Anda di halaman 1dari 9

PERAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DALAM PENYUSUNAN RPJMD KOTA TOMOHON


Apren Sugianto,Kota Bengkulu,Indonesia,aprensugianto@gmail.com

Abstract : This study aims to determine the development of Ikadi in developing da'wah in the city of Bengkulu and the
inhibiting and supporting factors of preachers in developing da'wah in the city of Bengkulu. This research is a type of field
research (field research) using qualitative research methods. Data collection techniques were carried out by means of in-depth
interviews, observation and documentation techniques. The results of this study indicate that Ikadi Bengkulu city as a da'wah
institution is engaged in carrying out several programs such as activities carried out such as giving sermons, Ramadan
activities, being a speaker on Islamic holidays, Tabligh Akbar, Islamic studies, conveying goodness in the media, and
conducting training da'i, and then friendship with Muslim brothers who are in the city of Bengkulu. Ikadi's supporting factors
in the development of da'wah in the city of Bengkulu include adequate organizational or shop management (da'i), costs, media,
and cooperation with the community. As for the inhibiting factors in the development of da'wah in the city of Bengkulu mad'u
and science.

Keywords: Da'i, The Role of Da'wah

PENDAHULUAN
Dakwah merupakan kewajiban
yang harus dilakukan untuk menyampaikan pesan 1
dan ajaran yang telah Rasulullah SAW ajarkan
kepada para umat dimuka bumi ini agar mereka sama lain. Tidak ada peranan tanpa kedudukan,
menjalankan kehidupan sehari-hari berdasarkan demikian pula tidak ada kedudukan tanpa peranan.
syari’at Islam dan memperoleh kemuliaan di Setiap orang mempunyai macam-macam peranan
dunia maupun akhirat. Untuk mempermudah sesuai dengan pola pergaulan hidupnya. Dalam
diterimanya dakwah perlu adanya metode yang penelitian ini peranan adalah yang dilaksanakan
digunakan. Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan dalam kegiatan dakwah, salah satu upaya dakwah
secara detail tentang metode dakwah yaitu dalam di lakukan melalui Peranan Ikatan Dai Indonesia
surat An-Nahl ayat 125 yaitu: (IKADI) Kota Bengkulu dalam Pengembangan
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Dakwah
Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran Ikadi merupakan ormas yang bersifat ke-
yang baik dan bantahlah mereka dengan Islam-an, sebagai wadah bagi para da‟i untuk
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu berdakwah, menyebarkan ajaran Islam. IKADI
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa telah ada di berbagai wilayah Indonesia dan
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah memiliki kepengurusan daerah ini dapat
yang lebih mengetahui orang-orang yang meningkatkan kualitas umat, serta memunculkan
mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl:125)1 generasi muda yang lebih progresif dalam
Ayat di atas dapat diambil pemahaman berdakwah, dan menumbuh kembangkan Da‟i,
tentang metode dakwah yang dapat digunakan berwawasan kebangsaan, serta dakwah yang
yaitu hikmah, mau’idhah hasanah, dan berkarakter Islam Wasathiyah atau Moderat,
mujadalah. Oleh karena itu, ayat tersebut selalu berhaluan Ahlulsunnah Wal Jamaah, khususnya di
digunakan pegangan dalam berdakwah. kota Bengkulu.1 Lembaga dakwah Ikatan Da‟i
Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan Indonesia (IKADI) kota Bengkulu dalam
(status), ketika seseorang melaksanakan hak dan menghidupkan syi‟ar Islam ditengah kehidupan
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka masyarakat. Berdasarkan hasil observasi awal, Ikadi
orang tersebut telah menjalankan suatu peranan. kota Bengkulu merupakan organisasi
Peranan dan kedudukan saling tergantung satu kemasyarakatan yang bergerak dibidang dakwah.
Ikadi Bengkulu sudah eksis sejak tahun 2005. 2
a) Peranan social
Adalahpengharapan-pengharapan
kemasyarakatan (sosial) tentang tingkah laku dan
sikap yang dihubungkan dengan status tertentu
tanpa mengharapkan orang yang mendukung status
itu.

TINJAUAN PUSTAKA 2

A. Pengertian Peranan
Menurut Grass, Masson dan A.W. Mc.
Eachern, sebagaimana dikutip David Berry,
mendefinisikan peranan sebagai perangkat
harapan-harapn yang dikenakan pada individu
yang menepati kedudukan sosial tertentu.3 b) Peranan persoalan (individual)
Harapan tersebut masih menurut Berry,
merupakan imbangan dari norma-norma sosial, Peranan individual adalah pengharapan-
oleh karena itu dapat dikatakan peranan-peranan pengharapan tingkah laku di dalam status tertentu
itu ditentukan oleh norma-norma didalam yang berhubungan erat dengan sifat-sifat khusus
masyarakat. Artinya seseorang diwajibkan untuk dari individu –individu itu sendiri. Dapat dikatakan
menentukan hal-hal yang diharapkan oleh bahwa perannan sosial itu merupakan suatu bagian
masyarakat di dalam pekerjaan dan dalam normal, dimana bagian itu sesuai dengan status
pekerjaan- pekerjaan lainnya. Selanjutnya, individu dalam situasi tertentu. Dapat dikatakan
Soerjono Soekanto mengatakan, “Peranan (role) bahwa perannan sosial itu merupakan suatu bagian
merupakan aspek dinamis kedudukan (status). normal, dimana bagian itu sesuai dengan status
ApabiIa seseorang melaksanakan hak dan individu dalam situasi tertentu.
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka B. Pengertian Da’i
ia menjalankan suatu peranan. Soerjono Soekanto
mengatakan, “Peranan (role) merupakan aspek Da’i adalah orang yang melaksanakan
dinamis kedudukan (status). ApabiIa seseorang dakwah baik lisan maupun tulisan ataupun
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai perbuatan dan baik secara individu, kelompok atau
dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu organisasi atau lembaga. Pelaku dakwah pertama
peranan. Sarlito Wirawan Sarwono juga dalam Islam adalah Nabi Muhammad shalallahu
mengemukakan hal yang sama bahwa harapan ‘alaihi wasallam. Dalam al-Qur’an dan sunnah,
tentang peran adalah harapan-harapan orang lain terdapat penjelasan amr ma’ruf nahi munkar dan
pada umumnya tentang prilaku-prilaku yang perintah terhadap mereka yang layak untuk
pantas untuk dilakukan, yang seyogyanya membawa bendera dakwah Islam. Merekalah yang
ditentukan oleh seseorang yang mempunyai peran mampu mengajarkan agama, baik melalui tulisan,
tertentu ceramah maupun pengajaran sehingga individu dan
Artinya peranan sebuah gambaran masyarakat dapat memahaminya.4
intraksi social dalam terminilogi actor-aktor yang Dalam kegiatan dakwah, peranan da’i
bermain sesuai yang telah ditetapkan, berdasarkan sangatlah esensial sebab tanpa da’i, ajaran islam
dengan teori ini harapan dari peran menjadi hanyalah ideologi yang tidak terwujud dalam
pemahaman bersama yang menuntun individu kehidupan masyarakat harus diakui bahwa para
untuk berperilaku dalam keseharianya, seorang da’i adalah ujung tombak atau sebagai mercusuar
yang mempunyai peran tertentu misalnya sebagai islam. Keberhasilan Islam sangatlah ditentukan
guru, dokter, mahasiswa, orang tua, laki-laki oleh keberhasilan para da’i dalam melaksanakan
maupun wanita, diharapkan sesorang yang tugas sebagai prajurit risalah islam. Menurut
mempunyai peran tersebut berperilaku sesuai Hasyimi, juru dakwah adalah penasihat, para
dengan perannya. Dalam masalah peranan sering pemimpin dan pemberi ingat, yang memberi
dibedakan dalam peranan sosial dan peranan nasihat dengan baik yang mengarah dan
individual, yaitu : berkhotbah, yang memusatkan jiwa dan raganya
dalam wa’at dan wa’id (berita gembira dan berita
siksa) dan dalam membicarakan tentang berfirman dalam al-Qur’an surah An-Nahl ayat 125:
kampung akhirat untuk melepaskan orang-orang Artinya: “Serulah manusia ke jalan Tuhanmu
yang karam dalam gelombang dunia.5 dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
Karakteristik Da’i bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik”.
Karakteristik dipahami dengan seseorang itu (QS. An-Nahl: 125).
mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan
tertentu. Karakter, sifat-sifat kejiwaan, akhlak 2. Pengertian Dakwah
(budi pekerti) yang membedakan seseorang Menurut Muhammad Natsir Dakwah adalah
dengan yang lainya, bisa juga disebut tabiat. usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada
Sementara karakter dalam istilah pendidikan di perorangan manusia dan seluruh umat manusia
kenal dengan watak, ciri khas seseorang konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup
sehingga berbeda dengan orang lain secara manusia di dunia ini, dan yang meliputi al-amar bi
keseluruhan. Adapun karakteristik yang penulis al-ma’ruf an- nahyu an almunkar dengan berbagai
maksudkan disini adalah sifat-sifat yang macam cara dan media yang diperbolehkan akhlak
dan membimbing pengalamannya dalam
perikehidupan bermasyarakat dan berkehidupan
bernagara. Kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan,
tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan
secara sadar dan berencana dalam usaha
mempengaruhi orang lain baik secara individual
maupun secara

harus dimiliki oleh seorang da’i dalam


berdakwah di kalangan masyarakat sesuai dengan 3
tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sosok da’i yang memiliki kepribadian sangat
tinggi dan tak pernah kering untuk digali dan
diteladani adalah kepribadian Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri, dan
kesaksian keluarga dan para sahabat yang individual maupun secara kelompok agar supaya
mendampingi beliau. Kesaksian al- Qur’an timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran,
tentang kepribadian Rasulullah dapat kita lihat sikappenghayatan serta pengalaman terhadap ajaran
dalam firman Allah Surat Al-Ahzab ayat 2 : agama sebagai message yang disampaikan
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimmu paksaan.
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) H. Masdar Helmi mengatakan bahwa dakwah
Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta banyak adalah: Mengajak dan menggerakkan manusia agar
mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.16 (QS mentaati ajaran- ajaran Allah (Islam) termasuk amar
Al-Ahzab:21) ma’ruf nahyi munkar untuk memperoleh
kebahagiaan didunia dan di akhirat. Sebenarnya
1. Tugas dan Kewajiban Da’i masih banyak lagi ta’rif dakwah yang dikemukakan
oleh para ulama’ yang lain, akan tatapi beberapa
Tugas dan fungsi da’i adalah membangun dan ta’rif diatas sudah dapat memberikan gambaran
meyelamatkan manusia dalam artian membina, pengertian dakwah.6
menjaga, memelihara manusia dari kehancuran,
baik moral maupun ahlak. Dengan kewajiban Tujuan Dakwah
menjaga bangsa dan negara kita dari kehancuran
akhlak, dapat membagun dengan cara Bisri Affandi mengatakan bahwa yang di
membimbing dan menuntun agama jiwa manusia. harapkan oleh dakwah adalah terjadinya perubahan
Akan tugas kewajiban da’i sebagai pemimpin dalam diri manusia, baik kelakuan adil maupun
agama dan masyarakat ialah melakukan aktuil baik pribadi maupun keluarga dan masyarakat
pembinaan dan memelihara moral generasi muda , way of thinking atau cara berpikirnya berubah, way
da’i kehancuran, dan memelihara dari bermcam- of life atau caran hidupnya berubah menjadi lebih
macam pengaruh buruk disekelilingnya. Allah baik di tinjau dari segi kualitas. Yang di maksud
kualitas adalah nilai-nilai agama sedangkan Proses pengembangan keterampilan da’i
kualitas adalah bahwa kebaikan yang bernilai bertujuan untuk menentukan apa yang mereka
agama itu semakin dimiliki banyak orang dan ketahui dan apa yang harus mereka ketahui, dalam
