Disusun Oleh :
Diva Apira Yuliana (2011070035)
Komala Putri Pitaloka (2011070244)
Rahajeng Putri Siwi (2011070257)
Kelas B Semester 5
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin umat.Secara rinci sifat-sifat
tersebutsebagai berikut:1
1) Shiddiq (jujur)
Menurut Hidayatulah, shiddiq adalah sebuah kenyataan yang benar tercermin dalam
perkataan, perbuatan, atau tindakan, dan keadaan batinnya. Sifat shiddiq memiliki
penjelasan yang mengarah pada kejujuran dalam perkataan, perbuatan, atau keadaan
batin yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya .
2) Amanah (dapat dipercaya)
Rasulullah SAW dikenal sangat memiliki kesiapan dalam memikultanggungjawab,
memperoleh kepercayaan dari orang lain. Rasulullah saw. dikenal sebagai orang yang
sangat terpercaya, dan ini diakui oleh musuh-musuhnya, seperti Abu Sufyan ketika
ditanya oleh Hiraklius (Kaisar Romawi) tentang perilaku beliau. Hal itu sesuai dengan
firman Allah SWT yang berbunyi,
ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا اَل تَ ُخ ْونُوا هّٰللا َ َوال َّرس ُْو َل َوتَ ُخ ْونُ ْٓوا اَمٰ ٰنتِ ُك ْم
َواَ ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُم ْو َن
Artinya: “Hai orang-orang yangberiman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Qs. Al-Anfal: 27).
3) Tabligh (Menyampaikan)
Tablîgh Adalah Sifat Yang Dimiliki Rasulullah Berupa Menyampaikan Hukum Dan
Wahyu Allah SWT Dengan Tidak Mengurangi, Menambah, Maupun Menutupi
Sedikitpun Perintah Yang Diterimanya. Satu Istilah Yang Disandang Nabi
Muhammad Saw. Pemberian Dari Allah SWT Yaitumundzirin (Pemberi
Peringatan).Diutusnya Nabi Muhammad Saw.Sebagai Orang Yang Memberi
Peringatan Yakni Untuk Membimbingumat, Memperbaiki Danmempersiapkan
Manusia Untuk Mencapai Kebahagiaan Dunia Dan Akhirat.
1
Q-Anees Bambang, Hambali Adang. 2008. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.
5
B. Nilai-Nilai Dalam Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter berbasis masyarakat dapat bersumber dari agama,
Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana penjelasan di bawah ini:
1. Religius
Sikap dan prilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang di anutnya,
toleran dalam pelaksanaan ibadah agama lain, hidup rukun dengan pemeluk
agama lain.
2. Toleransi
Sikap dan toleransi yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,
sikap, dan tidakan orang lain yang berbeda dengan dirinya.
3. Disiplin
Tindakan yang menunjukan prilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
4. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
5. Bersahabat atau Komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, bekerjasama
dengan orang lain.
6. Cinta damai
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan
aman atas kehadiran dirinya.
6
pendidikan memang sangat erat sekali berkaitan dengan pengubahan cara pandang
masyarakat terhadap pendidikan ini tentu saja bukan hal yang mudah untuk dilakukan.
Akan tetapi apabila tidak dimulai dan dilakukan dari sekarang, kapan rasa memiliki,
kepedulian, keterlibatan, dan peran serta aktif masyarakat dengan tingkatan maksimal
dapat diperolah dunia pendidikan.2
Masyarakat sebagai pusat pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah,
mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup dengan batasan yang
tidak jelas dan keanekaragaman bentuk kehidupan sosial serta berjenis-jenis budayanya.
Masalah pendidikan di keluarga dan sekolah tidak bisa lepas dari nilai-nilai sosial budaya
yang dijunjung tinggi oleh semua lapisan masyarakat. Setiap masyarakat, dimanapun
berada pasti punya karakteristik sendiri sebagai norma khas di bidang sosial budaya yang
berbeda dengan masyarakat yang lain.3
BAB III
2
Subianto, J. (2013). Peran Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat dalam Pembentukan Karakter
Berkualitas. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 20
3
Zubaedi, “Pendidikan Berbasis Masyarakat”, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006).
7
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran masyarakat dalam pendidikan karakter menurut islam ialah dimana masyarakat
berfungsi untuk membentuk karakter Qur’ani dan sadar tanggung jawabnya terhadap
perkembangan karakter anak berkenaan dengan keterampilan (olah otak)
dan qalbu (spiritual). Dalam Islam, karakter dapat terlihat dari sifat nabi yang meliputi
Shiddiq, Tabligh, Amanah, dan Fathanah. Ke-empat sifat tersebut cukup untuk memenuhi
kualifikasi yang disebutkan diatas. Sifat ini merupakan pencerminan karakter Nabi
Muhammad SAW dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin umat.
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter berbasis masyarakat sebagai berikut, religius,
toleransi, disiplin, menghargai prestasi, bersahaat atau komunikatif, dan cinta damai.
Lingkungan masyarakat luas jelas memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan penanaman
nilai-nilai estetika dan etika untuk pembentukan karakter. Situasi kemasyarakatan dengan
sistem nilai yang dianutnya, mempengaruhi sikap dan cara pandang masyarakat secara
keseluruhan. Peran serta Masyarakat (PSM) dalam pendidikan memang sangat erat sekali
berkaitan dengan pengubahan cara pandang masyarakat terhadap pendidikan ini tentu saja
bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Akan tetapi apabila tidak dimulai dan dilakukan dari
sekarang, kapan rasa memiliki, kepedulian, keterlibatan, dan peran serta aktif masyarakat
dengan tingkatan maksimal dapat diperolah dunia pendidikan.
8
DAFTAR PUSTAKA