Anda di halaman 1dari 54

Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

SPESIFIKASI TEKNIS

DATA PROYEK

Program : Program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman


Kegiatan : Penunjang Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman
Pekerjaan : Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan
Permukiman Kelurahan indro
Lokasi : Kelurahan Indro Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik
Tahun Anggaran : 2019

1
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

I
PERSYARATAN TEKNIS
UMUM BAB
1.1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1.1. Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara
umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan di Gresik yang meliputi:

 Personil Manajerial
Jabatan dalam
Pengalaman
No pekerjaan yang Tingkat Sertifikat Kompetensi Kode
Kerja
. akan Pendidikan Kerja Sertifikat
Profesional
dilaksanakan
1. Manager SLTA 1 tahun Tukang Pasang Beton Pra TS 054
Pelaksanaan / sederajat Cetak
Proyek
2. Manager Teknis SLTA 1 tahun Mandor Tukang Pasang TS 062
sederajat Beton Precast

3. Petugas K3 SLTA - - -
sederajat

 Jenis alat yang dibutuhkan Pickup minimal 1 unit, Chain Block + Tripod
minimal 1 Unit dan molen minimal 1 unit.
 Jenis Pekerjaan Utama : Pekerjaan Pasang dan Pengadaan U-Gutter
 Jenis Pekerjaan Pendukung :
1. Pekerjaan Galian Tanah
2. Pekerjaan Beton Box Kontrol
 Pabrikan Beton Precast sebagai berikut :
 PT. TJAKRINDO MAS.
 PT. CALVARY ABADI
 PT. LISA CONCRETE INDONESIA
Atau produk pabrikan lain yang memenuhi syarat berikut :
1. Melampirkan surat dukungan beton pre cast dari pabrikan
bersertifikat ISO (Sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001).
2. Melampirkan surat pernyataan mempunyai laboratorium beton sendiri
diantaranya alat sebagai berikut :
a. Alat pembuat benda uji (Kubus/Silinder).
b. Mesin tes benda uji yang sudah di kalibrasi.
c. Alat tes material (ayakan oven timbangan).
3. Melampirkan surat pernyataan mempunyai moulding (cetakan)
terbuat dari besi.
4. Menyerahkan perhitungan kekuatan beton precast L-Gutter dan
Cover U-Gutter disertai dengan gambar design pembesian.

2
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

5. Melampirkan surat pernyataan mempunyai batching plant sendiri.


6. Melampirkan surat pernyataan mempunyai loading test machine (alat
uji beban) yang sudah terkalibrasi.

Satua
No Uraian Pekerjaan Volume
n
A PEKERJAAN SALURAN KELURAHAN INDRO
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Uitzet Saluran dan Pembersihan m’ 288,00
2 Persiapan ( Mobilisasi & Demobilisasi ) Ls 1,00
3 Pembuatan Papan nama proyek Ls 1,00
4 Pasang rambu pengaman lalu lintas Ls 1,00
II. PEKERJAAN BOUWPLANK
1 Pembuatan Bouwplank (UITLZET) titik 24,00
III. PEKERJAAN TANAH
1 Galian tanah biasa m³ 147,99
2 Timbunan tanah kembali dipadatkan m³ 41,73
3 Mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak ± 1 km m³ 106,26
IV. PEKERJAAN PASANGAN U-GUTTER
1 Pemasangan U. Gutter dan Cover U. Gutter unit 240,00
2 Pengadaan U. Gutter 400 /400 -1200 K -350 Gandar 5 ton bh 73,00
3 Pengadaan U. Gutter 400 /500 -1200 K -350 Gandar 5 ton bh 167,00
4 Pengadaan Cover U. Gutter 520/80 -600 K -350 Gandar 5 ton bh 480,00
5 Pekerjaan Rabat Beton m³ 4,32
6 Pekerjaan Pemasangan Kansten uk.40.20.10 m' 288,00
7 Pekerjaan Pipa PVC 3" (AW) m' 36,00
8 Pekerjan Urugan Pasir t=5cm m³ 7,49
9 pekerjaan bongkaran bangunan m³ 1,25
V. PEKERJAAN REKONDISI JALAN PAVING
1 Pekerjaan Rekondisi Paving Exsisting Ls 1,00
VI. PEKERJAAN BOX CONTROL
1 Pekerjaan Plat bawah Box Control t=15cm f’c = 31,2 Mpa
a Pekerjaan beton f’c = 31,2 Mpa m³ 0,84
b Pekerjaan besi polos Ø10 kg 42,71
c Pekerjaan besi polos Ø8 kg 30,54
d Pekerjaan Bekisting m² 3,20
2 Pekerjaan Dinding Box Control f’c = 31,2 Mpa
a Pekerjaan beton f’c = 31,2 Mpa m³ 1,58
b Pekerjaan besi polos Ø10 kg 54,75
c Pekerjaan besi polos Ø8 kg 31,60
d Pekerjaan Bekisting m² 13,42
3 Pekerjaan Tutup Box Control f’c = 31,2 Mpa
a Pekerjaan beton f’c = 31,2 Mpa m³ 0,33
b Pekerjaan besi polos Ø10 kg 36,55
c Pekerjaan Bekisting m² 4,78
VII. PEKERJAAN LAIN - LAIN

3
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

1 Pekerjaan rekondisi utilitas LS 1,00

No Uraian Pekerjaan Satuan Volume

VIII. PEKERJAAN RK3K


1 Pembuatan Kartu Identitas Pekerja Bh 6,00
2 Papan informasi K3 Bh 1,00
3 Peralatan P3K Ls 1,00
4 Topi Pelindung ( Helm Proyek ) Bh 6,00
5 Masker Bh 6,00
6 Sarung Tangan Pasang 6,00
7 Sepatu Pengaman Pasang 6,00
8 Rompi Proyek Bh 6,00
9 Asuransi dan Perijinan Ls 1,00
10 Petugas K3 Ob 3,50
11 Konsultansi dengan Ahli Keselamatan Konstruksi Ls 1,00
12 Bendera K3 Bh 2,00
13 Rambu Petunjuk Bh 1,00
14 Rambu Larangan Bh 1,00

Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud berikut, termasuk


lingkup pekerjaan yang di tugaskan akan tetapi tidak terbatas pada hal- hal sebagai
berikut :
a. Pengadaan tenaga kerja
b. Pengadaan bahan/ material
c. Pengadaan peralatan & alat Bantu sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan
yang ditugaskan.
d. Koordinasi dengan Penyedia/ Pekerja lain yang berhubungan dengan pekerjaan
pada bagaian pekerjaan yang ditugaskan.
e. Pembuatan as build drawing (gambar terlaksana)
1.1.2. Persyaratan Teknis Umum ini menjadi satu kesatuan dengan persyaratan Teknis
Pelaksanaan pekerjaan dan secara bersama-sama merupakan persyaratan dari
segi teknis bagi seluruh pekerjaan sebagaimana dituangkan dalam satu atau lebih
dari dokumen-dokumen berikut ini :
a. Gambar-gambar Pelelangan/ pelaksanaan
b. Persyaratan teknis umum/ Pelaksanaan pekerjaan/ bahan
c. Rincian volume pekerjaan /rincian penawaran
d. Dokumen-dokumen pelelanmgan /pelaksanaan yang lain

1.1.3. Dalam hal dimana ada bagian dari persyaratan Teknis Umum ini, yang tidak dapat
diterapkan pada bagian pekerjaan sebagaimana diungkapkan ayat 01.3. diatas.
Maka bagian dari persyaratan Teknis Umum tersebut dengan sendirinya dianggap
tidak berlaku.

1.2. REFERENSI

4
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

1.2.1. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi


persyaratan -persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi
Indonesia (NI), Standart Industri Indoesia (SII) dan peraturan-peraturan Nasional
maupun peraturan – peraturan Nasional maupun peraturan – peraturan setempat
lainnya yang berlaku atau jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :
 NI-2 (1971) PERATURAN BETON BERTULANG
INDONESIA
 NI- (1983) PERATURAN PERENCANAAN BANGUNAN
BAJA INDONESIA (SKBI. 1.3.55.1987)
 NI-3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN
BANGUNAN DI INDONESIA
 NI-5 PERATURAN KONSTRUKSI KAYU
INDONESIA
 NI-8 PERATURAN SEMEN PORTLAND
INDONESIA
 NI-10 BATA MERAH SEBAGAI BAHAN
BANGUNAN
 STANDART INDUSTRI INDONESIA (SII)
 ASTM,JIS dan lainnya yang dianggap berhubungan dengan
bagian-bagian pekerjaan ini.

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standart-standart yang


disebut diatas,maupun standart-standart Nasional lainnya, maka diberlakukan
standart-standart Internasional yang berlaku atau pekerjaan-pekerjaan tersebut atau
setidak-tidaknya berlaku persyaratan-persyaratan Teknis dari Negara-negara asal
bahan /pekerjaan yang bersangkutan dan dari produk yang ditentukan pabrik
pembuatnya.

1.2.2. Dalam hal dimana ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak diatur
dalam persyaratan teknis umum/ khususnya maupun salah satu dari ketentuan yang
disebutkan dalam ayat 02.1. diatas, maka atas bagian pekerjaan tersebut Penyedia
harus mengajukan salah satu dari persyaratan –persyaratan berikut ini guna
disepakati oleh Direksi untuk dipakai sebagi patokan persyaratn teknis :
a. Standart/ normal/ kode/ pedoman yang bisa diterapkan pada bagian pekerjaan
bersangkutan yang diterbitkan oleh Instansi/ Institusi/ Asosiasi Profesi/
Assosiasi Produsen/ Lembaga Pengujian atau badan badan lain yang
berwenang/ berkepentingan atau badan-badan yang bersifat Internasional
ataupun Nasional dari Negara lain,sejauh bahwa atau hal tersebut diperoleh
persetujuan dari Direksi/ Pengawas.

b. Brosur teknis dari produsen yang didukung oleh sertifikat dari lembaga
pengujian yang diakui secara Nasional/ Internasional.

1.2.3. Baru/ Bekas


Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan
dalam/ untuk pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan bahan
bekas dalam komponen kecil maupun besar sama sekali tidak diperbolehkan/
dilarang digunakan .

1.2.4. Tanda Pengenal


Dalam hal dimana pabrik/ Produsen bahan mengeluarkan tanda pengenal untuk
bahan pabrik yang dihasilkannya, baik berupa cap/ merk dagang pengenal pabrik/
produsen ataupun sebagai pengenal kwalitas/ kelas/ kapasitas, maka semua bahan

5
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

dari pabrik/ produsen bersangkutan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus
mengandung tanda pengenal tersebut

1.2.5. Merk Dagang dan Kesetarafan.

a. Penyebutan sesuatu merk dagang pada suatu bahan/ produk didalam


persyaratan Teknis Umum, secara umum harus diartikan sebagai persyaratn
kesetarafan kualitas penampilan (Performance) dari bahan / produk tersebut,
yang mana dinyatakan dengan kata-kata “atau setaraf”.

b. Kecuali secara khusus dipersyaratkan lain, maka penggunaan bahan/ produk


lain yang dapat dibuktikan mempunyai kwalitas penampilan yang setaraf
dengan bahan/ produk yang memakai merk dagang yang disebutkan, dapat
diterima sejauh bahwa untuk itu sebelumnya diperoleh persetuuan tertulis dari
Direksi/ Pengawas.

c. Penggunaan bahan/ produk yang disetujui sebagai “setaraf” tidak dianggap


sebagai perubahan pekerjaan dan karenanya perbedaan harga dengan produk
yang disebutkan merk dagangnya akan diabaikan.

d. Sejauh bisa memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan, penggunaan


produksi dalam Negeri lebih diutamakan.

1.2.6. Penggantian
a. Penyedia bisa mengajukan usulan untuk menggantikan sesuatu bahan/ produk
dengan sesuatu bahan/ produk lain dengan penampilan yang setaraf dengan
yang dipersyaratkan.

b. Dalam persetujuan atau sesuatu penggantian (substitusi), perbedaan harga


yang ada dengan bahan/ produk yang dipersyaratkan akan diperhitungkan
sebagai perubahan pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Dalam hal dimana penggantian disebabkan karena kegagalan Penyedia


untuk mendapatkan bahan/ produk seperti yang dipersyaratkan, maka
perubahan pekerjaan yang bersifat biaya tambah dianggap tidak ada.

2. Dalam hal dimana penggantian dapat disepakati oleh Direksi/ Pengawas


dan pemberi tugas sebagai masukan (input) baru yang mengangkut nilai-
nilai tambah, maka perubahan pekerjaan mengakibatkan biaya tambah
dapat diperkenankan

1.2.7. Persetujuan bahan


a. Untuk menghindarkan penolakan bahan dilapangan, dianjurkan dengan
sangat agar sebelum sesuatu bahan/ produk akan dibeli
/dipesan/diprodusir, terlebih dahulu dimintakan persetujuan dari Direksi/
Pengawas atau kesesuaian dari bahan/ produk tersebut pada Persyaratan
teknis, yang mana akan diberikan dalam bentuk tertulis yang dilampirkan
pada contoh/ brosur dari bahan/ Produk yang bersangkutanm untuk
diserahkan kepada Direksi/ Pengawas lapangan.

b. Penolakan bahan di lapangan karena diabaikannya prosedur di atas


sepenuhnya merupakan tanggung jawab Penyedia, yang mana tidak dapat
diberikan pertimbangan keringanan apapun.

6
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

c. Adanya persetujuan tertulis dengan disertai contoh/ brosur seperti tersebut


diatas tidak melepaskan tanggung jawab Penyedia dari kewajibannya
dalam Perjanjian Kerja ini untuk mengadakan bahan/ produk yang sesuai
dengan persyaratannya, serta tidak merupakan jaminan akan diterima/
disetujuinya seluruh bahan/ produk tersebut dilapangan, sejauh dapat
dibuktikan bahwa tidak seluruh bahan/ produk yang sesuai dengan contoh
brosur yang telah disetujui.
1.2.8. Contoh
Pada waktu memintakan persetujuan atau bahan/ produk kepada Direksi/ pengawas
harus disertakan contoh dari bahan/produk tersebut dengan ketentuan sebagi berikut
:
a. Jumlah contoh ;
1. Untuk bahan / produk bila tidak dapat sesuatu sertifikat pengujian yang
dapat disetujui/diterima oleh Direksi/ Pengawas sehingga oleh karenanya
perlu diadakan pengujian kepada Direksi/ Pengawas harus diserahkan
sejumlah bahan produk sesuai dengan bahan produk sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam standart prosedur pengujian, untuk
dijadikan benda uji guna diserahkan pada Badan/ lembaga Penguji yang
ditunjuk oleh Direksi/ Pengawas.

2. Untuk bahan / produk atau mana dapat ditunjukkan sertifikat pengujian


yang dapat disetuji/diterimaoleh Direksi/ Pengawas, kepada direksi
/Pengawas harus diserahkan 3 (tiga) buah contoh yang masing-masing
disertai dengan salinan sertifikat pengujian yang bersangkutan.

b. Contoh yang disetujui ;


1. Dari contoh yang diserahkan kepada Direksi/Pengawas atau contoh yang
telah memperoleh persetujuan dari Direksi /Pengawas harus dibuat suatu
keterangan tertulis mengenai persetujuannya dan disamping itu oleh
Direksi/ Pengawas harus dipasangkan tanda pengenal persetujunnya pada
3 (tiga) buah contoh yang semuanya akan dipegang oleh Direksi /
Pengawas.
Bila dikehendaki, Penyedia/ Spplier dapat meminta sejumlah set tambahan
dari contoh berikut tanda pengenal persetujuan dan surat keterangan
persetujuan untuk kepentingan dokumentasi sendiri.
Dalam hal demikian jumlah contoh yang harus diserahkan kepada Direksi/
Pengawas harus ditambah seperlunya sesuai dengan kebutuhan
tambahan tersebut.

2. Pada waktu Direksi/ Pengawas sudah tidak lagi membutuhkan contoh yang
disetujui tersebut untuk pemeriksaan bahan produk bagi pekerjaan,
Penyedia berhak meminta kembali contoh tersebut untuk dipasangkan
pada pekerjaan.

c. Waktu Persetujuan contoh ;

1. Adalah tanggung jawab dari Penyedia untuk mengajukan contoh pada


waktunya, sedemikian sehingga pemberian persetujuan atau contoh
tersebut tidak menyebabkan keterlambatan pada jadwal pengadaaan
bahan.

2. Untuk bahan / produk yang persyaratannya tidak dikaitkan dengan


kesetarafan pada suatu merk dagang tertentu, keputusan atau contoh akan
diberikan oleh Direksi / Pengawas dalam waktu tidak lebih dari 10 (sepuluh
) hari kerja.

7
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

3. Dalam hal ini dimana persetujuan tersebut akan melibatkan keputusan


tambahan diluar persyaratan teknis (seperti penentuan model, warna, dll),
maka keseluruhan keputusan akan diberikan dalam waktu tidak lebih dari
21 (dua puluh satu) hari kerja.

4. Untuk bahan yang masih harus dibuktikan kesetarafannya sesuatu merk


dagang yang disebutkan, keputusan atau contoh akan diberikan oleh
Direksi / Pengawas dalam waktu 21 (dua puluh satu ) hari kerja sejak
dilengkapkannya pembuktian kesetarafan.

5. Untuk bahan / produk yang bersifat pengganti (substitusi), keputusan


persetujuan akan diberikan oleh Direksi / Pengawas dalam jangka waktu
30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya dengan lengkap seluruh bahan-
bahan pertimbangan

6. Untuk bahan / produk yang bersifat peralatan / perlengkapan ataupun


produk lain yang karena sifat / jumlah / harga pengadannya tidak
memungkinkan untuk diberikan contoh dalam bentuk bahan / produk jadi
permintaan persetujuan bisa diajukan berdasarkan brosur dari produk
tersebut, yang mana harus dilengkapi dengan :
i. Spesifikasi teknis lengkap yang dikeluarkan oleh Pabrik / Produsen.
ii. Surat-surat seperlunya dari agen/ importir, sesuai kegunaan, surat
jaminan suku cadang dan jasa purna penjualan (after sales service)
dan lain-lain.
iii. Katalog untuk warna pekerjaan penyelesaian (finishing) dan lain-lain.
iv. Sertifikat pengujian, penetapan kelas dan dokumen-dokumen lain
sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.

7. Apabila setelah melewati waktu yang ditetapkan diatas, keputusan atau


contoh dari bahan / Produk yang diajukan belum diperoleh tanpa
pemberitahuan tertulis apaun dari Direksi/ Pengawas, maka dengan
sendirinya dianggap bahwa contoh yang diajukan telah disetujui oleh
Direksi/ Pengawas.

1.2.9. Penyimpanan bahan


a. Persetujuan atau sesuatu bahan/ produk harus diartikan sebagi perijinan untuk
memasukkan bahan/ produk tersebut dengan tetap berada dalam kondisi layak untuk
dipakai.
Apabila selama waktu itu ternyata bahwa bahan/ produk menjadi tidak layak lagi
untuk dipakai dalam pekerjaan, Direksi/ Pengawas berhak untuk memerintahkan
agar :
1. Bahan/ produk tersebut segera diperbaiki sehingga kembali layak untuk
dipakai.
2. Dalam hal dimana perbaikan tidak lagi mungkin, supaya bahan/ produk
tersebut segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selama 2 x 24 jam untuk
diganti yang memenuhi persyaratan.

b. Untuk bahan/ produk yang mempunyai umur pemakaian yang tertentu


penyimpanannya harus dikelompokkan menurut umur pemakaian tersebut yang
mana harus dinyatakan dengan tanda pengenal dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Terbuat dari kaleng atau kertas karton yang tidak akan rusak selama
penggunaan ini
2. Berukuran minimal 40 x 60 cm

8
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

3. Huruf berukuran minimum 10 cm dengan warna merah


4. diletakkan ditempat yang mudah terlihat

c. Penyusunan bahan sejenis selama penyimpanan harus datur sedemikian rupa,


sehingga bahan yang terlebih dahulu masuk akan pula terlebih dulu dikeluarkan
untuk dipakai dalam pekerjaan .

1.3. PELAKSANAAN
1.3.1. Rencana Pelaksanaan
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditanda tanganinya Surat Perintah Kerja (SPK) oleh
kedua belah pihak, Penyedia harus menyerahkan Rencana Kerja Kepada Direksi /
Pengawas.
b. Sebuah Network Plan mengenai seluruh kegiatan yang perlu dilakukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini dalam diagram mana dinyatakan pula urutan logis serta
kaitan/ hubungan antara seluruh kegiatan-kegiatan tersebut.
c. Kegiatan-kegiatan Penyedia untuk./selama masa pengadaan/ pembelian serta waktu
pengiriman/ pengangkutan dari :
1. Bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun pekerjaan persiapan/
pembantu
2. Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan

d. kegiatan-kegiatan Penyedia untuk/ selama waktu fabrikasi pemasangan dan


pembangunan

e. Pembuatan-pembuatan gambar-gambar kerja

f. Permintaan persetujuan atau bahan serta gambar kerja maupun rencana kerja

g. Harga borongan dari masing-masing kegiatan tersebut

h. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut

i. Direksi/ Pengawas akan memeriksa rencana kerja Penyedia dan memeberikan


tanggapan atau saran itu dalam waktu 2 (dua ) minggu

j. Penyedia harus memasukkan kembali perbaikan atau rencana kerja kalau Direksi /
Pengawas meminta diadakannya perbaikan/ penyempurnaan atau rencana kerja tadi
paling lambat 4 (empat) hari sebelum dimulainya waktu pelaksanaan.

k. Penyedia tidak dibenarkan memulai suatu pelaksanaan atau pekerjaan sebelum


adanya suatu persetujuan dari Direksi/ Pengawas atau rencana kerja ini. Kecuali
dapat dibuktikan bahwa Direksi/ Pengawas telah melalaikan kewajibannya untuk
memeriksa rencana kerja Penyedia pada waktunya, maka kegagalan Penyedia untuk
memulai pekerjaan sehubungan dengan belum adanya rencana kerja yang disetujui
Direksi, sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari Penyedia yang bersangkutan.

l. Membuat rambu-rambu lalu lintas sementara untuk pengamanan pekerjaan

m. Melakukan Survey, Pengukuran lapangan dan membuat gambar kerja (shop drawing)

n. Membuat dokumentasi foto pelaksana, rangkap 3 (tiga) mulai dari fisik pekerjaan
0%,50%,100%

1.3.2. Gambar Kerja (shop drawing)

9
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

a.Untuk bagian – bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan (Construction


Drawings) belum cukup memberikan petunjuk mengenai cara untuk mencapai
keadaan terlaksana, Penyedia wajib untuk mempersiapkan gambar kerja yang
secara terperinci akan memperlihatkan cara pelaksanaan tersebut.

b.Format dari gambar kerja harus sesuia dengan petunjuk yang diberikan oleh Direksi/
Pengawas.

c.Gambar kerja harus diserahkan kepada Direksi/ Pengawas untuk mendapatkan


prsetujuannya untuk mana gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam rangka
3 (tiga).

d.Pengajuan gambar kerja tersebut paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
pemesanan bahan atau pelaksanaan pekerjann dimulai.

1.3.3. Ijin Pelaksanaan


Ijin pelaksanann paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan tersebut,
Penyedia diwajibkan untuk mengajukan ijin pelaksanaan yang disetujui sebagi
pegangan Penyedia untuk melaksanakan pada bagian pekerjaan tersebut.

1.3.4. Rencana Mingguan dan Bulanan


a. Selambat-lambatnya pada setiap hari sabtu dalam masa dimana pelaksanaan
pekerjaan berlangsung, Penyedia wajib untuk menyerahkan kepada Direksi/
Pengawas suatu rencana mingguan yang berisi rencana pelaksanaan dari berbagai
bagian pekerjaan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam minggu berikutnya.

b. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari setiap bulan, Penyedia wajib


menyerahkan kepada Direksi/ Pengawas suatu rencana bulanan yang
menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai rencana pelaksanaan dari berbagai
bagian pekerjaan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam bulan berikutnya.

c. Kelalaian Penyedia untuk menyusun dan menyerahkan rencana mingguan maupun


bulanan dinilai sama dengan kelalaian dalam melaksanakan perintah Direksi/
Pengawas dalam pelaksanaan pekerjaan.

d. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, Penyedia diwajibkan untuk
memberitahu Direksi/ Pengawas mengenai hal tersebut paling lambat 2 x 24 jam
sebelumnya.
1.3.5. Kualitas pekerjaan
Pekerjaan harus dikerjakan dengan kualitas pengerjaan yang terbaik untuk jenis
pekerjaan bersangkutan.
1.3.6. Pengujian hasil pekerjaan
a.Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka semua pekerjaan akan diuji dengan
cara dan tolok ukur pengujian yang dipersyaratkan dalam referensi yang ditetapkan
dalam pasal 1.2. dari persyaratan Terknis umum ini.

b.Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka Badan/ lembaga yang akan
melakukan pengujian dipilih atau persetujuan Direksi/ Pengawas dari Lembaga
/Badan penguji milik pemerintah atau yang diakui oleh pemerintah atau badan lain
yang oleh Direksi/ Pengawas dianggap memiliki Objektivitas dan integritas yang
meyakinkan.
c.Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan menjadi beban
Penyedia.
d.Dalam hal dimana Penyedia tidak menyetujui hasil pengujian dari badan penguji yang
ditunjuk oleh Direksi, Penyedia berhak mengadakan pengujian tambahan pada

10
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

lembaga/ badan lain yang memenuhi persyaratan badan penguji seperti tersebut
diatas untuk mana seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri oleh Penyedia.
e.Apabila ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua badan tersebut memberikan
kesimpulan yang berbeda, maka dapat dipilh untuk :
1. Memilih badan/ Lembaga penguji ketiga atau kesepakatan bersama
2. Melakukan pengujian ulang pada badan/ Lembaga penguji pertama atau
kedua dengan ketentuan tambahan sebagai berikut :
- Pelaksanaan Pengujian ulang harus disaksikan oleh Direksi/
Pengawas dan Penyedia maupun wakil-wakilnya.
- Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan penerapan dari alat-alat
penguji.
3. Hasil dari pengujian ulang harus dianggap final, kecuali bilamana kedua
belah pihak sepakat untuk menganggapnya demikian.
4. Apabila hasil pengujian ulang mengkonfirmasikan kesimpulan dari hasil
pengujian yang pertama, maka semua akibat langsung maupun yang tidak
langsung dari adanya semua pengulangan pengujian menjadi tanggung
jawab Penyedia.
5. Apabila hasil pengujian ulang menunjukkan ketidak tepatan kesimpulan
dari hasil pengujian yang pertama dan membenarkan dari kesimpulan yang
kedua, maka :
- 2 (dua) dan 3 (tiga) penguji yang bersangkutan, atas pilihan
Penyedia akan diberlakukan sebagai pekerjaan tambah.
- Atas segala penundaan pekerjaan akibat adanya penambahan/
pengulangan pengujian akan diberikan tambahan waktu pelaksanaan
pada pekerjaan bersangkutan dan bagian-bagian lain yang terkena
akibatnya, penambahan mana besarnya adalah sesuai dengan
penundaan yang terjadi.

1.3.7. Penutupan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan


a. Sebelum menutup bagian pekerjaan dengan bagian pekerjaan yang lain yang mana
akan secara visual menghalangi Direksi/ Pengawas untuk memeriksa bagian
pekerjaan yang terdahulu, Penyedia melaporkan secara tertulis Kepada
Direksi/Pengawas mengenai rencananya untuk melaksanakan bagian pekerjaan
yang akan menutupi bagian pekerjaan tersebut, sedemikian rupa sehingga Direksi/
Pengawas berkesempatan secara wajar melakukan pemeriksaan pada bagian yang
bersangkutan untuk dapat disetujui kelanjutan pengerjaannya.
b. Kelalaian Penyedia untuk menyampaikan laporan diatas, memberikan hak kepada
Direksi/Pengawas untuk dibelakang hari menuntut pembongkaran kembali bagian
pekerjaan yang menutupi tersebut, guna memeriksa hasil pekerjaan yang terdahulu
yang mana akibatnya sepenuhnya akan ditanggung oleh Penyedia.
c. Dalam hal dimana laporan telah disampaikan, oleh Direksi tidak mengambil langkah –
langkah untuk menyelesaikan pemeriksaan yang dimaksudkan, maka setelah lewat
dari 2 (dua) hari sejak laporan disampaikan, Penyedia berhak melanjutkan pekerjaan
dan menganggap bahwa Direksi telah menyetuji bagian pekerjaan yang ditutup
tersebut.
d. Pemeriksaan dan persetujuan oleh Direksi/ Pengawas atau suatu pekerjaan tidak
melepaskan Penyedia dari kewajibannya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Surat Perjanjian Penyedia (SPP).
e. Walaupun telah diperiksa dan disetujui, kepada Penyedia masih dapat diperintahkan
untuk membongkar bagian pekerjaan yang menutupi bagian pekerjaan lain guna
pemeriksaan bagian pekerjaan yang tertutupi .
1.3.8. Kebersihan dan Keamanan.
a.Penyedia bertanggung jawab untuk menjaga agar area kerja senatiasa berada dalam
keadaan rapi dan bersih.

11
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

b.Penyedia bertanggung jawab atas keamanan diarea kerja, termasuk apabila diperlukan
tenaga, peralatan atau tanda-tanda khusus.
1.4. PENYELESAIAN DAN PENYERAHAN
1.4.1. Dokumen terlaksana (As Build Documents)
a.Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan, Penyedia wajib menyusun Dokumen
terlaksana yang terdiri dari:
1. Gambar-gambar terlaksana
2. Persyaratan teknis terlaksana dari pekerjaan, sebagaimana yang telah
dilaksanakan.

b.Dikecualikan dari kewajiban di atas adalah Penyedia untuk pekerjaan :


1. Pekerjaan persiapan
2. Supply bahan, perlengkapan / peralatan kerja.

c.Dokumen terlaksana bisa disusun dari :


1. Dokumen Pelaksanaan
2. Gambar-gambar perubahan
3. Perubahan persyaratan teknis
4. Brosur teknis yang diberi tanda pengenal khusus berupa cap sesuai
petunjuk Direksi / Pengawas.

d.Dokumen terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi / Pengawas.
e.Khusus untuk pekerjaan kunci, sarana komunikasi bersaluran banyak, utilitas dan
pekerjaan-pekerjaan lain dengan sitem jaringan bersaluran banyak secara
operasioanl membutuhkan identifikasi yang bersifat lokatif. Dokumen terlaksana ini
harus dilengkapi dengan daftar pesawat / instalasi / peralatan / perlengkapan yang
mengidentifikasi lokasi dari masing-masing barang tersebut.
f. kecuali dengan ijin khusus dari Direksi/Pengawas dan Pemberi Tugas, Penyedia harus
membuat dokumen terlaksana hanya untuk diserahkan kepada Pemberi Tugas.
Penyedia tidak dibenarkan membuat / menyimpan salinan atau copy dari dokumen
terlaksana tanpa ijin khusus tersebut.
1.4.2. Penyerahan
Pada waktu penyerahan pekerjaan, Penyedia wajib menyerahkan kepada pemberi
Tugas
a.2 (dua) set dokumen terlaksana
b.Dokumen-dokumen resmi (seperti surat ijin, tanda pembayaran cukai, surat fiscal,
pajak, dan lain-lain
c.Segala macam surat jaminan berupa Guarantee/ Warranty sesuai yang dipersyaratkan
d.Surat pernyataan pelunasan sesuai petunjuk Direksi pengawas

1.5. KEAMANAN / PENJAGAAN


1.5.1. Untuk keamanan Penyedia diwajibkan mengadakan penjagaan, bukan saja terhadap
pekerjaannya, tetapi juga bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan bangunan-
bangunan, jalan-jalan, pagar, pohon-pohon dan taman-taman yang telah ada.
1.5.2. Penyedia berkewajiban menyelamatkan bangunan yang telah ada apabila bangunan
yang telah ada terjadi kerusakan akibat pekerjaan ini, maka Penyedia berkewajiban
untuk memperbaiki / membetulkan sebagaimana mestinya.
1.5.3. Penyedia harus menyediakan penerangan yang cukup dilapangan, terutama pada
waktu lembur, jika Penyedia menggunakan aliran listrik dari bangunan / komplek,
diwajibkan bagi Penyedia untuk memasang meter sendiri untuk menetapkan sewa
listrik yang dipakai
1.5.4. Penyedia ahrus berusaha menanggulangi kotoran-kotoran debu agar tidak
mengurangi kebersihan dan keindahan bangunan-bangunan yang telah ada.
1.5.5. Segala operasi yang diperlukan untuk pelaksanaan untuk pembangunan pekerjaan
sementata sesuai dengan ketentuan kontrak harus dilaksanakan sedemikian rupa

12
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap ketenteraman penduduk yaitu jalan-


jalan yang harus digunakan jalan perorangan atau umum, milik Pemberi tugas
ataupun milik pihak lain, Penyedia harus membebaskan Pemberi tugas dari segala
tuntutan ganti rugi sehubungan dengan hal tersebut.
1.5.6. Penyedia harus bertanggungjawab atas kerusakan –kerusakan pada jalan raya atau
jembatan yang menghubungkan proyek sebagai akibat dari lalu lalang peralatan
ataupun kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkat bahan-bahan/ material
guna keperluan proyek.

1.5.7. Apabila Penyedia memindahkan alat-alat pelaksanaan, mesin-mesin berat atau unit-
unit alat berat lainnya dari bagian –bagian pekerjaan, melalui jalan raya atau
jembatan yang mengkin akan mengakibatkan kerusakan dan seandainya Penyedia
akan membuat perkuatan-perkuatan diatasnya, maka hal tersebut harus terlebih
dahulu diberitahukan kepada pemberi tugas dan instansi yang berwenang. Biaya
untuk perkuatan tersebut menjadi tanggungan Penyedia.

II
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN
LAPANGAN BAB

2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1.1. KANTOR DAN GUDANG PENYEDIA JASA


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini Penyedia Jasa dapat membuat Kantor Penyedia
Jasa, barak-barak untuk pekerja atau gudang tempat penyimpanan
bahan(Boukkeet), yang sebelumnya telah mendapat persetujuan dari pihak
Direksi/Pengawas berkenaan dengan semua konstruksi atau penempatannya.semua
Boukeet perlengkapan Penyedia dan sebagainya, pada waktu pekerjaan berakhir
(serah termia kedua) harus di bongkar.

2.1.2. SARAN KERJA


a. Penyedia Jasa wajib memasukkan identifikasi tempat kerja bagi semua pekerjaan
yang dilakukan diluar lapangan sebelum pemindahan peralatan yang dimiliki serta
jadwal kerja
b. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi
persyaratan kerja sehingga memudahkan dan melancarkan kerja dilapangan

13
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

c. Penyediaan tempat penyimpanan bahan / material dilapangan harus aman dari


segala kerusakan hilang dan hal-hal yang mengganggu pekerjaan lain yang sedang
berjalan.

2.1.3. PENGATURAN JAM KERJA DAN PENGERAHAN TENAGA KERJA


a. Penyedia harus dapat mengatur sedemikian rupa dalam hal pengerahan tenaga kerja,
pengaturan jam kerja maupun penempatan bahan hendaknya di konsultasikan
terlebih dahulu dengan pengawas lapangan. Khususnya dalam pengerahan tenaga
kerja dan pengaturan jam kerja pelaksanaannya harus sesuai dengan peraturan
perburuhan yang berlaku.

b. Kecuali ditentukan lain, Penyedia harus menyediakan akomodasi dan fasilitas –


fasilitas lain yang dianggap perlu misalnya (air minum,toilet yang memenuhi syarat-
syarat kesehatan dan fasilitas kesehatan lainnya seperti penyediaan perlengkapan
PPPK yang cukup serta pencegahan penyakit menular.

c. Penyedia harus membatasi daerah operasinya disekitar tempat pekerjaan dan harus
mencegah sedemikian rupa supaya para pekerjanya tidak melanggar wilayah
bangunan-bangunan lain yang berdekatan, dan Penyedia harus melarang siapapun
yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan.

2.1.4. PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN/ SARANA YANG ADA.


a. Segala kerusakan yang timbul pada bangunan/ konstruksi /jaringan utilitas sekitarnya
menjadi tanggung jawab Penyedia untuk memperbaikinya, bila kerusakan tersebut
jelas akibat pelaksanaan pekerjaan.

b. Selama pekerjaan berlangsung Penyedia harus selalu menjaga kondisi jalan


sekitarnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kerusakan -kerusakan yang
terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan ini.

c. Penyedia Jasa wajib mengamankan sekaligus melaporkan /menyerahkan kepada


pihak yang berwenang bila nantinya menemukan benda-benda bersejarah.

2.1.5. PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR DAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA


a. Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa dengan membuat semua pompa
ditapak proyek atau disuplai dari luar. Air bersih, bebas debu, bebas dari lumpur,
minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak penyediaan air harus sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan perencana.

b. Listrik untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan, atau penggunaan diesel
untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara
atas persetujuan pengawas Daya listrik juga disediakan untuk suplai Kantor Direksi
Lapangan.

c. Segala biaya atas pemakaian daya dan air diatas adalah beban kontarktor

2.1.6. MENGADAKAN PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK


a.Pengukuran Tapak Kembali
1. Penyedia Jasa diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali
lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil
ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang
sudah ditera kebenarannya.

14
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

2. Ketidakcocokan yang terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang


sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi/Pengawas untuk dimintakan
keputusannya.

3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat


waterpas/ Theodolite yang ketepatannya dapat di pertanggung jawabkan.

4. Penyedia Jasa menyediakan Theodolite/ waterpas beserta petugas yang


melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Pengawas/Direksi selama
pelaksanaan proyek.

5. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga
Phytagoras hanya di-perkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh
Direksi.

6. Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan Penyedia


Jasa.

b.Pengukuran dan titk Peil (0,00)


Penyedia harus mengadakan pengukuran yang tepat berkenan dengan
letak/kedudukan bangunan terhadap titik patok/pedoman yang telah ditentukan siku
bangunan maupun datar (waterpas) dan tegak lurus bangunan harus ditentukan
dengan memakai alat waterpas instrument/ Theodolite. Hal tersebut dilaksanakan
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan siku.
Untuk mendapatkan titik peil harap disesuaikan dengan notasi-notasi yang tercantum
pada gambar rencana (Lay Out), dan apabila terjadi penyimpangan atau tidak sesuai
antara kondisi lapangan dan gambar Lay Out, Penyedia harus melapor pada
pengawas/Perencana.

c.Pemasangan Bowplank
1. Penyedia bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran persiapan
bouwplank/ pengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian, dan
benchmark yang diberikan Konsultan Pengawas secara tertulis serta bertanggung
jawab atas ketinggian, posisi, dimensi, serta kelurusan seluruh bagian pekerjaan
serta pengadaan peralatan., tenaga kerja yang diperlukan
2. Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan dalam
hal tersebut diatas, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab Penyedia serta
wajib memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat-akibat, kecuali bila kesalahan
tersebut disebabkan referensi tertulis dari Direksi Pelaksanaan
3. Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh konsultan Pengawas atau wakilnya
tidak menyebabkan tanggung jawab Penyedia menjadi berkurang . Penyedia wajib
melindungi semua Benchmark, dan lain-lain atau seluruh referensi dan realisasi
yang perlu pada pengukuran pekerjaan ini.
4. Bahan dan pelaksanaan
Tiang Bouwplank menggunakan kayu kruing ukuran 5/7 dipasang setiap jarak
2,00 m, sedangkan papan bouwplank ukuran 2/20 cm dari kayu meranti diketam
halus dan lurus bagian atasnya dan dipasang datar (waterpas).

2.2. PEKERJAAN TANAH


2.2.1. LINGKUP PEKERJAAN
Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah disini adalah semua kegiatan yang
berkaitan dengan pematangan tanah, pengolahan tanah yang ada kaitannya dengan
struktur bangunan antara lain pembersihan tanah, galian tanah, urugan
tanah/perataan, ataupun pembuangan tanah.
2.2.2. PERSIAPAN PEKERJAAN TANAH

15
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

a. Bagian ini meliputi pembersihan perataan lapangan, pengecekan keadaan countur,


pengukuran di daerah-daerah dimana pekerjaan pembangunan akan dilaksanakan
seperti ditunjukkan pada gambar-gambar dan sesuai dengan yang ditunjukkan oleh
pengawas.

b. Penyedia bertanggung jawab untuk


1. Penelitian yang menyeluruh atas gambar-gamnbar dan persyaratan – persyaratan
kontrak ini dan kontrak lain yang berhubungan dengan proyek ini, disertai semua
addendumnya
2. Penelitian atas semua kondisi pekerjaan, memeriksa kondisi lapangan, serta
semua fasilitas yang ada.
3. Melakukan semua pengukuran lapangan sehubungan dengan pekerjaan ini dan
mendapatkan ketentuan atas seluruh lingkup proyek seperti yang disyaratkan
pada gambar-gambar dan persyaratan-persyaratan dan sebagaimana yang
disetuji oleh pengawas.
c. Penyedia bertanggung jawab penuh untuk kesimpulan yang ditariknya dari informasi
yang disampaikan kepadanya dan dari pemeriksaan informasi tentang pekerjaan
tanah yang diperolehnya Penyedia diperbolehkan atas biaya sendiri melakukan
sendiri pemeriksaan tambahan bilamana dianggapnya perlu untuk menentukan lebih
lanjut kondisi dari lapangan guna pembangunan yang dipersyaratkan disini.

d. Sebelum memulai suatu pekerjaan galian/urugan, Penyedia harus yakin bahwa semua
permukaan tanah yang ada maupun garis-garis transit yang tertera dalam gambar
rencana adalah benar. Jika Penyedia tidak merasa puas dengan ketelitian
permukaan tanah, Penyedia harus memberitahukan secara tertulis kepada pemberi
tugas, jika tidak maka tuntutan mengenai ketidak samaan permukaan tanah tidak
akan dipertimbangkan.

2.2.3. PEKERJAAN GALIAN TANAH


a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini selain dilaksanakan untuk pondasi bangunan gorong-gorong, gedung
juga dilaksanakan untuk galian konstruksi lainnya yang berada dibawah permukaan
tanah. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembuatan penyangga/konstruksi
penahan tanah dan pemompaan air apabila diperlukan
b. Pelaksanaan Pekerjaan Galian.
1. Pekerjaan galian tanah baik kedalamannya ataupun lebarnya dilaksanakan sesuai
dengan penampang galian yang terlukis pada gambar rencana, pekerjaan lanjutan
(tahapan pekerjaan pondasi, pilecap, atau konstruksi lain diatasnya) dapat
dilaksanakn bila galian tersebut sudah mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas
2. Penyedia harus menjaga sedemikain rupa agar lubang-lubang galian tersebut
tidak digenangi air yang berasal dari hujan, dari parit, banjir, mata air, atau lain-
lain sebab dengan jalan memompa, menimba, menyalurkan keparit-parit atau lain-
lai, dan biaya untuk pekerjaan tersebut harus dianggap telah termasuk dalam
harga kontrak..
3. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian
masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur. Maka ini harus
digali keluar sedang lubang-lubang tadi terisi kembali dengan pasir, disiram dan
dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpas.
4. Terhadap kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada waktu penggalian
maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan pompa air atau pompa
lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus meneurs, untuk menghindari
tergenangnya air pada dasar galian.

16
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

5. Penyedia Jasa harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galain


agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang
sementara atau lereng yang cukup.
6. Juga kepada Penyedia Jasa diwajibkan mengambil pengamanan terhadap
bangunan lain yang berada dekat sekali dengan lubang galian yaitu dengan
memberikan penunjang sementara pada bangunan tersebut sehingga dapat di
jamin bangunan tersebut tidak akan mengalami kerusakan.
7. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai
jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap
saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk Konsultan Pengawas.
8. Bagian-bagian yang diurug kembali harus diurug dengan tanah dan memenuhi
syarat – syarat sebagai tanah urug. Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan
penimbrisan lubang-lubang galian yang terletak didalam garis bangunan harus
diisi kembali dengan pasir urug yang diratakan dan diairi serta dipadatkan sampai
mencapai 95 % kepadatan maksimum yang dibuktikan.
9. Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah, kecuali ditunjukkan untuk
dipindahkan, seluruh barang–barang berharga yang mungkin ditemui dilapangan
harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai menderita kerusakan harus
direparasi/diganti oleh Penyedia Jasa atas tanggungannya sendiri. Bila suatu saat
alat pelayanan dinas yang sedang bekerja ditemui dilapangan dan hal tersebut
tidak tertera pada gambar atau dengan cara lain yang dapat diketahui oleh
Kontaraktor hartus bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun
untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak
terganggu.
10. Bilamana sesuatu galian yang telah dilaksanakan dalamnya melebihi yang
dikehendaki atau permukaan yang tertera dalam gambar untuk dasar yang kuat
Penyedia harus mengisi galian yang terlalu dalam itu dengan bahan yang sama
seperti yang ditentukan untuk pondasi dan bila galian tersebut dibawah pondasi
harus diurug keseluranhannya dengan pasir urug tanpa ada penambahan biaya.

2.2.4. PEKERJAAN TIMBUNAN / URUGAN TANAH KEMBALI DIPADATKAN


a. Mengurug dan menimbun kembali bekas galian atau lainnya pada lokasi yang
ditentukan sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar. Pekerjaan ini
sepenuhnya akan dilaksanakan dengan menggunakan Tenaga Kerja yaitu :
Pekerjan dan Mandor dengan menggunakan alat bantu yang diperlukan. Dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, bentuk dan mutu pekerjaan harus betul-betul tepat
dan baik. Agar pekerjaan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu,
maka penyedia akan melaksanakannya dengan urutan-urutan kerja sebagai
berikut :
i. Pertama-tama yang akan dilakukan adalah menyiapkan tenaga kerja,
bahan dan peralatan yang akan digunakan selama pelaksanaan
pekerjaan ini berlangsung.
ii. Melaksanakan pekerjaan penimbunan kembali pada lokasi yang telah
ditentukan dan dengan melakukan pemadatan dengan menggunakan
alat yang telah ditentukan.
iii. Timbunan tanah dihampar dan diratakan dengan tenaga manual
hinggan membentuk ukuran yang sudah ditentukan, sesuai mal yang
dibikin disiram dan dipadatkan dengan alat perata manual, Sistem
pemadatan dilakukan perlapis min per 10-20cm urugan.Timbunan dari
bekas galian diambil dari stockpile (timbunan tanah acak/random fil),
dilaksanakan untuk timbunan mengisi ruang antara bidang ’timbunan
filter’ dan tanggul penutup, kantung lumpur dan, lain-lain.

b. Tahapan pekerjaan timbunan adalah sebagai berikut :

17
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

i. Pekerjaan timbunan dilaksanakan juga bagian bangunan yang sudah


dikerjakan (pasangan batu atau beton) sudah cukup usia dan cukup
kuat terhadap gangguan akibat pekerjaan penimbunan dan
pemadatan, atas persetujuan Direksi. Pekerjaan timbunan
dilaksanakan layer per layer dan dipadatkan. Ketebalan tiap layer
maksimal adalah 0.20 m. Alat pemadat yang dipergunakan adalah
hand stamper. Hand stamper dipergunakan pada bagian perbatasan
antara bidang timbunan dan bidang struktur.
ii. Pekerjaan timbunan tanah random juga dilakukan layer per layer dan
dipadatkan sesuai dengan spesifikasi teknis.Semua material timbunan,
baik dari hasil galian atau dari stock pile ataupun dari borrow area
harus memenuhi syarat kualitas dan bebas dari bahan-bahan organik
seperti tonggak-tonggak kayu, semak belukar, rerumputan, akar-
akaran dan sejenisnya, disamping itu juga harus bebas dari
bongkahan batu cadas dengan diameter lebih dari 15 cm atau bahan-
bahan lain yang oleh direksi dianggap akan membahayakan
konstruksi. Material untuk timbunan yang diijinkan adalah material
yang mempunyai sifat dan gradasi baik.
iii. Bila kadar air material ditempat pengambilan lebih rendah dari kadar
air optimum, maka harus dilakukan pembasahan material timbunan
dilokasi pengambilan atau tempat dimana material timbunan dihampar
sebelum dipadatkan. Pemadatan harus menggunakan hand stamping
atau peralatan lain yang disetujui Direksi sehingga menghasilkan
kepadatan 90 % . Hasil akhir pekerjaan timbunan untuk urugan diatas
tanah asli harus rapat air,dan tidak boleh ada rembesan sesudah diisi
dengan debit maksimum.
iv. Apabila pekerjaan pemadatan timbunan sudah selesai maka harus
diikuti dengan pembentukan dan perapihan timbunan sesuai garis
rencana atau sesuai dengan perintah Direksi.
c. Proses Pelaksanaan :
i. Material diangkut/ditimbun kelokasi timbunan menggunakan tenaga
manual. Material hasil galian yang oleh Direksi dinyatakan tidak layak,
tidak akan digunakan dan disingkirkan dari lokasi timbunan
Penghamparan/Penimbunan digunakan perlapis/perlayer dengan
ketentuan min 20 cm tebal lapisan timbunan.
2.2.5. PEKERJAAN ANGKUT HASIL GALIAN
Material sisa galian yang tidak bisa dipergunakan untuk timbunan akan dibuang disuatu tempat
didalam dan/atau diluar daerah lokasi Saluran yang disetujui sesuai yang ditunjukan dalam
gambar atau Direksi.
Penyedia Jasa akan merapihkan dan mengatur ketinggian serta meratakannya dengan rapi dan
tinggi maksimum 3.00 m.
Penyedia Jasa akan memelihara tanpa mengganggu aliran air disaluran dan jalan masuk serta
yang berhubungan dengan hal tersebut.
Sisa galian dari pekerjaan galian di bendung, mata air dan pompa akan dibuang pada lokasi
sekitar lokasi pekerjaan tersebut diratakan dan dirapihkan dengan tingginya penimbunan sesuai
dengan persetujuan Direksi.
Sedangkan sisa galian dari pekerjaan bisa dibuang disekitar lokasi asalkan tidak mengganggu.
Kalau lokasi setempat tidak memungkinkan maka material sisa tersebut harus dibuang kesuatu
tempat diluar Daerah Bendung, diratakan dan dirapihkan.
Lokasi pembuangan harus mendapat persetujuan Direksi dan mendapat ijin pemilik tanah.

Material dari galian saluran pembuang atau bendung yang tidak pergunakan akan diangkut
untuk dibuang ke suatu tempat pembuangan yang telah ditentukan seperti yang disetujui oleh
Direksi.
Sebagian material yang layak pakai akan ditempatkan sementara di lokasi memenuhi syarat

18
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

yang akan dipergunakan nantinya atau langsung dipergunakan sebagai bahan timbunan untuk
konstruksi permanen seperti ditentukan oleh Direksi.
Penyedia Jasa akan menyediakan/membuat jadwal rincian rencana kerja dari pekerjaan tanah
seperti lokasi dan program galian dari bendung dan penggunaan material galian untuk
pekerjaan timbunan.

PEKERJAAN BETON BAB


III
3.1. UMUM
i. Uraian
1. Beton terdiri dari suatu campuran yang sebanding (proporsional) antara semen,
air, dan agregat bergradasi. Campuran beton akan mengendap dan mengeras
menurut bentuk yang diminta, diisyaratkan dan membentuk satu bahan yang
padat keras dan tahan lama (awet) yang memiliki karakteristis tertentu.

2. Agregat meliputi baik yang bergradasi kasar maupun yang bergradasi halus,
tetapi jumlah agregat halus akan dipertahankan sampai jumlah minimum yang
diperlukan, yang apabila dicampur dengan semen akan cukup untuk mengisi
rongga-rongga antara agregat kasar serta memberikan suatu permukaan akhir
yang halus.

3. Untuk mencapai beton yang kuat dengan keawetan yang optimum, volume air
yang dimasukkan kedalam campuran harus dipertahankan sampai jumlah
minimum yang diperlukan untuk memudahkan pengerjaan selama
pencampuran.

19
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

4. Bahan tambahan kepada campuran beton seperti memasukkan udara air (air
entraining ) atau bahan kimia untuk memperlambat atau mempercepat waktu
pengerasan, tidak diperbolehkan kecuali diminta demikian didalam persyaratan
kontrak khusus.

ii. Peraturan (Code) Beton


Perbaikan yang terakhir harus sepenuhnya diterapkan kepada semua pekerjaan
beton kecuali dinyatakan secara lain atau yang mengacu kepada pemeriksaan
AASHTO dan Spesifikasi khusus yang tidak tersebut dalam PBI 1971

iii. Kelas-kelas Beton


Klasifikasi dan rujukan mutu harus seperti yang diberikan pada table 7.1.1.

iv. Toleransi
Toleransi dimensi
Struktur dengan panjang keseluruhan sampai dengan 6 meter + 5mm
Struktur dengan panjang lebih dari 6 meter +15 mm
Panjang balok, slab lantai, kolom dan dinding nol
Antar Kepala Jembatan (Abutment) + 10 mm
Toleransi posisi (dari titik acuan ) + 10 mm
Alinyemen vertikal untuk kolom-kolom dan dinding-dinding
+ 10 mm
Toleransi untuk selimut beton diatas baja tulangan sampai 5 cm atau lebih
0 dan 10 mm. Selimut dari 5 cm sampai 10 cm  10 mm

v. Penyerahan-penyerahan
Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh semua bahan-bahan yang
digunakan untuk pekerjaan beton bersama-sama dengan data-data pengujian
yang menunjukkan kecocokkan dengan persyaratan mutu spesifikasi ini.
Apabila disyaratkan demikian oleh Direksi Teknik, Kontraktor harus menyerahkan
gambar–gambar rinci semua pekerjaan acuan yang digunakan pada pekerjaan
untuk mendapatkan persetujuan.
Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi Teknik paling lambat 24 jam sebelum
pencampuran atau pengecoran beton.

vi. Penyimpanan Bahan-bahan


1. Agregat harus disampan secara terpisah sesuai dengan ukuran-ukuran untuk
mencegah terjadinya pencampuran. Semen harus disimpan secara teratur dan
rapi mengikuti waktu penyerahannya, sehingga pemakaiannya dapat diatur dan
penyimpanan semen beton kontruksi tidak boleh lebih dari 3 bulan. Semen
yang sudah mengeras, tidak diijinkan digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan
kontruksi.

2. Selama pengangkutan semen sampai ke gudang atau lapangan kerja harus


dijaga sehingga semen tidak lembab atau kantong rusak, keadaan
penyimpanan untuk bahan-bahan uyang harus dipakai dilapangan, harus
memnuhi persyaratan yang disebutkan dalam pasal-pasal mengenai
karakteristik bahan (NI-3) dan spesifikasi penyimpanan bahan-bahan (PBI
1971, pasal 3,9 )

vii. Kondisi Cuaca


Pada umumnya, pencmpuran, pengangkatan dan pengecoran beton harus
dilakukan pada cuaca kering. Apabila keadaan cuaca tidak menentu, kontraktor
harus mengambil tindakan pencegahan yangdiperlukan untuk melindungi
campuran beton terhadap hujan. Dan Direksi Teknik harus menentukan apakah

20
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

pencampuran dan pengecoran beton akan dilanjutkan atau ditunda sampai


membaiknya keadaan cuaca.
Kontraktor tidak boleh menuntut penggantian terhadap kerusakan beton yang
ditolak karena hujan.

viii. Perbaikan –perbaikan pekerjaan beton yang tidak memuaskan


Pekerjaan beton yang tidak memenuhi persyaratan spesifikasi mengenai toleransi
( kelonggaran ), sifat campuran beton, atau penyelesaian akhir permukaan, harus
diperbaiki menurut perintah Direksi Teknik dan dapat meliputi :
Perubahan prebandingan campuran
Pembongkaran atau perkuatan bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan tidak
memuaskan oleh Direksi Teknik.
Perawatan tambahan bagian-bagian yang pengujian-pengujian betonnya ternyata
tidak memuaskan.
Dalam hal terjadinya perselisihan antara Kontraktor dan Direksi Teknik mengenai
mutu pekerjaan beton Direksi Teknik akan meminta Kontraktor untuk melakukan
pengujian lagi, untuk dapat membuat penilaian mutu yang benar.

3.2. BAHAN
a. Semen
1. Semen yang digunakan untuk pekerjaan Beton harus dipilih berasal dari salah
satu jenis P.C. (Portland Cement) berikut ini, yang memenuhi spesifikasi AASTHO
M85
Tipe I : Pemakaian umum tanpa sifat-sifat khusus
Tipe II : Pemakaian umum dengan ketahanan terhadap sulfat
yang moderat (sedang)
Tipe III : digunakan jika diperlukan pencapaian kekuatan awal
yang tinggi
Tipe IV : Digunakan jika dipergunakan panas hidrasi yang rendah
Tipe V : Digunakan jika diperlukan ketahanaan (resistensi)
terhadap sulfat yang tinggi
2. Kecuali diijinkan secara lain oleh Direksi Teknik, semen yang digunakan pada
pekerjaan harus diperoleh dari satu sumber teknik.

b. Air
Air yang digunakan untuk bahan pencampuran dan perawatan beton harus bersih
dan bebas dari bahan-bahan yang berbahaya seperti oli, garam,asam, alkali, gula
atau bahan-bahan organic. Direksi Teknik dapat meminta kontraktor untuk
mengadakan pengujian air yang berasal dari suatu sumber yang dipertimbangkan
mutunya meragukan (Rujukan Pengujian AASHTO T 26)

c. Agregat
i. Persyaratan umum
1. Agregat untuk pekerjaan harus terdiri dari campuran agregat kasar dan halus,
berisi batu pecah yang bersih, keras dan awet atau kerikil sungai alam harus
dicuci.
2. Agregat tersebut harus memenuhi persyaratan gradasi yang diberikan pada Tabel
7.1.2. dan dengan keadaan mutu (sifat) yang diberikan pada table 7.1.3.
3. ukuran maksimum agregat kasar tidak boleh lebih besar dari tiga perempat ruang
bebas minimum diantara batang-batang tulangan atau antara batang tulangan dan
cetakan (acuan)
4. Agregat halus harus bergradasi baik dari kasar s/d halus dengan hampir seluruh
partikel lolos saringan 4,75 mm

21
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

5. Semua agregat halus, harus bebas dari sejumlah cacat kotoran organic, dan jika
dimintakan demikian oleh Direksi Teknik harus diadakan pengujian kandungan
organic menggunakan pengujian chlorimetric AASTHO T21 setiap agregat yang
gagal test warna, harus ditolak.
6. Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton kontruksi
ii. Gradasi agregat
Gradasi agregat kasar dan agregat halus harus memenuhi persyaratan Tabel
7.1.2. berikut ini, namun bahan-bahan yang tidak memenuhi persyaratan gradasi ini
tidak perlu ditolak apabila Kontraktor dapat menunjukkan (berdasarkan campuran
percobaan dan pengujian ) bahwa dapat dihasilkan beton yang memenuhi
persyaratn sifat-sifat campuran yang diuraikan.

Tabel 3.1.2. Persyaratan Gradasi Agregat

Ukuran Saringan Prosentase Lolos Berdasarkan Berat

Standart Imperial Agregat


Pilihan Agregat Kasar
( mm ) ( inches ) Halus
50 2 100
37 1½ 95-100 100
25 1 - 95-100 100
19 ¾ 35-70 - 90-100 100
13 ½ - 25-60 - 90-100
9,5 3/8 100 10-30 - 20-55 40-70
4975 #4 95-100 0-5 0-10 0-10 0-15
2,36 #8 - - 0-5 0-5 0-5
1,18 # 16 45-80 - - -
0,3 # 50 10-30
0,15 # 100 2-10

iii. Syarat-Syarat Mutu Agregat


Agregat untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat mutu berikut ini yang
diberikan pada Tabel 3.1.3 dibawah

Tabel 3.1.3. Persyaratan Gradasi Agregat

Batas Pengujian
Uraian
Agregat Agregat
Kasar Halus
Kehilangan berat karena abrasi (500 putaran) 40 % -

Kehilangan kesempurnaan sodum sulfat setelah 5 putaran 12 % 10 %

Prosentase gumpalan lempung dan partikel serpih 2% 0,5 %

Bahan-bahan yang lolos saringan 0,075 mm ( # 200 ) 1% 3%

d. Filler ( bahan pengisi ) Sambungan


Bahan pengisi yang dituangkan untuk sambungan – sambungan harus memenuhi
persyaratan AASTHO M173 – jenis Elastis dituangkan panas.

22
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

Bahan pengisi yang di bentuk sebelumnya untuk sambungan-sambungan memenuhi


persyaratan AASTHO – 153 Filler Bentuk Karet Spons ( bunga karang) dan Filler
Gabus sambungan Muai

3.3. PERENCANAAN CAMPURAN BETON


a. Persyaratan Perencanaan Campuran ( Berdasarkan Berat )
Untuk semua pekerjaan beton kontruksi dan pekerjaan beton utama, perbandingan –
perbandingan bahan untuk perencanaan campuran harus ditentukan menggunakan
cara yang ditetapkan dalam PBI terakhir, dan harus sesuai dengan batasan yang
diberikan pada Tabel 3.1.4. gradasi dan ukuran maksimum agregat harus sesuai
dengan pilihan agregat kasar yang diberikan pada Tabel 3.1.2
Tabel 3.1.4. Perbandingan (Proporsi) Desain Campuran Beton (Berdasarkan
Berat )
Ukuran Agregat Maks.
Berat Semen Yang Disarankan Perbandingan
Kelas Air Semen Optimum
Total
Beton ( mm )
(Kg/m3)
Perbandingan Dgn Berat
Kelas A Kelas B
(Ratio) Kg/m3
K 400 > 425 25.0 19.0 0.35 150
K 350 425 25.0 19.0 0.42 180
K 275 400 25.0 19.0 0.42 170
K 175 300 37.5 25.0 0.50 150
K 125 250 50.0 25.0 0.52 130
B/IO 225 50.0 37.5 0.60 135
K 225
25.0 atau
(didalam 400 37.5 0.53 210
19.0
air)
Catatan : Berat semen total yang diperlukan untuk k 400 harus ditentukan
oleh persyaratan kekuatan yang diperlukan

b. Persyaratan Perencanaan Campuran (berdasarkan volume )


Untuk pekerjaan beton kecil dan tergantung persetujuan Direksi Teknik secara
tertulis. Bahan-bahan untuk beton dapat ditakar berdasarkan volume atau suatu
kombinasi berat dan volume. Tindakan pencegahan berikut ini harus dilakukan

i. Semen harus selalu diukur berdasarkan berat 40 kg tiap kantong.

ii. Agregat dapat diukur berdasarkan volume, menggunakan kotak-kotak ukuran


yang direncanakan secara baik dengan kapasitas yang ditentukan secara jelas.
Kotak-kotak tersebut harus diisi sampai berlebih dan agregat lebihan (surplus)
diratakan dengan perata diatas.

iii. Jika pasir diukur berdasarkan volume, harus diperhitungkan volume tambahan
pasir yang mengembang karena kadar air
a. Pasir basah biasanya akan mengembang kurang lebih 25% berdasarkan
volume dan untuk pekerjaan yang kecil, nilai-nilai berikut dapat diambil untuk
kadar air

Kondisi Pasir Kandungan Air

Pasir amat basah 100 – 130 Kg/m3

23
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

Pasir basah sedang 60 – 65 Kg/m3


Pasir lembab 30 – 35 Kg/m3

b. Jika diperlukan demikian oleh Direksi Teknik, pengujian lapangan harus


dilakukan untuk menetukan besarnya pengembangan

iv. Air untuk Pencampuran harus diukur secara teliti dalam sebuah tempat yang
sesuai

v. Penakaran beton berdasarkan volume, akan dipilih dari salah satu campuran
berikut yang diberikan pada Tabel 3.1.5.

Tabel 3.1.5. Perbandingan Campuran Beton Untuk Pekerjaan-Pekerjaan Kecil


( Berdasarkan Volume )

Campuran Volume Untuk 200 Kg Beton


Nominal Sem
Pasir (M3 ) Air (Liter)
(Dengan en
Agregat Kelas Pekerjaan
Volume 40 Kasar
Kg Lemb Lemb
Bahan Kering ( M 3) Kering
Kant ab ab
Kering) ong

Gelegar,pelat
1:2:3 5 0.34 0.28 0.42 54 100 lantai,kolom
bertulang

Pelat lantai,
beton
1:2:4 5 0.34 0.28 0.57 82 109
bertulang,dan
tanpa tulang

Beton massa,
dinding
1 : 2,5 : 5 5 0.41 0.34 0.68 95 132
penahan dan
pekerjaan

Umum
1:3:6 5 0.51 0.85 0.85 114 154 Pondasi beton
massa

c. Campuran percobaan

24
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

Kontraktor harus memastikan perbandingan campuran dan bahan-bahan yang


diusulkan dengan membuat dan mengadakan pengujian campuran percobaan yang
disaksikan oleh Direksi Teknik, menggunakan peralatan jenis yang sama seperti
yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. Campuran percobaan akan
diperlakukan dapat diterima, asalkan hasil-hasil pengujian memuaskan dan
memenuhi semua persyaratan perbandingan campuran seperti ditentukan dalam
Tabel 3.1.6.

d. Persyaratan Sifat-sifat campuran


i. Semua beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan
kekuatan tekan dan slump (penurunan seperti ditetapkan dalam tabel 3.1.6. di
bawah atau yang disetujui Direksi Teknik, bilamana contoh bahan, perawatan dan
pengujian-pengujian sesuai dengan pengujian yang disebutkan dalam spesifikasi
ini.

Tabel. 3.1.6 Persyaratan Sifat Campuran Beton

Kekuatan Tekan Minimum Slum Yang


Kg/cm2 Diijinkan ( mm )
Kela
Silinder
s
Beto Kubus 15 Cm 15 Cm X 30
Cm Tanpa
n Digetar
Getar
28 28
7 Hari 7 Hari
Hari Hari
K 400 40 – 60
K 350 225 350 190 290 40 – 60
K 275 175 275 145 230 40 – 60
K 225 14 225 120 185 40 – 60
K 175 110 175 90 145 40 – 60 50 - 80
K 125 80 125 65 100 40 – 100
K 225
(dalam 145 225 120 185 75 - 175
Air )
Catatan : untuk pengujian kekuatan tekan yang dilakukan dengan contoh
uji silinder persyaratan kekuatan harus diturunkan menjadi
sekitar 83 % dari kekuatan kubus

25
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

ii. Beton untuk pekerjaan –pekerjaan kecil yang ditakar berdasarkan volume sesuai
dengan Tabel 3.1.5 harus memenuhi persyaratan kekuatan tekan dan slum
minimum yang diberikan pada Tabel 3.1.7.

Tabel 3.1.7 Sifat-Sifat Campuran Beton Untuk Pekerjaan Kecil

Kekuatan Tekan Minimum Slum Yang


Kg/cm2 Diijinkan
Campuran ( mm )
Silinder
Nominal Kubus 15 Cm
15 Cm X 30 Cm ( Tanpa Getar)
7 28 28
7 Hari
Hari Hari Hari
1:2:3 175 260 145 215 -
1:2:4 150 210 125 175 60 – 100
1 : 2,5 :5 90 125 75 100 40 – 100
1:3:6 - - - - -

iii. Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump, pada umumnya akan dianggap di
bawah standart dan tidak boleh digunakan dalam pekerjaan, terkecuali Direksi
Teknik dapat menyetujui penggunaan terbatas beton tersebut untuk pekerjaan
dengan kelas rendah.
Bilamana hasil-hasil pengujian 7 hari memberikan kekuatan di bawah yang
ditentukan Kontraktor tidak boleh mengecor setiap beton berikutnya, sampai
masalah hasil-hasil kekuatan di bawah ketentuan tersebut diketahui dan
Kontraktor telah mengambil langkah-langkah demikian yang akan meyakinkan
bahwa produksi beton memenuhi persyaratan spesifikasi sehingga memuaskan
Direksi Teknik.
Beton yang tidak memenuhi kekuatan tekan 28 hari yang ditetapkan pada tabel
3.1.6 dan 3.1.7 akan dianggap tidak memuaskan dan pekerjaan-pekerjaan
tersebut harus di perbaiki seperti yang ditetapkan pada Bab 3.1.1 (8 )`
Direksi Teknik akan memperhitungkan kemungkinan cacat-cacat karena
kesalahan pengambilan contoh bahan, perbedaan-perbedaan dalam statistik
persiapan contoh uji yang buruk, dan dapat meminta pengujian-pengujian lebih
lanjut untuk dilaksanakan sebelum mengambil putusan akhir.

e. Penyesuaian Campuran
i. Penyesuaian Kemudahan dikerjakan
1. Bilamana tidak memungkinkan mendapatkan beton campuran yang dikehendaki
dan kemudahan dikerjakan dengan perbandingan –perbandingan yang ditetapkan
menurut aslinya, Direksi Teknik akan memerintahkan perubahan-perubahan
dalam berat atau volume agregat sebagaimana yang diperlukan asalkan
kandungan semen yang ditunjukkan menurut calon aslinya tidak diganti atau
perbandingan air semen yang ditetapkan dengan pengujian kekuatan tekan untuk
kekuatan yang memadai tidak dilampaui.
2. Mengaduk kembali beton yang telah dicampur dengan menambah air atau dengan
cara lain tidak diperbolehkan. Campuran tambahan untuk meningkatkan
kemudahan dikerjakan, dapat diizinkan tergantung kepada persetujuan Direksi
Teknik seperti dinyatakan dibawah.

ii. Penyesuaian kekuatan

26
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

1. Bilamana beton tidak memenuhi kekuatan yang telah ditentukan atau telah
disetujui, kadar semen harus ditambah seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik
2. Tidak ada perubahan semen atau sifat bahan-bahan akan dibuat tanpa perintah
tertulis Direk Teknik serta tidak ada bahan-bahan baru yang akan digunakan
sampai Direksi Teknik telah menyetujui bahan-bahan tersebut secara tertulis dan
telah diusulkan perbandingan-perbandingan baru berdasarkan pengujian
campuran percobaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor.

iii.Bahan Campuran Tambahan (additive)


1. Jika dimintakan demikian untuk kontrak khusus atau menurut perintah Direksi
Teknik secara tertulis, bahan campuran tambahan dapat digunakan untuk
meningkatkan mutu beton, pengikatan dan waktu mengeras. Jenis serta Volume
bahan campuran tambahan tersebut harus disetujui oleh Direksi Teknik dan akan
digunakan secara ketat sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.
2. Kemanfaatan bahan campuran tambahan tersebut harus diuji dalam campuran
percobaan sebelum pemakaian penuh dalam pekerjaan di lapangan.

3.4. PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Pencampuran Beton di lapangan
i. Mencampur dengan pencampur ( mixer) beton
Beton akan dicampur di lapangan dengan sebuah pencampur yang dijalankan
dengan mesin serta jenis yang disetujui mengenai syarat dan ukuran-ukuran
menjamin suatu campuran yang merata/ homogen.

ii. Untuk semua pekerjaan besar dan jika diminta demikian oleh Direksi Teknik,
pencampur tersebut harus dilengkapi dengan sarana penyimpanan air dan satu
sarana pengukuran untuk mengndalikan jumlah air dalam setiap takaran.

iii. Waktu pencampuran tidak boleh kurang dari 1,5 menit untuk mesin-mesin sampai
kapasitas 0,4 m3. diatas ukuran ini jangka waktu pencampuran minimum harus
ditambah 15 detik untuk setiap penambahan 0,112 m3 campuran beton
iv. Pencampur (mixer) tersebut pertama-tama harus dimuati diisi dengan agregat
yang sudah ditakar beserta semen dan dicampur kering untuk waktu yang pendek
sebelum ditambah air.

v. Sebelum mencampurkan satu takaran beton baru, mesin pengaduk harus


dikosongkan sama sekali dari takaran sebelumnya.

b. Pencampuran dengan tangan


Untuk pekerjaan-pekerjaan kecil, dan yang tidak dimungkinkan menggunakan
sebuah pencampur mesin (mixer) Direksi Teknik dapat menyetujui pecampuran
beton secara manual sesuai dengan prosedur berikut ini :

1. Pencampuran dengan tenaga harus dilakukan diatas satu permukaan (alas) yang
keras bersih dan kedap air.

2. Urutan pencampuran haruslah :


 Ukurlah volume agregat kasar dan agregat halus yang diperlukan dengan
alat takaran kotak dan tempatkan agregat halus diatas agregat kasar
 Tempatkan kantong semen diatas agregat, buka dan tuangkan semen
tersebut
 Aduklah bahan-bahan kering tersebut berkali-kali, sehinggga bahan-bahan
tercampur menyeluruh.

27
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

 Tambahkan air, lebih baik dengan sebuah kaleng yang dilengkapi dengan
ujung semprotan, campurkan terus dan aduklah dengan sekop sampai beton
tersebut mempunyai warna yang seragam dengan kekentalan yang merata.
c. Penyiapan Lapangan
i. Lapangan pekerjaan untuk penempatan beton harus disiapkan dan semua
penanganan yang diperlukan diselesaikan hingga disetujui Direksi Teknik. Bahan
–bahan harus telah diuji dan ditempatkan yang baik, serta peralatan dalam
keadaan bersih siap untuk digunakan .
ii. Semua penunjangan, pondasi – pondasi dan galian –galian harus diperiksa dan
disetujui oleh Direksi Teknik serta dirawat dalam keadaan kering sebelum beton
dicor.
iii. Semua acuan, penulangan dan saran-saran pelengkap lainnya harus ditempatkan
secara benar dan secara aman dan didukung untuk mencegah penggeseran.
d. Acuan / Cetakan
Acuan /cetakan harus dari bahan yang disetujui dan siap pakai serta cocok untuk
jenis dan letak pekerjaan beton yang harus dilaksanakan serta harus memenuhi
persyaratan berikut:
i. Acuan/ cetakan fabrikasi dapat dari kayu atau baja dengan sambungan yang
kedap pengecoran, pemadatan dan perawatan mengeras beton. Permukaan
sebelah dalam dari acuan / cetakan harus bersih dari setiap kotoran lepas atau
bahan-bahan lain sebelum penggunaan, dan harus disiram air sampai jenuh atau
diolesi dengan minyak mineral anti karat sebelum digunakan.
ii. Kayu dengan permukaan kasar (tidak diserut) dapat digunakan untuk permukaan
bangunan yang tidak kelihatan (expose) tetapi kayu diserut dengan tebal yang
rata harus digunakan untuk permukaan yang kelihatan
iii. Ujung –ujung tajam sisi dalam acuan harus dibuat tumpul kecuali diperintahkan
lain oleh Direksi Teknik, menggunakan ganjalan segitiga dengan lebar paling
sedikit 20 mm dipasang di sudut penampang.
iv. Penguatan acuan cetakan terdiri dari baut-baut, klerap atau sarana lain yang
digunakan menurut keperluan untuk mencegah merenggangnya acuan
pengecoran beton, dan acuan tersebut harus dibuat sedemikian hingga di bongkar
tanpa merusak permukaan beton jadi ( selesai )
v. untuk pengecoran beton pada penunjang dan pondasi acuan tanah dapat
digunakan yang tegantung pada persetujuan Direksi Teknik & Beton akan
didukung oleh galian yang dibentuk dengan baik yang sisi dan dasarnya dirapikan
dengan tangan sampai ukuran yang diperlukan.
vi. Acuan untuk beton yang dicor dibawah air harus kedap air dan di jamin
kekakuannya untuk mencegah suatu penggeseran.
Catatan : Untuk fabrikasi dan perencanaan acuan (dan perancah bagi jembatan-
jembatan mengacu kepada “ Petunjuk Perencanaan Jembatan “
e. Mengangkut dan menempatkan Beton
i. Pengangkutan beton campuran dari tempat penyampuran hingga tempat
pengecoran dilaksanakan secara halus dan secara efisien untuk mencegah
segregasi dan kehilangan bahan-bahan (air, semen, atau agregat)
ii. Pengangkutan campuran beton dan penempatan dengan peluncur yang disetujui
Direksi Teknik mengenai waktu pengangkutan, panjang dan kemiringan peluncur
serta cara pelaksanaan.
iii. Penuangan Beton tidak boleh dimulai sampai acuan, penulangan dan persiapan
lainnya telah diselesaikan sesuai dengan persyaratan spesifikasi dan telah
diperiksa serta disetujui oleh Direksi Teknik, untuk keperluan ini Kontraktor harus
memberitahu Direksi teknik paling lambat 24 jam sebelumnya.
iv. Beton harus dicampur dan dicor dalam posisi final didalam jangka waktu 60 menit
atau dalam waktu yang lebih pendek sebagaimana diminta Direksi Teknik
berdasarkan jenis semen yang digunakan.

28
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

v. Beton harus dituangkan dalam satu cara hingga tidak terjadi segregasi agregat,
dan tidak ada beton yang harus dijatuhkan secara bebas dari satu ketinggian lebih
besar dari 1,50 meter
vi. Pengecoran beton harus dilaksanakn sebagai satu pekerjaan yang menerus tanpa
penghentian sampai akhir yang dipersiapkan sebelumnya.
vii. Beton yang dituangkan untuk konstruksi dengan penulangan yang rapat dan untuk
dinding-dinding beton yang sempit harus ditempatkan dalam lapisan Horisontal
dengan tebal tidak lebih dari 15 cm.
f. Pengecoran Beton dalam Air
Pengecoran beton dalam air hanya akan diizinkan jika ditemukan atau diminta
demikian untuk keperluan perencanaan cara yang harus disetujui secara tertulis oleh
Direksi Teknik dan persyaratan berikut harus diterapkan :
i. Dalam semua hal Beton tersebut harus dibatasi dan tidak diizinkan bercampur
dengan air sampai selesai pengecoran dan cara yang harus dipilih dari :
 Pengecoran beton dengan pemompaan
 Pengecoran beton dengan alat tremic
 Pengecoran beton dengan alat bucket (ember ) yang menuang dibawah.
ii. Peralatan yang digunakan harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Teknik
sebelum digunakan dan bilamana diminta demikian, Kontraktor harus
melaksanakan satu uji coba menunjukkan (memperlihatkan) keefektifan peralatan
tersebut.
iii. Selama pengecoran harus diberikan perhatian yang menjamin bahwa beton
tersebut tidak tercampuri dengan air karena kesalahan sambungan-sambungan
atau kerusakan alat. Setiap kegagalan akan menjadi tanggung jawab Kontraktor,
yang akan mengambil tindakan pencegahan dan diminta untuk membongkar dan
mengganti beton yang rusak tersebut sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
Teknik.
g. Sambungan kontruksi
Lokasi sambungan –sambungan kontruksi bagi setiap struktur harus ditentukan
sebelumnya, dan ditunjukkan pada gambar rencana, serta harus disetujui oleh
Direksi Teknik sebelum mulai pelaksanaan persyaratan umum berikut ini harus
diterapkan :

1. Sambungan Kontruksi tidak boleh ditempatkan pada penyambungan pada bagian


– bagian structural kecuali ditentukan lain sebelumnya
2. Semua sambungan konstruksi harus tegak lurus kepada garis tegangan utama
dan ditempatkan pada titik-titik dengan geseran minimum.
3. Apabila sambungan tegak diperlukan, batang –batang tulangan harus ditempatkan
memotong sambungan-sambungan untuk membentuk kontruksi yang monolit.
4. Sambungan lidah paling sedikit 4 cm dalamnya. Disediakan untuk sambungan
kontruksi dalam dinding plat lantai dan antara kaki-kaki dan dinding-dinding
5. Sambungan kontruksi harus dibuat menembus dinding sayap
6. Dalam hal penundaan pekerasan yang tidak terencana dikarenakan hujan atau
kemacetan pemasokan beton, Kontarktor harus menyediakan tambahan tenaga
dan bahan –bahan yang diperlukan untuk membuat sambungan kontruksi
tambahan menurut Perintah direksi Teknik.
h. Pemadatan Beton
i. Beton harus dipadatkan dengan mesin penggetar didalam yang disetujui, apabila
diperlukan dilengkapi dengan pemampatan adukan beton
ii. Pemadatan manual hanya diizinkan jika disetujui dan akan terdiri dari pemadatan
tumbuk (cerucuk) didalam campuran beton dengan tongkat pemadat bersama-
bersama dengan permukaan yang menerus sisi luar cetakan.

29
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

iii. Pemadatan dengan penggetar dan pemadat tumbuk (cerucuk) harus dibatasi
sampai waktu yang diperlukan untuk menghasilkan pemadatan yang memasukkan
tanpa menyebabkan segregasi bahan-bahan.
iv. Penggetar didalam harus dilaksanakan dengan memasukkan batang penggetar
kedalam beton cor yang masih segar bebas penulangan. Alat penggetar harus
dimasukkan ke dalam campuran beton sejajar dengan sumbu memanjang & dan
digetar selama 30 detik pada setiap lokasi berjarak masing-masing 45 cm (lihat
PBI 71).
v. Jumlah penggetar yang diperlukan harus ditentukan dengan volume beton yang
dicor setiap jam, dengan persyaratan minimum dua penggetar untuk beton empat
meter kubik.
i. Penyelesaian dan Perawatan Beton
i. Pembongkaran Cetakan
1. Tidak ada acuan yang boleh di bongkar sebelum beton telah cukup kaku dan
mengeras dan telah meraih kekuatan yang cukup untuk berdiri ( mendukung )
sendiri. Harus diperoleh izin dari Direksi Teknik sebelum pembongkaran
berlangsung, namun hal ini tidak boleh melepaskan tanggung jawab Kontraktor
terhadap keselamatan pekerjaan.
2. Jangka waktu minimum yang memperbolehkan antara pengecoran dan
pembongkaran acuan diberikan pada Tabel 3.1.8.
Tabel 3.1.8 Waktu Untuk Membongkar Acuan

Lokasi Dalam Struktur Waktu Minimum Persyaratan Kekuatan

Pinggir dinding, kolom, balok, 24 hari Acuan yang didukung oleh


kereb penyokong atau perancah
lain, 12 – 14 hari tidak
Dasar lantai (Slab) Boleh dibongkar sampai
12 – 14 hari beton tersebut telah meraih
paling sedikit 60% kekuatan
Dukungan dibawah gelegar 14 hari rencana
bawah, balok,rangka atau
lengkungan
3. Untuk memudahkan penyelesaian acuan cetakan yang digunakan pada pekerjaan
hias, tangga, parapet dan lain-lain dapat di bongkar setelah 12 jam
ii. Permukaan jadi (selesai)
1. Kecuali diperkenankan lain permukaan beton harus diselesaikan segera setelah
pembongkaran cetakan. Setelah sarana penunjang dari kayu atau dari logam dan
lidah-lidah tonjolan dari adukan harus dibongkar
2. Permukaan yang tidak sempurna harus dibuat bagus hingga disetujui Direksi
Teknik. Apabila ada rongga –rongga besar nampak keluar, beton harus
disambungkan kembali sampai bahan yang keras, dibasahi dengan air dan dilapisi
dengan lapisan adonan semen tipis. Adukan beton terdiri dari satu bagian semen
dan dua bagian pasir harus dilapiskan kemudian sampai bentuk permukaan yang
diperlukan.
iii. Perawatan Beton
1. Dimulai segera setelah pengecoran beton harus dilindungi terhadap hujan lebat,
panas matahari, atau setiap kerusakan fisik yang dapat menggeser beton tesebut.

30
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

2. Untuk menjamin pengerasan dan hidrasi, beton harus dirawat dengan menutup
dengan pasir basah, anyaman atau selimut rawatan yang harus direndam dengan
air untuk jangka waktu paling sedikit 3 hari dan kemudian dirawat dalam keadaan
lembab untuk 4 hari berikutnya.
3. Cetakan yang terpasang harus juga dijaga tetap basah
iv. Pemeriksaan Akhir Pekerjaan Beton
Pada umumnya, pekerjaan beton tersebut dapat diterima setelah berumur 28 hari,
pada gambar rancangan telah dipenuhi selengkapnya. Penyimpangan terhadap
gambar rancangan, spesifikasi –spesifikasi dan atau petunjuk-petunjuk Direksi
Teknik yang dapat menyebabkan kesalahan atau kerusakan kepada pekerjaan –
pekerjaan yang dimaksud dan memerlukan beton tersebut harus dibongkar dan
harus diperbaruhi merupakan tanggung jawab kontraktor dan biaya untuk perbaikan
atau pembaharuan harus sepenuhnya ditanggung oleh kontraktor.

3.5. PENGENDALIAN MUTU


a. Pengujian-pengujian Laboratorium
Pengujian-pengujian laboratorium berikut ini harus merupakan rujukan dan
pengujian-pengujian dilaksanakan seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik untuk
memenuhi persyaratan-persyaratan spesifikasi ini.

Tabel 3.1.9 Pengujian Laboratorium Untuk Beton

31
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

Referensi Test
Test Tipe
AASTHO Bina Marga
Analisa saringan Untuk memenuhi persyaratan
agregat halus dan gradasi menentukan ukuran dan
T 27 PB 0201 -76
kasar distribusi partikel agregat kasar dan
agregat halus
Kekeruhan Menentukan kekeruhan organic
organic dalam dengan menggunakan larutan
pasir untuk beton T 21 PB 0207- 76 Sodium Hydroxida dan mengacu
kepada penyelesaian (solusi) warna
standart
Jumlah bahan- Menentukan total volume bahan-
bahan yang lebih bahan yang lebih halus dari 0,075
halus dari T 11 PB 0208 – 76 mm Catatan : Mungkin diperlukan
saringan 0,075 penerapan prosedur bash dan
dalam agregat prosedur kering di bawah T 27
Mutu air yang Penetuan keasaman dan alkalinitas,
harus digunakan total zat pada dan inorganic
dalambeton Menetukan dengan % gumpalan
T 26 PB 0301 – 76
gumpalan lempung dan partikel-partikel
T 112 -
lempung dan pecahan dasar agregat halus
partikel pecahan (setelah pengujian T11)
dalam agregat
Kekerasan
agregat oleh
Menentukan kekerasan agregat
penggunaan T 104 -
terhadap kerusuhan cuaca
sodium Sulfat dan
Magnesium Sulfat
Ketahan terhadap
abrasi agregat
kasr ukuran kecil Tes abrsai untuk agregat kasr <
dengan T 96 PB 0206 – 76 37,5 mm
menggunakan
mesin Los
Angeles
Pengujian kekuatan tekan contoh
Kekuatan tekan bahan beton pada 7 hari dan 28
contoh uji beton T 22 - hari memenuhi persyaratan
Silinder spesifikasi 9 tabel referensi 6.4.3 (3)
dan 6.4.3. (4)

b. Pengendalian Lapangan
Pengujian –pengujian pengendalian lapangan berikut ini harus dilaksanakn untuk
memenuhi persyaratan spesifikasi. Memotong suatu contoh bahan inti beton dan
pemulihannya harus dikerjakan oleh Kontraktor memenuhi perintah dan berdasarkan
persetujuan oleh Direksi Teknik

Tabel 3.1.10 Persyaratan Pengendalian Lapangan

32
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

Test Pengendalian Prosedur


a. Mengecor dan merawat beton Pemeriksaan setiap hari untuk persiapan pekerjaan galian,
cetakan, penulangan, dan untuk pemadatan penyelesaian,
serta perawatan

b. Pembongkaran cetakan Pemeriksaan setiap hari catatan-catatan dan jadwal kerja


Kontraktor, pemriksaan dan persetujuan untuk
pembongkaran

Test-test pengendalian yang sederhana harus dilakukan jika


c. Test untuk pengembangan diminta oleh Direksi Teknik untuk menentukan kandungan
agregat halus air dalam agregat sebelum pencampuran

Test penurunan (slump) untuk setiap takaran besar hasil,


beton, dan seperd serta jika diminta oleh Direksi Teknik
d. Test slum untuk kekentalan dan
kemudian dikerjakan, campuran
Beton basah Satu test kekuatan tekan (dengan tiga contoh bahan uji)
AASTHO – T119 yang harus dilakukan untuk setiap, 60 m3 beton campuran
PC 0101 - 7 yang di cor. Sebagai tambahan paling sedikit satu test untuk
setiap bagian struktur yang terpisah. Dimana mutu beton
e. Test kekuatan beton menjadi perselisihan, contoh bahan uji inti harus, dipotong
AASTHO – T22 dan di uji seprti di perintahkan oleh Direksi Teknik

Test untuk dilakukan seperd dan jilm diperintahkan oleh


Direksi Teknik, untuk memriksa mutu, agregat halus : atau
pasir yang digunakan di lapangan.

f. Test agregat halus halus


gumpalan lempung dan pertikel-
partikel percobaan
AASTHO- T 112

3.6. CARA PENGUKUR PEKERJAAN


a. Volume beton yang harus diukur untuk pembayaran haruslah jumlah dalam meter
kubik beton yang digunakan dan diterima didalam pekerjaan yang sesuai dengan
ukuran – ukuran yang ditunjukkan pada gambar rencana beserta kelas-kelas beton
atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik. Tidak ada pengurangan volume beton
yang diambil beserta pipa atau barang lain yang ditanam seperti penulangan
penghentian air (water stop), lubang-lubang drainase dan pipa-pipa berdiameter 20
cm atau kurang.
b. Beton yang haru dicor dan diterima untuk pengukuran dan pembayaran, seperti :
c. Beton bertulang struktural kelas K-175 : K-225 : K-275 : K-350 dan K-400 ( kelas
yang sebenarnya harus dicantumkan dalam daftar penawaran)
d. Beton tidak bertulang kelas K-125 dan B0
e. Tidak ada tambahan kelonggaran atau pengukuran akan dibuat untuk galian atau
pekerjaan persiapan lainnya bagi acuan cetakan perancah untuk balok-balok dan
slab (lantai ) dengan panjang 5 meter atau kurang ( tidak termasuk kontruksi
jembatan ) pemompaan, penyelesaian perawatan, penyediaan lubang lepas dan
kembali terhadap struktur beton yang baru saja selesai. Semua pekerjaan-pekerjaan
yang berhubungan dengan penyelesaian untuk penawaran untuk pekerjaan beton.
f. Akan disediakan secara terpisah untuk pengukuran dan pembayaran lain bagi
pekerjaan cetakan yang digunakan dalam pelaksanaan jembatan beton yang sesuai

33
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

dengan item, pembayaran bersangkutan dan dimasukkan untuk pembayaran


bersangkutan dan dimasukkan dalam “spesifikasi umum jembatan Kabupaten”
g. Volume baja tulangan, bahan filter porous dan item pembayaran lain yang digunakan
dalam pekerjaan tersebut tidak boleh diukur untuk pembayaran dibawah bab ini
tetapi akan diukur dan dimasukkan untuk pembayaran terpisah yang disediakan
ditempat lain dalam spesifikasi ini
h. Apabila perbaikan-perbaikan pekerjaan beton yang tidak memuaskan telah
diperintahkan sesuai dengan sub bab 3.1.1 (8) spesifikasi ini tidak ada pembayaran
tambahan yang dibuat
i. Untuk pekerjaan extra ( tambahan ) atau volume yang diperlukan bagi perbaikan–
perbaikan tersebut.

