Anda di halaman 1dari 8

PERAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DALAM PENYUSUNAN RPJMD KOTA TOMOHON


Apren Sugianto,Kota Bengkulu,Indonesia,aprensugianto@gmail.com

Abstract : This study aims to determine the development of Ikadi in developing da'wah in the city of Bengkulu and the
inhibiting and supporting factors of preachers in developing da'wah in the city of Bengkulu. This research is a type of field
research (field research) using qualitative research methods. Data collection techniques were carried out by means of in-depth
interviews, observation and documentation techniques. The results of this study indicate that Ikadi Bengkulu city as a da'wah
institution is engaged in carrying out several programs such as activities carried out such as giving sermons, Ramadan
activities, being a speaker on Islamic holidays, Tabligh Akbar, Islamic studies, conveying goodness in the media, and
conducting training da'i, and then friendship with Muslim brothers who are in the city of Bengkulu. Ikadi's supporting factors
in the development of da'wah in the city of Bengkulu include adequate organizational or shop management (da'i), costs, media,
and cooperation with the community. As for the inhibiting factors in the development of da'wah in the city of Bengkulu mad'u
and science.

Keywords: Da'i, The Role of Da'wah

PENDAHULUAN
Dakwah merupakan kewajiban
yang harus dilakukan untuk menyampaikan pesan
sama lain. Tidak ada peranan tanpa kedudukan,
dan ajaran yang telah Rasulullah SAW ajarkan
demikian pula tidak ada kedudukan tanpa peranan.
kepada para umat dimuka bumi ini agar mereka
Setiap orang mempunyai macam-macam peranan
menjalankan kehidupan sehari-hari berdasarkan
sesuai dengan pola pergaulan hidupnya. Dalam
syari’at Islam dan memperoleh kemuliaan di
penelitian ini peranan adalah yang dilaksanakan
dunia maupun akhirat. Untuk mempermudah
dalam kegiatan dakwah, salah satu upaya dakwah
diterimanya dakwah perlu adanya metode yang
di lakukan melalui organisasi kemasyarakatan
digunakan. Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan
(ormas) yaitu Peranan Ikatan Dai Indonesia
secara detail tentang metode dakwah yaitu dalam
(IKADI) Kota Bengkulu dalam Pengembangan
surat An-Nahl ayat 125 yaitu:
Dakwah
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran Ikadi merupakan ormas yang bersifat ke-
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara Islam-an, sebagai wadah bagi para da‟i untuk
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah berdakwah, menyebarkan ajaran Islam. IKADI
yang lebih mengetahui tentang siapa yang telah ada di berbagai wilayah Indonesia dan
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang memiliki kepengurusan daerah ini dapat
lebih mengetahui orang-orang yang meningkatkan kualitas umat, serta memunculkan
mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl:125)1 generasi muda yang lebih progresif dalam
berdakwah, dan menumbuh kembangkan Da‟i,
Ayat di atas dapat diambil pemahaman berwawasan kebangsaan, serta dakwah yang
tentang metode dakwah yang dapat digunakan berkarakter Islam Wasathiyah atau Moderat,
yaitu hikmah, mau’idhah hasanah, dan berhaluan Ahlulsunnah Wal Jamaah, khususnya di
mujadalah. Oleh karena itu, ayat tersebut selalu kota Bengkulu.3 Lembaga dakwah Ikatan Da‟i
digunakan pegangan dalam berdakwah. Indonesia (IKADI) kota Bengkulu dalam
Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan menghidupkan syi‟ar Islam ditengah kehidupan
(status), ketika seseorang melaksanakan hak dan masyarakat. Berdasarkan hasil observasi awal, Ikadi
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka kota Bengkulu merupakan organisasi
orang tersebut telah menjalankan suatu peranan. kemasyarakatan yang bergerak dibidang dakwah.
Peranan dan kedudukan saling tergantung satu Ikadi Bengkulu sudah eksis sejak tahun 2005.

