MAKALAH
PENJASORKES
(Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan)
Oleh
Penyusun
MAKALAH
3.1 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
Ø Untuk menambah pengetahuan tentang Permainan bola besar seperti basket dan sepak
bola dan bola volli
Ø Untuk menambah wawasan tentang sejarah Permainan bola besar seperti basket, sepak
bola dan bola volli
Ø Untuk mengetahui cara melakukan permainan bola basket, sepak bola dan bola volli
dengan benar
PEMBAHASAN
I. BOLA BASKET
A. SEJARAH
Sejarah permainan bola basket ditemukan oleh seorang guru olahraga di
perguruan tinggi di YMCA Springfield, Massachusetts bernama Dr. James Naismith.
Awalnya naismit berusaha mencari permainan apa yang cocol untuk dilakukan saat
musim dingin tiba, dan ia pun mencoba beberapa macam olahraga yang sudah ada
pada masa itu. Semua olahraga ia telah coba dan menurutnya tidak ada yang pas
dengan kriteria yang telah ia buat yaitu tidak membutuhkan benturan fisik yang sangat
keras, menggunakan tangan unutk mengoper, menggiring dan memasukan bola,
menggunakan bola yang besar, sasaran yang sempit dan masih banyak yang lainya.
Naismith mencoba menyusun olahraga yang sesuai dengan keinginaannya dan
terciptalah permainan yang bernama bola basket yang mempunyai makna bola dan
basket (keranjang). Pada awal permainan naismith menggunakan bola yang berukuran
besar dan satu buah keranjang.
Perkembangan bola basket:
Ø Tahun 1891 permainan bola basket ditemukan oleh Prof. doktor James A. Naismith
Ø Tahun 1892 permainan bola basket pertama kali diperkenalkan di Amerika
Ø Tahun 1894 peraturan permainan resmi bola basket dikeluarkan olah Prof. Dr. James
A. Naismith dan Dr. Luther Gullick
Ø Tahun 1895 kata basketball dimasukan ke dalam pembukuan bahasa Inggris
Ø Tahun 1913 pertandingan kejuaraan bola basket Far Eastern pertama kali diadakan.
Ø Tahun 1918 permainan bola basket diperkenalkan oleh tentara penduduk Amerika ke
bebrapa negara Eropa
Ø Tahun 1919 permainan bola basket adalah cabang olahraga yang termasuk dalam
pertandingan Olympiade Militer di Joinville
Ø Tahun 1932 bertempat di Jenewa Swiss kongres bola basket dilakukan pertama kali dan
negara-negara yanghadir yaitu Italia, Yunani, Portugal, Argentina, Swiss,
Cekoslowakia dan Rumania.
Ø Tahun 1932 terbentuknya federasi bola basket internasional yaitu FIBA (Federation
International de Basketball)
Ø Tahun 1933 di kota Turin negara Italian pertama kali menyelenggarakan kejuaraan
dunia bola basket antara mahasiswa
Ø Tahun 1935 bola basket disetujui sebagai salah satu nomor pertandingan Olympiade
dalam kongres komite internasional
Ø Tahun 1936 Dalam Olympiade Berlin bola basket dipertandingkan pertama kali.
Kompetisi Olympiade tersebut diikuti 22 negara
Ø Tahun 1939 penemu permainan bola basket yaitu Prof. Dr. James A. Naismith
meninggal dunia
-BOLA
1) Ukuran: 68-70 cm
2) Keliling:10 cm
3) Berat: 410-450 gram
4) Lambungan: 1000 cm pada pantulan pertama
5) Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)
3. Menggiring Bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau pelan,
oleh karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan
bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan
antara lain untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat
permainan. Dibawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring bola
dengan menggunakan kaki bagian dalam :
§ Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
§ Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya di ayunkan
kedepan.
§ Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir kedepan.
§ Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai
§ Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
penguasaan bola.
§ Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat situasi
kelapangan.
a. Servis
Servis adalah pukulan atau penyajian bola sebagai serangan pertama kali ke daerah lawan
dan sebagai tanda permulaan permainan. Servis tidak hanya sebagai permulaan
permainan ataupun sekedar menyajikan bola tetapi hendaknya diartikan sebagai
serangan awal untuk mendapatkan angka agar regunya memperoleh kemenangan.
Servis dilakukan oleh pemain belakang kanan yang berada didaerah servis untuk
memukul bola yang diarahkan ke daerah lawan.
• Servis tangan bawah
Servis tangan bawah adalah jenis yang paling mudah dilakukan di bandingkan dengan
jenis servis yang lain . dengan demikian,servis tangan bawah merupakan servis yang
pertama kali untuk dipelajari dan ditujukan bagi pemula. Kelemahan servis tangan
bawah adalah mudah diterima dan lintasannya melambung tinggi sehingga mudah
diantisipasi oleh lawan
• Servis Mengambang
Servis mengambang dipelajai setelah servis tangan bawah dapat dilakukan dengan
konsisten. Disebut mengambang kareba gerakan bola dari hasil pukulan servis tidak
mengandung putaran (bola berjalan mengapung atau mengambang). Kelebihan servis
mengambang ini adalah bola sulit diterima oleh pemain lawan karena bola tidak
bergerak dalam satu lintasan lurus dan kecepatan bola tidak teratur. Disamping itu
gerakan bola melayang kekiri dan kekanan atau keatas dan bawah sehingga arah
datangnya bola sulit diprediksi pemain lawan, sedangkan kelemahannya adalah tidak
bertenaga,terkadang bola bergerak keatas hingga keluar.
• Servis topspin
Servis topspin mermpunyai kelebihan bola bergerak dan jatuh tepat dengan cepat.
Sedangkan kalemahannya adalah bola melayang dengan stabil, lebih sulit
dilakukan ,tingkat konsistensi lebih rendah.
b. Passing
Passing dalam permainan bola voli adalah usaha seorang pemain bola voli dengan
menggunakan teknik tertentu untuk mengoper bola yang dimainkan kepada teman
seregunya. Passing dapat dilakukan dengan dua tangan atau satu tangan. Passing
dapat dilakukan dari atas (pass atas) dan dari bawah (pass bawah).
c. Smash
d. Block
Block merupakan benten pertahanan yang utama untuk menangkis serangan lawan. Juika
ditinjau dari teknik gerakan,blokbukanlah merupakan teknik yang sulit. Namun
keberhasilan suatu blok presentasenya relative kecil karena bola smash yang akan
diblok,arahnya dikendalikan oleh lawan(lawan selalu berusaha menghindari blok
tesebut). Keberhasilan suatu blok dapat ditentukan oleh ketinggian loncatan dan
jangkauan tangan pada bola yang sedang dipukul lawan.
2) Lapangan Permainan
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m
dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3
m (daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu,
cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli
terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di
tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian
sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah
pertahanan. Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan
dengan garis serang yang luasnya 9 x 3 meter.
a. Daerah Servise
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini
dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis
akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah
termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan daerah service adalah
kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.
b. Jaring (Net)
Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak
lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm,
tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita
putih selebar 5 cm.
c. Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional,
di atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi
80 cm dari tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan
ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna kontras.
PENUTUP
Segala sesuatu tidak akan menjadi kenyataan sebelum kita mengalami sendiri,
demikian juga kreasi dan inovasi hanya akan menjadi Tulisan tidak bermakna diatas
kertas sebelum direalisasikan didunia nyata, marilah kita bangun indonesia yang sehat
dengan olahraga.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga telah melakukan fungsinya. Namun
demikian untuk terciptanya kemajuan di bidang olahraga, maka perlu ada peningkatan
sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan layanan dalam bentuk UKM juga
memberikan layanan dalam pertandingan. Hal ini merupakan bentuk kepedulian
Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan bangsa melalui olahraga basket yang
tepat, cepat, akurat dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan
diharapkan mampu menciptakan atlet – atlet professional khususnya pada cabang
olahraga basket yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.
B. SARAN
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga baik bola volli, basket, maupun
sepak bola berjalan dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan
merangsang masyarakat umum (masyarakat/pelajar) dalam pertumbuhan dan
perkembangan untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia
olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang
olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal
perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
http://aqoel.blogspot.com/2012/12/sejarah-atletik-dunia-penjas.html
http://olahraga101.blogspot.com/2012/03/nomor-yang-di-perlombakan-dalam-
atletik.html
http://man1802000.blogspot.com/2012/07/nomor-cabang-olaharaga-atletik.html
http://www.ziddu.com/download/4608800/Atletik.doc.html
http://www.ombedel.com/2015/07/makalah-lengkap-tentang-atletik.html
http://2.bp.blogspot.com/Ub7Rtzfuxg/UpnCkC_LSI/AAAAAAAATPk/ijLUugAzqgA/
s1600/lapangan_tolak_peluru.png
http://www.pusatmakalah.com/2014/12/makalah-cabang-atletik.html
http://lilismelasanti.blogspot.co.id/2015/10/makalah-atletik_20.html
https://www.google.co.id/search?q=Gambar%3A+Cara+memegang+lembing%3A+a)
+cara+Amerika&rlz=1C1CHBD_enID705ID705&oq=Gambar
%3A+Cara+memegang+lembing%3A+a)
+cara+Amerika&aqs=chrome..69i57j69i58.1093j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.google.co.id/search?
q=Rangkaian+gerak+lempar+lembing&rlz=1C1CHBD_enID705ID705&source=lnms&
tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwirp5LOxbjOAhULr48KHRYNCJsQ_AUICCgB&biw
=1600&bih=755imgdii=YzogyM8ICSSE3M%3A%3BYzogyM8ICSSE3M%3A
%3BAqDghPf8jj6a5M%3A&imgrc=YzogyM8ICSSE3M%3A
http://maylanilestari.blogspot.co.id/2013/04/makalah-permainan-bola-basket.html
http://dikatama.com/materi-dan-makalah-bola-basket/
http://rhama16.blogspot.com/2009/03/teknik-teknik-dasar-permainan-sepakbola.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola
https://www.google.co.id/?espv=2q=materi+sepak+bola+lengkap+dengan +gambarnya
https://materipenjasorkes.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-teknik-dasar-dan-
peraturan.html
https://jombangpustaka.wordpress.com/2014/06/11/makalah-olahraga-sepak-bola/
https://www.google.co.id/?espv=2-q=materi+sepak+bola+lengkap+dengan +gambarnya
Next PostMakalah menitihidup dengan muliaPrevious PostGenerasi muda harus
lestarikan budaya
RANGKUMAN MATA PELAJARAN PENJASKES SEMESTER 1 KELAS VII
BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR
Permainan Sepak bola
1) Tehnik Dasar Permainan Sepak Bola.
• Menendang Bola
Menendang bola adalah menyentuh,mendorong atau menyepak bola.Agar dapat
menjadi pemain sepak bola yang berkualitas,seorang pemain perlu dan factor
dan utama mengembangkan kemahiran dalam menendang bola.Tujuan dalam
menendang bola .Tujuan dalam menendang bola dalam hal ini adalah untuk
mengumpan, menembak ke gawang agar Ter jadi gol,dan untuk menghalau atau
menyapu dalam rangka menggagalkan serangan atau permainan lawan.
• Mengontrol Bola
Mengontrol bola merupakan salah satu teknik dalam permainan sepakbola yang
digunakan untuk menghentikan datangnya bola dengan cara menggunakan salah
satu anggota badan (kaki,paha,badan) tujuan mengontrol bola adalah untuk
mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk
mengoper dan mengumpan bola.
• Menggiring Bola
Begitu anda telah menguasai bola, mungkin anda ingin melakukan operan atau
tembakan langsung tapi hala yang paling menarik dari bola adalah membiarkan
bola tetap dalam kendali anda dan menggiringnya di lapangan. Bila anda
memperhatikan penggiring bola yang baik, bola tersebut seolah –olah menempel
pada kakinya pada saat dia sedang lari. Tujuan inilah yang harus dicapai.
2) Peraturan Permainan Sepak Bola
a. Lapangan Sepak Bola
Bentuk lapangan .Lapangan sepak bola berbentuk empat persegi panjang
dengan panjang antara 91,8m-120m, lebarnya antara 46,9m-91,8 (untuk
petandingan internasional panjang lapangan antara 100m-110m Danlebarnya
antara 64,26m-73,44m). Pembatasan lapangan. Lapangan permainan dibatasasi
dengan garis yang jelas lebarnya tidak lebih 15cm. bendera sudut lapangan tidak
lebih dari 1,5m. dan diletakkan pada keempat sudut lapangantitik tengah
lapangan ditandai dengan titikyang jelas dan dikelilingi lingkaran tengah dengan
jari-jari 9,15m. Garis kotak gawang. Didepan gawang terdapat garis gawang
sepanjang 18,30m yang berjarak 5,5m didepan gawang. Daerah penalti. Pada
setiap ujung lapangan digambar dua garis sejajar dengan panjang lapangna dan
berjarak masing-masing 16,5m dari tiang gawang. Garis ini disatukan oleh sebuah
garis lain yang panjangnya 40,3m sejajar dengan lebar lapangan sejauh 16,5m
didepan gawang. Daerah yang diapit oleh garis ini disebut daerah tendangan
hukuman. Didalam daerah hukuman terdapat sebuah titikyang jaraknya 11m dari
titik tengah garis gawang. Daerah sudut pada setiap bendera sudut terdapat
seperempat lingkaran yang berjari –jari 1 meter.
b. Gawang.
Gawang diletakkan ditengah garis gawan, yang terdiri dari dua tiang tegak, yang
tingginya 2,44m dan dihubungkan bdenan tiang horizontal (*yang panjangnya
7,32m). lebar tiang gawang tidak boleh lebih dari 15cm.
c. Bola.
- Bola berbentuk bulat, bagian luar terbuat dari kulit atau bahan lain yang
tidak membahayakan
- Keliling bola tidak lebih dari 71cm dantidak kurang dari 68cm.
- berat bola tifak lebih dari 453 gram dan tidak kurang dari 396 gram
- Tekanan udara 0,6-1,1 atmosfir
d. Jumlah Pemain.
• Jumlah pemain 11 orang salah satu diantaranya sebagai penjaga gawang.
• Jumlah pemain cadangan dari setiap regu maksimal 7 orang
• Nama pemain cadangan harus diserahkan ke panitia pertandingan agar
dapat ikut bertanding
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga tugas individu “makalah
pencak silat” dapat saya selesaikan sesuai waktu yang ditargetkan.
Makalah ini saya susun untuk memberikan informasi kepada pembaca
mengenai pencak silat, serta sebagai bahan penilaian dalam menguji
pemahan belajar saya.
saya menyadari dalam makalah ini terdapat kekurangan ataupu
kesalahan, untuk itu saya mohon kritik demi kesempuranaan makalah
selanjutnya. Atas partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu ‘alaikum wr,wb.
Makassar, 10 Desember 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
pengantar-----------------------------------------------------------------------------------------
---- i
Daftar
isi-----------------------------------------------------------------------------------------------------
- ii
BAB I :
Pendahuluan-------------------------------------------------------------------------------------
-1
1. Latar belakang------------------------------------------------------------------------------------- 1
2. Tujuan------------------------------------------------------------------------------------------------ 1
3. Rumusan masalah------------------------------------------------------------------------------- 1
BAB II :
pembahasan-------------------------------------------------------------------------------------
-1
A. Definisi pencak
silat----------------------------------------------------------------------------- 2
B. Sejarah pencak
silat----------------------------------------------------------------------------- 3
C. Peraturan pencak
silat-------------------------------------------------------------------------- 4
D. Wawan cara atlit
--------------------------------------------------------------------------------- 7
E. perbedaan wasit IPSI dan TAPAK
SUCI----------------------------------------------------- 8
BAB III :
Penutup-------------------------------------------------------------------------------------------
9
A. Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------ 9
B. Saran-------------------------------------------------------------------------------------------- 9
DAFTAR
PUSTAKA-----------------------------------------------------------------------------------------
- 10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang sama dan
merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara, yakni kelompok
masyarakat etnis hyangmerupakan penduduk asli Negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura, dan Bali, sedangkan Silat
biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia,
Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan), bdan Filipina.
Penggabungan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan
pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dan perguruan Pencak dan perguruan Silatdi
Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di
Surakarta.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia. perguruan-perguruan yang
mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara kemudian juga menggunakan
istilah Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sjak dibentuknya
Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa,
disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan kata
Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan secara
singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi sejarah perkembangan, teknik dasar
pencak silat, dan beberapa hal lainnya
2. Tujuan
· Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis dan pembaca
· Dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang materi pencak
silat
3. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pencak Silat
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni
bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia, seperti: Indonesia, Malaysia,
Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia sendiri terdapat induk organisasi
pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia atau yang lebih dikenal dengan
IPSI. Sedangkan suatu organisasi yang mewadahi dan memfasilitasi federasi-federasi pencak
silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa atau PERSILAT yang
merupakan bentukan dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Sedangkan
menurut versi lain, pencak silat adalah olahraga be;a diri yang memerlukan banyak
konsentrasi. Dimana setiap konsentrasi dipengaruhi oleh kebudayaan. Sehingga tiap daerah
memiliki cirri khas dan aliran pencak silat. Misalnya pencak silat dari daerah Jawa Barat yang
terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong. Di Jawa Tengah terkenal dengan aliran
Merpati Putih. Sedangkan di Jawa Timur dengan aliran Perisai Diri.
Secara etimologi,Isti’lah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di
Indonesia isti’lah yang digunakan adalah pencak silat. Isti’lah ini digunakan untuk
mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang pesat di Indonesia.
Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung
Malaya, dan Kalimantan. Perbedaan dan cirri khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa
pencak lebih mengedepankan unsure seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat
adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.
Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam melindungi diri dan
mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka menciptakan bela diri
dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti : gerakan kera,
harimau, ular, burung elang. Bela diri juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli
Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak.
Bela diri juga sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan
Majapahit, yang mana memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya dalam
pembelaan diri dapat diandalkan. Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk
mengetahui sejarah dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang
ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief yang berisikan sikap-
sikap kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara itu Sheikh Shamsuddin
berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini
karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang
dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi
oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat
diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi
bagian dari latihan spiritual.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan
bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah
Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati,
Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta
para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya
organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak
silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.
Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan pesat. Seperti di
Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga
dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.
a) Teknik
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi biasa
menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum
termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan,
mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
b) Jurus
Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian
atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik
lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan.
Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki.
Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
a) Teknik
Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika
seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti
perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan
pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan
yang cepat. Bentuk-bentuk gerakan dasar antara lain:
1) Belaan
pembuangan-tangkisan-hindaran/elakan-pelepasan kuncian-tangkapan
Belaan adalah suatu usaha mempertahanka diri yang dilakukan baik dengan tangan maupun
kaki sewaktu menerima serangan.
1). Pembuangan:
Pembuangan adalah teknik belaan yang dilakukan dalam keadaan memaksa dengan jalan
membuang tenaga serangan lawan.
2). Tangkisan
Tangkisan adalah teknik belaan dengan cara mengadakan kontak langsung (benturan)
terhadap serangan lawan, dengan jalan membendung atau mengalihkan serangan. Berbagai
posisi dalam menangkis dapat dilakukan, baik dengan melangkah maupun diam di tempat,
dengan memperhitungkan posisi terbaik atau menguntungkan untuk melakukan serangan
balasan yang cepat. Yang perlu diperhatika dalam tangkisan adalah koordinasi antara sikap
kuda-kuda, sikap tubuh dan sikap tangan.
3). Hindaran/elakan
Hindaran/elakan adalah teknik belaan dengan cara memindahkan sasaran dari lintasan
serangan.
- Di tempat
Elakan yang baik adalah dapat menghindarkan serangan dan dapat melakukan gerakan
lanjuta (pola sambut) dengan baik).
Pelepasan kuncian adalah usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan, dilakukan
dengan cara menggunakan satu tangan atau dua tangan.
2) Serangan
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi biasa
menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum
termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan,
mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
Macam-macam serangan yanga dapat dilakukan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
serangan dengan tangan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu mengepal, terbuka dan
terbuka sebagian dengan memperhatikan lintasan serangan.
Lintasan serangan:
- ke depan lurus
- dari samping
- dari bawah
- pukulan
- colokan
- tebasan
- sodokan
- sikutan
- kuncian
- tangkapan
seperti pada serangan tangan, serangan dengan kaki juga memperhatikan unsur-unsur teknik
tersebut di atas untuk mengembangkan teknik yang benar. Untuk memantapkan serangan kaki
perlu diperhatikan cara melatih kekuatan dan keseimbangan kaki tumpu pada waktu
melakukan tendangan dan sikap tubuh serta sikap tangan yang baik, sehingga teknik
tendangan menjadi baik dan dapat melakukan sikap atau tindakan berikutnya setelah
melakukan tendangan.
1). Tendangan
Sikap awal menendang perlu dilatih dari berbagai sikap dan posisi.
2). Dengkulan
3). Serkel
4). Menjatuhkan
(1). Meniadakan keseimbangan kaki tumpu (sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan)
b. Tujuan:
- Melatih dasar-dasar melakukan serangan dengan tangan dan kaki secara benar.
- Melatih dasar-dasar melakukan belaan dengan tangan dan kaki secara benar.
c. Pelaksanaan:
- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak
b) Jurus
a. pengertian
jurus adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencat silat (pasang-serang-bela) sebanyak 36
(tiga puluh enam) yang dilaksankan sambil melangkah.
Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian
atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik
lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan.
Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki.
Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
b. Tujuan:
c. Pelaksanaan:
- Penjelasan pola langkah sesuai dengan tingkatannya tentang cara berpindah dari satu tempat
ke tempat lain dengan menggunakan kaidah pencak silat PSHT
- Pemberian aba-aba:
~ Pelan dan teratur (untuk pemahaman dan pembentukan sikap dan teknik yang benar)
~ ditingkatkan dengan cepat dan pendadakan untuk merangsang gerak cepat dan bertenaga
- Melatih menggunakan pasangan minimal dua gerakan untuk satu pasang dengan peningkatan
atau tambahan macam penggunaan pasang di tingkat atasnya.
· Pasang
a. Pengertian
adalah suatu sikap gerak lemah lembut gagah berwibawa dan terbuka yang merupakan
perangkap agar lawan mau menyerang, tetapi disertai kesiapan untuk melakukan belaan
dilanjutkan serangan masuk
b. Tujuan:
c. Pelaksanaan:
- melatih perpindahan gerak dari satu gerak ke gerak lain dengan menggunakan pasang
berlainan
· Pelepasan Kuncian
a. Pengertian:
adalah suatu teknik untuk melepaskan kuncian lawan dilanjutkan dengan gerakan mengunci
lawan
b. Tujuan:
c. Pelaksanaan:
· Belaan Belati
a. Pengertian:
adalah suatu teknik untuk menerima serangan belati dengan tangan kosong
b. Tujuan:
c. Pelaksanaan:
· Senam Toya
a. Pengertian:
tempat
b. Tujuan:
- melatih sikap koordinasi yang benar antara sikap tangan memegang toya dengan tubuh dan
kuda-kuda kaki
c. Pelaksanaan:
- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak
- Kesalahan segera dibetulkan
· jurus Toya
a. Pengertian:
adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencak silat dengan menggunakan toya yang
dilaksanakan sambil melangkah.
1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan
karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali
harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain
2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang
sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat,
dengan musik dan busana tradisional.
3. Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu
bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan
teknis bela diri pencak silat.
4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat
mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi pertandingan
dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.
Beberapa manfaat yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni
bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun Eropa. Terbukti dari
banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh dengan pesat, seperti: PERSILAT
di Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri pencak silat.
Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk mempertahankan dirinya
dari ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar yang memiliki prajurit dan
pendekar-pendekar yang siap berperang, Pahlawan nasional bangsa Indonesia, seperti
pangeran Diponegoro yang melawan penjajah, sampai pada akhirnya bela diri berkembang
seiring berkembangnya jaman.
B. Saran
Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan dikembangkan.
Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya pencak silat menjadi hak
paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional maupuan internasional. Maka
sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan.
Salah satu kebutuhan paling dasar manusia ialah keamanan dan kesejahteraan.
Agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut, manusia menciptakan dan
mengembangkan berbagai cara dan sarana, diantaranya ciptaan manusia yang
menyangkut tentang kebutuhan keamanan, yakni cara dan sarana fisik untuk
menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
(ATHG), salah satunya adalah jurus dan senjata. Jurus adalah teknik gerak fisik
berpola yang efektif untuk membela diri maupun menyerang tanpa ataupun dengan
senjata. Bentuk awalnya sangat sederhana dan merupakan tiruan dari gerak-gerik
binatang yang disesuaikan dengan anatomi manusia yang kemudian terus
dikembangkan, sejalan dengan perkembangan budaya manusia, sama halnya dengan
senjata yang digunakan.
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Pencak Silat
Pencak silat bermula dari tradisi yang diturunkan secara lisan dan menyebar
dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid. Karena hal tersebut, catatan tertulis
mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Kebanyakan sejarah silat dikisahkan
melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain, misalnya asal mula
silat aliran Cimande yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang
menyaksikan pertarungan antara harimau dan monyet dan ia mencontoh gerakan
tarung hewan tersebut. Asal mula ilmu bela diri di Indonesia kemungkinan
berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan
berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, seperti yang kini
ditemui dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh
pengaruh luar.
Pencak silat baru ada sekitar abad ke-4 Masehi, yakni setelah adanya kerajaan-
kerajaan yang merupakan pusat pengembangan budaya di kawasan hidup
masyarakat pribumi Asia tenggara. Pada jaman kerajaan ini, mula-mula Hindu,
kemudian Budha dan terakhir Islam, pencak silat dikembangkan dan menyebar luas.
Pencak silat diperkirakan menyebar di kepulauan Nusantara semenjak abad ke-7
masehi, namun asal mulanya belum dapat dipastikan. Kendati demikian, pencak silat
saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu (penduduk daerah pesisir pulau
Sumatera dan Semenanjung Malaka) dalam pengertian yang luas. Berbagai kelompok
etnik lainnya yang menggunakan bahasa Melayu di berbagai daerah di pulau-pulau
Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya juga mengembangkan bentuk pencak
silat tradisional mereka sendiri. Dalam Bahasa Minangkabau, silat itu sama dengan
silek.
Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari
Cina dan India dalam pencak silat. Hal tersebut cenderung benar karena memang
kebudayaan Melayu (termasuk pencak silat) adalah kebudayaan yang terbuka yang
mana sejak awal kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan
yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan
lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian berasimilasi dan beradaptasi dengan
kebudayaan penduduk asli sehingga pencak silat lahir bersamaan dengan munculnya
kebudayaan Melayu sehingga setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan yang
dibanggakan. Sebagai contoh, bangsa Melayu terutama di Semenanjung Malaka
meyakini bahwa Hang Tuah dari abad ke-14 adalah pendekar silat yang terhebat. Hal
serupa juga yang terjadi di Jawa, yang membanggakan Gajah Mada.
Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat
Indonesia), sedangkan Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa) adalah
nama organisasi yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei
Darussalam untuk mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara. Di
dunia internasional, pencak silat menjadi istilah resmi sejak dibentuknya Persilat di
Jakarta pada tahun 1980.
Suatu seminar mengenai pencak silat pernah diadakan oleh pemerintah pada
tahun 1973 di Tugu, Bogor. Dalam seminar ini dilakukan pengukuhan istilah bagi seni
pembelaan diri bangsa Indonesia dengan nama "pencak silat" yang merupakan kata
majemuk, karena tidak semua daerah di Indonesia menggunakan istilah pencak silat
di masa lalu. Di beberapa daerah di Jawa digunakan nama pencak, sedangkan di
Sumatera orang menyebutnya dengan silat. Pencak dan silat merupakan kata yang
berbeda. Kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus, begitu pula dengan kata
silat. Pencak berarti gerak dasar bela diri yang terikat pada peraturan, dan digunakan
dalam belajar, latihan, serta pertunjukan. Silat berarti gerak bela diri yang sempurna
yang bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau
kesejahteraan bersama, menghindarkan diri dari bencana. Istilah pencak silat
mengandung unsur-unsur olahraga, seni, bela diri, dan kebatinan. Menurut IPSI
bersama BAKIN pada tahun 1975, pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia
untuk membela atau mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya
terhadap lingkungan hidup atau alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup
guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pertandingan pencak silat dilakukan oleh dua orang pesilat yang saling
berhadapan utuk mencapai prestasi dengan cara melakukan pembelaan (hindaran,
elakan dan tangkisan), melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan
kaki), menjatuhkan lawan, atau mengunci lawan. Pertandingan dilakukan dalam 3
babak, dengan masing-masing babak selama 2 menit dan istirahat antarbabak selama
1 menit. Pertandingan pencak silat dipimpin oleh satu orang wasit dan lima orang juri.
Ketentuan pertandingan adalah sebagai berikut.
1. Setiap pembelaan dan serangan harus berpola dari sikap awal, pasangan langkah,
serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan atau pembelaan.
2. Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai
cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan.
1. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu
pesilat dengan jumlah angka lebih banyak dari pada lawannya.
2. Menang teknik, jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena menyatakan
diri tidak dapat melanjutkan pertandingan atau kondisinya tidak memungkinkan untuk
melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.
permintaan pelatih.
3. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar sampai
hitungan wasit ke-10 dalam waktu 10 detik.
4. Menang diskualifikasi jika lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2,
atau lawan melakukan pelanggaran berat sehingga diberikan hukuman langsung
diskualifikasi, atau melakukan pelanggaran tingkat pertama sehingga lawan cedera
dan tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.
6. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.
Penilaian dalam olahraga pencak silat akan diberikan kepada pesilat dengan
ketentuan sebagai berikut.
1. Nilai 1 (satu) untuk elakan atau tangkisan yang berhasil yang langsung disusul oleh
serangan yang masuk pada sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil dan serangan
tangan yang masuk.
5. Selain hal diatas, diberikan juga kerapian teknik yaitu penilaian atas kaidah-kaidah
permainan pencak silat dengan nilai terendah 2 (dua) dan nilai tertinggi 5 (lima) pada
setiap babak.
6. Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher. Dada, perut,
pinggang kiri dan kanan, punggung, tungkai, dan lengan dapat dijadikan sasaran
serangan menjatuhkan dan mengunci lawan, namun tidak mempunyai nilai sebagai
serangan perkenaan.
1. Serangan
a. Pukulan depan, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal.
Arah lintasannya lurus ke depan, dengan titik sasaran atas, tengah, dan bawah.
d. Pukulan lingkar, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal.
Lintasannya melingkar dari luar ke dalam, dengan titik sasaran rahang dan rusuk.
Posisi tangan mengepal menghadap ke bawah dan perkenaannya seluruh buku-buku
jari.
e. Tebasan, yaitu serangan yang dilakukan dengan menggunakan satu atau dua telapak
tangan yang terbuka dengan perkenaan sisi telapak tangan luar. Arah lintasannya dari
luar ke dalam atau dari atas ke bawah, dengan sasaran muka, leher, bahu, atau
pinggang.
f. Tebangan, yaitu serangan yang menggunakan satu atau dua telapak tangan terbuka
dengan perkenaan sisi telapak tangan dalam. Lintasannya dari dalam ke luar atau dari
luar ke dalam, dengan arah sasaran leher.
g. Sangga, yaitu serangan dengan satu atau dua telapak tangan terbuka. Bagian
perkenaannya adalah pangkal telapak tangan dalam. Lintasannya dari bawah ke atas,
dengan sasaran dagu dan hidung.
h. Tamparan, dilakukan dengan telapak tangan dalam yang kelima jari tangannya
merapat satu dengan lainnya. Lintasannya dari luar ke dalam, dengan sasaran telinga.
i. Kepret, yaitu serangan dengan telapak tangan luar yang kelima jari tangannya merapat
satu dengan lainnya. Lintasan dari dalam ke luar atau bawah ke atas, dengan sasaran
muka atau kemaluan.
j. Tusukan, yaitu serangan dengan menggunakan jari tangan, dengan posisi jari
merapat. Arahnya lurus ke depan, dengan sasaran mata dan tenggorokan.
l. Patukan, yaitu serangan dengan menggunakan lima jari tangan yang menguncup dan
sedikit ditarik ke belakang. Sasarannya adalah mata.
n. Gentusan, yakni serangan yang menggunakan sisi tangan bagian dalam. Posisi
telapak tangan mengepal. Sasarannya, yaitu leher dan pelipis.
o. Dobrakan, yakni serangan yang menggunakan kedua telapak tangan terbuka dengan
sasaran dada.
p. Sikuan, yakni serangan yang menggunakan siku tangan dengan arah lintasan ke atas,
bawah, depan, samping, dan belakang. Ada beberapa jenis sikuan, antara lain sikuan
atas, sikuan tusuk, sikuan samping, dan sikuan belakang.
