Anda di halaman 1dari 127

A

MAKALAH
PENJASORKES
(Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan)

Oleh

Nama : DZAKWAN HIBATULLAH HERMAWAN


No. Abs : 10
Kelas :7I

SMP NEGERI 1 KRAMATWATU


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan” ini dengan beberapa materi
pembahasan sebagaimana yang telah ditentukan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
serta referensi pembelajaran maupun inpirasi terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb

Kramatwatu, 09 Desember 2019

Penyusun
MAKALAH

PERMAINAN BOLA BESAR


PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia
Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan
sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa
kebanggaan nasional. Kegiatan olahraga mencakup berbagai macam cabang seperti
bola besar, bola kecil, atletik, dan lain - lain. Sebagai contoh yang biasa dibahas dalam
bidang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yakni terutama dalam bidang
Atletik, Bola basket, dan Sepak Bola sebagai topik pembahasan dalam makalah kami.
Adapun latar belakang khusus pembuatan makalah ini yakni terutama untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan
sebagaimana ditentukan, kemudian juga dipergunakan untuk dasar pembelajaran
kami dalam mata pelajaran tersebut.

2.1 Rumusan Masalah


Dari pemaparan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
Ø Topik Bola Basket
1) Bagaimana permainan bola basket yang benar?
2) Bagaimana sejarah bola basket dunia?
3) Bagaimana perkembangan bola basket dari jaman ke jaman?
4) Apa saja teknik – teknik yang digunakan dalam permainan bola basket?
Ø Topik Sepak Bola
1) Bagaimana sejarah sepak bola?
2) Bagaimana cara bermain sepak bola?
3) Bagaimana perkembangan sepak bola dari jaman ke jaman?
4) Apa saja teknik – teknik yang digunakan dalam permainan sepak bola?
Ø Topik Bola volli
1) Bagaimana sejarah bola volli ?
2) Bagaimana cara bermain bola volli ?
4) Apa saja teknik – teknik yang digunakan dalam permainan bola volli ?

3.1 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
Ø Untuk menambah pengetahuan tentang Permainan bola besar seperti basket dan sepak
bola dan bola volli
Ø Untuk menambah wawasan tentang sejarah Permainan bola besar seperti basket, sepak
bola dan bola volli
Ø Untuk mengetahui cara melakukan permainan bola basket, sepak bola dan bola volli
dengan benar
PEMBAHASAN

I. BOLA BASKET

A. SEJARAH
Sejarah permainan bola basket ditemukan oleh seorang guru olahraga di
perguruan tinggi di YMCA Springfield, Massachusetts bernama Dr. James Naismith.
Awalnya naismit berusaha mencari permainan apa yang cocol untuk dilakukan saat
musim dingin tiba, dan ia pun mencoba beberapa macam olahraga yang sudah ada
pada masa itu. Semua olahraga ia telah coba dan menurutnya tidak ada yang pas
dengan kriteria yang telah ia buat yaitu tidak membutuhkan benturan fisik yang sangat
keras, menggunakan tangan unutk mengoper, menggiring dan memasukan bola,
menggunakan bola yang besar, sasaran yang sempit dan masih banyak yang lainya.
Naismith mencoba menyusun olahraga yang sesuai dengan keinginaannya dan
terciptalah permainan yang bernama bola basket yang mempunyai makna bola dan
basket (keranjang). Pada awal permainan naismith menggunakan bola yang berukuran
besar dan satu buah keranjang.
Perkembangan bola basket:
Ø Tahun 1891 permainan bola basket ditemukan oleh Prof. doktor James A. Naismith
Ø Tahun 1892 permainan bola basket pertama kali diperkenalkan di Amerika
Ø Tahun 1894 peraturan permainan resmi bola basket dikeluarkan olah Prof. Dr. James
A. Naismith dan Dr. Luther Gullick
Ø Tahun 1895 kata basketball dimasukan ke dalam pembukuan bahasa Inggris
Ø Tahun 1913 pertandingan kejuaraan bola basket Far Eastern pertama kali diadakan.
Ø Tahun 1918 permainan bola basket diperkenalkan oleh tentara penduduk Amerika ke
bebrapa negara Eropa
Ø Tahun 1919 permainan bola basket adalah cabang olahraga yang termasuk dalam
pertandingan Olympiade Militer di Joinville
Ø Tahun 1932 bertempat di Jenewa Swiss kongres bola basket dilakukan pertama kali dan
negara-negara yanghadir yaitu Italia, Yunani, Portugal, Argentina, Swiss,
Cekoslowakia dan Rumania.
Ø Tahun 1932 terbentuknya federasi bola basket internasional yaitu FIBA (Federation
International de Basketball)
Ø Tahun 1933 di kota Turin negara Italian pertama kali menyelenggarakan kejuaraan
dunia bola basket antara mahasiswa
Ø Tahun 1935 bola basket disetujui sebagai salah satu nomor pertandingan Olympiade
dalam kongres komite internasional
Ø Tahun 1936 Dalam Olympiade Berlin bola basket dipertandingkan pertama kali.
Kompetisi Olympiade tersebut diikuti 22 negara
Ø Tahun 1939 penemu permainan bola basket yaitu Prof. Dr. James A. Naismith
meninggal dunia

B. JUMLAH PEMAIN, LAPANGAN, WAKTU DAN UKURAN BOLA BASKET


Ø Bentuk lapangan basket adalah persegi panya dan ukuran lapangan bola basket
memiliki panjang 26 meter dan lebar 14 meter
Ø Jumlah pemain basket adalah 5 orang
Ø Dalam permainan basket ada 2 wasit. Wasit 1 adalah wasit utama dan wasit 2 adalah
umpire
Ø Waktu permainan bola basket adalah 4X10 menit. Diantar semua babak terdapat waktu
istirahat yaitu 10 menit dan batas waktu untuk melakukan lempran ke dalam adalah 5
menit
Ø Ukuran bola basket memiliki keliling 75 sampai 78 cm dan beratnya adalah 600 sampai
650 gram

C. PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET


Beberapa peraturan permainan bola basket yang harus dipatuhi oleh pemain
dalam permainan bola basket
Ø Melempar bola hanya boleh dilakukan dengan menggunakan satu tangan dan boleh
juga menggunakan 2 tangan
Ø Pemain tidak boleh membawa bola dalam keadaan sedang berlari
Ø Tidak boleh melanggar peraturan pemain lain, seperti menarik kaos, memukul,
menyeruduk dan menjegal pemain lawan dengan melakukan kontak fisik yang sangat
keras.
Ø Bila pemain melakukan pelanggaran 3 kali secara berurutan, maka lawan akan
mendapatkan poin dari pelanggaran yang dibuat oleh pemain
Ø Point akan didapat ketika bola sudah benar-benar masuk ke dalam keranjang
Ø Wasit bertugas memimpin pertandingan dan memberikan peringatan kepada pemain
jika terjadi pelanggaran
Ø Tim yang mendapatkan poin di akhir permainan dan paling banyak maka akan
memenangkan pertandingan

D. TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET


Dalam melakukan teknik dasar permainan bola basket dilakukan menggunakan
kedua tangan saat sedang melakukan teknik dribbling, shooting, passing dan masih
banyak lagi.
Ø TEKNIK PASSING (MENGOPER BOLA)
Passing adalah gerakan mengoper atau mengumpan bola kepada teman satu tim
dengan menggunakan teknik-teknik tertentu. Beberapa teknik yang bisa digunakan
saat melakukan passing yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass),
melempar bola dari dari depan dada (chest pass) dan melempar bola memantul ke
tanah atau lantai (bounce pass).
Ø TEKNIK DRIBBLING (MENGGIRING BOLA)
Dribbling adalah membawa atau menggiring bola dari satu tempat menuju tempat
lain dengan memantulkan bola ke lantai. Ada beberapa cara yang harus dipelajari saat
melakukan dribble yaitu mempertahankan tubuh tetap rendah, posisi Kepala tegak,
kombinasi kedua tangan, melindungi bola. Selanjtnya teknik-teknik dalam melakukan
dribble yaitu dribble change of pace dribble, dribble low or control dribble, dribble
high or speed dribble, dribble crossover dribble, dribble behind the back dribble,
dribble between the legs dribble dan dribble spin dribble.
Ø TEKNIK SHOOTING (MEMASUKAN BOLA)
Shooting adalah memasukan bola ke dalam keranjang pertahanan lawan agar kita
mendapatkan point dengan melakukan teknik-teknik tertentu. Bebebrapa teknik yang
dapat dilakukan saat memasukan bola ke dalam keranjang lawan yaitu dengan set
shoot, lay up, jump shoot, fade away, hook shot dan slam dunk.

II. SEPAK BOLA

A. SEJARAH SEPAK BOLA


Sepakbola adalah hasil proses panjang peradaban yang bisa ditelusuri di banyak
tempat di bumi sejak sebelum Masehi. Maka jika Inggris pada 1996 itu dengan bangga
pasang slogan Euro 96 – Football Comes Homes – apakah bukan kebanggaan
berlebihan? Sebab permainan bola itu sudah amat tua.Era Mesir purba, misalnya,
sudah mengenal bola dengan kain linen. Ini masih tersimpan di museum Inggris.
Berbagai relief dinding di museum menunjukkan, permainan bola juga sudah dikenal
di peradaban Yunani purba disebut episcuro.
Pada relief itu terlukis anak muda memegang bola bundar dan memainkannya
dengan paha. Sekitar abad kedua, episcuro hijrah ke Roma dan peradaban Romawi
menyebutnya harpastum.Konon Julius Caesar suka permainan itu. Tapi Horatius dan
Virgilius meremehkannya. Ovidius menyebut permainan itu brutal kasar mendekati
biadab, maka tak cocok buat perempuan.Sampai abad ke-9 para intelektual era
Yunani-Romawi tak sudi menyebut-nyebut permainan bola. Dianggap tidak bermutu.
Tapi politik kolonial Romawi dalam rangka meluaskan kekuasaannya membawa serta
permainan itu, sebagai “barang’’ sampingan, ke Eropa luar daratan alias Inggris. Jadi,
bahkan hanya dalam bingkai Eropa dan sekitarnya, bola itu ternyata budaya impor
bagi Inggris. Sifat impora itu makin menonjol jika kita telusuri keberadaan bola di
belahan bumi yang lain.
Di luar Eropa, sebelum Masehi di peradaban Aztek, Amerika Latin sudah
mengenal bola. Di Tiongkok permainan bola sudah dikenal sejak 206 SM, disebut Tsu
Chu, dan tersimpan di dokumen militer setebal 25 bab, pada zaman Dinasti Han. Tsu
berarti “menghantam bola dengan kaki’’. Chu berarti “bola yang dibuat dari kulit dan
diisi’’. Juga diinformasikan, pada 50 SM sudah ada tim bola Tiongkok yang berlatih di
Jepang. Permainan itu penuh variasi permainan kaki, semacam sepakbola. Yang jelas,
pada abad ke-5 di Tiongkok dipastikan sudah terdapat permainan bola bundar diisi
rambut. Informasi sejarah bola dari Tiongkok itu bisa ditelusuri dari tulisan Li Ju,
yang tersimpan di Museum Muenchen, Jerman. Di Jepang, permainan bola sudah
dikenal sejak abad ke-8. Itu disebut Kemari; konon masih eksis sampai sekarang. Bola
itu bundar berisi udara, dibuat dari kulit kijang. Kemari itu bersangkut-paut dengan
iman dan adat. Pemainnya delapan orang, berpakaian adat, bola tak boleh jatuh ke
tanah. Bola dianggap matahari. Jika ia jatuh, akan terjadi bencana kegelapan – gelap
dalam arti luas.Dalam pada itu, di Eropa daratan sendiri, bola baru dikenal pada abad
ke-13, pada 1254, di Florence. Ia dianggap cikal bakal sepakbola modern. Sebab
permainan itu, disebut calcio, sudah mengenal dua gawang dan jumlah pemain lima
orang. Dalam perkembangan kemudian, jumlah pemain meningkat jadi 11 orang. Saat
itu sudah dikenal strategi permainan 1-2-3-5 yang mengambil alih strategi bertahan
kavaleri. Itulah yang selanjutnya menjadi sistem sepakbola “konvensional’’. Permainan
bola pada abad ke-13 dari Florence itu menjalar ke berbagai negara Eropa lain. Salah
satunya Inggris. Khalayak antusias. Tapi sisi lain antusiasme adalah kerusuhan.
Akibatnya, Raja Edward II pada 1314 melarang calcio tersebut.
Oleh sang raja, calcio disebut football alias bola sepak atau sepakbola. Siapa
masih main bola dengan kaki, demikian sabda sang paduka, akan dipenjarakan.
Larangan itu membuat sibuk para ahli pikir. Ditafsirkan, kaki itu di tempat rendah,
pantas jika dilarang. Jadi yang rendah itu harus ditinggikan. Maka uthak-athuk pikir
itu lalu melahirkan permainan bola sundul, dengan kepala. Ini juga bikin heboh. Paling
seru terjadi pada 1321. Akibatnya, ia juga dilarang! Sepak bola sudah dimainkan di
Olimpiade sejak tahun 1900. (kecuali pada Olimpiade tahun 1932 di Los Angeles).
Awalnya ini hanya untuk pemain-pemain amatir saja, namun sejak Olimpiade Los
Angeles 1984 pemain profesional juga mulai ikut bermain, disertai peraturan yang
mencegah negara-negara daripada memainkan tim terkuat mereka. Pada saat ini,
turnamen Olimpiade untuk pria merupakan turnamen U-23 yang boleh ditamnbahi
beberapa pemain di atas umur. Akibatnya, turnamen ini tidak mempunyai kepentingan
internasional dan prestise yang sama dengan Piala Dunia, atau bahkan dengan Euro,
Copa America atau Piala Afrika.
Sebaliknya, turnamen Olimpiade untuk wanita membawa prestise yang hampir
sama seperti Piala Dunia Wanita FIFA; turnamen tersebut dimainkan oleh tim-tim
internasional yang lengkap tanpa batasan umur.

B. PENGERTIAN SEPAK BOLA


Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam
pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-
masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing
kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga
dinamakan kesebelasan.
Lama permainan sepak bola normal adalah 2×45 menit, ditambah istirahat selama
15 menit (kadang-kadang 10 menit). Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan
perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama
kuat maka diadakan adu penalti.

Ø Peraturan resmi sepak bola adalah:


• Offside
• Pelanggaran
• Tendangan Bebas
• Tendangan Penalti
• Lemparan Dalam
• Tendangan Gawang
• Tendangan Sudut
Selain peraturan-peraturan di atas, keputusan-keputusan Badan Asosiasi Sepak
bola Internasional (IFAB) lainnya turut menambah peraturan dalam sepak bola.
Peraturan-peraturan lengkapnya dapat ditemukan di situs web FIFA.

Ø Lapangan permainan Sepak Bola dan Ukuran Bola


- LAPANGAN
1) Ukuran: panjang 100-110 m x lebar 64-75 m
2) Garis batas: garis selebar … cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-
ujung, dan garis melintang tengah lapangan; … m lingkaran tengah; tak ada tembok
penghalang atau papan
3) Daerah penalti: busur berukuran 18 m dari setiap pos
4) Garis penalti: … m dari titik tengah garis gawang
5) Garis penalti kedua: … m dari titik tengah garis gawang
6) Zona pergantian: daerah … m (… m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi
tribun dari pelemparan
7) Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m
8) Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif

-BOLA
1) Ukuran: 68-70 cm
2) Keliling:10 cm
3) Berat: 410-450 gram
4) Lambungan: 1000 cm pada pantulan pertama
5) Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)

C. TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA


1. Menendang ( kicking )
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbolayang
paling dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan (passing),
dan menembak kearah gawang (shooting at the goal). Dilihat dari perkenaan bagian
kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu Menendang
dengan kaki bagian dalam, Menendang dengan kaki bagian luar, dan menendang
dengan punggung kaki.
a) Menendang dengan kaki bagian dalam
Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis
geraknya adalah sebagai berikut :
§ Badan menghadap sasaran di belakang bola.
§ Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki menghadap sasaran,
lutut sedikit ditekuk.
§ Kaki tending ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.
§ Setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, ( gerakan lanjutan ).
b) Menendang dengan kaki bagian luar
Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk
mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya sebagai berikut :
§ Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm,ujung
kakimenghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
§ Kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadap ke dalam.
§ Kaki tendang ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan.
§ Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah –tengah bola.
§ Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajat menghadap
sasaran.
c) Menandang dengan punggung kaki
Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke
gawang atau shooting. Analisis gerakanya sebagai berikut :
§ Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan disamping bola
dengan ujung kaki menghadap ke sasaran, kaki sedikit ditekuk.
§ Kaki tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap kedepan /
sasaran.
§ Kaki tendang tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola.
§ Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dsan tepatpada tengah –
tengah bola.
§ Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di angkat kearah sasaran.

2. Menghentikan Bola ( Stopping )


Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan
sepakbola yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan
menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk di dalamnya adalah
untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan
untuk passing. Analisis gerakannya sebagai berikut:
§ Posisi badan segaris dengan datangnya bola.
§ Kaki tumpu mengarah pada bola dengan lutut sedikit ditekut.
§ Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam kaki dijulurkan
kedepan segaris dengan datangnya bola.
§ Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki.
§ Kaki penghenti mengikuti arah bola.
Untuk teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan
diantaranya yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta Kepala apabila
memungkinkan.

3. Menggiring Bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau pelan,
oleh karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan
bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan
antara lain untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat
permainan. Dibawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring bola
dengan menggunakan kaki bagian dalam :
§ Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
§ Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya di ayunkan
kedepan.
§ Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir kedepan.
§ Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai
§ Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
penguasaan bola.
§ Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat situasi
kelapangan.

III. Permainan Bola Voli

1) Teknik Permainan Bola Voli

a. Servis

Servis adalah pukulan atau penyajian bola sebagai serangan pertama kali ke daerah lawan
dan sebagai tanda permulaan permainan. Servis tidak hanya sebagai permulaan
permainan ataupun sekedar menyajikan bola tetapi hendaknya diartikan sebagai
serangan awal untuk mendapatkan angka agar regunya memperoleh kemenangan.
Servis dilakukan oleh pemain belakang kanan yang berada didaerah servis untuk
memukul bola yang diarahkan ke daerah lawan.
• Servis tangan bawah

Servis tangan bawah adalah jenis yang paling mudah dilakukan di bandingkan dengan
jenis servis yang lain . dengan demikian,servis tangan bawah merupakan servis yang
pertama kali untuk dipelajari dan ditujukan bagi pemula. Kelemahan servis tangan
bawah adalah mudah diterima dan lintasannya melambung tinggi sehingga mudah
diantisipasi oleh lawan

• Servis Mengambang

Servis mengambang dipelajai setelah servis tangan bawah dapat dilakukan dengan
konsisten. Disebut mengambang kareba gerakan bola dari hasil pukulan servis tidak
mengandung putaran (bola berjalan mengapung atau mengambang). Kelebihan servis
mengambang ini adalah bola sulit diterima oleh pemain lawan karena bola tidak
bergerak dalam satu lintasan lurus dan kecepatan bola tidak teratur. Disamping itu
gerakan bola melayang kekiri dan kekanan atau keatas dan bawah sehingga arah
datangnya bola sulit diprediksi pemain lawan, sedangkan kelemahannya adalah tidak
bertenaga,terkadang bola bergerak keatas hingga keluar.

• Servis topspin

Servis topspin mermpunyai kelebihan bola bergerak dan jatuh tepat dengan cepat.
Sedangkan kalemahannya adalah bola melayang dengan stabil, lebih sulit
dilakukan ,tingkat konsistensi lebih rendah.

• Servis mengambang melingkar

Servis menagambang melinkar mempunyai beberapa keuntungan diantaranya adalah


menggnakan kumpulan otot yang lebih besar, tidak memerlukan banyak tenaga,bola
diservis pada posisi lapangan lebih dalam. Adapun kelemahan servis ini adalah posisi
tubuh tidak menghadap kearah lawan dan gerakannya tidak biasa dijumpai dalam
cabang olahraga lain.

b. Passing

Passing dalam permainan bola voli adalah usaha seorang pemain bola voli dengan
menggunakan teknik tertentu untuk mengoper bola yang dimainkan kepada teman
seregunya. Passing dapat dilakukan dengan dua tangan atau satu tangan. Passing
dapat dilakukan dari atas (pass atas) dan dari bawah (pass bawah).

c. Smash

Smash adalah pukulan bola yang menukik kearah lapangan lawan.

d. Block

Block merupakan benten pertahanan yang utama untuk menangkis serangan lawan. Juika
ditinjau dari teknik gerakan,blokbukanlah merupakan teknik yang sulit. Namun
keberhasilan suatu blok presentasenya relative kecil karena bola smash yang akan
diblok,arahnya dikendalikan oleh lawan(lawan selalu berusaha menghindari blok
tesebut). Keberhasilan suatu blok dapat ditentukan oleh ketinggian loncatan dan
jangkauan tangan pada bola yang sedang dipukul lawan.

2) Lapangan Permainan

Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m
dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3
m (daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu,
cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli
terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di
tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian
sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah
pertahanan. Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan
dengan garis serang yang luasnya 9 x 3 meter.

a. Daerah Servise

Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini
dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis
akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah
termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan daerah service adalah
kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.
b. Jaring (Net)

Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak
lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm,
tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita
putih selebar 5 cm.

c. Antene Rod

Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional,
di atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi
80 cm dari tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan
ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna kontras.
PENUTUP
Segala sesuatu tidak akan menjadi kenyataan sebelum kita mengalami sendiri,
demikian juga kreasi dan inovasi hanya akan menjadi Tulisan tidak bermakna diatas
kertas sebelum direalisasikan didunia nyata, marilah kita bangun indonesia yang sehat
dengan olahraga.

A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga telah melakukan fungsinya. Namun
demikian untuk terciptanya kemajuan di bidang olahraga, maka perlu ada peningkatan
sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan layanan dalam bentuk UKM juga
memberikan layanan dalam pertandingan. Hal ini merupakan bentuk kepedulian
Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan bangsa melalui olahraga basket yang
tepat, cepat, akurat dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan
diharapkan mampu menciptakan atlet – atlet professional khususnya pada cabang
olahraga basket yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.