1
a) Peranan social

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Peranan
Pada kamus Bahasa Indonesia, arti kata
“peranan” berasal dari kata “peran” yang berarti
mengambil bagian atau turut aktif dalam suatu
kegiatan. Sedangkan “peranan” adalah tindakan Peranan sosial adalah pengharapan-pengharapan
yang dilakukan oleh seseorang atau pun sesuatu kemasyarakatan (sosial) tentang tingkah laku
yang terutama dalam terjadinya sesuatu hal atau dan sikap yang dihubungkan dengan status tertentu
peristiwa.5 tanpa mengharapkan orang yang mendukung status
Sedangkan menurut Grass, Masson dan itu.
A.W. Mc. Eachern, sebagaimana dikutip David
Berry, mendefinisikan peranan sebagai perangkat b) Peranan persoalan (individual)
harapan-harapn yang dikenakan pada individu
yang menepati kedudukan sosial tertentu.6 Peranan individual adalah pengharapan-
Harapan tersebut masih menurut Berry, pengharapan tingkah laku di dalam status tertentu
merupakan imbangan dari norma-norma sosial, yang berhubungan erat dengan sifat-sifat khusus
oleh karena itu dapat dikatakan peranan-peranan dari individu –individu itu sendiri. Dapat dikatakan
itu ditentukan oleh norma-norma didalam bahwa perannan sosial itu merupakan suatu bagian
masyarakat. Artinya seseorang diwajibkan untuk normal, dimana bagian itu sesuai dengan status
menentukan hal-hal yang diharapkan oleh individu dalam situasi tertentu. Dapat dikatakan
masyarakat di dalam pekerjaan dan dalam bahwa perannan sosial itu merupakan suatu bagian
pekerjaan- pekerjaan lainnya. Selanjutnya, normal, dimana bagian itu sesuai dengan status
Soerjono Soekanto mengatakan, “Peranan (role) individu dalam situasi tertentu.
merupakan aspek dinamis kedudukan (status). B. Pengertian Da’i
ApabiIa seseorang melaksanakan hak dan Ditinjau dari etimologi atau bahasa, kata
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dakwah berasal dari bahasa Arab yakni da'a-yad'u,
ia menjalankan suatu peranan. Soerjono Soekanto atau dakwah dalam bentuk isim masdar dari du'aa
mengatakan, “Peranan (role) merupakan aspek yang keduanya mempunyai arti sama yaitu ajakan,
dinamis kedudukan (status). ApabiIa seseorang seruan atau panggilan.9 Sedangkan kata da’i adalah
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai isim fa’il dari kata dakwah yang berati pelaku
dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu dakwah. Dalam kamus besar bahasa Indonesia,
peranan. Sarlito Wirawan Sarwono juga da’i adalah orang yang pekerjaannya berdakwah,
mengemukakan hal yang sama bahwa harapan pendakwah. Melalui kegiatan dakwah para da’i
tentang peran adalah harapan-harapan orang lain menyebarluaskan ajaran Islam.10Jika dilihat dari
pada umumnya tentang prilaku-prilaku yang segi luasnya makna yang terkandung dalam
pantas untuk dilakukan, yang seyogyanya dakwah, maka pelaku dakwah bukan hanya
ditentukan oleh seseorang yang mempunyai peran terdapat dalam istilah da’i, tetapi juga terdapat
tertentu dalam sejumlah ungkapan lain yang mengandungi
Artinya peranan sebuah gambaran makna dan peranan sebagai da’i antaranya, ibu
intraksi social dalam terminilogi actor-aktor yang bapa, penyampai pesan (muballig), pendidik
bermain sesuai yang telah ditetapkan, berdasarkan (murabbi), pengajar, guru (muallim, mudarris),
dengan teori ini harapan dari peran menjadi penyampai khutbah (khaatib), pembimbing
pemahaman bersama yang menuntun individu (murshid), pemberi kabar gembira (mubashir),
untuk berperilaku dalam keseharianya, seorang pemberi peringatan atau kabar takut (mudhir), juru
yang mempunyai peran tertentu misalnya sebagai damai (muslih), pembaharu (mujaddid), pelaku
guru, dokter, mahasiswa, orang tua , laki-laki jihad (mujahid), jamaah (organisasi) dakwah,
maupun wanita, diharapkan sesorang yang ulama, pentadbhir negara (umara) dan sebagainya
mempunyai peran tersebut berperilaku sesuai 1. Karakteristik Da’i
dengan perannya. Dalam masalah peranan sering Karakteristik dipahami dengan seseorang itu
dibedakan dalam peranan sosial dan peranan mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan
individual, yaitu :
1
tertentu. Karakter, sifat-sifat kejiwaan, akhlak Kata dakwah berasal dari bahasa Arab yakni
(budi pekerti) yang membedakan seseorang da’aa, yad’u, du’aah/da’watan. Jadi kata duaa’ atau
dengan yang lainya, bisa juga disebut tabiat. dakwah adalah isim mashdar dari du’aa, yang
Sementara karakter dalam istilah pendidikan di keduanya mempunyai arti yang sama yaitu ajakan
kenal dengan watak, ciri khas seseorang atau panggilan.25 Secara Terminologi (Istilah)
sehingga berbeda dengan orang lain secara menurut Muhammad Natsir Dakwah adalah usaha-
keseluruhan. Adapun karakteristik yang penulis usaha menyerukan dan menyampaikan kepada
maksudkan disini adalah perorangan manusia dan seluruh umat manusia
konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup
manusia di dunia ini, dan yang meliputi al-amar bi
al-ma’ruf an- nahyu an almunkar dengan berbagai
macam cara dan media yang diperbolehkan akhlak
dan membimbing pengalamannya dalam
perikehidupan bermasyarakat dan berkehidupan
bernagara.

sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang da’i


dalam berdakwah di kalangan masyarakat sesuai
dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Sosok da’i yang memiliki kepribadian
sangat tinggi dan tak pernah kering untuk digali
dan diteladani adalah kepribadian Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri, dan giatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan,
kesaksian keluarga dan para sahabat yang tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara
mendampingi beliau. Kesaksian al- Qur’an sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi
tentang kepribadian Rasulullah dapat kita lihat orang lain baik secara individual maupun secara
dalam firman Allah Surat Al-Ahzab ayat 2 : kelompok agar supaya timbul dalam dirinya suatu
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimmu pengalaman terhadap ajaran agama sebagai message
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya
Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta banyak unsur-unsur paksaan. H. Masdar Helmi mengatakan
mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.16 (QS bahwa dakwah adalah: Mengajak dan menggerakkan
Al-Ahzab:21) manusia agar mentaati ajaran- ajaran Allah (Islam)
1. Tugas dan Kewajiban Da’i termasuk amar ma’ruf nahyi munkar untuk
memperoleh kebahagiaan didunia dan di akhirat.
Tugas dan fungsi da’i adalah membangun dan
Sebenarnya masih banyak lagi ta’rif dakwah yang
meyelamatkan manusia dalam artian membina,
dikemukakan oleh para ulama’ yang lain, akan tatapi
menjaga, memelihara manusia dari kehancuran,
beberapa ta’rif diatas sudah dapat memberikan
baik moral maupun ahlak. Dengan kewajiban
gambaran pengertian dakwah.28
menjaga bangsa dan negara kita dari kehancuran
a. Tujuan Dakwah
akhlak, dapat membagun dengan cara
membimbing dan menuntun agama jiwa manusia. Bisri Affandi mengatakan bahwa yang di
Akan tugas kewajiban da’i sebagai pemimpin harapkan oleh dakwah adalah terjadinya perubahan
agama dan masyarakat ialah melakukan dalam diri manusia, baik kelakuan adil maupun
pembinaan dan memelihara moral generasi muda aktuil baik pribadi maupun keluarga dan masyarakat
da’i kehancuran, dan memelihara dari bermcam- , way of thinking atau cara berpikirnya berubah, way
macam pengaruh buruk disekelilingnya. Allah of life atau caran hidupnya berubah menjadi lebih
berfirman dalam al-Qur’an surah An-Nahl ayat baik di tinjau dari segi kualitas. Yang di maksud
125: Artinya: “Serulah manusia ke jalan Tuhanmu kualitas adalah nilai-nilai agama sedangkan kualitas
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan adalah bahwa kebaikan yang bernilai agama itu
bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik”. semakin dimiliki banyak orang dan banyak dalam
(QS. An-Nahl: 125). segala situasi dan kondusi. Ketika merumuskan
pengertian dakwah, Amrullah Achmad
2. Pengertian Dakwah menyinggung tujuan dakwah adalah untuk

1
mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap sekarang dengan keterampilan yang dibutuhkan,
dan bertindak manusia pada dataran kenyataan yaitu dengan melakukan analisis terhadap kinerja
individual dan sosio kutural dalam rangka pada da’i.
terwujudnya ajaran islam dan semua segi 2. Membantu rasa percaya diri da’i
kehidupan. Tujuan utama atau tujuan akhir
Melatih diri akan lebih berhasil jika dai merasa
dakwah yakni terwujudnya individu dan
yakin bahwa ia akan berhasil mempelajari suatu
masyarakat yang menghayati dan mengamalkan
keterampilan. Pada fase ini dimulai dari tingkat
ajaran Islam dalam semua lapangan hidupnya
kesulitan tertentu dan dilanjutkan dengan langkah-
adalah tujuan yang sangat ideal dan memerlukan
langkah yang sesuai dengan keterampilan dan
waktu serta tahap-tahap panjang. Oleh karena itu
spesialisai dai tersebut.41
maka perlu ditentukan tujuan-tujuan perantara
pada tiap-tiap tahap atau tiap-tiap bidang yang 3. Membuat penjelasan yang berarti
dapat menunjang tercapainya tujuan akhir Dalam proses ini peningkatan pemahaman
dakwah. Pada tiap-tiap tahap dakwah atau tiap serta daya ingat selama pelatihan harus dibangun
bidang garap dakwah tersebut juga memiliki atas dasar pengetahuan. Pada saat menjelaskan
tujuan utama dan tujuan perantara sendiri dan prosedur atau lngkah demi langkah harus
demikianlah seterusnya. Semua ini untuk diupayakan dengan menggunakan bahasa yang
mempermudah dan memper jelas tujuan dakwah jelas, lugas, sehingga penerima dapat memahami
secara maksiamal.34 dengan baik.
4. Membuat uraian pelatihan untuk memudahkan
dalam pelajaran
Jika diadakan formal atau informal, maka
harus diperiksa tentang pengetahuan para peserta
berkaitan dengan prasyarat mengenai konsep, istilah,
simbol, peraturan, dan prosedur sebelum
mengajarkan.

