Jurnal Apren
Jurnal Apren
Abstract : This study aims to determine the development of Ikadi in developing da'wah in the city of Bengkulu and the
inhibiting and supporting factors of preachers in developing da'wah in the city of Bengkulu. This research is a type of field
research (field research) using qualitative research methods. Data collection techniques were carried out by means of in-depth
interviews, observation and documentation techniques. The results of this study indicate that Ikadi Bengkulu city as a da'wah
institution is engaged in carrying out several programs such as activities carried out such as giving sermons, Ramadan
activities, being a speaker on Islamic holidays, Tabligh Akbar, Islamic studies, conveying goodness in the media, and
conducting training da'i, and then friendship with Muslim brothers who are in the city of Bengkulu. Ikadi's supporting factors
in the development of da'wah in the city of Bengkulu include adequate organizational or shop management (da'i), costs, media,
and cooperation with the community. As for the inhibiting factors in the development of da'wah in the city of Bengkulu mad'u
and science.
PENDAHULUAN
Dakwah merupakan kewajiban
yang harus dilakukan untuk menyampaikan pesan 1
dan ajaran yang telah Rasulullah SAW ajarkan
kepada para umat dimuka bumi ini agar mereka sama lain. Tidak ada peranan tanpa kedudukan,
menjalankan kehidupan sehari-hari berdasarkan demikian pula tidak ada kedudukan tanpa peranan.
syari’at Islam dan memperoleh kemuliaan di Setiap orang mempunyai macam-macam peranan
dunia maupun akhirat. Untuk mempermudah sesuai dengan pola pergaulan hidupnya. Dalam
diterimanya dakwah perlu adanya metode yang penelitian ini peranan adalah yang dilaksanakan
digunakan. Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan dalam kegiatan dakwah, salah satu upaya dakwah
secara detail tentang metode dakwah yaitu dalam di lakukan melalui Peranan Ikatan Dai Indonesia
surat An-Nahl ayat 125 yaitu: (IKADI) Kota Bengkulu dalam Pengembangan
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Dakwah
Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran Ikadi merupakan ormas yang bersifat ke-
yang baik dan bantahlah mereka dengan Islam-an, sebagai wadah bagi para da‟i untuk
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu berdakwah, menyebarkan ajaran Islam. IKADI
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa telah ada di berbagai wilayah Indonesia dan
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah memiliki kepengurusan daerah ini dapat
yang lebih mengetahui orang-orang yang meningkatkan kualitas umat, serta memunculkan
mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl:125)1 generasi muda yang lebih progresif dalam
Ayat di atas dapat diambil pemahaman berdakwah, dan menumbuh kembangkan Da‟i,
tentang metode dakwah yang dapat digunakan berwawasan kebangsaan, serta dakwah yang
yaitu hikmah, mau’idhah hasanah, dan berkarakter Islam Wasathiyah atau Moderat,
mujadalah. Oleh karena itu, ayat tersebut selalu berhaluan Ahlulsunnah Wal Jamaah, khususnya di
digunakan pegangan dalam berdakwah. kota Bengkulu.1 Lembaga dakwah Ikatan Da‟i
Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan Indonesia (IKADI) kota Bengkulu dalam
(status), ketika seseorang melaksanakan hak dan menghidupkan syi‟ar Islam ditengah kehidupan
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka masyarakat. Berdasarkan hasil observasi awal, Ikadi
orang tersebut telah menjalankan suatu peranan. kota Bengkulu merupakan organisasi
Peranan dan kedudukan saling tergantung satu kemasyarakatan yang bergerak dibidang dakwah.
Ikadi Bengkulu sudah eksis sejak tahun 2005. 2
a) Peranan social
Adalahpengharapan-pengharapan
kemasyarakatan (sosial) tentang tingkah laku dan
sikap yang dihubungkan dengan status tertentu
tanpa mengharapkan orang yang mendukung status
itu.
TINJAUAN PUSTAKA 2
A. Pengertian Peranan
Menurut Grass, Masson dan A.W. Mc.
