Anda di halaman 1dari 4

YAYASAN SASMITA JAYA

UNIVERSITAS PAMULANG
SK MENDIKNAS NO. 136/D/0/2001
JL. Surya Kencana No. 1 Pamulang Barat, Tangerang Selatan Banten
Telp. (021) 7412 566 Fax.(021)7412491

Nama Mahasiswa : Mawardi NamaKuliah


Mata Mahasiswa: Hukum
: Administrasi Negara
Nomor Induk Mahasiswa : 181011500189 NomorDosen
Nama Induk Mahasiswa
: Sulastri,: S.Pd, M.H
Semester : VI (Enam) Semester
Nilai :
Progam Studi : PPKn Progam
Kelas Studi : 06PPKP002
LEMBAR JAWABAN
1. Jelaskan bagaimana hubungan HAN dan HTN menurut pendapat dari pakar Oppenheim serta
pendapat Logeman!
Jawaban :

Golongan kedua yang mengatakan bahwa Terdapat perbedaan yang hakiki antara HAN dan HTN.
Pendapat ini banyak dianut di negara Belanda yang kemudian di ikuti oleh Sarjana Hukum Indonesia.
Para ahli hukum itu antara lain:
 Oppenheim
HTN adalah: keseluruhan aturan-aturan hukum yang mengadakan alat-alat perlengkapan negara
dan mengatur kekuasaannya (negara dalam keadaan tidak bergerak).
HAN adalah sekumpulan peraturan hukum yang mengikat badan-badan negara baik yang tinggi
maupun yang rendah jika badan-badan itu mulai menggunakan wewenangnya yang ditentukan
dalam HTN (negara dalam keadaan bergerak).
 Logeman
Menurut logemann, perbedaan antara HTN dan HAN adalah sebagai beñkut
l. Hukum tata negara dalam arti sempit meliputi:
a. persoonsleer yaitu yang mengenai persoon dalam arti hukum yang meliputi hak dan
kewajiban manusia, personifikasi, pertanggung-jawaban, lahir dan hilangnya hak dan
kewajiban tersebut, hak organisasi, batasan-batasan dan wewenang.
b. Gebiedsleer, yaitu yang menyangkut wilayah atau lingkungan dimana hukum itu berlaku
dan yang termasuk dalam lingkungan itu adalah waktu, tempat dan manusia atau kelompok
dan benda.
2. Hukum administrasi negara meliputi : ajaran mengenai hubungan hukum. HAN mempelajari
jenisnya, bentuk serta akibat hukum yang dilakukan oleh para pejabat dalam melakukan
tugasnya.

2. Setelah memahami makna dari HAN maka silahkan anda Jelaskan ruang lingkup HAN!
Jawaban :

Mengenai ruang lingkup yang dipelajari dalam studi Hukum Administrasi Negara, Prajudi Atmosudirdjo
mengemukan bahwa ada enam ruang lingkup yang di pelajari dalam Hukum Administrasi Negara yaitu:
1. Hukum tentang dasar-dasar dan prinsip-prinsip umum dari administrasi Negara
2. Hukum tentang organisasi Negara
3. Hukum tentang aktivitas-aktivitas dari administrasi Negara, terutama yang bersifat yuridis
4. Hukum tentang sarana-sarana dari administrasi Negara terutama mengenai kepegawaian Negara
dan keuangan Negara
5. Hukum administrasi pemerintah daerah dan wilayah yang dibagi menjadi:
a. Hukum Administrasi Kepegawaian
b. Hukum Administrasi Keuangan
c. Hukum Administrasi Materiil
d. Hukum Administrasi Perusahaan Negara
6. Hukum tentang Peradilan Administrasi Negara.
C.J.N Versteden juga menyebutkan bahwa secara garis besar Hukum Administrasi Negara meliputi
bidang-bidang sebagai berikut:
a. Peraturan mengenai penegakan ketertiban dan keamanan, kesehatan, dan kesopanan dengan
menggunakan aturan tingkah laku bagi warga Negara yang di tegakkan dan di tentukan lebih
lanjut oleh pemerintah
b. Peraturan yang ditujukan untuk memberikan jaminan sosial bagi rakyat
c. Peraturan-peraturan mengenai tata ruang yang di tetapkan oleh pemerintah
d. Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tugas-tugas pemeliharaan dari pemerintah,
termasuk bantuan terhadap aktivitas swasta dalam rangka pelayanan umum
e. Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pemungutan pajak
f. Peraturan-peraturan mengenai perlindungan hak dan kepentingan warga negara terhadap
pemerintah
g. Peraturan-peraturan mengenai yang berkaitan dengan penegakan hukum administrasi
h. Peraturan-peraturan mengenai pengawasan organ pemerintah yang lebih tinggi terhadap
organ yang lebih rendah
i. Peraturan-peraturan mengenai kedudukan hukum pegawai pemerintahan
j. Dalam membahas ruang lingkup hukum administrasi negara, penulis berpendapat bahwa
Hukum Administrasi Negara yang mempelajari Negara dalam keadaan bergerak tentu
memiliki ruang lingkup yang sangat luas tidak hanya terbatas pada ruang lingkup yang telah
disebutkan diatas karena perkembangan kehidupan negara dengan berbagai kompleksitas
permasalahannya membuat tugas dan peran Hukum Administrasi Negara juga menjadi luas.
Nah hal ini pulalah yang membuat ruang lingkup hukum administrasi negara ikut menjadi luas
pula.
3. Sumber hukum materiil Hukum Administrasi Negara adalah meliputi faktor-faktor yang ikut
mempengaruhi isi/materi dari aturan-aturan hukum. Jelaskan factor yang berdasarkan
sosiologis/antropologis!
Jawaban :

Dimaksudkan dengan sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan aturan hukum
serta tempat diketemukannya hukum. Sumber hukum materiil Hukum Administrasi Negara adalah
meliputi faktor-faktor yang ikut mempengaruhi isi/materi dari aturan-aturan hukum. Faktor-faktor
tersebut yaitu :
Sosiologis/Antropologis
Menyoroti lembaga-lembaga sosial sehingga dapat diketahui apa yang dirasakan sebagai hukum oleh
lembaga-lembaga itu. Berdasarkan pengetahuan dari lembaga-lembaga sosial itu dapat dibuat materi
hukum yang sesuai dengan kenyataan-kenyataan yang ada dalam masyarakat. Dengan kata lain secara
sosiologis, sumber hukum adalah faktor-faktor dalam masyarakat yang ikut menentukan materi hukum
positif. Antara lain; pandangan ekonomis, agamis dan psikologis, Filosofis.
Ada 2 (dua) faktor penting yang dapat menjadi sumber hukum secara filosofis;
1) Karena hukum itu dimaksudkan antara lain untuk menciptakan keadilan maka hal-hal yang
secara filosofis dianggap adil dijadikan pula sebagai sumber hukum materiil;
2) Faktor-faktor yang mendorong orang tunduk pada hukum. Oleh karena hukum diciptakan untuk
ditaati maka seluruh faktor yang dapat mendukung seseorang taat pada hukum harus
diperhatikan dalam pembuatan aturan hukum positif, di antaranya adalah faktor kekuasaan
penguasa dan kesadaran hukum masyarakat.

4. Jelaskan pengertian einmalig dalam suatu peraturan!


Jawaban :

Einmalig berarti sekali terjadi. Setiap peristiwa hanya sekali terjadi dan tak akan pernah terulang
kembali. Sedang sifat unik menunjuk sebagai peristiwa satu-satunya yang berarti tidak ada duanya. Maka
peristiwa sejarah senantiasa bersifat khusus. Sejarah dalam pengertian ini adalah sejarah dalam
pengertian objektif, artinya sejarah sebagai peristiwa itu adalah sesuai dan sama dengan yang ada dalam
alam.

5. Berikan penjelasan tentang ketentuan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme!
Jawaban :

Undang‑undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih, dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam Pasal 9 ayat (3) menegaskan bahwa tata cara pelaksanaan peran
serta masyarakat dalam penyelenggaraan negara perlu diatur dengan Peraturan Pemerintah. Maksud
peran serta masyarakat tersebut untuk mewujudkan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam
penyelenggaraan negara yang bersih. Di samping itu, diharapkan pula peran serta tersebut lebih
menggairahkan masyarakat untuk melaksanakan kontrol sosial terhadap Penyelenggara Negara.
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
SK MENDIKNAS NO. 136/D/0/2001
JL. Surya Kencana No. 1 Pamulang Barat, Tangerang Selatan Banten
Telp. (021) 7412 566 Fax.(021)7412491

Nama
MataMahasiswa
Kuliah : : Mata Kuliah :
Nomor
NamaInduk
DosenMahasiswa
: : Nama Dosen :
Semester
Niai : : Nilai :
Progam
Kelas Studi : : Kelas :
LEMBAR JAWABAN

Anda mungkin juga menyukai