3. Pengembangan Dakwah
Pengembangan dakwah memiliki arti proses,
cara, perbuatan mengembangkan kegiatan
penyiaran (dakwah) atau mengajak masyarakat
(mad’u) untuk melaksanakan ajaran Islam sesuai
tuntutan Al-Qur’an dan Sunnah. ke Pengembangan
dakwah adalah upaya untuk menciptakan dan
5. Memberikan kesempatan untuk berpraktik
mewujudkan giatan dakwah yang antisipatif,
secara umpan balik
kreatif dinamis dan relevan. Demikian ini bisa
di lihat dari filosofi dakwah yaitu usaha melakukan Setelah semua materi diberikan, maka
sebuah perubahan kearah yang lebih baik.38 hendaknya diberikan kesempatan untuk
memperaktikkan atau mendemonstrasikan yang
Prinsip-Prinsip Pengembangan Dakwah disertai dengan proses penjelasan mengapa sesuatu
1. Mengidentifikasi kebutuhan akan pelatihan telah dilakukan secara salah disertai bimbingan
mengarah ke arah yang benar, agar apa yang
Proses pengembangan keterampilan da’i
dijalankan terlaksana dengan baik atau tidak.
bertujuan untuk menentukan apa yang mereka
6. Memeriksa apakah program pelatihan itu
ketahui dan apa yang harus mereka ketahui, dalam
berhasil
menyiapkan mereka terjun langsung ke objek
Langkah terpenting dalam program
dakwah. Atau bisa diartikan sebuah perubahan
pengembangan adalah dengan meninjau/
yang disebabkan oleh alih teknologi baru yang
memeriksa kembali, apakah keterampilan dan
berimplikasi pada perkembangan mad’u sebagai
pengetahuan yang ditergetkan telah berhasil
konsekuensinya membutuhkan sebuah
dipelajari. Indikator keberhasilannya adalah
keterampilan yang khusus bagi para dai itu
dengan melakukan sebuah praktik yang kemudian
sendiri. Pelatihan dapat diindentifikasi pada
disesuaikan dengan teori yang telah diberikan
perbedaan antara keterampilan yang dimiliki
1
sebelumnya 3. Dan pengurus lainya
7. Mendorong aplikasi dari keterampilan dalam
kerja dakwah42 Teknik Pengumpulan Data
Setelah dilakukan proses pelatihan kepada Data akan dikumpulkan dengan cara observasi,
para dai, maka langkah penting selanjutnya bagi wawancara,dan dokumentasi agar penelitian
para pemimpin atau manajer dakwah adalah mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
mengaplikasikan beberapa prinsip serta sebelumnya.
prosedur dalam pemecahan masalah-masalah 1. Observasi
actual (betul- betul terjadi) yang berhubungan Observasi merupakan suatu kegiatan
dengan kerja dakwah. Sebagai konsekuensi logis mendapatkan informasi yang diperlukan untuk
(konsep dasar) pengertian tersebut, maka menyajikan gambaran yang sebenarnya pada suatu
pemimpin dakwah harus mampu mengarahkan pristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan
para anggotanya untuk melakukan perbaikan- penelitian, untuk membantu mengerti prilaku dan
perbaikan terhadap organisasi yang diiringi kegiatan manusia.48 Observasi yang digunakan
dengan pengembangan kemampuan yang peneliti adalah observasi non-pertisipan, yakni
memadai serta peningkatan kualitas. penelitian yang tidak bersifat langsung dalam
kegiatan tema penelitian. Jadi, dalam hal ini
METODE PENELITIAN penelitian menggunakan observasi partisipasi pasif
Lokasi dan Waktu Penelitian (passive participation) yaitu peneliti datang
ditempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak
ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.49 Dalam
observasi peneliti mengadakan pengamatan
Metode Penelitian langsung ke lokasi penelitian yaitu Sekretariat
Ikadi kota Bengkulu
Berdasarkan permasalahan dan subyek 2. Wawancara
penelitian yang diteliti, maka penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan Wawancara merupakan alat re-cheking atau
metode deskriptif. Menurut Husaini dan pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang
Purnomo (2009:101) mengatakan bahwa diperoleh sebelumnya, juga bentuk komunikasi
penelitian deskriptif kualitatif adalah verbal yang dilakukan dua orang lebih dengan
menguraikan pendapat informasi apa adanya tujuan untuk memperoleh informasi. Salah satu
sesuai dengan pertanyaan penelitian, kemudian metode pengumpulan data dilakukan melalui
analisis dengan kata-kata yang melatar wawancara, yaitu suatu kegiatan dilakukan untuk
belakangi informan berperilaku seperti itu, mendapatkan informasi secara langsung dengan
direduksi, distrigulasi, disimpulkan dan mengungkapkan pertanyaan- pertanyaan pada para
diverifikasi. responden. Wawancara bermakna berhadapan
langsung antara intrerviewer dengan responden,
dan kegiatannya yang dilakukan secara lisan.50
Wawancara merupakan alat atau pengumpulan
informasi dengan cara mengajukan sejumlah
pertanyaan dengan

