BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli serta disusun dalam satu
program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan
angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Angka kematian ibu (AKI)
dan angka kematian bayi (AKB) Indonesia masih tertinggi di Asia. Tahun 2007
kematian ibu melahirkan mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini 9,5
kali lebih besar dari Malaysia. Bahkan 2,5 kali lipat dari indeks Filipina (Anonim,
2009).
2007. Angka Kematian ibu (AKI) yaitu sebanyak 307/ 100.000 kelahiran hidup dan
Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 35/ 1000 kelahiran hidup. Sedangkan di
Provinsi NTB Angka Kematian Ibu tahun 2008 sebesar 92/100.000 kelahiran hidup
dan Angka Kematian Bayi sebesar 72/1000 kelahiran hidup (SDKI, 2007).
Kesehatan RI, tetanus masih merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan
maternal dan neonatal. Kematian akibat tetanus di negara berkembang 135 kali
gangguan kelahiran sebelum waktunya (4,3%), dipteri, pertusis dan morbili (3,3%).
(Anonim, 2009). Sedangkan di wilayah Kota Mataram pada tahun 2009 ditemukan 1
kasus Tetanus Neonaturum dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 7 kasus
Tetanus Neonaturum (Dikes Mataram 2010). Hal ini timbul sebagai akibat masih
rendahnya cakupan pelayanan antenatal dan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) selama
kehamilan.
yang pernah terserang tetanus tidak akan memiliki kekebalan secara alami dan bisa
terinfeksi lagi, karena itu penting dilakukan imunisasi (Azrul A, 2002). Imunisasi TT
diberikan kepada seorang wanita yang sedang hamil, antibodi yang terbentuk di
selama proses kelahiran dan selama beberapa bulan setelahnya, imunisasi TT juga
kali, karena dianggap belum terimunisasi secara sempurna (5 kali). WUS yang
sekarang ada adalah generasi yang belum menjalani imunisasi lengkap Tetanus. TT
pertama dapat diberikan sejak di ketahui positif hamil dan TT yang kedua minimal 4
Berdasarkan data dari dinas kesehatan Kota Mataram tahun 2009, cakupan
imunisasi Tetanus Toxoid TT1 sebesar 9156 orang (97,9%) dan cakupan TT2
sebesar 8613 orang (92,1%) dari 9350 ibu hamil, sedangkan pada tahun 2010, dari
9250 ibu hamil, cakupan imunisasi TT1 sebesar 8611 orang (93,1%) dan cakupan
imunisasi TT2 sebesar 8133 orang (87,9%). Berdasarkan data cakupan imunisasi
TT tersebut terdapat penurunan imunisasi TT pada tahun 2010 dan belum mencapai
target yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan NTB yaitu sebesar 90% (Dinkes
Mataram, 2010).
memiliki cakupan imunisasi TT1 sebesar 1164 orang (86,5%) dan TT2 sebanyak
1101 (81,8%) dari 1346 sasaran ibu hamil dan belum mencapai target imunisai yang
ditentukan oleh Puskesmas Ampenan yaitu sebesar 90% (Dinkes Mataram, 2010)
Semakin banyak pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan maka akan makin
tinggi tingkat kesadaran ibu untuk berperan serta dalam kegiatan posyandu atau
imunisasi (Depkes RI, 2007). Program imunisasi TT juga dapat berhasil jika ada
usaha yang sungguh-sungguh dari orang yang memiliki pegetahuan dan komitmen
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum:
TT selama kehamilan.
2. Tujuan khusus:
D. Manfaat Penelitian
Poskan Komentar
Pengikut
Arsip Blog
► 2012 (1)
▼ 2011 (6)
o ► Desember (2)
o ▼ Agustus (1)
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
PEMBERIAN I...
o ► Juni (1)
o ► April (1)
o ► Januari (1)
Mengenai Saya
lita fawziah
mataram, NTB, Indonesia
Nakes di sebuah RS swasta di Mataram,,
Lihat profil lengkapku
.^_^.
saya menganggap orang yang bisa mengatasi keinginannya, lebih berani daripada orang
yang bisa menaklukkan musuhnya, karena kemenangan yang paling sulit diraih adalah
kemenangan atas diri sendiri.
(Aristoteles)
Kesuksesan lebih diukur dari rintangan yang berhasil diatasi seseorang saat berusaha
untuk sukses daripada posisi yang telah diraihnya dalam kehidupan,,,
(Booker T. washingtong)
Template Travel. Gambar template oleh duncan1890. Diberdayakan oleh Blogger.