B. SARAN
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga baik bola volli, basket, maupun
sepak bola berjalan dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan
merangsang masyarakat umum (masyarakat/pelajar) dalam pertumbuhan dan
perkembangan untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia
olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang
olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal
perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
http://aqoel.blogspot.com/2012/12/sejarah-atletik-dunia-penjas.html
http://olahraga101.blogspot.com/2012/03/nomor-yang-di-perlombakan-dalam-
atletik.html
http://man1802000.blogspot.com/2012/07/nomor-cabang-olaharaga-atletik.html
http://www.ziddu.com/download/4608800/Atletik.doc.html
http://www.ombedel.com/2015/07/makalah-lengkap-tentang-atletik.html
http://2.bp.blogspot.com/Ub7Rtzfuxg/UpnCkC_LSI/AAAAAAAATPk/ijLUugAzqgA/
s1600/lapangan_tolak_peluru.png
http://www.pusatmakalah.com/2014/12/makalah-cabang-atletik.html
http://lilismelasanti.blogspot.co.id/2015/10/makalah-atletik_20.html
https://www.google.co.id/search?q=Gambar%3A+Cara+memegang+lembing%3A+a)
+cara+Amerika&rlz=1C1CHBD_enID705ID705&oq=Gambar
%3A+Cara+memegang+lembing%3A+a)
+cara+Amerika&aqs=chrome..69i57j69i58.1093j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.google.co.id/search?
q=Rangkaian+gerak+lempar+lembing&rlz=1C1CHBD_enID705ID705&source=lnms&
tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwirp5LOxbjOAhULr48KHRYNCJsQ_AUICCgB&biw
=1600&bih=755imgdii=YzogyM8ICSSE3M%3A%3BYzogyM8ICSSE3M%3A
%3BAqDghPf8jj6a5M%3A&imgrc=YzogyM8ICSSE3M%3A
http://maylanilestari.blogspot.co.id/2013/04/makalah-permainan-bola-basket.html
http://dikatama.com/materi-dan-makalah-bola-basket/
http://rhama16.blogspot.com/2009/03/teknik-teknik-dasar-permainan-sepakbola.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola
https://www.google.co.id/?espv=2q=materi+sepak+bola+lengkap+dengan +gambarnya
https://materipenjasorkes.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-teknik-dasar-dan-
peraturan.html
https://jombangpustaka.wordpress.com/2014/06/11/makalah-olahraga-sepak-bola/

https://www.google.co.id/?espv=2-q=materi+sepak+bola+lengkap+dengan +gambarnya
Next PostMakalah menitihidup dengan muliaPrevious PostGenerasi muda harus
lestarikan budaya
RANGKUMAN MATA PELAJARAN PENJASKES SEMESTER 1 KELAS VII
BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR
Permainan Sepak bola
1) Tehnik Dasar Permainan Sepak Bola.
• Menendang Bola
Menendang bola adalah menyentuh,mendorong atau menyepak bola.Agar dapat
menjadi pemain sepak bola yang berkualitas,seorang pemain perlu dan factor
dan utama mengembangkan kemahiran dalam menendang bola.Tujuan dalam
menendang bola .Tujuan dalam menendang bola dalam hal ini adalah untuk
mengumpan, menembak ke gawang agar Ter jadi gol,dan untuk menghalau atau
menyapu dalam rangka menggagalkan serangan atau permainan lawan.
• Mengontrol Bola
Mengontrol bola merupakan salah satu teknik dalam permainan sepakbola yang
digunakan untuk menghentikan datangnya bola dengan cara menggunakan salah
satu anggota badan (kaki,paha,badan) tujuan mengontrol bola adalah untuk
mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk
mengoper dan mengumpan bola.
• Menggiring Bola
Begitu anda telah menguasai bola, mungkin anda ingin melakukan operan atau
tembakan langsung tapi hala yang paling menarik dari bola adalah membiarkan
bola tetap dalam kendali anda dan menggiringnya di lapangan. Bila anda
memperhatikan penggiring bola yang baik, bola tersebut seolah –olah menempel
pada kakinya pada saat dia sedang lari. Tujuan inilah yang harus dicapai.
2) Peraturan Permainan Sepak Bola
a. Lapangan Sepak Bola
Bentuk lapangan .Lapangan sepak bola berbentuk empat persegi panjang
dengan panjang antara 91,8m-120m, lebarnya antara 46,9m-91,8 (untuk
petandingan internasional panjang lapangan antara 100m-110m Danlebarnya
antara 64,26m-73,44m). Pembatasan lapangan. Lapangan permainan dibatasasi
dengan garis yang jelas lebarnya tidak lebih 15cm. bendera sudut lapangan tidak
lebih dari 1,5m. dan diletakkan pada keempat sudut lapangantitik tengah
lapangan ditandai dengan titikyang jelas dan dikelilingi lingkaran tengah dengan
jari-jari 9,15m. Garis kotak gawang. Didepan gawang terdapat garis gawang
sepanjang 18,30m yang berjarak 5,5m didepan gawang. Daerah penalti. Pada
setiap ujung lapangan digambar dua garis sejajar dengan panjang lapangna dan
berjarak masing-masing 16,5m dari tiang gawang. Garis ini disatukan oleh sebuah
garis lain yang panjangnya 40,3m sejajar dengan lebar lapangan sejauh 16,5m
didepan gawang. Daerah yang diapit oleh garis ini disebut daerah tendangan
hukuman. Didalam daerah hukuman terdapat sebuah titikyang jaraknya 11m dari
titik tengah garis gawang. Daerah sudut pada setiap bendera sudut terdapat
seperempat lingkaran yang berjari –jari 1 meter.
b. Gawang.
Gawang diletakkan ditengah garis gawan, yang terdiri dari dua tiang tegak, yang
tingginya 2,44m dan dihubungkan bdenan tiang horizontal (*yang panjangnya
7,32m). lebar tiang gawang tidak boleh lebih dari 15cm.
c. Bola.
- Bola berbentuk bulat, bagian luar terbuat dari kulit atau bahan lain yang
tidak membahayakan
- Keliling bola tidak lebih dari 71cm dantidak kurang dari 68cm.
- berat bola tifak lebih dari 453 gram dan tidak kurang dari 396 gram
- Tekanan udara 0,6-1,1 atmosfir
d. Jumlah Pemain.
• Jumlah pemain 11 orang salah satu diantaranya sebagai penjaga gawang.
• Jumlah pemain cadangan dari setiap regu maksimal 7 orang
• Nama pemain cadangan harus diserahkan ke panitia pertandingan agar
dapat ikut bertanding

B. Permainan Bola Voli


1) Teknik Permainan Bola Voli
a. Servis
Servis adalah pukulan atau penyajian bola sebagai serangan pertama kali ke
daerah lawan dan sebagai tanda permulaan permainan. Servis tidak hanya
sebagai permulaan permainan ataupun sekedar menyajikan bola tetapi hendaknya
diartikan sebagai serangan awal untuk mendapatkan angka agar regunya
memperoleh kemenangan. Servis dilakukan oleh pemain belakang kanan yang
berada didaerah servis untuk memukul bola yang diarahkan ke daerah lawan.
• Servis tangan bawah
Servis tangan bawah adalah jenis yang paling mudah dilakukan di bandingkan
dengan jenis servis yang lain . dengan demikian,servis tangan bawah merupakan
servis yang pertama kali untuk dipelajari dan ditujukan bagi pemula. Kelemahan
servis tangan bawah adalah mudah diterima dan lintasannya melambung tinggi
sehingga mudah diantisipasi oleh lawan
• Servis Mengambang
Servis mengambang dipelajai setelah servis tangan bawah dapat dilakukan
dengan konsisten. Disebut mengambang kareba gerakan bola dari hasil pukulan
servis tidak mengandung putaran (bola berjalan mengapung atau mengambang).
Kelebihan servis mengambang ini adalah bola sulit diterima oleh pemain lawan
karena bola tidak bergerak dalam satu lintasan lurus dan kecepatan bola tidak
teratur. Disamping itu gerakan bola melayang kekiri dan kekanan atau keatas dan
bawah sehingga arah datangnya bola sulit diprediksi pemain lawan, sedangkan
kelemahannya adalah tidak bertenaga,terkadang bola bergerak keatas hingga
keluar.
• Servis topspin
Servis topspin mermpunyai kelebihan bola bergerak dan jatuh tepat dengan
cepat. Sedangkan kalemahannya adalah bola melayang dengan stabil, lebih sulit
dilakukan ,tingkat konsistensi lebih rendah.
• Servis mengambang melingkar
Servis menagambang melinkar mempunyai beberapa keuntungan diantaranya
adalah menggnakan kumpulan otot yang lebih besar, tidak memerlukan banyak
tenaga,bola diservis pada posisi lapangan lebih dalam. Adapun kelemahan servis
ini adalah posisi tubuh tidak menghadap kearah lawan dan gerakannya tidak
biasa dijumpai dalam cabang olahraga lain.
b. Passing
Passing dalam permainan bola voli adalah usaha seorang pemain bola voli dengan
menggunakan teknik tertentu untuk mengoper bola yang dimainkan kepada
teman seregunya. Passing dapat dilakukan dengan dua tangan atau satu
tangan. Passing dapat dilakukan dari atas (pass atas) dan dari bawah (pass
bawah).
c. Smash
Smash adalah pukulan bola yang menukik kearah lapangan lawan.
d. Block
Block merupakan benten pertahanan yang utama untuk menangkis serangan
lawan. Juika ditinjau dari teknik gerakan,blokbukanlah merupakan teknik yang
sulit. Namun keberhasilan suatu blok presentasenya relative kecil karena bola
smash yang akan diblok,arahnya dikendalikan oleh lawan(lawan selalu berusaha
menghindari blok tesebut). Keberhasilan suatu blok dapat ditentukan oleh
ketinggian loncatan dan jangkauan tangan pada bola yang sedang dipukul
lawan.
2) Lapangan Permainan
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang
18 m dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah
serang adalah 3 m (daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan
menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm.
lapangan permainan bola voli terbagi menjadi dua bagian sama besar yang
masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah
yang membagi lapangan menjadi dua bagian sama besar. Masing-masing lapangan
terdiri dari atas daerah serang dan daerah pertahanan. Daerah serang yaitu
daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis serang yang
luasnya 9 x 3 meter.
a. Daerah Servise
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir.
Daerah ini dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di
belakang garis akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis
pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan
daerah service adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.
b. Jaring (Net)
Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar
tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x
10 cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas
terdapat pita putih selebar 5 cm.
c. Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun
internasional, di atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang
menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat
dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna
kontras.

C. Permainan Bola Basket


1) Teknik Dasar Pemainan Bola Basket
a. Melempar dan menangkap bola
1. Lemparan tolakan dada dengan dua tangan
Lemparan atau operan ini merupakan gerakan yang paling banyak dilakukan pada
permainan basket. Operan ini sangat bermanfaat untuk operan jarak pendek,
dengan perhitungan demi kecepatan dan ketepatan, terutama saat teman yang
menerima tidak dijaga dengan ketat.
2. Lemparan samping
Lemparan samping berguna untuk operan jarak sedang sampai jarak jauh yaitu
antara 8 m sampai 20 m atau lebih.
3. Lemparan diatas kepala dengan dua tangan
Operan ini biasanya digunakan oleh pemain-pemain yang mempunyai postur tubuh
tinggi,untuk menggerakkan bola diats kepala sehingga melampaui raihan
tanganlawan.
4. Lemparan pantulan
Lemparan pantulan dilakukan jika pemain lawan berdiri agak jauh, digunakan juga
untu lemparan operan terobosan kepada temannya.
5. Lemparan bawah dengan dua tangan
Lemparan bawah dengan dua tangan sangant baik dilakukan untuk operan jarak
dekat terutama bila lawan melakukan penjagaan satu lawan satu.
b. Menggiring Bola
Menggiring bola adalah suatu udajha untuk membawa bola kedaerah lawan.
Pemainbasket boleh membawa lebih dari satu langkah.asalkan bola sambil
dipantlkan, baik dengan berjalan maupun berlari. Dribel dapat dilakukan dengan
tangan kiri atau tangan kanan secara bergantian, tetapi tidak boleh dengan kedua
tangan secara bersamaan. Menggiring bola sangan bermanfaat untuk mencari
peluang serangan terhadap lawan, menyusup pertahanan lawan, mengacaukan
petahanan lawan ,dan mempelambat tempo permainan.
c. Lay – Up (langkah menyerang)
Lay-up atau melangkah melayang adalah melangkah yang dilakukan dengan
melayang untuk mendekati basket/keranjang, biasanya setelah lay-up dilanjutkan
dengan tembakan kearah basket dengan tenaga yang sedikit sehingga seolah-
olah bola itu diletakkan kedalam basket. Gerakan melangkah dlapat dilakukan
dari menerima bola atau kegiatan menggiring bola. Lay-up tidak harus dilanjutkan
dengan tembakan kearah jaring, tetapi dapat juga dilanjutkan dengan mengoper
atau mengumpan kepada temannya.
d. Menembak (shooting)
Menembak atau shooting dapat dilakukan dengan beberapa cara ,yaitu:
1. Menembak satu tangan diatas kepala
Menembak satu tangan diatas kepala harus diutamakan,sebab kecepatan
menembak lebih terjamin dan koordinasi lebih mudah dikuasai ,bila dibandingkan
dengan tembakan lain.
2. Menembak loncat dengan dua tangan
Menembak loncat dengan dua tanganbagi pemula harus diawali dengan gerakan –
gerakan tanpa bola ,kemudian dilanjutkan dengan enggunakan bola dengan arah
tinggi melengkung menuju kawan didepannya.
3. Tembakan kaitan
Tembakan kaitan adalah tembakan dengan sikap miring atau menyamping
keranjang dan bola dilepakan dari jarak jauh dari basket atau lawan sehingga
lawan sulit untuk membendungnya. Tembakan ini sangat efektif untuk
penyerangan jarak dekat jika daerah pertahanan lawan dijaga ketat.
e. Gerakan pivot
Pivot merupakan gerakan yang berfungsi untuk melindungi bola dari lawan.
Gerakan pivot dilakukan dengan memutar badan kesegala arah dengan salah satu
kaki sebagai tumpuan (poros). Pivot harus mahir dilakukan oleh pemain yang
berpostur tinggi yang diletakkan didekat ring basket agar mudah melakukan
tembakan. Dengan gerakan pivot,seorang pemain dapat mencari peluang untuk
mengoper bola,menggiring,atau melakukan tembakan.
2) Lapangan Permainan, waktu, dan jumlah pemain bola basket
Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran,
yakni panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar National Basketball
Association dan panjang 26 meter dan lebar 14 meter untuk standar Federasi Bola
Basket Internasional. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan
basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.
Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu regu
dengan cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan bola basket
adalah 2 orang. Wasit 1 disebut Referee sedangkan wasit 2 disebut Umpire.
Waktu permainan 4 x 10 menit jika berpedoman dengan aturan Federasi Bola
Basket Internasional. Versi National Basketball Association waktu bermain
adalah 4 x 12 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu istirahat
selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan harus
diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua babak
tambahan terdapat waktu istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke
dalam yaitu 5 detik.
Keliling bola yang digunakan dalam permainan bola basket adalah 75 cm - 78 cm.
Sedangkan berat bola adalah 600 - 650 gram. Jika bola dijatuhkan dari ketinggian
1,80 meter pada lantai papan, maka bola harus kembali pada ketinggian antara
1,20 - 1,40 meter.
Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan
pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam
adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah 0,45 meter.
Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara
jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring
basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang penyangga
sampai ke garis akhir adalah 1 meter.
Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan
ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang
yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.

MAKALAH PENCAK SILAT


- November 06, 2017

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga tugas individu “makalah
pencak silat” dapat saya selesaikan sesuai waktu yang ditargetkan.
Makalah ini saya susun untuk memberikan informasi kepada pembaca
mengenai pencak silat, serta sebagai bahan penilaian dalam menguji
pemahan belajar saya.
saya menyadari dalam makalah ini terdapat kekurangan ataupu
kesalahan, untuk itu saya mohon kritik demi kesempuranaan makalah
selanjutnya. Atas partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu ‘alaikum wr,wb.
Makassar, 10 Desember 2016
Penyusun

DAFTAR ISI
Kata
pengantar-----------------------------------------------------------------------------------------
---- i
Daftar
isi-----------------------------------------------------------------------------------------------------
- ii
BAB I :
Pendahuluan-------------------------------------------------------------------------------------
-1
1. Latar belakang------------------------------------------------------------------------------------- 1
2. Tujuan------------------------------------------------------------------------------------------------ 1
3. Rumusan masalah------------------------------------------------------------------------------- 1
BAB II :
pembahasan-------------------------------------------------------------------------------------
-1
A. Definisi pencak
silat----------------------------------------------------------------------------- 2
B. Sejarah pencak
silat----------------------------------------------------------------------------- 3
C. Peraturan pencak
silat-------------------------------------------------------------------------- 4
D. Wawan cara atlit
--------------------------------------------------------------------------------- 7
E. perbedaan wasit IPSI dan TAPAK
SUCI----------------------------------------------------- 8
BAB III :
Penutup-------------------------------------------------------------------------------------------
9
A. Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------ 9
B. Saran-------------------------------------------------------------------------------------------- 9
DAFTAR
PUSTAKA-----------------------------------------------------------------------------------------
- 10

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang sama dan
merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara, yakni kelompok
masyarakat etnis hyangmerupakan penduduk asli Negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura, dan Bali, sedangkan Silat
biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia,
Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan), bdan Filipina.
Penggabungan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan
pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dan perguruan Pencak dan perguruan Silatdi
Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di
Surakarta.

Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia. perguruan-perguruan yang
mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara kemudian juga menggunakan
istilah Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sjak dibentuknya
Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa,
disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan kata
Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan secara
singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi sejarah perkembangan, teknik dasar
pencak silat, dan beberapa hal lainnya

2. Tujuan

· Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis dan pembaca

· Dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang materi pencak
silat

3. Rumusan Masalah

A. Apa definisi pencak silat menurut istilah dan etimologi?

B. Bagimana sejarah singkat pencak silat?

C. Apa geakan dasar dalam pencak silat?

D. Aspek dan bentuk apa saja dalam pencak silat?

E. Nilai Postif apa yang dapat diambil dari pencak silat?

F. Jenis-jenis organsisasi pencak silat


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pencak Silat

a) Definisi Pencak Silat

Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni
bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia, seperti: Indonesia, Malaysia,
Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia sendiri terdapat induk organisasi
pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia atau yang lebih dikenal dengan
IPSI. Sedangkan suatu organisasi yang mewadahi dan memfasilitasi federasi-federasi pencak
silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa atau PERSILAT yang
merupakan bentukan dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Sedangkan
menurut versi lain, pencak silat adalah olahraga be;a diri yang memerlukan banyak
konsentrasi. Dimana setiap konsentrasi dipengaruhi oleh kebudayaan. Sehingga tiap daerah
memiliki cirri khas dan aliran pencak silat. Misalnya pencak silat dari daerah Jawa Barat yang
terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong. Di Jawa Tengah terkenal dengan aliran
Merpati Putih. Sedangkan di Jawa Timur dengan aliran Perisai Diri.

Secara etimologi,Isti’lah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di
Indonesia isti’lah yang digunakan adalah pencak silat. Isti’lah ini digunakan untuk
mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang pesat di Indonesia.
Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung
Malaya, dan Kalimantan. Perbedaan dan cirri khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa
pencak lebih mengedepankan unsure seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat
adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.

B. Sejarah Pencak Silat

Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam melindungi diri dan
mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka menciptakan bela diri
dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti : gerakan kera,
harimau, ular, burung elang. Bela diri juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli
Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak.
Bela diri juga sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan
Majapahit, yang mana memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya dalam
pembelaan diri dapat diandalkan. Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk
mengetahui sejarah dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang
ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief yang berisikan sikap-
sikap kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara itu Sheikh Shamsuddin
berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini
karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang
dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.

Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi
oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat
diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi
bagian dari latihan spiritual.

Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan
bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah
Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati,
Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta
para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.

Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya
organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak
silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.

Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan pesat. Seperti di
Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga
dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.

C. Gerakan Dalam Pencak Silat

a) Teknik

Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi biasa
menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum
termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan,
mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
b) Jurus

Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian
atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik
lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan.
Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki.
Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.

a) Teknik

Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika
seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti
perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan
pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan
yang cepat. Bentuk-bentuk gerakan dasar antara lain:

1) Belaan

pembuangan-tangkisan-hindaran/elakan-pelepasan kuncian-tangkapan

Belaan adalah suatu usaha mempertahanka diri yang dilakukan baik dengan tangan maupun
kaki sewaktu menerima serangan.

Macam-macam belaan antara lain:

1). Pembuangan:

Pembuangan adalah teknik belaan yang dilakukan dalam keadaan memaksa dengan jalan
membuang tenaga serangan lawan.

2). Tangkisan

Tangkisan adalah teknik belaan dengan cara mengadakan kontak langsung (benturan)
terhadap serangan lawan, dengan jalan membendung atau mengalihkan serangan. Berbagai
posisi dalam menangkis dapat dilakukan, baik dengan melangkah maupun diam di tempat,
dengan memperhitungkan posisi terbaik atau menguntungkan untuk melakukan serangan
balasan yang cepat. Yang perlu diperhatika dalam tangkisan adalah koordinasi antara sikap
kuda-kuda, sikap tubuh dan sikap tangan.

Adapun tangkisan terdiri dari dua macam, yaitu:

- Tangkisan (benturan) dengan tangan


- Tangkisan (benturan) dengan kaki

3). Hindaran/elakan

Hindaran/elakan adalah teknik belaan dengan cara memindahkan sasaran dari lintasan
serangan.

Teknik elakan dapat dilakukan dengan cara:

- Melangkah dengan satu kaki

- Di tempat

- Memindahkan dua kaki

Elakan yang baik adalah dapat menghindarkan serangan dan dapat melakukan gerakan
lanjuta (pola sambut) dengan baik).

4). Pelepasan Kuncian

Pelepasan kuncian adalah usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan, dilakukan
dengan cara menggunakan satu tangan atau dua tangan.

2) Serangan

Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi biasa
menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum
termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan,
mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.

a). dengan tangan: pukulan-colokan-tebasan-sodokan-sikutan-kuncian

b). dengan kaki: tendangan-dengkulan-menjatuhkan (serampang, ungkit, sapu)

Macam-macam serangan yanga dapat dilakukan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a). Serangan dengan tangan

serangan dengan tangan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu mengepal, terbuka dan
terbuka sebagian dengan memperhatikan lintasan serangan.

Lintasan serangan:

- ke depan lurus
- dari samping

- dari bawah

Macam-macam serangan dengan tangan antara lain:

- pukulan

- colokan

- tebasan

- sodokan

- sikutan

- kuncian

- tangkapan

b). Serangan dengan kaki

seperti pada serangan tangan, serangan dengan kaki juga memperhatikan unsur-unsur teknik
tersebut di atas untuk mengembangkan teknik yang benar. Untuk memantapkan serangan kaki
perlu diperhatikan cara melatih kekuatan dan keseimbangan kaki tumpu pada waktu
melakukan tendangan dan sikap tubuh serta sikap tangan yang baik, sehingga teknik
tendangan menjadi baik dan dapat melakukan sikap atau tindakan berikutnya setelah
melakukan tendangan.

Adapun macam-macam serangan kaki adalah:

1). Tendangan

Sikap awal menendang perlu dilatih dari berbagai sikap dan posisi.

Macam tendangan adalah:

- tendangan ke arah depan (A, T)

- tendangan dari samping (C, Sirkel)

- tendangan belakang (B)

2). Dengkulan

Dengkulan dilakukan apabila jarak/jangkauan lawan sudah terlalu dekat.

3). Serkel
4). Menjatuhkan

Menjatuhkan dilakukan dengan cara: sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan.

Teknik jatuhan dapat dilakukan dengan cara:

(1). Meniadakan keseimbangan kaki tumpu (sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan)

(2). Meniadakan keseimbangan dengan didahului tangkapan.

b. Tujuan:

- Melatih dasar-dasar melakukan serangan dengan tangan dan kaki secara benar.

- Melatih dasar-dasar melakukan belaan dengan tangan dan kaki secara benar.

- Melatih pembentukan sikap yang benar.

c. Pelaksanaan:

- Kesalahan harus segera dibetulkan

- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak

- Merangkaikan beberapa gerakan serangan (colok-tendangan-menjatuhkan)

- Merangkaikan beberapa gerakan belaan (tangkis-hindar)

- merangkaikan beberapa gerakan bela dan serang tangkis-pukul-tendang.

b) Jurus

a. pengertian

jurus adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencat silat (pasang-serang-bela) sebanyak 36
(tiga puluh enam) yang dilaksankan sambil melangkah.

Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian
atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik
lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan.
Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki.
Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.

b. Tujuan:

- Melatih mengembangkan suatu pola permainan pencak silat

- Menumbuhkan pengertian permainan secara teratur


- Menguasai dan meyakini teknik yang dimiliki.

c. Pelaksanaan:

- Sama dengan pembinaan senam

- Penjelasan unsur-unsur belaan dan serangan (teknik) pada masing-masing jurus.

- Penjelasan pola langkah sesuai dengan tingkatannya tentang cara berpindah dari satu tempat
ke tempat lain dengan menggunakan kaidah pencak silat PSHT

- Pemberian aba-aba:

~ Pelan dan teratur (untuk pemahaman dan pembentukan sikap dan teknik yang benar)

~ ditingkatkan dengan cepat dan pendadakan untuk merangsang gerak cepat dan bertenaga

~ ditingkatkan dengan memberi aba-aba satu hitungan

- Kesalahan segera dibetulkan

- Melatih menggunakan jurus secara berpasangan (2A ><>

- Melatih menggunakan pasangan minimal dua gerakan untuk satu pasang dengan peningkatan
atau tambahan macam penggunaan pasang di tingkat atasnya.

· Pasang

a. Pengertian

adalah suatu sikap gerak lemah lembut gagah berwibawa dan terbuka yang merupakan
perangkap agar lawan mau menyerang, tetapi disertai kesiapan untuk melakukan belaan
dilanjutkan serangan masuk

b. Tujuan:

- Melatih menyiapkan kondisi siap menyerang dan siap diserang

- Melatih meyakini jurus

c. Pelaksanaan:

- melatih perpindahan gerak dari satu gerak ke gerak lain dengan menggunakan pasang
berlainan

- penggunaan pasamg masing-masing jurus

· Pelepasan Kuncian
a. Pengertian:

adalah suatu teknik untuk melepaskan kuncian lawan dilanjutkan dengan gerakan mengunci
lawan

b. Tujuan:

- Melatih mengambil bagian-bagian tubuh lawan yang lemah

- Melatih memanfaatkan bagiantubuh sendiri untuk menyerang lawan

c. Pelaksanaan:

Melatih ketepatan dan kecepatan gerak disertai tenaga

· Belaan Belati

a. Pengertian:

adalah suatu teknik untuk menerima serangan belati dengan tangan kosong

b. Tujuan:

Melatih keberanian menghadapi lawan bersenjata

c. Pelaksanaan:

Melatih kecepatan dan ketepatan gerak disertai tenaga.

· Senam Toya

a. Pengertian:

adalah suatu gerakan serang bela menggunakan toya yang dilakukan di

tempat

b. Tujuan:

- melatih dasar gerakan jurus toya

- melatih sikap koordinasi yang benar antara sikap tangan memegang toya dengan tubuh dan
kuda-kuda kaki

- melatih gerak memegang toya dengan benar

c. Pelaksanaan:

- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak
- Kesalahan segera dibetulkan

· jurus Toya

a. Pengertian:

adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencak silat dengan menggunakan toya yang
dilaksanakan sambil melangkah.

b. Tujuan dan Pelaksanaan

sama dengan jurus

D. Aspek dan Bentuk Pencak Silat

Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:

1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan
karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali
harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain

2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang
sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat,
dengan musik dan busana tradisional.

3. Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu
bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan
teknis bela diri pencak silat.

4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat
mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi pertandingan
dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.

E. Manfaat Adanya Pencak Silat

Beberapa manfaat yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:

1. Kesehatan dan kebugaran

2. Membangkitkan rasa percaya diri

3. Melatih ketahanan mental


4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi

5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria

6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi

F. Jenis Organisasi Pencak Silat di Tingkat Nasional maupun Internasional

1. PERSILAT : Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa

2. IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia

3. FP2STI : Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia

4. EPSF : European Pencak Silat Federation

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni
bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun Eropa. Terbukti dari
banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh dengan pesat, seperti: PERSILAT
di Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri pencak silat.
Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk mempertahankan dirinya
dari ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar yang memiliki prajurit dan
pendekar-pendekar yang siap berperang, Pahlawan nasional bangsa Indonesia, seperti
pangeran Diponegoro yang melawan penjajah, sampai pada akhirnya bela diri berkembang
seiring berkembangnya jaman.

B. Saran

Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan dikembangkan.
Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya pencak silat menjadi hak
paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional maupuan internasional. Maka
sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan.

Pukulan depan adalah pukulan yang


dilakukan dengan lintasan lurus ke depan.
Untuk mencapai hasil yang optimal dapat
dilakukan dengan dibantu oleh pergerakan
bahu dan putaran pinggang yang mendukung
untuk pemindahan berat badan ke bagian
depan tangan yang menyerang.
Pukulan depan dapat dilakukan dalam
dua sikap tubuh yang berbeda, yaitu pukulan
depan dengan posisi tangan yang digunakan
untuk menyerang sejajar dengan posisi kaki
yang berada di depan (jab), dan pukulan
depan dengan posisi tangan
MAKALAH

SENI BELA DIRI


PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu kebutuhan paling dasar manusia ialah keamanan dan kesejahteraan.
Agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut, manusia menciptakan dan
mengembangkan berbagai cara dan sarana, diantaranya ciptaan manusia yang
menyangkut tentang kebutuhan keamanan, yakni cara dan sarana fisik untuk
menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
(ATHG), salah satunya adalah jurus dan senjata. Jurus adalah teknik gerak fisik
berpola yang efektif untuk membela diri maupun menyerang tanpa ataupun dengan
senjata. Bentuk awalnya sangat sederhana dan merupakan tiruan dari gerak-gerik
binatang yang disesuaikan dengan anatomi manusia yang kemudian terus
dikembangkan, sejalan dengan perkembangan budaya manusia, sama halnya dengan
senjata yang digunakan.

Agar mampu memenuhi kebutuhan kesejahteraannya, manusia juga telah


menciptakan berbagai cara dan sarana, diantaranya dengan mengembangkan jurus
menjadi bentuk seni dan olahraga yang dapat memberikan kesejahteraan bagi hidup
mereka. Salah satu bentuk pengembangan seni jurus tersebut ialah pencak silat.
1.2. Rumusan Masalah

Adapun beberapa permasalahan berdasarkan latar belakang di atas yang akan


dibahas adalah sebagai berikut :
1. Sejarah pencak silat
2. Pengertian pencak silat
3. Peraturan dalam permainan pencak silat
4. Teknik-teknik dalam permainan pencak silat
5. Media dalam permainan pencak silat
6. Informasi lain seputar pencak silat

1.3. Tujuan

Adapun beberapa tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas yang hendak


dicapai adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui sejarah pencak silat


2. Mengetahui pengertian pencak silat
3. Mengetahui peraturan dalam permainan pencak silat
4. Mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam permainan pencak silat
5. Mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam permainan pencak silat
6. Mengetahui informasi lain seputar pencak silat

PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Pencak Silat

Pencak silat bermula dari tradisi yang diturunkan secara lisan dan menyebar
dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid. Karena hal tersebut, catatan tertulis
mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Kebanyakan sejarah silat dikisahkan
melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain, misalnya asal mula
silat aliran Cimande yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang
menyaksikan pertarungan antara harimau dan monyet dan ia mencontoh gerakan
tarung hewan tersebut. Asal mula ilmu bela diri di Indonesia kemungkinan
berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan
berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, seperti yang kini
ditemui dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh
pengaruh luar.

Pencak silat baru ada sekitar abad ke-4 Masehi, yakni setelah adanya kerajaan-
kerajaan yang merupakan pusat pengembangan budaya di kawasan hidup
masyarakat pribumi Asia tenggara. Pada jaman kerajaan ini, mula-mula Hindu,
kemudian Budha dan terakhir Islam, pencak silat dikembangkan dan menyebar luas.
Pencak silat diperkirakan menyebar di kepulauan Nusantara semenjak abad ke-7
masehi, namun asal mulanya belum dapat dipastikan. Kendati demikian, pencak silat
saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu (penduduk daerah pesisir pulau
Sumatera dan Semenanjung Malaka) dalam pengertian yang luas. Berbagai kelompok
etnik lainnya yang menggunakan bahasa Melayu di berbagai daerah di pulau-pulau
Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya juga mengembangkan bentuk pencak
silat tradisional mereka sendiri. Dalam Bahasa Minangkabau, silat itu sama dengan
silek.

Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari
Cina dan India dalam pencak silat. Hal tersebut cenderung benar karena memang
kebudayaan Melayu (termasuk pencak silat) adalah kebudayaan yang terbuka yang
mana sejak awal kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan
yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan
lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian berasimilasi dan beradaptasi dengan
kebudayaan penduduk asli sehingga pencak silat lahir bersamaan dengan munculnya
kebudayaan Melayu sehingga setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan yang
dibanggakan. Sebagai contoh, bangsa Melayu terutama di Semenanjung Malaka
meyakini bahwa Hang Tuah dari abad ke-14 adalah pendekar silat yang terhebat. Hal
serupa juga yang terjadi di Jawa, yang membanggakan Gajah Mada.

Perkembangan dan penyebaran pencak silat secara historis mulai tercatat


ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum ulama seiring dengan
penyebaran agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Catatan historis ini dinilai
otentik dalam sejarah perkembangan pencak silat yang pengaruhnya masih dapat kita
lihat hingga saat ini. Kala itu, pencak silat telah diajarkan bersama-sama dengan
pelajaran agama di surau-surau. Pencak silat lalu berkembang dari sekedar ilmu bela
diri dan seni tari rakyat menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk
menghadapi penjajah. Di samping itu, pencak silat juga menjadi bagian dari latihan
spiritual.

Pencak silat berkembang di Indonesia dan Malaysia (termasuk Brunei dan


Singapura) dan memiliki akar sejarah yang sama sebagai cara perlawanan terhadap
penjajah asing. Setelah zaman kemerdekaan, pencak silat berkembang menjadi ilmu
bela diri formal. Organisasi silat nasional dibentuk seperti Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di
Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat
Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-
perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Pencak silat kini telah secara resmi
masuk sebagai cabang olahraga dalam pertandingan internasional, khususnya
dipertandingkan dalam SEA Games.

Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang


sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis
dan etnologis, serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia,
pencak silat dikenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun
mempunyai aspek-aspek yang sama. Pencak silat merupakan unsur-unsur
kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun.
Hingga kini belum ada naskah atau himmpunan mengenai sejarah pembelaan diri
bangsa Indonesia yang disusun secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan
serta menjadi sumber bagi pengembangan yang lebih teratur, dimana hanya secara
turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok, latar belakang dan sejarah
pembelaan diri dituturkan. Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman
penjajahan di masa lalu merupakan hambatan pengembangan di mana kini kita yang
menuntut keterbukaan dan pemassalan yang lebih luas.

2.2. Pengertian Pencak Silat

Pencak silat adalah olahraga berkelahi yang menggunakan teknik pertahanan


diri. Pencak silat merupakan seni bela diri Asia yang berawal dari budaya Melayu.
Olahraga bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan
Singapura, namun juga dapat ditemukan dalam berbagai variasi di berbagai negara
sesuai dengan penyebaran suku Melayu, seperti di Filipina Selatan dan Thailand
Selatan. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, saat ini Vietnam juga telah
memiliki pesilat-pesilat yang tangguh.

Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat
Indonesia), sedangkan Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa) adalah
nama organisasi yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei
Darussalam untuk mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara. Di
dunia internasional, pencak silat menjadi istilah resmi sejak dibentuknya Persilat di
Jakarta pada tahun 1980.

Suatu seminar mengenai pencak silat pernah diadakan oleh pemerintah pada
tahun 1973 di Tugu, Bogor. Dalam seminar ini dilakukan pengukuhan istilah bagi seni
pembelaan diri bangsa Indonesia dengan nama "pencak silat" yang merupakan kata
majemuk, karena tidak semua daerah di Indonesia menggunakan istilah pencak silat
di masa lalu. Di beberapa daerah di Jawa digunakan nama pencak, sedangkan di
Sumatera orang menyebutnya dengan silat. Pencak dan silat merupakan kata yang
berbeda. Kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus, begitu pula dengan kata
silat. Pencak berarti gerak dasar bela diri yang terikat pada peraturan, dan digunakan
dalam belajar, latihan, serta pertunjukan. Silat berarti gerak bela diri yang sempurna
yang bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau
kesejahteraan bersama, menghindarkan diri dari bencana. Istilah pencak silat
mengandung unsur-unsur olahraga, seni, bela diri, dan kebatinan. Menurut IPSI
bersama BAKIN pada tahun 1975, pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia
untuk membela atau mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya
terhadap lingkungan hidup atau alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup
guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2.3. Peraturan Pencak Silat

2.3.1 Ketentuan Umum

Pertandingan pencak silat dilakukan oleh dua orang pesilat yang saling
berhadapan utuk mencapai prestasi dengan cara melakukan pembelaan (hindaran,
elakan dan tangkisan), melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan
kaki), menjatuhkan lawan, atau mengunci lawan. Pertandingan dilakukan dalam 3
babak, dengan masing-masing babak selama 2 menit dan istirahat antarbabak selama
1 menit. Pertandingan pencak silat dipimpin oleh satu orang wasit dan lima orang juri.
Ketentuan pertandingan adalah sebagai berikut.

1. Setiap pembelaan dan serangan harus berpola dari sikap awal, pasangan langkah,
serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan atau pembelaan.

2. Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai
cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan.

3. Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan, dan kaidah pencak silat


dan ketentuan-ketentuan perwasitan pada umumnya.

2.3.2 Ketentuan Kemenangan

Kemenangan dianggap sah apabila memenuhi salah satu persyaratan sebagai


berikut.

1. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu
pesilat dengan jumlah angka lebih banyak dari pada lawannya.

2. Menang teknik, jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena menyatakan
diri tidak dapat melanjutkan pertandingan atau kondisinya tidak memungkinkan untuk
melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.

permintaan pelatih.

3. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar sampai
hitungan wasit ke-10 dalam waktu 10 detik.

4. Menang diskualifikasi jika lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2,
atau lawan melakukan pelanggaran berat sehingga diberikan hukuman langsung
diskualifikasi, atau melakukan pelanggaran tingkat pertama sehingga lawan cedera
dan tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.

5. Menang karena pertandingan tidak seimbang.

6. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.

2.3.3 Ketentuan Penilaian

Penilaian dalam olahraga pencak silat akan diberikan kepada pesilat dengan
ketentuan sebagai berikut.

1. Nilai 1 (satu) untuk elakan atau tangkisan yang berhasil yang langsung disusul oleh
serangan yang masuk pada sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil dan serangan
tangan yang masuk.

2. Nilai 2 (dua) untuk serangan kaki yang masuk pada sasaran.

3. Nilai 3 (tiga) untuk menjatuhkan lawan.


4. Nilai 4 (empat) untuk mengunci lawan.

5. Selain hal diatas, diberikan juga kerapian teknik yaitu penilaian atas kaidah-kaidah
permainan pencak silat dengan nilai terendah 2 (dua) dan nilai tertinggi 5 (lima) pada
setiap babak.

6. Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher. Dada, perut,
pinggang kiri dan kanan, punggung, tungkai, dan lengan dapat dijadikan sasaran
serangan menjatuhkan dan mengunci lawan, namun tidak mempunyai nilai sebagai
serangan perkenaan.

2.4. Teknik Pencak Silat

Dalam permainan pencak silat, dibutuhkan penguasaan akan teknik-teknik yang


ada guna mencapai hasil yang maksimal atau hasil yang diharapkan. Berikut ini
adalah teknik-teknik dalam permainan pencak silat.

1. Serangan

Serangan adalah usaha menjatuhkan lawan dengan menggunakan lengan, tangan,


ataupun siku untuk mengenai sasaran tertentu pada anggota badan lawan. Serangan
tangan merupakan serangan yang paling umum dilakukan, umumnya berupa pukulan.
Berbagai macam bentuk serangan adalah sebagai berikut.

a. Pukulan depan, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal.
Arah lintasannya lurus ke depan, dengan titik sasaran atas, tengah, dan bawah.

b. Pukulan samping, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan


mengepal. Lintasannya ke arah samping badan dengan posisi tangan mengepal.

c. Pukulan sangkol, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan


mengepal. Lintasannya dari bawah ke atas dengan kepalan tangan terbalik dan
diarahkan ke sasaran kemaluan.

d. Pukulan lingkar, yaitu serangan yang menggunakan lengan dengan tangan mengepal.
Lintasannya melingkar dari luar ke dalam, dengan titik sasaran rahang dan rusuk.
Posisi tangan mengepal menghadap ke bawah dan perkenaannya seluruh buku-buku
jari.

e. Tebasan, yaitu serangan yang dilakukan dengan menggunakan satu atau dua telapak
tangan yang terbuka dengan perkenaan sisi telapak tangan luar. Arah lintasannya dari
luar ke dalam atau dari atas ke bawah, dengan sasaran muka, leher, bahu, atau
pinggang.

f. Tebangan, yaitu serangan yang menggunakan satu atau dua telapak tangan terbuka
dengan perkenaan sisi telapak tangan dalam. Lintasannya dari dalam ke luar atau dari
luar ke dalam, dengan arah sasaran leher.

g. Sangga, yaitu serangan dengan satu atau dua telapak tangan terbuka. Bagian
perkenaannya adalah pangkal telapak tangan dalam. Lintasannya dari bawah ke atas,
dengan sasaran dagu dan hidung.
h. Tamparan, dilakukan dengan telapak tangan dalam yang kelima jari tangannya
merapat satu dengan lainnya. Lintasannya dari luar ke dalam, dengan sasaran telinga.

i. Kepret, yaitu serangan dengan telapak tangan luar yang kelima jari tangannya merapat
satu dengan lainnya. Lintasan dari dalam ke luar atau bawah ke atas, dengan sasaran
muka atau kemaluan.

j. Tusukan, yaitu serangan dengan menggunakan jari tangan, dengan posisi jari
merapat. Arahnya lurus ke depan, dengan sasaran mata dan tenggorokan.

k. Totokan, yakni serangan dengan menggunakan tangan setengah meng-genggam yang


perkenaannya ruas kedua dari buku jari-jari. Arahnya lurus ke depan dengan sasaran
mata dan tenggorokan.

l. Patukan, yaitu serangan dengan menggunakan lima jari tangan yang menguncup dan
sedikit ditarik ke belakang. Sasarannya adalah mata.

m. Cengkeraman, yakni serangan yang menggunakan kelima jari tangan mencengkeram.


Lintasannya dari arah luar ke dalam atau ke segala arah, dengan sasaran muka.

n. Gentusan, yakni serangan yang menggunakan sisi tangan bagian dalam. Posisi
telapak tangan mengepal. Sasarannya, yaitu leher dan pelipis.

o. Dobrakan, yakni serangan yang menggunakan kedua telapak tangan terbuka dengan
sasaran dada.

p. Sikuan, yakni serangan yang menggunakan siku tangan dengan arah lintasan ke atas,
bawah, depan, samping, dan belakang. Ada beberapa jenis sikuan, antara lain sikuan
atas, sikuan tusuk, sikuan samping, dan sikuan belakang.

2. Belaan

Belaan adalah suatu usaha mempertahankan diri yang dapat dilakukan baik melalui
tangan maupun kaki pada saat menerima serangan. Macam-macam belaan antara lain
adalah sebagai berikut.

a. Pembuangan, yaitu teknik belaan yang dilakukan dalam keadaan memaksa dengan
jalan membuang tenaga serangan lawan.

b. Pelepasan kuncian, yaitu usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan
dilakukan dengan cara menggunakan satu atau dua tangan.

c. Elakan atau hindaran adalah suatu kondisi untuk menghindari dan mengelak dari
berbagai serangan lawan. Elakan mempunyai unsur kuda-kuda, sikap tubuh, dan
sikap tangan. Jenis-jenis elakan antara lain sebagai berikut.

1) Elakan, yakni cara menghindari serangan lawan dengan memindah-kan salah satu
kaki ke belakang atau ke samping sehingga posisi tubuh berubah (miring).

2) Egosan, yakni cara menghindari serangan lawan dengan memindah-kan kedua kaki
sampai posisi tubuh berubah (merunduk).
3) Kelitan, yakni cara menghindari serangan lawan tanpa memindahkan posisi kaki.
Kelitan dilakukan hanya menjauhkan serangan dari anggota badan yang terancam
serangan tersebut.

d. Tangkisan

Tangkisan adalah suatu teknik belaan untuk mengagalkan serangan lawan dengan
cara mengadakan kontak langsung dengan serangan. Kontak langsung bertujuan
membendung atau menahan serangan dan mengalihkan serangan dari lintasannya.
Jenis-jenis tangkisan antara lain sebagai berikut.

1) Tangkisan tepis, yakni menggunakan satu atau kedua telapak tangan terbuka dengan
kenaan telapak tangan dalam. Arah gerakannya dari dalam ke luar dan dari atas ke
bawah.

2) Tangkisan gedik, yakni menggunakan satu lengan dengan tangan mengepal.


Perkenaannya yaitu lengan bawah dalam dengan lintasan dari atas ke bawah.

3) Tangkisan kelit, yakni menggunakan satu lengan dengan telapak tangan terbuka
dengan perkenaan telapak tangan luar. Arah gerakannya dari dalam ke luar atau
sebaliknya.

4) Tangkisan siku, yakni menggunakan siku dengan lintasan dari luar ke dalam.

