Anda di halaman 1dari 14

Makalah Geopolitik Indonesia

KATA PENGANTAR

Penyusun mengucapkan banyak puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga Makalah Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang berjudul “Geopolitik Indonesia” ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan
segala daya upaya yang kami miliki, kami maksimalkan kemampuan kami untuk menyusun makalah
ini.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam
penulisan Makalah ini.Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk melengkapi tugas 2 Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Kami berharap semoga makalah yang telah kami buat
ini dapat bermanfaat.

Penyusun menyadari Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, jadi penyusun mengucapkan
mohon maaf atas kesalahan yang penyusun lakukan, penyusun juga mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Makalah ini.

Surabaya, September 2013

Penyusun.
DAFTAR ISI

Halaman Juduli

Kata Pengantariii

Daftar Isiiv

Surat Pernyataan Tidak Plagiatv

Abstraksi vi

BAB I PENDAHULUAN1

1.1 Latar Belakang1

1.2 Rumusan Masalah1

1.3 Tujuan Penelitian1

BAB II PEMBAHASAN3

2.1 Pengertian Geopolitik 3

2.2 Perkembangan Geopolitik di Indonesia 4

2.3 Unsur-unsur Geopolitik Indonesia 6

2.4 Arti Penting Geopolitik 7

2.5 Implementasi Geopolitik dalam Hukum Kewilayahan 7

2.6 Otonomi Daerah 7

BAB III PENUTUP10

3.1 Kesimpulan10

3.2 Saran10

Daftar Pustaka11
Senarai (Kata-kata Sulit) 12

Lampiran 13

Foto yang terkait15

Pertanyaan dan jawaban utama16

Surat Pernyataan Bebas Plagiarisme

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Yogi Ramadhani 071211533018 -

Ade Firman 071311533075 -

Delavira Rahmalia 071311533012 -

Windi Utari 071311533033 -

Rani Oktavia 071311533038 -

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Makalah yang berjudul “Geopolitik Indonesia” adalah benar
hasil karya kelompok kami.Hal-hal yang bukan karya kelompok kami dalam Makalah ini dicantumkan
sumber dalam daftar pustaka.

Demikian surat pernyataan yang kelompok kami buat tanpa ada unsur paksaan dari siapa pun dan
dipergunakan sebagai mana mestinya.

Surabaya, September 2013


Kalompok 7 A

ABSTRAKSI

Geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebiakan
dan strategi nasinal yang didorong oleh aspirasi geografik yaitu kepentingan yang dititik beratkan
pada pertibangan geografik. Perkembangan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri
bangsa melalui ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah nusantara, satu
bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu bahasa yang merupakan faktor
pemersatu seluruh wilayah nusantara beserta isinya. Rasa kebangsaan merupakan perekat
persatuan dan kesatuan, baik dalam makna spirit maupun moral, sehingga membantu meniadakan
adanya perbedaan fisik yang disebabkan adanya perbedaan letak geografi.Wujud penerapan
geopolitik di Indonesia yaitu adanya otonomi daerah yang diartikan sebagai kewajiban yang
diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan
hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geopolitik berasal dari kata geo dan politik.Geo berarti bumi dan politikberasal dari
bahasa Yunani polite.Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia artinya
urusan.Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan nusantara. Geopolitik diartikan sebagai
sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang
didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang menitik beratkan pada pertimbangan
geografik, wilayah atau teritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan
berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kapada sistem politik suatu negara.
Sebaliknya politik negara itu secara langsung akan berdampak kepada geografi negara
bersangkutan.Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang
mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur
pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan
politik, serta unsur kebijaksanaan.Oleh karena itu penyusun mengambil topik Geopolitik Indonesia
untuk mengetahui fungsi Geopolitik itu untuk persatuan dan kesatuan Negara serta peran Geopolitik
Indonesia dalam pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin muncul
dalam proses pencapaian tujuan.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah Pengertian Geopolitik ?

Bagaimanakah Perkembangan Geopolitik di Indonesia ?

3. Apa saja Unsur-unsur Geopolitik Indonesia

Apakah Arti Penting Geopolitik bagi Bangsa Indonesia ?

Bagaimana Implementasi Geopolitik dalam Hukum Kewilayahan ?

Apakah Otonomi Daerah itu ?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui pengertian Geopolitik

Untuk mengetahui perkembangan Geopolitik di Indonesia

3. Untuk mengetahui Unsur-unsur Geopolitik Indonesia

Untuk lebih memahami arti penting Geopolitik bagi Bangsa Indonesia

Untuk mengetahui Implementasi Geopolitik dalam Hukum Kewilayahan

Untuk mengetahui Otonomi Daerah


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Geopolitik

Geopolitik berasal dari kata geo dan politik.Geo berarti bumi dan politikberasal dari
bahasa Yunani polite.Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia artinya
urusan.Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan nusantara. Geopolitik diartikan sebagai
sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang
didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang menitik beratkan pada pertimbangan
geografik, wilayah atau toritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan
berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kapada sistem politik suatu negara.

Istilah geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu bumi politik
(political geography) yang kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen menjadi geographical politic,
disingkat geopolitik.

Pengertian Geopolitik menurut beberapa para ahli :

Rudolf Kjellén seorang ilmuwan politik Swedia, pada awal abad ke-20 mendefinisikan Geopolitik
adalah seni dan praktek penggunaan kekuasaan politik atas suatu wilayah tertentu.

Karl Haushofer (1869-1946), yang terinspirasi ide-rezim Nazi, ditambah proses politik dengan definisi
Geopolitics (Cohen, 2003): "Geopolitics adalah sains nasional baru negara, sebuah doktrin pada
determinesme spasial semua proses politik, berdasarkan dasar-dasar geografi yang luas, terutama
dari geografi politik." Geografi Politik Haushofer dianggap sebagai bagian penting dari Geopolitics.
Saul Bernard Cohen menggunakan definisi ini dalam buku 2003: "Geopolitics adalah analisis interaksi
antara, di satu sisi, pengaturan dan perspektif geografis dan, di sisi lain, proses-proses politik. Baik
pengaturan geografis dan proses politik yang dinamis, dan masing-masing mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh yang lain. Geopolitics alamat konsekuensi dari interaksi ini. " Definisi berfokus pada
interaksi dinamis antara daya dan ruang. Ini bebas (Cordellier, 2005) juga berfokus pada kekuasaan
(politik) dan ruang: Ini menekankan bahwa analisis geopolitik seharusnya merupakan refleksi objektif
dunia.

Menurut Hagget, Geografi Politik merupakan cabang geografi manusia yang bidang kajiannya adalah
aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan
internasional, pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi. Dalam geografi politik, lingkungan
geografi dijadikan sebagai dasar perkembangan dan hubungan kenegaraan. Bidang kajian geografi
politik relative luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional, dan
internasional.

Menurut Hafeznia, MR 2006.Prinsip-prinsip dan Konsep Geopolitics. Popoli Publikasi: Iran, hal 37-39.
Geopolitik sebagai cabang dari geografi politik adalah studi tentang hubungan timbale balik antara
geografi, politik dan kekuasaan dan juga interaksi yang timbul dari kombinasi dari mereka dengan
satu sama lain. Dimana menurut definisi ini, geopolitik merupakan suatu disiplin ilmu dan memiliki
ilmu dasar alam.

2.2 Perkembangan Geopolitik di Indonesia

Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri bangsa melalui ikrar sumpah
pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah nusantara, satu bangsa yang merupakan landasan
kebangsaan Indonesia,satu bahasa yang merupakan faktor pemersatu seluruh wilayah nusantara
beserta isinya. Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik dalam makna
spirit maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya perbedaan fisik yang disebabkan
adanya perbedaan letak geografi.

Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting dan menjadi pertimbangan
pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam merumuskan kebijakan keamanan nasional atau
keamanan manusia . Berbagai bencana alam yang terjadi seperti : angin puting beliung, gempa bumi,
tsunami adalah beberapa ancaman terhadap manusia yang sebagian besar diantaranya ditentukan
oleh kondisi geografis. Penyebaran konflik komunal tampaknya sedikit terbendung oleh faktor
geografis, sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan dan Asia Tengah, dengan demikian posisi strategis
Indonesia juga membawa implikasi geopolitik dan geostrategi tertentu.Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa pembangunan geopolitik hanya efektif apabila dilandasi oleh wawasan
kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara dalam mencapai kesatuan dan
keserasian dapat ditinjau melalui, Satu kesatuan wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan sosial
budaya, Satu kesatuan ekonomi, Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.Konsepsi geopolitik khas
Indonesia itu kemudian dirumuskan menjadi acuan dasar yang diberi nama Wawasan Nusantara,
berbunyi sebagai berikut:
“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara kepulauan yang dalam
kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita perjuangan bangsa melalui pembangunan
nasional segenap potensi darat, laut dan angkasa secara terpadu” .

Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya Globalisasi dan kemajuan teknologi
yang menyebabkan wilayah kedaulatan suatu Negara terutama Negara Indonesia menjadi semakin
abstrak dan kurang pasti sehingga dapat dengan mudah ditembus oleh para pelaku atau actor
internasional. Kemudian adanya proses politik dan demokratisasi. Akhir tahun 2004 juga ditandai
dengan keberhasilan bangsa Indonesia menyelenggarakan Pemilu dengan sistem pemilihan
langsung. Proses Pemilu yang sangat transparan merupakan kunci keberhasilan KPU
menyelenggarakan pesta demokrasi ini.Selanjutnya munculah tiga kasus besar,pertama adalah
gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini mengarah pada upaya pemisahan diri dari NKRI
yakni, gerakan separatis bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang telah sepakat untuk
mengakui dan bergabung kembali dalam NKRI), kelompok separatis politik (KSP) dan kelompok
separatis bersenjata (KSB/TPN) yang berinduk di bawah OPM di Papua, serta upaya pembentukan
kembali Republik Maluku Selatan (RMS) melalui pembentukan organisasi RMS gaya baru yakni
Forum Kedaulatan Maluku (FKM).Hal tersebut tentu saja akan mengancam keutuhan wilayah
geografis dan persatuan NKRI sendiri.

Sedangkan kasus yang kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik komunal. Meski langkah-langkah
penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan kasus-kasus kekerasan dan konflik-konflik
komunal masih akan terjadi secara insidentil. Penanganannya diawali dengan pendekatan
pembangunan kebangsaan, tanpa mengabaikan keberagaman budaya, dan pada saat yang sama
dilaksanakan pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya peningkatan kualitas proses politik
dalam rangka normalisasi dan stabilisasi kehidupan masyarakat disejumlah daerah konflik dan rawan
konflik relatif berjalan Iambat, tetapi perbaikan struktur dan proses politik menuju penyelesaian
konflik secara bertahap dapat berjalan dengan baik.Dan yang ketiga adalah isu keamanan teritorial,
perbatasan dan pulau terluar. Dalam isu keamanan perbatasan baik perbatasan darat maupun laut,
terdapat sejumlah permasalahan tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu keamanan
perbatasan tersebut, juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau terluar yang berada dan berbatasan
langsung dengan beberapa negara tetangga yang sesungguhnya berpotensi dapat lepas dari NKRI
bila tidak dapat dipelihara dan dijaga dengan baik.

2.3 Unsur-unsur Geopolitik

Geopolitik memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa disebut sebagai Wawasan
Nusantara ada tiga,yaitu :

1. Wadah (Contour)

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia
yang memiliki sifat nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta keanekaragaman budaya.
Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan
kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah
berbagai kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.
2. Isi (Content)

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang
terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat
maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus mampu
menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi,
social, dan budaya serta pertahanan dan keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi
aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama (konsensus nasional) dan perwujudannya, pencapaian
cita-cita dan tujuan nasional , kedua persatuan dan kesatuan dalam ke-bhineka-an yang meliputi
semua aspek kehidupan nasional.

3. Tata laku (conduct)

Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan menghasilkan sebuah tata laku yang
terdiri dari tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia.Sedangkan tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tidakan, perbuatan dan
perilaku dari bangsa Indonesia.Kedua tata laku tersebut akan mencerminkan identitas jati
diri/kepribadian bangsa berdasarkan asas kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga
dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam
semua aspek kehidupan nasional.

2.3 Arti Penting Geopolitik

Geopolitik memiliki arti yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia adalah untuk dapat
mempertahankan negara dan berperan penting dalam pembinaan kerjasama dan penyelesaian
konflik antarnegara yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan. Bahwa kita sebagai
masyarakat dan negara harus memiliki hubungan spiritual yang mendalam dengan lingkungan
tempat mereka hidup dan tinggal. Dengan inilah yang diartikan sebagai kesadaran geopolitik.
Dengan kesadaran geopolitik seperti ini, sebuah masyarakat dan negara akan hidup dalam harmoni
erat dengan lingkungannya, baik itu lingkungan sosial budaya, adat tradisi, maupun lingkungan
geografis. Dengan inilah negara kita semakin maju karena bisa berhubungan dengan negara lain
secara erat.Geopolitik juga memberi peluang bagi Negara Indonesia untuk bekerja sama dengan
Negara lain yang memiliki kemajuan teknologi dan transportasi yang lebih maju dengan
memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di wilayah Nusantara dengan memberikan profit bagi
bangsa Indonesia.

2.5 Implementasi Geopolitik dalam Hukum Kewilayahan

Penerapan Geopolitik atau Wawasan Nusantara dalam hukum kewilayahan Indonesia yaitu :

Pembangunan wilayah perbatasan Indonesia agar tidak menjadi wilayah yang terisolasi sehingga
lebih mempertegas garis perbatasan wilayah NKRI

Mengembangkan sector ekonomi daerah yang bisa menghasilkan keuntungan yang lebih bagi APBD

Mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan di setiap wilayah Indonesia yang masih
terisolasi
Menyusun dan membuat tata ruang/kota wilayah yang sesuai dengan kultur setempat

Mengembangkan Sumber Daya Alam ynag dimiliki daerah untuk menyejahterakan masyarakat

2.6 Otonomi Daerah

Jika kita telisik pengertian Otonomi Daerah secara harfiah. Otonomi daerah berasal dari kata
otonomi dan daerah. Dalam bahasa Yunani, otonomi berasal dari
kata autos dan namos. Autos berarti sendiri dannamos berarti aturan atau undang-undang, sehingga
dapat dikatakan sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri atau kewenangan untuk membuat
aturan guna mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas-batas wilayah.

Otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat untuk meningkatkan daya guna dan
hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Agar lebih aplikatif
sesuai dengan kondisi obyektif daerah masing-masing.Pengertian otonomi daerah tersebut bisa saja
mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perubahan konsepsi otonomi daerah yang
dilaksanakan di Indonesia.

Sedangkan yang dimaksud dengan kewajiban adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.

Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai implementasi
tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah kewenangan yang
lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan
menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerahnya masing-masing.

Ø Pelaksanaan Otonomi Daerah

Pelaksanaan otonomi daerah merupakan titik fokus yang penting dalam rangka memperbaiki
kesejahteraan rakyat.Pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah
dengan potensi dan kekhasan daerah masing-masing. Ini merupakan kesempatan yang sangat baik
bagi pemerintah daerah untuk membuktikan kemampuannya dalam melaksanakan kewenangan
yang menjadi hak daerah. Maju atau tidaknya suatu daerah sangat ditentukan oleh kemampuan dan
kemauan untuk melaksanakan yaitu pemerintah daerah. Pemerintah daerah bebas berkreasi dan
berekspresi dalam rangka membangun daerahnya, tentu saja dengan tidak melanggar ketentuan
hukum yaitu perundang-undangan
Ø Ciri-ciri otonomi daerah

Negara Kesatuan Negara Federal Otonomi daerah

Setiap daerah memiliki perda Setiap daerah mempunyai UUD yang tidak Setiap daerah memiliki perda
(dibawah UU) bertentangan dengan UUD negara (hukum (dibawah UU)
tersendiri)

Perda terikat dengan UU UUD tidak terikat dengan UU negara Perda terikat dengan UU

Bisa desentralisasi atau Desentralisasi Desentralisasi


sentralisasi

Bisa interversi dari kebijakan Tidak bisa interversi dari kebijakan pusat Bisa interversi dari kebijakan
pusat pusat

Perjanjian dengan pihak Perjanjian dengan pihak asing/luar negeri Perjanjian dengan pihak
asing/luar negeri harus harus melalui pusat asing/luar negeri harus melalui
melalui pusat pusat

APBN dan APBD tergabung APBD untuk setiap daerah dan APBN hanya APBN dan APBD tergabung
untuk Negara

Setiap daerah tidak diakui Setiap daerah diakui sebagai negara Setiap daerah tidak diakui
sebagai negara berdaulat berdaulat sebagai negara berdaulat

Bendera nasional hanya Bendera nasional serta daerah diakui Bendera nasional hanya diakui
diakui

Daerah diatur pemerintah Daerah harus mandiri Daerah harus mandiri


pusat

Keputusan pemda diatur Keputusan pemda tidak ada hubungan Keputusan pemda diatur
pemerintah pusat dengan pemerintah pusat pemerintah pusat

3 kekuasaan daerah tidak 3 kekuasaan daerah diakui 3 kekuasaan daerah tidak diakui
diakui

Perda dicabut pemerintah Perda dicabut DPR setiap daerah Perda dicabut pemerintah
pusat pusat

BAB III

PENUTUP
3.1.Kesimpulan

Jadi,Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik. Wawasan
Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia dijadikan sebagai pola pikir dan pandangan hidup
masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.Kekuatan negara Indonesia terletak pada :
posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu
bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh par pendiri negara ini dan
diikrarkan dalam sebuah Sempah Pemuda.Sehingga pandangan geopolitik bangsa Indonesia harus
didasarkan pada nilai – nilai Pancasila yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam
Pembukaan UUD 1945 agar tercipta suatu Persatuan dan Kesatuan Negara Indonesia.

3.2.Saran

Sebagai warga negara yang baik, siapapun kita, baik pejabat, konglomerat, masyarakat biasa
maupun pengemis sekalipun sepatutnya menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara
sesuai dengan perturan dan hukum yang berlaku.

Sehingga tercipta kehidupan yang teratur dan tertib di segala aspek. Wawasan nusantara atau yang
bisa juga disebut dengan geoplitik di Indonesia ini bisa berguna dan berjalan dengan baik. Tiap
individu pun seharusnya paham bagaimana aplikasi geopolitik yang benar itu seperti apa dan
praktiknya dalam kehidupan nyata bisa dengan tepat.

DAFTAR PUSTAKA

http://savitrirachmawati.blog.com/2013/02/20/implementasi-geopolitik-indonesia-di-era-global/

http://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia

http://selawan33.blogspot.com/2013/06/geopolitik-indonesia.html

http://rijalulfata.blogspot.com/2013/04/wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik.html
http://pendidikankewarganegaraans.blogspot.com/2012/12/pengertian-geopolitik-dan-
wawasan.html

http://temonsoejadi.com/2012/03/21/teori-geopolitik-dan-wawasan-nusantara/

http://iddamahfiroh.blogspot.com/2013/04/implementasi-geopolitik-indonesia-di.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Otonomi_daerah_di_Indonesia

https://www.facebook.com/ProgressMelatiNusantara/posts/551739161531622

Anonim. 2003. Ocean Policy dalam Membangun Negeri Bahari di Era Otonomi Daerah. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama

Ermanaya, Suradinata. 2001. Geopolitik dan Geostrategi Dalam Mewujudkan Integritas Negara
Kesatuan Indonesia. Jakarta: Lemhanas.

Kaelan. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.

Mangindaan, Robert. 2012. Fondasi Geopolitik Negara Kepulauan. Jakarta Pusat . Vol. 5, No. 16.

Anda mungkin juga menyukai