NIP. 19620603 199803 2 007 Penolakan Tindakan atau pengobatan merupakan suatu keputusan pasien atau keluarga untuk memberikan suatu penolakan PENGERTIAN terhadap pengobatan setelah pasien atau keluarga tersebut mendapatkan penjelasan dari dokter penanggungjawab selama menjalani perawatan di RSUD RA Basoeni. 1. Pasien atau keluarga diharapkan dapat mengerti hak – haknya dalam menentukan pengobatan yang diperlukan terhadap dirinya selama dalam perawatan di RSUD RA Basoeni. TUJUAN 2. Pasien atau kelurga dapat mengerti tentang risiko dari keputusan yang telah diambil dalam hal menolak pengobatan yang diperlukan untuk dirinya selama perawatan di RSUD RA Basoeni. 3. Seluruh perawat RSUD RA Basoeni mampu untuk mendokumentasikan penolakan pengobatan pasien atau keluarga dalam status rekam medis pasien. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUD RA Basoeni No. 188/011/416-212/2015. Tentang Kebijakan Hak KEBIJAKAN dan Kewajiban Pasien dan Keluarga Pada RSUD RA Basoeni Kabupaten Mojokerto.. 1. Pasien. o Jika pasien belum dewasa atau tidak sehat akalnya maka yang berhak memberikan penolakan pengobatan adalah orangtua, keluarga dan wali. o Bila pasien sudah menikah suami atau istri tidak diikutsertakan dalam penolakan, pasien harus memberikan penolakan sendiri. o Apabila pasien sesudah menerima informasi tetap menolak pengobatan yang akan dilakukan oleh tim PROSEDUR medis, maka penolakan tersebut harus dilakukan secara tertulis. o Akibat dari penolakan pengobatan tersebut menjadi tanggungjawab pasien. o Pasien dapat menarik kembali (dicabut) setiap saat persetujuan yang diberikan kecuali pengobatan yang sudah dilaksanakan dan tidak mungkin lagi dibatalkan. o Yang boleh menarik kembali persetujuan adalah anggota pasien atau yang lainnya yang berkedudukan hukum sebagai wali. o Penarikan atau pencabutan persetujuan harus diberikansecara tertulis dengan menandatangani format penolakan pengobatan. PENOLAKAN TINDAKAN ATAU PENGOBATAN
No Dokumen No. Revisi Halaman
188.4/ /HPK/I/2015 01 2/2
RSUD RA BASOENI
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
PROSEDUR 10 Januari 2015 Direktur OPERASIONAL
Dr. Endang Sulistyowati, M.MKes
NIP. 19620603 199803 2 007 o Bila pasien tetap menolak diberikan pengobatan setelah dijelaskan kembali tentang tujuan pengobatan serta risiko bila pengobatan tidak dilaksanakan maka perawat wajib mendokumentasikan pada catatan perawatan dan melaporkan kepada dokter yang memberikan instruksi pengobatan tersebut.
2. Dokter atau Tim Medis.
o Memberikan informasi tentang tindakan atau pengobatan yang akan dilakukan bisa didelegasikan tetapi tanggung jawab tetap ada pada dokter pemberi delegasi. PROSEDUR o Dokter memberikan batasan minimal informasi yang selayaknya diberikan kepada pasien yaitu : Diagnosis dan tata cara tindakan medis. Tujuan tindakan medis yang dilakukan. Alternatif tindakan lain dan resikonya. Prognosis terhadap tindkan yang dilakukan. o Dokter mengecek kembali informasi kepada pasien,apakah pasien telah mengerti tentang informasi yang diberikan. o Bila pasien tetap menolak diberikan pengobatan setelah dijelaskan kembali tentang tujuan pengobatan serta risiko bila pengobatan tidak dilaksanakan maka perawat wajib mendokumentasikan pada catatan perawatan dan melaporkan kepada dokter yang memberikan instruksi pengobatan tersebut.