3.7. BAJA TULANGAN UNTUK BETON


a. Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari pengadaan, pemotongan, pembengkokan dan pemasangan
batang baja tulangan dan pengelasan anyaman batang baja untuk penulangan beton
sesuai dengan spesifikasi dan gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi Teknik

b. Toleransi
i. Fabrikasi
Pembengkokan batang baja dan fabrikasi harus dilaksanakan betul-betul sesuai
dengan persyaratan PBI 1971 ( NI – 2)
ii. Kelonggaran penempatan
1. Jarak antara penulangan yang sejajar tidak boleh kurang dari diameter batang
atau ukuran maksimum, agregat kasar ditambah 1 cm dengan minimum 3,0 cm
dipilih mana yang lebih besar.
2. Apabila penulangan dalam balok terdiri dari lebih satu lapis batang, penulangan
lapis atas diletakkan tepat di atas lapis bawah penulangan dengan ruang bebas /
jarak vertical minimum 2,5 cm
iii. Selimut beton (terhadap tulangan)
1.Batang tulangan baja harus diletakkan sedemikan sehingga, selimut beton minimum
menutupi pinggir luar penulangan, diberikan pada Tabel 3.2.1 untuk bebrapa
macam kondisi yang didapat :

Tabel 3.2.1 Selimut Beton Sampai Penulangan

Ukuran batang tulangan Permukaan beton Permukaan beton Permukaan beton


yang harus ditutup yang dapat dilihat tidak terbuka terbuka dibawah air
permukaan air
Batang dia 16 mm dan 3,5 cm 4,0 cm 5,0 cm
lebih kecil batang diatas 4,5 cm 5,0 cm 6,0 cm
dia 16
Ukuran toleransi penutup tulangan harus 5 mm

2. Untuk beton bertulang di bawah muka air yang tidak dapat dijangkau (dilihat)
atau beton yang akan digunakan untuk persyaratan kotoran atau cairan yang
membuat karat, penutup minimum harus ditambahkan menjadi 7,5 cm

c. Penyerahan-penyerahan
i. Paling sedikit 14 hari sebelum dimulainya pekerjaan, kontraktor harus
menyerahkan kepada Direksi Teknik untuk disetujui, rincian diagram
pembengkokan dan daftar batang untuk penulangan yang diisyaratkan. Rincian ini
harus sesuai dengan gambar pelaksanaan yang disediakan untuk kontrak atau
seperti petunjuk Direksi Teknik

34
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

ii. Kontraktor juga menyediakan daftar sertifikat pabrik pembuat yang memberikan
mutu barang –barang tulangan dan berat satuan dalam kilogram tiap ukuran dan
mutu batang atau dengan baja yang dilas diigunakan dalam pekerjaan.

d. Penyimpanan dan penanganan


i. Kontraktor harus mengirim baja penulangan ke lapangan pekerjaan diikat dan
masing-masing ditandai yang sesuai dengan peruntukannya, menunjukkan ukuran
batang panjang, ukuran dan informasi lainnya yang diperlukan untuk identifikasi
yang baik
ii. Kontraktor harus menangani dan menyimpan semua batang tulangan dengan cara
yang baik untuk mencegah distorsi (tebengkokkan), karat, atau kerusakan yang
lain.

e. Perbaikan kualitas baja atau penanganan yang tidak memuaskan


i. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memastikan ketepatan daftar
batang dan diagram pembengkokan dan untuk meyakinkan bahwa daftar urutan
dipakai secara benar. Baja tulangan yang disediakan yang tidak sesuai dengan
persyaratan sebenarnya atau spesifikasi, harus ditolak dan diganti atas biaya
kontraktor.
ii. Baja tulangan dengan setiap kerusakan berikut harus tidak diizinkan didalam
pekerjaan.
a. Panjang batang, ketebalan dan bengkok yang melebihi toleransi fabrikasi yang
diuraikan dalam PBI 1971 (NI–2)
b. Baja tulangan tidak sesuai dengan diagram pembengkokan atau daftar barang
kecuali dimodifikasi atas permintaan Direksi Teknik
c. Baja tulangan karatan atau rusak dan ditolak Direks Teknik
iii. Kontraktor harus menyediakan fasilitas di lapangan bersama dengan pengadaan
batang –batang lurus untuk pembuatan dan penggandaan baja tulangan yang
ditolak oleh Direksi Teknik atau sebaliknya ditemukan tidak baik untuk digunakan.
Di dalam kesalahan fabrikasi batang harus tidak dibengkokkan kembali atau
diluruskan kembali tanpa persetujuan Direksi Teknik atau dilakukan dengan lain
cara yang merusak atau melemahkan baja. Pembengkokan ulang barang harus
dilakukan dengan cara dingin dan tidak boleh digunakan batang yang sudah
dibengkokkan lebih dari dua kali tempat yang sama

f. Bahan-bahan
i. Batang baja penulangan
1. Batang baja penulangan adalah polos atau batang ulir sesuai dengan
persyaratan PBI 1971 (NI-2 ). Kecuali dinyatakn lain mutu baja yang digunakan
untuk beton bertulang harus mutu U24 dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2
2. Catatan : untuk baja yang lebih tinggi akan digunakan hanya apabila
dinyatakan secara khusus dalam Daftar Penawaran
3. Baja penulangan harus didapat dari pabrik pembuat yang disetujui dan harus
disertai dengan sertifikat pengujian yang memastikan kecocokan mutu. Jika
mutu baja diragukan, Direksi Teknik dapat meminta baja tersebut untuk diuji.
4. Baja penulangan harus disediakan bersih dan bebas dari debu, Lumpur,
minyak, gemuk, atau karat

ii. Penulangan anyaman baja


Anyaman baja untuk penggunaan sebagai penulangan beton harus kawat baja
dilas pabrik sesuai dengan AASTHO M 55 dan harus diadakan dalam lembar rata
atau gulungan seperti yang disyaratkan oleh Direksi Teknik.
iii. Penopang (ganial ) yang digunakan untuk menahan penulangan di tempatnya
harus terbuat dari batang kawat ringan atau dengan menggunakan blok beton

35
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

pencetak ( 3x 3 cm ) dibuat dari ukuran semen ( 1:2 ). Tidak ada jenis lain
penopang akan diizinkan kecuali seizing Direksi Teknik
iv. Kawat pengikat penulangan
Kawat ikat yang digunakan untuk pengikatan dan pengamana batang tulangan
baja harus kawat baja sesuai dengan PBI 1971 ( NI-2 ) dan disetujui Direksi
Teknik.

g. Pelaksanann Pekerjaan
i. Fabrikasi baja tulangan
Batang baja tulangan harus dipotong menurut panjang yang diperlukan
dibengkokkan secara hati-hati menurut bentuk dan ukuran yang diminta, batang
tulangan mutu tinggi tidak boleh dibengkokkan 2 kali. Pemanasan batang tulangan
harus dilarang, kecuali apabila disetujui ole Direksi Teknik, dimana harus sampai
pada pemanasan minimum atau dilaksanakan dengan kemungkinan yang paling
rendah. Apabila jari-jari pembengkokkan untuk batang tulangan tidak ditunjukkan
didalam gambar rencana, ia harus paling sedikit 5 kali diameter batang yang
bersangkutan ( untuk U 24 ) atau 6,5 kali diameter batang yang bersangkutan
( untuk mutu yang lebih tinggi ). Kait begel harus dibengkokkan sesuai dengan
PBI 1971(NI-2)

ii. Penempatan dan pengikatan


a. penulangan harus segera dibersihkan sebelum penggunaan, untuk menjamin
kondisi pengikatan yang baik
b. Penulangan harus ditempatkan dengan tepat sesuai dengan ganbar dan
petunjuk Direksi Teknik dan didalam batas toleransi yang diuraikan pada bab
3.3.1.b. dalam keadaan apapun, penulangan dilarang terletak langsung diatas
acuan / cetakan
c. batang baja penulangan harus diikat bersama dengan kokoh untuk menghindari
perpindahan tempat selama penuangan dan penempatan beton. Pengelasan
batang bersilang atau begel kepada baja tegangan utama tidak diizinkan.
d. penyambungan batang baja penulangan harus disesuaikan dengan PBI dan
diraikan lebih lanjut di bawah ini:
1. Semua baja tulangan harus dipasang menurut panjang sepenuhnya seperti
dinyatakan dalam gambar penyambungan batang baja. Kecuali apabila
ditunjukkan lain pada gambar, tidak akan diizinkan tanpa persetujuan Direksi
Teknik.
2. Apabila sambungan betindih (lapped slice ) disetujui panjang tindihan harus 40
kali diameter dan batang – batang harus dilengkapi dengan kait.
3. Pengelasan batang baja tulangan tidak diizinkan kecuali terinci pada gambar
atau diizinkan secara tertulis oleh Direksi Teknik

iii. Kawat ikat harus kokoh dengan akhir puntiran menghadap kedalam beton

iv. Tulangan anyaman baja harus ditempatkan dalam arah memanjang, sepanjang
yang dapat dilaksanakan, dengan penyambungan panjang bertindih selebar satu
anyaman penuh. Anyaman harus dipotong untuk memasang siku-siku dan
bukaan-bukaan dan harus diberikan pada sambungan – sambungan antara slab
(lantai)

h. Cara pengukuran pekerjaan


i. Jumlah baja tulangan yang harus diukur untuk pembayaran akan ditentukan
sebagai jumlah kilogram selesai dipasang dan diterima oleh Direksi Teknik.
Jumlah kilogram batang baja penulangan yang dipasang akan dihitung dengan
total panjang yang sebenarnya dalam meter batang terpasang dikalikan berat
satuan yang disetujui dalam kilogram tiap meter panjang batang. jumlah kilogram

36
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

anyaman baja yang dilas terpasang harus dihitung dengan total panjang yang
sebenarnya dalam meter persegi dikalikan dengan satuan berat yang disetujui
dalam kilogaram tiap meter persegi anyaman baja. Berat satuan yang disetujui
oleh Direksi Teknik harus didasarkan kepada berat normal yang disediakan oleh
pabrik pembuat baja.

ii. Kawat ikat jepit, pemisah dan penopang lain yang digunakan untuk penempatan
dan pemasangan baja penulangan ditempat tidak boleh dimasukkan dalam berat
yang harus dibayar.

iii. Penulangan yang digunakan untuk pembuatan gorong-gorong pipa atau pada
suatu konstruksi lainnya, untuk mana dibuatkan penyediaan yang terpisah bagi
pembayaran, tidak boleh diukur untuk pembayaran di dalam bab ini .

3.8. SIAR (ADONAN ) SEMEN


a. Umum
i. Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari produksi dan pemasangan siar (adonan) semen untuk
digunakan dalam pasangan batu pekerjaan-pekerjaan drainase, pekerjaan beton
dan struktur lainnya yang diperlukan dalam spesifikasi ini

ii. Syarat –syarat pemakaian


Adonan semen harus digunakan sesuai dengan toleransi batasan cuaca dan
penjadwalan pekerjaan yang tepat terhadap bagian-bagian yang pokok dari
spesifikasi ini.

iii. Contoh Bahan


1. Dua contoh agregat yang digunakan dalam adonan semen harus diserahkan
kepada Direksi Teknik untuk mendapatkan persetujuan selama paling lambat
14 hari sebelum pekerjaan dimulai bersama – sama dengan rincian sumber
hasil data uji yang sesuai dengan persyaratan untuk gradasi dan syarat –
syarat mutu yang diberikan dalam Spesifikasi ini atau seperti yang ditunjukkan
lebih lanjut oleh Direksi Teknik.

2. Tidak ada perubahan dalam sumber pengadaan atau kualitas agregat dibuat
tanpa persetujuan Direksi Teknik, dan setiap perubahan demikian harus
disertai dengan penyerahan contoh – contoh bahan dan laporan pengujian
untuk pemeriksaan dan persetujuan lebih lanjut seperti di atas.
b. Bahan – bahan dan campuran
i. Bahan – bahan
1. Semen
Semen yang digunakan untuk adonan campuran semen persyaratan AASHTO
M85 Type I. Semen Portland biasa dinyatakan lain dalam daftar penawaran
atau diperintahkan di lapangan oleh Direksi teknik.

2. Agregat halus untuk adonan


Agregat halus terdiri dari pasir alam bersih (kalau perlu dicuci sebelum
digunakan), bagian halus dari batu atau kerikil pecah dan harus mematuhi
batas – batas gradasi pada tabel 3.3.1. berikut

Tabel 3.3.1. Persyaratan Gradasi Agregat Halus.

37
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

Persentase Lolos Atas Berat Ukuran


Catatan
Ukuran saringan Maksimum Nominal
9,5 mm 1,75 mm
9,50 100 – Gradasi yang lebih
4,75 95 – 100 100 kasar akan digunakan
2,36 – 95 – 100 untuk adonan pengisi
1,18 45 – 80 – rongga yang besar dan
0,30 10 – 30 – untuk sambungan lebih
0,15 2 – 10 Maksimum 25 tebal dari 13 mm
0,075 – Maksimum 10

ii. Syarat – syarat kualitas untuk agregat halus diberikan pada tabel 7.3.2.
Direksi akan menerapkan syarat – syarat ini sampai seluas yang diperlukan
untuk jenis khusus dan lokasi pekerjaan.

Tabel 3.3.2. Syarat – Syarat Kualitas Agregat Halus

Uraian Test AASHTO Batas Test


Kekeruhan organis dalam pasir (Test Melewati harga standar warna
T 21
Sodium Hidrixide ) ( kuning gading )
Kekerasan agregat (Test Sidium Kehilangan tidak lebih dari 10%
T104
Sulphate) atas berat
Persen gumpalan lempung dan partikel
T112 Maksimum 1% atas berat
serpih

c. Kapur Hidrasi
i. Kapur hidrasi harus diperoleh dari sumber pengadaan yang disetujui dan
mematuhi persyaratan standar konstruksi PBI N. 1-7 ( syarat –syarat untuk kapur
bahan bangunan ).
ii. Bila diminta demikian oleh direksi teknik, sebuah tes kekuatan kapur hidrasi
dengan pasir (1 : 3) akan memberikan kekuatan hancur 15 kg/cm2 sesudah 7 hari.

d. Air yang digunakan untuk pencampuran adonan semen harus bersih dan bebas dari
benda – benda kotoran – kotoran lain yang membahayakan campuran.

e. Campuran
Adonan harus sebanding ( proporsional ) dan memenuhi persyaratan berikut :
i. Adonan semen yang digunakan untuk penyelesaian atau perbaikan cacat–cacat
dalam pekerjaan beton dan untuk penyambungan pipa–pipa beton, sebagaimana
diperlukan di bawah bagian yang relevan dari spesifikasi ini terdiri dari semen dan
agregat halus dicampur dalam perbandingan satu bagian semen terhadap dua
bagian agregat halus atas volume. Sejumlah air yang cukup harus ditambahkan
untuk memungkinkan penanganan campuran tersebut dengan satu rasio
maksimum air semen sekitar 0.65 dan adonan tersebut akan melebihi kekuatan
desak yang memenuhi persyaratan beton.
ii. Adonan yang digunakan untuk penanaman (pemasangan) dan menyambung
pasangan batu akan terdiri dari satu bagian semen terhadap tiga bagian agregat
halus, untuk mana kapur hidrasi dapat ditambahkan dalam satu jumlah yang sama
dengan 10% volume semen. Sejumlah air yang cukup harus ditambahkan untuk
membedakan campuran yang dapat ditangani dan bila diuji adonan tersebut akan
memiliki kekuatan desak tidak kurang dari 50 kg/cm2 pada 28 hari.

f. Pencampuran dan Pengecoran

38
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

g. Pencampuran
1. Agregat dan semen harus diukur dan dicampur kering dalam mixer
(pencampuran) beton atau dengan tangan diatas dasar yang cocok sampai
dihasilkan satu campuran yang warnanya merata. Kemudian ditambahkan air
yang cukup untuk satu campuran baik dan pencampuran berlanjut selama 5 – 10
menit sampai didapatkan kekentalan yang diminta.
2. Adonan harus diproduksi dalam volume yang cukup untuk pemakaian segera dan
tambahan dapat diberikan (dalam jangka waktu 30 menit dari waktu
pencampuran) bila diminta demikian untuk mempertahankan satu campuran yang
mudah ditangani. Akan tetapi adonan yang tidak digunakan di dalam 45 menit
sesudah pencampuran harus dibuang.
h. Penempatan (Pemasangan)
1. Permukaan yang menerima adonan harus dibersihkan dari setiap bahan lepas,
atau benda – benda lain yang harus dibuang dan kemudian dibasahi dengan air
sebelum adonan tersebut dipasang.
2. Bilamana digunakan sebagai permukaan jadi (selesai), adonan tersebut harus
dipasang pada permukaan yang basah dan bersih dalam ketebalan yang
menyediakan satu lapisan pelindung permukaan setebal 1.5 cm dan harus dikulir
sampai satu permukaaan yang halus dan rata.

i. Pengendalian mutu
1. Test Laboratorium
Tes laboratorium yang dapat diterima untuk agregat halus harus dilaksanakan
oleh kontraktor sesuai dengan petunjuk direksi teknik untuk menentukan gradasi
dan kondisi mutu sebagaimana ditentukan di bawah spesifikasi ini.
2. Pengendalian Lapangan
Direksi teknik dapat meminta kontraktor untuk melaksanakan suatu tes
pelaksanaan di lapangan yang dipandang untuk menjamin dipatuhinya spesifikasi
ini.

3.9. PASANGAN BATU


a. Umum
i. Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari pembuatan struktur (bangunan) menggunakan batu muka
pilihan yang disambungkan dalam adonan semen. Struktur demikian akan
direncanakan sebagai bangunan penyangga untuk menahan beban yang
datangnya dari luar serta akan maliputi tembok penahan tanah pasangan batu,
gorong – gorong persegi, kepala gorong – gorong dan dinding sayap.

ii. Toleransi ukuran


1. Wajah permukaan dari masing – masing batu muka tidak boleh berbeda
terhadap profil permukaan rata – rata lebih dari 3 mm.
2. Ukuran minimum batu adalah :
 Tebal minimum 15 cm
 Lebar minimum 1.5 x tebal (22.5 cm)
 Panjang minimum 1.5 x lebar (33.75 cm)
Ukuran batu maksimum akan ditentukan oleh direksi dengan
memperhitungkan jenis, struktur, lokasi batu dalam, struktur dan persyaratan
umum untuk stabilitas dan saling mengunci.

iii. Contoh bahan

39
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

1. Dua buah contoh yang menggambarkan masing – masing batu yang digunakan
untuk pasangan batu, harus diserahkan kepada direksi untuk mendapatkan
persetujuan paling lambat 14 hari sebelum pekerjaan dimulai.
2. Contoh bahan agregat halus yang digunakan untuk adonan semen, harus juga
diserahkan kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan sesuai dengan Bab
3.3 spesifikasi ini.

iv. Kondisi Lapangan Pekerjaan


1. Semua galian harus selalu bebas air dan kontraktor harus melengkapi semua
bahan-bahan yang diperlukan, peralatan dan tenaga untuk membuang atau
mengalirkan air, termasuk saluran – saluran sementara, pengaliran lintasan air,
penyediaan dinding cut off dan bendungan senetara (cofferdam).
2. Pompa cadangan harus disiapkan oleh kontraktor di tempat pekerjaan selama
pelaksanaan pekerjaan, sebagaimana diprintahkan direksi.

v. Penjadwalan pekerjaan.
1. Sebuah jadwal pekerjaan harus disediakan dan diikuti untuk menjamin bahwa
penggalian dan penyiapannya sudah telah dilaksanakan termasuk penyediaan
adonan segar berdasarkan tingkat sebenarnya pelaksanaan pasangan batu.
2. Penggalian terbuka akan dibatasi sejauh yang diperlukan untuk memberi
kondisi yang baik dan kering pada waktu pengunaan pasangan batu.
3. Parit–parit memotong jalan akan dilakukan pelaksanaannya setengah lebar
sedemikian sehingga jalan tersebut dapat tetap terbuka untuk lalu lintas setiap
waktu, sebuah jalan pengalihan (alternatif) disediakan.

vi. Perbaikan pekerjaan yang tidak memuaskan.


