Anda di halaman 1dari 4

FORMULIR DRAFT KARYA TULIS ILMIAH

Nama : 1.Suci Selvia Sari, 2.Arief Safutra, 3.Heru Lestadi, 4.Annur Adlu Musjulka, 5.Okiyana Sinta
Email : Arifsafutra2001@gmail.com
Afiliasi : Universitas Tangerang Raya

Bagian-bagian KTI Keterangan Contoh Isi / konten KTI

Pendahuluan

Masalah penelitian Bagian pendahuluan harus bisa


. Perdagangan Internasional mewajibkan perusahaan agroindustry memperhatikan
menjelaskan urgensi atau alasan yang
melatarbelakangi penulisan KTI. Agar mutu produk, keamanan pangan dan ketertelusuran (traceability), baik dalam proses
urgensi dan alasan tersebut tersusun produksi maupun keseluruhan rantai produksi, guna memenuhi persyaratan peraturan
secara logis, maka perlu perdagangan international serta memperkuat posisi perusahaan di persaingan global, maka
dikemukakan masalah penelitian. perusahaan pangan perlu menerapkan sistem jaminan mutu. Sistem jaminan mutu yang
Nah, dalam tradisi penulisan KTI,
berkembang dan umum digunakan dalam industri pangan adalah HACCP dan ISO 9001.
masalah dianggap ada jika terdapat
kesenjangan, yaitu perbedaan antara Munculnya sistem manajemen keamanan pangan yang baru telah menimbulkan
kondisi ideal dengan kondisi faktual perubahan terhadap sistem manajemen keamanan pangan produk dengan dunia termasuk
(perbedaan antara kondisi yang hasil perikanan. ISO 22000 sebagai salah satu sistem manajemen mutu pangan dapat
seharusnya terjadi dengan kondisi digunakan sebagai basis bagi semua sistem manajemen keamanan pangan dengan atau
yang senyatanya terjadi; perbedaan
tanpa sertifikasi pihak ketiga, termasuk ISO 9000, sistem HACCP dan GMP 5R.
antara apa yang diperlukan denngan
apa yang tersedia). Dalam GMP (Good Manufacturing Practice) , merupakan suatu cara memproduksi pangan
mengemukakan kondisi ideal dan yang baik dengan tujuan agar produsen menghasilkan produk yang bermutu sesuai
kondisi faktual tersebut, peneliti atau tuntunan konsumen yang berarti produk tersebut terjamin mutunya dan aman dikomsumsi.
penulis KTI harus menulis GMP memilikki 10 prinsip, diantaranya adalah Desain dan fasilitas, Pengendalian
argumentasinya berdasarkan data
oprasional, Penyimpangan, Jaminan mutu, Pengendalian hama, Kebersihan karyawan,
atau hasil penelitian orang lain.
Pemeliharaan kebersihan, Penanganan limbah, Pelatihan, Informasi pelanggan.

Pada penelitian kali ini akan menyinggung terkait kurangnya kepedulian dan
kesadaran karyawan akan kebersihan di area tempat minum produksi packing
mayora Jayanti 2 yang ternyata masih belum optimal, misalnya galon di letakan
di lantai yang mengakibatkan saat pengambilan air minum banyak air yang
berceceran di lantai yang menyebabkan lantai kotor dan licin dan banyak juga
ditemukannya air pembuangan bekas minum di dalam box yang akibatnya
mengeluarkan bau tidak sedap karena tidak dilakukannya pembuangan secara
rutin Hal ini terjadi secara terus menerus dikarenakan kurangannya fasilitas
peletakan galon, pembuangan air sisa secara rutin dan Tindakan serius dalam
penanganan masalah tersebut.
Salah satu hal yang harus di perhatikan dalam pelaksanaan dan perbaikan
lingkungan adalah bahwa lingkungan tempat mausia hidup khususnya tempat
manusia bekrja, bergerak dan belajar harus memenuhi syarat Kesehatan. Artinya
lingkungan tersebut tidak mudah menimbulkan hal yang dapat membahayakan
jiwanya (juju,2013).
Dari uraian di atas, kami tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan
menciptakan perbaikan dalam permasalah kebersihan dan kurangnya fasilitas
alat kebersihan diarea minum, sehingga dapat mengurangi dampak dari ketidak
sesuaian dalam pelaksanaan/penerapan GMP 5R diarea kerja.
Rumusan masalah Ketika masalah sudah ditemukan,
maka perlu dirumuskan. Tujuannya
Berdasarkan permasalahan di atas kami memutuskan untuk melakukan
adalah memperjelas atau
mempertegas arah penelitian penelitian lebih lanjut terait dengan timbulnya permasalahan-permasalahan
(penulisan KTI). atau tidak disiplinnya karyawan akan pentingnya kebersihan lingkungan kerja
terutama diarea minum produksi.

Pertanyaan Pertanyaan penelitian merupakan Rumusan masalah tersebut kemudian di rinci menjadi pertanyaan penelitian Khusus
penelitian penjabaran dari rumusan masalah. berikut:
Tidak semua KTI mensyaratkan
pertanyaan penelitian, namun agar 1. Bagaimana pengaruh metode 5W + 1H terhadap area tempat kerja?
nantinya pembahasan bisa tersusun 2. Apa hasil aplikasi metode HIRARC (Hazard Indetification Risk Assessment And Risk
secara rapi, maka pertanyaan
penelitian perlu disebutkan. Agar Control) dalam indentifikasi potensi bahaya pada area tempat minum packing?
pertanyaan penelitian menghasilkan
jawaban yang lengkap, ssebaiknya
gunakan pertanyaan tingkat tinggi,
salah satu cirinya adalah
menggunakan kata tanya “mengapa”
dan “bagaimana”.
Manfaaat atau Di bagian akhir pendahuluan, tidak
Bagi peneliti
kontribusi KTI semua KTI mencantumkan kontribusi
KTI. Jika kontribusi tidak a. Hasil penelitian bermanfaat juga bagi peneliti untuk lebih memahami lagi
dicantumkan, maka berisiko akan pentingnya penerapan GMP 5R dan dampak buruk dari kurangnya
mengurangi rasionalitas penulisan
KTI sehingga urgensi penulisan KTI kepedulian terhadap lingkungan yang tidak bersih.
menjadi tidak begitu urgent. Agar b. Mengimplementasikan rancangan dalam pembuatan alas atau
urgensi KTI kokoh dan kuat, maka
tempat untuk peletakan galon dan sisa pembuangan air minum.
sebaiknya Pendahuluan diakhiri
dengan manfaat atau kontribusi Pihak lain
penelitian.
c. Hasil penelitian diharapkan berguna sebagai pengingat ataupun
pengetahuan untuk teman-teman rekan reja agar sama-sama dapat
mengetahui pentingnya penerapan GMP 5R dan dampak buruk
terjadinya K3.
d. Diharapkan bermanfaat dan dapat mempermudah teman-teman
karyawan dalam pengambilan air minum dan mengurangi terjadinya
pembuangan air secara percuma yang menyebabkan lantai becek dan
kotor.

Kajian Pustaka
KTI milik orang 1. IMPLEMENTASI BUDAYA 5R SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PERAWATAN FASILITAS
DAN MELATIH KEDISIPLINAN PERSONAL DI LKSA KOTA BEKASI Fany Apriliani1* ,
Pramono Djoko Fewidarto1 , Purana Indrawan1 1Program Studi Manajemen Industri
Sekolah Vokasi, Institut Pertanian Bogor, Indonesia. 2021
2. Ramli, S. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OHSAS 18001), Seri
Manajemen K3. Jakarta: PT Dian Rakyat; 2010. PT Cahaya Murni Andalas Permai.
Rekapitulasi Kecelakaan Kerja PT Cahaya Murni Andalas Permai. Padang: Pt Cahaya
murni ; 2014. Tarwaka. Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta:
Harapan Press; 2008.
3. USULAN BUDAYA KERJA 5R DI GUDANG LOCK N LOCK PT PANCARAN LOGISTIK
INDONESIA BEKASI. Tugas Akhir, Jakarta : Politeknik APP Jakarta. Juli.2019
4. PENERAPAN BUDAYA 5R (RINGKAS, RAPI, RESIK, RAJIN DAN RAWAT) DENGAN
PENDEKATAN SNI ISO 22000 : 2009 DAN PENILAIANNYA DI PT.Y SURAKARTA.2018
5. MPLEMENTASI 5R UNTUK MENCEGAH PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA GIGI, MULUT
DAN SALURAN PERNAFASAN DI INDUSTRI INFORMAL SRAGEN.2015
riview
Artikel 1. Membahas tentang pentingnya penerpan budaya 5R pada kwasan kota, tetapi
tdaik menerangkan penting nya penerapan budaya 5r di lingkungan pabrik atau manufacture

Artikel 2. membahas Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) penting untuk diperhatikan oleh
setiap perusahaan. Pencegahan kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan mengetahui risiko
yang ada, salah satunya melalui metode Hazard Identification, Risk Assesment, and Risk
Control (HIRARC).

Artikel 3. Membahas tentang pentingnya penerpan budaya 5R di ingkungan perushaan


menggunakan konsep 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin), tetapi artikel 3 tersebut
haya berfokus pada bagian gudang.

Artikel 4. Membahas penilaian penerapan budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin)
dengan pendekatan di PT. Y Surakarta, bahwa Budaya 5R termasuk salah satu program yang
digunakan untuk pelaksanaan SNI ISO 22000 : 2009 tentang Sistem Keamanan Pangan, hasil
penilaian 5R terdapat 4 bagian yang di bawah target yaitu bagian engineering, packing, RMU
dan satelit.

Artikel 5. Membahas twentang benting nya budaya 5r pada perussaan yang berdampak pada
kesehatan karyawan. tetapi tidak menfokuskan pada area tempat minum, yang jelas sangat
mempengaruhi pencernaan pada kesehatan.

Metode Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalam metode Kualitatif Destriptif
Sumber data Maka sumber data dalam penelitian Sumber data Dalam penelitian ini Yaitu terdiri Team lapangan yang ada di produksi packing
ini terdiri dari orang,tempat dan itu sendiri. Unit head (Pengawas Produksi)Yang akan di jadikan sumber data berjumlah 5
simbol. Orang sebagai responden Orang, Data dari pengawas sendiri diperoleh melalui wawancara. Selain itu sumber data dari
atau informan yang menjawab penelitian ini juga berasal dari team leader produksi,team admin field dan karyawan
pertanyaan yang di ajukan peneliti produksi sebanyak 10 orang. Data dari sumber tersebut di peroleh melalui observasi.
dan yang mengemukakan data yang
di ajakukan peneliti. Adapun yang
akan menjadi responden atau
informan dalam penelitian ini yaitu
terdiri dari beberapa Unit Head
(pengawas area produksi),team
leader, team administrasi field dan
beberapa karyawan.
Cara mengambil Dalam penelitian ini kami Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi
data menggunakan Teknik Observasi,
wawancara dan Dokumentasi.
Cara menganalisis Cara analisis data dalam kajian ini Hasil survei yang dilakukan dengan model pendampingan ini selanjutnya diolah dengan
data adalah dengan cara penerapan GMP menggunakan analisis faktor, analisis deskriptif. Sebagai responden dalam penelitian adalah
5R. karyawan tetap yang menduduki fungsi supervisor, dan kepala bagian di PT.
Oleh karena itu dalam implementasinya diperlukan komitmen manajemen dalam bentuk
persetujuan atau janji dari manajemen, dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya
untuk menjadikan 5R sebagai budaya perusahaan di masa mendatang. Seminar Nasional
IENACO – 2014 ISSN 2337-4349 270 Upaya menerapkan 5R untuk menjadikannya sebagai
budaya kerja di perusahaan, khususnya di PT. MAYORA INDAH Tbk seringkali tidak berjalan
sebagaimana mestinya karena kurangnya pemahaman di antara para Pimpinan selaku
pengambil keputusan dan sebagai penentu arah di perusahaan mengenai apa itu 5R dan apa
perannya. Masih banyak di antara para Pimpinan terutama pada level midle management
yang menganggap bahwa 5R adalah sekedar kegiatan “bersih-bersih” saja, sehingga tidak
dijadikan sebagai kegiatan yang serius, dikuti juga dengan kurang disiplinnya karyawan dalam
pelaksanaan program. Sebagai upaya menunjang keberhasilan penerapan 5R masih
diperlukan motivasi, pembekalan, dan pendampingan kepada para staff, supervisor dan
kepala bagian untuk mendapatkan komitmen bersama dalam menerapkan 5R. Upaya yang
lain juga dilakukan dengan ketauladanan, yang dimulai dari para midle manajemen. Seperti
halnya pemilahan, penataan ulang, penandaan, labeling, dll. Upaya tersebut memberikan
dampak yang cukup baik bagi implementasi program 5R, diduga karena budaya ‘sungkan
yang melekat pada karyawan, sehingga meskipun dengan keterpaksaan, pelaksanaan
program dapat dilaksanakan.
Hasil dan
pembahasan
Hasil penelitian
Komparasi
(perbandingan)
dengan penelitian
lain
Kesimpulan
Jawaban
pertanyaan
penelitian
Saran
Daftar Pustaka /
Referensi
80% rujukan
berasal dari
terbitan 10 tahun
terakhir
Mendeley / Zotero
Kemiripan
Tingkat kemiripan
di bawah 25%

Anda mungkin juga menyukai