5) Tangkisan jepit atas, yakni menggunakan kedua lengan yang menyilang dengan
kenaannya sudut persilangan lengan. Arahnya dari atas ke bawah dan sebaliknya.

6) Tangkisan jepit bawah, yakni hampir sama dengan tangkisan jepit atas, hanya saja
posisi tangan mengepal dan diarahkan ke bawah

7) Tangkisan potong, yakni menggunakan satu tangan dan lengan di-gerakkan ke


samping bawah seperti gerakan memotong. Perkenaan-nya adalah lengan bawah luar,
dengan posisi tangan terbuka.

8) Tangkisan sangga, yakni menggunakan satu lengan yang membentuk siku-siku.


Perkenaannya yaitu lengan bawah luar dengan gerakan dari bawah ke atas dan posisi
tangan mengepal.

9) Tangkisan galang, yakni tangkisan yang menggunakan lengan bawah dalam yang
tegak lurus. Tangan mengepal sambil digerakkan ke samping dari luar ke dalam dan
dari dalam ke luar.

10) Tangkisan kepruk, yakni menggunakan kedua tangan mengepal dan lengan
berbentuk siku-siku yang digerakkan ke bawah. Perkenaannya adalah punggung
kepalan tangan.

11) Tangkisan kibas, yakni menggunakan kaki dan tungkai yang dikibas-kan ke atau dari
samping dengan perkenaannya telapak kaki.

12) Tangkisan lutut menggunakan gerakan lutut setinggi pinggang dengan lintasan dari
dalam ke luar.
2.5. Sarana dan Prasarana Pencak Silat

2.5.1 Pakaian Pencak Silat

Dalam pertandingan pencak silat, ada ketentuan yang mengatur penggunaan


pakaian yang wajib ditaati oleh pesilat agar tidak menimbulkan cedera. Ketentuannya
adalah pesilat wajib mengenakan pakaian seragam standar pencak silat berwarna
polos (umumnya hitam), memakai ikat kepala, kain samping, dan bisa dilengkapi
dengan memakai badge logo IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) di dada sebelah kiri.
Pesilat juga wajib menggunakan pelindung dada (body protector), pelindung
kemaluan, dan pelindung sendi demi keselamatan.

2.5.2 Lapangan Pencak Silat

Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, ukuran lapangan pencak silat
adalah dengan luas 10 m2, panjang dan lebar 10 m, lingkaran tengah dengan diameter
3 m, dan lingkaran kedua dengan diameter 8 m. Lapangan pencak silat dilantai dan
dilapisi matras tebal ukuran 10 m x 10 m dengan ketebalan 5 cm dan warna dasar
hijau terang, dilengkapi garis putih setebal 5 cm, dan bidang berbentuk lingkaran.
Perlengkapan yang dibutuhkan pada pertandingan pencak silat adalah meja dan kursi
pertandingan, meja dan kursi wasit juri, formulir pertandingan dan alat tulis menulis,
jam pertandingan, gong, bel, lampu babak, lampu isyarat berwarna merah, biru dan
kuning, bendera kecil berwarna merah dan biru, serta timbangan.

2.6. Informasi Lain tentang Pencak Silat

2.6.1 Sifat dan Ciri Pencak Silat


Pencak silat memiliki, sifat dan ciri yang unik sehingga membedakannya
dengan olahraga bela diri lainnya. Sifat pencak silat ialah halus, lentuk dan lemas
dengan kekerasan sesaat, tidak membutuhkan ruangan yang luas, gerakan tangan
halus dan selaras, langkah ringan ke segala penjuru, tidak banyak bersuara,
pernafasan wajar, banyak permainan rendah, dan tendangan sedang-sedang.
Ciri-ciri umum pencak silat antara lain adalah menggunakan seluruh bagian
dan anggota tubuh dari ujung jari tangan dan kaki hingga kepala, dilakukan dengan
tangan kosong atau dengan senjata, namun tidak memerlukan senjata tertentu
sehingga benda apapun dapat dijadikan senjata. Sedangkan ciri-ciri khusus pencak
silat ialah sikap tenang, menggunakan kelentukan, kelincahan, dan kecepatan, saat
timing dan sasaran yang tepat dengan gerak yang cepat untuk menguasai lawan
(bukan dengan kekuatan), menggunakan prinsip timbang badan (permainan posisi
dengan memindahkan titik berat badan), memanfaatkan setiap serangan lawan
dengan tenaga lawan, dan mengeluarkan tenaga sendiri sedikit mungkin (menghemat
dan menyimpan tenaga).
2.6.2 Perbedaan Pencak Silat dengan Karate dan Taekwondo

Secara garis besar, terdapat setidaknya tiga ilmu bela diri di Indonesia yang
paling banyak dipelajari, diantaranya adalah pencak silat, karate, dan taekwondo.
Berdasarkan daerah asalnya, pencak silat merupakan seni bela diri asli dari
Nusantara, sedangkan karate berasal dari Jepang dan taekwondo berasal dari Korea.
Di Indonesia, induk organisasi pencak silat adalah IPSI (Ikatan Pencak Silat
Indonesia), induk organisasi karate yaitu FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do
Indonesia), sementara induk organisasi taekwondo ialah FTI (Federasi Taekwondo
Indonesia). Perbedaan paling mencolok antara pencak silat dengan karate dan
taekwondo terletak pada unsur yang diutamakan, dimana pencak silat mengutamakan
konsentrasi, karate mengandalkan kekuatan, dan taekwondo memfokuskan pada
kecepatan.

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pencak silat merupakan
olahraga bela diri yang menuntut kosentrasi, kelincahan, dan pertahanan diri yang
baik. Permainan pencak silat membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas untuk
memainkannya dan dapat dilakukan oleh pria maupun wanita. Dalam permainan
pencak silat, pesilat wajib menguasai berbagai macam teknik, mulai dari pukulan,
sikuan, elakan, hingga tangkisan guna tercapainya hasil yang maksimal dan sesuai
harapan, serta terdapat beberapa ketentuan yang harus dipatuhi agar tidak gugur.

3.2. Saran
Olahraga pencak silat merupakan warisan dari kebudayaan asli Nusantara
yang harus senantiasa kita jaga dan lestarikan agar tidak pudar. Olahraga pencak silat
harus diperkenalkan sedini mungkin guna menghasilkan bibit-bibit penerus budaya
dan atlet yang berpotensi. Untuk itu, atlet-atlet pencak silat Indonesia perlu
mengajarkan aspek-aspek mengenai olahraga pencak silat sejak anak usia dini agar
dapat membagikan wawasannya dan mengangkat nama baik bangsa Indonesia.
Diharapkan akan muncul kader-kader baru dalam olahraga pencak silat yang mau
melestarikan kebudayaan asli Nusantara, dapat mengangkat nama baik bangsa
Indonesia, serta dapat membuat olahraga pencak silat terus berkembang sampai ke
dunia internasional.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal (2016). 4 Perbedaan Pencak Silat, Karate, dan Taekwondo.

Dari http://farof.blogspot.co.id/2016/04/4-perbedaan-pencak-silat-karate-dan.html, 29 Juli


2017

Anonim (2014). Teknik Belaan Dalam Pencak Silat Hindaran Tangkisan.

Dari http://www.latarbelakang.com/2014/03/teknik-belaan-dalam-pencak-silat.html, 29 Juli


2017
Anonim (2014). Teknik Serangan Tangan dalam Pencak Silat. Dari

http://www.latarbelakang.com/2014/03/serangan-tangan-dalam-pencak-silat.html, 29 Juli
2017

Hartono, Juni (2017). Lapangan dan Perlengkapan Pencak Silat.

Dari http://walpaperhd99.blogspot.co.id/2017/01/lapangan-dan-perlengkapan-pencak-
silat.html,

29 Juli 2017

Maryadi, Andi (2015). Makalah Pencak Silat. Dari http://andi-maryadi.blogspot.co.id/2015/04

/makalah-tentang-pencak-silat.html, 29 Juli 2017

Rezot, Kang (2016). Teknik dan Peraturan Pertandingan Olahraga Pencak Silat.

Dari http://materiku86.blogspot.co.id/2016/03/teknik-dan-peraturan-pertandingan-olahraga-

pencak-silat.html, 29 Juli 2017

Riyan, Dhee (2014). Makalah Pencak Silat. Dari http://makalahlengkap14.blogspot.co.id/2014/12

/makalah-pencak-silat.html, 29 Juli 2017

Suhendar, Tatang (2014). Pencak Silat. Dari http://mp.ukm.unsoed.ac.id/pencak-silat/, 29 Juli


2017
MAKALAH

SENAM LANTAI
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Olah raga merupakan salah satu kegiatan wajib bagi setiap orang untuk
menyeimbangkan aktifitas hidup. Seseorang yang tidak seimbang kegiatan dan pola
hidupnya akan lebih banyak terserang penyakit, karena banyaknya racun yang tidak
dikeluarkan dari dalam tubuh.
Dengan demikian, salah satu cara yang baik untuk mengeluarkan racun
dalam tubuh adalah dengan Olah raga. Jenis olah raga terbagi kedalam banyak
bidang, salah satunya adalah Senam. Senam merupakan sebuah serangkaian kegiatan
yang mengkombinasikan seluruh gerakan tubuh. Senam pun terbagi lagi kedalam
beberapa jenis salah satunya senam lantai. Untuk itu saya kali ini akan membahas
tentang “Senam Lantai”.

Gambar 1.1 Senam Lantai


2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan senam lantai?
b. Apa saja macam-macam gerakan senam lantai?
c. Apa manfaat senam lantai?

3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan senam lantai.
b. Untuk mengetahui macam-macam gerakan senam lantai.
c. Untuk mengetahui manfaat senam lantai.

PEMBAHASAN

1. Pengertian Senam Lantai


Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang
membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk
modern dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai.
Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh
bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan
pertunjukan sirkus.

2. Macam-macam Gerakan Senam Lantai

A. Guling Depan (Forward Roll)


Gerakan Guling depan atau bisa disebut Forward Roll merupakan gerakan guling
yang dilakukan ke depan. Langkah-langkah guling depan yang benar adalah :
1) Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
2) Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di
atas matras.
3) Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
4) Sentuhkan bahu ke matras.
5) Bergulinglah ke depan.
6) Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
7) Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.
Gambar A.1 Guling Depan

B. Guling Belakang (Backward Roll)


Guling Belakang akan sedikit sulit, namun anda akan mengerti dan bisa
melakukannya dengan mudah dengan cara :
1) Jongkok, tekuk kedua siku tangan menghadap ke atas di dekat telinga, dagu dan lutut
tarik ke dada.
2) Guling badan ke belakang hingga bahu menyentuh matras, lutut dan dagu tetap
mendekat dada, telapak tangan di dekat telinga.
3) Bahu menyentuh matras, kedua telapak tangan menyentuh matras, gerakkan kaki
untuk dejatuhkan ke belakang kepala.
4) Jatuhkan ujung kaki ke belakang kepala.
5) Dorong lengan ke atas.
6) Jongkok dengan lengan lurus ke depan

Gambar B.1 Guling Belakang

C. Gerakan Lenting (Lenting Tengkuk)


Gerakan Lenting berbeda dengan gerakan sebelumnya, digerakan ini terbagi
menjadi 3 bagian penting yang perlu anda perhatikan dengan seksama yakni :
1) Sikap Awal
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas.
Sambil membungkukkan badan, tetakkan kedua tangan di matras kira-kira satu
langkah dari kaki.
Letakan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil sikap guling depan. Kedua
kaki dijaga agar tetap lurus.

2) Pelaksanaan
Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh
sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil
dibantu oleh kedua tangan yang mendorong badan dengan menekan matras. Lecutan
ini meyebabkan badan melenting ke depan.
3) Sikap Akhir
Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan kedua
lengan tetap terangkat lurus. Akhirnya , berdiri tegak.

Gambar C.1 Lenting Tekuk

D. Sikap Kayang
Gerakan Kayang bisa jadi metode sederhana yang mungkin anda akan memandang
begitu mudah gerakan ini, namun pada kenyataanya tidak demikian, namun jika anda
tahu caranya, maka sikap kayang bukan sesuatu yang sulit. Caranya adalah sikap
berdiri membelakangi matras dengan kedua kaki agak dibuka dan kedua tangan
diayunkan ke belakang, ke atas secara perlahan hingga kedua telapak
tangan menempel pada matras. Kemudian secara perlahan berdiri tegak.
Gambar D.1 Sikap Kayang

E. Sikap Lilin
Sikap lilin merupakan salah satu gerakan yang paling saya sukai karena saya
cenderung mempraktekkan ketika di SMA dulu dengan bantuan tembok. Sikap Lilin
ini bisa anda lakukan dengan cara tidur terlentang, dengan dilanjutkan mengangkat
kedua kaki lurus ke atas (rapat) bersama-sama. Pinggang ditopang oleh kedua tangan,
sedangkan pundak teta menempel pada lantai.

Gambar E.1 Sikap Lilin

3. Manfaat Senam Lantai


a. Meningkatkan kekuatan tubuh
b. Meningkatkan daya tahan tubuh
c. Meningkatkan kebugaran jasmani
d. Meningkatkan kelenturan tubuh
e. Melatih kesabaran pada setiap pemain

PENUTUP

1. Kesimpulan
Jadi, senam merupakan serangkaian gerak tubuh yang nantinya menghasilkan
suatu gerakan kombinasi. Senam sendiri dibagi menjadi dua dan salah satunya adalah
senam lantai. Senam lantai memiliki beberapa macam, dari
mulai roll depan, roll belakang, lenting, sikap kayang, dan sikap lilin. Semua itu
memiliki manfaat yang berbeda-beda, namun salah satu yang menjadi ukuran adalah
melatih kelenturan tubuh.

2. Saran

Sebelum melaksanakan senam lantai ini, diharapkan setiap pemain agar melakukan
pemanasan terlebih dahulu, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama
pelaksanaan, baik itu masalah teknis, maupun masalah dibagian anggota badan kita.
Rangkaian Gerakan Langkah ke Samping Kedua Tangan Diayun ke Samping

A. Sikap awal
1. Berdiri dengan berat badan pada kaki kanan.
2. Kaki kiri lemas di samping kiri.
3. Kedua tangan lurus dan lemas ke samping kanan.
4. Pandangan ke arah kanan.
B. Gerakan
1. Hitungan 1 – 2, Pindahkan berat badan ke kaki kiri bersamaan dengan kedua
tangan diayunkan ke samping kiri melalui depan bawah badan lurus dan lemas. Kaki
kanan dilangkahkan menyilang ke samping kiri.
2. Hitungan 3 – 4, lakukan kebalikan dari hitungan 1 – 2 yaitu ke arah kanan.
3. Ulangi gerakan dengan irama 3 / 4 atau 4/4.
2. Rangkaian Gerakan Tangan dan Badan
A. Sikap awal
Berdiri tegak dengan berat badan pada kaki kanan, kedua tangan lurus ke samping
kanan.

B. Gerakan
1. Hitungan 1, sambil mengayunkan kedua tangan dari samping kanan ke
samping kiri, badan menghadap ke kiri, kedua tangan lurus ke depan.
2. Hitungan 2 dan 6, sambil mengayunkan kedua tangan dari depan ke belakang
lurus dan lemas, badan dibungkukkan, kepala menunduk, kedua lutut ditekuk, tumit
diangkat.
3. Hitungan 3 dan 7, ayunkan kembali kedua tangan dari belakang lurus ke depan,
sambil badan dan kedua kaki diluruskan.
4. Hitungan 4 dan 8, sambil melentingkan badan ke belakang, tarik kedua tangan
ke arah kepala atas muka dengan siku dibengkokkan ke samping.
5. Hitungan 5, sambil mendorong pinggang dan pinggul atau badan ke depan
atas, kedua telapak tangan didorong ke depan hingga kedua tangan lurus.
6. Ulangi gerakan dari hitungan 1 – 8 dengan irama ¾.
7. A. Gerakan Melangkahkan Kaki
Gerakan-gerakan langkah kaki meliputi:
1. Jalan di Tempat Melangkah

Pelaksanaannya:
a. Hitungan 1–3 = jalan di tempat.
b. Hitungan 4 = langkahkan kaki kanan ke kanan diikuti kaki kiri.
c. Hitungan 5–7 = jalan di tempat.
d. Hitungan 8 = langkahkan kaki kiri ke kiri diikuti kaki kanan.
Lakukan gerakan-gerakan jalan di tempat kemudian melangkah ke samping, ke
depan, ke belakang, dan serong berulang-ulang hingga tercipta koordinasi gerak yang
baik.
2. Langkah Biasa
Pelaksanaannya:
a. Sikap awal berdiri tegak, kedua tangan di pinggang.
b. Hitungan 1–2 = Langkahkan kaki kiri ke depan di muka kaki kanan. Tumit
selalu diangkat dengan tumpuan di atas ujung kaki.
c. Hitungan 3–4 = Langkahkan kaki kanan ke depan kaki kiri dan rapatkan.
Tumit selalu diangkat dengan tumpuan di atas ujung kaki. Setiap langkah selalu
gerakan mengeper dan pemindahan berat badan.

B. Gerakan Mengayun Lengan


1. Mengayun Satu Lengan
a. Mengayun tangan ke atas

Pelaksanaannya:
- Berdiri tegak kedua tangan di samping badan.
- Hitungan 1–2 = Ayunkan tangan kanan ke atas 2× hitungan, kembali ke sikap semula.
- Hitungan 3–4 = Ayunkan tangan kiri ke atas 2× hitungan, kembali ke setiap semula.
- Lakukan gerakan ini bergantian 2×8 hitungan.
b. Mengayun tangan ke samping

Pelaksanaannya:
- Berdiri kedua kaki dibuka selebar bahu.
- Kedua tangan ditekuk di depan dada.
- Hitungan 1–2 = Ayunkan tangan kiri ke kiri 2× hitungan.
- Hitungan 3–4 = Kembali tangan kiri ditekuk.
- Hitungan 5–6 = Ayunkan tangan kanan ke kanan 2× hitungan.
- Hitungan 7–8 = Kembali tangan kanan ditekuk di depan dada.
- Lakukan gerakan ini bergantian 2×8 hitungan.
2. Mengayun Dua Lengan
a. Mengayun kedua lengan ke atas
Pelaksanaannya:- Berdiri, kedua kaki dibuka selebar bahu.
- Kedua tangan di samping badan.
- Hitungan 1–3 = Ayun kedua lengan ke atas 3× hitungan.
- Hitungan 4 = Kembali ke sikap awal.
- Hitungan 5–7 = Ayun lagi kedua lengan ke atas.
- Hitungan 8 = Kembali ke sikap awal.
- Lakukan berulang-ulang 2×8 hitungan.
b. Ayunan kedua lengan ke samping

Pelaksanaannya:
a. Berdiri.
b. Kedua tangan diluruskan ke depan.
c. Hitungan 1–3 = Ayun kedua tangan ke samping kiri 3× hitungan.
d. Hitungan 4 = Kedua tangan kembali ke posisi semula.
e. Hitungan 5–7 = Ayun kedua tangan ke samping kanan 3× hitungan.
f. Hitungan 8 = Kedua tangan kembali ke posisi semula.
g. Lakukan gerakan mengayun kedua lengan ke kiri dan ke kanan 2×8 hitungan.

Nilai yang didapat dari gerakan melangkah dan mengayun adalah:


a. Nilai disiplin
Bergerak secara berulang-ulang mengikuti perintah, (aba-aba), kecepatan antara
gerak dan irama.
b. Nilai estetika toleransi
- Gerakan langkah kaki dan ayunan lengan secara perlahan mengikuti irama/musik.
- Gerakan langkah kaki dan ayunan lengan dilakukan secara lemah, lembut, serasi, dan
harmonis.
c. Nilai keluwesan
Gerakan langkah kaki dan ayunan lengan yang diiringi musik secara berulang-
ulang menghasilkan gerakan yang luwes/gemulai.C. Melangkah dan Mengayun
Gerakan ini merupakan gabungan antara gerakan melangkahkan kaki dan
mengayun lengan yang diiringi irama.
Tujuannya:
- Merangkaikan gerakan secara harmonis.
- Menampilkan gerakan yang indah.
Gerakan melangkah dan mengayun terdiri atas:
1. Melangkah dan Mengayun Kedua Lengan ke Atas
Pelaksanaannya:a. Sikap aural berdiri tegak, kedua tangan di samping badan.
b. Hitungan 1–3 = Kaki kiri melangkahkan serong ke depan diikuti gerakan
engayun kedua tangan ke belakang 3× hitungan.
c. Hitungan 4 = Kembali ke sikap berdiri tegak, kedua kaki rapat kedua tangan
di samping badan.
d. Hitungan 5–7 = Kaki kanan melangkah serong kanan lutut ditekuk, diikuti
ayunan kedua lengan ke atas belakang 3× hitungan.
e. Hitungan 8 = Kembali ke sikap semula.
f. Lakukan bergantian 2×8 hitungan.
2. Melangkah dan Mengayun Kedua Lengan ke Samping

Pelaksanaannya:
a. Berdiri tegak, kedua kaki rapat, dan kedua lengan ke samping badan.
b. Hitungan 1–2 = Kaki kiri melangkah ke depan dua langkah.
c. Hitungan 3–4 = Ayun kedua tangan ke samping kanan 2× hitungan.
d. Hitungan 5–6 = Kaki kanan mundur dua langkah.
e. Hitungan 7–8 = Ayun kedua tangan ke samping kiri 2× hitungan.
f. Lakukan bergantian 2×8 hitungan.

Rangkaian senam irama tanpa alat melangkah dan mengayun disertai iringan
irama. Sehingga menciptakan nilai-nilai.
a. Kedisiplinan
- Mengikuti gerakan melangkah dan mengayun dengan serasi dan harmonis.
- Ketepatan gerakan dengan irama.
b. Estetika
- Gerakan menjadi indah dan menarik.
- Terciptanya gerakan seni.
c. Toleransi
- Gerakan mengikuti kelompok.
- Kebersamaan. (Pernjasorkes Sodikin)
MAKALAH ( PENJASKES )
Pendidikan
Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan
RENANG
“GAYA DADA”

Disusun oleh:
Nama : Dwi Setianingrum
No.Absen : 09
Kelas : XI Tp3rp

TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM RADIO DAN


PERTELEVISIAN(TP3RP)

SMK NEGERI 1 KENDAL


TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kami
sehingga makalah ini dapat di selesaikan. Kami
juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini dan
berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai
data dan fakta pada karyatulis ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia
yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal.
Oleh karena itu tidak ada hal yang
dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula
dengan makalah ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat
kami deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini.
Maka dari itu kami bersedia menerima kritik dan saran
dari pembaca yang budiman sebagai batu loncatan yang
dapat memperbaiki makalah kami di
masa datang. Sehingga semoga makalah berikutnya dan makalah lain
dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan makalah ini kami
mengharapkan banyak manfaat yang dapat di
petik dan diambil dari makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan kita.

Kendal, 22 November 2015

Penulis

Daftar isi
Kata Pengantar .........................................................................................
................ 1

Daftar Isi ..................................................................................................


................ 2

Bab
I Pendahuluan ..........................................................................................
......... 3

A.
Latar Belakang .........................................................................................
........... 3
B.
Rumusan Masalah ....................................................................................
........... 3
C. Tujuan
Penulisan ................................................................................................
. 3
D. Manfaat
Penulisan ...............................................................................................
3

Bab
II Pembahasan .......................................................................................
....... 4

A. Sejarah Perkembang Renang di


Indonesia ................................................ 4-7
B. Renang Gaya
Dada ........................................................................... 7-9
C. Teknik Renang Gaya
Dada ................................................................... 9

1.Gerakan kaki
(Kicking) ......................................................................... 10
2. Teknik gerakan meluncur ..............................................................
12
3. Latihan gerakan tangan ................................................................ 13
4. Latihan pengambilan
nafas .................................................................. 13
5. Start ( Permulaan ) Renang dengan Gaya
Dada .................................. 14
6. Rotasi tangan (Hand
Rotation) ..................................................... 15
7. Kordinasi nafas-
tangan ............................................................... 16
8. Renang lengkap ( kordinasi kaki- nafas-
tangan) ................................ 17
9. Perbaikan
gaya ........................................................................... 17

Bab III Penutup .......................................................................................


............ 18

A. Kesimpulan .......................................................................................
............ 18
B. Saran .................................................................................................
............ 18

Daftar
pustaka ..................................................................................................
.. 19
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Olahraga renang memang baik untuk perkembangan tubuh,


kesehatan jantung dan paru-paru anak-anak. Dan saya yakin kalau
kemampuan anak untuk berenang sejak usia dini banyak dipengaruhi
faktor pemahaman orangtua akan pentingnya memperkenalkan
olahraga renang dengan baik, benar, dan yang paling penting: aman!

Meskipun sampai saat ini mereka berenang masih menggunakan


pelampung yang dipasang di lengan, tapi saya perhatikan bahwa mereka
sudah tidak takut-takut lagi dan mulai dapat menggerakkan tangan dan
kakinya untuk melaju di air.

Olahraga air yang satu ini memang baik untuk perkembangan tubuh
serta kesehatan jantung dan paru-paru. Dan saya yakin kalau
kemampuan anak untuk berenang sejak usia dini banyak dipengaruhi
oleh faktor pemahaman orangtua akan pentingnya memperkenalkan
olahraga renang dengan baik, benar, dan yang paling penting aman.

B.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :


1.Bagaimana sejarah perkembangan renang di Indonesia ?
2.Apa itu renang gaya dada ?
3.Bagaimana teknik dalam renang dada ?

C.Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


1.Agar pembaca mengetahui tentang sejarah perkembangan renang di
Indonesia
2.Agar pembaca tahu aoa itu renang gaya dada
3.Mengetahui teknik-teknik dari renang gaya dada

D.Manfaat Penulisan

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat


kepada semua pihak, khususnya kepada siswa untuk menambah
pengetahuan dan wawasan. Manfaat lain dari penulisan makalah ini
adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat
dijadikan acuan belajar ,khususnya bagi para siswa dan umumnya bagi
kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembang Renang di Indonesia

Sejak sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa


kolam renang yang indah dan baik. Akan tetapi pada waktu itu,
kesempatan bagi orang-orang Indonesia untuk belajar berenang tidak
mungkin. Hal ini disebabkan setiap kolam renang yang dibangun
hanyalah diperuntukkan bagi para bangsawan dan penjajah saja.

Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi
masyarakat banyak, akan tetapi harga tiket masuk sedemikian tingginya,
sehinggara para pengunjung tertentu tidak bisa membayar tiket masuk
untuk berenang.

Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah
tahun 1900 adalah kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan
pada tahun 1904. Sesuai dengan tempat kelahiran kolam renang
Cihampelas, maka awal dari kegiatan olahraga renang di Indonesia
dapat dikatakan mulai dari Bandung.

Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama


Bandungse Zwembond atau Perserikatan Berenang Bandung, didirikan
pada tahun 1917, perserikatan ini membawahi 7 perkumpulan yang
diantaranya adalah perkumpulan renang di lingkungan sekolah seperti
halnya OSVIA, MULO dan KWEEKSCHOOL.

Selain Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan


perkumpulan-perkumpulan berenang dalam tahun yang sama.
Kemudian barulah di tahun 1918 berdiri West Java Zwembond atau
Perserikatan Berenang Jawa barat dan pada tahun 1927 berdiri pula
Oost Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa Timur yang
beranggotakan kota-kota seperti : Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar
dan Lumajang. Sejak saat itu pula mulai diadakan pertandingan maupun
antar daerah. Bahkan kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-rekornya juga
menjadi rekor di negeri Belanda.

Dalam tahun 1934, peloncat indah masing-masing Haasman dan


Van de Groen, berhasil keluar sebagai juara pertama dan kedua dalam
nomor-nomor papan 3 meter dan menara. Pada Far Eastern Games di
Manila, Philipina (kini kegiatan itu berkembang menjadi Asian Games
sejak tahun 1951). Kedua peloncat itu juga menjadi utusan Hindi
Belanda.

Di tahun 1936, Pet Stam seorang Hindia Belanda berdasarkan


rekornya 0:59.9 untuk 100 meter gaya bebas yang dicatat di kolam
renang Chiampelas Bandung, berhasil dikirim untuk ambil bagian dalam
Olimpiade Berlin atas nama negeri Belanda.
Dua orang peloncat indah masing-masing Haasman di bagian
putera dan Kiki Heckle turut pula ambil bagian dalam Olimpiade Berlin,
dimana peloncat putri menduduki urutan ke 8.

Hingga tahun 1940, Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB


telah beranggotakan 12.00 perenang. Pada zaman pendudukan Jepang
tahun 1943 - 1945, kesempatan untuk bisa berenang bagi bangsa
Indonesia semakin besar. Oleh karena pemerintahan pendudukan
Jepang, membuka seluruh kolam renang di tanah air untuk masyarakat
umum. Periode tahun 1945, perkembangan olahraga renang di tanah air
praktis menurun, karena saat itu bangsa Indonesia dalam kancah
perjuangan melawan penjajah.

Hingga tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia praktis


berada di bawah pimpinan Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan
kemudian sejak tanggal 21 Maret 1951 lahirlah Persatuan Berenang
Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat PBSI. Kongresnya yang
pertama di Jakarta, berhasil mengukuhkan Ketua yang pertama, Prof.
dr. Poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil ketua, sekretaris, bendahara
dan komisi teknik.

Sejak saat itu, olahraga renang Indonesia setahap demi setahap


maju dan berkembang serta selanjutnya dalam tahun 1952, PBSI
menjadi anggota resmi dari Federasi Renang Dunia - FINA (singkatan
dari Federation Internationale de Nation). dan International Olympic
Committee (IOC).

Hingga tahun 1952 telah terdaftar sebanyak 29 perkumpulan,


tergabung dalam PBSI. Oleh karena itu kemudian didirikan top-top
organisasi olahraga berenang di tingkat daerah. Perkembangan olahraga
berenang di Indonesia kian hari kian berkembang, hal ini ditandai
dengan penyelenggaraan perlombaan renang hampir setiap tahun di
tingkat nasional. Begitu pula halnya dalam setiap pelaksanaan Pekan
Olahraga Nasional (PON), cabang olahraga renang menjadi nomor-
nomor utama.

Dengan makin berkembangnya prestasi olahraga renang di


Indonesia pada tahun 1952, Indonesia mengirimkan duta-duta
renangnya ke arena Olympiade di Helsinki, kemudian tahun 1953
kembali Indonesia ambil bagian dalam Youth Festival di Bukarest. Pada
tahun 1954 regu polo air Indonesia dikirim untuk mengikuti Asian
Games ke II di Manila, Philipina.

Pada tahun 1954, berlangsung kongres PBSI ke II, diselenggarakan


di Bandung dengan menghasilkan susunan pengurus yang diketuai oleh
D. Seoprajogi, ditambah satu sekretaris, bendahara dan 3 komisi teknik.
Kongres PBSI yang ke III diselenggarakan di Cirebon, dimana dalam
kongres ini memilih kembali kepengurusan baru yang ketuanya masih
tetap di jabat D. Soeprajogi, ditambah 3 pengurus lainnya.
Untuk ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun
1957 di Makasar (sekarang Ujung Pandang) Kongres ini menghasilkan
beberapa keputusan, diantaranya memilih susunan kepengurusan yang
baru dengan ketua D. Soeprajogi. Kemudian atas permintaan peserta
kongres istilah persatuan dalam singkatan PBSI, diganti menjadi
Perserikatan. Dengan demikian PBSI dalam hal ini menjadi singkatan
dari Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia.

Di tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini


untuk pertama kalinya mengadakan pemisahan antara Senior dan
Junior di Malang, Jawa Timur. Berlangsung pula kongres PBSI ke V,
dimana pada kongres itu disamping memilih kepengurusan baru yang
ketuanya masih tetap dipercayakan kepada D. Soeprajogi, juga kongres
ini merubah nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI)
menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).

Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya


dua induk organisasi olahraga yang mempunyai singkatan sama PBSI.
Selain cabang olahraga renang, singkatan ini juga digunakan oleh
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia. Pada Kongres di Malang Jawa
Timur Ketua PRSI, D. Soeprajogi di dampingi oleh 2 wakil ketua, dua
sekretaris, bendahara, pembantu umum ditambah komisi teknik dengan
2 orang anggota.

Kemajuan olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian


pesat dan dalam tahun 1962, berhasil menampilkan nama-nama besar
seperti Achmad Dimyati, Mohamad Sukri di bagian putera, sementara
Iris, Tobing, Lie Lan Hoa, Eny Nuraeni serta banyak lagi di bagian puteri.
Dalam tahun 1963 di Jakarta, kembali PRSI menyelenggarakan kongres
dan berhasil menyusun kepengurusan baru dengan ketua umum D.

Soeprajogi. Selanjutnya di dampingi 3 orang ketua, 2 orang


renang, loncat indah dan polo air. Keputusan lain yang diperoleh dalam
kongres PRSI ke VI itu adalah merubah kembali istilah \"Persatuan\".
Hingga sekarang PRSI merupakan singkatan dari Persatuan Renang
Seluruh Indonesia. Meskipun dalam falsafahnya bahwa olahraga itu
tidak bisa dikaitkan dengan politik. Namun dalam kenyatannya
perkembangan politik di dalam negeri pada waktu itu membawa
pengaruh besar terhadap perkembangan olahraga.

Pada tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta


olahraga GANEFO, dimana pesertanya ada beberapa negara yang
memang belum menjadi anggota FINA. Untuk menghindarkan
kemungkinan adanya skorsing, Indonesia dalam hal ini PRSI mengambil
langkah pengunduran diri sebagai anggota FINA. Pada tahun 1966,
Indonesia kembali menjadi anggota FINA. Pada tahun itu Indonesia
mengambil bagian dalam Asian Games ke V di Bangkok.

Musyawarah PRSI ke VII berlangsung kembali di Jakarta pada


tanggal 24 - 27 April 1968. Salah satu keputusannya mengukuhkan
kepengurusan baru PRSI dengan ketua umum tetap dipercayakan
kepada D. Soeprayogi, di tambah dengan 2 orang ketua, 2 sekretaris,
bendahara dan panitia teknik yang terdiri atas 3 orang masing-masing
untuk renang, loncat indah dan polo air.

B. Renang Gaya Dada

Ada Beberapa macam gaya renang, salah satunya yaitu Gaya dada
Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang
tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah
luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah
tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan
maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang
berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika
mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki
atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang


rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam
waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar
gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang
diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada
adalah perenang yang paling lambat.

Manusia sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti


digambarkan dalam lukisan di Gua Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir
barat daya. Gerakan kaki gaya dada diperkirakan meniru gerakan
berenang katak. Di lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan
lukisan relief yang ditemukan di Babilonia.

Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa berkebangsaan


Jerman bernama Nicolas Wynman menerbitkan buku berenang yang
pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis buku bukan untuk
mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi bahaya
tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi cara belajar gaya
dada.

Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisédech Thévenot


menulis buku The Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya
dada yang serupa dengan gaya dada sekarang ini. Salah seorang dari
pembacanya adalah Benjamin Franklin.

Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian


besar perenang memakai gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di
London, sejumlah perenang suku Indian ikut serta. Perenang Inggris
menggunakan gaya dada sementara perenang suku Indian berenang
gaya bebas. Hingga tahun 1873, orang Inggris lebih senang berenang
gaya dada.
Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri
sebagai orang pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat
selebar 34,21 km itu diseberanginya dengan berenang gaya dada selama
21 jam 45 menit.

Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali


mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah untuk jarak 440
yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor gaya dada, gaya
punggung, dan gaya bebas.

Gaya dada adalah gaya renang pertandingan yang pertama


berkembang. Mulai popular ketika pada tahun 1875 perenang
MATTHEW WEBB dengan menggunakan gaya dada, menjadi orang
pertama merenangi teluk Channel(Kanal)di inggris. Sejak tahun 1930
mulai dipisahkan antara gaya dada dengan gaya kupu-kupu dada yang
kemudian menjadi cikal bakal renang gaya kupu-kupu.

Berenang dibawah air pada waktu itu merupakan ketentukan yang


diperbolehkan dan bangsa Jepang mengadakan suatu studi yang intensif
terutama dalam rangka mengebangkan renang gaya kupu-kupu . Seperti
hasilnya Jepang mencapai sukses pada tahun 1953 dan gaya renangan di
bawah air secara kontinyu dapat mengembangkan bermacam-macam
interprestasi . Bentukvariasi berenang dengan secara utuh dibawah air
digunakan oleh TEOFILO LIDOFONSO pada Olmphiade tahun 1928, ia
memodesikasi teknik mengambil nafas setelah melakukan satu gerakan
di bawah air .

Begitu pula perenang rusia yang bernama Lounitchev meniru


juara Olmphiade 1956 Masarufukara dari Jepang.
Gerakan gaya di bawah permukan air ternyata menambah gerak maju
dan dilarang FINA sejak tahun 1957. peraturan dapat mengembangkan
gaya dada dengan posisi diatas permukan air, sekarang berorentasi dan
berpikir denganbanyak membuat efiesiengerak tangan, sebagai modikasi
dari keyakinan bahwa kaki memberi dorongan. Perenang Amerika Chaet
jastremskitampil berperan pada awal tahun 1960 dengan POWER
BREASSTROKE (kekuatan gaya dada).

Awal tahun 1966, perenang Rusia . Nikolai pankiri mulai


mengembangkan gerak gaya dengan mana dapat menambahkan
kecepatan gerak tangan melakukan fase istirahat, menghilangkan sikap
dimana tangan akan kembali bersama sama di bawah dada. Hal ini
merupakan pembaharuan menambah irama dari gaya dan memukinkan
agak sedikit menunda posisi ambil nafas . Pengembangan ini berperan
penting dan kini disebut gaya dada eropa, yang mana beberapa hal
berbeda dengan gaya dada Amerika Serikat .

Awal tahun 1970, Walter kusch dari Eropa barat menggunakan


aksi dolphin pada gaya renangannya . Juara dunia dari inggris . David
Wilkie yang menjuarai 200meter gayadada Olphiade tahun 1976 ,
menggunakan cara ini dengan membiarkan gerakan tubuh banyak
keatas pada gayanya , dengan demikian membawa bahu dan bagian
punggung atas keluar dari permukan air . Cara yang dilakukan Davit
Wilkie kemudian menggundang para ahli Rusia untuk mengadakan studi
penelitian setelah Olmpiade Montreal.

Pendekatan ilmiah serta keuntungan dari gerak ini dimanfaatkan


mendominasi dengan rangking dunia pada gaya dada .
Pada tahun 1978, lina kashushite dari Rusia keluar sebagai Juara dunia
dengan sikap tubuh tinggi dan meluncur kedepan dengan “streamline”.

a.Versi Amerika Utara; saat kedua lengan lurus di depan sebagian besar
darim kepala di bawah permukaan air , pasisi bahu dan pinggul sedikit
berada diatas permukaan air (sikap tubuh hampir datar atau streamline)
. Saat mengambil nafas , dimana kedua lengan melakukan rangkaian
gerak sapuan keluar, hingga kembali keposisi istirahat untuk lurus
kedepan mengambil udara dari atas permukaan air cukup dengan
mengangkat bagian kepala dengan leher. diputar

b.Versi Eropa Timur; saat kedua lengan lurus mdi depan , seluruh kepala
, bahu , lengan atas berada di permukaan air ditambah sedikit bagian
pinggul agak terangkat naik.

C. Teknik Renang Gaya Dada


Teknik Dasar Renang Gaya Dada atau Katak – Breast stroke ( Gaya dada ) juga
sering di sebut denga gaya katak sebab gerakan yang di gunakan dalam gaya dada ini
sangan serupa dengan teknik berenang katak. Gaya dada merupakan berenang dengan
menggunakan posisi dada yang menghadap ke arah permukaan air. Batang tubung
selalu di posisikan dalam posisi stabil atau tetap. Kedua kaki digerakkan menendang ke
luar air, sedangkan kedua tangan digerakkaan lurus ke arah depan. Kedua tangan di
buka pada posisi samping, hal ini bertujuan agar posisi badan bisa melaju ke arah
depan dengan lebih cepat.

Dengan berenang dengan menggunakan gaya dada, perenang bisa mengambil


pernafasan saat mulut sedang berada di atas permukaan air, sesudah 1 atau 2 kali
gerakan kaki dan tangan. Akan tetapi, berenang dengan menggunakan gaya dada
merupakan teknik renang yang memiliki kecepatan paling lambat jika di bandingkan
dengan teknik renang yang lainnya. Agar bisa berenang dengan baik, tentunya anda
harus mengetahui dan menguasai betul mengenai teknik dasar berenang dengan
menggunakan gaya dada. Disini kami akan memberikan ulasan informasinya kepada
anda mengenai Teknik Dasar Renang Gaya Dada atau Katak. Berikut ulasan
informasinya.
1.Gerakan kaki (Kicking)

a. Gerak kaki pada gaya dada saat ini adalah gerakan kaki yang
cenderung membentuk gerak kaki dolpin (whip kick) , dimana pada
saatfase istirahat yaitu fase ketika kedua tungkai kaki bagian bawah di
tarik serentak mendekati pinggul dan kemudian setelah fase itu di
kerjakan pergrlangan kedua kaki diputar mengarah keluar hingga
membentuk sudut +50’’ , kemudian dari posisi ini kedua kaki
melakukan gerak menginjak dan diakhiri dengan menendang sehingga
kedua kaki bertemu lurus kebelakang . Gerak ini sering disebut dengan
istilah propeller , dimana pergelangan kaki dan tungkai kaki bagian
bawah berfungsi sebagai alatnya .

b. Beberapa perenang ada yang melakukan akhir dari gerakan kaki


menginjak dan menendang itu hingga tumit kaki sedikit naik keatas
permukan air, hal ini disebabkan kaki yang bersangkutan sangat lentur
(flexible) .

c. Keuntungan yang diperoleh oleh perenang yang mempunyai


kelenturan kaki tinggi, biasanya dimanfaatkan pada akhir dari ledutan
dengan membuat gerak kaki dolpin di bawah permukan air .

d. Usahakan pada saat kedua kaki ditarik mendekati pinggul dilakukan


semaksimal mungkin , sehingga sikap ini dapat melakukan rangkaian
gerak berikutnya dengan lebih kuat. Apabila pada waktu melakukan
gerak menarik tungkaikaki bawah agak berat dilakukan , maka gerak itu
dikerjakan dengan bantuan sediokit kedua belah paha dibuka .

e. Meningkatkan kecepatan padasaat melakukan gerak kaki adalah


sangat diperlukan dan penting . Kaki akan mendapat akselerasi dan
mencapai tingkat kecepatan maksimum, hanya karena kedua kaki
setelah mengerjakan tendangan dan menutup lurus di belakang . Gerak
yang dilakukan kaki itu akan memperoduksi tenaga gaya angkat (lift
force )ke arah depan .
 Badan dalam posisi menelungkup
 Kedua belah tangan berpegangan pada bagian dinding
 Kepala terletak di atas permukaan air sedangkan bagian kaki
di luruskan
 Kedua belah kaki di luruskan dan di tarik ke arah samping
 Ketika posisi kedua kaki diluruskan, buatlah lecutan ketika
kaki sedang ditutupkan
 Usahakan pergelangan kaki tetap relax
 Lakukan latihan tersebut secara berulang – ulang dengan
kekuatan dan kecepatan maksimal sehingga akan terasa adanya
tekanan ketika tubuh dalam posisi meluncur ke depan

2. Teknik gerakan meluncur


Salah satu latihan dasar berenang dengan gaya dada adalah dengan
menggunakan teknik meluncur. Meluncur adalah latihan awal yang harus dilakukan
oleh perenang. Teknik meluncur sangat berguna untuk dapat menghilangkan rasa
takut seseorang ketika berada di dalam air, menghilangkan adanya resiko cidera atau
kecelakaan dan bisa digunakan untuk menyesuaiakn suhu tubuh. Langkah – langkah
yang bisa di lakukan untuk meluncur dalam air adalah sebagai berikut :
Memposisikan badan untuk berdiri tegap di pinggir kolam dan menempelkan salah
satu kaki kepada dinding kolam.
 Badan dalam posisi membungkuk ke depan searah dengan
permukaan air dan meluruskan kedua tangan sambil mengapit
bagian telinga.
 Agar badan bisa meluncur ke depan, tolakan bagian kaki
yang menempel di dinding dengan kuat.
 Luruskan kedua lengan dan kaki ke arah depan.
 Luruskan bagian tubuh dan jagalah keseimbangan ketika
posisi badan berada di permukaan air.

3. Latihan gerakan tangan


 Kedua kaki direkatkan terhadap dinding kolam
 Upayakan kedua belah tangan dalam posisi lurus dan kepala terlihat dari
atas permukaan air
 Tariklah kedua belah tangan dengan bersama – sama menuju arah dada
bagian bawah, sembari kedua telapak tangan di gerakkan mengayuh dalam
air
4. Latihan pengambilan nafas
Langkah ini serupa dengan prinsip yang di gunakan dalam teori gerakan
tangan, yaitu kedua belah tangan di tarik ke arah samping, dagu diangkat ke atas
menuju permukaan air sembari mengambil nafas perlahan – lahan dengan menghirup
udara.

