TUGAS BESAR
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
DEPOK
2022
DAFTAR ISI
ii
Universitas Indonesia
4.4 Analisis Gempa dengan Metode Statik Ekuivalen .................................... 30
4.5 Analisis Gempa dengan Metode Generalisasi SDOF ............................... 33
4.6 Analisis Gempa dengan Metode Respons Spektrum ................................ 36
4.6.1 Perhitungan Gaya Geser Dasar ...................................................... 36
4.6.2 Pola Ragam Getar .......................................................................... 42
4.7 Analisis Kurva 𝑷 − ∆ dan Drift ................................................................ 44
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49
iii
Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
iv
Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Universitas Indonesia
BAB 1
DESKRIPSI STRUKTUR
Universitas Indonesia
Gambar 1.2. Denah Arsitektural Bangunan Kantor
Sumber: (Olahan Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
1.5 Spesifikasi Material
Sebagai bangunan beton bertulang, material yang digunakan untuk struktur
bangunan kantor dapat dibedakan menjadi dua material, yaitu beton dan baja
tulangan.
Tabel 1.3. Spesifikasi Material Struktur
Material Mutu (MPa) Berat Jenis (kN/m3)
Beton 30 24
Baja Tulangan 420 78.5
Sumber: (Olahan Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
BAB 2
KRITERIA STRUKTUR
Universitas Indonesia
ii. Faktor Koefisien Modifikasi Respons
Tabel 2.1 Faktor R pada Sistem Dinding Penumpu, Sistem Rangka Bangunan, dan
Sistem Rangka Pemikul Momen
Universitas Indonesia
i. Penggunaan Diafragma dalam Permodelan
Universitas Indonesia
Gambar 2.5 Parameter Gerak Tanah S1 Wilayah Indonesia (Redaman Kritis 5%)
Sumber: SNI 1726, 2019
a) SNI 2847 tahun 2019 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk
Bangunan Gedung
i. Asumsi Perletakan Ujung Jauh Kolom adalah Jepit
Universitas Indonesia
Selain beban sendiri, ada pula beban superimposed dead load (SIDL). SIDL
pada struktur terdiri dari penjumlahan dari beban MEP, screed, dan
finishing lantai. Dimana beban MEP adalah sebesar 0.5 kN/m2 serta beban
screed dan finishing lantai adalah sebesar 1.2 kN/m2. Sehingga, total SIDL
yang diterima struktur adalah sebesar 1.7 kN/m2. Dengan penggunaan lift,
maka terdapat beban lift SIDL yang diberikan sebagai beban terpusat
sebesar 4 ton per gondola atau sebesar 39.23 kN. Beban dinding juga
diberikan dalam bentuk beban terbagi merata pada balok yaitu seperti
berikut ini.
a. Lantai tipikal (Lantai 1-6)
- Hebel 12.5 cm (berat jenis 750 kg/m3) = 93.75 kg/m2
(0.92 kN/m2)
- Plester tebal 3 cm (berat jenis 2200 kg/m3) = 55 kg/m2
(0.54 kN/m2)
- Tinggi lantai tipikal 4 m, sehingga dinding hebel serta
plester = 4 (0.92 + 0.54) = 5.84 kN/m.
b. Lantai LMR
- Hebel 12.5 cm (berat jenis 750 kg/m3) = 93.75 kg/m2
(0.92 kN/m2)
- Plester tebal 3 cm (berat jenis 2200 kg/m3) = 55 kg/m2
(0.54 kN/m2)
- Tinggi lantai LMR 2.2 m, sehingga dinding hebel serta
plester = 2.2 (0.92 + 0.54) = 3.21 kN/m.
Universitas Indonesia
situs E (tanah lunak). Struktur menggunakan SRPMM sehingga untuk
perhitungan desain digunakan faktor modifikasi respons 𝑅 = 5. Selain itu,
bangunan ini akan difungsikan sebagai kantor dengan kategori risiko II
sehingga untuk perhitungan desain digunakan faktor keutamaan gempa 𝐼 =
1. Gempa rencana yang digunakan adalah gempa dengan probabilitas
keruntuhan bangunan 2% dalam 50 tahun.
Bentuk umum kurva respons spektrum ditunjukkan pada Gambar 2.1 dan
dapat dinyatakan dengan persamaan:
𝑇
𝑆𝐷𝑆 (0.4 + 0.6 ), 𝑇 < 𝑇0
𝑇0
𝑆𝐷𝑆 , 𝑇0 ≤ 𝑇 ≤ 𝑇𝑆
𝑆𝑎 = 𝑆𝐷1 (2.1)
, 𝑇𝑆 < 𝑇 ≤ 𝑇𝐿
𝑇
𝑆𝐷1 𝑇𝐿
{ 𝑇2 𝑇 ≥ 𝑇𝐿
Universitas Indonesia
Nilai TL diambil dari peta transisi periode panjang TL wilayah Indonesia
yang terdapat dalam SNI 1726:2019 atau pada Gambar 2.2. Untuk wilayah kota
Jakarta didapatkan nilai periode panjang TL sebesar 20 detik.
Universitas Indonesia
BAB 3
MODELISASI BANGUNAN
Gambar 3.1Grid xy
Sumber: (Penulis, 2022)
Gambar 3.2 Denah Lantai Tipikal
Sumber: (Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
Gambar 3.4 Permodelan 3D Struktur
Sumber: (Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
Gambar 3.6 Tampak Depan
Sumber: (Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
Gambar 3.8 Spesifikasi Material Tulangan
Sumber: (Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
Gambar 3.9 Spesifikasi Balok Induk
Sumber: (Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
3.2.2 Elemen Pelat
Terdapat dua macam elemen pelat yaitu pelat lantai dan pelat tangga.
Pelat lantai didefinisikan sebagai elemen membrane dengan tebal sebesar 150
mm. Pelat tangga didefinisikan sebagai elemen shell dengan tebal sebesar 150
mm.
Universitas Indonesia
Gambar 3.12 Spesifikasi Pelat Tangga
Sumber: (Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
Gambar 3.13 Spesifikasi Kolom
Sumber: (Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
3.2.5 Penentuan Gaya Gempa
Gaya gempa di-input pada ETABS dalam bentuk kurva respons
spektrum. Berdasarkan data Desain Spektra Indonesia 2019 sesuai Gambar 3.155
diketahui nilai 𝑆𝐷𝑆 dan 𝑆𝐷1 untuk wilayah gempa di Jakarta dan kelas situs E
berturut-turut sebesar 0.79𝑔 dan 0.39𝑔 . Dari kedua nilai tersebut maka
Persamaan (2.1) dapat ditulis sebagai persamaan 𝑆𝑎 dalam variabel 𝑇:
0.67𝑔(0.4 + 3.16𝑇), 𝑇 < 0.19 𝑠
0.67𝑔, 0.19 𝑠 ≤ 𝑇 ≤ 0.95 𝑠
𝑆𝑎 = 0.64𝑔 , 0.95 𝑠 < 𝑇 ≤ 20 𝑠
𝑇
12,79𝑔
{ 𝑇2 𝑇 ≥ 20 𝑠
dan nilai yang di-input dalam ETABS untuk plot kurva respons spektrum
ditunjukkan pada Gambar 3.16.