Responden Penelitian
Jenis data yang dikumpulkan untuk dianalisis
dalam penelitian ini ialah data primer yaitu data
yang bersumber langsung dari informan yang
ditentukan.Selain itu juga dikumpulkan data pertanyaan-pertanyaan terbuka yakni pertanyaan
sekunder sebagai pelengkap/pendukung yaitu yang memberikan peluang kepada informan untuk
data yang bersumber pada dokumen-dokumen beragumen, serta di rancang untuk menyatakan
yang tersedia di lokasi penelitian. Berikut ini apa yang penting untuk memahami fenomena
informan yang menjadi sumber data dalam yang dikaji terkait yang diteliti oleh peneliti.
penelitian yaitu: Wawancara merupakan alat atau pengumpulan
1. Ketua Ikadi Kota Bengkulu informasi Adapun alat yang digunakan dalam
2. Sekretaris Ikadi wawancara dengan informan yaitu handphone dan
1
alat tulis. 2. Reduksi Data
3. Dokumentasi Merupakan proses penyusunan data
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yangdiperoleh dilapangan dalam bentuk uraian
yang telah berlalu, dokumen bisa berbentuk yang lengkap, mereduksi data berarti
tulisan seperti catatan harian ataupun sejarah merangkum, memilih, dan memilih hal- hal yang
kehidupan biografi dan lainnya, gambar seperti pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
foto lalu sketsa dan lain-lain, karya-karya dicari tema dan polanya. Dengan demikian data
monumental dari seseorang bisa seperti karya yang telah direduksi akan memberikan gambaran
seni, patung film dan lain sebagainya.28 yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
Dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
data-data yang diperlukan dalam penelitian. mencarinya bila diperlukan.
Pada penelitian ini dokumen berupa foto
kegiatan rutin ataupun berupa rancangan 3. Menyajikan data
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Ormas Setelah data direduksi, maka langkah
Ikadi Provinsi Bengkulu. selanjutnya adalah menyajikan data, penyajian
data bisa dilakukan dalam bentu uraian singkat,
Teknik Analisis Data bagan, hubungan antar kategori. Dalam hal ini
Dalam penelitian kualitatif, teknik yang Miles dan Hubermen (1984) meyatakan, yang
digunakan sudah jelas, di mana analisis data paling sering digunakan untuk menyajikan data
diarahkan untuk menjawab rumusan masalah, dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks
Nasution menyatakan bahwa, teknik analisis yang bersifat naratif.
data merupakan pekerjaan yang sulit,
memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan 4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
daya kreatif serta kemampuan intelektual yang Langkah keempat dalam analisis data kualitatif
tinggi. Analisis data adalah proses mencari dan menurut Miles dan Hubermen adalah penarikan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
bahan bahan lain, sehingga dapat mudah berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang
dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan
kepada orang lain. Miles dan Hubermen data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
smenyatakan langkah-langkah analisis data dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh
ialah sebagai berikut :51 bukti-bukti yang falid dan konsisten pada saat
1. Pengumpulan data peneliti kembali kelapangan mengumpulkan
Kegiatan utama pada setiap penelitian data,maka kesimpulan yang dikemukakan
adalah mengumpulkan data. Dalam penelitian merupakan kesimpulan yang dapat dipercaya.
kualitatif pengumpulan data dengan
melakukan observasi, wawancara mendalam, Hasil Penelitian dan Pembahasan
dan dokumentasi atau gabungan ketiganya Setelah peneliti mengumpulkan data dari
(triangulasi). Pengumpulan data dilakukan hasil penelitian yang diperoleh dengan
berhari-hari, mungkin berbulan- bulan, menggunakan metode observasi, wawancara, dan
sehingga data yang diperoleh akan banyak. dokumentasi dengan teknik analisa data yang
Pada tahap awal peneliti melakukan dipilih oleh peneliti yaitu menggunakan analisa
penjelajahan secara umum terhadap situasi deskriptif kualitiatif maka selanjutnya peneliti akan
sosial atau objek yang diteliti, semua yang menjelaskan lebih lanjut hasil dari peneltian.
dilihat dan didengar direkam semua. Dengan Peranan Da’i dalam Mengembangkan Dakwah Di
demikian peneliti akan memperoleh data yang Kota Bengkulu
sangat banyak dan sangat bervariasi. Adapun peranan Ikadi yang sudah penulis
paparkan di atas seperti ceramah melauiradio/Tv,
menjadi khotif masjid, kemudian yang rutin
dilakukan oleh da’i Ikadi yaitu melakukan ceramah
di laksanakan di

1
masjid Al Mukhlisin Nusa Indah setiap pekan
kedua pada hari Jum’at ba’da Asar, mashola Al
Irsyad Pelamboyan setiap pekan ketiga hari
Jum’at ba’da Asar kemudian pengajian rutin di
lapas prempuan kota Bengkulu setiap pagi hari c. Biaya
kamis. Ada beberapa program kerja IKADI Faktor pendukung yang selanjutnya yaitu
diantaranya yaitu: biaya. Biaya merupakan sesuatu yang sangat
penting dalam terlaksananya sebuah kegiatan, atau
1) Tarhib Ramadhan dapat disebut sebagai hal pokok dalam
2) Pelatihan Publik Speaking melaksanakan kegiatan. Kegiatan dakwah IKADI
3) Program Video Tausiyah Pendek 60
kota Bengkulu juga memerlukan biaya, untuk
Ramadhan mendapatkan biaya tersebut melalui berbagai cara,
4) Program Bingkisan Untuk Du’at Saat antara lain dengan kas pengurus, serta adanya
Idul Fitri infaq dari perorangan ataupun kelompok.
5) Sekolah Da’i d. Kerja sama dengan masyarakat
6) Pendistribusian Khatib, Pembicara, Ikadi menjalin hubungan dengan baik dengan
Penceramah berbagai lembaga baik itu berupa lembaga
7) Pengajian rutin untuk ibu-ibu Organisasi Masyarakat, Organisasi Sosial,
8) Pengajian Rutin di Lapas Prempuan Organisasi Dakwah perkantoran, dan Dewan
Kota Bengkulu kesejahteraan Masjid. Hal ini tentu sangat
9) Iyuaran Bulanan medukung sekali untuk kemajuan ormas Ikadi.
Adapun kerja sama yang mereka lakukan oleh Ikdi
10) Safari dakwah bersama syekh Palestina
yaitu mengisih arahan dan binaan dengan cara
Program-program kerja tersebut sudah berjalan melakukan pengajian dan silaturahim.
dengan baik. Selain membuat program kerja e. Media
tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat Media sangat membatu sekali dalam
disimpulkan bahwa Peranan da’i sangat penting mengebangkan visi dan misi dakwah Ikadi, melalui
terutama dalam memberi pemahaman, media bisa memposting kegiatan Ikadi contohnya
penyadaran, mengingatkan, serta memberi ceramah singkat dan lainya sehingga bisa
tarhib kepada umat. Setiap orang yang beragama bermanfaat untuk masyarakat. Di sampaikan juga
islam mempunyai peran dan tanggung jawab oleh salah satu da’i ustad Hilman Nugraha kata
sebagai da’i yang menyuruh siapapun menjadi beliau “Bagi saya media sangat mebantu sekali
baik sesuai dengan perannya masing-masing. buat saya, contohnya ketika kita menyebarkan
informasi akan ada pengajian atau kegiatan kepada
Faktor Pendukung masyarakat sangat membantu sekali. Saya sebagai
a. Pengurus Organisasi da’i Ikadi banyak menggali ilmu di media
Pengurus memiliki peran yang sangat besar contohnya bisa menonton para ulama
yaitu sebagai penanggung jawab dalam menyampaikan ilmu.”
beberapa kegiatan dakwah Ikadi kota Bengkulu
juga berperan sebagai pengontrol segala Faktor Penghambat
kegiatan. Untuk menjadi seorang pengurus harus a. Mad’u
memiliki rasa tanggung jawab yang besar,
mampu menjalankan tugas dengan baik, dan Seorang da’i menyampaikan dakwahnya
memiliki potensi yang bagus dalam kepada penerima dakwah yang sering disebut
berorganisasi sehingga organisasi tersebut tetap dengan mad’u. Mad’u merupakan sasaran dari
berdiri serta diharapkan menjadi lebih baik lagi dakwah dapat perorangan ataupun sekelompok
orang, akan tetapi dalam kegiatan dakwah IKADI
b. Tokoh (Da’i)
kota Bengkulu yang menjadi mad’u yaitu sebagian
Tokoh atau da’i merupakan orang yang
besar masyarakat kota Bengkulu. Mad’u yang
sangat berpengaruh dalam melakukan dakwah,
hadir di kegiatan dakwah seperti khutbah Jum’at
tanpa adanya da’i maka dakwah tidak berjalan.
1
tersebut berasal dari latar belakang dan profesi 2. Faktor pendukung dan penghambat dalam
yang berbeda-beda, sehingga hal tersebut dakwah IKADI (Ikatan Da’i Indonesa) kota
menjadi tantangan besar Bengkulu adalah: faktor pendukung dakwah
meliputi; pengurus organisasi, tokoh (da’i), biaya
dan media. Sedangkan faktor penghambat dakwah
mad’ dan keilmuan.