1. Pasangan batu yang tidak memenuhi toleransi ukuran yang diberikan pada
3.4.1 (2) harus diperbaiki sesuai dengan petunjuk direksi.
2. Kontraktor harus bertanggung jawab pada stabilitas yang normal dan
menyelesaikan struktur pasangan batu secara lengkap, serta harus mengganti
setiap bagian yang dalam menurut pendapat direksi menjadi bahaya atau
bergeser, karena penanganan yang jelek atau kelalaian pihak kontraktor. Akan
tetapi kontraktor tidak memikul tanggung jawab terhadap setiap kerusakan
akibat bencana alam seperti gempa bumi dan banjir bandang, asalkan
pekerjaan yang rusak tersebut sebelumnya telah diterima sepenuhnya oleh
direksi.

b. Bahan-bahan
i. Batu
1. Batu yang dipilih harus bersih, keras tanpa lapisan yang lemah atau retak, dan
harus memiliki satu daya tahan (awet).
2. Batu – batu tersebut harus berbentuk rata, bentuk baji ataupun oval dan harus
dapat dilapisi seperlunya untuk menjamin saling mengunci yang rapat bila
dipasang bersama – sama dan memberikan satu profil permukaan didalam
batas – batas ukuran yang ditetapkan pada Bab 3.4.1. (2).

ii. Adonan
Adonan yang digunakan untuk pasangan batu harus campuran perbandingan satu
bagian terhadap dua bagian agregat halus dengan kualitas dan campuran
sebagaimana pada bab 3.3. Adonan Semen.

iii. Drainase - porous


Bahan–bahan berbutir yang disediakan untuk membentuk drainase porous dalam
selimut filter, lapisan dasar dan lain-lain harus memenuhi persyaratan yang
ditempatkan pada bab 2.7 untuk drainase Porous.

40
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

iv. Beton
Beton yang diperlukan sebagi pondasi atau lantai penutup sampai struktur
pasangan batu yang sesuai dengan bab 3.1 spesifikasi ini.
c. Pelaksanaan Pasangan Batu
i. Persiapan untuk pasangan batu
1. Penggalian dan persiapan penyangga dan pondasi untuk struktur pasangan
batu harus sesuai dengan persyaratan bab 3.1 galian.
2. Pematokan untuk garis ketinggian dan kelandaian harus diselesaikan sehingga
disetujui direksi sebelum pekerjaan pasangan batu dimulai.
3. Kecuali ditetapkan atau ditunjukkan lain dalam gambar rencana, dasar pondasi
dinding penahan harus dipotong dan dibuat tegak lurus atau dalam tegak lurus
bertangga terhadap permukaan dinding. Untuk struktur lainnya, dasar pondasi
harus horizontal (untuk tanah miring) dalam bagian horizontal bertangga.
4. Bahan lapisan dasar filter tembus air (permeable) dan selimut filter atau
kantong filter harus disediakan bila ditetapkan atau diperintahkan Direksi sesuai
dengan persyaratan bab 2.7. spesifikasi ini.

ii. Pelaksanaan Pasangan Batu


1. Bilamana ditunjukkan pada gambar rencana atau sebagaimana diperintahkan
direksi teknis, dasar (penyangga) beton atau pondasi beton harus dipasang
untuk pasangan batu sampai ketinggian dan ukuran yang diperlukan.
2. Batu harus bersih dan dibasahi sepenuhnya sebelum dipasang, diberikan
waktu untuk penyerapan air, pondasi atau lapisan dasar yang sudah disiapkan
harus juga dibasahi.
3. Tebal alas adonan untuk masing–masing lapisan pekerjaan batu adalah batas
2 – 5 cm. Tetapi harus dipertahankan sampai keperluan minimum agar semua
rongga diantara batu yang dipasang telah diisi sepenuhnya.
4. Suatu lapisan dasar adonan segar tebal paling sedikit 3 cm harus dipasang
diatas pondasi yang telah disiapkan secepatnya sebelum pemasangan batu–
batu pada lapis pertama. Batu pilihan yang besar harus digunakan untuk
lapisan bawah sudut. Harus diperhatikan dan dihindari adanya pengelompokan
batu yang sama ukurannya.
5. Batu harus diletakkan dengan permukaan yang paling panjang permukaan
yang terlihat batu harus diatur sejajar dengan permukaan dinding yang
dibangun.
6. Batu – batu harus dipasang dengan hati–hati untuk menghindari gerakan batu
yang sudah dipasang. Alat–alat yang mencukupi harus disediakan, dimana
perlu untuk memutar–mutar batu di atas pekerjaan batu yang tidak diijinkan.
7. Pada umumnya banyaknya penyediaan adonan untuk dasar yang harus
dibatasi sampai tingkat kemajuan pemasangan batu hanya dipasang diatas
adonan yang segar. Jika batu dalam struktur tergeser setelah adonan
diletakkan, batu tersebut harus disingkirkan, dibersihkan dari adonan – adonan
yang mengeras dan dipasang kembali dengan adonan segar.

iii. Penyediaan lubang pelepas (weepholes) dan sambungan muai


1. Kecuali ditunjukkan lain pada gambar rencana atau diperintahkan lain oleh
direksi, lubang pelepasan harus disediakan dalam semua jenis pelepasan
tersebut dengan diameter sekitar 5 cm secara horizontal maupun vertical
berjarak 2 m pusat ke pusat.
2. Dinding penahan struktur panjang menerus akan dibangun dengan sambungan
muai dengan interval maksimum 20 m. lebar penuh sambungan kan dibentuk
dengan ketebalan sekitar 3 cm serta batu yang digunakan untuk membentuk
permukaan sambungan harus dipilih sehingga memberikan garis tegak yang
bersih untuk sambungan.

41
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

3. Urugan kembali filter porous terpilih akan dipasang serta dipadatkan dibelakang
sambungan muai dan lubang pelepasan, dengan tebal dan ukuran yang
ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh direksi.

iv. Penyelesaian Pasangan batu


1. Sambungan permukaan antara batu – batu akan diselesaikan hingga hampir
rata dengan permukaan pekerjaan tetapi tidak menutupi batu – batu selama
pekerjaan berlangsung.
2. Kecuali ditetapkan lain, permukaan puncak horizontal dari semua pasangan
batu akan diselesaikan dengan tambahan lapisan aus atau adonan semen
tebal 2 cm, dikulir sampai permukaan rata dengan kemiringan melintang yang
akan menjamin perlindungan terhadap air hujan dan dengan ujung yang dibuat
tumpul. Lapis aus akan dimasukkan kedalam ukuran khusus dari struktur.
3. Segera setelah semua batu muka dipasang dan sementara adonan masih
segar, permukaan yang nonjol dari struktur harus dibersihkan seluruhnya dari
noda – noda adonan.
4. Permukaan jadi (selesai) akan dirawat mengeras sebagaimana diperlukan
untuk pekerjaan beton dalam spesifikasi ini.
5. Bila pasangan batu tersebut cukup kuat, dan tidak lebih cepat dari 14 hari
setelah penyelesaian pekerjaan pemasangan, urugan kembali akan
dilaksanakan sebagaimana ditetapkan, atau sebagaimana diperintahkan direksi
sesuai dengan persyaratan spesifikasi yang relevan pada bab 3.2
6. Talud tebing dan bahu jalan disekitarnya akan dirapihkan dan diselesaikan
sehingga menjamin satu perpaduan permukaan halus yang kuat dengan
pasangan batu tersebut yang akan memungkinkan drainase tidak terhalang
dan mencegah penggerusan pada ujung–ujung bangunan.

d. Pengendalian Lapangan
Pengendalian lapangan dan pemeriksaan pekerjaan akan dilaksanakan setiap hari
selama berlangsungnya pekerjaan untuk menjamin dipatuhinya persyaratan
spesifikasi dengan perhatian khusus mengenai batas–batas toleransi, kondisi
lapangan pekerjaan dan penanganan.

3.10. PEMBONGKARAN BANGUNAN YANG ADA


a. Umum
i. Uraian
1. Pekerjaan ini terdiri dari pembongkaran seluruhnya atau sebagian dan
pembuangan struktur yang harus dibongkar untuk memungkinkan
pembangunan, perluasan atau perbaikan struktur baru yang sejenis.
2. Struktur yang harus dibuang tersebut dapat meliputi jembatan yang ada,
gorong–gorong, dinding kepala dan lantai bangunan, gedung–gedung dan
dinding, perkerasan lama dan halangan lainnya yang menganggu terhadap
pekerjaan baru atau dalam kondisi yang dapat dipakai dan perlu dibongkar.
Pembuangan termasuk pembongkaran, penanganan, pengangkutan dari
lapangan, dan pengamanan serta penyimpanan barang – barang reruntuhan
yang dapat digunakan lagi.

ii. Kewajiban kontraktor mengenai pembongkaran


1. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pembongkaran dalam batas waktu
yang tersebut dalam gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh direksi. Semua
barang – barang yang diperoleh kembali dari pembongkaran tersebut menjadi hak
resmi dari pemilik, kecuali secara khusus disebutkan dalam daftar penawaran, dan
kontraktor akan membuang atau menyimpan barang tersebut yang sesuai dengan
persyaratan – persyaratan kontrak atau sebagaimana diperintahkan secara tertulis
oleh direksi.

42
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

2. Bila perluasan, perpanjangan pemulihan kepada keadaan semula atau


peningkatan lainnya untuk sebuah jembatan gelagar, dinding kepala atau
komponen structural lainnya. Pembuangan hal tersebut akan dilaksanakan tanpa
menimbulkan kerusakan–kerusakan yang tidak perlu terhadap bagian–bagian
struktur yang tersisa yang harus dipertahankan dalam kondisi dapat dipakai.
Setiap kerusakan atau kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian kontrktor
terhadap struktur yang tersisa atau kurangnya pengawasan dari kontraktor, harus
dibetulkan atas biaya kontraktor.
3. Kontraktor harus menyelenggarakan pengaturan yang diperlukan dengan pemilik
lahan tersebut dan menanggung semua biaya – biaya untuk mendapatkan lokasi
yang cocok bagi pembuangan barang – barang buangan dan untuk penyimpanan
sementara barang – barang yang harus diselamatkan.

iii. Pengendalian lalu lintas


Jembatan – jembatan, gorong – gorong dan struktur lainnya yang digunakan oleh
lalu lintas tidak boleh ditutup atau disingkirkan sampai pengaturan yang
memuaskan telah dibuat untuk menampung lalu lintas dengan jalan pengalihan
( alternatif ) sementara atau pembagian jalan yang dapat disetujui oleh direksi.

b. Pelaksanaan pekerjaan
i. Pembongkaran Struktur
1. Jembatan baja dan jembatan kayu yang harus dibongkar dan diselamatkan,
harus dibongkar secara hati – hati dan semua bagian yang dapat dipakai
ditandai untuk identifikasi.
2. Kecuali diperintahkan lain oleh direksi, bangunan bawah jembatan yang ada
harus dibongkar sampai permukaan aliran alami, atau dibuang sejauh mungkin
untuk menghilangkan gangguan atau halangan terhadap struktur jembatan
baru.
3. Bangunan – bangunan yang ada atau dinding penahan yang harus dibongkar,
harus dibongkar sampai paling sedikit 30 cm dibawah permukaan tanah, atau
dibuang lebih jauh sebagaimana diperlukan untuk menghindari halangan –
halangan atau gangguan terhadap struktur batu yangsedang dibangun.

ii. Operasi Peledakan


Operasi peledakan yang diperlukan untuk pembongkaran struktur yang ada, harus
dilaksanakan dengan sangat mematuhi kepada peraturan – peratuaran bahan
peledak yang berlaku dan sebelum pekerjaan baru dimulai kecuali diperintahkan
lain oleh direksi.

iii. Pembuangan barang – barang hasil pembongkaran.


Semua barang – barang yang selesai dibongkar harus diperiksa oleh direksi dan
kontraktor harus menyediakan tenaga dan pengangkutan yang diperlukan untuk
pembuangan, menyimpannya sesuai dengan persyaratan kontrak atau
sebagaimana diperintahkan secara tertlis oleh direksi.

c. Cara Pengukuran Pekerjaan


i. Volume berbagai struktur yang harus diukur untuk pembayaran di pembongkaran
struktur akan ditentukan sebagai berikut :
1. Jembatan yang harus dibongkar penuh akan diukur atas jumlah dalam persegi
dari luas lantai.
2. Lantai jembatan baja dan lantai jembatan kayu yang harus dibongkar dan
diganti tidak boleh diukur secara terpisah, tetapi akan dimasukkan dalam item
pembayaran penggantian lantai jembatan.
3. Jumlah bongkaran struktur menahan pasangan batu atau beton dari masing –
masing jenis, harus diukur untuk pembayaran atas volume dalam meter kubik

43
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

struktur tersebut sebagaimana yang diukur dan disetujui antara direksi dan
kontraktor sebelum pembongkaran.
4. Volume bongkaran gedung penyimpanan atau gudang dari suatu jenis
konstruksi, termasuk semuai lantai dan pondasi, dinding dan atap, akan diukur
untuk pembayaran atas jumlah meter persegi total luas lantai dasar yang
dikelilingi oleh dinding struktur utama.
ii. Bila tidak dibuat penyediaan dalam dokumen kontrak mengenai item
pembayaran untuk suatu jenis pembongkaran yang khusus tidak boleh dibayar
secara terpisah, tetapi akan dianggap telah dimasukkan didalam item pembayaran
untuk pekerjaan pelaksanaan yang diperlukan.

44
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

PEKERJAAN PASANGAN
BAB
IV
4.1. PENJELASAN UMUM
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan masing-masing pekerjaan sehingga
mendapatkan hasil yang baik dan sempurna.

b. Penggunaan masing–masing jenis pasangan dapat dilihat pada gambar rencana


ataupun petunjuk/ perintah direksi/ pengawas lapangan.

c. Pengendalian pekerjaan :
Persyaratan – persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada :
- PUBI - 1982
- NI – 3 - 1970
- NI – 10 - 1973
- SII – 0021 - 1978

4.2. PEKERJAAN PLESTERAN


1. Lingkup pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan penyelesaian disini adalah seluruh pekerjaan
plesteran termasuk benangan baik untuk plesteran dinding pasangan bata maupun
pasangan batu kali atau sebagaimana yang ditunjuk dengan notasi seperti yang
tercantum pada gambar rencana.

2. Bahan
a. Sebagai bahan semen, pasir dan air untuk plesteran ini sama dengan kualitas
seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan beton ataupun pekerjaan pasangan.
b. Campuran untuk plesteran harus dipilih yang benar–benar bersih dan bebas dari
segala macam kotoran. Pasir untuk plesteran harus bersih dan diayak dengan
ayakan ukuran # 1.2 – 2.00 mm.

3. Pelaksanaan
a. Pekerjaan plesteran dilaksanakan pada seluruh permukaan pasangan batu kali
pada sisi dalam saluran secara menyeluruh atau pasangan lain yang ditunjuk
pada gambar rencana untuk dilaksanakan plesteran.
b. Pekerjaan plesteran dilaksanakan setelah pekerjaan atau selesai dilaksanakan,
sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan seluruh permukaan yang akan
diplester harus dibersihkan atau dikorek terlebih dahulu dan harus dibasahi
dengan air sehingga betul–betul dapat merekat dengan kuat.
c. Plesteran yang dimaksud disini menggunakan campuran 1 PC : 3 Ps untuk semua
pekerjaan plesteran.
d. Semua pekerjaan plesteran harus betul – betul halus dan tidak boleh retak – retak,
hal ini dilaksanakan dengan acian Portland Cement ( PC ).
e. Tebal plesteran yang dimaksud, kecuali bila dinyatakan lain adalah dengan
ketebalan antara 1.5 – 2.0 cm.

4.3. PEKERJAAN SIAR SPESI CAMPURAN SEMEN


1. Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari produksi dan pemasangan siar spesi campuran semen untuk
digunakan dalam pasangan batu, pekerjaan – pekerjaan drainase, pekerjaan beton
dan struktur lainnya yang diperlukan dalam spesifikasi ini.

45
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

2. Syarat – Syarat Pemakaian


Spesi campuran semen harus digunakan sesuai toleransi, batasan cuaca dan
penjadwalan pekerjaan yang tepat terhadap bagian–bagian yang pokok.

3. Bahan-Bahan
a. Semen yang digunakan untuk campuran semen harus sesuai dengan persyaratan
AASHTO M85 Type I, Semen Portland biasa akan dipakai kecuali dinyatakan lain
dalam daftar penawaran atau diperintahkan dilapangan oleh direksi teknik.
b. Agregat halus terdiri dari pasir alam bersih, bagian halus dari batu atau kerikil
pecah dan harus mematuhi batas – batas yang disyaratkan oleh direksi teknik.
c. Syarat–syarat kualitas untuk agregat halus diberikan oleh direksi teknik yang akan
menerapkan syarat – syarat ini sampai seluas yang diperlukan untuk jenis khusus
dan lokasi pekerjaan.
d. Air yang digunakan untuk pencampuran adonan semen harus bersih dan bebas
dari benda organik atau kotoran–kotoran lain yang merusak kualitas campuran.

