Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KEUMALA
Jln. Beureunun – Tangse KM 12, Kec.Keumala Kode Pos 24165
Email : puskesmaskeumala@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUKESMAS KEUMALA
Nomor : / /KML/ADMEN/I/2023

TENTANG

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


DI UPTD PUSKESMAS KEUMALA

DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA,


KEPALA UPTD PUSKESMAS KEUMALA

Menimbang : a. Bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang


bermutu dan aman;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan di UPTD Puskesmas Keumala, perlu disusun
Kebijakan Mutu dan keselamatan pasien;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
2. Permenkes Nomor 04 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun
2019, tentang Puskesmas;
4. Permenkes Nomor 11 Tahun 2017 keselamatan pasien;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEUMALA
TENTANG KEBIJAKAN MUTU DI UPTD PUSKESMAS
KEUMALA

Kesatu : Kebijakan Mutu dan keselamatan pasien diterapkan dan


dilaksanakan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan
kesehatan di UPTD Puskesmas Keumala untuk
menjalankan fungsi manajemen;
Kedua Kebijakan mutu dan keselamatan pasien UPTD
Puskesmas Keumala sebagaimana tercantum dalam
lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
surat keputusan ini.
Ketiga Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam penetapan keputusan ini, akan ditinjau dan
diadakan perubahan seperlunya

Ditetapkan di : Keumala
pada tanggal : Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMASKEUMALA

dr. Evi Yanti


LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKSMAS KEUMALA NO……..
TENTANG : KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN UPTD PUSKESMAS KEUMALA

1. Kepala puskesmas dan selauruh penanggung jawab UKP, UKM dan ADMEN wajib
berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien
2. Para penanngung jawab wajib melakukan kalaborasi dalam melaksanakan program mutu
dan keselamatan paisen yang dilaksanakan diseluruh jajaran puskesmas.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan disepakati bersama dan menjadi acuan dalam
memberi pelayanan kepada masyarakat.
4. Kebijakna mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberiakan pelayanan disusun secara
bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu
5. Pedoman mutu didudun berdasarkan visi misi serta motto puskesmas
6. Perencaan mutu disusun oleh seluruh ajjaran puskesmas Keumala dengan pendekatan
multidisiplin, dan dikoordinasi oleh penanggung jawab mutu.
7. Perencanaan mutu meliputi perencaan mutu manajemen, perencanaan mutu UKM, dan
perencanaan mutu pelayanan klinis
8. Perencanaan mutu manajemen meliputi;
a. Penilaian kinerja manajemen
b. Pelaksanaan audit internal
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d. Kaji banding kinerja dengan puskesmas lain
e. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
9. Kepala puskesmas wajib membentuk tim audit
10. Audit internal dilakukan untuk memonitor kinerja pelayanan puskesmas
11. Tim audit internal wajib menyusun rencana audit tahunan, unit kerja yang diaudit secara
periodic dilakukan audit ulang untuk memonitor tindak lanjut terhadap audit sebelumnya
12. Pertemuan tinjauan manajemen dilakukan paling tidak dua kali dalam setahun
13. Perencanaan mutu UKM meliputi:
a. Penilaian kinerja IKM dan tindak lanjutnya
14. Perencanaan mutu layanan klinis dan keselamatan paisen meliputi:
a. Menentukan area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik hasil monitoring dan
evaluasi indicator, maupun keluhan paisen/keluarga/staf dengan pertimbanagan
kekritisan, resiko tinggi dan kecendrungan terjadinya masalah
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan – kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pesien yang
terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan penilaian indicator,
pengumpulan datan untuk kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indicator meliputi: indicator manajemen, indikatoe kinerja UKM, Indikator kinerja
layanan klinis.
f. Upaya – upaya perbaiakn mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan system, rancang ulang system untuk peningkatan mutu dan keselamatan
apsien.
g. Penerapan manajemen resiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupab penyelenggaraan UKM.
h. Menajemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian tidak
diharapkan, kejadian nyaris cedera dan kejadian potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan
pasien, termasuk dalam program peningkatan mutu labolatorium dan program
peningkatan mutu pelayanan mutu,
j. Program pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
k. Rencana pertemuan dan sosialisasi dan koordianasi untuk menyampaikan
permasalahn tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
15. Dalam upaya perbaikan mutu puskesmas dan keselamatan pasien melibatkan lintas
sector, lintas program dan masyarakat sebagai pengguna layanan untuk berperan
mualaiperencanaan , pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut.
16. Perancangan system / proses pelayanan mempertahtikan butur – butur dibawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, motto dan tata nilai puskesmas dan perencanaan
puskesmas.
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat serta staf.
c. Menggunakan pedoman penyelenggraan UKM, pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis dan berbagai panduan dari profesi maupun panduan dari kementerian
kesehatan.
d. Mempertimbangkan informasi dari manajemen resiko
e. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada dipuskesmas.
f. Menggunakan inforamasi dari kegiatan peningkatan yang terkait.
g. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan system layanan.
17. Seluruh kegiaatn mutu puskesmas dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
18. Hasil – hasil peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus disosialisasikan kepada
pihaik – pihak terkait yang membutuhkan.
19. Penanggungjawab manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan paisen kepada kepala puskesmas.
20. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga da staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaain 6 sasaran keselamatan pasien
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan farmasi
d. Pelayanan gawat darurat

Anda mungkin juga menyukai