banyak dalam segala situasi dan kondusi. Ketika menyiapkan mereka terjun langsung ke objek
merumuskan pengertian dakwah, Amrullah dakwah. Atau bisa diartikan sebuah perubahan yang
Achmad menyinggung tujuan dakwah adalah disebabkan oleh alih teknologi baru yang
untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, berimplikasi pada perkembangan mad’u sebagai
bersikap dan bertindak manusia pada dataran konsekuensinya membutuhkan sebuah keterampilan
kenyataan individual dan sosio kutural dalam yang khusus bagi para dai itu sendiri. Pelatihan dapat
rangka terwujudnya ajaran islam dan semua segi diindentifikasi pada perbedaan antara keterampilan
kehidupan. yang dimiliki sekarang dengan keterampilan yang
dibutuhkan, yaitu dengan melakukan analisis
Tujuan utama atau tujuan akhir dakwah yakni
terhadap kinerja pada da’i.
terwujudnya individu dan masyarakat yang
menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam 2. Membantu rasa percaya diri da’i
semua lapangan hidupnya adalah tujuan yang Melatih diri akan lebih berhasil jika dai merasa
sangat ideal dan memerlukan waktu serta tahap- yakin bahwa ia akan berhasil mempelajari suatu
tahap panjang. Oleh karena itu maka perlu keterampilan. Pada fase ini dimulai dari tingkat
ditentukan tujuan-tujuan perantara pada tiap-tiap kesulitan tertentu dan dilanjutkan dengan langkah-
tahap atau tiap-tiap bidang yang dapat menunjang langkah yang sesuai dengan keterampilan dan
tercapainya tujuan akhir dakwah. Pada tiap-tiap spesialisai dai tersebut.9
tahap dakwah atau tiap bidang garap dakwah
tersebut juga memiliki tujuan utama dan tujuan 3. Membuat penjelasan yang berarti
perantara sendiri dan demikianlah seterusnya. Dalam proses ini peningkatan pemahaman serta
Semua ini untuk mempermudah dan memper jelas daya ingat selama pelatihan harus dibangun atas
tujuan dakwah secara maksiamal.7 dasar pengetahuan. Pada saat menjelaskan prosedur
atau lngkah demi langkah harus diupayakan dengan
3. Pengembangan Dakwah menggunakan bahasa yang jelas, lugas, sehingga
penerima dapat memahami dengan baik.
Pengembangan dakwah memiliki arti proses,
cara, perbuatan mengembangkan kegiatan 4. Membuat uraian pelatihan untuk memudahkan
penyiaran (dakwah) atau mengajak masyarakat dalam pelajaran
(mad’u) untuk Jika diadakan formal atau informal, maka
harus diperiksa tentang pengetahuan para peserta
berkaitan dengan prasyarat mengenai konsep, istilah,
simbol, peraturan, dan prosedur sebelum
mengajarkan.

