kategori Ilmu Teknik / tanggal diterbitkan 12 Mei 2022 / dikunjungi: 4.20rb kali
Pengertian Dinamika Fluida
Dinamika fluida merupakan sebutan untuk segala benda maupun zat yang dapat
mengalir, segala bentuk yang dapat mengalir dinamakan fluida, fluida memiliki
bentuk sebagai zat cair, gas dan udara. Zat cair, gas dan udara disebut fluida
karena dapat mengalir dari suatu kedudukan ke kedudukan lainya atau dari suatu
tempat ke tempat lainnya namun beda halnya dengan zat padat, zat padat tidak
dikatakan sebagai fluida karena zat padat tidak dapat mengalir. Fluida adalah zat
yang dapat berubah bentuk dengan mengikuti aliran atau benda yang dilaluinya serta
wadah yang ditempatinya. Keberadaan fluida tidak dapat terpisahkan dari kehidupan
manusia karena setiap saat manusia selalu besinggungan dengan fluida yang berbentuk
cair, gas dan udara. Dinamika fluida adalah ilmu yang mempelajari dinamika dari
fluida dan gas, dinamika fluida terbagi menjadi tiga bagian yaitu yang pertama
adalah hidrodinamika yaitu ilmu yang mempelajari dinamika aliran zat cair, gas
dinamika ilmu yang mempelajari dinamika aliran gas dan aerodinamika ilmu yang
mempelajari aliran dinamika udara. Untuk memahami aliran fluida maka harus
mengetahui beberapa sifat fluida yaitu:
Kerapatan (Density)
Kerapatan suatu zat adalah ukuran untuk konsentrasi zat tersebut yang dinyatakan
dalam masa per satuan volume. Sifat ini ditentukan dengan cara menghitung
perbadingan yang terjadi antara zat yang terkandung dalam suatu bagian tertentu
terhadap volume yang dirumuskan sebagai berikut:
Tekanan/Pressure
Pressure atau yang disebut dengan tekanan adalah sebuah istilah untuk besaran
sebuah gaya yang diberikan ke suatu area permukaan tertentu, yang dirumuskan
sebagai berikut:
Rumus Tekanan
Kekentalan/Viskositas
Kekentalan merupakan sebuah ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap perubahan
sebuah bentuk, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Viskositas Dinamis
Viskositas Kinematis
Jenis-Jenis Fluida
Dalam pengelompokan jenisnya, jenis fluida dibagi menjadi dua jenis sesuai dengan
kondisi dari fluida itu sendiri yaitu:
Fluida Statis (Fluida Diam)
Fluida statis atau dapat diartikan sebagai fluida yang dalam kondisi diam atau
tidak bergerak seperti contoh air dalam kolam, air dalam sumur, udara dalam balon
dan lain sebagainya dan hukum-hukum yang bermanfaat dalam keadaan ini seperti hukum
pascal, hukum Archimedes, hukum boyle dan yang lainnya.
Hukum pascal
Hukum pascal menyatakan bahwa: "tekanan yang diberikan kepada fluida dalam sebuah
ruangan tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah”.
Tekanan Hidrostatis
rumus Tekanan Hidrostatis
Gaya Archimedes
Hukum Archimedes menyatakan bahwa: “suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya kedalam zat cair akan mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan
besar zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut”. Yang dirumuskan sebagai
berikut:
rumus Gaya Archimedes
Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa:
Fluida tidak bisa dimampatkan atau istilah lainnya (incompressible) dan nonviscous.
Tidak ada kehilangan energy terhadap gesekan antara fluida dan dinding pipa.
Tidak ada energy panas yang ditransfer melintasi batas-batas pipa untuk cairan baik
sebagai keuntungan maupun kerugian panas.
Tidak ada pompa dibagian pipa.
Aliran fluida laminar (bersifat tetap).
Hukum Bernoulli dapat dirumuskan sebagai berikut:
Tekanan + Ekinetik + Epotensial = Konstan
Hukum Bernoulli
Aliran Fluida
Aliran fluida dalam mekanika fluida dibedakan menjadi tiga jenis aliran yaitu:
Aliran Laminer
Aliran dikatakan laminar apabila suatu aliran bergerak continue secara teratur dan
tidak saling berpotongan, aliran laminar juga terjadi apabila kecepatan alirannya
rendah. Dalam aliran laminar viskositas berfungsi sebagai peredam kecendrungan
terjadinya gerakan relatif antara lapisan.
Aliran Transisi
Aliran transisi merupakan perubahan alira dari laminar menjadi turbulen dimana
dalam hal ini terjadinya sebuah transisi atau peralihan tergantung dari viskositas.
Aliran Tubulen
Aliran tubulen adalah aliran yang bergerak secara tidak teratur karena mengalami
percampuran serta putaran partikel sehingga terjadinya pertukaran antar momentum
dalam skala besar. Sehingga dalam aliran turbulen akan menyebabkan tegangan geser
yang terjadi secara merata sehingga hal ini akan menyebabkan kerugian aliran.
Untuk mengetahui jenis aliran fluida dilakukan dengan apa yang disebut dengan
Bilangan Reynolds (Re) yang dapat dirumuskan sebagai berikut: