Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahi robbil alamin, washolatu wassalamu ‘ala asrofil ambiya’i wal mursalin,
sayyidina wa habibina wa syafiina wa maulana Muhammadin, wa ‘ala alihi wasohbihi
ajma’in. Amma ba’du.

Kepada segenap dewan juri yang kami hormati,

Serta teman-teman semuanya yang berbahagia

Sebagai pembuka, marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah SWT.

Sholawat serta salam semoga senantiasa selalu tercurahkan kepada junjungan baginda
Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya berbagi sedikit pidato yang berjudul
“Kewajiban Menuntut Ilmu”’.

Ilmu sangatlah penting bagi seseorang, ilmu adalah cahaya dalam kegelapan.

Rasulullah SAW bersabda,

“Tholabul Ilmi Faridhotun Ala Kulli Muslimin Wa Muslimatin”

“menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan”

Untuk itu, maka kewajiban kita adalah mencetak pola pikir kita agar menjadi orang yang
berpengetahuan luas, yang siap menghadapi tantangan zaman, arus globalisasi, serta
perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Sebagai penerus bangsa, kita harus menjadi anak bangsa yang berguna, berkualitas, dan
memiliki cita-cita yang tinggi demi masa depan kita yang cerah nanti.

Oleh karena itu sahabat, kita tidak boleh bermalas-malasan dalam belajar agar bisa
menjadi orang yang sukses dan mempunyai prestasi yang banyak.

Karena masa depan bangsa ada di tangan kita.

“Syubbanul Yaum, Rijaalul God”

“Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan”

Di nuqil dari kitab Ta’limul Muta’allim, Karangan Syekh Burhanul Islam Az Zarnuji
menjelaskan bahwa Ilmu itu sangat penting, karena itu sebagai perantara (sarana) untuk
bertaqwa. Dengan taqwa inilah manusia menerima kedudukan terhormat disisi Allah, dan
keuntungan yang abadi. Sebagaimana dikatakan Muhammad bin Al-Hasan bin Abdullah
dalam syairnya :
‫تعـلـم فــإن الـعلـم زيـن ألهــلــه وفــضـل وعــنـوان لـكـل مـــحامـد‬
Taallam fainnal ilma zainun liahlihi wa fadlun wa inwanun likullil mahamidi
‫وكــن مـستـفـيدا كـل يـوم زيـادة من العـلم واسـبح فى بحـور الفوائـد‬
Wakun mustafidan kulla yaumin ziyadatan minal ‘ilm wasbah fi buhuril fawaidi
‫تـفـقـه فإن الـفــقـه أفــضـل قائـد الى الــبر والتـقـوى وأعـدل قـاصـد‬
tafaqqoh fainnal fiqha afdolu qoidi ilal birri wattaqwa waa’dalu qosidi
‫هو العلم الهادى الى سنن الهدى هو الحصن ينجى من جميع الشدائد‬
huwal ilmu al hadi ila sunanil huda, huwal hisnu yunji min jamiil fawaidi
‫فـإن فـقيــهـا واحــدا مــتـورعــا أشـد عـلى الشـيطـان من ألـف عابد‬

Fainna faqihan wahidan mutawarrian, asyaddu ala syaitoni min alfi abidi

“Belajarlah! Sebab ilmu adalah penghias bagi pemiliknya. dia keutamaan, dan pertanda
segala pujian,
Jadikan hari-harimu untuk menambah ilmu. Dan berenanglah di lautan ilmu yang
berguna.”
Belajarlah ilmu agama, karena ia adalah ilmu yang paling unggul. Ilmu yang dapat
membimbing menuju kebaikan dan taqwa, ilmu paling lurus untuk di pelajarai.
Dialah ilmu yang menunjukkan kepada jalan yang lurus, yakni jalan petunjuk Tuhan
yang dapat menyelamatkan manusia dari segala keresahan.
Sesungguhnya satu orang yang berilmu yang wira’i, itu lebih sulit bagi syaitan daripada
1000 ahli ibadah.
Semoga kita semua menjadi manusia yang mencintai ilmu, dan mencintai ahli ahlinya
ilmu,

Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada kata atau ucapan yang
kurang baik bagi hadirin.

Saya sudahi dengan sebuah pantun:

Pak Dadang makan ketan

Dimakannya setelah mandi

Kalau masih ada kesempatan

Kita akan berjumpa lagi

Anda mungkin juga menyukai