Anda di halaman 1dari 4

SPO

PENOLAKAN PENGOBATAN

No Dokumen
No. Revisi Halaman
RSUD
440 / 040
KABUPATEN 00 1/3
/AKP/RSUD/2023
DOMPU
Diterbitkan

Direktur RSUD Kabupaten


STANDAR
Dompu
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
16/1/2023
(SPO)

dr. H. Dias Indarko, MPPM


NIP 19650809 199603 1 003
Penolakan pengobatan merupakan suatu
keputusan pasien atau keluarga untuk memberikan
suatu penolakan terhadap pengobatan setelah
PENGERTIAN pasien atau keluarga tersebut mendapatkan
penjelasan dari dokter penanggung jawab selama
menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Dompu.
TUJUAN 1. Agar dijadikan acuan bagi seluruh tenaga
kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Dompu dalam melakukan ketentuan
tentang penolakan tindakan pengobatan
2. Memberikan gambaran mengenai hak pasien
dan keluarga dalam hal penolakan pengobatan.
3. Seluruh tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Dompu memahami dan
mengerti bahwa semua petugas kesehatan di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu
harus menghormati semua keputusan pasien
atau keluarga dalam hal penolakan pengobatan.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Dompu Nomor : 440 /145 /RSUD/2023
KEBIJAKAN
Tentang Penolakan Pengobatan pada Rumah sakit
umum daerah kabupaten dompu
PROSEDUR 1. Pasien
a. Jika pasien belum dewasa atau tidak sehat
akalnya maka yang berhak memberikan
penolakan pengobatan adalah orang tua,
keluarga, wali.
b. Bila pasien sudah menikah suami atau istri
tidak diikutsertakan dalam penolakan, pasien
harus memberikan penolakan sendiri.\
c. Apabila pasien sesudah menerima informasi
tetap menolak pengobatan yang akan
dilakukan oleh tim medis, maka penolakan
tersebut harus dilakukan secara tertulis.
Akibat dari penolakan pengobatan tersebut
menjadi tanggung jawab pasien.
d. Pasien dapat menarik kembali (dicabut) setiap
saat persetujuan yang diberikan kecuali
pengobatan yang sudah dilaksanakan dan
tidak mungkin lagi dibatalkan. Yang boleh
menarik kembali persetujuan adalah anggota
keluarga pasien, atau yang lainnya yang
berkedudukan hukum sebagai wali.
e. Penarikan atau pencabutan persetujuan
harus diberikan secara tertulis dengan
menandatangani format penolakan
pengobatan.
f. Bila pasien tetap menolak diberikan
pengobatan setelah dijelaskan kembali
tentang tujuan pengobatan serta risiko bila
pengobatan tidak dilaksanakan maka perawat
wajib mendokumentasikan pada catatan
perawatan dan melaporkan kepada dokter
yang menberikan instruksi pengobatan
tersebut.
2. Dokter atau Tim medis
a. Memberikan informasi tentang tindakan atau
pengobatan yang akan dilakukan bisa
didelegasikan tetapi tanggung jawab tetap ada
pada dokter pemberi delegasi.
b. Dokter memberikan batasan minimal
informasi yang selayaknya diberikan kepada
pasien, yaitu:
- Diagnosis dan tata cara tindakan medis
- Tujuan tindakan medis yang dilakukan
- Alternatif tindakan lain dan risikonya
- Prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan.
c. Dokter mengecek kembali informasi kepada
pasien, apakah pasien telah mengerti tentang
informasi yang diberikan.
d. Bila pasien tetap menolak diberikan
pengobatan setelah dijelaskan kembali
tentang tujuan pengobatan serta risiko bila
pengobatan tidak dilaksanakan maka perawat
wajib mendokumentasikan pada catatan
perawatan dan melaporkan kepada dokter
yang menberikan instruksi pengobatan
tersebut.
DPJP
Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap
Rekam medis
Apotek
IGD

Anda mungkin juga menyukai