Anda di halaman 1dari 7

GEOSTRATEGI

Prolog
Geostrategi adalah suatu strategi dalam
memanfaatkan kondisi geografis Negara
dalam menentukan kebijakan, tujuan dan
sarana untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional.
Geostrategi memberi arahan tentang
bagaimana merancang strategi
pembangunan guna mewujudkan masa
depan yang lebih baik, aman, dan
sejahtera.
Permasalahan Geostrategi yang
Pernah Terjadi di Indonesia
Kasus timor- timur Angkatan bersenjata Indonesia
memasuki Timor Timur pada bulan
Desember 1975 dan kawasan ini menjadi satu
dengan Republik Indonesia di tahun 1976.Hal ini
menyebabkan perdebatan di Australia.
Namun pada akhirnya Australia mengakui
kedaulatan Indonesia atas Timor Timur secara de
jure tahun 1979.
Melalui jajak pendapat, rakyat Timor Timur
memilih merdeka (78.5%).Pengumuman hasil
pemilihan umum tersebut diikuti dengan kekerasan
yang meluas oleh unsur-unsur pro-integrasi.
Integrasi Timor Timur 1976 ketika terjadi Revolusi Bunga
di Portugal dan Gubernur terakhir Portugal di Timor
Leste, Lemos Pires, tidak mendapatkan jawaban dari
Pemerintah Pusat di Portugal untuk mengirimkan bala
bantuan ke Timor Lesteyang sedang terjadi perang
saudara.
Maka Lemos Pires memerintahkan untuk menarik tentara
Portugis yang sedang bertahan di Timor Leste untuk
mengevakuasi ke Pulau Kambing atau dikenal dengan
Pulau Atauro.
Setelah itu FRETILIN menurunkan bendera Portugal dan
mendeklarasikan Timor Leste sebagai Republik
Demokratik Timor Leste pada tanggal 28 November 1975
Tiga Kuburan Masal sebagai bukti pembantaian FRETILIN
terhadap pendukung integrasi terdapat di Kabupaten Aileu
(bagian tengah Timor Leste), masing-masing terletak di
daerah Saboria, Manutane dan Aisirimoun.
Ketika pasukan Indonesia mendarat di Timor Leste pada
tanggal 7 Desember 1975, FRETILIN memaksa ribuan
rakyat untuk mengungsi ke daerah pegunungan untuk
dijadikan tameng hidup atau perisai hidup (human shields)
untuk melawan tentara Indonesia.
Lebih dari 200.000 orang dari penduduk ini kemudian mati
di hutan karena penyakit dan kelaparan. Selain terjadinya
korban penduduk sipil di hutan,terjadi juga pembantaian oleh
kelompok radikal FRETILIN di hutan terhadap kelompok
yang lebih moderat. Sehingga banyak juga tokoh-tokoh
FRETILIN yang dibunuh oleh sesama FRETILIN selama di
Hutan
Seandainya Jenderal Wiranto (pada waktu itu
Letnan) tidak menyelamatkan Xavier di
lubang tempat dia dipenjarakan oleh
FRETILIN dihutan, maka mungkin Xavier
tidak bisa lagi jadi Ketua Partai ASDT di
Timor Leste sekarang. Hal yang sama juga
dilakukan oleh kelompok pro-kemerdekaan
terhadap tentara Indonesia tentang keberadaan
komandan Konis Santana dan Mauhudu yang
dinyatakan hilang ditangan tentara Indonesia.
Selama perang saudara di Timor Leste dalam
kurunwaktu 3 bulan (September-November
1975) dan selama pendudukan Indonesia selama
24 tahun (1975-1999), lebih dari 200.000 orang
dinyatakan meninggal (60.000 orang secara
resmi mati di tangan FRETILN menurut laporan
resmi PBB). Selebihnya tidak diketahui apakah
semuanya mati kelaparan atau mati ditangan
tentara Indonesia. Hasil CAVR menyatakan
183.000 mati di tangantentara Indonesia karena
keracunan bahan kimia

Anda mungkin juga menyukai