5. Start ( Permulaan ) Renang dengan Gaya Dada


Start gaya dada di lakukan dengan cara berdiri lurus di atas balok start dengan
posisi badan membungkuk
 Tekuklah kedua tumit sambil mengarahkan pandangan ke depan
 Posisikan tubuh membungkuk sembari mendekati air dengan sikap
mengayun ke arah belakang
 Ayunan tangan tersebut dapat membuat posisi tubur untuk terdorong
maju ke depan mendekati permukaan air
 Sesudah itu posisi tubuh akan jatuh ke dalam air dan bertumpulah
terhadap kaki sembari badan mulai di lepaskan perlahan.
Beberapa bentuk latihan

a.Di kolam dangkal ; kedua tangan memegang tepi atau parit kolam
lakukan rangkaian gerak dengan mengguankan prinsip gerak tersebut di
atas.

b.Dengan menggunakan papan latihan kedua tangan memegang papan


latihan gunakan rangkaian gerak baik menurut pendapat pertama
maupun mengikuti pendapat kedua.

c.Untuk memperoleh kordinasi yang baik bisa di berikan tanpa


menggunakan papan latihan kedua tangan berada lurus di samping
tubuh , prinsip yang sama seperti mengguanakan papan latihan dapat di
lakukan di sini.

d.Bisa juga tanpa menggunakan papan , kedua lengan tidak lus di


samping, tetapi di lipat di punggung . Hal ini di kerjakan terutama untuk
menghindarkan tangan melakukan gerak ekstra untuk membantu tubuh
maju sehingga latihan yang di kerjakan tidak efektif lagi.

6. Rotasi tangan (Hand Rotation)

a.Rotasi gerak pada Versi Amerika Utara; tidak menggunakan push


(Outward and catch – pull recovery atau fase membuka atau
menangkap – fase menarik –mfase istirahat).

b.Rotasi gerak Versi Eropa Timur; menggunakan fase mendorong


(push), dengan rangkaian fase membuka dan menangkap – fase
menarik –fase mendorong – fase i stirahat atau Outward and
catch – pull – push –recivery.

c.Pelatih renang asal Canada, memodifikasi gerak gaya dada Versi Eropa
Timur dengan sedikit mengubah pada saat tangan akan melakukan fase
mendorong di ubah menjadi fase menyapu kedalam (in ward sweep)
dimana sapuan dari telapak tangan itu bertemu di depan hingga lengan
membentuk paru lembing.

d.Kedalam lengan atau tangan / lengan di bawah permukaan air ketika


melakukan fase istirahat sekitar 15-20 cm, bagi Versi Amerika Utara.
e.Kedalaman lengan /tangan di bawah permukaan air ketika melakukan
fase istirahat sekitar 25-30 cm. Bagi Versi Eropa Timur.

Pada dasarnya rotasi tangan terdiri dari: VERSI AMERIKA UTARA

a.Fase istirahat (recovery), saat kedua lengan lurus di depan.

b.Fase membuka keluar (Outward), saat kedua tangan membuka keluar


hingga lebih lebar dari perpanjangan garis bahu.

c.Fase menangkap (cetch) , fase ini di lakukan setelah akhir dari


melakukan fase membuka , dimana saat mengerjakan fase ini usahakan
sikut tinggi (high elbow) untuk memutar pergelangan tangan .

Pada dasarnya rotasi tangan terdiri dari: VERSI EROPA TIMUR

a. Fase istirahat (recovery) , saat kedua tangan lurus di depan

b. Fase membuka keluar (Outward)m , saat dimana kedua tangan


membuka kesamping hingga memperpanjang garis bahu sudut yang di
bentuk antara telapak tangan dengan permukaan air pada saat menyapu
keluar adalah 30-45.Dan sudut yang di bentuk antaraa lengan bawah
dengan tangan pada pergelangan adalah 15-30.

c. Fase mendorong kedalam (push) fase ini di lakukan setelah


berakhirnya fase membuka keluar, di mana saat melakukan fase
mendorong kedua telapak tangan saling berhadapan serentak dengan
menutup telapak tangan hingga bertemu , kedua siku dengan juga
menutup keduanya bertemu pada saat garis lurus di bawah dagu.

VERSI CANADA

Versi ini berkembang dari Versi Eropa Timur, sehingga beberapa


fase yang di kerjakan pada versi Eropa Timur juga di kerjakan pada versi
Canada. Fase istirahat dan fase membuka keluar tetap sama dan
perbedaanya terletak pada fase mendorong, fase menutup kedalam
(Inward sweep) di lakukan setelah berakhirnya fase membuka keluar di
lanjutkan dengan melakukan sapuan atau ayunan dimana kedua belah
siku tidak perlu bertemu dan cukup hanya kedua telapak tangan.
Agar diperhatikan pada saat melakukan sapuan ke dalam posisi
telapak tangan dengan air membentuk sudut antara 30-45. atau rata-rata
40.

7. Kordinasi nafas- tangan

a.Pada Versi Amerika Utara ambil nafas di lakukan pada saat tangan
melakukan akhir fase menarik.

b.Pada versi Eropa Timur ambil nafas di lakukan pada saat melakukan
fase mendorong.
c.Sama seperti pada versi Eropa Timur, maka versi Canada mengambil
nafas di lakukan pada saat melakukan sapuan tangan kedalam (Inward
sweep) .

Beberapa bentuk latihan

a.Dengan menggunakan papan latihan, lakukan kordinasi gerak antara


tangan dengan nafas seperti halnya latihan tangan .

b.Berpasangan di mana saat satu rekanya melakukan rangkaian korinasi


tangan dengan nafas, maka rekan lainya mengepit kedua kaki dan
memegang pinggul atau paha yang bersangkutan.

8. Renang lengkap ( kordinasi kaki- nafas- tangan)

Beberapa bentuk latihan

a.Dapat di berikan dengan bentuk latihan Catc – up .

b.Pada saat tertentu di usahakan tidak banyak menggunakan


papan .

9. Perbaikan gaya

Seperti pada gaya renangan lain-lainya , maka beberapa bentuk


kesalahan sering terjadi pada gaya dada. Adapun bentuk-bentuk
kesalahan yang terjadi seperti:

a. Posisi lutut turun , akibatnya pinggul naik:

Apabila terjadi kasus seperti ini, upaya penanggulanganya adalah


berlatih dengan menggunakan papan latihan dengan prisip gerakan
dikerjakan yaitu saat melakukan fase istirahat pada kaki yaitu saat
dimana kedua tungkai kaki bawah di lipat hingga mendekati pinggul,
bentuk-bentuk di kerjakan dengan konsep tidak membentuk sudut
sebagai akibat lutut yang di turunkan kebawah, melainkan sebagai
akibat lipatan tunkai kaki bawah ke atas hingga mendekati kepinggul.

b. Mengambil nafas terlalu dini:

Bila terjadi semacam ini dilakukan bentuk perbaikan dengan


mengulang kembali rangkaian gerak pada kordinasi nafas dengan
tangan.
c. Kaki tidak mampu maksimal melakukan lipatan dan membuka
ke samping.

Penanggulangan dengan melatih kaki dengan menggunakan papan


atau mengambil sikap terlentang untuk mengerjakan kaki gaya dada, di
mana saat melipat , lakukan gerak kaki menarik ke arah pinggul dan
bukan gerakan melipat itu di lakukan sebagai akibat turunya lutut.

d. Melakukan tarikan terlalu dalam;

Melakukan tarikan terlalu dalam pada gaya dada , bisa berakibat


terhentinya gerakan di saat akhir tarikan . Selain itu bentuk, tarikan ini
tidak saja menjadi tahanan bagi daya luncur renangan, tetapi yang jelas
hal semacam ini akan mengurangi akselerasi dari renang yang
bersangkutan.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan :


Gaya dada Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan
posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya
bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki
menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di
depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan
membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh
meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak.
Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah
satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang


rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam
waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar
gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang
diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada
adalah perenang yang paling lambat.

B.Saran
Berenang merupakan olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan
tubuh kita, jadi diharapkan setiap orang dapat mengikutinya secara
kontinyu kecuali ada hal-hal yang menghalangi seperti sakit.

DAFTAR PUSTAKA

· http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_dada
· http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-
dada.html
· http://abdurrosyid.wordpress.com/2009/06/02/renang-gaya-dada/
· http://meutuah.com/edukasi/teknik-renang-gaya-dada.ht
· The webpage at
http://googleweblight.com/?lite_url=http://ujangarismaan.blogspot.co
m/2012/07/renang-gaya-dada.html?m%3D1&ei=ISwWSg_J&lc=id-
ID&s=1&m=629&ts=1448179647&sig=ALL1Aj704wZxFLkL3cNWxGDfXV
Cs2XwAPQ might be temporarily down or it may have moved
permanently to a new
· http://one-sport-station.blogspot.co.id/2015/04/teknik-dasar-renang-
gaya-dada.html

MAKALAH ( PENJASKES )
Pendidikan
Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan

MAKALAH

RENANG “GAYA DADA”


PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Olahraga renang memang baik untuk perkembangan tubuh, kesehatan jantung
dan paru-paru anak-anak. Dan saya yakin kalau kemampuan anak untuk
berenang sejak usia dini banyak dipengaruhi faktor pemahaman orangtua
akan pentingnya memperkenalkan olahraga renang dengan baik, benar, dan
yang paling penting: aman!
Meskipun sampai saat ini mereka berenang masih menggunakan
pelampung yang dipasang di lengan, tapi saya perhatikan bahwa mereka
sudah tidak takut-takut lagi dan mulai dapat menggerakkan tangan dan
kakinya untuk melaju di air.
Olahraga air yang satu ini memang baik untuk perkembangan tubuh
serta kesehatan jantung dan paru-paru. Dan saya yakin kalau kemampuan
anak untuk berenang sejak usia dini banyak dipengaruhi oleh faktor
pemahaman orangtua akan pentingnya memperkenalkan olahraga renang
dengan baik, benar, dan yang paling penting aman.
B.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1.Bagaimana sejarah perkembangan renang di Indonesia ?
2.Apa itu renang gaya dada ?
3.Bagaimana teknik dalam renang dada ?

C.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.Agar pembaca mengetahui tentang sejarah perkembangan renang di
Indonesia
2.Agar pembaca tahu aoa itu renang gaya dada
3.Mengetahui teknik-teknik dari renang gaya dada

D.Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, khususnya kepada siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan
makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan belajar ,khususnya bagi para
siswa dan umumnya bagi kita semua.
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembang Renang di Indonesia

Sejak sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa kolam renang
yang indah dan baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi orang-
orang Indonesia untuk belajar berenang tidak mungkin. Hal ini disebabkan
setiap kolam renang yang dibangun hanyalah diperuntukkan bagi para
bangsawan dan penjajah saja.

Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat
banyak, akan tetapi harga tiket masuk sedemikian tingginya, sehinggara para
pengunjung tertentu tidak bisa membayar tiket masuk untuk berenang.
Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun
1900 adalah kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun
1904. Sesuai dengan tempat kelahiran kolam renang Cihampelas, maka awal
dari kegiatan olahraga renang di Indonesia dapat dikatakan mulai dari
Bandung.

Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse


Zwembond atau Perserikatan Berenang Bandung, didirikan pada tahun 1917,
perserikatan ini membawahi 7 perkumpulan yang diantaranya adalah
perkumpulan renang di lingkungan sekolah seperti halnya OSVIA, MULO dan
KWEEKSCHOOL.

Selain Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulan-


perkumpulan berenang dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di tahun
1918 berdiri West Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa barat dan
pada tahun 1927 berdiri pula Oost Java Zwembond atau Perserikatan
Berenang Jawa Timur yang beranggotakan kota-kota seperti : Malang,
Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Lumajang. Sejak saat itu pula mulai diadakan
pertandingan maupun antar daerah. Bahkan kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-
rekornya juga menjadi rekor di negeri Belanda.

Dalam tahun 1934, peloncat indah masing-masing Haasman dan Van de Groen,
berhasil keluar sebagai juara pertama dan kedua dalam nomor-nomor papan 3
meter dan menara. Pada Far Eastern Games di Manila, Philipina (kini kegiatan
itu berkembang menjadi Asian Games sejak tahun 1951). Kedua peloncat itu
juga menjadi utusan Hindi Belanda.

Di tahun 1936, Pet Stam seorang Hindia Belanda berdasarkan rekornya 0:59.9
untuk 100 meter gaya bebas yang dicatat di kolam renang Chiampelas
Bandung, berhasil dikirim untuk ambil bagian dalam Olimpiade Berlin atas
nama negeri Belanda.
Dua orang peloncat indah masing-masing Haasman di bagian putera dan Kiki
Heckle turut pula ambil bagian dalam Olimpiade Berlin, dimana peloncat putri
menduduki urutan ke 8.

Hingga tahun 1940, Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB telah


beranggotakan 12.00 perenang. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1943 -
1945, kesempatan untuk bisa berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar.
Oleh karena pemerintahan pendudukan Jepang, membuka seluruh kolam
renang di tanah air untuk masyarakat umum. Periode tahun 1945,
perkembangan olahraga renang di tanah air praktis menurun, karena saat itu
bangsa Indonesia dalam kancah perjuangan melawan penjajah.

Hingga tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia praktis berada di bawah
pimpinan Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudian sejak tanggal 21
Maret 1951 lahirlah Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian
disingkat PBSI. Kongresnya yang pertama di Jakarta, berhasil mengukuhkan
Ketua yang pertama, Prof. dr. Poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil ketua,
sekretaris, bendahara dan komisi teknik.

Sejak saat itu, olahraga renang Indonesia setahap demi setahap maju dan
berkembang serta selanjutnya dalam tahun 1952, PBSI menjadi anggota resmi
dari Federasi Renang Dunia - FINA (singkatan dari Federation Internationale de
Nation). dan International Olympic Committee (IOC).

Hingga tahun 1952 telah terdaftar sebanyak 29 perkumpulan, tergabung dalam


PBSI. Oleh karena itu kemudian didirikan top-top organisasi olahraga
berenang di tingkat daerah. Perkembangan olahraga berenang di Indonesia
kian hari kian berkembang, hal ini ditandai dengan penyelenggaraan
perlombaan renang hampir setiap tahun di tingkat nasional. Begitu pula halnya
dalam setiap pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON), cabang olahraga
renang menjadi nomor-nomor utama.

Dengan makin berkembangnya prestasi olahraga renang di Indonesia pada


tahun 1952, Indonesia mengirimkan duta-duta renangnya ke arena Olympiade
di Helsinki, kemudian tahun 1953 kembali Indonesia ambil bagian dalam Youth
Festival di Bukarest. Pada tahun 1954 regu polo air Indonesia dikirim untuk
mengikuti Asian Games ke II di Manila, Philipina.

Pada tahun 1954, berlangsung kongres PBSI ke II, diselenggarakan di


Bandung dengan menghasilkan susunan pengurus yang diketuai oleh D.
Seoprajogi, ditambah satu sekretaris, bendahara dan 3 komisi teknik. Kongres
PBSI yang ke III diselenggarakan di Cirebon, dimana dalam kongres ini
memilih kembali kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap di jabat D.
Soeprajogi, ditambah 3 pengurus lainnya.

Untuk ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun 1957 di


Makasar (sekarang Ujung Pandang) Kongres ini menghasilkan beberapa
keputusan, diantaranya memilih susunan kepengurusan yang baru dengan
ketua D. Soeprajogi. Kemudian atas permintaan peserta kongres istilah
persatuan dalam singkatan PBSI, diganti menjadi Perserikatan. Dengan
demikian PBSI dalam hal ini menjadi singkatan dari Perserikatan Berenang
Seluruh Indonesia.

Di tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini untuk


pertama kalinya mengadakan pemisahan antara Senior dan Junior di Malang,
Jawa Timur. Berlangsung pula kongres PBSI ke V, dimana pada kongres itu
disamping memilih kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap
dipercayakan kepada D. Soeprajogi, juga kongres ini merubah nama
Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Renang
Seluruh Indonesia (PRSI).

Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk


organisasi olahraga yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang
olahraga renang, singkatan ini juga digunakan oleh Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia. Pada Kongres di Malang Jawa Timur Ketua PRSI, D.
Soeprajogi di dampingi oleh 2 wakil ketua, dua sekretaris, bendahara,
pembantu umum ditambah komisi teknik dengan 2 orang anggota.
Kemajuan olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian pesat dan
dalam tahun 1962, berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad
Dimyati, Mohamad Sukri di bagian putera, sementara Iris, Tobing, Lie Lan Hoa,
Eny Nuraeni serta banyak lagi di bagian puteri. Dalam tahun 1963 di Jakarta,
kembali PRSI menyelenggarakan kongres dan berhasil menyusun
kepengurusan baru dengan ketua umum D.

Soeprajogi. Selanjutnya di dampingi 3 orang ketua, 2 orang renang, loncat


indah dan polo air. Keputusan lain yang diperoleh dalam kongres PRSI ke VI
itu adalah merubah kembali istilah \"Persatuan\". Hingga sekarang PRSI
merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Meskipun
dalam falsafahnya bahwa olahraga itu tidak bisa dikaitkan dengan politik.
Namun dalam kenyatannya perkembangan politik di dalam negeri pada waktu
itu membawa pengaruh besar terhadap perkembangan olahraga.

Pada tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta olahraga
GANEFO, dimana pesertanya ada beberapa negara yang memang belum
menjadi anggota FINA. Untuk menghindarkan kemungkinan adanya skorsing,
Indonesia dalam hal ini PRSI mengambil langkah pengunduran diri sebagai
anggota FINA. Pada tahun 1966, Indonesia kembali menjadi anggota FINA.
Pada tahun itu Indonesia mengambil bagian dalam Asian Games ke V di
Bangkok.

Musyawarah PRSI ke VII berlangsung kembali di Jakarta pada tanggal 24 - 27


April 1968. Salah satu keputusannya mengukuhkan kepengurusan baru PRSI
dengan ketua umum tetap dipercayakan kepada D. Soeprayogi, di tambah
dengan 2 orang ketua, 2 sekretaris, bendahara dan panitia teknik yang terdiri
atas 3 orang masing-masing untuk renang, loncat indah dan polo air.

B. Renang Gaya Dada

Ada Beberapa macam gaya renang, salah satunya yaitu Gaya dada Gaya dada
atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam
keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua
belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping
seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan
tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak.
Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali
gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi.
Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama.
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya
bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang
Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.

Manusia sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti digambarkan
dalam lukisan di Gua Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir barat daya. Gerakan
kaki gaya dada diperkirakan meniru gerakan berenang katak. Di lukisan
dinding yang dibuat orang Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di
Babilonia.

Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa berkebangsaan Jerman


bernama Nicolas Wynman menerbitkan buku berenang yang pertama,
Colymbetes. Tujuannya menulis buku bukan untuk mempromosikan berenang,
melainkan untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku
tersebut berisi cara belajar gaya dada.

Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisédech Thévenot menulis buku


The Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa
dengan gaya dada sekarang ini. Salah seorang dari pembacanya adalah
Benjamin Franklin.

Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang
memakai gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sejumlah
perenang suku Indian ikut serta. Perenang Inggris menggunakan gaya dada
sementara perenang suku Indian berenang gaya bebas. Hingga tahun 1873,
orang Inggris lebih senang berenang gaya dada.

Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri sebagai
orang pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21
km itu diseberanginya dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit.

Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali


mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah untuk jarak 440 yard
(402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor gaya dada, gaya punggung, dan
gaya bebas.

Gaya dada adalah gaya renang pertandingan yang pertama berkembang. Mulai
popular ketika pada tahun 1875 perenang MATTHEW WEBB dengan
menggunakan gaya dada, menjadi orang pertama merenangi teluk
Channel(Kanal)di inggris. Sejak tahun 1930 mulai dipisahkan antara gaya dada
dengan gaya kupu-kupu dada yang kemudian menjadi cikal bakal renang gaya
kupu-kupu.

Berenang dibawah air pada waktu itu merupakan ketentukan yang


diperbolehkan dan bangsa Jepang mengadakan suatu studi yang intensif
terutama dalam rangka mengebangkan renang gaya kupu-kupu . Seperti
hasilnya Jepang mencapai sukses pada tahun 1953 dan gaya renangan di
bawah air secara kontinyu dapat mengembangkan bermacam-macam
interprestasi . Bentukvariasi berenang dengan secara utuh dibawah air
digunakan oleh TEOFILO LIDOFONSO pada Olmphiade tahun 1928, ia
memodesikasi teknik mengambil nafas setelah melakukan satu gerakan di
bawah air .

Begitu pula perenang rusia yang bernama Lounitchev meniru juara Olmphiade
1956 Masarufukara dari Jepang.
Gerakan gaya di bawah permukan air ternyata menambah gerak maju dan
dilarang FINA sejak tahun 1957. peraturan dapat mengembangkan gaya dada
dengan posisi diatas permukan air, sekarang berorentasi dan berpikir
denganbanyak membuat efiesiengerak tangan, sebagai modikasi dari
keyakinan bahwa kaki memberi dorongan. Perenang Amerika Chaet
jastremskitampil berperan pada awal tahun 1960 dengan POWER
BREASSTROKE (kekuatan gaya dada).

Awal tahun 1966, perenang Rusia . Nikolai pankiri mulai mengembangkan


gerak gaya dengan mana dapat menambahkan kecepatan gerak tangan
melakukan fase istirahat, menghilangkan sikap dimana tangan akan kembali
bersama sama di bawah dada. Hal ini merupakan pembaharuan menambah
irama dari gaya dan memukinkan agak sedikit menunda posisi ambil nafas .
Pengembangan ini berperan penting dan kini disebut gaya dada eropa, yang
mana beberapa hal berbeda dengan gaya dada Amerika Serikat .

Awal tahun 1970, Walter kusch dari Eropa barat menggunakan aksi dolphin
pada gaya renangannya . Juara dunia dari inggris . David Wilkie yang
menjuarai 200meter gayadada Olphiade tahun 1976 , menggunakan cara ini
dengan membiarkan gerakan tubuh banyak keatas pada gayanya , dengan
demikian membawa bahu dan bagian punggung atas keluar dari permukan air .
Cara yang dilakukan Davit Wilkie kemudian menggundang para ahli Rusia
untuk mengadakan studi penelitian setelah Olmpiade Montreal.

Pendekatan ilmiah serta keuntungan dari gerak ini dimanfaatkan mendominasi


dengan rangking dunia pada gaya dada .
Pada tahun 1978, lina kashushite dari Rusia keluar sebagai Juara dunia
dengan sikap tubuh tinggi dan meluncur kedepan dengan “streamline”.

a.Versi Amerika Utara; saat kedua lengan lurus di depan sebagian besar darim
kepala di bawah permukaan air , pasisi bahu dan pinggul sedikit berada diatas
permukaan air (sikap tubuh hampir datar atau streamline) . Saat mengambil
nafas , dimana kedua lengan melakukan rangkaian gerak sapuan keluar,
hingga kembali keposisi istirahat untuk lurus kedepan mengambil udara dari
atas permukaan air cukup dengan mengangkat bagian kepala dengan leher.
diputar
b.Versi Eropa Timur; saat kedua lengan lurus mdi depan , seluruh kepala ,
bahu , lengan atas berada di permukaan air ditambah sedikit bagian pinggul
agak terangkat naik.

C. Teknik Renang Gaya Dada


Teknik Dasar Renang Gaya Dada atau Katak – Breast stroke ( Gaya dada ) juga
sering di sebut denga gaya katak sebab gerakan yang di gunakan dalam gaya
dada ini sangan serupa dengan teknik berenang katak. Gaya dada merupakan
berenang dengan menggunakan posisi dada yang menghadap ke arah
permukaan air. Batang tubung selalu di posisikan dalam posisi stabil atau
tetap. Kedua kaki digerakkan menendang ke luar air, sedangkan kedua tangan
digerakkaan lurus ke arah depan. Kedua tangan di buka pada posisi samping,
hal ini bertujuan agar posisi badan bisa melaju ke arah depan dengan lebih
cepat.
http://one-sport-station.blogspot.com/2015/04/teknik-dasar-renang-gaya-
dada.html
Dengan berenang dengan menggunakan gaya dada, perenang bisa mengambil
pernafasan saat mulut sedang berada di atas permukaan air, sesudah 1 atau 2
kali gerakan kaki dan tangan. Akan tetapi, berenang dengan menggunakan
gaya dada merupakan teknik renang yang memiliki kecepatan paling lambat
jika di bandingkan dengan teknik renang yang lainnya. Agar bisa berenang
dengan baik, tentunya anda harus mengetahui dan menguasai betul mengenai
teknik dasar berenang dengan menggunakan gaya dada. Disini kami akan
memberikan ulasan informasinya kepada anda mengenai Teknik Dasar Renang
Gaya Dada atau Katak. Berikut ulasan informasinya.
1.Gerakan kaki (Kicking)

a. Gerak kaki pada gaya dada saat ini adalah gerakan kaki yang cenderung
membentuk gerak kaki dolpin (whip kick) , dimana pada saatfase istirahat yaitu
fase ketika kedua tungkai kaki bagian bawah di tarik serentak mendekati
pinggul dan kemudian setelah fase itu di kerjakan pergrlangan kedua kaki
diputar mengarah keluar hingga membentuk sudut +50’’ , kemudian dari posisi
ini kedua kaki melakukan gerak menginjak dan diakhiri dengan menendang
sehingga kedua kaki bertemu lurus kebelakang . Gerak ini sering disebut
dengan istilah propeller , dimana pergelangan kaki dan tungkai kaki bagian
bawah berfungsi sebagai alatnya .

b. Beberapa perenang ada yang melakukan akhir dari gerakan kaki menginjak
dan menendang itu hingga tumit kaki sedikit naik keatas permukan air, hal ini
disebabkan kaki yang bersangkutan sangat lentur (flexible) .

c. Keuntungan yang diperoleh oleh perenang yang mempunyai kelenturan kaki


tinggi, biasanya dimanfaatkan pada akhir dari ledutan dengan membuat gerak
kaki dolpin di bawah permukan air .

d. Usahakan pada saat kedua kaki ditarik mendekati pinggul dilakukan


semaksimal mungkin , sehingga sikap ini dapat melakukan rangkaian gerak
berikutnya dengan lebih kuat. Apabila pada waktu melakukan gerak menarik
tungkaikaki bawah agak berat dilakukan , maka gerak itu dikerjakan dengan
bantuan sediokit kedua belah paha dibuka .

e. Meningkatkan kecepatan padasaat melakukan gerak kaki adalah sangat


diperlukan dan penting . Kaki akan mendapat akselerasi dan mencapai tingkat
kecepatan maksimum, hanya karena kedua kaki setelah mengerjakan
tendangan dan menutup lurus di belakang . Gerak yang dilakukan kaki itu akan
memperoduksi tenaga gaya angkat (lift force )ke arah depan .
http://one-sport-station.blogspot.com/2015/04/teknik-dasar-renang-gaya-
dada.html

Badan dalam posisi menelungkup


Kedua belah tangan berpegangan pada bagian dinding
Kepala terletak di atas permukaan air sedangkan bagian kaki di luruskan
Kedua belah kaki di luruskan dan di tarik ke arah samping
Ketika posisi kedua kaki diluruskan, buatlah lecutan ketika kaki sedang
ditutupkan
Usahakan pergelangan kaki tetap relax
Lakukan latihan tersebut secara berulang – ulang dengan kekuatan dan
kecepatan maksimal sehingga akan terasa adanya tekanan ketika tubuh dalam
posisi meluncur ke depan

2. Teknik gerakan meluncur


http://one-sport-station.blogspot.com/2015/04/teknik-dasar-renang-gaya-
dada.html
Salah satu latihan dasar berenang dengan gaya dada adalah dengan
menggunakan teknik meluncur. Meluncur adalah latihan awal yang harus
dilakukan oleh perenang. Teknik meluncur sangat berguna untuk dapat
menghilangkan rasa takut seseorang ketika berada di dalam air,
menghilangkan adanya resiko cidera atau kecelakaan dan bisa digunakan
untuk menyesuaiakn suhu tubuh. Langkah – langkah yang bisa di lakukan
untuk meluncur dalam air adalah sebagai berikut :
Memposisikan badan untuk berdiri tegap di pinggir kolam dan menempelkan
salah satu kaki kepada dinding kolam.
Badan dalam posisi membungkuk ke depan searah dengan permukaan air dan
meluruskan kedua tangan sambil mengapit bagian telinga.
Agar badan bisa meluncur ke depan, tolakan bagian kaki yang menempel di
dinding dengan kuat.
Luruskan kedua lengan dan kaki ke arah depan.
Luruskan bagian tubuh dan jagalah keseimbangan ketika posisi badan berada
di permukaan air.

3. Latihan gerakan tangan


http://one-sport-station.blogspot.com/2015/04/teknik-dasar-renang-gaya-
dada.html
Kedua kaki direkatkan terhadap dinding kolam
Upayakan kedua belah tangan dalam posisi lurus dan kepala terlihat dari atas
permukaan air
Tariklah kedua belah tangan dengan bersama – sama menuju arah dada
bagian bawah, sembari kedua telapak tangan di gerakkan mengayuh dalam air
4. Latihan pengambilan nafas
Langkah ini serupa dengan prinsip yang di gunakan dalam teori gerakan
tangan, yaitu kedua belah tangan di tarik ke arah samping, dagu diangkat ke
atas menuju permukaan air sembari mengambil nafas perlahan – lahan dengan
menghirup udara.

5. Start ( Permulaan ) Renang dengan Gaya Dada


Start gaya dada di lakukan dengan cara berdiri lurus di atas balok start dengan
posisi badan membungkuk
Tekuklah kedua tumit sambil mengarahkan pandangan ke depan
Posisikan tubuh membungkuk sembari mendekati air dengan sikap mengayun
ke arah belakang
Ayunan tangan tersebut dapat membuat posisi tubur untuk terdorong maju ke
depan mendekati permukaan air
Sesudah itu posisi tubuh akan jatuh ke dalam air dan bertumpulah terhadap
kaki sembari badan mulai di lepaskan perlahan.

Beberapa bentuk latihan

a.Di kolam dangkal ; kedua tangan memegang tepi atau parit kolam lakukan
rangkaian gerak dengan mengguankan prinsip gerak tersebut di atas.

b.Dengan menggunakan papan latihan kedua tangan memegang papan latihan


gunakan rangkaian gerak baik menurut pendapat pertama maupun mengikuti
pendapat kedua.

c.Untuk memperoleh kordinasi yang baik bisa di berikan tanpa menggunakan


papan latihan kedua tangan berada lurus di samping tubuh , prinsip yang
sama seperti mengguanakan papan latihan dapat di lakukan di sini.

d.Bisa juga tanpa menggunakan papan , kedua lengan tidak lus di samping,
tetapi di lipat di punggung . Hal ini di kerjakan terutama untuk menghindarkan
tangan melakukan gerak ekstra untuk membantu tubuh maju sehingga latihan
yang di kerjakan tidak efektif lagi.
6. Rotasi tangan (Hand Rotation)

a.Rotasi gerak pada Versi Amerika Utara; tidak menggunakan push (Outward
and catch – pull recovery atau fase membuka atau menangkap – fase menarik
–mfase istirahat).

b.Rotasi gerak Versi Eropa Timur; menggunakan fase mendorong (push),


dengan rangkaian fase membuka dan menangkap – fase menarik –fase
mendorong – fase i stirahat atau Outward and catch – pull – push –
recivery.

c.Pelatih renang asal Canada, memodifikasi gerak gaya dada Versi Eropa
Timur dengan sedikit mengubah pada saat tangan akan melakukan fase
mendorong di ubah menjadi fase menyapu kedalam (in ward sweep) dimana
sapuan dari telapak tangan itu bertemu di depan hingga lengan membentuk
paru lembing.

d.Kedalam lengan atau tangan / lengan di bawah permukaan air ketika


melakukan fase istirahat sekitar 15-20 cm, bagi Versi Amerika Utara.

e.Kedalaman lengan /tangan di bawah permukaan air ketika melakukan fase


istirahat sekitar 25-30 cm. Bagi Versi Eropa Timur.

Pada dasarnya rotasi tangan terdiri dari: VERSI AMERIKA UTARA


a.Fase istirahat (recovery), saat kedua lengan lurus di depan.
b.Fase membuka keluar (Outward), saat kedua tangan membuka keluar hingga
lebih lebar dari perpanjangan garis bahu.
c.Fase menangkap (cetch) , fase ini di lakukan setelah akhir dari melakukan
fase membuka , dimana saat mengerjakan fase ini usahakan sikut tinggi (high
elbow) untuk memutar pergelangan tangan .

Pada dasarnya rotasi tangan terdiri dari: VERSI EROPA TIMUR


a. Fase istirahat (recovery) , saat kedua tangan lurus di depan
b. Fase membuka keluar (Outward)m , saat dimana kedua tangan membuka
kesamping hingga memperpanjang garis bahu sudut yang di bentuk antara
telapak tangan dengan permukaan air pada saat menyapu keluar adalah 30-
45.Dan sudut yang di bentuk antaraa lengan bawah dengan tangan pada
pergelangan adalah 15-30.
c. Fase mendorong kedalam (push) fase ini di lakukan setelah berakhirnya
fase membuka keluar, di mana saat melakukan fase mendorong kedua telapak
tangan saling berhadapan serentak dengan menutup telapak tangan hingga
bertemu , kedua siku dengan juga menutup keduanya bertemu pada saat garis
lurus di bawah dagu.

VERSI CANADA

Versi ini berkembang dari Versi Eropa Timur, sehingga beberapa fase yang di
kerjakan pada versi Eropa Timur juga di kerjakan pada versi Canada. Fase
istirahat dan fase membuka keluar tetap sama dan perbedaanya terletak pada
fase mendorong, fase menutup kedalam (Inward sweep) di lakukan setelah
berakhirnya fase membuka keluar di lanjutkan dengan melakukan sapuan atau
ayunan dimana kedua belah siku tidak perlu bertemu dan cukup hanya kedua
telapak tangan.
Agar diperhatikan pada saat melakukan sapuan ke dalam posisi telapak
tangan dengan air membentuk sudut antara 30-45. atau rata-rata 40.

7. Kordinasi nafas- tangan


a.Pada Versi Amerika Utara ambil nafas di lakukan pada saat tangan
melakukan akhir fase menarik.
b.Pada versi Eropa Timur ambil nafas di lakukan pada saat melakukan fase
mendorong.
c.Sama seperti pada versi Eropa Timur, maka versi Canada mengambil nafas
di lakukan pada saat melakukan sapuan tangan kedalam (Inward sweep) .

Beberapa bentuk latihan


a.Dengan menggunakan papan latihan, lakukan kordinasi gerak antara tangan
dengan nafas seperti halnya latihan tangan .
b.Berpasangan di mana saat satu rekanya melakukan rangkaian korinasi
tangan dengan nafas, maka rekan lainya mengepit kedua kaki dan memegang
pinggul atau paha yang bersangkutan.

8. Renang lengkap ( kordinasi kaki- nafas- tangan)


Beberapa bentuk latihan
a.Dapat di berikan dengan bentuk latihan Catc – up .
b.Pada saat tertentu di usahakan tidak banyak menggunakan papan .

9. Perbaikan gaya
Seperti pada gaya renangan lain-lainya , maka beberapa bentuk kesalahan
sering terjadi pada gaya dada. Adapun bentuk-bentuk kesalahan yang terjadi
seperti:

a. Posisi lutut turun , akibatnya pinggul naik:


Apabila terjadi kasus seperti ini, upaya penanggulanganya adalah berlatih
dengan menggunakan papan latihan dengan prisip gerakan dikerjakan yaitu
saat melakukan fase istirahat pada kaki yaitu saat dimana kedua tungkai kaki
bawah di lipat hingga mendekati pinggul, bentuk-bentuk di kerjakan dengan
konsep tidak membentuk sudut sebagai akibat lutut yang di turunkan
kebawah, melainkan sebagai akibat lipatan tunkai kaki bawah ke atas hingga
mendekati kepinggul.

b. Mengambil nafas terlalu dini:


Bila terjadi semacam ini dilakukan bentuk perbaikan dengan mengulang
kembali rangkaian gerak pada kordinasi nafas dengan tangan.

c. Kaki tidak mampu maksimal melakukan lipatan dan membuka ke samping.


Penanggulangan dengan melatih kaki dengan menggunakan papan atau
mengambil sikap terlentang untuk mengerjakan kaki gaya dada, di mana saat
melipat , lakukan gerak kaki menarik ke arah pinggul dan bukan gerakan
melipat itu di lakukan sebagai akibat turunya lutut.

d. Melakukan tarikan terlalu dalam;


Melakukan tarikan terlalu dalam pada gaya dada , bisa berakibat terhentinya
gerakan di saat akhir tarikan . Selain itu bentuk, tarikan ini tidak saja menjadi
tahanan bagi daya luncur renangan, tetapi yang jelas hal semacam ini akan
mengurangi akselerasi dari renang yang bersangkutan.

PENUTUP
A.Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan :


Gaya dada Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh
selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar
sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan
dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat
ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga
disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan
air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi.
Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama.
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya
bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang
Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.

B.Saran
Berenang merupakan olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita,
jadi diharapkan setiap orang dapat mengikutinya secara kontinyu kecuali ada
hal-hal yang menghalangi seperti sakit.
DAFTAR PUSTAKA

· http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_dada
· http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-dada.html
· http://abdurrosyid.wordpress.com/2009/06/02/renang-gaya-dada/
· http://meutuah.com/edukasi/teknik-renang-gaya-dada.ht
· The webpage at
http://googleweblight.com/?lite_url=http://ujangarismaan.blogspot.com/
2012/07/renang-gaya-dada.html?m%3D1&ei=ISwWSg_J&lc=id-
ID&s=1&m=629&ts=1448179647&sig=ALL1Aj704wZxFLkL3cNWxGDfXVCs2Xw
APQ might be temporarily down or it may have moved permanently to a new
· http://one-sport-station.blogspot.co.id/2015/04/teknik-dasar-renang-
gaya-dada.html
Makalah
Pertumbuhan
&
Perkembanga
n Remaja
 UNCATEGORIZED

 TINGGALKAN KOMENTAR

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas kemudahan
dan keluasan pikiran yang Dia berikan kami dapat menyelesaikan
makalah Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja ini, Makalah ini
akan menjelaskan mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan
Remaja yang di dapat dari beberapa sumber.
Maka melalui makalah ini, kami berharap mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami Pertumbuhan dan Perkembangan
Remaja yang menjadi salah satu materi pada mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik yang pada dasarnya sangat penting di
pelajari bagi seorang calon pendidik maka kira nya makalah ini dapat
di pergunakan dengan sangat maksimal
Akhir kata kami sampaikan bahwa memang makalah ini belum lah
begitu sempurna tetapi kami berharap makalah ini akan sangat
membantu bagi mahasiswa bimbingan konseling yang mempelajari
mengenai Perkembangan Peserta Didik
.
Samarinda 19 September 2016
penulis

i
DAFTAR ISI
Kata
pengantar…………………………………………………………………
………….i
Daftar isi……………………………………………………………..
…………….ii
Bab I PENDAHULUAN
Latar Belakang…..………………………………………………………..
……….1
Tujuan…………………………………………..
……………………………..…..1
Bab II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan………………………………2
2. Pengertian
Remaja………………………………………………………….2
3. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan
Remaja…………………..3
4. Tahap Perkembangan
Remaja……………………………………………..3
5. Tugas-tugas perkembangan masa
remaja…………………………………..4
6. Faktor-faktor yang mempenganruhi pertumbuhan fisik
remaja……………4
Bab III PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………..
…………..……..6
Daftar
pustaka……………………………………………………………….
…….7
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang pasti
terjadi pada manusia dan terus berlangsung sampai dewasa, dalam
proses mancapai dewasa, anak harus melalui tahap tumbuh kembang,
termasuk tahap remaja.
Tahap remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa
yang pada data demografi menunjukan bahwa remaja merupakan
populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut WHO (1995)
Sekitar seperlima dari penduduk dunia adalah remaja berumur 10-19
tahun.
Masa remaja masa penuh dinamika, Hal ini disebabkan pada fase
remaja awal berlangsung bersamaan dengan masa pubertas atau
masa perubahan fisik dari masa anak-anak menuju dewasa.
Perubahan tersebut mendorong timbulnya isu dan permasalahan
dalam fase remaja.
1. Rumusan Masalah
2. Apa Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.
3. Apa Pengertian Remaja.
4. Apa saja Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja.
5. Apa saja Tahap Perkembangan Remaja.
6. Apa saja Tugas-tugas perkembangan masa remaja.
7. Apa saja Faktor-faktor yang mempenganruhi pertumbuhan fisik
remaja.
8. Tujuan
9. Agar mengetahui Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.
10. Agar mengetahui Pengertian Remaja.
11. Agar mengetahui Karakteristik Pertumbuhan dan
Perkembangan Remaja.
12. Agar mengetahui Tahap Perkembangan Remaja.
13. Agar mengetahui Tugas-tugas perkembangan masa remaja.
14.

1
 Agar mengetahui Faktor-faktor yang mempenganruhi
pertumbuhan fisik remaja.
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai proses perubahan fisik
yang bersifat progresif serta berlangsung dalam periode tertentu, oleh
karena itu, sebagai hasil dari pertumbuhan adalah bertambahnya
berat, tinggi badan, tulang dan otot-otot menjadi lebih kuat, lingkar
tubuh menjadi lebih besar, dan organ tubuh menjadi lebih sempurna.
Sedangkan perkembangan lebih mengacu kepada perubahan pola
pikir kearah yang lebih maju. Para ahli psikologi pada umumnya
menunjuk pada pengertian perkembangan sebagai suatu proses
perubahan yang bersifat progresif dan menyebabkan terjadinya
kemampuan dan karakteristik psikis yang sering di kenal dengan
istilah “kematangan” (Berk, 1989).
1. Pengertian Remaja
Masa remaja, menurut Mappiare (1982), berlangsung anatar umur 12
tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai
dengan 22 tahun bagi pria. Rentang Remaja dalam Bahasa aslinya
disebut adolescence, berasal dari Bahasa latin adolescere yang artinya
“tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Pada masa
orang-orang purbakala mereka memandang masa remaja tidak
berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupan. Anak di
anggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi.
Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence, susungguhnya
memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional,
social, dan fisik, pandangan ini di dukung oleh Piaget (Hurlock, 1991)
yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu usia
di mana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa,
suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada dibawah
tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling
tidak sejajar.

2
Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aset
intelektual. Transformasi intelektual dari cara berfikir remaja
memungkinkan tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke
dalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang
paling menonjol dari semua periode perkembangan, remaja sudah
tidak termasuk golongan anak-anak tetapi belum dapat untuk masuk
ke golongan orang dewasa, remaja ada di antara anak dan orang
dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase
“mencari jati diri”.
1. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
2. Perkembangan Biologis
Perkembangan biologis ialah perubahan fisik yang terjadi, pada
remaja terlihat saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan
berat badan serta mulai berfungsinya alat-alat reproduksi yang
ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi bahas pada laki-laki.
2. Perkembangan Kognitif
Dalam perkembangan kognitif remaja tidak terlepas dari lingkungan
sosial, hal ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya.
3. Perkembangan Sosial
Pencarian identitas diri merupakan tugas utama dalam
perkembangan sosial, pencarian identitas diri meliputi, identitas
seksual, identitas kelompok, identitas keluarga, identitas pekerjaan,
identitas kesehatan, dan identital moral.
1. Tahap Perkembangan Remaja
2. Fase Praremaja
Fase praremaja ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan
dengan teman sejenis, mrncoba bekerja sama, memecahkan masalah
kehidupan sehingga pada fase ini remaja tidak merasa kesepian.
2. Fase Remaja Awal
Pada masa ini remaja mulai Nampak ketertariakan pada lawan jenis,
sehingga remaja mencari sesuatu pola untuk memuaskan dorongan
genitalnya.

3
 Fase Remaja Akhir
Pada fase ini remaja sudah mulai berfikir mengenai hak, kewajiban,
kepuasan, tanggung jawab kehidupan sebagai masyarakat dan warga
negara.
1. Tugas-tugas perkembangan masa remaja
Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya
meninggalkan sikap dan prilaku kekanank-kanakan serta berusaha
untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara
dewasa. Tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Hurlock
(1991) :
1. Mampu menerima keadaan fisiknya.
2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
3. Mampu membina hubungan baik dengan yang berlainan jenis.
4. Berusaha mencapai kemandirian emosional.
5. Berusaha mencapai kemandirian ekonomi.
6. Mengembangkan keterampilan intelektual.
7. Memahami nilai-nilai orang dewasa.
8. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial
9. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
10. Memepersiapkan berbagai tanggung jawab untuk kehidupan
keluarga.
1. Faktor-faktor yang mempenganruhi pertumbuhan fisik remaja
2. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu,
1. Sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya, anak yang
orang tua nya bertubuh tinggi cenderung lebih lekas menjadi
tinggi dari pada anak yang orang tua nya bertubuh pendek.
2. Kematangan

4
Secara sepintas, pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah
direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak di berikan
makanan yang bergizi tinggi, tetapi saat kematangan belum sampai,
pertumbuhan akan tetap tertunda, misalnya anak berumur tiga bulan
di berikan makanan yang cukup bergizi agar pertumbuhan otot
kakinya berkembang sehingga mampu berjalan tetapi hal ini tidak
mungkin terjadi sebelum umur anak lebih dari sepuluh bulan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri anak,
1. Kesehatan
Anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan
terhambat.
1. Makanan
Anak yang kurang gizi makanan pertumbuhannya akan terhambat,
sebaliknya cukup gizi pertumbuhannya pesat.
1. Stimulasi lingkungan
Individu yang tubuhnya sering di latih untuk meningkatkan
percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah
mendapat latihan.

