Anda di halaman 1dari 3

TRIASE

No. Dokumen : /PKM- Ditetapkan Oleh


Mata/SOP/ /Tahun 2023 Pimpinan BLUD UPTD
No. Revisi : 00 Puskesmas Mata
SOP
Tgl. Terbit :
BLUD UPTD
PUSKESMAS Halaman : 1 dari 2 La Ode Muh Arsyan, SKM
MATA NIP. 198405042011011014

1. Pengertian 1. Tindakan Triase adalah memilah – milah korban sesuai dengan tingkat
kegawatannya untuk menentukan prioritas.
2. Gawat darurat adalah Suatu keadaan yang terjadinya mendadak
mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan penanganan
3. / pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat dan
4. cepat. Apabila tidak mendapatkan pertolongan semacam itu maka
korban akan mati atau cacat / kehilangan anggota tubuhnya seumur
hidup.
5. Keadaan darurat adalah keadaan yang terjadinya mendadak, sewaktu-
waktu / kapan saja, terjadi dimana saja, dan dapat menyangkut siapa
saja sebagai akibat dari suatu kecelakaan, suatu proses medik atau
perjalanan suatu penyakit.
2. Tujuan Sebagai acuan menentukan prioritas tindakan penanganan pasien sesuai dengan
tingkat
kegawatan pasien
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mata Nomor d Tahun 2023 Tentang
Penanganan Pasien Gawat Darurat
Referensi Pedoman Pelayanan Gawat Darurat, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Direktirat Jendral Pelayanan Medik, 1995.
Prosedur 1. Petugas menerima pasien yang datang di Puskesmas
2. Petugas memeriksa pasien singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat
kegawatannya.
3. Petugas memeriksa pasien di luar ruang triase (di depan gedung Puskesmas )
apabila pasien lebih dari 10 orang.
4. Petugas memberikan kode warna menurut kegawatnnya :
a. Segera- Immediate (I)- MERAH. Pasien mengalami cedera mengancam jiwa
yang kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong segera. Misalnya : Tension
pneumothorax, distress pernafasan (RR< 30x/mnt), perdarahan internal vasa
besar dsb.
b. Tunda-Delayed (II)-KUNING. Pasien memerlukan tindakan defintif
tetapi tidak ada ancaman jiwa segera. Misalnya : Perdarahan laserasi
terkontrol, fraktur tertutup pada ekstrimitas dengan perdarahan
terkontrol, luka bakar <25% luas permukaan tubuh, dsb.
c. Minimal (III)-HIJAU. Pasien mendapat cedera minimal, dapat berjalan
dan menolong diri sendiri atau mencari pertolongan. Misalnya :
Laserasi minor, memar dan lecet, luka bakar superfisial.
5. Petugas memprioritas pelayanan sesuai dengan urutan warna : merah,
kuning, hijau
6. Petugas langsung memberikan tindakan di ruang tindakan Klinik apabila
triase merah
7. Petugas apabila memerlukan tindakan medis lebih lanjut, pasien dirujuk
Ke Puskesmas lain atau rumah sakit lain.
8. Petugas memberikan tindakan pada pasien dengan kategori triase kuning
yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut dapat menunggu giliran
setelah pasien dengan kategori triase merah selesai ditangani.
9. Petugas memulangkan pasien yang sudah membaik.
Bagan Alir

Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum


2. Ruang Tindakan

Anda mungkin juga menyukai