Anda di halaman 1dari 14

AKSI GAGAL BAYAR PADA PERUSAHAAN FINTECH

Wijaya Hadi Susanto1, Anif Fatma Chawa2


Universitas Brawijaya
Email : 1Wijayahadisusanto@gmail.com,
2anif_chawa@ub.ac.id

Keyword : Abstract. This paper aimed to explain a practical programme


Social Practices, utilised to enhance the students' English skills by designing English
Default, Fintech Islamic-tagged-media. It was relatively considerable due to low
proficiency, low exposures, and psychological problems the
students have, which undermine the ability. Therefore, the
programme was concerned with the more straightforward and
uncomplicated direction the students may perform for better
English proficiency. The programme involved 23 students of high
schools who reside in the two Muhammadiyah orphanages of
Purwokerto residence. It principally conceptualised and integrated
the English skills and the religious mission of Islamic values to
produce the disciples of Islam and Muhammadiyah. Furthermore,
the programme used a workshop method to intensively train and
guide the students to design the English tag-lines that express the
Islamic values on T-shirts' media. As a result, despite the difficulties
in creating the expressions and printing the T-shirts, the programme
has successfully run with the excellent performance the students
made. They have shown their ideas and creativities in doing some
exposures to their English skills and their Islamic knowledgeability.

Kata kunci : Abstrak. Hadirnya financial tehnologi (fintech) memudahkan


Praktik Sosial, Gagal masyarakat untuk mendapatkan dana pinjaman dalam waktu yang
Bayar,Fintech singkat dan proses sangat mudah, namun seiring berjalannya
fintech banyak kasus gagal bayar. Penelitian ini bertujuan untuk
membahas aksi gagal bayar pada perusahaan fintech. Metode
penelitian ini adalah study kasus, dengan menggunakan teori
Praktik social Anthony Giddens. Berdasarkan hasil analisis
terbentuknya aksi gagal bayar berawal dari makna hutang atau
pinjaman menjadi sesuatu yang tidak harus dikembalikan. Dan
yang kedua ialah struktur dominasi autoratif merupakan
penguasaan atau dominasi yang mengatur subjek agen. Dalam
grub ini mendukung para anggotanya utuk melakukan praktik
gagal bayar, bentuk dukungan yang diberikan berupa tips-tips atau
trik yang di share di grub. Motif gagal bayar karena unsur
kesengajaan gagal bayar, menjadikan pinjaman online sebuah
pekerjaan, menjadikan konsumtiv, dan gagal bayar merupakan hal
biasa & wajar. Para anggota grup merasa aman pinjam di
perusahaan fintech.

JSSH P-ISSN:2579-9088 Vol. 5 Nomor 1, Maret 2021 | Wijaya Hadi S, Anif Fatma Chawa 9 – 22 ------ 9
I. PENDAHULUAN peraturan Bank Indonesia Nomor
Globalisasi adalah suatu proses 19/12/PBI/2017 merupakan penggunaan
tatanan masyarakat yang mendunia dan teknologi sistem keuangan yang
tidak mengenal batas wilayah (K. Salim & menghasilkan produk, layanan, teknologi,
Sari, 2014). Globalisasi pada hakikatnya dan/atau model bisnis baru serta dapat
adalah suatu proses dari gagasan yang berdampak pada stabilitas moneter,
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk stabilitas sistem keuangan, efisiensi,
diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya kelancaran, keamanan dan keandalan
sampai pada suatu titik kesepakatan system pembayaran. Penyelenggara
bersama dan menjadi pedoman bersama teknologi finansial yakni meliputi system
bagi bangsa-bangsa sdimensi ruang dan pembayaran, pendukung pasar,
waktu. Globalisasi berlangsung di semua manajemen investasi dan manajemen
bidang kehidupan seperti bidang ideologi, risiko, pinjaman pembiayaan dan penyedia
politik, ekonomi, dan teknologi informasi modal, dan jasa finansial lainnya.
dan komunikasi sebagai faktor pendukung Keberadaan fintech illegal adalah tidak
utama dalam globalisasi. Dewasa ini, sah menurut hukum, dalam hal ini
teknologi informasi dan komunikasi melanggar hukum, barang gelap, liar
berkembang pesat dengan berbagai bentuk ataupun tidak ada izin dari pihak yang
dan kepentingan dapat tersebar luas ke bersangkutan. Hal ini karena tidak sesuai
seluruh dunia, salah satunya dengan Peraturan OJK Nomor
perkembangan teknologi internet. 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Umum
Meledaknya jumlah pengguna internet Pinjam-meminjam Uang Berbasis
telah merambah dalam berbagai sektor, Teknologi Informasi. Regulasi tersebut
salah satunya sektor ekonomi dan bisnis. mengatur perusahaan teknologi financial
Penggunaan internet sebagai sarana bisnis wajib mengajukan izin kepada OJK untuk
sangat berkembang cepat di era informasi menjalankan usahanya. Fintech legal ini
(Rahayu, 2012). Hal ini terlihat dengan akan membahayakan masyarakat dan
maraknya kemunculan berbagai bisnis berisiko tinggi jika banyak orang yang
online atau sektor perdagangan online e- meminjam di perusahaan fintech ilegal
commerce yang menawarkan produk dan karena statusnya tidak akan diakui oleh
jasa yang tak terbatas baik untuk negara. Masuknya fintech illegal
memenuhi segala kebutuhan seseorang, dikarenakan adanya permintaan yang
meliputi tokopedia, shopee, bukalapak, tinggi dari masyarakat, fintech illegal ini
traveloka. Tidak hanya di sektor juga memberikan kemudahan pinjaman
perdagangan saja yang berkembang akan dibandingkan perbankan sehingga
tetapi disektor industri keuangan juga masyarakat memilih jalan ini (Marzuki,
memiliki peran dalam perkembangan 2019).
teknologi informasi dan komunikasi saat Dari banyaknya kasus gagal bayar
ini yang biasa disebut financial technologi yang sudah terlihat sepak terjang
(fintech). perusahaan fintech illegal. Bagaimana cara
Keshadiran Financial Technology penagihan serta dampak-dampaknya.
(Fintech) sangat membantu masyarakat Dengan begitu banyak sekali peluang
dalam mengakses produk-produk untuk mensiasatinya seperti yang
keuangan dan mempermudah melakukan dilakukan oleh beberapa kelompok
transaksi keuangan Hal ini dapat tertentu.Salah satunya ialah kelompok
meningkatkan literasi keuangan di yang menyebut dirinya “aksi galbay (gagal
Indonesia. Teknologi Finansial dalam bayar)”.Banyak sekali dijumpai kelompok-

