang City, Central Java Province
Abstrak
Kota Semarang merupakan kota yang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang pesat, namun
kota Semarang memiliki permasalahan yang serius terhadap bencana gerakan tanah berdasarkan riwayat
kebencanaannya. Daerah penelitian tersusun oleh satuan (Qtd) yang memiliki karakteristik litologi berupa
batupasir tufan, konglomerat, dan breksi vulkanik dan tersusun oleh satuan (Tmk) yang tersusun atas
litologi perselingan batulempung, napal, dan batupasir tufan serta terdapat endapat alluvium (Qa). Dengan
Breksi Vulkanik yang kemungkinan diendapkan sebagai Lahar. Kondisi geologi teknik daerah penelitian
tersusun atas empat satuan tanah yaitu satuan batuan dasar (ss,cs), satuan lempung lanauan-lanau lempung
(cm-mc), satuan lanau pasiran-lempung lanauan (ms-cm). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kondisi geologi dan geologi teknik serta menentukan zona kerentanan gerakan tanah di daerah
Gajahmungkur dengan menggunakan metode Indeks Storie yang menggunakan parameter-parameter
berupa data curah hujan, jenis tanah, kemiringan lereng dan tata guna lahan. Berdasarkan hasil perhitungan
dengan metode Indeks Storie didapatkan tingkat kerentanan gerakan tanah yang rendah pada daerah
penelitian dimana nilai dari tiap parameter yang ada memiliki nilai yang seragam, nilai tersebut kemudian
dimasukkan kedalam perhitungan dari metode Indeks Storie yang kemudian menghasilkan output berupa
Peta Kerentanan Gerakan Tanah.
Kata Kunci: kerentanan gerakan tanah, geologi teknik, indeks storie, semarang
527
Padjadjaran Geoscience Jornal. Vol. 5, No. 5, Oktober 2021: 527-537
tanah yang cukup sering terjadi karena kondisi batuan yang memiliki karakteristik perselingan
lahan yang cukup miring dan faktor curah hujan batulempung, napal, batupasir tufan,
tinggi yang akan memberikan bahaya gerakan konglomerat, breksi vulkanik, dan batugamping.
tanah yang lebih tinggi, dengan tambahan Formasi Damar (Qtd) yang memiliki
528
Zona Kerentanan Gerakan Tanah Berdasarkan Metode Indeks Storie Pada Daerah Gajahmungkur dan Sekitarnya, Kota Semarang, Provinsi
Jawa Tengah (Arfi)
digunakan berupa data kemiringan lereng, yang awalnya digunakan untuk mengklasifikan
tataguna lahan, curah hujan, dan juga jenis tanah. tanah guna keperluan tataguna lahan pertanian
berdasarkan produktivias tanamannya (Storie,
Data kemiringan lereng di dapatkan
1978; Reganold and Singer 1979). Namun pada
dengan mengolah peta Digital Elevation
perkembangannya, Indeks Storie dapat juga
Modelling (DEM) menggunakan salah satu
digunakan untuk menganalisa kerentanan
program aplikasi berbasis GIS yaitu Arc Map.
gerakan tanah (Sitorus, 1995; Arifin et al., 2006).
Data tataguna lahan didapatkan dari deliniasi
peta citra rupa bumi google earth yang dibuat Analisis metode Indeks Storie mudah
menjadi peta tataguna lahan. Data untuk dilakukan, parameter-parameter yang digunakan
parameter jenis tanah didapatkan melalui peta untuk dievaluasi yaitu:
jenis tanah Kota Semarang. Informasi data untuk
A: Kedalaman tanah dan tekstur
parameter curah hujan didapatkan dari rata-rata
B: Permeabilitas tanah
curah hujan tahunan periode 2007 – 2017 di Kota
C: Sifat Kimia Tanah
Semarang, Provinsi Jawa Tengah (Badan Pusat
D: Drainase, limpasan permukaan
Statistik Kabupaten Semarang).
E: Iklim
Pengolahan data masing-masing Indeks dihitung dengan perkalian parameter-
parameter menggunakan perangkat lunak parameter yaitu:
ArcMap 10.5, Microsoft Excel 2007, dan Adobe
Sindex= A x B x C x D x E……………….(1)
Photoshop CS6. Perhitungan tingkat kerentanan
gerakan tanah dilakukan dengan metode Indeks Metode Indeks Storie ini memiliki kelemahan
Storie (Sitorus, 1995) dengan parameter- yaitu jika salah satu parameter memiliki nilai nol,
parameter seperti tataguna lahan, kemiringan maka hasil perkalian akan menjadi nol dan tanah
lereng, jenis tanah, curah hujan yang kemudian dianggap memiliki keterbatasan fisik dan tidak
masing-masing diberikan bobot/nilai skor. sesuai untuk keperluan lahan pertanian.
Kemudian dizonasikan berdasarkan grid atau
Metode Indeks Storie ini dalam
kotak kecil (cell) berukuran 250 x 250 m di
perkembangannya telah dilakukan revisi dengan
Adobe Photoshop CS6.
menggunakan algoritma discrete dan fuzy logic
Indeks Storie untuk mendapatkan tingkatan yang lebih akurat
dan mengurangi unsur subjektifitas dalam
Indeks Storie merupakan salah satu
pemberian bobot (O’Green & Southard, 2005).
metode semi kuantitatif untuk penilaian tanah
529
Padjadjaran Geoscience Jornal. Vol. 5, No. 5, Oktober 2021: 527-537
Metode storie ini yang awal mulanya struktur dan pola pemanfaatan tanah, baik yang
digunakan untuk pengklasifikasian jenis tanah direncanakan maupun tidak, yang meliputi
untuk pertanian juga telah digunakan untuk persediaan tanah, peruntukan tanah, penggunaan
menentukan tingkat kerentanan gerakan tanah tanah dan pemeliharaannya.
menurut (Khori Sugianti et al, 2014) dengan
Data peta tataguna lahan yang digunakan
modifikasi parameter pada Indeks Storie sebagai
pada penelitian ini didapatkan dari
berikut:
deliniasi/penarikan batas tiap kelas tataguna
L= A x B/10 x C/10 x D/10 x……………(2) lahan dari peta citra rupa bumi google earth yang
kemudian dibuat menjadi peta tataguna lahan.
Keterangan:
Setelah itu dilakukan pembobotan sesuai tingkat
A: Tataguna lahan erosi sesuai dengan klasifikasi pemanfaatan
B: Kemiringan lereng lahan (Karnawati, 2003) (tabel 1).
C: Jenis tanah
D: Curah hujan
L: Kerentanan gerakan tanah
A. Tataguna lahan
530
Zona Kerentanan Gerakan Tanah Berdasarkan Metode Indeks Storie Pada Daerah Gajahmungkur dan Sekitarnya, Kota Semarang, Provinsi
Jawa Tengah (Arfi)
<2000 Kering 1
2000-2500 Sedang/lembab 2
2500-3000 Basah 3
531
Padjadjaran Geoscience Jornal. Vol. 5, No. 5, Oktober 2021: 527-537
532
Zona Kerentanan Gerakan Tanah Berdasarkan Metode Indeks Storie Pada Daerah Gajahmungkur dan Sekitarnya, Kota Semarang, Provinsi
Jawa Tengah (Arfi)
tataguna lahan, kemiringan lereng dan tingkat Landslides Vulnerability Level Using
curah hujan.
Frequency Ratio Method in Randugunting
Kesimpulan
Watershed. Journal of Chemical Information
Daerah penelitian memiliki tingkat
and Modeling, 5(3), 1–17.
kerentanan gerakan tanah sedang hingga tinggi.
Daerah yang memiliki tingkat kerentanan O’Green, A. T., and S.B. Southard, 2005. A
gerakan tanah sedang berjumlah 60% sedangkan
Revised Storie Index Modeled in NASIS. Soil
daerah dengan tingkat kerentanan gerakan tanah
tinggi 40%. Wilayah yang paling banyak Survey Horizons, 46 (3), 98-109.
Arifin, S., Carolia, I., Winarso, G., 2006. Defining Prime Farmland by Three Land
Implementasi Penginderan Jauh dan SIG Clasification System. Journal of Soil and
533
Padjadjaran Geoscience Jornal. Vol. 5, No. 5, Oktober 2021: 527-537
Sarah, D., Soebowo, E., Murdohardono, Tobing, M. H. L., Syarief, E. A., &
Mulyono, A., Setiawan, T., & Satriyo, N. A. Murdohardono, D., 2001. Penyelidikan
2012. Kajian Geologi Teknik Amblesan Geologi Teknik Amblesan Daerah Semarang
Tanah (land subsidence) di kota Semarang. dan Sekitarnya, Propinsi Jawa Tengah.
Lingkungan.
Sitorus, S., 1995. Evaluasi Sumber Daya Lahan.
Society of America.
534
Zona Kerentanan Gerakan Tanah Berdasarkan Metode Indeks Storie Pada Daerah Gajahmungkur dan Sekitarnya, Kota Semarang, Provinsi
Jawa Tengah (Arfi)
Lampiran Peta-Peta
535
Padjadjaran Geoscience Jornal. Vol. 5, No. 5, Oktober 2021: 527-537
536
Zona Kerentanan Gerakan Tanah Berdasarkan Metode Indeks Storie Pada Daerah Gajahmungkur dan Sekitarnya, Kota Semarang, Provinsi
Jawa Tengah (Arfi)
537