Eachern, sebagaimana dikutip David Berry,
mendefinisikan peranan sebagai perangkat
harapan-harapn yang dikenakan pada individu
yang menepati kedudukan sosial tertentu.3 b) Peranan persoalan (individual)
Harapan tersebut masih menurut Berry,
merupakan imbangan dari norma-norma sosial, Peranan individual adalah pengharapan-
oleh karena itu dapat dikatakan peranan-peranan pengharapan tingkah laku di dalam status tertentu
itu ditentukan oleh norma-norma didalam yang berhubungan erat dengan sifat-sifat khusus
masyarakat. Artinya seseorang diwajibkan untuk dari individu –individu itu sendiri. Dapat dikatakan
menentukan hal-hal yang diharapkan oleh bahwa perannan sosial itu merupakan suatu bagian
masyarakat di dalam pekerjaan dan dalam normal, dimana bagian itu sesuai dengan status
pekerjaan- pekerjaan lainnya. Selanjutnya, individu dalam situasi tertentu. Dapat dikatakan
Soerjono Soekanto mengatakan, “Peranan (role) bahwa perannan sosial itu merupakan suatu bagian
merupakan aspek dinamis kedudukan (status). normal, dimana bagian itu sesuai dengan status
ApabiIa seseorang melaksanakan hak dan individu dalam situasi tertentu.
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka B. Pengertian Da’i
ia menjalankan suatu peranan. Soerjono Soekanto
mengatakan, “Peranan (role) merupakan aspek Da’i adalah orang yang melaksanakan
dinamis kedudukan (status). ApabiIa seseorang dakwah baik lisan maupun tulisan ataupun
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai perbuatan dan baik secara individu, kelompok atau
dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu organisasi atau lembaga. Pelaku dakwah pertama
peranan. Sarlito Wirawan Sarwono juga dalam Islam adalah Nabi Muhammad shalallahu
mengemukakan hal yang sama bahwa harapan ‘alaihi wasallam. Dalam al-Qur’an dan sunnah,
tentang peran adalah harapan-harapan orang lain terdapat penjelasan amr ma’ruf nahi munkar dan
pada umumnya tentang prilaku-prilaku yang perintah terhadap mereka yang layak untuk
pantas untuk dilakukan, yang seyogyanya membawa bendera dakwah Islam. Merekalah yang
ditentukan oleh seseorang yang mempunyai peran mampu mengajarkan agama, baik melalui tulisan,
tertentu ceramah maupun pengajaran sehingga individu dan
Artinya peranan sebuah gambaran masyarakat dapat memahaminya.4
intraksi social dalam terminilogi actor-aktor yang Dalam kegiatan dakwah, peranan da’i
bermain sesuai yang telah ditetapkan, berdasarkan sangatlah esensial sebab tanpa da’i, ajaran islam
dengan teori ini harapan dari peran menjadi hanyalah ideologi yang tidak terwujud dalam
pemahaman bersama yang menuntun individu kehidupan masyarakat harus diakui bahwa para
untuk berperilaku dalam keseharianya, seorang da’i adalah ujung tombak atau sebagai mercusuar
yang mempunyai peran tertentu misalnya sebagai islam. Keberhasilan Islam sangatlah ditentukan
guru, dokter, mahasiswa, orang tua, laki-laki oleh keberhasilan para da’i dalam melaksanakan
maupun wanita, diharapkan sesorang yang tugas sebagai prajurit risalah islam. Menurut
mempunyai peran tersebut berperilaku sesuai Hasyimi, juru dakwah adalah penasihat, para
dengan perannya. Dalam masalah peranan sering pemimpin dan pemberi ingat, yang memberi
dibedakan dalam peranan sosial dan peranan nasihat dengan baik yang mengarah dan
individual, yaitu : berkhotbah, yang memusatkan jiwa dan raganya
dalam wa’at dan wa’id (berita gembira dan berita
siksa) dan dalam membicarakan tentang berfirman dalam al-Qur’an surah An-Nahl ayat 125:
kampung akhirat untuk melepaskan orang-orang Artinya: “Serulah manusia ke jalan Tuhanmu
yang karam dalam gelombang dunia.5 dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
Karakteristik Da’i bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik”.
Karakteristik dipahami dengan seseorang itu (QS. An-Nahl: 125).
mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan
tertentu. Karakter, sifat-sifat kejiwaan, akhlak 2. Pengertian Dakwah
(budi pekerti) yang membedakan seseorang Menurut Muhammad Natsir Dakwah adalah
dengan yang lainya, bisa juga disebut tabiat. usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada
Sementara karakter dalam istilah pendidikan di perorangan manusia dan seluruh umat manusia
kenal dengan watak, ciri khas seseorang konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup
sehingga berbeda dengan orang lain secara manusia di dunia ini, dan yang meliputi al-amar bi
keseluruhan. Adapun karakteristik yang penulis al-ma’ruf an- nahyu an almunkar dengan berbagai
maksudkan disini adalah sifat-sifat yang macam cara dan media yang diperbolehkan akhlak
dan membimbing pengalamannya dalam
perikehidupan bermasyarakat dan berkehidupan
bernagara. Kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan,
tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan
secara sadar dan berencana dalam usaha
mempengaruhi orang lain baik secara individual
maupun secara
5
smenyatakan langkah-langkah analisis data ialah
sebagai berikut :12
1. Pengumpulan data
Kegiatan utama pada setiap penelitian adalah
dengan tujuan untuk memperoleh informasi. mengumpulkan data. Dalam penelitian kualitatif
Salah satu metode pengumpulan data dilakukan pengumpulan data dengan melakukan observasi,
melalui wawancara, yaitu suatu kegiatan wawancara mendalam, dan dokumentasi atau
dilakukan untuk mendapatkan informasi secara gabungan ketiganya (triangulasi). Pengumpulan
langsung dengan mengungkapkan pertanyaan- data dilakukan berhari-hari, mungkin berbulan-
pertanyaan pada para responden. Wawancara bulan, sehingga data yang diperoleh akan
bermakna berhadapan langsung antara banyak. Pada tahap awal peneliti melakukan
intrerviewer dengan responden, dan penjelajahan secara umum terhadap situasi
kegiatannya yang dilakukan secara lisan.11 sosial atau objek yang diteliti, semua yang dilihat
Wawancara merupakan alat atau pengumpulan dan didengar direkam semua. Dengan demikian
informasi dengan cara mengajukan sejumlah peneliti akan memperoleh data yang sangat banyak
pertanyaan dengan pertanyaan-pertanyaan dan sangat bervariasi.
terbuka yakni pertanyaan yang memberikan
peluang kepada informan untuk beragumen, 2. Reduksi Data
serta di rancang untuk menyatakan apa yang Merupakan proses penyusunan data
penting untuk memahami fenomena yang dikaji yangdiperoleh dilapangan dalam bentuk uraian
terkait yang diteliti oleh peneliti. Wawancara yang lengkap, mereduksi data berarti
merupakan alat atau pengumpulan informasi merangkum, memilih, dan memilih hal- hal yang
Adapun alat yang digunakan dalam wawancara pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dengan informan yaitu handphone dan alat tulis. dicari tema dan polanya. Dengan demikian data
yang telah direduksi akan memberikan gambaran
3. Dokumentasi yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
yang telah berlalu, dokumen bisa berbentuk mencarinya bila diperlukan.
tulisan seperti catatan harian ataupun sejarah
kehidupan biografi dan lainnya, gambar seperti 3. Menyajikan data
foto lalu sketsa dan lain-lain, karya-karya Setelah data direduksi, maka langkah
monumental dari seseorang bisa seperti karya selanjutnya adalah menyajikan data, penyajian
seni, patung film dan lain sebagainya. data bisa dilakukan dalam bentu uraian singkat,
Dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi bagan, hubungan antar kategori. Dalam hal ini
data-data yang diperlukan dalam penelitian. Miles dan Hubermen (1984) meyatakan, yang
Pada penelitian ini dokumen berupa foto paling sering digunakan untuk menyajikan data
kegiatan rutin ataupun berupa rancangan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Ormas yang bersifat naratif.
Ikadi Provinsi Bengkulu.
4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Teknik Analisis Data Langkah keempat dalam analisis data
Dalam penelitian kualitatif, teknik yang kualitatif menurut Miles dan Hubermen adalah
digunakan sudah jelas, di mana analisis data penarikan kesimpulan dan verifikasi.
diarahkan untuk menjawab rumusan masalah, Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
Nasution menyatakan bahwa, teknik analisis bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
data merupakan pekerjaan yang sulit, ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan mendukung pada tahap pengumpulan data
daya kreatif serta kemampuan intelektual yang berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
tinggi. Analisis data adalah proses mencari dan dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh
menyusun secara sistematis data yang diperoleh bukti-bukti yang falid dan konsisten pada saat
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan peneliti kembali kelapangan mengumpulkan
bahan bahan lain, sehingga dapat mudah
dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan
6
kepada orang lain. Miles dan Hubermen
mampu menjalankan tugas dengan baik, dan
memiliki potensi yang bagus dalam berorganisasi
sehingga organisasi tersebut tetap berdiri serta
diharapkan menjadi lebih baik lagi
Sumber-sumber Lain: