Anda di halaman 1dari 1

STUDIUM GENERALE

Nama : Uswatun Hasanah


NIM : 1231807
Program Studi : Teknik Geofisika
Fakultas/ Sekolah : FTTM
Tema : Peran Kejaksaan RI dalam Penegakan Hukum dan Pembangunan Nasional
Pembicara : Prof. Dr. ASEP N. MULYANA
Hari/ tanggal : Rabu, 31 agustus 2022
Kelas : 05

RESUME *)

Pada hari Prof. Dr. Asepp N. Mulyana menjelaskan mengenai peran Kejaksaan RI dalam Penegakan Hukum dan
Pembangunan Nasional. Kejaksaan RI sendiri memiliki arti lembaga pemerintahan yang fungsinya berkaitan dengan
kekuasaan negara di bidang penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan undang-undang. Kejaksaan masuk dalam
ranah yudikatif sama halnya dengan Mahkamah Agung. Peran yudikatif yang dimaksud adalah jaksa yang hadir di
persidangan mewakili korban, masyarakat serta Negara untuk mendapatkan dan/atau menegakkan hak-haknya. Selain
fungsi yudikatif, kejaksaan juga memliki kekuasaan negara di bidang penuntutan serta kewenangan lain bersama dengan
undang-undang. Selain itu, peran kejaksaan legislatif yaitu pembuatan undang-undang dan pengawasan yaitu DPR dan
MPR sedangkan peran sebagai lembaga eksekutif yaitu sebagai perwakilan pemerintah, lemabaga Negara atau institusi,
sebagai contoh apabila ITB memiliki masalah mengenai lahan di Tamansari atau Cirebon dapat membuat surat ke
kejaksaan untuk diurus. Serta kejaksaan memiliki kewenangan membubarkan PT Persero apabila memiliki permasalahan
yang mengharuskan untuk dibubarkan seperti mengganggu kepentingan umum setelah mengalami penyelidikan.
Kejaksaan memili 487 kejari yang berada di kabupaten/kota, 33 kejati yang berada di provinsi kecuali kalimantan
utara, 89 Calbjari, dan 6 perwakilan kejaksaan di luar negeri(Singapura, Hongkong, Bangkok, Tokyo, Manila, dan
Jeddah/kairo) serta lebih dari 10.000 jaksa yang siap membantu masyarakat. Pada bidang ketertiban dan ketentuan umum
oleh Pak Jam Intel mengawasi mengenai :
 Pengawasan aliran `kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara
 Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
 Pengamatan kebijakan penegakan hukum
 Pengawasan peredaran barang cetakan
 Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal
 Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama
Pada bidang perdata dan tata usaha negara, kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak baik di dalam maupun di luar
pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah. Sebagai contoh kasus pemberantasan korupsi, kejaksaan
bertugas melakukan penyelidikan, penyidikan, penuntutan serta eksekusi putusan badan peradilan dan untuk mendukung
kewenangan tersebut dibentuklah satgassus P3TPK, optimalisasi pengembalian kerugian keuangan negara dan adhyaksa
monitoring center. Untuk pencegahan tindak pidana korupsi, diadakan jaksa masuk sekolah, penguatan jaringan
masyarakat anti KKN, program kurikulum anti korupsi di tiap jenjang pendidikan dan memaksimalkan fungsi pelayanan
hukum yaitu Jaksa Pengacara Negara.
Terakhir, Restorative Justice juga diadakan untuk mengetahui bahwa tidak semua kasus harus dibawa ke pengadilan, dan
dapat diselesaikan secara damai atau kekeluargaan seperti pencurian barang dapat diganti senilai dengan kerugian yang
diterima. Dengan ini, kita mengetahui bahwa tidak semua kasus yang tersebar di dunia maya akan diangkat ke pengadilan,
dan setiap kasus memiliki jaksa untuk bidang masing-masing sehingga tidak perlu khawatir bila kasus kita dapat terabaikan.

Anda mungkin juga menyukai