10 ------- JSSH P-ISSN:2579-9088 Vol. 5 Nomor 1, Maret 2021 | Wijaya Hadi S, Anif Fatma Chawa 9 – 22
kelompok yang sengaja memanfaatkan sebuah alat yang dapat digunakan peneliti
aplikasi-aplikasi untuk dijadikan lahan untuk dijadikan sebuah landasan dalam
pekerjaan. Praktik sosial gagal bayar sudah menganalisis permasalahan penelitian.
banyak dilakukan oleh kelompok- Dalam penelitian ini teori yang digunakan
kelompok lainya juga.Tujuan adanya adalah teori Praktik social Anthony
kelompok ini ialah untuk mendapatkan Giddens. Peneliti memilih menggunakan
pinjaman uang tanpa harus teori tersebut karena teori tersebut sesuai
mengembalikanya. Beberapa anggota yang dengan fenomena atau kasus yang akan
pertama kali masuk pasti sudah diteliti, yaitu praktik sosial gagal bayar
mempunyai masalah atau hutang anggota grub aksi galbay pada perusahaan
sebelumnya. Jadi grup atau kelompok ini fintech.
menjadi sebuah pelarian sementara terkait Penelitian terdahulu yang masih
permasalahan hutang, setiap anggota baru berkesesuaian dengan masalah penelitian
tidak ada patokan atau syarat tertentu (Wahyuni & Turisno, 2019) yang berjudul
untuk masuk di grup aksi gagal bayar. “Praktik finansial teknologi illegal dalam
Adanya sistem dalam tindakan gagal bentuk pinjaman online ditinjau dari etika
bayar dalam upaya mencari penghasilan bisnis”. Penelitian ini bertujuan untuk
diartikan sebagai kelengkapan- membahas praktik pinjaman online ilegal
kelengkapan struktur yang terkait ruang dari perspektif etika bisnis. Metode
dalam lingkungan komunitas gagal bayar penelitian yang digunakan adalah Yuridis
dan rentan waktu perjanjian yang sudah Normatif dengan spesifikasi penelitian
disepakati. Dalam hal ini melibatkan deskriptif analitis. Pada praktik Financial
adanya peran agen dan struktur dalam Technology (tekfin) yaitu pinjaman online
sebuah praktik sosial. Peran agen disini ditemukan beberapa masalah seperti
adalah anggota gagal bayar dimana agen munculnya pinjaman online illegal, tercatat
melakukan praktik sosial berupa tindakan sejak Januari 2018 hingga April 2019,
meminjam uang pada fintech tanpa Otoritas Jasa Keuangan telah memblokir
mengembalikan uang tersebut. Artinya, 947 entitas tekfin berjenis pinjaman antar
tindakan ini mengarah pada tindakan pihak (peer to peer lending) tak berizin.
untuk mendapatkan penghasilan dari Apabila dilihat dari perspektif etika bisnis,
pinjaman online baik pada fintech illegal kegiatan pinjaman online bisa dilakukan
maupun fintech yang terdaftar pada OJK dengan saling menjaga kepercayaan yang
(legal). Sedangkan peran sktuktur disini memiliki pengaruh besar terhadap reputasi
adalah perjanjian kerjasama antara anggota perusahaan. Namun apabila perusahaan
gagal bayar dengan pihak fintech dalam tersebut ilegal dapat memicu terjadinya
melakukan pinjaman online. tindak pidana seperti penipuan, pencucian
Teori dalam setiap penelitian menjadi uang atau penyalahgunaan data milik
suatu hal yang penting, karena teori adalah konsumen. Kondisi tersebut dipicu oleh
suatu alat yang dijadikan untuk masih banyak masyarakat yang belum
menganalisis permasalahan penelitian. mengetahui mengenai bisnis finansial
Dengan adanya landasan teori, maka akan teknologi.
semakin mempermudah untuk menjawab Hasil dari penelitian ini adalah bentuk
permasalahan penelitian karena pelanggaran perusahaan pinjaman online
didalamnya terdapat kerangka pemikiran atau (P2P Lending) ilegal ini juga beragam
yang menjelaskan permasalahan suatu jenisnya mulai dari penagihan intimidatif,
penelitian. Maka dari itu, teori menjadi penyebaran data pribadi hingga pelecehan

JSSH P-ISSN:2579-9088 Vol. 5 Nomor 1, Maret 2021 | Wijaya Hadi S, Anif Fatma Chawa 9 – 22 ------ 11
seksual, hal ini tentu saja tidak sesuai berefek pada tingkah/perilaku dari
dengan etika dalam berbisnis mengingat mahasiswa tersebut, baik itu secara positif
kegiatan bisnis yang baik bukan saja bisnis maupun negatif. Maka, penelitian ini
yang menguntungkan, tetapi bisnis yang bertujuan untuk menganalisis penggunaan
baik itu adalah selain bisnis tersebut aplikasi Cicil dapat berdampak bagi
menguntungkan juga bisnis yang baik kebiasaan hidup konsumtif.
secara moral sehingga diperlukan adanya Hasil dari penelitian ini adalah data
penanggulangan praktik pinjaman online didapatkan bahwa sebagian besar
Ilegal dalam dunia bisnis. Masyarakat mahasiswa sering melakukan kegiatan
dengan mudah mendapatkan dana hanya belanja online dan mayoritas adalah
dengan memberikan data pribadinya. perempuan. Hal ini dikarenakan
Kemudahan yang diberikan tidak menutup kemudahan dalam berbelanja serta lebih
kemungkinan akan memunculkan resiko banyaknya kebutuhan perempuan lebih
pelanggaran yang akan semakin tinggi. kompleks dibandingkan dengan laki-laki,
Pesatnya perkembangan bisnis tersebut hal ini dibuktikan dari data yang kami lihat
menjadi tantangan tersendiri bagi para bahwa sebesar 65% konsumen belanja
pelaku usaha untuk tetap online adalah perempuan. Dengan limit
mempertahankan kelangsungan kegiatan yang terbilang cukup besar bagi seorang
bisnisnya yang hendaknya dilakukan mahasiswa, menjadikan Cicil sudah
secara jujur dan menjunnjung tinggi banyak digunakan. Proses pendaftaran dan
prinsip kejujuran sebagaimana prinsip penggunaan yang cukup mudah ditambah
etika bisnis.yang merupakan suatu jaminan dengan syarat yang tidak mewajibkan
dan dasar bagi kelangsungan kegiatan memiliki pekerjaan tetap menjadikan Cicil
bisnis. solusi pembiayaan bagi mahasiswa.
Kemudian penelitian kedua dilakukan Namun, hadirnya Cicil membawa dampak
oleh Sihombing (2019) dari Universitas konsumtif bagi mahasiswa, dimana barang
Atma Jaya Yogyakarta yang berjudul yang dibeli merupakan pemenuhan
“Dampak penggunaan pinjaman online keinginan dan tidak dibutuhkan saat itu.
terhadap gaya hidup konsumtif mahasiswa Disamping itu, dengan adanya Cicil
Yogyakarta”. Penelitian ini dilakukan menjadikan mahasiswa belanja barang
dengan metode kuesioner dan wawancara bermerk demi pemenuhan gaya hidup dan
kepada mahasiswa yang menggunakan meningkatkan status sosial mereka.
aplikasi Cicil. Cicil merupakan aplikasi Mahasiswa dengan mudahnya berbelanja
pinjaman dana secara online atau semua barang yang tersedia hingga batas
pembayaran secara cicilan tanpa limit, ini menjadikan mahasiswa berbelanja
menggunakan kartu kredit yang diberikan apa yang mereka sukai ataupun tertarik
kepada mahasiswa. Aplikasi ini tanpa memikirkan sisi fungsionalitas dari
memudahkan setiap mahasiswa yang ingin barang itu apakah benar-benar
meminjam dana untuk kegiatan dibutuhkan. Faktor pendorong sifat
perkuliahannya atau ingin membeli barang konsumtif mahasiswa pengguna Cicil ini
secara online tetapi tidak memiliki cukup adalah kemudahan pembayaran dengan
dana sehingga melakukan pembayaran limit yang besar serta bunga cicilan
dengan cara menyicil dengan jumlah terbilang kecil. Dalam praktik gagal bayar
bunga dana tertentu, tergantung lama dalam artikel ini bertujuan untuk
periode mahasiswa tersebut memilih mengetahui motif dibalik praktik gagal
waktunya. Dikarenakan penggunaan Cicil bayar sebagai salah satu kegiatan anggota
yang menarik minat mahasiswa, tentu grub aksi gagal bayar.