4. Pencampuran
a. Agregat halus dan semen harus diukur dan dicampur kering dalam mixer (alat
pencampuran) beton atau dengan tangan diatas dasar yang cocok sampai
dihasilkan satu campuran yang warnanya merata. Kemudian dicampur air yang
cukup untuk satu campuran yang baik dan pencampuran berlanjut selama 5-10
menit sampai didapatkan satu adonan dengan kekentalan yang diminta.
b. Spesi campuran semen harus diproduksi dalam volume yang cukup untuk
pemakaian segera dan tambahan dapat diberikan dalam jangka waktu 30 menit
dari waktu pencampuran, bila diminta demikian untuk mempertahankan satu
campuran yang mudah ditangani. Akan tetapi yang tidak digunakan dalam 45
menit sesudah pencampuran harus dibuang.
c. Permukaan yang akan dipasang adonan harus dibersihkan dari setiap bahan
lepas, lumpur atau benda – benda lain yang harus dibuang dan kemudian
dibasahi dengan air sebelum spesi tersebut dipasang.
d. Bilamana dipakai sebagai permukaan jadi (selesai) spesi campuran tersebut harus
dipasang di atas permukaan yang basah dan bersih dalam ketebalan yang cukup
untuk menyediakan satu lapisan pelindung permukaan setebal 1.5 cm dan harus
dikulir sampai satu permukaan yang halus dan rata.
e. Spesi campuran semen untuk pekerjaan siar atau merapikan permukaan
pasangan batu kali pada drainase atau pekerjaan yang lainnya ini harus memakai
campuran 1pc : 2ps atau sesuai petunjuk direksi teknik.

46
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

PEKERJAAN BETON PRECAST


BAB
V
5. Pengadaan & pemasangan U-Gutter 400x400x1200 dan 400x500x1200
Gandar 5 ton K-350 dan Cover 520x100x600 (pre cast)

a. Umum
1. U-GUTTER & COVER yang dimaksud adalah U-GUTTER & COVER Precast
yang berasal dari pabrikasi yang mampu menahan beban kendaraan 5 ton/m2
2. Penyedia Jasa harus memesan untuk pembuatan U-GUTTER & COVER Precast
tersebut pada sebuah pabrik, yang telah disetujui oleh pihak Direksi
3. Saluran Precast U-GUTTER & COVER gandar 5 ton dibuat dari beton readymix
dengan mutu beton K-350 dan tulangan dengan spesifikasi Mutu Baja Tulangan:
- Tulangan Pokok U-40 atau sesuai dengan desain perhitungan gandar oleh
pabrik.
- Tulangan Bagi U-24
4. Mutu, Dimensi serta Detail U-GUTTER & COVER Precast yang dipesan harus
sesuai dengan gambar perencanaan yang sudah disetujui oleh Direksi.
5. Syarat diterimanya beton precast, pihak penyedia diwajibkan mengundang pihak
pengguna untuk melakukan inspeksi/tinjauan ke produsen melihat tahapan dan
pemakaian bahan pabrikasi.
6. Penyedia Jasa harus melakukan loading test untuk material U-Gutter dan Box
Culvert. Biaya sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa.
7. Penyedia Jasa harus melakukan tes beton dan kuat tarik besi. Biaya
sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa.
8. Bila mutu pabrikasi dibawah/tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, maka pihak
pengguna berhak menolak produk beton precast.
9. Penyedia Jasa diharuskan dapat memberikan Jaminan Spesikasi Pemesanan U-
GUTTER & COVER Precast (yang berisi Job Mix Formula) serta Surat
Dukungan dari Pabrik yang dikeluarkan oleh Pabrik, kepada Direksi dan
Pengawas.
10. Galian badan saluran diusahakan sesuai bentuk, ukuran, elevasi, kelandaian dan
arah aliran.
11. Bekas Tanah dasar tempat landasan saluran dibuat rata dan sesuai kelandaian
dasar saluran rencana.
12. Pemasangan saluran Precast U-GUTTER dengan alat bantu dan metode
pengangkatan yang betul, mempergunakan chain block, crane atau alat lainnya.
13. Pemasangan dan penyambungan dilakukan sesuai metode/spesifikasi pabrik
pembuat.
14. Dasar saluran dan dinding saluran terpasang sesuai kelandaian dasar rencana
dan rapat tidak bengkok, renggang, dan tidak mengalami kerusakan dan
kebocoran.
15. Biaya transportasi U-GUTTER & COVER Precast yang sudah dipesan,
sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Jasa.

b. Persyaratan Pabrikan
1. Penyedia jasa dalam penawaran harus sudah melampirkan perhitungan kekuatan
semua type yang ada. Dalam perhitungan itu sudah diperhitungkan beban gandar
kendaraan 5 T, beban sediri dan beban lainya sesuai dengan peraturan
pembebanan Indonesia sehingga diperoleh desain pembesian sesui beban
maksimal yang ada.

47
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

2. Sebelum material precast diproduksi oleh pabrikan yang ditunjuk oleh pemenang
lelang, penyedia jasa (pemenang lelang) harus mengajukan request untuk
mendapatkan persetujuan dari pengguna jasa setelah melalui pemeriksaan dari
Tim Pemeriksa/Penerima Pekerjaan.
3. Pabrikan yang diajukan oleh pemenang lelang harus menyerahkan gambar detail
desain teknis dari material precast tersebut.
4. Sebelum material dipasang harus diajukan untuk mendapatkan persetujuan dari
pengguna jasa.
5. Barang pabrikan tersebut harus sudah pernah diproduksi dan digunakan minimal
selama 1 tahun dibuktikan dengan referensi pengalaman dari pengguna jasa.
6. Produk beton precast merupakan produk beton pracetak yang dibuat (dicor di
dalam area pabrik dengan menggunakan alat – alat kerja yang sesuai, serta
dalam pengawasan tim Quality Control (QC) yang baik, sehingga akan didapatkan
produk yang berkualitas, sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan.
7. Pabrikan precast harus bisa menjaga konstitensi mutu dari setiap beton pracetak
yang diproduksi, dengan adanya metode kerja yang sudah terkontrol dan
terstandarisasi hal ini bisa tercapai dengan baik. Perlu adanya sistem manajemen
mutu yang baik, dibuktikan dengan melampirkan copy dokumen sertifikat ISO
Manajemen Mutu.
8. Untuk menjamin bahwa pabrikan yang bersangkutan bisa membuat mutu beton
yang baik dan sesuai dengan yang disyaratkan, pabrikan harus memupunyai
laboratrium beton sendiri yang dilengkapi dengan beberapa alat sebagai berikut:
a. Alat pembuat benda uji (bisa kubus atau silinder)
b. Mesin tes benda uji yang sudah dikalibrasi (compressive strength machine)
c. Alat tes material, antara lain ayakan, oven dan timbangan yang
terkalibrasi.
9. Barang yang akan digunakan/disampaikan harus dapat diuji laboratorium atau
dengan Uji beban dengan sistem acak dan berkala.
10. Untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan mampu menahan beban sesuai
dengan yang disyaratkan, maka setiap pabrikan harus mempunyai “Loading Test
Machine” (alat uji beban) sendiri dilengkapi dengan alat pendukung yang
terkalibrasi dengan baik, misalnya pressure gauge, dial gauge. Pabrikan perlu
melampirkan surat pernyataan akan tersedianya fasilitas Loading Test Machine ini
di pabrik mereka, disertai pula dengan dokumentasi foto serta dokumen kalibrasi.
11. Fabrikasi precast juga harus dapat memenuhi target kebutuhan sesuai dengan
jadwal pemasangannya. Penyedia jasa harus bertanggung jawab atas
keterlambatan produksi precast.

c. Pelaksanaan Pemasangan
 Metode Pekerjaan
- Pekerjaan U-GUTTER tidak boleh dimulai sampai persetujuan tertulis dari
Direksi / Pengawas dan lingkup pekerjaan yang telah diterbitkan.
- Penyedia jasa harus mengusulkan metode kerja selambat - lambatnya 14 hari
sebelum pelaksanaan pemasangan U-GUTTER dilaksanakan untuk
pelaksanaan pemasangan U-GUTTER, dan diserahkan kepada
Direksi/Pengawas untuk mendapat persetujuan pekerjaan.
- Pekerjaan persiapan tanah dasar atau pekerjaan pelapisan ulang, baik pada
jalur lalu lintas maupun pada bahu jalan, tidak boleh dimulai sebelum U-
GUTTER, U-GUTTER dan struktur minor lainnya yang terletak di bawah
elevasi tanah dasar selesai dikerjakan.
- Pada saat pelaksanaan, Penyedia jasa harus memperhitungkan serta mem-
perkirakan adanya lalu lintas jalan raya yang tidak boleh terganggu dengan
adanya pekerjaan pemasangan U-GUTTER.
- Peralatan - peralatan yang digunakan harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu ruang bebas jalan raya.

48
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

- Segala perijinan yang menyangkut masalah pelaksanaan (seperti perijinan


dari DLLAJR, Kepolisian, dsb) menjadi tanggung jawab dan atas beban biaya
Penyedia jasa.
- Apabila dalam pelaksanaan pemasangan antar U-GUTTER dan U-GUTTER
tidak presisi atau ada nat yang terlalu lebar seperti yang disyaratkan akibat
cetakan yang tidak presisi, maka Penyedia jasa wajib menutup lubang nat
tersebut dengan spesi campuran 1 Pc : 2 Pc pada bagian U-GUTTER dan U-
GUTTER yang tidak presisi tersebut. Biaya perbaikan ini sepenuhnya menjadi
tangung jawab Penyedia Jasa.
- Apabila metode kerja pelaksanaan yang diusulkan menyebabkan terjadinya
perubahan desain struktural, maka perubahan desain tersebut menjadi
tanggung jawab dan atas beban biaya Penyedia jasa. Perubahan desain
tersebut diatas harus mendapatkan persetujuan dari Direksi / Pengawas
maupun Perencana.
- Pelaksana Pemasangan, Pemasangan harus dilaksanakan oleh operator dan
staf pengawas yang berpengalaman dengan sistem yang dipakai.
- Perlindungan Terhadap U-GUTTER. Pada setiap waktu sejak pemasangan
hingga saat struktur diatas U-GUTTER dikerjakan, U-GUTTER harus
dilindungi sedemikian untuk menjaga posisi, vertikal maupun horisontal.
- Program Pemasangan, Kontaraktor wajib menginformasikan Direksi setiap
hari rencana pemasangan untuk hari berikutnya dan memberitahukan
rencana untuk kerja lembur.

d. Kerusakan Akibat Pemasangan


12. Kerusakan Akibat Pemasangan, kontraktor wajib memperbaiki segala
kerusakan yang terjadi akibat pemasangan dengan biaya dari Kontraktor :
- Pembuatan, pengiriman, penanganan U-GUTTER yang tidak memenuhi
persyaratan kualitas.
- Pemasangan tidak tepat
- Bergesernya posisi U-GUTTER dari posisi rencana.
- Pekerjaan perbaikan seperti yang telah ditetapkan oleh Direksi dan
dilaksanakan oleh Kontraktor atas beban Kontraktor yaitu :
 Penarikan kembali dan U-GUTTER yang rusak atau tidak sesuai dan
mengganti dengan U-GUTTER yang baru.
 Pemasangan U-GUTTER kedua disisi dan U-GUTTER yang tidak
memenuhi syarat.

49
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

BAB
PEKERJAAN URUGAN PASIR
6.1. Lingkup Pekerjaan
VI
6.1.1. Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan sehubungan dengan
pekerjaan urugan pasir sesuai dengan gambar dan persyaratan.
6.1.2. Mengadakan koordinasi sebaik-baiknya dengan pekerjaan lain,yaitu :
- Pekerjaan pasang pasir bawah u-gutter.
6.2. Persyaratan dan bahan
6.2.1. Pasir urug yang dipakai harus berbutir, bersih dari lumpur, biji-bijian, akar-
akaran, kotoran-kotoran dan bahan organik lainnya.
6.2.2. Contoh pasir yang akan dipergunakan harus diajukan kepada Ahli / Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya sebelum bahan tersebut
didatangkan kelokasi.
6.3. Cara Pengerjaan
6.3.1. Urugan pasir harus dikerjakan sebelum pasangan diatasnya dikerjakan.
6.3.2. Urugan pasir harus dipadatkan lapis demi lapis sampai mencapai ketebalan
sesuai gambar. Tebal setiap lapis 5 cm dengan diairi secukupnya.

50
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

PEKERJAAN PIPA
PVC 3” BAB VII
7. INSTALASI AIR KOTOR / AIR BUANGAN

7.1. Cara Pemasangan Floor Drain Dan Clean Out.


Floor drain dan clean out harus dipasang sesuai dengan gambar perencanaan.
Penyambungan dengan pipa harus dilakukan secara ulir (screw) dan membentuk
sudut 45odengan pipa utamanya.

7.2. Pengujian.

1. Seluruh sistem air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran sebelum disambung
ke peralatan. Tekanan kerja maksimum adalah 8 kg/cmtekanan pengujian adalah 15
kg/cm
2. Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung pipa ke peralatan ditutup
rapat.Untuk pemipaan air kotor, bekas dan air hujan, pengujian dilakukan sebelum
pemipaan disambungkan ke peralatan sanitasi, dengan jalan mengisi pemipaan dengan
air. Pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam kemudian dan harus tidakterjadi pengurangan
volume air.
3. Peralatan dan bahan untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor.
4. Kontraktor harus memperbaiki segala cacat dan kekurangan-kekurangannya.
5. Konsultan Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini dianggap perlu.
6. Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan baik atau kurang memuaskan, maka
biaya pengujian / pengulangan pengujian adalah termasuktenggung jawab Kontraktor.

51
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

PAVING STONE DAN KANSTIN


BAB VIII
8. PEKERJAAN PAVING STONE DAN KANSTIN CETAK
8.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pemasangan paving stone dimulai, bagian bawah
paving stone harus diberi pasir perata tebal 5 cm dan dipadatkan dengan stamper.
8.2. Paving yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah paving berbentuk empat persegi
panjang atau yang sudah disetujui Pejabat Pembuat Komitmen, dengan tebal 6 cm
atau 8 cm (sesuai gambar) serta memenuhi mutu beton K300.
8.3. Sebelum pemasangan paving harus lolos tes mutu K300 melalui tes laboratorium.
8.4. Contoh paving stone yang akan dipasang harus ditunjukkan Pejabat Pembuat
Komitmen dan memenuhi syarat K300 dengan disertai hasil tes laboratorium.
8.5. Susunan paving adalah sesuai gambar rencana. Bila dijumpai kondisi dimana jalan
diapit oleh struktur 2 bangunan di kanan kirinya maka tidak diperlukan pengunci tepi
(kansteen). Pemasangan paving agar dijaga kelurusannya bila tidak ada belokan
dan tetap mengacu pada kondisi jalan yang ada.
8.6. Pemasangan paving agar diperhatikan jarak antara paving satu dengan lainnya
(natnya) agar seragam.
8.7. Untuk pembatas tepi di lokasi paving (warna sesuai dengan gambar).
8.8. Untuk mendapatkan hasil yang baik/merata, permukaan jalan paving yang sudah
selesai agar di vibro dan diisi natnya dengan pasir yang sudah diayak sehingga
mendapatkan permukaan jalan yang rata dan padat.

52
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN &


KESEHATAN KERJA (SMK3) BAB IX
9. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (SMK3)
Pelaksana/ kontraktor pemenenang lelang pada pekerjaan ini harus
melaksanakan Sistem Keselamatan & Kesehatan Kerja (Contractor Safety
Management System/CSMS) sesuai PP No 50 Tahun 2012 dan PERMEN PU
No 05 Thun 2014 SMK3 pada pekerjaan ini mencakup 3 bagian penting ini:
a. Pra Pekerjaan
Pra Pekerjaan adalah tahap di mana rencana-rencana kerja dibuat termasuk
rencana terkait dengan keselamatan pekerjaan yang akan dipakai ketika
pekerjaan sudah dimulai. Pada tahap Pra Pekerjaan ini ada langkah –
langkah yang harus dilakukan, yaitu:

 Melengkapi dokumen-dokumen terkait dengan keselamatan kerja


Dokumen keselamatan kerja yang diperlukan biasanya mengenai
informasi dasar tentang company profile kontraktor, performa
keselamatan kerja kontraktor, method statement selama
pekerjaan kontraktor, dan sertifikat-sertifikat terkait dengan
kompetensi pekerja kontraktor, misalnya: sertifikat ahli las, teknisi
listrik dan ahli perancah

 Melengkapi Job Safety Analysis


Job Safety Analysis adalah sebuah dokumen yang berisi langkah-
langkah pekerjaan dan disertai dengan bahaya serta risiko dalam
setiap langkah-langkah tersebut. Tak ketinggalan, Job safety
analysis harus disertai dengan tindakan pengendalian terhadap
risiko yang ada. Kemudian, dokumen ini harus ditandatangani
oleh kontraktor, pemberi kerja, supervisor area dan juga tim
K3nya agar semua orang yang terkait bisa mengetahui pekerjaan
ini dan bisa bertanggungjawab untuk memastikan pekerjaan
berlangsung dengan aman

 Melengkapi Izin Pekerjaan


Izin pekerjaan ini meliputi poin-poin yang berisi standar
keselamatan kerja, alat pelindung diri (APD), serta alat yang
dipinjamkan dari pemilik alat berat. Seperti job safety analysis, izin
pekerjaan ini juga harus ditandatangani oleh pihak-pihak terkait.

 Safety Induction
Safety Induction merupakan training singkat yang diberikan oleh
pemilik pekerjaan (owner) kepada kontraktor. Safety induction
berisi dasar-dasar keselamatan kerja dalam pekerjaan kontraktor
nanti, Alat pelindung diri dan juga yang paling penting adalah
prosedur gawat darurat.

53
spesifikasi teknis
Pembangunan Saluran Air / Drainase Lingkungan Permukiman Kelurahan Indro

b. Saat Pekerjaan
Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor haruslah memenuhi aspek
keselamatan kerja yang telah disepakati sebelumnya pada tahap pra
pekerjaan. Untuk memastikan hal tersebut, beberapa hal yang dapat dilakukan
adalah:
 Inspeksi oleh safety officer kontraktor dan Pengawas
 Inspeksi oleh pemberi kerja
 Inspeksi oleh tim safety dari stake holder (pengguna fasilitas)

c. Pasca Pekerjaan
Setelah pekejaan selesai, ada beberapa tahap yang dilakukan oleh kontraktor :
 Meminta tanda tangan kepada pemberi kerja atau pengawas sebagai
persetujuan bahwa kontraktor telah bekerja dengan aman
 Menyerahkan berita acara pelaksanaan pekerjaan
 Mendiskusikan agenda kerja esok hari
Hasil akhir dalam SMK3 ini, kontraktor menyerahkan dokumen hasil
pengendalian SMK3 selama pelaksaan pekerjaan ke pemberi kerja sebagai
kelengkapan Dokumen Berita Acara Serah Terima ke 1 (BAST ke 1).

54
spesifikasi teknis

Anda mungkin juga menyukai