5
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdsaarkan pembahasan di atas bahwa dapat di simpulkan Semua
manusia pasti menagalami pertumbuhan dan perkembangan serta
mengalami fase remaja yang pada dasar nya di sebut masa transisi
antara anak dan orang tua.

6
DAFTAR PUSTAKA
Prof. dr. Ali Mohammad dan Prof. dr. Asrori Mohammad 2004
Psikologi Remaja Jakarta Bumi Aksara Hal 9,10,11,21
Https://Dianmutiarach.wordpress.com/2012/12/12/makalah-
pertumbuhan-dan-perkembangan-remaja/ 19September2016
7

Makalah
Pertumbuhan
&
Perkembanga
n Remaja
 UNCATEGORIZED

 TINGGALKAN KOMENTAR

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas kemudahan
dan keluasan pikiran yang Dia berikan kami dapat menyelesaikan
makalah Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja ini, Makalah ini
akan menjelaskan mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan
Remaja yang di dapat dari beberapa sumber.
Maka melalui makalah ini, kami berharap mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami Pertumbuhan dan Perkembangan
Remaja yang menjadi salah satu materi pada mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik yang pada dasarnya sangat penting di
pelajari bagi seorang calon pendidik maka kira nya makalah ini dapat
di pergunakan dengan sangat maksimal
Akhir kata kami sampaikan bahwa memang makalah ini belum lah
begitu sempurna tetapi kami berharap makalah ini akan sangat
membantu bagi mahasiswa bimbingan konseling yang mempelajari
mengenai Perkembangan Peserta Didik
.
Samarinda 19 September 2016
penulis

i
DAFTAR ISI
Kata
pengantar…………………………………………………………………
………….i
Daftar isi……………………………………………………………..
…………….ii
Bab I PENDAHULUAN
Latar Belakang…..………………………………………………………..
……….1
Tujuan…………………………………………..
……………………………..…..1
Bab II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan………………………………2
2. Pengertian
Remaja………………………………………………………….2
3. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan
Remaja…………………..3
4. Tahap Perkembangan
Remaja……………………………………………..3
5. Tugas-tugas perkembangan masa
remaja…………………………………..4
6. Faktor-faktor yang mempenganruhi pertumbuhan fisik
remaja……………4
Bab III PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………..
…………..……..6
Daftar
pustaka……………………………………………………………….
…….7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang pasti
terjadi pada manusia dan terus berlangsung sampai dewasa, dalam
proses mancapai dewasa, anak harus melalui tahap tumbuh kembang,
termasuk tahap remaja.
Tahap remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa
yang pada data demografi menunjukan bahwa remaja merupakan
populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut WHO (1995)
Sekitar seperlima dari penduduk dunia adalah remaja berumur 10-19
tahun.
Masa remaja masa penuh dinamika, Hal ini disebabkan pada fase
remaja awal berlangsung bersamaan dengan masa pubertas atau
masa perubahan fisik dari masa anak-anak menuju dewasa.
Perubahan tersebut mendorong timbulnya isu dan permasalahan
dalam fase remaja.
1. Rumusan Masalah
2. Apa Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.
3. Apa Pengertian Remaja.
4. Apa saja Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja.
5. Apa saja Tahap Perkembangan Remaja.
6. Apa saja Tugas-tugas perkembangan masa remaja.
7. Apa saja Faktor-faktor yang mempenganruhi pertumbuhan fisik
remaja.
8. Tujuan
9. Agar mengetahui Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.
10. Agar mengetahui Pengertian Remaja.
11. Agar mengetahui Karakteristik Pertumbuhan dan
Perkembangan Remaja.
12. Agar mengetahui Tahap Perkembangan Remaja.
13. Agar mengetahui Tugas-tugas perkembangan masa remaja.
14.
1
 Agar mengetahui Faktor-faktor yang mempenganruhi
pertumbuhan fisik remaja.
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai proses perubahan fisik
yang bersifat progresif serta berlangsung dalam periode tertentu, oleh
karena itu, sebagai hasil dari pertumbuhan adalah bertambahnya
berat, tinggi badan, tulang dan otot-otot menjadi lebih kuat, lingkar
tubuh menjadi lebih besar, dan organ tubuh menjadi lebih sempurna.
Sedangkan perkembangan lebih mengacu kepada perubahan pola
pikir kearah yang lebih maju. Para ahli psikologi pada umumnya
menunjuk pada pengertian perkembangan sebagai suatu proses
perubahan yang bersifat progresif dan menyebabkan terjadinya
kemampuan dan karakteristik psikis yang sering di kenal dengan
istilah “kematangan” (Berk, 1989).
1. Pengertian Remaja
Masa remaja, menurut Mappiare (1982), berlangsung anatar umur 12
tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai
dengan 22 tahun bagi pria. Rentang Remaja dalam Bahasa aslinya
disebut adolescence, berasal dari Bahasa latin adolescere yang artinya
“tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Pada masa
orang-orang purbakala mereka memandang masa remaja tidak
berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupan. Anak di
anggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi.
Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence, susungguhnya
memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional,
social, dan fisik, pandangan ini di dukung oleh Piaget (Hurlock, 1991)
yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu usia
di mana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa,
suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada dibawah
tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling
tidak sejajar.

2
Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aset
intelektual. Transformasi intelektual dari cara berfikir remaja
memungkinkan tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke
dalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang
paling menonjol dari semua periode perkembangan, remaja sudah
tidak termasuk golongan anak-anak tetapi belum dapat untuk masuk
ke golongan orang dewasa, remaja ada di antara anak dan orang
dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase
“mencari jati diri”.
1. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
2. Perkembangan Biologis
Perkembangan biologis ialah perubahan fisik yang terjadi, pada
remaja terlihat saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan
berat badan serta mulai berfungsinya alat-alat reproduksi yang
ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi bahas pada laki-laki.
2. Perkembangan Kognitif
Dalam perkembangan kognitif remaja tidak terlepas dari lingkungan
sosial, hal ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya.
3. Perkembangan Sosial
Pencarian identitas diri merupakan tugas utama dalam
perkembangan sosial, pencarian identitas diri meliputi, identitas
seksual, identitas kelompok, identitas keluarga, identitas pekerjaan,
identitas kesehatan, dan identital moral.
1. Tahap Perkembangan Remaja
2. Fase Praremaja
Fase praremaja ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan
dengan teman sejenis, mrncoba bekerja sama, memecahkan masalah
kehidupan sehingga pada fase ini remaja tidak merasa kesepian.
2. Fase Remaja Awal
Pada masa ini remaja mulai Nampak ketertariakan pada lawan jenis,
sehingga remaja mencari sesuatu pola untuk memuaskan dorongan
genitalnya.

3
 Fase Remaja Akhir
Pada fase ini remaja sudah mulai berfikir mengenai hak, kewajiban,
kepuasan, tanggung jawab kehidupan sebagai masyarakat dan warga
negara.
1. Tugas-tugas perkembangan masa remaja
Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya
meninggalkan sikap dan prilaku kekanank-kanakan serta berusaha
untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara
dewasa. Tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Hurlock
(1991) :
1. Mampu menerima keadaan fisiknya.
2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
3. Mampu membina hubungan baik dengan yang berlainan jenis.
4. Berusaha mencapai kemandirian emosional.
5. Berusaha mencapai kemandirian ekonomi.
6. Mengembangkan keterampilan intelektual.
7. Memahami nilai-nilai orang dewasa.
8. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial
9. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
10. Memepersiapkan berbagai tanggung jawab untuk kehidupan
keluarga.
1. Faktor-faktor yang mempenganruhi pertumbuhan fisik remaja
2. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu,
1. Sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya, anak yang
orang tua nya bertubuh tinggi cenderung lebih lekas menjadi
tinggi dari pada anak yang orang tua nya bertubuh pendek.
2. Kematangan

4
Secara sepintas, pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah
direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak di berikan
makanan yang bergizi tinggi, tetapi saat kematangan belum sampai,
pertumbuhan akan tetap tertunda, misalnya anak berumur tiga bulan
di berikan makanan yang cukup bergizi agar pertumbuhan otot
kakinya berkembang sehingga mampu berjalan tetapi hal ini tidak
mungkin terjadi sebelum umur anak lebih dari sepuluh bulan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri anak,
1. Kesehatan
Anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan
terhambat.
1. Makanan
Anak yang kurang gizi makanan pertumbuhannya akan terhambat,
sebaliknya cukup gizi pertumbuhannya pesat.
1. Stimulasi lingkungan
Individu yang tubuhnya sering di latih untuk meningkatkan
percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah
mendapat latihan.

5
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdsaarkan pembahasan di atas bahwa dapat di simpulkan Semua
manusia pasti menagalami pertumbuhan dan perkembangan serta
mengalami fase remaja yang pada dasar nya di sebut masa transisi
antara anak dan orang tua.

6
DAFTAR PUSTAKA
Prof. dr. Ali Mohammad dan Prof. dr. Asrori Mohammad 2004
Psikologi Remaja Jakarta Bumi Aksara Hal 9,10,11,21
Https://Dianmutiarach.wordpress.com/2012/12/12/makalah-
pertumbuhan-dan-perkembangan-remaja/ 19September2016
7

Makalah

Perkembangan Tubuh Remaja


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja sering disebut masa transisi. Sebab, di masa ini seseorang
beralih dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini terjadi pada usia belasan.
Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang perubahan fisik.

Remaja terlibat dalam jaringan teman sebaya yang sangat kuat selama
menggali jati diri mereka. Di masa ini, selain mengalami perubahan pada diri
seseorang yang menginjak remaja, juga terjadi perkembangan-perkembangan
terutama dari sisi psikologis. Pada, tahap perkembangan remaja ini terdapat
beberapa teori perkembangan remaja termasuk konsep, tahap dan karakteristik
remaja. Secara keseluruhan, teori-teori ini membantu untuk melihat keseluruhan
mengenai remaja.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana remaja dalam perkembangan manusia?


2. Apa saja tugas-tugas perkembangan masa remaja?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui remaja dalam perkembangan manusia


2. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan masa remaja
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang dialami oleh
remaja secara kontinue. pertumbuhan dan perkembangan adalah proses yang
saling berhubungan tak bisa dilepaskan dari kehidupan remaja.Pertumbuhan
merupakan proses yang berkaitan dengan dengan perubahan kuantitatf yang
mengacu pada jumlah besar serta luas yang bersifat konkret yang biasanya
menyangkut ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah proses perubahan
dari segi fisik yang berlangsung normal dalam perjalanan wakt tertentu. Dalam
setiap pertumbuhan bagian – bagian tubuh memiliki tempo kecepatan yang
berbeda – beda. Misalnya pertumbuhan alama kelamin pria, pada masa anak-anak
alat kelamin tumbuh lambat namun setelah pubertas mengalami percepatan.
Sebaliknya pertumbuhan susunan saraf pusat mengalami percepatan saat masa
anak-anak namun setelah masa pubertas relatif lambat bahkan terhenti. Faktor –
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal pada organisme:

a. Faktor – faktor yang terjadi sebelum lahir. Misalnya pada saat masa kehamilan
seorang ibu dan janin mengalami kekurangan nutrisi; janin terkena virus
kercaunan, TBC, kolera, tifus, gondok, sakit gula dan sebagainya.

b. Faktor ketika lahir atau kelahiran. Salah satunya yaitu pendarahan pada otak
bayi intracranial haemorage disebabkan oleh tekanan dinding rahim sewaktu ia
dilahirkan dan oleh efek susunan saraf pusat, karena proses kelahiran bayi
dilakukakan dengan bantuan tangver-lossing.
c. Faktor yang dialami bayi setelah lahir antara lain oleh karena pengalaman
traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka karena kepala bayi (janin)
terpukul , atau mengalami serangan sinar matahari dan sebagainya.

d. Faktor Psikologis antara lain oleh karena bayi ditinggalkan bibu, ayah atau kedua
orang tuanya . Sebab lain ialah anak dititipkan pada suatu lembaga seperti rumah
sakit, rumah yatim piatu sehingga mereka kurang sekali mendapatkan perwatan
jasmaniah dan cinta kasih sayang orang tua. Anak – anak tersebut mengalami
kehampaan psikis (innatie psikis )

Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) sebagai


berikut: “Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, bahwa
perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi
sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi dan itegrasi meningkat secara
bertahap.” Proses diferensiasi itu diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri
anak; bahwa dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya menjadi
semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.

Menurut Nagel (1957), perkembangan merupakan pengertian di mana terdapat


struktur yang terorganisasikan dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh
karena itu bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi maupun
dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan fungsi.
Menurut Schneirla (1957), perkembangan adalah perubahan-perubahan progresif
dalam organisasi organisme, dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional
dan adaptif sepanjang hidupnya. Perubahan progresif ini meliputi ini meliputi dua
faktor yaitu kematangan dan pengalaman.

Spiker (1966) mengumukakan dua macam pengerian yang harus


dihubungkan dengan perkembangan yakni

1. Ortogenetik yang berhubungan dengan perkembangan sejak


terbentuknya indivdu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.

2.Filogenetik yakni perkembangan dari asal usul manusia sampai sekarang ini.
Perkembangan perubahan fungsi sepanjang masa hidupnya menyebabkan
perubahan tingkah laku dan perubahan ini juga tersedia sejak permulaan adanya
manusia. Jadi perkembangan Ortogenetik mengarah ke suatu tujuan khusus
sejalan dengan perkembangan evolusi yang mengarah kepada kesempurnaaan
manusia.
Perubahan-perbuhan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis.
Perubahan tersebut dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:

1. Perubahan daam ukuran.

Perubahan dalam bentuk pertambahan ukuran panjang atau tinggi maupun berat
badan.

2. Perubahan dalam perbandingan.

Dilihat dari sudut fisik terjadi perubahan proporsional antara kepala, anggota
badan, dan anggota gerak. Misalnya perbandingan antara besarnya kepala dengan
anggota badan, semakin bertambah umur semakin bertambah besar.

3. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama.

Bahasa bai yang tidak jelas dan kadang-kadang berbicara cadel semakin
menghilang dan diganti dengan perkataan yang lebih jelas artinya.

4. Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru.

Ketika dilahirkan, bayi belum mempunyai gigi dan beberapa waktu kemudian
(kalau sudah sampai waktunya) gigi tersebut akan tumbuh. Dengan demikian, bayi
memperoleh sesuatu yang baru yang sebelumnya belum ada atau belum dimiliki.

B. Tugas-tugas perkembangan

Tugas-tugas perkembangan tersebut oleh Havighurst dikaitkan dengan


fungsi belajar, karena pada hakikatnya perkembangan kehidupan manusia
dipandang sebagai upaya mempelajari norma kehidupan dan budaya masyarakat
agar mereka mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik di dalam kehidupan
nyata.

Havighurst (Garrison, 1956: 14-15) mengemukakan 10 jenis tugas perkembangan


remaja, yaitu:
1. Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan
matang.
2. Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial.
3. Menerima keadaan badannya dan menggunakannya secara efektif.
4. Mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa.
5. Mencapai kebebasan ekonomi.
6. Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan.
7. Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
8. Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga
negara yang kompeten.
9. Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
10. Menggapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku.

C. Hukum-Hukum pertumbuhan dan perkembangan.

Hukum-hukum perkembangan itu antara lain:


1. Hukum Cephalocoudal.
Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan
fisik dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagian-bagian kepala tumbuh lebih dulu
daripada bagian lain.
2. Hukum Proximodistal.
Hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik, dan menurut hukum ini
pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi. Alat-alat tubuh
yang terdapat di pusat seperti jantung, hati, dan alat-alat pencernaan lebih dahulu
berfungsi daripada anggota tubuh yang ada di tepi.
3. Perkembangan terjadi dari umum ke khusus.
Pada setiap aspek terjadi proses perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang
khusus, kemudian secara sedikit demi sedikit meningkat ke hal-hal khusus.
Terjadi proses diferensiasi seperti dikemukakan oleh Werner. Anak mampu lebih
dulu menggerakan lengan atas, lengan bawah, tepuk tangan terlebih dahulu
daripada menggerakan jari tangannya. Anak akan mampu lebih dahulu
menggerakan tubuhnya sebelum ia bisa mempergunakan kedua tungkainya untuk
menyangga batang tubuhnya, melangkahkan kaki dan berjalan.
4. Perkembangan berlangsung dalam tahapan-tahapan perkembangan.
Pada setiap masa perkembangan terdapat ciri-ciri perkembangan yang berbeda
antara ciri-ciri ang ada pada suatu masa perkembangan dengan ciri-ciri yang ada
pada masa perkembangan yang lain.
5. Hukum Tempo dan Ritme perkembangan.
Tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan, terus-menerus dan dalam
tempo perkembangan yang relatif tetap serta bisa berlaku umum.

D. Remaja: Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan.


Remaja sulit didefinisikan secara mutlak. Oleh karena itu, dicoba untuk
memahami remaja menurut berbagai sudut pandangan, antara lain:

1. Remaja menurut Hukum.


Dalam hubungan hukum, tampaknya hanya UU perkawinan saja yang mengenal
konsep “remaja” walaupun tidak secara terbuka.
2. Perkembangan fisik.
Masa remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik di mana alat-alat
kelamin manusia mencapai kematangannya.
3. Batasan remaja menurut WHO.
Remaja adalah suatu masa pertumbuhan di mana:
o Individu dari pertama kali menunjukan tanda seksual sekundernya hingga
mencapai kematangan seksual.
o Individu mengalami perkembangan psikologi dari kanak-kanak mejadi dewasa.
o Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan
yang relatif lebih mandiri.
4. Remaja dari faktor Sosial Psikologis.
Puncak perkembangan jiwa remaja ditandai dengan adanya proses perubahan
dari kondisi ‘entropy’ ke kondisi ‘negen-tropy’.

E. Jenis-Jenis kebutuhan dan pemenuhannya.

Kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Kebutuhan Primer.

Pada hakikatnya merupakan kebutuhan biologis atau organik dan umumnya


merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif asli.

Contohnya: Makan, minum, bernapas, dan kehangatan tubuh.

Pada tingkat remaja dan dewasa kebutuhan primer ini dapat bertambah, yaitu
kebutuhan seksual.

2. Kebutuhan Sekunder.

Kebutuhan sekunder umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif


yang dipelajari, misanya seperti kebutuhan untuk mengejar pengetahuan,
kebutuhan untuk mengikuti pola hidup bermasyarakat, kebutuhan akan hiburan
alat transportasi, dan semacamnya.

F. Kebutuhan remaja, masalah dan konsekuensinya.

Hall (Liebert dkk 1974: 478) memandang bahwa masa remaja ini sebagai masa
“storm and stress”. Ia menyatakan bahwa selama masa remaja banyak masalah
yang dihadapi karena remaja itu berupaya menemukan jati dirinya dan kebutuhan
aktualisasi diri.

Kebutuhan remaja dapat di klasifikasikan menjadi:

1. Kebutuhan organik, yaitu makan, minum, bernapas, seks;


2. Kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan simpati dan
pengakuan dari pihak lain, dikenal dengan n’Aff;
3. Kebutuhan berprestasi atau need of achievment (yang dikenal
dengan n’Ach), yang berkembang karena didorong untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki dan sekaligus menunjukan kemampuan psikofisis;
dan
4. Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis.

Di samping itu remaja membutuhkan pengakuan akan kemampuannya, yang


menurut Maslow kebutuhan ini disebut kebutuhan penghargaan. Remaja
membutuhkan penghargaan dan pengakuan bahwa mereka telah mampu berdiri
sendiri, mampu melaksanakan tugas-tugas seperti yang dilakukan oleh orang
dewasa, dan dapat bertanggung jawab atas sikap dan perbuatan yang
dikerjakannya.

Masalah dan konsekuensinya

• Beberapa masalah dihadapi oleh remaja sehubungan dengan kebutuhan-


kebutuhannya dapat diuraikan:

1. Upaya untuk dapat mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan mejadi


sikap yang dewasa.Konsekuensinya, kegagalan dalam mengatasi
ketidakpuasan ini dapat mengakibatkan menurunnya harga diri, dan akibat
lebih lanjut dapat menjadikan remaja bersikap keras dan agresif atau
sebaliknya bersikap tidak percaya diri, pendiam atau kurang harga diri.
2. Remaja mengalami kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan
fisiknya. Konsekuensinya, ketidakserasian proporsi tubuh ini sering
menimbulkan kejengkelas, karena mereka sulit untuk mendapatkan pakaian
yang pantas, juga hal itu tampak pada gerakan atau perilaku yang
kelihatannya wagu dan tidak pantas.
3. Perkembangan fungsi seks pada masa ini daoat menimbulkan kebingungan
remaja untuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan
perilaku yang menentang norma. Konsekuensi yang diderita sering
berbentuk pelarian yang bertentangan dengan norma susila dan sosial,
seperti homoseksual, lari ke kehidupan ‘hitam’ atau melacur, dan
semacamnya.
4. Masalah penyesuaian emosional seperti perilaku over acting atau lancang,
dan semacamnya. Dalam hal ini terjadi ketidakselarasan antara pola hidup
masyarakat dan perilaku ang menurut para remaja baik, hal ini dapat
berakibat kejengkelan.
5. Harapan-harapan untuk dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri
secara sosial ekonomis akan berkaitan dengan berbagai masalah untuk
menetapkan pilihan jenis pekerjaan dan jenis pendidikan.
6. Berbagai norma dan nilai dalam masyarakat merupakan masalah tersendiri
bagi remaja, dalam hal ini para remaja menghadapi perbedaan nilai dan
norma kehidupan.

\
PENUTUP
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa
remaja. Pada masa ini banyak perubahan-perubahan yang terjadi baik dari fisik
maupun psikis dari seorang yang sudah memasuki masa remaja ini. Perubahan
fisik yang terjadi di diri seorang yang remaja yaitu pertumbuhan tubuh (badan
menjadi semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat
reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki).
Selain dari pada itu dari segi psikisnya juga mulai berkembang baik dari
perkembangan kognitif, emosi, sosial, moral, kepribadian, dan kesadaran
agamanya.

Oleh Havighurst perkembangan tersebut dinyatakan sebagai tugas yang harus


diperlajari, dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan hidupnya. Oleh
karena itu, setiap remaja harus menuntaskan setiap tugas yang ada di fase
remaja. Karena pada hakikatnya tugas perkembangang ini berkaitan dengan
sikap, perilaku, atau ketrampilan yang seyogyianya dimiliki oleh individu, sesuai
dengan usia atau fase perkembangannya.
Remaja sebagai individu sedang berada dalam proses berkembangan atau
menjadi (becoming) yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.
Dengan kata lain proses perkembangan itu selalu berjalan dalam alur yang linier,
lurus/searah degan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut, karena bayak
faktor yang menghambatnya.

Anda mungkin juga menyukai