12 ------- JSSH P-ISSN:2579-9088 Vol. 5 Nomor 1, Maret 2021 | Wijaya Hadi S, Anif Fatma Chawa 9 – 22
Dari hasil penelitian terdahulu tersebut banyak, serta proses yang tidak begitu
Relevansi penelitian ini dengan penelitian cepat. Dari semua proses dalam
yang akan dilakukan oleh peneliti adalah mengajukan pinjaman di bank-bank
memiliki kesamaan yaitu objek penelitian konvensional tidak semua bisa
terhadap perusahaan fintech, dengan menikmatinya artinya harus ada kriteria-
penelitian yang pertama berfokus pada kriteria tertentu untuk memberikan
perusahaan fintech yang ilegal yang pinjaman ke nasabah, jadi hanya orang-
berdampak pada masyarakat yang minim orang tertentu yang bisa mendapatkanya.
dengan pengetahuan fintech yang legal Perusahaan fintech hadir untuk menjadi
maupun illegal. dengan banyaknya risiko- solusi bagi semua lapisan
risiko yang ditanggung oleh nasabah mulai masyarakat,dengan memberikan
dari penagihan yang intimidatif serta kemudahan-kemudahan serta syarat yang
banyak lagi kasus-kasus yang ditimbulkan minim dengan proses yang sangat cepat
perusahaan fintech illegal. kesamaan dari bahkan hanya hitungan jam. Perusahaan
penelitian yang pertama ini dengan peneliti fintech juga dikenal dengan system peer to
lakukan ialah sama-sama membahas peer (P2P) lending yang artinya
perusahaan fintech serta dampak terhadap mempertemukan secara langsung pemilik
nasabah atau masyarakat luas dalam hal dana (investor) dengan peminjam dana
hutang piutang yang marak (borrower).
muncul.penelitian kedua berfokus Fintech merupakan implementasi dan
terhadap dampak konsumtif mahasiswa pemanfaatan teknologi untuk peningkatan
terhadap program cicilan yang dikeluarkan layanan jasa perbankan dan keuangan
oleh perusahaan fintech.hal ini berdampak yang umumnya dilakukan oleh
semakin konsumtifnya mahasiswa karena perusahaan rintisan (startup) dengan
mudahnya syarat untuk mengajukan memanfaatkan teknologi software,
pinjaman serta adanya program cicil yang internet, komunikasi, dan komputasi
sangat mudah. Kesamaan dari peneliti terkini (Nofie, 2019). Fintech muncul
lakukan ialah dengan penelitian kedua seiring perubahan gaya hidup masyarakat
ialah dengan mudahnya proses pengajuan yang saat ini didominasi oleh pengguna
yang berakibat ketergantungan hutang teknologi informasi tuntutan hidup yang
terhadap perusahaan fintech. Perbedaan serba cepat. Dengan adanya fintech sangat
dari kedua penelitian terdahulu dengan membantu dan sangat mudah
penelitian yang peneliti lakukan adalah mengaksesnya, oleh sebab itu banyak
fokusnya kalau nyang pertama focus sekali masyarakat menggunakanya. Dari
dengan etika bisnis yang dilakukan sinilah berkembang pesatnya perusahaan
perusahaan fintech illegal dan yang kedua fintech di Indonesia dan banyak sekali
dampak konsumtif dengan adanya bisnis fintech yang masuk di Indonesia.
program cicilan pada perusahaan fintech. Pada September 2015, lahir Asosiasi
Berbeda dengan focus peneliti yaitu pada Fintech Indonesia atau AFI yang bertujuan
praktik gagal bayar yang dilakukan oleh untuk menyediakan partner bisnis yang
nasabah terhadap perusahaan fintech. memumpuni, untuk membangun
Sebelum adanya perusahaan fintech ekosistem fintech di Indonesia. Setelah itu,
(finansial technology) masyarakat perkembangan pengguna Fintech di
mendapat pinjaman di bank-bank Indonesia semakin berkembang pesat
konvensional atau lembaga terkait (Sitompul, 2019).
peminjaman dengan syarat-syarat yang Forum komunitas online yang berupa

JSSH P-ISSN:2579-9088 Vol. 5 Nomor 1, Maret 2021 | Wijaya Hadi S, Anif Fatma Chawa 9 – 22 ------ 13
grub-grub yang banyak di jejaring sosial dengan teman-teman dekatnya saja. Jadi
memang merupakan salah satu media benar-benar grub yang di whatsapp sangat
untuk menyebarluaskan informasi dan tertutup tidak seperti grub di facebook.
pengetahuan antara anggotanya. Motif pembikinan grub di whatsapp adalah
Kemudahan serta kecepatan dalam menghindari dari anggota-anggota yang
mentransfer informasi antar anggota bisa lain artinya di grub facebook anggotanya
dilakukan kapan saja dan dimana saja, berlatar belakang dari semua kalangan
serta tidak harus dalam waktu bersamaan. tidak terkecuali penyusup dari perusahaan
Di dalam forum tersebut masing-masing fintech sendiri. Jadi untuk menghindari
anggota berinteraksi di dalam grub-grub masalah-masalah yang tidak diinginkan
yang terbagi berdasarkan topic diperlukan grub yang benar-benar privat.
permasalahan yang dibahas. Seperti halnya Aktivitas dalam grub aksi galbay, ini
didalam grub aksi gagal bayar banyak banyak sekali mulai dari sharing antar
sekali tukar menukar informasi antar anggota mengenai fintech hingga jual-beli
anggota, sekaligus dijadikan ajang sharing akun.
terkait masalah gagal bayar. Kredit kredit bermasalah
Grub aksi galbay (gagal bayar) ini, menggambarkan suatu situasi dimana
sebenernya berdirinya sudah sejak 2017 persetujuan pengembalian kredit
dengan beranggotaan segelintir orang saja mengalami risiko kegagalan, bahkan
dan sangat-sangat tertutup. Pada waktu itu menunjukkan kepada bank akan
hanya di grub whatsapp saja sehingga memperoleh kerugian yang potensial
anggotanya juga tidak banyak, dengan fitur menguraikan bahwa kredit bermasalah
whatsapp yang dirasa kurang mumpuni merupakan kredit dimana cidera janji
jika beranggota banyak, artinya di grub dalam pembayaran kembali sesuai
whatsapp tidak terlalu kondusif jika perjanjian6(Norum,2008). Dengan
anggotanya banyak. Terlalu banyak demikian terdapat tunggakan, atau ada
kendala-kendala yang dialami seperti potensi kerugian di perusahaan
pembatasan anggota, serta percakapan chat perusahaan fintech.
yang menumpuk satu sama lain karena Dengan pertumbuhan perusahaan
terlalu banyak anggota. Dan pada akhirnya fintech yang sangat pesat, maka
dibuatlah sebuah grub di media sosial yang dimungkinkan banyak sekali praktik-
lebih luas yang dapat menampung anggota praktik gagal bayar. Dengan bunga yang
yang lebih banyak meskipun masih saja besar didukung dengan kemampuan para
tidak secara terang-terangan. nasabah yang tidak sesuai maka terjadilah
Pada grub aksi galbay ini juga masih gagal bayar. Banyak sekali anggota di grup
tertutup tidak terbuka sepenuhnya untuk aksi gagal bayar ini melakukan praktik
bergabung di grub. grub aksi galbay ini gagal bayar mulai dari hanya 3 aplikasi
dibuat di grub facebook yang per tanggal sampai puluhan aplikasi. Para anggota
23 januari 2020 sudah sekitar 40 ribu grub aksi galbay ini sebelum bergabung,
anggota lebih dan masih terus bertambah. biasanya hanya memiliki hutang yang
Sedangkan dengan grub whatsapp sendiri tidak begitu besar kisaran tiga aplikasi jika
yang pertama telah di hapus, terus di uangkan rata-rata dibawah lima juta
membuat grub whatsapp lagi yang hanya rupiah, namun karena adanya system gali
orang-orang sendiri, artinya tidak ada yang lobang berawal dari 3 aplikasi bisa menjadi
namanya anggota baru lagi. Orang-orang 10 aplikasi bahkan bisa lebih. Terjadinya
sendiri yang dimaksud disini adalah orang gagal bayar ini para DC (debt collector)
yang dulu pernah membuat grub ini yang bertugas melakukukan penagihan

14 ------- JSSH P-ISSN:2579-9088 Vol. 5 Nomor 1, Maret 2021 | Wijaya Hadi S, Anif Fatma Chawa 9 – 22
dengan cara menelfon terus menerus struktur. Giddens beranggapan bahwa
hingga nasabah tersebut membayar struktur dan agen saling
hutangnya & jika tetap tidak dilakukan berkesinambungan satu sama lain dan
pembayaran maka para debt collector juga memiliki peranan masing-masing dalam
meneror & memberi ancaman bertubi-tubi praktik sosial. Pada teori strukturasi
terhadap nasabah fintech sehingga cara memusatkan pada praktik sosial yang
debt collector bisa membuat para nasabah terulang dimana dalam teori tersebut lebih
stres, bingung, kepikiran, ketakutan, dan mendasarkan pada hubungan agen dan
pada akhirnya para nasabah mencari solusi struktur. Agen dan struktur merupakan
dengan cara bergabung di grub aksi gagal dua elemen yang diibaratkan dengan dua
bayar. sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan
Ketika seseorang nasabah masuk di untuk menjelaskan praktik sosial. Sehingga
grub aksi gagal bayar untuk mencari dalam Teori Strukturasi, Agen dan struktur
informasi terkait masalah hutang serta tidak dapat dipisahkan karena keduanya
dampak-dampak yang mungkin muncul saling mempengaruhi. Dalam tindakan
ketika melakukan praktik gagal bayar, sosial memerlukan struktur dan
dengan cara sharing pengalaman di grub sebaliknya.
dan saling bertukar informasi terkait Dalam teori strukturasi Giddens, fokus
tindakanya tersebut. Ketika sudah antara praktik sosial dan tindakan sosial
mendapatkan solusi dan tahu perkiraan ialah pada praktik sosial dilakukan
dampak yang akan muncul ketika berulang – ulang kali dan ahli dalam
melakukan tindakan gagal bayar maka melakukan, untuk melakukan praktik
akan muncul rasa ingin melakukanya terus sosial tersebut dibutuhkan sebuah
sehingga setiap anggota akan melakukan tindakan sosial, tanpa adanya tindakan
tindakan gagal bayar sebanyak-banyaknya. sosial tidak akan muncul praktik sosial.
Tindakan-tindakan gagal bayar yang di Dalam tindakan sosial yang dilakukan oleh
share di grub membuat banyak sekali agen terdapat tiga jenis yaitu rasionalisasi
anggota yang lain ingin melakukanya tindakan, monitoring refleksif dan motivasi
sehingga tidak heran bahwa ada anggota tindakan. Yang pertama yaitu rasionalisasi
yang terlilit hutang hingga puluhan juta. tindakan adalah ketika agen dalam
Dengan cara share ke grub membuat melakukan aktivitasnya dalam
anggota yang lain tertarik sehingga mempertahankan landasan pemahaman
beramai-ramai melakukan aksi gagal yang dimiliki dalam melakukan aktivitas
bayar. tersebut (Giddens, 2010a). Artinya dalam
Peneliti dalam penelitian ini sebuah praktik gagal bayar seorang agen
menggunakan kerangka teoritis dari yaitu anggota grub aksi gagal bayar akan
Anthony Giddens untuk menjelaskan dan mampu menjelaskan tindakan-tindakan
menganalisa praktik gagal bayar yang yang dilakukanya terkait praktik gagal
dilakukan oleh grub Aksi Galbay pada bayar. Yang kedua ialah monitoring
perusahaan Fintech. Anthony Giddens refleksi dapat juga diartikan agen ketika
lahir pada tanggal 18 Januari 1938. Ia melakukan sebuah aktivitas memonitor
belajar di Universitas Hull, London Scholl dirinya dengan individu-individu yang
of Economic dan Universitas London lain agar sesuai dengan kondisi lingkungan
(Ritzer & Goodman, 2012). Teori di tempat ia bergerak (Giddens, 2010b). Jika
strukturasi Giddens merupakan metode dikaitkan dalam penelitian ini ialah ketika
dalam mengintegrasikan agen dan seorang anggota tersebut akan melihat

JSSH P-ISSN:2579-9088 Vol. 5 Nomor 1, Maret 2021 | Wijaya Hadi S, Anif Fatma Chawa 9 – 22 ------ 15
lingkungan sekitarnya artinya disini dalam dengan maksud tertentu. Saat melakukan
lingkup grub mengenai praktik gagal wawancara, ada dua subyek atau lebih
bayar. Apabila di grub tersebut yang terlibat dalam pembicaraan dengan
menghendaki adanya praktik gagal bayar suatu tema tertentu.
maka para anggotanya selaku agen dalam Dokumentasi sebenarnya merupakan
praktik gagal bayar melakukan tindakan pelengkap dari observasi dan
tersebut. Sehingga agen tidak begitu saja wawancara11 (Sugiyono, 2014). Bentuk
melakukan tindakan tersebut namun dokumen ini bisa dalam bentuk tulisan,
memonitor terlebih dahulu, pantaskah gambar atau karya-karya dari seseorang.
tindakan gagal bayarnya dalam lingkup Dokumentasi akan digunakan oleh peneliti
yang dimana dia bergabung. Yang terakhir untuk melengkapi data-data yang telah
yaitu motivasi tindakan lebih mengacu diperoleh dari hasil observasi dan
pada potensi-potensi tindakan dari agen wawancara. Foto hasil turun lapang dan
yang kemungkinan akan muncul. Giddens rekaman hasil wawancara dengan anggota
mengurai lebih dalam mengenai motivasi grub aksi galbay, bisa bermanfaat bagi
tindakan yaitu kesadaran praktis, peneliti sebagai data pendukung dan arsip.
kesadaran diskursif dan motif tidak sadar Beberapa prosedur penentuan
(Giddens, 2010b). Dari uraian tersebut informan menurut Pertama, tidak
peneliti berfokus pada tujuan artikel ini mengambil informan dalam jumlah besar
yaitu Untuk mengetahui motif dibalik (mengutamakan spesifikasi sesuai
praktik gagal bayar sebagai salah satu fenomena yang diteliti); Kedua, penentuan
kegiatan anggota grub aksi gagal bayar. informan dilakukan selama proses
penelitian (tidak dipastikan di awal
II. METODE penelitian); Ketiga, tidak berlaku
perwakilan namun lebih pada kesesuaian
Penelitian ini menggunakan jenis informasi (A. Salim, 2006).
kualitatif, yaitu melihat melalui sudut
pandang subjek yang diteliti secara rinci.
III. HASIL
Menurut Jane Richie, penelitian kualitatif
adalah upaya untuk menyajikan dunia Praktik sosial gagal bayar yang
sosial dan prespektifnya di dalam dunia, dilakukan anggota grub aksi gagal bayar
dari segi konsep, perilaku, konsep dan pada perusahaan fintech merupakan
persoalan tentang manusia yang diteliti sebuah perilaku yang memiliki rutinitas
(Maloeng, 2005). Metode dalam penelitian atau kebiasaan dalam mengajukan
ini akan menggunakan metode pinjaman online dengan tujuan mencari
fenomenologi. penghasilan. Pratik sosial gagal bayar
Tekhnik pengumpulan data yang juga dikalangan anggota grup masih terus
sangat penting dalam penelitian adalah berulang hingga menjadi kebiasaan yang
observasi. Kata observasi berasal dari nantinya akan berdampak pada anggota
bahasa latin yang berarti memperhatikan aksi gagal bayar. Agar dapat mngetahui
dan mengikuti10 (Herdiansyah, 2011). praktik sosial gagal bayar dalam penelitin
Herdiansyah juga menjelaskan bahwa inti ini peneliti akan berusaha mendeskripsikan
dari observasi adalah adanya perilaku yang dan membandingkan apa saja yang
tampak dan adanya tujuan yang ingin diungkapkan oleh para informasi dengan
dicapai. hasil pengamatan di lapangan, serta data
Menurut Moleong mendefinisikan dokumentasi yang ada dianalisis dengan
bahwa wawancara adalah percakapan menggunakan konsep dan teori yang

16 ------- JSSH P-ISSN:2579-9088 Vol. 5 Nomor 1, Maret 2021 | Wijaya Hadi S, Anif Fatma Chawa 9 – 22
sudah dirumuskan sebelumnya. Dari yang ingin memperoleh pekerjaan tetapi
berbagai cara tersebut sehingga nantinya di belum mendapatlkannya.
peroleh pembahasan mengenai praktik Karena anggapan para pinjaman jika
sosial gagal bayar yang dilakukan anggota sudah terima dana pinjaman berrti
aksi gagal bayar diperusahaan fintech ini mendapatkan rejeki, hal meminjam ini
sebagai perilaku kebiasaan atau rutinitas. dianggap suatu hal hiburan yang
Hutang yang dilakukan oleh para grup menghasilkan uang, sehingga
aksi gagal bayar ini bertujuan untuk pengahasilan tersebut tidak terkontrol atau
kesejahteraan dalam memenuhi kebutuhan pemborosan. Pengertian masayarakat
hidup baik primer maupun sekunder. terkait hutang wajib untuk dibayar, karena
Anggota para aski gagl bayar ini yakni sudah rumus kewajiban. akan tetapi
masyarakat dengan status karyawan, berbeda kasus dengan para peminjam yang
wiraswasta, penggangguran, karyawan ada di anggota grup aksi gagal bayar
adalah setiap orang yang bekerja dengan pinjaman online, Dari banyaknya data
menjual tenaganya (fisik atau pikiran pengguna pinjaman online ini memiliki
kepada suatu perusahaan yang motif meminjam yang berbeda-beda, dapat
memperoleh balas jasa sesuai dengan diketahui dari berbagai macam social
perjanjian (Hasibuan, 2009). Suhadi (1985) media seperti facebook. Twitter WhatsApp
megemukakan bahwa Wiraswasta memuat web dan lainnya, ada beberapa anggota
sejumlah karateristik seperti percaya pada grup aksi gagal bayar di facebook dengan
kemampuan diri sendiri berpandangan total keanggotaan rata-rata 40ribu anggota.
luas jauh kedepan, mempunyai keuletan Semua informasi yang ada di aksi grup
mental lincah dalam berusaha. tersebut menyarankaan untuk tidak
Pengangguran menurut Yanuar (2009) membayar hutang atau gagal bayar
adalah keadaan dimana angkatan kerja
Anggota grup 1. Wiraswasta Struktur :
aksi gagal 2. Karyawan  Aturan mengenai praktik
bayar 3. Pengangguran gagal bayar
 Nilai-nilai dalam praktik
gagal bayar
1. Rasionalisasi tindakan
2. Monitoring reflektif
3. Motivasi tindakan

Skemata D-S
 Dominasi
 Signifikasi (gagal bayar sebagai bagian dari rutinitas)

Gambar 1. Alur Berfikir


menjadi rutinitas disisi lain juga juga
Dari penjelasan bagan alur berfikir menjadi pendapatan atau penghasilan.
diatas bisa dilihat bahwa, Anggota grup
aksi gagal bayar memiliki tiga jenis
tindakan yaitu rasionalisasi tindakan, 2. Monitoring preflektif dalam tindakan
monitoring reflektif, dan motivasi dapat memposisikan dirinya sesuai
tindakan. dengan kondisi lingkungan sekitar.
1. Rasional tindakan yang dilakukan para 3. Dan yang ketiga yaitu motivasi tindakan
angggota aksi gagal bayar selain dalam motivasi tindakan ini terdapat

JSSH P-ISSN:2579-9088 Vol. 5 Nomor 1, Maret 2021 | Wijaya Hadi S, Anif Fatma Chawa 9 – 22 ------ 17
tiga jenis kesadaran yaitu kesadaran penelitian tersebut diantaranya adalah
praktis, kesadaran diskursif dan Agung, Novilm, Mardiana, Hadi, Faizal.
motivasi tak sadar. Praktik sosial ini dalam aksi gagal
Tindakan para anggota grup gagal bayar merupakan tindakan yang dapat
bayar ini tidak terlepas dari yang namanya merugikan disalah satu pihak, namun tidak
struktur, struktur merupakan atuaran serta ada payung hukum yang ditetapkan oleh
nilai- nilai dalam praktik angaagota aksi Negara, sehingga aksi ini tetap berjalan
gagal bayar. Di antara strukt dalam grup dari tahun 2017 hingga sekarang, dampak
aksi gagal bayar terdapat tiga skemata negative yang timbul dari aksi grup gagal
yaitu bayar ini menjadikan gagal bayar memang
1. struktur signifikasi, dianjurkan, karena dengan adanya aksi ini
2. struktur dominasi dan akan mampu menonaktikan atau
3. struktur legitimasi. menghentikan para fintech untuk
Dalam struktur signifikasi aksi gagal beroperasi, karena struktur yang dibuat
bayar dipandang sebagai sebuah kebiasaan oleh ojk & keminfo tidak mampu
yang tidak merugikan bahkan cenderung mengatasi persoalan fintech yang
hal biasa atau wajar untuk dilakukan. Aksi meresahkan masyarakat. Sebelum aksi
gagal bayar menjadi wacana umum grup gagal bayar ini banyak memakan
dikalangan masyarakat (wiraswasta, korban dan belum banyak mengetahu
pelajar, penganguran) karena aksi ini juga bahwa pinjaman di fintech memang boleh
didukung oleh struktur dominasi (ojk & tdak dikembalikan para fintech banyak
keminfo). Dalam struktus dominasi ini meraup keuntungan yang sangat besar
terdapat para oknum (keminfo/ojk) dapat dilihat semakin banyak fintech illegal
mendukung adanya aksi gagal bayar, yang bermuculan dalam iklan dan fintech
karena mampu memblokir fintech- fintech ini tetap melebarkan sayap dalam
yang tidak terdaftar. Praktik dalam grup mengopersasikan pinjaman online dengan
aksi gagal bayar terus berlangsung hingga sangat mudah.
sekarang hal ini akan menjadi rutinitas atau Aksi grup gagal bayar tidak semata-
kebiasaan yang harus dilakukan oleh aksi mata hadir dengan begitu saja tanpa
gagal bayar baik para karyawan, wiraswata adanya korban dikalangan masyarakat
atau penggangguran. yang meminjam, sebelum adanya masalah
Informan utama dalam penelitian ini dalam aksi ini banyak para peminjam yang
adalah, anggota group aksi gagal bayar melakukan pinjaman dengan rutin
yang sudah dapat dikatakan paling lama mengembalikan namun nilai pinjmannya
tergabung dalam group aksi gagal bayar semakin membengkak hal ini sangat
yang mana memanfaatkan fintech baik meresahkan para peminjam. sebelum aksi
illegal maupun illegal yang tidak sebagai grup gagal bayar mempunyai stuktur yang
pendapatan sehari-hari. Dalam jelas dan belum memliki struktur yang kuat
pelaksanaan penelitian ini juga melibatkan untuk tampil ditengah masyarakat gagal
dari berbagai pihak, seperti pelaku bayar dilakukan oleh sedikit orang dan
pinjaman online, pihak yang tergabung keterbatasan akses wilayah sehingga gagal
dalam fintech illegal maupun yang tidak bayar masih belum terbukti dianggap hal
serta pihak OJK sebagai pemangku yang menyimpang. Sebelum aksi ini
kebijakan. Informan dari penelitiam ini memakan banyak korban dan belum ada
sejumlah 5 orang untuk dilakukan regulasi dari pihak hukum praktik gagal
wawancara secara mendalam. Informan bayar dilakukan oleh sekelompok

18 ------- JSSH P-ISSN:2579-9088 Vol. 5 Nomor 1, Maret 2021 | Wijaya Hadi S, Anif Fatma Chawa 9 – 22
masyarakat skala kecil atau wilayah untuk kebutuhan hidup, dan sengaja
tertentu dan dilakukan secara tertutup. pinjam di fintech untuk tidak dikembalikan
Awal mula lahirnya struktur aksi grup atau sebagai lahan penghasilan, dan
gagal bayar di kalangan masyarakat, ketika pembahasan terakhir adalah tetang solusi,,
fintech ini mengalami penyebaran akses solusi ini menyangkut 2 aspek diatas yaitu
wilayah ditahun 2017-2018 masyarakat masalah dan teknik jadi para grup aksi
gencar melakukan penyambutan gagal bayar dipeusahaan fintech ini saling
pembangunan teknologo modern ini, bekerjasam, kompak, dan saling
namun dampaknya banyak korban yang memberikan informasi baik internal
tidak mampu bayar pinjaman online maupun eksternal.
ditahun 2017 yang menjangkau seluruh Praktik aksi gagal bayar yang ada di
wilayah. Kebanyakan dari peminjam yang grup sosial media dilakukan secara terang
tidak membayar hutang fintech ini sudah terangan baik yang mendapatkan pinjaman
menerima konsekuensi yaitu mendapatkan atau mendapatkan penagihan, tanpa
penyebaran data dan permaluan oleh adanya rasa malu atau sungkan, karena
pelaku fintech yakni Debt collector. Oleh dalam aksi ini memang benar-benar para
karena itu para gagal bayar perlu peminjam yang memanfaatkan fintech
diperesatukan dalam melakukan aksi untuk mendapatkan penghasilan. Otoritas
dendanya dengan membuat aksi grup jasa keuangan dan keminfo belum bisa
gagal bayar yang yang dimana mereka memberhentikan para fintecth illegal
adalah korban akibat perilaku Debt dikarena tempat usaha fintech tersebut
collector Fintech, dari aksi grup gagal bayar tidak memiliki Alamat kantor yang valid,
ini supaya saling menguatkan dan tidak memiliki ijin operasi yang terdaftar di
memberikan saran dan informasi. Dari otoritas jasa keuangan, biasanya ada
grup aksi gagal bayar yang ada di media fintech yang terdaftar namun tidak berijin.
sosial mayoritas adalah para peminjam Praktik tersebut memiliki tujuan untuk
yang tidak mau bayar pinjaman online menghentikan fintech illegal yang masih
fintech, informasi yang di share dalam aksi berjalan.
grup ini mengenai masalah, tehnik, dan Motif merupakan dorongan dalam diri
solusi dalam menangani konflik gagal seseorang yang timbul dikarenakan adanya
bayar. kebutuhan-kebutuhan yang ingin
Masalah yang sering dikonsultasikan dipenuhi. Motif berasal dari bahasa latin
dalam grup aksi gagal bayar menyangkut movere yang berarti bergerak atau to move.
dengan debt collector baik masalah Karena itu motif diartikan sebagai
penagihan melalui handphone atau kekuatan yang terdapat dalam diri
kedatangan debt collector ke tempat organisme yang mendorong untuk berbuat
tinggal atau ke tempat kerja. Dalam atau driving force. Motif sebagai
pembahasan tehnik dalam aksi grup bgagl pendorong sangat terikat dengan faktor-
bayar merupakan tehnik dalam faktor lain, yang disebut dengan motivasi.
mendapatkan pinjaman supaya Motivasi merupakan keadaan dalam diri
pinjamannya mudah diapprove, dalam individu atau organisme yang mendorong
pembahasan tehnik ini kebanyakan para perilaku ke arah tujuan.
peminjam yang tau prosedur pinjaman Motivasi tindakan lebih mengacu pada
fintech atau sudah berpengalaman dalam potenti-potensi tindakan dari para
mendapatkan dana pinjaman, karena aksi peminjam yang kemungkinan akan
para peminjam ini menggali dana pinjaman muncul saat melakukan gagal bayar

JSSH P-ISSN:2579-9088 Vol. 5 Nomor 1, Maret 2021 | Wijaya Hadi S, Anif Fatma Chawa 9 – 22 ------ 19
Giddens mengurai lebih lanjut mengenai IV. KESIMPULAN
motivasi tindakan yaitu kesadaran praktis,
Berdasarkan beberapa tahap dan
kesadaran diskursif dan motif tidak sadar
proses anilisis data di lapangan yang di
(Giddens, 2010b).
lakukan oleh peneliti dan sudah di jelaskan
Kesadaran praktis adalah tindakan
pada bab-bab sebelumnya mengenai aksi
yang dilakukan para peminjam tanpa
gagal bayar yang di lakukan oleh
melalui pemikiran terlebih dahulu, dimana
masyarakat yang meminjam di fintech
dalam tindakan ini sudah terbentuk
menjadikan praktik-praktik gagal bayar di
perilaku yang seharusnya dilakukan untuk
fintech sebagai salah satu kegiatan harus
menghadapi gejala sosial. Perilaku gagal
dilakukan oleh para peminjam. Praktik
bayar para peminjam sudah terbentuk
gagal bayar yang muncul juga tidak
sebelumnya, sehingga ketika para
terlepas dari beberapa peran para oknum
peminjam melakukan praktik gagal bayar
pemerintah dan struktur yang tercipta
mereka tidak memikirkan ulang atas
terkait dengan keberadaan praktik aksi
tindakanya tersebut. Kesadaran praktis
gagal bayar tersebut. Dengan
yang terbentuk berupa kebiasan mereka
menggunakan teori strukturasinya
ketika akan melakukan gagal bayar dan ini
Giddens terdapat beberapa kesimpulan
dipersiapkan ketika akan mengajukan
yaitu:
pinjaman atau setelah mendapatkan
1. Praktik gagal bayar yang ada dikalangan
uangnya. Dari kesadaran ini praktik gagal
peminjam tidak terlepas dari beberapa
bayar semakin kuat sehingga menjadi
peran oknum pemerintah baik ojk atau
kebiasaan yang wajar,
keminfo. Sebagai sentral yang
Kesadaran diskursif pada tingkat
menetapkan aturan main jasa keuangan
kesadaran dimana para peminjam dalam
adanya praktik gaga bayar adalah
melakukan tindakan gagal bayar didasari
dengan cara mengatur praktik gagal
oleh pemikiran terlebih dahulu seperti apa
bayar tersebut. Sehingga dapat di
yang akan dilakukan, dalam kesadaran ini
simpulkan bahwasanya para ojk dan
peminjam berupaya melukiskan tindakan
keminfo mendukung adanya praktik
tersebut dengan kata-kata. Dalam hal ini
gagal bayar tersebut. Dengan adanya
ketika peminjam ingin melakukan praktik
aturan-aturan yang di buat oleh ojk para
gagal bayar cenderung memikirkan
pemilik aturan turut bersumbangsih
terlebih dahulu. Kesadaran diskursif ketika
dalam berkembangnya praktik gagal
melakukan tindakan gagal bayar peminjam
bayar gagal bayar yang dilakukan
harus mempunyai alasan dan dampak
melalui online dengan mengatur dan
terlebih dahulu ketika akan bertindak dan
ikut serta dalam praktik gagal bayar
alasan tersebut sebagai landasan untuk
bukan berarti hanya mengatur saja
bertindak.
namun di balik itu semua ada tujuan
Struktur yang berperan dalam
memelihara praktik gagal bayar yang
menangani fintech sangat berperan karena
ada digrup yaitu untuk menjaga
tujuan dari ketiga struktur ini adalah sama
keamanan peminjam dalam melakukan
yakni menghentikan para fintech untuk
aksi gagagl bayar. Dengan adanya
beroperasi, namun upaya yang sudah
praktik gagal bayar maka para
dilakukan untuk menutup fintech mulai
peminjam dan oknum struktur baik ojk
ditinggalkan, dan beralih dalam upaya
dan keminfo saling bekerja sama dengan
megatur aksi gagal bayar untuk dilakukan
para aksi gagal bayar serta menjaga
bagi setiap peminjam di perusahaan
keamanan para peminjam.
fintech.

20 ------- JSSH P-ISSN:2579-9088 Vol. 5 Nomor 1, Maret 2021 | Wijaya Hadi S, Anif Fatma Chawa 9 – 22
2. Praktik gagal bayar memunculkan Sosial Masyarakat. Yogyakarta:
struktur yang terdapat dikalangan Pustaka Pelajar.
peminjam munculnya aturan dan Hasibuan, M. S. P. (2009). Manajemen
struktur yang mengenai aksi gagal bayar Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.
merupakan hasil dari keterulangan Jakarta: Bumi Aksara.
tindakan gagal bayar. Sehingga dengan Herdiansyah, H. (2011). Metodologi
adanya atuarn-aturan yang dibuat oleh Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-
para ojk dan keminmfo sama sekali Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba
tidak ada masalah dan dengan adannya Humanika.
aturan tersebut menjadikan gagal bayar Maloeng, L. J. (2005). Metodologi Penelitian
semakin marak dan berkembang Kualitatif Edisi Revi. Bandung:
dikalangan masyarakat yang Rosdakarya.
membutuhkan dana. Marzuki, A. A. A. (2019). Menerka
3. Peran utama dalam praktik perjudian Maraknya Fintech Ilegal di
adalah seluruh masyarakat baik pekerja, Indonesia. Jakarta: LIPI.
wiraswasta, penggangguran, semua ini Nofie, I. (2019). Financial Technology dan
hadir dalam praktik gagal bayar dalam Lembaga Keuangan. Yogyakarta.
grup gagal bayar merupakan sebuah Rahayu, F. (2012). PENGGUNAAN
aksi dimana semua kalangan yang gagal MEDIA ONLINE UNTUK BISNIS
bayar berkumpul dan berinterakasi atau OLEH PEREMPUAN. 1–15.
bertukar pikiran dengan membahas Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2012). Teori
sarana, masalah, solusi dan isu-isu yag Sosiologi (Dari Teori Sosiologi
terjadi. Hal ini bisa diartikan grup aksi Klasik Sampai Perkembangan
gagal bayar merupakan ruang public mutakhir Teori Sosial Postmodern).
bagi semua masyarakat yang gagal Bantul: Kreasi Wacana.
bayar. Salim, A. (2006). Teori dan Paradigma
4. Praktik gagal bayar yang ada digrup juga Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara
saling turut serta membantu dalam Wacana.
melakukan aksi gagal bayar yang Salim, K., & Sari, M. puspita. (2014).
dimaksud dalam hal ini biasanya jika Pengaruh Globalisasi Terhadap
ada yang mendapatkan dana pinjaman Pendidikan. Pendidikan,
lewat perantara atau mendapatkan (December 2014), 1–11. Retrieved
pinjaman dari bantuan kalangan gagal from
bayar akan mendapat fee seikhlasnya http://copasmakalah.blogspot.com/
sesuai dengan kesepakatan, atau ada 2013/09/contoh-makalah-karya-
juga yang dibuat untuk bersedekah jadi ilmiah-
dari praktik aksi gagal bayar ini dapat tentang.html%5Cnhttp://sinautp.w
bermanfaat bagi lingkungan sekitar. eebly.com/teori-
pendidikan.html%5Cnhttp://belajar
DAFTAR PUSTAKA psikologi.com/pengertian-
pendidikan-menurut-
Giddens, A. (2010a). Sociology: ahli/%5Cnhttp://adull.blog.com/pe
Introductory Readings. USA: Polity ntingnya-pendidikan%5Cn
Press. Sihombing, N. M. (2019). Dampak
Giddens, A. (2010b). Teori Strukturasi Penggunaan Pinjaman Online
Dasar-dasar Pembentukan Struktur Terhadap Gaya Hidup Konsumtif

JSSH P-ISSN:2579-9088 Vol. 5 Nomor 1, Maret 2021 | Wijaya Hadi S, Anif Fatma Chawa 9 – 22 ------ 21
Mahasiswa Yogyakarta. Universitas Dijajagi. Yogyakarta: PT Bina Ilmu.
Atma Jaya Yogyakarta. Wahyuni, R. A. E., & Turisno, B. E. (2019).
Sitompul, M. G. (2019). Urgensi Legalitas Praktik Finansial Teknologi Ilegal
Financial Technology (Fintech): Dalam Bentuk Pinjaman Online
Peer To Peer (P2P) Lending Di Ditinjau Dari Etika Bisnis. Jurnal
Indonesia. Jurnal Yuridis Unaja, Pembangunan Hukum Indonesia,
1(2),68–79. 1(3), 379–391.
https://doi.org/10.35141/jyu.v1i2.42 https://doi.org/10.14710/jphi.v1i3.37
8 9-391
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Yanuar. (2009). Ekonomi Makro Suatu
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Analisis Untuk Konteks Indonesia.
Bandung: Alfabeta. Jakarta: Yayasan Mpu Ajar Artha.
Suhadi. (1985). Wiraswasta Sampah Satu
Alternatif Ekonomi Yang Perlu

22 ------- JSSH P-ISSN:2579-9088 Vol. 5 Nomor 1, Maret 2021 | Wijaya Hadi S, Anif Fatma Chawa 9 – 22

Anda mungkin juga menyukai