Gambar 3.15. Kurva Respons Spektrum untuk Wilayah Gempa Jakarta dan Kelas
Situs E
Sumber: (Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, 2019)
Universitas Indonesia
Gambar 3.16. Input Kurva Respons Spektrum
Sumber: (Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
BAB 4
ANALISIS STRUKTUR
Universitas Indonesia
4.3 Cek Kategori Desain Seismik Struktur
Kategori desain seismik struktur ditentukan berdasarkan nilai 𝑆𝐷𝑆 dan
kategori risiko bangunan tersebut sesuai Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Kategori Desain Seismik Struktur
𝑇𝑎 = 0.0466ℎ0.9 (4.1)
h 26.2 m
Perhitungan 0.881 detik
Ta
Batas atas 1.4 detik
Universitas Indonesia
𝐶𝑠 harus memenuhi interval:
𝑆𝐷1 𝐼𝑒
𝐶𝑠 ≤ ( ) (4.3)
𝑇𝑎 𝑅
SDS 0.67g
SD1 0.64g
Ta 0.881 detik
Ie 1
R 5
Perhitungan 0.134
CS Batas atas 0.145
Batas bawah 0.029
𝑉 = 𝐶𝑠 𝑊 (4.6)
W 31892.6 kN
CS 0.134
V 4273.61 kN
𝐹𝑛 = 𝐶𝑣,𝑛 𝑉 (4.7)
Universitas Indonesia
𝐶𝑣,𝑛 dihitung dengan:
𝑤𝑛 ℎ𝑛 𝑘
𝐶𝑣,𝑛 = 𝑁 (4.8)
∑ 𝑤𝑖 ℎ𝑖 𝑘
𝑖=1
R 124.99 kN
6 1273.48 kN
2 340.01 kN
1 153.19 kN
Universitas Indonesia
• Menghitung gaya geser dan momen guling
Gaya geser 𝑉 dan momen guling 𝑀 yang bekerja pada lantai n struktur
berturut-turut dapat dihitung dengan:
𝑁
𝑉𝑛 = ∑ 𝐹𝑖 (4.10)
𝑖=𝑛
𝑁
𝑀𝑛 = ∑ 𝐹𝑖 (ℎ𝑖 − ℎ𝑛 ) (4.11)
𝑖=𝑛
V (kN) M (kN.m)
Atap 124.99 0
Lantai 6 1398.47 274.97
Lantai 5 2438.41 5868.83
Lantai 4 3214.15 15622.46
Lantai 3 3780.41 28479.08
Lantai 2 4120.42 43600.70
Lantai 1 4273.61 60082.37
Base 4273.61 77176.81
Universitas Indonesia
Gambar 4.1. Fungsi Bentuk Berdasarkan Rasio 𝐻/𝐷
Sumber: ()
Model kantor memiliki dimensi lebar yang berbeda antara arah
memanjang X dan melintang Y. Berdasarkan perhitungan diperoleh rasio
𝐻/𝐷 arah X dan Y berturut-turut sebesar 0.69 dan 1.46, maka fungsi
𝜋
bentuk yang digunakan untuk kedua arah adalah 𝜓 = sin (2𝐻 𝑥).
𝑚 = ∑ 𝑚𝑖 𝜓𝑖 2
∗ (4.12)
𝑖=1
𝑁
𝑘 = ∑ 𝑘𝑖 (𝜓𝑖 − 𝜓𝑖−1 )2
∗ (4.13)
𝑖=1
Universitas Indonesia
• Menghitung periode dan frekuensi alami struktur
Berdasarkan massa dan kekakuan struktur tergeneralisasi dapat diperoleh
periode dan frekuensi alami struktur:
𝑘∗
𝜔=√
𝑚∗
273749.96
𝜔=√
1768.46
𝜔 = 12.44 rad/s
2𝜋
𝑇=
𝜔
2𝜋
𝜔=
12.44
𝜔 = 0.51 s
𝐹𝑖 = Γ ∗ 𝑚𝑖 𝜓𝑖 𝐴 (4.14)
Universitas Indonesia
4.6 Analisis Gempa dengan Metode Respons Spektrum
Analisis gempa dengan metode respons spektrum dihitung dengan
bantuan software ETABS.
4.6.1 Perhitungan Gaya Geser Dasar
Pada load case beban gempa dengan respons spektrum arah X dan arah
Y, nilai scale factor (SF) awal dapat dihitung dengan:
𝐼𝑒
𝑆𝐹 𝑎𝑤𝑎𝑙 = 𝑔 (4.16)
𝑅
di mana 𝐼𝑒 adalah faktor keutamaan gempa, 𝑅 adalah koefisien modifikasi
respons, dan 𝑔 adalah percepatan gravitasi. Untuk 𝐼𝑒 = 1, 𝑅 = 5, dan 𝑔 = 9.81
m/s2, diperoleh SF awal sebesar 1.962 m/s2. Hasil analisis respons spektrum
dengan SF awal ditunjukkan pada Gambar 4.2 dan Gambar 4.3.
(a)
Universitas Indonesia
(b)
Gambar 4.2. Analisis Respons Spektrum Arah X dengan SF Awal: (a) Grafik; (b)
Tabel Nilai
Sumber: (Penulis, 2022)
(a)
Universitas Indonesia
(b)
Gambar 4.3. Analisis Respons Spektrum Arah Y dengan SF Awal: (a) Grafik; (b)
Tabel Nilai
Sumber: (Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
(a)
(b)
Gambar 4.4. Input SF Baru: (a) Arah X dan (b) Arah Y
Sumber: (Penulis, 2022)
(a)
Universitas Indonesia
(b)
Gambar 4.5. Analisis Respons Spektrum Arah X dengan SF Baru: (a) Grafik; (b)
Tabel Nilai
Sumber: (Penulis, 2022)
(a)
Universitas Indonesia
(b)
Gambar 4.6. Analisis Respons Spektrum Arah Y dengan SF Baru: (a) Grafik; (b)
Tabel Nilai
Sumber: (Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
4.6.2 Pola Ragam Getar
Berikut ini adalah pola ragam getar bangunan mode 1.
Universitas Indonesia
Gambar 4. 1 Pola ragam getar bangunan mode 1 translasi x (Ux)
Sumber: (Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
Gambar 4. 2 Pola ragam getar bangunan mode 1 translasi y (Uy)
Sumber: (Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
diperhitungkan apabila koefisien stabilitas () sama dengan atau kurang dari 0.10.
Koefisien stabilitas juga tidak boleh melebihi max. Nilai koefisien stabilitas dan
max dapat ditentukan dari dengan rumus berikut ini.
𝑃𝑥 ∆𝐼
𝜃=
𝑉𝑥 ℎ𝑠𝑥 𝐶𝑑
0.5
𝜃𝑚𝑎𝑥 = ≤ 0.25
𝛽𝐶𝑑
Universitas Indonesia
Hasil analisis simpangan antar lantai dibandingkan dengan simpangan
batas sebagai berikut:
Tabel 4.3 Simpangan Antar Lantai
Elevasi ℎ𝑠𝑥 Arah X Arah Y
Lantai Δ𝑎 (mm) Cek
(mm) (mm) (mm) (mm)
Story7 26200 2200 0,8866 3,2714 44 AMAN
Story6 24000 4000 3,652 11,228 80 AMAN
Story5 20000 4000 6,116 18,052 80 AMAN
Story4 16000 4000 8,568 24,28 80 AMAN
Story3 12000 4000 10,004 28,8 80 AMAN
Story2 8000 4000 10,472 29,028 80 AMAN
Story1 4000 4000 6,456 16,496 80 AMAN
Base 0 0 0 0 0 -
Sumber: (Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
Sumber: (Penulis, 2022)
Universitas Indonesia
Gambar 4.10 Sendi Plastis akibat Pushover Arah Y
Sumber: (Penulis, 2022)
Hasil sendi plastis akibat pushover terlihat berwarna biru tua baik arah x
maupun arah y yang berarti sendi plastisnya masuk tingkat kinerja IO (Immediate
Occupancy) sampai dengan LS (Light Safety).
Universitas Indonesia
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
• Bangunan perkantoran didesain di Jakarta (kondisi tanah lunak) dengan
sistem struktur Sistem Rangka Pemikul Momoen Menengah (SRPMM)
tanpa dinding geser. Permodelan struktur dilakukan dengan bantuan
software ETABS 17. Tidak terdapat ketidakberaturan horizontal pada
bangunan, sehingga tidak dilakukan desain diafragma, tetapi tetap
diafragma tetap di-assign pada permodelan.
• Dari hasil analisa gaya gempa dan respon struktur dengan metode statik
ekivalen diperoleh nilai gaya geser dasar sebesar 4273.61 kN.
• Dari hasil analisa gaya gempa dan respon struktur dengan meode
generalized SDOF diperoleh nilai gaya geser dasar sebear 18568.72 kN.
• Dari hasil analisa gaya gempa dan respon struktur dengan meode respon
spektrum diperoleh nilai gaya geser dasar sebesar 10670.96 kN pada arah
x dan 10173.21 kN pada arah y.
• Nilai koefisien stabilitas pada struktur bangunan ini lebih kecil daripada
nilai koefisien stabilitas maksimumnya, sehingga desain struktur
bangunan perkantoran ini sudah stabil. Dimana nilai displacement
maksimumnya adalah sebesar 44.97 mm yang terletak di lantai 6 untuk
displacement arah x dan 126.86 mm yang terletak di lantai 6 untuk
displacement arah y.
• Berdasarkan hasil sendi plastis secara keseluruhan, tingkat kinerja
bangunan berada pada tingkat IO hingga tingkat LS
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Indonesia