melaksanakan ajaran Islam sesuai tuntutan Al-


Qur’an dan Sunnah. ke Pengembangan dakwah
adalah upaya untuk menciptakan dan mewujudkan
giatan dakwah yang antisipatif, kreatif dinamis
dan relevan. Demikian ini bisa di lihat dari
filosofi dakwah yaitu usaha melakukan sebuah
perubahan kearah yang lebih baik.8 5. Memberikan kesempatan untuk berpraktik
secara umpan balik
Prinsip-Prinsip Pengembangan Dakwah Setelah semua materi diberikan, maka
hendaknya diberikan kesempatan untuk
1. Mengidentifikasi kebutuhan akan pelatihan memperaktikkan atau mendemonstrasikan yang
disertai dengan proses penjelasan mengapa sesuatu
telah dilakukan secara salah disertai bimbingan kualitatif adalah menguraikan pendapat informasi
mengarah ke arah yang benar, agar apa yang apa adanya sesuai dengan pertanyaan penelitian,
dijalankan terlaksana dengan baik atau tidak. kemudian analisis dengan kata-kata yang melatar
belakangi informan berperilaku seperti itu,
6. Memeriksa apakah program pelatihan itu direduksi, distrigulasi, disimpulkan dan
berhasil diverifikasi.
Langkah terpenting dalam program
pengembangan adalah dengan meninjau/ Responden Penelitian
memeriksa kembali, apakah keterampilan dan Jenis data yang dikumpulkan untuk dianalisis
pengetahuan yang ditergetkan telah berhasil dalam penelitian ini ialah data primer yaitu data
dipelajari. Indikator keberhasilannya adalah yang bersumber langsung dari informan yang
dengan melakukan sebuah praktik yang ditentukan.Selain itu juga dikumpulkan data
kemudian disesuaikan dengan teori yang telah sekunder sebagai pelengkap/pendukung yaitu data
diberikan sebelumnya yang bersumber pada dokumen-dokumen yang
tersedia di lokasi penelitian. Berikut ini informan
7. Mendorong aplikasi dari keterampilan dalam yang menjadi sumber data dalam penelitian yaitu:
kerja dakwah 1. Ketua Ikadi Kota Bengkulu
Setelah dilakukan proses pelatihan kepada 2. Sekretaris Ikadi
para dai, maka langkah penting selanjutnya bagi 3. Dan pengurus lainya
para pemimpin atau manajer dakwah adalah
mengaplikasikan beberapa prinsip serta Teknik Pengumpulan Data
prosedur dalam pemecahan masalah-masalah Data akan dikumpulkan dengan cara observasi,
actual (betul- betul terjadi) yang berhubungan wawancara,dan dokumentasi agar penelitian
dengan kerja dakwah. Sebagai konsekuensi logis mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
(konsep dasar) pengertian tersebut, maka sebelumnya.
pemimpin dakwah harus mampu mengarahkan
para anggotanya untuk melakukan perbaikan- 1. Observasi
perbaikan terhadap organisasi yang diiringi Observasi merupakan suatu kegiatan
dengan pengembangan kemampuan yang mendapatkan informasi yang diperlukan untuk
memadai serta peningkatan kualitas. menyajikan gambaran yang sebenarnya pada suatu
pristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan
METODE PENELITIAN penelitian, untuk membantu mengerti prilaku dan
Lokasi dan Waktu Penelitian kegiatan manusia.10 Observasi yang digunakan
Memiliki sekretariat di Jl. Semeru 4 RW 1 peneliti adalah observasi non-pertisipan, yakni
Kelurahan Sawah Lebar Kecamatan Ratu penelitian yang tidak bersifat langsung dalam
Agung Kota Bengkulu kegiatan tema penelitian. Jadi, dalam hal ini
penelitian menggunakan observasi partisipasi pasif
Metode Penelitian (passive participation) yaitu peneliti datang
ditempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak
Berdasarkan permasalahan dan subyek ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Dalam
penelitian yang diteliti, maka penelitian ini observasi peneliti mengadakan pengamatan
menggunakan pendekatan kualitatif dengan langsung ke lokasi penelitian yaitu Sekretariat
metode deskriptif.Menurut Husaini dan Ikadi kota Bengkulu
Purnomo (2009:101) mengatakan bahwa
penelitian deskriptif 2. Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang
diperoleh sebelumnya, juga bentuk komunikasi
verbal yang dilakukan dua orang lebih