2. Belaan
Belaan adalah suatu usaha mempertahankan diri yang dapat dilakukan baik melalui
tangan maupun kaki pada saat menerima serangan. Macam-macam belaan antara lain
adalah sebagai berikut.
a. Pembuangan, yaitu teknik belaan yang dilakukan dalam keadaan memaksa dengan
jalan membuang tenaga serangan lawan.
b. Pelepasan kuncian, yaitu usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan
dilakukan dengan cara menggunakan satu atau dua tangan.
c. Elakan atau hindaran adalah suatu kondisi untuk menghindari dan mengelak dari
berbagai serangan lawan. Elakan mempunyai unsur kuda-kuda, sikap tubuh, dan
sikap tangan. Jenis-jenis elakan antara lain sebagai berikut.
1) Elakan, yakni cara menghindari serangan lawan dengan memindah-kan salah satu
kaki ke belakang atau ke samping sehingga posisi tubuh berubah (miring).
2) Egosan, yakni cara menghindari serangan lawan dengan memindah-kan kedua kaki
sampai posisi tubuh berubah (merunduk).
3) Kelitan, yakni cara menghindari serangan lawan tanpa memindahkan posisi kaki.
Kelitan dilakukan hanya menjauhkan serangan dari anggota badan yang terancam
serangan tersebut.
d. Tangkisan
Tangkisan adalah suatu teknik belaan untuk mengagalkan serangan lawan dengan
cara mengadakan kontak langsung dengan serangan. Kontak langsung bertujuan
membendung atau menahan serangan dan mengalihkan serangan dari lintasannya.
Jenis-jenis tangkisan antara lain sebagai berikut.
1) Tangkisan tepis, yakni menggunakan satu atau kedua telapak tangan terbuka dengan
kenaan telapak tangan dalam. Arah gerakannya dari dalam ke luar dan dari atas ke
bawah.
3) Tangkisan kelit, yakni menggunakan satu lengan dengan telapak tangan terbuka
dengan perkenaan telapak tangan luar. Arah gerakannya dari dalam ke luar atau
sebaliknya.
4) Tangkisan siku, yakni menggunakan siku dengan lintasan dari luar ke dalam.
5) Tangkisan jepit atas, yakni menggunakan kedua lengan yang menyilang dengan
kenaannya sudut persilangan lengan. Arahnya dari atas ke bawah dan sebaliknya.
6) Tangkisan jepit bawah, yakni hampir sama dengan tangkisan jepit atas, hanya saja
posisi tangan mengepal dan diarahkan ke bawah
9) Tangkisan galang, yakni tangkisan yang menggunakan lengan bawah dalam yang
tegak lurus. Tangan mengepal sambil digerakkan ke samping dari luar ke dalam dan
dari dalam ke luar.
10) Tangkisan kepruk, yakni menggunakan kedua tangan mengepal dan lengan
berbentuk siku-siku yang digerakkan ke bawah. Perkenaannya adalah punggung
kepalan tangan.
11) Tangkisan kibas, yakni menggunakan kaki dan tungkai yang dikibas-kan ke atau dari
samping dengan perkenaannya telapak kaki.
12) Tangkisan lutut menggunakan gerakan lutut setinggi pinggang dengan lintasan dari
dalam ke luar.
2.5. Sarana dan Prasarana Pencak Silat
Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, ukuran lapangan pencak silat
adalah dengan luas 10 m2, panjang dan lebar 10 m, lingkaran tengah dengan diameter
3 m, dan lingkaran kedua dengan diameter 8 m. Lapangan pencak silat dilantai dan
dilapisi matras tebal ukuran 10 m x 10 m dengan ketebalan 5 cm dan warna dasar
hijau terang, dilengkapi garis putih setebal 5 cm, dan bidang berbentuk lingkaran.
Perlengkapan yang dibutuhkan pada pertandingan pencak silat adalah meja dan kursi
pertandingan, meja dan kursi wasit juri, formulir pertandingan dan alat tulis menulis,
jam pertandingan, gong, bel, lampu babak, lampu isyarat berwarna merah, biru dan
kuning, bendera kecil berwarna merah dan biru, serta timbangan.
Secara garis besar, terdapat setidaknya tiga ilmu bela diri di Indonesia yang
paling banyak dipelajari, diantaranya adalah pencak silat, karate, dan taekwondo.
Berdasarkan daerah asalnya, pencak silat merupakan seni bela diri asli dari
Nusantara, sedangkan karate berasal dari Jepang dan taekwondo berasal dari Korea.
Di Indonesia, induk organisasi pencak silat adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat
Indonesia), induk organisasi karate yaitu FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do
Indonesia), sementara induk organisasi taekwondo ialah FTI (Federasi Taekwondo
Indonesia). Perbedaan paling mencolok antara pencak silat dengan karate dan
taekwondo terletak pada unsur yang diutamakan, dimana pencak silat mengutamakan
konsentrasi, karate mengandalkan kekuatan, dan taekwondo memfokuskan pada
kecepatan.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pencak silat merupakan
olahraga bela diri yang menuntut kosentrasi, kelincahan, dan pertahanan diri yang
baik. Permainan pencak silat membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas untuk
memainkannya dan dapat dilakukan oleh pria maupun wanita. Dalam permainan
pencak silat, pesilat wajib menguasai berbagai macam teknik, mulai dari pukulan,
sikuan, elakan, hingga tangkisan guna tercapainya hasil yang maksimal dan sesuai
harapan, serta terdapat beberapa ketentuan yang harus dipatuhi agar tidak gugur.
3.2. Saran
Olahraga pencak silat merupakan warisan dari kebudayaan asli Nusantara
yang harus senantiasa kita jaga dan lestarikan agar tidak pudar. Olahraga pencak silat
harus diperkenalkan sedini mungkin guna menghasilkan bibit-bibit penerus budaya
dan atlet yang berpotensi. Untuk itu, atlet-atlet pencak silat Indonesia perlu
mengajarkan aspek-aspek mengenai olahraga pencak silat sejak anak usia dini agar
dapat membagikan wawasannya dan mengangkat nama baik bangsa Indonesia.
Diharapkan akan muncul kader-kader baru dalam olahraga pencak silat yang mau
melestarikan kebudayaan asli Nusantara, dapat mengangkat nama baik bangsa
Indonesia, serta dapat membuat olahraga pencak silat terus berkembang sampai ke
dunia internasional.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.latarbelakang.com/2014/03/serangan-tangan-dalam-pencak-silat.html, 29 Juli
2017
Dari http://walpaperhd99.blogspot.co.id/2017/01/lapangan-dan-perlengkapan-pencak-
silat.html,
29 Juli 2017
Rezot, Kang (2016). Teknik dan Peraturan Pertandingan Olahraga Pencak Silat.
Dari http://materiku86.blogspot.co.id/2016/03/teknik-dan-peraturan-pertandingan-olahraga-
SENAM LANTAI
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Olah raga merupakan salah satu kegiatan wajib bagi setiap orang untuk
menyeimbangkan aktifitas hidup. Seseorang yang tidak seimbang kegiatan dan pola
hidupnya akan lebih banyak terserang penyakit, karena banyaknya racun yang tidak
dikeluarkan dari dalam tubuh.
Dengan demikian, salah satu cara yang baik untuk mengeluarkan racun
dalam tubuh adalah dengan Olah raga. Jenis olah raga terbagi kedalam banyak
bidang, salah satunya adalah Senam. Senam merupakan sebuah serangkaian kegiatan
yang mengkombinasikan seluruh gerakan tubuh. Senam pun terbagi lagi kedalam
beberapa jenis salah satunya senam lantai. Untuk itu saya kali ini akan membahas
tentang “Senam Lantai”.
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan senam lantai.
b. Untuk mengetahui macam-macam gerakan senam lantai.
c. Untuk mengetahui manfaat senam lantai.
PEMBAHASAN
2) Pelaksanaan
Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh
sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil
dibantu oleh kedua tangan yang mendorong badan dengan menekan matras. Lecutan
ini meyebabkan badan melenting ke depan.
3) Sikap Akhir
Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan kedua
lengan tetap terangkat lurus. Akhirnya , berdiri tegak.
D. Sikap Kayang
Gerakan Kayang bisa jadi metode sederhana yang mungkin anda akan memandang
begitu mudah gerakan ini, namun pada kenyataanya tidak demikian, namun jika anda
tahu caranya, maka sikap kayang bukan sesuatu yang sulit. Caranya adalah sikap
berdiri membelakangi matras dengan kedua kaki agak dibuka dan kedua tangan
diayunkan ke belakang, ke atas secara perlahan hingga kedua telapak
tangan menempel pada matras. Kemudian secara perlahan berdiri tegak.
Gambar D.1 Sikap Kayang
E. Sikap Lilin
Sikap lilin merupakan salah satu gerakan yang paling saya sukai karena saya
cenderung mempraktekkan ketika di SMA dulu dengan bantuan tembok. Sikap Lilin
ini bisa anda lakukan dengan cara tidur terlentang, dengan dilanjutkan mengangkat
kedua kaki lurus ke atas (rapat) bersama-sama. Pinggang ditopang oleh kedua tangan,
sedangkan pundak teta menempel pada lantai.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Jadi, senam merupakan serangkaian gerak tubuh yang nantinya menghasilkan
suatu gerakan kombinasi. Senam sendiri dibagi menjadi dua dan salah satunya adalah
senam lantai. Senam lantai memiliki beberapa macam, dari
mulai roll depan, roll belakang, lenting, sikap kayang, dan sikap lilin. Semua itu
memiliki manfaat yang berbeda-beda, namun salah satu yang menjadi ukuran adalah
melatih kelenturan tubuh.
2. Saran
Sebelum melaksanakan senam lantai ini, diharapkan setiap pemain agar melakukan
pemanasan terlebih dahulu, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama
pelaksanaan, baik itu masalah teknis, maupun masalah dibagian anggota badan kita.
Rangkaian Gerakan Langkah ke Samping Kedua Tangan Diayun ke Samping
A. Sikap awal
1. Berdiri dengan berat badan pada kaki kanan.
2. Kaki kiri lemas di samping kiri.
3. Kedua tangan lurus dan lemas ke samping kanan.
4. Pandangan ke arah kanan.
B. Gerakan
1. Hitungan 1 – 2, Pindahkan berat badan ke kaki kiri bersamaan dengan kedua
tangan diayunkan ke samping kiri melalui depan bawah badan lurus dan lemas. Kaki
kanan dilangkahkan menyilang ke samping kiri.
2. Hitungan 3 – 4, lakukan kebalikan dari hitungan 1 – 2 yaitu ke arah kanan.
3. Ulangi gerakan dengan irama 3 / 4 atau 4/4.
2. Rangkaian Gerakan Tangan dan Badan
A. Sikap awal
Berdiri tegak dengan berat badan pada kaki kanan, kedua tangan lurus ke samping
kanan.
B. Gerakan
1. Hitungan 1, sambil mengayunkan kedua tangan dari samping kanan ke
samping kiri, badan menghadap ke kiri, kedua tangan lurus ke depan.
2. Hitungan 2 dan 6, sambil mengayunkan kedua tangan dari depan ke belakang
lurus dan lemas, badan dibungkukkan, kepala menunduk, kedua lutut ditekuk, tumit
diangkat.
3. Hitungan 3 dan 7, ayunkan kembali kedua tangan dari belakang lurus ke depan,
sambil badan dan kedua kaki diluruskan.
4. Hitungan 4 dan 8, sambil melentingkan badan ke belakang, tarik kedua tangan
ke arah kepala atas muka dengan siku dibengkokkan ke samping.
5. Hitungan 5, sambil mendorong pinggang dan pinggul atau badan ke depan
atas, kedua telapak tangan didorong ke depan hingga kedua tangan lurus.
6. Ulangi gerakan dari hitungan 1 – 8 dengan irama ¾.
7. A. Gerakan Melangkahkan Kaki
Gerakan-gerakan langkah kaki meliputi:
1. Jalan di Tempat Melangkah
Pelaksanaannya:
a. Hitungan 1–3 = jalan di tempat.
b. Hitungan 4 = langkahkan kaki kanan ke kanan diikuti kaki kiri.
c. Hitungan 5–7 = jalan di tempat.
d. Hitungan 8 = langkahkan kaki kiri ke kiri diikuti kaki kanan.
Lakukan gerakan-gerakan jalan di tempat kemudian melangkah ke samping, ke
depan, ke belakang, dan serong berulang-ulang hingga tercipta koordinasi gerak yang
baik.
2. Langkah Biasa
Pelaksanaannya:
a. Sikap awal berdiri tegak, kedua tangan di pinggang.
b. Hitungan 1–2 = Langkahkan kaki kiri ke depan di muka kaki kanan. Tumit
selalu diangkat dengan tumpuan di atas ujung kaki.
c. Hitungan 3–4 = Langkahkan kaki kanan ke depan kaki kiri dan rapatkan.
Tumit selalu diangkat dengan tumpuan di atas ujung kaki. Setiap langkah selalu
gerakan mengeper dan pemindahan berat badan.
Pelaksanaannya:
- Berdiri tegak kedua tangan di samping badan.
- Hitungan 1–2 = Ayunkan tangan kanan ke atas 2× hitungan, kembali ke sikap semula.
- Hitungan 3–4 = Ayunkan tangan kiri ke atas 2× hitungan, kembali ke setiap semula.
- Lakukan gerakan ini bergantian 2×8 hitungan.
b. Mengayun tangan ke samping
Pelaksanaannya:
- Berdiri kedua kaki dibuka selebar bahu.
- Kedua tangan ditekuk di depan dada.
- Hitungan 1–2 = Ayunkan tangan kiri ke kiri 2× hitungan.
- Hitungan 3–4 = Kembali tangan kiri ditekuk.
- Hitungan 5–6 = Ayunkan tangan kanan ke kanan 2× hitungan.
- Hitungan 7–8 = Kembali tangan kanan ditekuk di depan dada.
- Lakukan gerakan ini bergantian 2×8 hitungan.
2. Mengayun Dua Lengan
a. Mengayun kedua lengan ke atas
Pelaksanaannya:- Berdiri, kedua kaki dibuka selebar bahu.
- Kedua tangan di samping badan.
- Hitungan 1–3 = Ayun kedua lengan ke atas 3× hitungan.
- Hitungan 4 = Kembali ke sikap awal.
- Hitungan 5–7 = Ayun lagi kedua lengan ke atas.
- Hitungan 8 = Kembali ke sikap awal.
- Lakukan berulang-ulang 2×8 hitungan.
b. Ayunan kedua lengan ke samping
Pelaksanaannya:
a. Berdiri.
b. Kedua tangan diluruskan ke depan.
c. Hitungan 1–3 = Ayun kedua tangan ke samping kiri 3× hitungan.
d. Hitungan 4 = Kedua tangan kembali ke posisi semula.
e. Hitungan 5–7 = Ayun kedua tangan ke samping kanan 3× hitungan.
f. Hitungan 8 = Kedua tangan kembali ke posisi semula.
g. Lakukan gerakan mengayun kedua lengan ke kiri dan ke kanan 2×8 hitungan.
Pelaksanaannya:
a. Berdiri tegak, kedua kaki rapat, dan kedua lengan ke samping badan.
b. Hitungan 1–2 = Kaki kiri melangkah ke depan dua langkah.
c. Hitungan 3–4 = Ayun kedua tangan ke samping kanan 2× hitungan.
d. Hitungan 5–6 = Kaki kanan mundur dua langkah.
e. Hitungan 7–8 = Ayun kedua tangan ke samping kiri 2× hitungan.
f. Lakukan bergantian 2×8 hitungan.
Rangkaian senam irama tanpa alat melangkah dan mengayun disertai iringan
irama. Sehingga menciptakan nilai-nilai.
a. Kedisiplinan
- Mengikuti gerakan melangkah dan mengayun dengan serasi dan harmonis.
- Ketepatan gerakan dengan irama.
b. Estetika
- Gerakan menjadi indah dan menarik.
- Terciptanya gerakan seni.
c. Toleransi
- Gerakan mengikuti kelompok.
- Kebersamaan. (Pernjasorkes Sodikin)
MAKALAH ( PENJASKES )
Pendidikan
Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
RENANG
“GAYA DADA”
Disusun oleh:
Nama : Dwi Setianingrum
No.Absen : 09
Kelas : XI Tp3rp
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kami
sehingga makalah ini dapat di selesaikan. Kami
juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini dan
berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai
data dan fakta pada karyatulis ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia
yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal.
Oleh karena itu tidak ada hal yang
dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula
dengan makalah ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat
kami deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini.
Maka dari itu kami bersedia menerima kritik dan saran
dari pembaca yang budiman sebagai batu loncatan yang
dapat memperbaiki makalah kami di
masa datang. Sehingga semoga makalah berikutnya dan makalah lain
dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan makalah ini kami
mengharapkan banyak manfaat yang dapat di
petik dan diambil dari makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan kita.
Penulis
Daftar isi
Kata Pengantar .........................................................................................
................ 1
Bab
I Pendahuluan ..........................................................................................
......... 3
A.
Latar Belakang .........................................................................................
........... 3
B.
Rumusan Masalah ....................................................................................
........... 3
C. Tujuan
Penulisan ................................................................................................
. 3
D. Manfaat
Penulisan ...............................................................................................
3
Bab
II Pembahasan .......................................................................................
....... 4
1.Gerakan kaki
(Kicking) ......................................................................... 10
2. Teknik gerakan meluncur ..............................................................
12
3. Latihan gerakan tangan ................................................................ 13
4. Latihan pengambilan
nafas .................................................................. 13
5. Start ( Permulaan ) Renang dengan Gaya
Dada .................................. 14
6. Rotasi tangan (Hand
Rotation) ..................................................... 15
7. Kordinasi nafas-
tangan ............................................................... 16
8. Renang lengkap ( kordinasi kaki- nafas-
tangan) ................................ 17
9. Perbaikan
gaya ........................................................................... 17
A. Kesimpulan .......................................................................................
............ 18
B. Saran .................................................................................................
............ 18
Daftar
pustaka ..................................................................................................
.. 19
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Olahraga air yang satu ini memang baik untuk perkembangan tubuh
serta kesehatan jantung dan paru-paru. Dan saya yakin kalau
kemampuan anak untuk berenang sejak usia dini banyak dipengaruhi
oleh faktor pemahaman orangtua akan pentingnya memperkenalkan
olahraga renang dengan baik, benar, dan yang paling penting aman.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
D.Manfaat Penulisan
Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi
masyarakat banyak, akan tetapi harga tiket masuk sedemikian tingginya,
sehinggara para pengunjung tertentu tidak bisa membayar tiket masuk
untuk berenang.
Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah
tahun 1900 adalah kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan
pada tahun 1904. Sesuai dengan tempat kelahiran kolam renang
Cihampelas, maka awal dari kegiatan olahraga renang di Indonesia
dapat dikatakan mulai dari Bandung.
Ada Beberapa macam gaya renang, salah satunya yaitu Gaya dada
Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang
tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah
luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah
tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan
maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang
berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika
mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki
atau dua kali gerakan tangan-kaki.
a.Versi Amerika Utara; saat kedua lengan lurus di depan sebagian besar
darim kepala di bawah permukaan air , pasisi bahu dan pinggul sedikit
berada diatas permukaan air (sikap tubuh hampir datar atau streamline)
. Saat mengambil nafas , dimana kedua lengan melakukan rangkaian
gerak sapuan keluar, hingga kembali keposisi istirahat untuk lurus
kedepan mengambil udara dari atas permukaan air cukup dengan
mengangkat bagian kepala dengan leher. diputar
b.Versi Eropa Timur; saat kedua lengan lurus mdi depan , seluruh kepala
, bahu , lengan atas berada di permukaan air ditambah sedikit bagian
pinggul agak terangkat naik.
a. Gerak kaki pada gaya dada saat ini adalah gerakan kaki yang
cenderung membentuk gerak kaki dolpin (whip kick) , dimana pada
saatfase istirahat yaitu fase ketika kedua tungkai kaki bagian bawah di
tarik serentak mendekati pinggul dan kemudian setelah fase itu di
kerjakan pergrlangan kedua kaki diputar mengarah keluar hingga
membentuk sudut +50’’ , kemudian dari posisi ini kedua kaki
melakukan gerak menginjak dan diakhiri dengan menendang sehingga
kedua kaki bertemu lurus kebelakang . Gerak ini sering disebut dengan
istilah propeller , dimana pergelangan kaki dan tungkai kaki bagian
bawah berfungsi sebagai alatnya .
a.Di kolam dangkal ; kedua tangan memegang tepi atau parit kolam
lakukan rangkaian gerak dengan mengguankan prinsip gerak tersebut di
atas.
c.Pelatih renang asal Canada, memodifikasi gerak gaya dada Versi Eropa
Timur dengan sedikit mengubah pada saat tangan akan melakukan fase
mendorong di ubah menjadi fase menyapu kedalam (in ward sweep)
dimana sapuan dari telapak tangan itu bertemu di depan hingga lengan
membentuk paru lembing.
VERSI CANADA
a.Pada Versi Amerika Utara ambil nafas di lakukan pada saat tangan
melakukan akhir fase menarik.
b.Pada versi Eropa Timur ambil nafas di lakukan pada saat melakukan
fase mendorong.
c.Sama seperti pada versi Eropa Timur, maka versi Canada mengambil
nafas di lakukan pada saat melakukan sapuan tangan kedalam (Inward
sweep) .
9. Perbaikan gaya
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Berenang merupakan olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan
tubuh kita, jadi diharapkan setiap orang dapat mengikutinya secara
kontinyu kecuali ada hal-hal yang menghalangi seperti sakit.
DAFTAR PUSTAKA
· http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_dada
· http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-
dada.html
· http://abdurrosyid.wordpress.com/2009/06/02/renang-gaya-dada/
· http://meutuah.com/edukasi/teknik-renang-gaya-dada.ht
· The webpage at
http://googleweblight.com/?lite_url=http://ujangarismaan.blogspot.co
m/2012/07/renang-gaya-dada.html?m%3D1&ei=ISwWSg_J&lc=id-
ID&s=1&m=629&ts=1448179647&sig=ALL1Aj704wZxFLkL3cNWxGDfXV
Cs2XwAPQ might be temporarily down or it may have moved
permanently to a new
· http://one-sport-station.blogspot.co.id/2015/04/teknik-dasar-renang-
gaya-dada.html
MAKALAH ( PENJASKES )
Pendidikan
Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
MAKALAH
C.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.Agar pembaca mengetahui tentang sejarah perkembangan renang di
Indonesia
2.Agar pembaca tahu aoa itu renang gaya dada
3.Mengetahui teknik-teknik dari renang gaya dada
D.Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, khususnya kepada siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan
makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan belajar ,khususnya bagi para
siswa dan umumnya bagi kita semua.
PEMBAHASAN
Sejak sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa kolam renang
yang indah dan baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi orang-
orang Indonesia untuk belajar berenang tidak mungkin. Hal ini disebabkan
setiap kolam renang yang dibangun hanyalah diperuntukkan bagi para
bangsawan dan penjajah saja.
Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat
banyak, akan tetapi harga tiket masuk sedemikian tingginya, sehinggara para
pengunjung tertentu tidak bisa membayar tiket masuk untuk berenang.
Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun
1900 adalah kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun
1904. Sesuai dengan tempat kelahiran kolam renang Cihampelas, maka awal
dari kegiatan olahraga renang di Indonesia dapat dikatakan mulai dari
Bandung.
Dalam tahun 1934, peloncat indah masing-masing Haasman dan Van de Groen,
berhasil keluar sebagai juara pertama dan kedua dalam nomor-nomor papan 3
meter dan menara. Pada Far Eastern Games di Manila, Philipina (kini kegiatan
itu berkembang menjadi Asian Games sejak tahun 1951). Kedua peloncat itu
juga menjadi utusan Hindi Belanda.
Di tahun 1936, Pet Stam seorang Hindia Belanda berdasarkan rekornya 0:59.9
untuk 100 meter gaya bebas yang dicatat di kolam renang Chiampelas
Bandung, berhasil dikirim untuk ambil bagian dalam Olimpiade Berlin atas
nama negeri Belanda.
Dua orang peloncat indah masing-masing Haasman di bagian putera dan Kiki
Heckle turut pula ambil bagian dalam Olimpiade Berlin, dimana peloncat putri
menduduki urutan ke 8.
Hingga tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia praktis berada di bawah
pimpinan Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudian sejak tanggal 21
Maret 1951 lahirlah Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian
disingkat PBSI. Kongresnya yang pertama di Jakarta, berhasil mengukuhkan
Ketua yang pertama, Prof. dr. Poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil ketua,
sekretaris, bendahara dan komisi teknik.
Sejak saat itu, olahraga renang Indonesia setahap demi setahap maju dan
berkembang serta selanjutnya dalam tahun 1952, PBSI menjadi anggota resmi
dari Federasi Renang Dunia - FINA (singkatan dari Federation Internationale de
Nation). dan International Olympic Committee (IOC).
Pada tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta olahraga
GANEFO, dimana pesertanya ada beberapa negara yang memang belum
menjadi anggota FINA. Untuk menghindarkan kemungkinan adanya skorsing,
Indonesia dalam hal ini PRSI mengambil langkah pengunduran diri sebagai
anggota FINA. Pada tahun 1966, Indonesia kembali menjadi anggota FINA.
Pada tahun itu Indonesia mengambil bagian dalam Asian Games ke V di
Bangkok.
Ada Beberapa macam gaya renang, salah satunya yaitu Gaya dada Gaya dada
atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam
keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua
belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping
seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan
tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak.
Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali
gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi.
Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama.
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya
bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang
Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
Manusia sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti digambarkan
dalam lukisan di Gua Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir barat daya. Gerakan
kaki gaya dada diperkirakan meniru gerakan berenang katak. Di lukisan
dinding yang dibuat orang Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di
Babilonia.
Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang
memakai gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sejumlah
perenang suku Indian ikut serta. Perenang Inggris menggunakan gaya dada
sementara perenang suku Indian berenang gaya bebas. Hingga tahun 1873,
orang Inggris lebih senang berenang gaya dada.
Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri sebagai
orang pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21
km itu diseberanginya dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit.
Gaya dada adalah gaya renang pertandingan yang pertama berkembang. Mulai
popular ketika pada tahun 1875 perenang MATTHEW WEBB dengan
menggunakan gaya dada, menjadi orang pertama merenangi teluk
Channel(Kanal)di inggris. Sejak tahun 1930 mulai dipisahkan antara gaya dada
dengan gaya kupu-kupu dada yang kemudian menjadi cikal bakal renang gaya
kupu-kupu.
Begitu pula perenang rusia yang bernama Lounitchev meniru juara Olmphiade
1956 Masarufukara dari Jepang.
Gerakan gaya di bawah permukan air ternyata menambah gerak maju dan
dilarang FINA sejak tahun 1957. peraturan dapat mengembangkan gaya dada
dengan posisi diatas permukan air, sekarang berorentasi dan berpikir
denganbanyak membuat efiesiengerak tangan, sebagai modikasi dari
keyakinan bahwa kaki memberi dorongan. Perenang Amerika Chaet
jastremskitampil berperan pada awal tahun 1960 dengan POWER
BREASSTROKE (kekuatan gaya dada).
Awal tahun 1970, Walter kusch dari Eropa barat menggunakan aksi dolphin
pada gaya renangannya . Juara dunia dari inggris . David Wilkie yang
menjuarai 200meter gayadada Olphiade tahun 1976 , menggunakan cara ini
dengan membiarkan gerakan tubuh banyak keatas pada gayanya , dengan
demikian membawa bahu dan bagian punggung atas keluar dari permukan air .
Cara yang dilakukan Davit Wilkie kemudian menggundang para ahli Rusia
untuk mengadakan studi penelitian setelah Olmpiade Montreal.
a.Versi Amerika Utara; saat kedua lengan lurus di depan sebagian besar darim
kepala di bawah permukaan air , pasisi bahu dan pinggul sedikit berada diatas
permukaan air (sikap tubuh hampir datar atau streamline) . Saat mengambil
nafas , dimana kedua lengan melakukan rangkaian gerak sapuan keluar,
hingga kembali keposisi istirahat untuk lurus kedepan mengambil udara dari
atas permukaan air cukup dengan mengangkat bagian kepala dengan leher.
diputar
b.Versi Eropa Timur; saat kedua lengan lurus mdi depan , seluruh kepala ,
bahu , lengan atas berada di permukaan air ditambah sedikit bagian pinggul
agak terangkat naik.
a. Gerak kaki pada gaya dada saat ini adalah gerakan kaki yang cenderung
membentuk gerak kaki dolpin (whip kick) , dimana pada saatfase istirahat yaitu
fase ketika kedua tungkai kaki bagian bawah di tarik serentak mendekati
pinggul dan kemudian setelah fase itu di kerjakan pergrlangan kedua kaki
diputar mengarah keluar hingga membentuk sudut +50’’ , kemudian dari posisi
ini kedua kaki melakukan gerak menginjak dan diakhiri dengan menendang
sehingga kedua kaki bertemu lurus kebelakang . Gerak ini sering disebut
dengan istilah propeller , dimana pergelangan kaki dan tungkai kaki bagian
bawah berfungsi sebagai alatnya .
b. Beberapa perenang ada yang melakukan akhir dari gerakan kaki menginjak
dan menendang itu hingga tumit kaki sedikit naik keatas permukan air, hal ini
disebabkan kaki yang bersangkutan sangat lentur (flexible) .
a.Di kolam dangkal ; kedua tangan memegang tepi atau parit kolam lakukan
rangkaian gerak dengan mengguankan prinsip gerak tersebut di atas.
d.Bisa juga tanpa menggunakan papan , kedua lengan tidak lus di samping,
tetapi di lipat di punggung . Hal ini di kerjakan terutama untuk menghindarkan
tangan melakukan gerak ekstra untuk membantu tubuh maju sehingga latihan
yang di kerjakan tidak efektif lagi.
6. Rotasi tangan (Hand Rotation)
a.Rotasi gerak pada Versi Amerika Utara; tidak menggunakan push (Outward
and catch – pull recovery atau fase membuka atau menangkap – fase menarik
–mfase istirahat).
c.Pelatih renang asal Canada, memodifikasi gerak gaya dada Versi Eropa
Timur dengan sedikit mengubah pada saat tangan akan melakukan fase
mendorong di ubah menjadi fase menyapu kedalam (in ward sweep) dimana
sapuan dari telapak tangan itu bertemu di depan hingga lengan membentuk
paru lembing.
VERSI CANADA
Versi ini berkembang dari Versi Eropa Timur, sehingga beberapa fase yang di
kerjakan pada versi Eropa Timur juga di kerjakan pada versi Canada. Fase
istirahat dan fase membuka keluar tetap sama dan perbedaanya terletak pada
fase mendorong, fase menutup kedalam (Inward sweep) di lakukan setelah
berakhirnya fase membuka keluar di lanjutkan dengan melakukan sapuan atau
ayunan dimana kedua belah siku tidak perlu bertemu dan cukup hanya kedua
telapak tangan.
Agar diperhatikan pada saat melakukan sapuan ke dalam posisi telapak
tangan dengan air membentuk sudut antara 30-45. atau rata-rata 40.
9. Perbaikan gaya
Seperti pada gaya renangan lain-lainya , maka beberapa bentuk kesalahan
sering terjadi pada gaya dada. Adapun bentuk-bentuk kesalahan yang terjadi
seperti:
PENUTUP
A.Kesimpulan
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi.
Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama.
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya
bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang
Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
B.Saran
Berenang merupakan olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita,
jadi diharapkan setiap orang dapat mengikutinya secara kontinyu kecuali ada
hal-hal yang menghalangi seperti sakit.
