Anda di halaman 1dari 17

TUGAS 1.

2 PRAKTIK BAHAN AJAR

Nama Dosen : Dr. Ni Made Rai Wisudariani, M.Pd.


Nama Peseta PPG : I Gusti Ngurah Risma Junaedi
No. Peserta PPG : 19220515610106
Jurusan : Bahasa Indonesia

Setelah mengenal bahan ajar, silakan Anda coba buktikan pemahaman Anda dengan
mengerjakan tugas Praktik Membuat Bahan Ajar
Apa yang harus Anda lakukan dalam tugas ini? Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Pilihlah salah satu topik atau materi yang akan Anda ajarkan. Jika harus menggunakan
bahan ajar untuk topik tersebut, bahan ajar mana sajakah yang tepat untuk Anda
gunakan?
2. Buatlah bahan ajar tersebut sesuai dengan jenis bahan ajar yang Anda pilih!
Aturan Penamaan bekas tugas yang dikumpulkan mengikuti format berikut ini:
Tugas 1.2. Praktik Bahan Ajar - NAMA DOSEN - NAMA PESERTA PPG.pdf
Sumber foto: https://i2.wp.com/notepam.com/wp-content/uploads/2018/06/contoh
teks-anekdot politik.jpg?resize=680%2C350&ssl=1
PETA KONSEP

Mendata pokok-pokok isi anekdot

Mengkritisi
anekdot dari
aspek makna
tersirat

Mengidentifikasi penyebab kelucuan


anekdot

Menyampaikan
Kritik Melalui
Anekdot

Membandingkan anekdot dengan humor

Mengonstruksi
makna tersirat
Menganalisis kritik yang disampaikan
dalam sebuah
dalam anekdot
teks anekdot

Menyimpulkan makna tersirat dalam


anekdot
MODUL SISWA
TEKS ANEKDOT

Sekolah : SMA Negeri 1 Gianyar


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Program : MIPA, IPS, IPB
Materi Pokok : Teks Anekdot
Alokasi waktu : 4 x 45 Menit

A. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek 3.5.1 Mendata pokok-pokok isi anekdot
makna tersirat 3.5.2 Mengidentifikasi penyebab kelucuan
anekdot

4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam 4.5.1 Membandingkan anekdot dengan humor
sebuah teks anekdot 4.5.2 Menganalisis kritik yang disampaikan dalam
anekdot
4.5.3 Menyimpulkan makna tersirat dalam anekdot

B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mendata pokok-pokok isi anekdot
2. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot
3. Siswa mampu membandingkan anekdot dengan humor
4. Siswa mampu menganalisis kritik yang disampaikan dalam anekdot
5. Siswa mampu menyimpulkan makna tersirat dalam anekdot

C. Materi Pembelajaran
1. Mengevaluasi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat
IPK 1 Mendata pokok-pokok isi anekdot
IPK 2 Mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot
IPK
IPK1.1.Mendata
Mendatapokok-pokok
pokok-pokokisi
isianekdot
anekdot

Cerita rekaan menjadi magnet tersendiri bagi penggemarnya. Banyak cerita rekaan
yang beredar di masyarakat dan menyajikan kisah kehidupan manusia yang dipadukan
dengan imajinasi pengarang. Tidak hanya manusia, bahkan hewan pun tak luput dari
imajinasi pengarang untuk dijadikan pemerannya.
Salah satu cerita rekaan yang isinya menonjolkan unsur kelucuan ialah anekdot.
Anekdot digunakan untuk menyampaikan sindiran atau kritikan dengan cara yang halus.
Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan
mempunyai maksud untuk melakukan kritikan. Anekdot sering muncul sebagai refleksi
terhadap kegelisahan masyarakat atas peristiwa atau fenomena sosial, ekonomi, hukum,
maupun politik yang membelit pikiran, yang membuat imajinasi berkembang menjadi cerita
unik. Oleh karena itu, teks anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh
masyarakat) atau terkenal, layanan publik, politik, lingkungan, dan sosial. Kisah nyata yang
diangkat dalam anekdot dipadukan dengan rekaan hasil cipta pengarang, baik itu pelaku,
tempat dan waktu peristiwa yang diubah sesuai dengan imajinasi pengarang untuk
menciptakan unsur kelucuan dan menghindari ketersinggungan seseorang/ sekelompok
orang.
Bacalah anekdot berikut dan jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah!
Bebas dari Kemiskinan

Waktunya berdoa untuk membuat negara lebih berkembang dan maju.


Obama : Tuhan, kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan?
Tuhan : 25 tahun lagi.
Obama : (menangis tersedu-sedu)
Tonny Abbott : Tuhan, kapan negaraku akan terbebas dari kemiskinan?
Tuhan : 20 tahun lagi.
Tonny Abbott : (menangis tersedu-sedu)
Jokowi : Tuhan, kapan negaraku terbebas dari kemiskinan?
Tuhan : (menangis tersedu-sedu)

Sumber: https://www.eduspensa.id/teks-anekdot/
1. Siapa saja tokoh dalam anekdot tersebut?
2. Masalah apa yang diceritakan dalam anekdot tersebut?
3. Adakah unsur kelucuan dalam anekdot tersebut?
4. Adakah makna tersirat yang disampaikan dalam anekdot tersebut?
5. Apakah cerita di atas layak dikatakan sebagai sebuah anekdot?Mengapa?
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, apakah pemahamanmu sudah
cukup untuk memahami teks anekdot? Nah, untuk menguji pemahamanmu, isilah tabel
berikut sesuai dengan hasil kajian terhadap teks anekdot “Bebas dari Kemiskinan”

TUGAS

No Pokok-pokok Isi Analisis

1 Masalah yang dibahas


2 Unsur humor
3 Makna tersirat
4 Alasan

Bacakanlah hasil analisismu di depan kelas dan diskusikanlah hal-hal yang belum
dipahami bersama teman dan guru sehingga bisa dilanjutkan ke topik berikutnya.
Perlu diketahuai juga, selain dalam bentuk teks, anekdot juga sering disampaikan
secara lisan dalam bentuk stand up comedy, yaitu salah satu genre
profesi melawak yang pelawaknya membawakan lawakannya di atas panggung seorang diri,
biasanya di depan pemirsa langsung, dengan cara bermonolog mengenai sesuatu topik. Orang
yang melakukan kegiatan ini disebut pelawak tunggal (bahasa Inggris: stand-up comedian),
komik, atau komik berdiri (komik tunggal)). Isi materi dalam stand up comedy terkadang
berkaitan dengan masalah publik atau tokoh publik sebagai bentuk sindiran atau kritikan
sehingga bisa dikategorikan sebagai anekdot lisan.
Simaklah video stand up comedy yang diputarkan guru di depan kelas atau
temukanlah video stand up comedy yang berisi kritikan terhadap masalah publik atau tokoh
publik di youtube untuk mengasah pemahaman terkait pokok-pokok isi teks anekdot.
IPK
IPK2.2.Mengidentifikasi
Mengidentifikasipenyebab
penyebabkelucuan
kelucuananekdot
anekdot

Anekdot juga merupakan karangan berjenis narasi yang ralatif pendek dan
mengandung kelucuan. Kelucuan itu bisa dibentuk dengan mengemukakan kebodohan,
kesalahpahaman, kesalahdengaran, ketidaktahuan, kesombongan, kecelakaan akibat ulah
sendiri, dsb. Unsur kelucuan disampaikan dengan bahasa yang singkat, tetapi mengena.
Selain untuk menghibur (menciptakan tawa), unsur lucu dalam anekdot juga digunakan untuk
menyampaikan kritikan.