5
smenyatakan langkah-langkah analisis data ialah
sebagai berikut :12

1. Pengumpulan data
Kegiatan utama pada setiap penelitian adalah
dengan tujuan untuk memperoleh informasi. mengumpulkan data. Dalam penelitian kualitatif
Salah satu metode pengumpulan data dilakukan pengumpulan data dengan melakukan observasi,
melalui wawancara, yaitu suatu kegiatan wawancara mendalam, dan dokumentasi atau
dilakukan untuk mendapatkan informasi secara gabungan ketiganya (triangulasi). Pengumpulan
langsung dengan mengungkapkan pertanyaan- data dilakukan berhari-hari, mungkin berbulan-
pertanyaan pada para responden. Wawancara bulan, sehingga data yang diperoleh akan
bermakna berhadapan langsung antara banyak. Pada tahap awal peneliti melakukan
intrerviewer dengan responden, dan penjelajahan secara umum terhadap situasi
kegiatannya yang dilakukan secara lisan.11 sosial atau objek yang diteliti, semua yang dilihat
Wawancara merupakan alat atau pengumpulan dan didengar direkam semua. Dengan demikian
informasi dengan cara mengajukan sejumlah peneliti akan memperoleh data yang sangat banyak
pertanyaan dengan pertanyaan-pertanyaan dan sangat bervariasi.
terbuka yakni pertanyaan yang memberikan
peluang kepada informan untuk beragumen, 2. Reduksi Data
serta di rancang untuk menyatakan apa yang Merupakan proses penyusunan data
penting untuk memahami fenomena yang dikaji yangdiperoleh dilapangan dalam bentuk uraian
terkait yang diteliti oleh peneliti. Wawancara yang lengkap, mereduksi data berarti
merupakan alat atau pengumpulan informasi merangkum, memilih, dan memilih hal- hal yang
Adapun alat yang digunakan dalam wawancara pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dengan informan yaitu handphone dan alat tulis. dicari tema dan polanya. Dengan demikian data
yang telah direduksi akan memberikan gambaran
3. Dokumentasi yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
yang telah berlalu, dokumen bisa berbentuk mencarinya bila diperlukan.
tulisan seperti catatan harian ataupun sejarah
kehidupan biografi dan lainnya, gambar seperti 3. Menyajikan data
foto lalu sketsa dan lain-lain, karya-karya Setelah data direduksi, maka langkah
monumental dari seseorang bisa seperti karya selanjutnya adalah menyajikan data, penyajian
seni, patung film dan lain sebagainya. data bisa dilakukan dalam bentu uraian singkat,
Dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi bagan, hubungan antar kategori. Dalam hal ini
data-data yang diperlukan dalam penelitian. Miles dan Hubermen (1984) meyatakan, yang
Pada penelitian ini dokumen berupa foto paling sering digunakan untuk menyajikan data
kegiatan rutin ataupun berupa rancangan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Ormas yang bersifat naratif.
Ikadi Provinsi Bengkulu.
4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Teknik Analisis Data Langkah keempat dalam analisis data
Dalam penelitian kualitatif, teknik yang kualitatif menurut Miles dan Hubermen adalah
digunakan sudah jelas, di mana analisis data penarikan kesimpulan dan verifikasi.
diarahkan untuk menjawab rumusan masalah, Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
Nasution menyatakan bahwa, teknik analisis bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
data merupakan pekerjaan yang sulit, ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan mendukung pada tahap pengumpulan data
daya kreatif serta kemampuan intelektual yang berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
tinggi. Analisis data adalah proses mencari dan dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh
menyusun secara sistematis data yang diperoleh bukti-bukti yang falid dan konsisten pada saat
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan peneliti kembali kelapangan mengumpulkan
bahan bahan lain, sehingga dapat mudah
dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan
6
kepada orang lain. Miles dan Hubermen
mampu menjalankan tugas dengan baik, dan
memiliki potensi yang bagus dalam berorganisasi
sehingga organisasi tersebut tetap berdiri serta
diharapkan menjadi lebih baik lagi

data,maka kesimpulan yang dikemukakan


merupakan kesimpulan yang dapat dipercaya.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Setelah peneliti mengumpulkan data dari
hasil penelitian yang diperoleh dengan
menggunakan metode observasi, wawancara,
dan dokumentasi dengan teknik analisa data
yang dipilih oleh peneliti yaitu menggunakan
analisa deskriptif kualitiatif maka selanjutnya b. Tokoh (Da’i)
peneliti akan menjelaskan lebih lanjut hasil dari Tokoh atau da’i merupakan orang yang sangat
peneltian. berpengaruh dalam melakukan dakwah, tanpa
adanya da’i maka dakwah tidak berjalan.
Peranan Da’i dalam Mengembangkan Dakwah
Di Kota Bengkulu c. Biaya
1) Tarhib Ramadhan Faktor pendukung yang selanjutnya yaitu
2) Pelatihan Publik Speaking biaya. Biaya merupakan sesuatu yang sangat
3) Program Video Tausiyah Pendek Ramadhan penting dalam terlaksananya sebuah kegiatan, atau
dapat disebut sebagai hal pokok dalam
4) Program Bingkisan Untuk Du’at Saat Idul
melaksanakan kegiatan. Kegiatan dakwah IKADI
Fitri
kota Bengkulu juga memerlukan biaya, untuk
5) Sekolah Da’i mendapatkan biaya tersebut melalui berbagai cara,
6) Pendistribusian Khatib, Pembicara, antara lain dengan kas pengurus, serta adanya
Penceramah infaq dari perorangan ataupun kelompok.
7) Pengajian rutin untuk ibu-ibu d. Kerja sama dengan masyarakat
8) Pengajian Rutin di Lapas Prempuan Kota Ikadi menjalin hubungan dengan baik dengan
Bengkulu berbagai lembaga baik itu berupa lembaga
9) Iyuaran Bulanan Organisasi Masyarakat, Organisasi Sosial,
10) Safari dakwah bersama syekh Palestina Organisasi Dakwah perkantoran, dan Dewan
kesejahteraan Masjid. Hal ini tentu sangat
Program-program kerja tersebut sudah berjalan medukung sekali untuk kemajuan ormas Ikadi.
dengan baik. Selain membuat program kerja Adapun kerja sama yang mereka lakukan oleh Ikdi
tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat yaitu mengisih arahan dan binaan dengan cara
disimpulkan bahwa Peranan da’i sangat penting melakukan pengajian dan silaturahim.
terutama dalam memberi pemahaman,
e. Media
penyadaran, mengingatkan, serta memberi
Media sangat membatu sekali dalam
tarhib kepada umat. Setiap orang yang beragama
mengebangkan visi dan misi dakwah Ikadi, melalui
islam mempunyai peran dan tanggung jawab
media bisa memposting kegiatan Ikadi contohnya
sebagai da’i yang menyuruh siapapun menjadi
ceramah singkat dan lainya sehingga bisa
baik sesuai dengan perannya masing-masing.
bermanfaat untuk masyarakat. Di sampaikan juga
oleh salah satu da’i ustad Hilman Nugraha kata
Faktor Pendukung
beliau “Bagi saya media sangat mebantu sekali
a. Pengurus Organisasi buat saya, contohnya ketika kita menyebarkan
Pengurus memiliki peran yang sangat besar informasi akan ada pengajian atau kegiatan kepada
yaitu sebagai penanggung jawab dalam masyarakat sangat membantu sekali. Saya sebagai
beberapa kegiatan dakwah Ikadi kota Bengkulu da’i Ikadi banyak menggali ilmu di media
juga berperan sebagai pengontrol segala contohnya bisa menonton para ulama
kegiatan. Untuk menjadi seorang pengurus harus menyampaikan ilmu.”
memiliki rasa tanggung jawab yang besar,
materi yang di amanahkan saya belum menguasai,
Faktor Penghambat maka saya katakan silakan cari da’i yang lain
a. Mad’u kerna saya belum menguasi ilmu tersebut.”
Seorang da’i menyampaikan dakwahnya
kepada penerima dakwah yang sering disebut Kesimpulan