DAFTAR PUSTAKA
· http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_dada
· http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-dada.html
· http://abdurrosyid.wordpress.com/2009/06/02/renang-gaya-dada/
· http://meutuah.com/edukasi/teknik-renang-gaya-dada.ht
· The webpage at
http://googleweblight.com/?lite_url=http://ujangarismaan.blogspot.com/
2012/07/renang-gaya-dada.html?m%3D1&ei=ISwWSg_J&lc=id-
ID&s=1&m=629&ts=1448179647&sig=ALL1Aj704wZxFLkL3cNWxGDfXVCs2Xw
APQ might be temporarily down or it may have moved permanently to a new
· http://one-sport-station.blogspot.co.id/2015/04/teknik-dasar-renang-
gaya-dada.html
Makalah
Pertumbuhan
&
Perkembanga
n Remaja
UNCATEGORIZED
TINGGALKAN KOMENTAR
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas kemudahan
dan keluasan pikiran yang Dia berikan kami dapat menyelesaikan
makalah Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja ini, Makalah ini
akan menjelaskan mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan
Remaja yang di dapat dari beberapa sumber.
Maka melalui makalah ini, kami berharap mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami Pertumbuhan dan Perkembangan
Remaja yang menjadi salah satu materi pada mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik yang pada dasarnya sangat penting di
pelajari bagi seorang calon pendidik maka kira nya makalah ini dapat
di pergunakan dengan sangat maksimal
Akhir kata kami sampaikan bahwa memang makalah ini belum lah
begitu sempurna tetapi kami berharap makalah ini akan sangat
membantu bagi mahasiswa bimbingan konseling yang mempelajari
mengenai Perkembangan Peserta Didik
.
Samarinda 19 September 2016
penulis
i
DAFTAR ISI
Kata
pengantar…………………………………………………………………
………….i
Daftar isi……………………………………………………………..
…………….ii
Bab I PENDAHULUAN
Latar Belakang…..………………………………………………………..
……….1
Tujuan…………………………………………..
……………………………..…..1
Bab II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan………………………………2
2. Pengertian
Remaja………………………………………………………….2
3. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan
Remaja…………………..3
4. Tahap Perkembangan
Remaja……………………………………………..3
5. Tugas-tugas perkembangan masa
remaja…………………………………..4
6. Faktor-faktor yang mempenganruhi pertumbuhan fisik
remaja……………4
Bab III PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………..
…………..……..6
Daftar
pustaka……………………………………………………………….
…….7
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang pasti
terjadi pada manusia dan terus berlangsung sampai dewasa, dalam
proses mancapai dewasa, anak harus melalui tahap tumbuh kembang,
termasuk tahap remaja.
Tahap remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa
yang pada data demografi menunjukan bahwa remaja merupakan
populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut WHO (1995)
Sekitar seperlima dari penduduk dunia adalah remaja berumur 10-19
tahun.
Masa remaja masa penuh dinamika, Hal ini disebabkan pada fase
remaja awal berlangsung bersamaan dengan masa pubertas atau
masa perubahan fisik dari masa anak-anak menuju dewasa.
Perubahan tersebut mendorong timbulnya isu dan permasalahan
dalam fase remaja.
1. Rumusan Masalah
2. Apa Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.
3. Apa Pengertian Remaja.
4. Apa saja Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja.
5. Apa saja Tahap Perkembangan Remaja.
6. Apa saja Tugas-tugas perkembangan masa remaja.
7. Apa saja Faktor-faktor yang mempenganruhi pertumbuhan fisik
remaja.
8. Tujuan
9. Agar mengetahui Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.
10. Agar mengetahui Pengertian Remaja.
11. Agar mengetahui Karakteristik Pertumbuhan dan
Perkembangan Remaja.
12. Agar mengetahui Tahap Perkembangan Remaja.
13. Agar mengetahui Tugas-tugas perkembangan masa remaja.
14.
1
Agar mengetahui Faktor-faktor yang mempenganruhi
pertumbuhan fisik remaja.
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai proses perubahan fisik
yang bersifat progresif serta berlangsung dalam periode tertentu, oleh
karena itu, sebagai hasil dari pertumbuhan adalah bertambahnya
berat, tinggi badan, tulang dan otot-otot menjadi lebih kuat, lingkar
tubuh menjadi lebih besar, dan organ tubuh menjadi lebih sempurna.
Sedangkan perkembangan lebih mengacu kepada perubahan pola
pikir kearah yang lebih maju. Para ahli psikologi pada umumnya
menunjuk pada pengertian perkembangan sebagai suatu proses
perubahan yang bersifat progresif dan menyebabkan terjadinya
kemampuan dan karakteristik psikis yang sering di kenal dengan
istilah “kematangan” (Berk, 1989).
1. Pengertian Remaja
Masa remaja, menurut Mappiare (1982), berlangsung anatar umur 12
tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai
dengan 22 tahun bagi pria. Rentang Remaja dalam Bahasa aslinya
disebut adolescence, berasal dari Bahasa latin adolescere yang artinya
“tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Pada masa
orang-orang purbakala mereka memandang masa remaja tidak
berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupan. Anak di
anggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi.
Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence, susungguhnya
memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional,
social, dan fisik, pandangan ini di dukung oleh Piaget (Hurlock, 1991)
yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu usia
di mana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa,
suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada dibawah
tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling
tidak sejajar.
2
Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aset
intelektual. Transformasi intelektual dari cara berfikir remaja
memungkinkan tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke
dalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang
paling menonjol dari semua periode perkembangan, remaja sudah
tidak termasuk golongan anak-anak tetapi belum dapat untuk masuk
ke golongan orang dewasa, remaja ada di antara anak dan orang
dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase
“mencari jati diri”.
1. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
2. Perkembangan Biologis
Perkembangan biologis ialah perubahan fisik yang terjadi, pada
remaja terlihat saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan
berat badan serta mulai berfungsinya alat-alat reproduksi yang
ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi bahas pada laki-laki.
2. Perkembangan Kognitif
Dalam perkembangan kognitif remaja tidak terlepas dari lingkungan
sosial, hal ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya.
3. Perkembangan Sosial
Pencarian identitas diri merupakan tugas utama dalam
perkembangan sosial, pencarian identitas diri meliputi, identitas
seksual, identitas kelompok, identitas keluarga, identitas pekerjaan,
identitas kesehatan, dan identital moral.
1. Tahap Perkembangan Remaja
2. Fase Praremaja
Fase praremaja ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan
dengan teman sejenis, mrncoba bekerja sama, memecahkan masalah
kehidupan sehingga pada fase ini remaja tidak merasa kesepian.
2. Fase Remaja Awal
Pada masa ini remaja mulai Nampak ketertariakan pada lawan jenis,
sehingga remaja mencari sesuatu pola untuk memuaskan dorongan
genitalnya.
3
Fase Remaja Akhir
Pada fase ini remaja sudah mulai berfikir mengenai hak, kewajiban,
kepuasan, tanggung jawab kehidupan sebagai masyarakat dan warga
negara.
1. Tugas-tugas perkembangan masa remaja
Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya
meninggalkan sikap dan prilaku kekanank-kanakan serta berusaha
untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara
dewasa. Tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Hurlock
(1991) :
1. Mampu menerima keadaan fisiknya.
2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
3. Mampu membina hubungan baik dengan yang berlainan jenis.
4. Berusaha mencapai kemandirian emosional.
5. Berusaha mencapai kemandirian ekonomi.
6. Mengembangkan keterampilan intelektual.
7. Memahami nilai-nilai orang dewasa.
8. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial
9. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
10. Memepersiapkan berbagai tanggung jawab untuk kehidupan
keluarga.
1. Faktor-faktor yang mempenganruhi pertumbuhan fisik remaja
2. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu,
1. Sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya, anak yang
orang tua nya bertubuh tinggi cenderung lebih lekas menjadi
tinggi dari pada anak yang orang tua nya bertubuh pendek.
2. Kematangan
4
Secara sepintas, pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah
direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak di berikan
makanan yang bergizi tinggi, tetapi saat kematangan belum sampai,
pertumbuhan akan tetap tertunda, misalnya anak berumur tiga bulan
di berikan makanan yang cukup bergizi agar pertumbuhan otot
kakinya berkembang sehingga mampu berjalan tetapi hal ini tidak
mungkin terjadi sebelum umur anak lebih dari sepuluh bulan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri anak,
1. Kesehatan
Anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan
terhambat.
1. Makanan
Anak yang kurang gizi makanan pertumbuhannya akan terhambat,
sebaliknya cukup gizi pertumbuhannya pesat.
1. Stimulasi lingkungan
Individu yang tubuhnya sering di latih untuk meningkatkan
percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah
mendapat latihan.
5
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdsaarkan pembahasan di atas bahwa dapat di simpulkan Semua
manusia pasti menagalami pertumbuhan dan perkembangan serta
mengalami fase remaja yang pada dasar nya di sebut masa transisi
antara anak dan orang tua.
6
DAFTAR PUSTAKA
Prof. dr. Ali Mohammad dan Prof. dr. Asrori Mohammad 2004
Psikologi Remaja Jakarta Bumi Aksara Hal 9,10,11,21
Https://Dianmutiarach.wordpress.com/2012/12/12/makalah-
pertumbuhan-dan-perkembangan-remaja/ 19September2016
7
Makalah
Pertumbuhan
&
Perkembanga
n Remaja
UNCATEGORIZED
TINGGALKAN KOMENTAR
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas kemudahan
dan keluasan pikiran yang Dia berikan kami dapat menyelesaikan
makalah Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja ini, Makalah ini
akan menjelaskan mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan
Remaja yang di dapat dari beberapa sumber.
Maka melalui makalah ini, kami berharap mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami Pertumbuhan dan Perkembangan
Remaja yang menjadi salah satu materi pada mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik yang pada dasarnya sangat penting di
pelajari bagi seorang calon pendidik maka kira nya makalah ini dapat
di pergunakan dengan sangat maksimal
Akhir kata kami sampaikan bahwa memang makalah ini belum lah
begitu sempurna tetapi kami berharap makalah ini akan sangat
membantu bagi mahasiswa bimbingan konseling yang mempelajari
mengenai Perkembangan Peserta Didik
.
Samarinda 19 September 2016
penulis
i
DAFTAR ISI
Kata
pengantar…………………………………………………………………
………….i
Daftar isi……………………………………………………………..
…………….ii
Bab I PENDAHULUAN
Latar Belakang…..………………………………………………………..
……….1
Tujuan…………………………………………..
……………………………..…..1
Bab II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan………………………………2
2. Pengertian
Remaja………………………………………………………….2
3. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan
Remaja…………………..3
4. Tahap Perkembangan
Remaja……………………………………………..3
5. Tugas-tugas perkembangan masa
remaja…………………………………..4
6. Faktor-faktor yang mempenganruhi pertumbuhan fisik
remaja……………4
Bab III PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………..
…………..……..6
Daftar
pustaka……………………………………………………………….
…….7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang pasti
terjadi pada manusia dan terus berlangsung sampai dewasa, dalam
proses mancapai dewasa, anak harus melalui tahap tumbuh kembang,
termasuk tahap remaja.
Tahap remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa
yang pada data demografi menunjukan bahwa remaja merupakan
populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut WHO (1995)
Sekitar seperlima dari penduduk dunia adalah remaja berumur 10-19
tahun.
Masa remaja masa penuh dinamika, Hal ini disebabkan pada fase
remaja awal berlangsung bersamaan dengan masa pubertas atau
masa perubahan fisik dari masa anak-anak menuju dewasa.
Perubahan tersebut mendorong timbulnya isu dan permasalahan
dalam fase remaja.
1. Rumusan Masalah
2. Apa Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.
3. Apa Pengertian Remaja.
4. Apa saja Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja.
5. Apa saja Tahap Perkembangan Remaja.
6. Apa saja Tugas-tugas perkembangan masa remaja.
7. Apa saja Faktor-faktor yang mempenganruhi pertumbuhan fisik
remaja.
8. Tujuan
9. Agar mengetahui Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.
10. Agar mengetahui Pengertian Remaja.
11. Agar mengetahui Karakteristik Pertumbuhan dan
Perkembangan Remaja.
12. Agar mengetahui Tahap Perkembangan Remaja.
13. Agar mengetahui Tugas-tugas perkembangan masa remaja.
14.
1
Agar mengetahui Faktor-faktor yang mempenganruhi
pertumbuhan fisik remaja.
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai proses perubahan fisik
yang bersifat progresif serta berlangsung dalam periode tertentu, oleh
karena itu, sebagai hasil dari pertumbuhan adalah bertambahnya
berat, tinggi badan, tulang dan otot-otot menjadi lebih kuat, lingkar
tubuh menjadi lebih besar, dan organ tubuh menjadi lebih sempurna.
Sedangkan perkembangan lebih mengacu kepada perubahan pola
pikir kearah yang lebih maju. Para ahli psikologi pada umumnya
menunjuk pada pengertian perkembangan sebagai suatu proses
perubahan yang bersifat progresif dan menyebabkan terjadinya
kemampuan dan karakteristik psikis yang sering di kenal dengan
istilah “kematangan” (Berk, 1989).
1. Pengertian Remaja
Masa remaja, menurut Mappiare (1982), berlangsung anatar umur 12
tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai
dengan 22 tahun bagi pria. Rentang Remaja dalam Bahasa aslinya
disebut adolescence, berasal dari Bahasa latin adolescere yang artinya
“tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Pada masa
orang-orang purbakala mereka memandang masa remaja tidak
berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupan. Anak di
anggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi.
Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence, susungguhnya
memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional,
social, dan fisik, pandangan ini di dukung oleh Piaget (Hurlock, 1991)
yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu usia
di mana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa,
suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada dibawah
tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling
tidak sejajar.
2
Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aset
intelektual. Transformasi intelektual dari cara berfikir remaja
memungkinkan tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke
dalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang
paling menonjol dari semua periode perkembangan, remaja sudah
tidak termasuk golongan anak-anak tetapi belum dapat untuk masuk
ke golongan orang dewasa, remaja ada di antara anak dan orang
dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase
“mencari jati diri”.
1. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
2. Perkembangan Biologis
Perkembangan biologis ialah perubahan fisik yang terjadi, pada
remaja terlihat saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan
berat badan serta mulai berfungsinya alat-alat reproduksi yang
ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi bahas pada laki-laki.
2. Perkembangan Kognitif
Dalam perkembangan kognitif remaja tidak terlepas dari lingkungan
sosial, hal ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya.
3. Perkembangan Sosial
Pencarian identitas diri merupakan tugas utama dalam
perkembangan sosial, pencarian identitas diri meliputi, identitas
seksual, identitas kelompok, identitas keluarga, identitas pekerjaan,
identitas kesehatan, dan identital moral.
1. Tahap Perkembangan Remaja
2. Fase Praremaja
Fase praremaja ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan
dengan teman sejenis, mrncoba bekerja sama, memecahkan masalah
kehidupan sehingga pada fase ini remaja tidak merasa kesepian.
2. Fase Remaja Awal
Pada masa ini remaja mulai Nampak ketertariakan pada lawan jenis,
sehingga remaja mencari sesuatu pola untuk memuaskan dorongan
genitalnya.
3
Fase Remaja Akhir
Pada fase ini remaja sudah mulai berfikir mengenai hak, kewajiban,
kepuasan, tanggung jawab kehidupan sebagai masyarakat dan warga
negara.
1. Tugas-tugas perkembangan masa remaja
Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya
meninggalkan sikap dan prilaku kekanank-kanakan serta berusaha
untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara
dewasa. Tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Hurlock
(1991) :
1. Mampu menerima keadaan fisiknya.
2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
3. Mampu membina hubungan baik dengan yang berlainan jenis.
4. Berusaha mencapai kemandirian emosional.
5. Berusaha mencapai kemandirian ekonomi.
6. Mengembangkan keterampilan intelektual.
7. Memahami nilai-nilai orang dewasa.
8. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial
9. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
10. Memepersiapkan berbagai tanggung jawab untuk kehidupan
keluarga.
1. Faktor-faktor yang mempenganruhi pertumbuhan fisik remaja
2. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu,
1. Sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya, anak yang
orang tua nya bertubuh tinggi cenderung lebih lekas menjadi
tinggi dari pada anak yang orang tua nya bertubuh pendek.
2. Kematangan
4
Secara sepintas, pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah
direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak di berikan
makanan yang bergizi tinggi, tetapi saat kematangan belum sampai,
pertumbuhan akan tetap tertunda, misalnya anak berumur tiga bulan
di berikan makanan yang cukup bergizi agar pertumbuhan otot
kakinya berkembang sehingga mampu berjalan tetapi hal ini tidak
mungkin terjadi sebelum umur anak lebih dari sepuluh bulan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri anak,
1. Kesehatan
Anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan
terhambat.
1. Makanan
Anak yang kurang gizi makanan pertumbuhannya akan terhambat,
sebaliknya cukup gizi pertumbuhannya pesat.
1. Stimulasi lingkungan
Individu yang tubuhnya sering di latih untuk meningkatkan
percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah
mendapat latihan.
5
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdsaarkan pembahasan di atas bahwa dapat di simpulkan Semua
manusia pasti menagalami pertumbuhan dan perkembangan serta
mengalami fase remaja yang pada dasar nya di sebut masa transisi
antara anak dan orang tua.
6
DAFTAR PUSTAKA
Prof. dr. Ali Mohammad dan Prof. dr. Asrori Mohammad 2004
Psikologi Remaja Jakarta Bumi Aksara Hal 9,10,11,21
Https://Dianmutiarach.wordpress.com/2012/12/12/makalah-
pertumbuhan-dan-perkembangan-remaja/ 19September2016
7
Makalah
A. Latar Belakang
Masa remaja sering disebut masa transisi. Sebab, di masa ini seseorang
beralih dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini terjadi pada usia belasan.
Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang perubahan fisik.
Remaja terlibat dalam jaringan teman sebaya yang sangat kuat selama
menggali jati diri mereka. Di masa ini, selain mengalami perubahan pada diri
seseorang yang menginjak remaja, juga terjadi perkembangan-perkembangan
terutama dari sisi psikologis. Pada, tahap perkembangan remaja ini terdapat
beberapa teori perkembangan remaja termasuk konsep, tahap dan karakteristik
remaja. Secara keseluruhan, teori-teori ini membantu untuk melihat keseluruhan
mengenai remaja.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
a. Faktor – faktor yang terjadi sebelum lahir. Misalnya pada saat masa kehamilan
seorang ibu dan janin mengalami kekurangan nutrisi; janin terkena virus
kercaunan, TBC, kolera, tifus, gondok, sakit gula dan sebagainya.
b. Faktor ketika lahir atau kelahiran. Salah satunya yaitu pendarahan pada otak
bayi intracranial haemorage disebabkan oleh tekanan dinding rahim sewaktu ia
dilahirkan dan oleh efek susunan saraf pusat, karena proses kelahiran bayi
dilakukakan dengan bantuan tangver-lossing.
c. Faktor yang dialami bayi setelah lahir antara lain oleh karena pengalaman
traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka karena kepala bayi (janin)
terpukul , atau mengalami serangan sinar matahari dan sebagainya.
d. Faktor Psikologis antara lain oleh karena bayi ditinggalkan bibu, ayah atau kedua
orang tuanya . Sebab lain ialah anak dititipkan pada suatu lembaga seperti rumah
sakit, rumah yatim piatu sehingga mereka kurang sekali mendapatkan perwatan
jasmaniah dan cinta kasih sayang orang tua. Anak – anak tersebut mengalami
kehampaan psikis (innatie psikis )
2.Filogenetik yakni perkembangan dari asal usul manusia sampai sekarang ini.
Perkembangan perubahan fungsi sepanjang masa hidupnya menyebabkan
perubahan tingkah laku dan perubahan ini juga tersedia sejak permulaan adanya
manusia. Jadi perkembangan Ortogenetik mengarah ke suatu tujuan khusus
sejalan dengan perkembangan evolusi yang mengarah kepada kesempurnaaan
manusia.
Perubahan-perbuhan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis.
Perubahan tersebut dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:
Perubahan dalam bentuk pertambahan ukuran panjang atau tinggi maupun berat
badan.
Dilihat dari sudut fisik terjadi perubahan proporsional antara kepala, anggota
badan, dan anggota gerak. Misalnya perbandingan antara besarnya kepala dengan
anggota badan, semakin bertambah umur semakin bertambah besar.
Bahasa bai yang tidak jelas dan kadang-kadang berbicara cadel semakin
menghilang dan diganti dengan perkataan yang lebih jelas artinya.
Ketika dilahirkan, bayi belum mempunyai gigi dan beberapa waktu kemudian
(kalau sudah sampai waktunya) gigi tersebut akan tumbuh. Dengan demikian, bayi
memperoleh sesuatu yang baru yang sebelumnya belum ada atau belum dimiliki.
B. Tugas-tugas perkembangan
1. Kebutuhan Primer.
Pada tingkat remaja dan dewasa kebutuhan primer ini dapat bertambah, yaitu
kebutuhan seksual.
2. Kebutuhan Sekunder.
Hall (Liebert dkk 1974: 478) memandang bahwa masa remaja ini sebagai masa
“storm and stress”. Ia menyatakan bahwa selama masa remaja banyak masalah
yang dihadapi karena remaja itu berupaya menemukan jati dirinya dan kebutuhan
aktualisasi diri.
\
PENUTUP
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa
remaja. Pada masa ini banyak perubahan-perubahan yang terjadi baik dari fisik
maupun psikis dari seorang yang sudah memasuki masa remaja ini. Perubahan
fisik yang terjadi di diri seorang yang remaja yaitu pertumbuhan tubuh (badan
menjadi semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat
reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki).
Selain dari pada itu dari segi psikisnya juga mulai berkembang baik dari
perkembangan kognitif, emosi, sosial, moral, kepribadian, dan kesadaran
agamanya.