Anda di halaman 1dari 4

Tugas II

Mekanika Fluida

Oseanografi A

Muhammad Zaki Abyantara (26050123120006)

Hafidz Syarifudin Hidayatulah (26050123120036)

Moch. Afifulloh Astra Nawa (26050123120037)

Muhammad Alden Nas (26050123120034)

1. Konsep Kontinum
Kontinum adalah konsep yang penting dalam matematika dan fisika yang merujuk
pada suatu hal yang tidak terputus atau terdiri dari bagian-bagian yang terpisah. Kontinum
dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam matematika, fisika, maupun
dalam fenomena alam sehari-hari.

Di bidang fisika, kontinum merujuk pada suatu medium yang dapat dianggap sebagai
kesatuan yang homogen dan isotropik dalam analisis matematis. Misalnya, dalam mekanika
fluida, kontinum digunakan untuk menggambarkan aliran fluida yang memiliki sifat-sifat
yang tetap dalam setiap titik dalam ruang dan waktu.

1. Kontinum satu dimensi: Merujuk pada garis kontinum yang hanya memiliki satu
dimensi, seperti garis bilangan real atau garis waktu.

2. Kontinum dua dimensi: Merujuk pada bidang kontinum yang memiliki dua dimensi,
seperti bidang koordinat kartesius atau permukaan air yang tenang.

3. Kontinum tiga dimensi: Merujuk pada ruang kontinum yang memiliki tiga dimensi,
seperti ruang fisik yang kita tinggali.

Contoh-contoh lain dari kontinum dalam kehidupan sehari-hari termasuk suhu, tekanan, dan
kecepatan. Misalnya, suhu adalah suatu kontinum karena dapat memiliki berbagai nilai yang
berbeda secara kontinyu, seperti suhu panas atau dingin. Demikian pula, tekanan dan
kecepatan juga dapat berubah secara kontinu dalam suatu sistem.

2. Densitas dan Gravitasi Spesific


Densitas adalah besaran fisis yang menyatakan massa daripada suatu zat tiap satuan
volumenya.
Gravitasi spesific adalah besaran fisis yang menyatakan gaya gravitasi yang diterima
suatu zat tiap satuan volumenya.
3. Berat Spesifik
Berat jenis (specific weight) adalah rasio berat suatu benda terhadap volumenya.
Satuan berat jenis adalah N/m^3. Rumusnya adalah :

4. Viskositas
Viskositas merujuk pada sifat kekentalan atau ketebalan fluida, yang terjadi akibat
gesekan antara molekul cairan. Jika suatu cairan mudah mengalir, maka viskositasnya
rendah, sedangkan jika suatu bahan sulit mengalir, maka viskositasnya tinggi.

5. Bulk Modulus
Modulus curah adalah ukuran penurunan volume dengan peningkatan tekanan.
"Modulus elastisitas" cairan sangat bervariasi, tergantung pada berat jenis dan suhu cairan.
Nilai yang umum adalah kurang dari 30.000 psi hingga lebih besar dari 300.000 psi,
tergantung pada cairannya.

Modulus curah didefinisikan sebagai proporsi tegangan volumetrik yang terkait


dengan regangan volumetrik material tertentu sementara deformasi material berada dalam
batas elastis.

Dengan kata yang lebih sederhana, modulus curah tidak lain adalah konstanta
numerik yang digunakan untuk mengukur dan menggambarkan sifat elastisitas zat padat
atau fluida ketika tekanan diberikan ke semua permukaan.
Modulus elastisitas curah adalah salah satu ukuran sifat mekanik padatan.
Modul elastisitas lainnya termasuk modulus Young dan modulus geser.

Dalam kasus apa pun, sifat elastisitas curah suatu bahan digunakan untuk
menentukan seberapa besar bahan tersebut akan memampat di bawah sejumlah tekanan
eksternal.

Di sini, penting untuk menemukan dan mencatat rasio perubahan tekanan terhadap kompresi
volume fraksional.

Nilai ini dilambangkan dengan simbol K, dan memiliki dimensi gaya per satuan luas.
Hal ini dinyatakan dalam satuan per inci persegi (psi) dalam sistem bahasa Inggris dan
newton per meter persegi (N/m2) dalam sistem metrik.
6. Kecepatan Suara
Kecepatan suara adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kecepatan
gelombang suara yang merambat pada medium elastisitas.

7. Vapor Pressure dan Kavitasi


Vapor Pressure atau Tekanan uap adalah tekanan suatu uap pada kesetimbangan
dengan fase bukan uapnya. Semua zat padat dan cair memiliki kecenderungan untuk
menguap menjadi suatu bentuk gas, dan semua gas memiliki suatu kecenderungan untuk
mengembun kembali

Kavitasi merupakan fenomena perubahan zat cair menjadi uap pada saat mengalir.
Kejadian tersebut terindikasi dengan timbulnya gelembung uap, vibrasi dan suara bising.
Pada pompa, kavitasi dapat menimbulkan turunnya unjuk kerja pompa serta merusak
bagian-bagian pompa jika berlangsung dalam waktu yang lama.

8. Heat Spesifik dan Inkomprebilitas fan koef kompresibilitas


Heat spesifik adalah jumlah energi panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu
suatu zat dengan jumlah tertentu. Sedangkan, kompresibilitas atau keterpampatan adalah
sebuah ukuran perubahan volume relatif dari zat alir atau padatan sebagai tanggapan
terhadap perubahan tekanan (atau tekanan rata-rata). Ada juga istilah yang disebut faktor
kompresibilitas (Z) yang merupakan rasio volume molar gas terhadap volume gas ideal pada
tekanan dan suhu yang sama. Faktor kompresibilitas merupakan salah satu properti
termodinamika yang berguna untuk memodifikasi hukum gas ideal untuk melihat perilaku
gas nyata.

9. Tegangan Permukaan
Tegangan Permukaan. Secara umum, yang dimaksud dengan tegangan permukaan
adalah sifat tegang permukaan air. Tegangan permukaan juga memengaruhi peristiwa fisika
lainnya yaitu kapilaritas. Tegangan permukaan merupakan gaya atau tarikan ke bawah yang
menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan benda dalam keadaan tegang. Faktor yang
mempengaruhinya adalah suhu, zat terlarut dan surfaktan. Penyebab terjadinya tegangan
permukaan dikarenakan adanya kohesi di bawah zat cair yang lebih besar dari pada kohesi
di permukaan zat cair.
Sehingga permukaan air akan cenderung mengerut dan membentuk luas permukaan sekecil
mungkin.

10. Hukum Gas Ideal


Gas ideal adalah gas teoretis yang terdiri dari partikel-partikel titik yang bergerak
secara acak dan tidak saling berinteraksi. Hukum dasar dari gas ideal yaitu hukum Boyle-
Mariotte, yang dirumuskan bersama oleh Robert Boyle (1627-1691) dan Edme Mariotte
(1620-1684).
Hasil percobaan Boyle menyatakan bahwa apabila suhu gas yang berada dalam
bejana tertutup dipertahankan konstan, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan
volumenya. Untuk gas yang berada dalam dua keadaan keseimbangan yang berbeda pada
suhu konstan, diperoleh persamaan sebagai berikut.
p1V1 = p2V2

Anda mungkin juga menyukai