Dalam anekdot “Bebas dari Kemiskinan” terdapat sindiran terhadap pemerintahan di

Indonesia yang belum mampu mengatasi masalah kemiskinan dan terus belanjut sampai

waktu yang tidak bisa ditentukan. Adapun penyebab kelucuan dalam anekdot “Bebas dari

Kemiskinan” sebagai berikut.

ANEKDOT PENYEBAB KELUCUAN

Presiden beberapa negara berdoa untuk menanyakan kapan


Bebas dari Kemiskinan
negara mereka akan terbebas dari kemiskinan dan Tuhan pun
memberi kepastian waktu sehingga mereka menangis tersedu-
sedu. Namun, ketika yang mendapatkan giliran berdoa adalah
presiden Indonesia, Pak Jokowi, yang menanyakan hal sama,
malah Tuhan yang menangis tersedu-sedu. Hal tersebut terlihat
dalam dialog berikut ini.
Jokowi : Tuhan, kapan negaraku terbebas dari kemiskinan?
Tuhan : (menangis tersedu-sedu)

Jika kamu sudah paham cara mengidentifikasi penyebab kelucuan dalam teks
anekdot, coba analisislah teks anekdot berikut dan kerjakan tugas di bawahnya!
TUGAS

Analisislah penyebab kelucuan anekdot di atas dalam tabel berikut!

ANEKDOT PENYEBAB KELUCUAN


Negara yang Lucu

Dua orang sahabat lintas negara, Bagus dan Michael, sedang berbincang tentang
kelucuan sebuah negara.
Bagus : “Swiss itu negara yang lucu.”
Michael : “Mengapa?”
Bagus : “Sebab ia punya kementerian urusan angkatan laut, padahal mereka tak
punya wilayah laut!”
Sampai sini, kedua sahabat tergelak. Namun kemudian, Michael berhenti tertawa.
Michael : “Kalau begitu, negaramu lebih lucu.”
Bagus : “Lho, mengapa?”
Michael : “Sebab ia punya kementerian urusan keuangan, padahal kalian tak punya
uang!”
Bagus : (Menutup muka karena malu)

Sumber: https://notepam.com/contoh-teks-anekdot/
2. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Sebuah Teks Anekdot
IPK 1 Membandingkan anekdot dengan humor
IPK 2 Menganalisis kritik yang disampaikan dalam anekdot
IPK 3 Menyimpulkan makna tersirat dalam anekdot

IPK
IPK1.1.Membandingkan
Membandingkananekdot
anekdotdengan
denganhumor
humor

Anekdot memiliki ciri khas, yaitu disajikan secara singkat, lucu dan menarik. Namun,
tidak semua cerita lucu bisa dikategorikan sebagai anekdot. Istilah lain untuk cerita lucu ialah
humor. Lalu, apakah anekdot sama dengan humor? Bacalah teks humor berikut dan
diskusikan pertanyaan-pertanyaan di bawahnya bersama teman dan guru.

Sopir Kaget

Ini adalah sebuah kisah tentang sopir taksi dan penumpangnya. Karena ingin
bertanya sesuatu, penumpang pun menepuk pundak si supir. Namun saat ditepuk, si
sopir justru kaget bukan main. Dia menjadi kehilangan kendali dan hampir terlibat
kecelakaan fatal.
Dia menepikan mobilnya dan berusaha keras untuk menenangkan hatinya. Lalu
si sopir berkata pada penumpang, “Tolong jangan seperti itu, saya sungguh ketakutan.”
Karena tak tahu apa-apa, si penumpang pun berkata, “Maaf, saya tidak tahu
kalau hal seperti itu bisa mengejutkanmu.”
Si sopir kembali menjawab, “Saya juga minta maaf, sepenuhnya ini bukan
kesalahan Anda. Hari ini merupakan hari pertama saya menjadi sopir taksi.
Sebelumnya, saya adalah supir mobil jenazah, dan profesi ini sudah saya jalankan
selama 30 tahun.”