bagi da’i saat memilih materi dan


menyampaikannya agar dapat dengan mudah
diterima dan dipahami oleh mad’u.

b. Keilmuan
Faktor penghambat yang kedua yaitu Ilmu,
keilmuan merupakan bekal para da’i untuk
menyampaikan pesan-pesan agama. Tanpa
ilmu tentu belum bisa menjadi da’i yang di
harapkan masyarakat. Ada sala satu para da’i
Ikadi yang belum begitu banyak menguasai
ilmu. Hal ini disampaikan oleh ustad Hilman
Nugraha, S.Pd kata beliau : “ Saya kalau di
suruh orang untuk mengisih pengajian maka
saya akan menanyakan tentang apa materi yang
perlu sampaikan, kalau saya sudah menguasai
materi tersebut maka saya siap menjadi
pemateri. Pernah suatu kejadian saya di pinta
oleh seorang untuk mengisih pengajian namun
materi yang di amanahkan saya belum
menguasai, maka saya katakan silakan cari da’i
yang lain kerna saya belum menguasi ilmu
tersebut.”

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam penelitian
ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:

1. IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) kota


Bengkulu terbentuk pada tahun 2005, hingga
kini sudah tujuh belas tahun mengembangan
dakwah. Adapun peranan kegiatan IKADI dalam
bentuk kegitan di lapangan adalah, mengisih
khutbah Jum’at di masjid, Kajian Islami,
kegitan Ramadhan, mengisih tabligh akbar,
pelatihan da’i, silaturahim dan safari dakwah.
Adapun kegitan di media sosial adalah
menyebarkan nilai-nilai Islam di media TV,
Radio atau di akun FB IKADI Bengkulu. yaitu
menyampaikan pesan pesan agama.

Anda mungkin juga menyukai