dengan mad’u. Mad’u merupakan sasaran dari Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini,
dakwah dapat perorangan ataupun sekelompok maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
orang, akan tetapi dalam kegiatan dakwah
IKADI kota Bengkulu yang menjadi mad’u 1. IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) kota
yaitu sebagian besar masyarakat kota Bengkulu.
Bengkulu terbentuk pada tahun 2005, hingga kini
Mad’u yang hadir di kegiatan dakwah seperti
sudah tujuh belas tahun mengembangan dakwah.
Adapun peranan kegiatan IKADI dalam bentuk
7 kegitan di lapangan adalah, mengisih khutbah
Jum’at di masjid, Kajian Islami, kegitan
Ramadhan, mengisih tabligh akbar, pelatihan da’i,
silaturahim dan safari dakwah. Adapun kegitan di
media sosial adalah menyebarkan nilai-nilai Islam
di media TV, Radio atau di akun FB IKADI
Bengkulu. yaitu menyampaikan pesan pesan
agama.
khutbah Jum’at tersebut berasal dari latar 2. Faktor pendukung dan penghambat dalam
belakang dan profesi yang berbeda-beda, dakwah IKADI (Ikatan Da’i Indonesa) kota
sehingga hal tersebut menjadi tantangan besar Bengkulu adalah: faktor pendukung dakwah
bagi da’i saat memilih materi dan meliputi; pengurus organisasi, tokoh (da’i), biaya
menyampaikannya agar dapat dengan mudah dan media. Sedangkan faktor penghambat dakwah
diterima dan dipahami oleh mad’u. mad’ dan keilmuan.13
b. Keilmuan
Faktor penghambat yang kedua yaitu Ilmu,
keilmuan merupakan bekal para da’i untuk
menyampaikan pesan-pesan agama. Tanpa
ilmu tentu belum bisa menjadi da’i yang di
harapkan masyarakat. Ada sala satu para da’i
Ikadi yang belum begitu banyak menguasai
ilmu. Hal ini disampaikan oleh ustad Hilman
Nugraha, S.Pd kata beliau : “ Saya kalau di
suruh orang untuk mengisih pengajian maka
saya akan menanyakan tentang apa materi yang
perlu sampaikan, kalau saya sudah menguasai
DAFTAR PUSTAKA
materi tersebut maka saya siap menjadi
pemateri. Pernah suatu kejadian saya di pinta
oleh seorang untuk mengisih pengajian namun
Dakwah, (Jember: Pena Salsabila: 2013) h. 8-11
N. Grass, W.S. Masson, and A.W. Eachern, Mohammad Hasan, op.cit., h. 47-48
Explorations Role Analysis, dalam David Berry,
Pokok-pokok pikiran dalam sosiologi , (Jakarta: Raja Abd Munir Mulkhan, Ideologi Gerakan dakwah,
Grafindo Persada, 1995), cet. (Yogyakarta: Sipress, 1996), h. 52
Rasyidah, Ilmu Dakwah (Dalam perspektif Gender), Muhammad Munir, ManajemenDakwah,
(Banda Aceh: Bandar Publishing, 2009), hal. 32. (Jakarta : Kencana, 2006), h. 245.
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Prenada
Media, 2004), hal. 79

Mohammad Hasan, Metodolog Pengembangan Ilmu


V. Wiranata Sujarweni, metodologi penelitian, hal.
32.

Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori


Dan Praktik , (Jakarta: Rineka Cipta, 2011),
hal. 39

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, hal. 124

Sumber-sumber Lain:

Hasil Observasi Awal, wawancara


dengan bapak Rusli Supriatna, selaku ketua
pengurus Ikadi kota Bengkulu, pada tanggal 14
Maret 2023 Selasa 01.30.
Website resmi Ikadi, profil Ikadi,
http://www.ikadi.or.id/ikadi, (diakses pada 24
Maret 2022, pukul 21.20)

Sumber Data: program kegiatan IKADI, dikutip


pada tanggal rabu, 24 Mei 2023

Nurul Syobah, Kontruksi Media Dalam


Pengembangan Dakwah, (Jurnal Dakwah
Tabligh,2013), h.156

Anda mungkin juga menyukai