1. Apakah ide cerita diambil dari peristiwa nyata?


2. Apakah masalah yang diangkat berkaitan dengan tokoh publik atau kepentingan
masyarakat umum?
3. Apakah terdapat makna tersirat di dalamnya dengan maksud mengkritik atau menyindir?
4. Apakah tujuan teks tersebu untuk menghibur semata atau ada tujuan yang lain?
Sekarang simaklah teks anekdot berikut dan bandingkan dengan teks humor di atas.

Nasib Maling Sandal

Asep baru saja siap makan soto di tempat pak Bambang. Setelah berbincang-
bincang dengan Pak Bambang, Asep memutuskan untuk segera pulang. Perjalanan dari
warung Pak Bambang ke rumah Asep cukup dekat dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Akhirnya Asep memutuskan untuk pulang berjalan kaki saja menuju ke rumah.
Namun sayang sekali, di pertengahan jalan kaki asep terserempet sepeda motor.
Untunglah kakinya tidak cedera. Walaupun kakinya tidak cedera, Asep merasa sedih. Hal
ini dikarenakan sandal barunya putus. Asep sangat khawatir jika ia pulang, iya akan
dimarahi oleh istrinya. Istri Asep memang sangat galak dan Asep tidak mau pulang tanpa
sandal.
Setelah melanjutkan perjalanan, ternyata Asep melihat ada banyak sandal yang
berada di depan masjid. Sebuah kebetulan yang sangat kebetulan karena di depan masjid
tersebut ada sepasang sandal yang sangat mirip dengan milik Asep. Tanpa berpikir panjang
Asep langsung mengambil sandal tersebut.
Tidak disangka, ternyata ada jamaah masjid yang mengetahuinya. Asep akhirnya di
kejar warga dan diseret ke kantor polisi. Sesampainya di kantor polisi, Asep langsung
diminta untuk segera mengikuti persidangan. Ketika Asep menunggu giliran di siding, ia
melihat seorang koruptor sedang divonis hakim. Koruptor itu telah korupsi sebanyak 2
miliar rupiah dan dijatuhi hukuman 5 hari di penjara.
Ketika giliran Asep yang di sidang, Asep sangat kaget mendengar putusan hakim. Ia
dijatuhi hukuman 5 tahun penjara. Asep tidak terima, ia pun protes pada hakim. Asep
bingung mengapa ia yang hanya maling sandal dihukum 5 tahun dan koruptor yang korupsi
2 miliar dijatuhi hukuman hanya 5 hari.
Hakim pun menyampaikan jika Asep mencuri sandal seharga 30 ribu rupiah dan
merugikan 1 orang. Sedangkan, koruptor korupsi 2 miliar tetapi kerugiannya dibagi-bagi ke
seluruh rakyat Indonesia yang jumlahnya 200 juta. Ini artinya setiap rakyat hanya rugi 10
rupiah. Mendengar penjelasan hakim, Asep merasa sedih dan menyesal mengapa ia tidak
jadi koruptor saja.
TUGAS
Perbandingan Teks Anekdot dan Humor

Aspek Anekdot “Nasib Maling Sandal” Humor “Sopir Kaget”

Ide Cerita

Isi

Fungsi
Komunikasi

Makna Tersirat

Jadi, dapat disimpulkan bahwa teks anekdot memiliki perbedaan dengan humor yang
dapat dilihat dari aspek ide cerita, isi, fungsi komunikasi, dan makna tersirat. Ide cerita dalam
anekdot diambil dari peristiwa nyata, misalnya kasus korupsi, keadilan hukum, pendidikan,
dan lain-lain. Isi dalam anekdot mengarah kepada masalah terkait tokoh publik atau yang
menyangkut orang banyak. Sementara, fungsi komunikasi dalam anekdot ialah untuk
menyampaikan kritikan atau sindiran secara halus dan menghindari cara “tembak langsung”
dengan menyebut nama seseorang atau sekelompok orang. Selain itu, teks anekdot juga
memiliki makna tersirat dibalik kelucuan yang ditampilkan, biasanya berisi harapan
perbaikan atau bentuk protes terhadap suatu kebijakan.
Namun, dibalik perbedaan tersebut, terdapat suatu persamaan. Anekdot dan humor
sama-sama mengandung unsur kelucuan. Meskipun ide cerita dalam anekdot diangkat dari
kejadian nyata, tetapi cara penyajian cerita sama dengan humor, yaitu bentuk rekaan.
Penyajian cerita rekaan dalam anekdot dilakukan dengan cara mengganti nama tokoh, waktu
dan tempat peristiwa terjadi.
IPK
IPK2.2.Menganalisis
MenganalisisKritik
Kritikyang
yangDisampaikan
Disampaikandalam
dalamAnekdot
Anekdot
Berdasarkan fungsinya
kritikan atau sindiran secara halus. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari konflik
antara pihak yang menyampaikan sindiran dengan pihak yang disindir. Oleh karena itu,
digunakan ungkapan berupa kata, frasa, klausa atau kalimat yang bermakna idiomatis (bukan
makna sebenarnya).
Perhatikan contoh analisis kritik dalam teks anekdot berikut.

Dosen yang Juga Menjadi Pejabat

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang :
Tono : "Saya heran dosen ilmu politik, kalau ngajar selalu duduk, tidak pernah mau
berdiri."
Udin : "Ah, begitu saja diperhatiin sih Ton."
Tono : "Ya, Udin tahu tidak sebabnya?"
Udin : "Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri."
Tono : "Bukan itu sebabnya Din, sebab beliau juga seorang pejabat."
Udin : "Loh, apa hubungannya?!!"
Tono : "Ya kalau berdiri, takut kursinya diduduki orang lain."
Udin : "???"

Sumber: https://www.ketawa.com/2010/03/6652-dosen-yang-juga-menjadi-pejabat.html

Kata, Frasa, Klausa atau


Makna Idiomatis
Kalimat

Kursi Jabatan

Takut kursinya diduduki orang Takut jabatannya diambil orang lain


lain
Berdasarkan identifikasi kata dan klausa dalam tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa
kritik yang disampaikan ditujukan kepada para pejabat yang tidak mau turun/ lengser dari
jabatannya.
Untuk menguji pemahaman terhadap kritik yang disampaikan dalam sebuah teks anekdot,
bacalah teks anekdot berikut ini. Kemudian, analisislah kritik atau sindiran yang ada di
dalamnya dengan menggunakan tabel di bawah..
Hukum Peradilan

Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah


hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
Saat sesi tanya jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. "Apa kepanjangan
KUHP, Pak?". Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada
Ahmad. "Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi," pinta pak dosen.
Dengan tegas Ahmad menjawab, "Kasih Uang Habis Perkara, Pak....!".
Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-
gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, "Saudara Ahmad,
dari mana Saudara tahu jawaban itu?" Pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas,
"Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak...!".
Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan.
Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak. Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung
normal.

TUGAS
Kata, Frasa, Klausa
Makna Idiomatis Simpulan
atau Kalimat

Melalui pembelajaran ini, kita bisa mengetahui bahwa sebuah kegelisahan atau bentuk
protes terhadap suatu kebijakan tidak harus dilakukan dengan aksi demo, tetapi bisa juga
dengan cara yang unik, yaitu teks anekdot. Teks anekdot hadir menjadi suatu karya yang
menyenangkan, menimbulkan gelak tawa, tetapi sarat akan makna, yaitu kritikan atau
sindiran.
Teks IPK 3. Menyimpulkan makna tersirat dalam
IPK 3. Menyimpulkan makna tersirat dalamAnekdot
anekdot
Anekdot
sindiran yang ditampilkan. Makna tersirat ini berkaitan dengan tujuan yang ingin
disampaikan si pengkritik. Perhatikan kembali teks anekdot “Dosen yang juga Menjadi
Pejabat”

Dosen yang Juga Menjadi Pejabat

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang :
Tono : "Saya heran dosen ilmu politik, kalau ngajar selalu duduk, tidak pernah mau
berdiri."
Udin : "Ah, begitu saja diperhatiin sih Ton."
Tono : "Ya, Udin tahu tidak sebabnya?"
Udin : "Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri."
Tono : "Bukan itu sebabnya Din, sebab beliau juga seorang pejabat."
Udin : "Loh, apa hubungannya?!!"
Tono : "Ya kalau berdiri, takut kursinya diduduki orang lain."
Udin : "???"

Sumber: https://www.ketawa.com/2010/03/6652-dosen-yang-juga-menjadi-pejabat.html

Ditinjau dari kritikan yang disampaikan, teks anekdot tersebut merupakan sebuah
kekecewaan masyarakat kepada pejabat yang tidak mau turun dari jabatannya atau takut
kehilangan kursi jabatannya. Tujuan dari teks anekdot tersebut tentu tidak hanya untuk
menyindir, tetapi juga untuk menyadarkan para pejabat pemerintahan agar sadar bahwa
jabatan itu ada masanya dan tidak bisa selamanya dipegang. Jika telah habis masa jabatannya,
hendaklah merelakan atau bersedia digantikan oleh orang lain.
Oleh karena itu, makna tersirat dalam teks anekdot lebih mengarah kepada pesan
moral yang mengharapkan suatu kesadaran seseorang, perubahan dan perbaikan atas suatu
kesalahan atau kekeliruan.
Untuk menguji pemahaman terkait dengan makna tersirat dalam anekdot, baca dan
pahamilah kembali teks anekdot “Hukum Peradilan” dan temukan makna tersiratnya.
Kerjakan di dalam tabel yang telah disediakan.

Hukum Peradilan

Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah


hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
Saat sesi tanya jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. "Apa kepanjangan
KUHP, Pak?". Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada
Ahmad. "Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi," pinta pak dosen.
Dengan tegas Ahmad menjawab, "Kasih Uang Habis Perkara, Pak....!".
Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-
gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, "Saudara Ahmad,
dari mana Saudara tahu jawaban itu?" Pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas,
"Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak...!".
Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan.
Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak. Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung
normal.

TUGAS
Judul Anekdot Kritikan/Sindiran Makna Tersirat

DAFTAR PUSTAKA
Eduspensa.---. Teks Anekdot. Tersedia pada, https://www.eduspensa.id/teks-anekdot/ (diakses
4 Agustus 2019).
Ika, Satiyaningsih. 2018. Bahasa Indonesia Mata Pelajaran Wajib Kelas X. Klaten: Intan
Pariwara.
Kepo Gaul.---. Cerita Lucu Banget Bikin Ngakak Abis. Tersedia pada,
https://www.kepogaul.com/lucu/cerita-lucu-banget-bikin-ngakak-abis/ (diakses 4
Agustus 2019).
Notepam.---. Contoh Teks Anekdot. Tersedia pada, https://notepam.com/contoh-teks-
anekdot/ (diakses 4 Agustus 2019)
Romadecade.---. Contoh Teks Anekdot. Tersedia pada, https://www.romadecade.org/contoh-
teks-anekdot/#! (diakses 4 Agustus 2019).
Serba serbi pengetahuan dunia. 2014. Memahami Teks Anekdot. Terserdia pada,
https://serbaserbipengetahuandunia.blogspot.com/2014/02/memahami-teks-
anekdot.html (diakses 4 Agustus 2019).
Suherli, dkk. 2018. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemdikbud.
Ten Library. 2013. Anekdot KUHP (Kasih Uang Habis Perkara. Tersedia pada,
http://tenlibrary.blogspot.com/2013/08/anekdot-kuhp-kasih-uang-habis-perkara.html
(diakses 4 Agustus 2019).

Anda mungkin juga menyukai