Anda di halaman 1dari 15

LOGO

Materi Pertemuan 3

Istilah-istilah dalam Tes Psikologi


Contents

1 Pengukuran

2 Penilaian

3 Evaluasi

4 Tes dan Testing

5 Tes standard an standar tes

6 Tester dan testi

7 Kode etik
1. Pengukuran

Menurut Cangelosi (1995) yang dimaksud dengan


pengukuran (Measurement) adalah suatu proses
pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk
mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan
yang telah ditentukan.

Stevens (1946) menyatakan bahwa:


pengukuran adalah menempatkan
angka (nomor) kepada objek atau
kejadian sesuai dengan aturan yang
ditetapkan.
2. Penilaian

Slavin (2011:262)
menyatakan penilaian adalah suatu
pengukuran sejauh mana siswa telah
mempelajari tujuan yang ditetapkan
bagi mereka.

Kumano (2001)
The process of Collecting data which
shows the development of learning
3. Evaluasi

Calongesi (1995)
Evaluasi adalah suatu keputusan
tentang nilai berdasarkan hasil
pengukuran.

Kumano (2001)
Evaluasi merupakan penilaian terhadap
data yang dikumpulkan melalui
kegiatan asesmen.
4. Test dan Testing

Konsep

Test Testing
alat atau prosedur Testing adalah saat
yang digunakan pada waktu tes
untuk mengetahui tersebut
atau mengukur dilaksanakan (saat
sesuatu dengan pengambilan tes).
menggunakan cara
atau aturan yang
telah ditentukan
6. Tester dan Testi

Konsep

Tester Testi
seseorang yang responden yang
diserahi tugas untuk mengerjakan tes.
melaksanakan Mereka inilah yang
pengambilan tes akan dinilai atau
kepada responden diukur
kemampuannya
5. Tes Standar dan Standar tes

Standar tes
Tes yang disusun oleh seorang pendidik yang belum memiliki keahlian professional dalam
penyusunan tes, atau mereka yang memiliki keahlian tetapi tidak sempat menyusun tes
secara baik, mengujicobakan, melakukan analisis sehingga validitas dan reliabilitas belum
dapat dipertanggungjawabkan.
7. Kode Etik

KODE ETIK PROFESI:

1. Komitmennya adalah idealisme layanan


kemanusiaan, ketimbang keuntungan pribadi.
2. Menjalani penyiapan profesional yg relatif lebih
lama untuk mempelajari konsep dan prinsip
pengetahuan khususnya, yang mengharuskan-
nya memperoleh status profesi yg tinggi.
3. Diperolehnya kualifikasi yang mantap untuk
men-dapatkan hak atau ijin profesi yg harus
dipelihara melalui pertumbuhan layanannya.
4. Memiliki kode etik keanggotaan, kepemimpinan,
dan praktek profesi.
Menurut American Psychological Association

Di Amerika, aturan pedoman mengenai sistem kontrol ini


ditetapkan di dalam Standar Etika Psikolog. Ketetapan penting
ini resminya diterima oleh Ikatan Psikologi Amerika dalam
1950. Paragraf berikut merupakan ringkasan ketentuan yang
dimaksud :

Tes dan alat-alat bantu diagnostik hendaknya diberikan hanya


kepada orang-orang yang dapat memperlihatkan bahwa
mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk menggunakan dan menafsirkan tes dan alat-
alat tersebut secara efektif. tes dapat digolong-golongkan atas
kategori-kategori berikut :
Tingkat A
Tes dan alat-alat bantu yang dapat diadministrasi,
diskor dan ditafsirkan dengan baik dengan bantuan
manual dan orientasi umum mengenai macam
organsiasi dalam mana tes itu akan dipergunakan.
(Contohnya: tes-tes prestasi belajar standar,
perdagangan, kemahiran kerja/vocational proficiency).
Tes dan alat-alat bantu semacam itu bisa diberikan dan
ditafsirkan oleh petugas bukan psikolog yang
bertanggung jawab, misalnya kepala sekolah dan
pimpinan/eksekutif suatu perusahaan/bisnis.
Tingkat B
Tes atau alat-alat bantu yang mempersyaratkan sejumlah pengetahuan
teknis mengenai penyusunan dan penggunaan tes, dan pengetahuan teknis
mengenai mata kuliah seperti statistik, psikologi perbedaan individual,
psikologi personalia, dan bimbingan. (contohnya: tes-tes kecerdasan umum,
kemampuan khusus, dan inventori minat dan inventori untuk screening
kepribadian).

Tes dan alat-alat bantu ini dapat dipergunakan oleh orang-orang yang telah
memiliki pendidikan bidang pengetahuan psikologi; atau yang bekerja serta
diberikan kewenangan untuk menggunakan tes-tes itu di tempat kerjanya
oleh sekolah, lembaga pemerintahan, atau perusahaan; atau mahasiswa
(pascasarjana) yang sedang mengikuti kuliah dan praktikum tentang tes dan
penggunaan instrumen-instrumen tersebut.
Tingkat C
Tes dan alat-alat bantu yang mempersyaratkan
pemahaman luas tentang testing dan topik-topik
psikologi pendukungnya, disamping pengalaman
dibawah bimbingan (supervisi) dalam penggunaan
piranti-piranti tersebut. (Contohnya: tes intelegensi
klinis, tes kepribadian)
Tes-tes tingkat C ini hanya boleh digunakan oleh:
❖ Pemegang diploma khusus (diplomate) atau orang bergelar
serendah-rendahnya master (magister) dalam bidang
psikologi dan paling kurang pengalaman praktikum paling
kurang selama setahun dibawah pengawasan ahli;
❖ Ahli-ahli lain yang menggunakan tes untuk keperluan riset
atau pendidikan dengan disertai kehati-hatian;
❖ Mahasiswa pascasarjana yang mengikuti kuliah;
❖ Anggota rumpun profesi dengan pendidikan memadai
dalam testing psikologi klinis atau;
❖ Mahasiswa pascasarjana dan tenaga profesional lainnya
yang memiliki pendidikan dan pengalaman praktikum
dengan supervisi dalam mengadministrasi dan menskor tes
tersebut, bekerjasama dengan tenaga yang
berkewenangan untuk menafsirkan hasil-hasilnya.
LOGO

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai