Teknik Testing
Rury Muslifar, S.Pd, M.Pd
Dwi Sona, S.Pd, M.Si
Pengertian tes psikologi
Tespsikologi dilakukan untuk memhami kondisi
mental dan perilaku seseorang berdasarkan kaidah-
kaidah psikologi. Secara umum, asesmen psikologi
bertujuan untuk memetakan kondisi elemen-
elemen utama kondisi psikologi manusia, seperti
perilaku, kesehatan mental, kepribadian, IQ,
kecakapan dalam penyelesaian masalah dan
kemampuan beradaptasi atas situasi tertentu.
Secara umum yang dimaksud dengan instrumen
adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan
akademis, sehingga dapat digunakan sebagai alat
untuk mengukur suatu objek ukur atau
mengumpulkan data mengenai suatu variable.
Pada dasarnya instrumen dapat dibagi dua yaitu tes
dan non tes. Berdasarkan bentuk atau jenisnya, tes
dibedakan menjadi tes uraian dan obyektif,
sedangkan nontes terdiri dari observasi,
wawancara (interview), angket (questionaire),
pemeriksaan document (documentary analysis),
dan sosiometri. Instrumen yang berbentuk test
bersifat performansi maksimum sedang instrumen
nontes bersifat performansi tipikal
Tes
Pada hakikatnya tes adalah suatu alat yang berisi
serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau soal-
soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk
mengukur suatu aspek perilaku tertentu
alat pengukur yang mempunyai standar yang
objektif sehingga dapat digunakan secara meluas
serta serta dapat betul-betul di gunakan untuk
mmengukur dan membandingkan keadaan psikis
atau tingkah laku(Anne Anastasia)
Pengukuran
Pengukuran menurut Arikunto dan Jabar (2004)
adalah kegiatan membanding suatu hal dengan
suatu ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi
kuantitatif.
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi,
atau kapasitas. Pengukuran adalah proses
pemberian angka-anagka atau label kepada unit
analisis untuk mempresentasikan atribut-atribut
konsep
Penilaian
penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang
sistematis dan berkesinambungan untuk
mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil
belajar peserta didik dalam rangka membuat
keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dari
pertimbangan tertentu
Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis
untuk menentukan atau membuat keputusan
sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran
telah dicapai oleh siswa (Purwanto, 2002).
Tes standar
Pengertian tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu tim
ahli, atau disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara
professional. Tes tersebut diketahui memenuhi syarat sebagai tes yang baik.
Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama, dapat diterapkan pada
beberapa obyek mencakup wilayah yang luas.
Secara garis besar kegunaan tes standar adalah:
a. Membandingkan prestasi belajar dengan pembawaan individual atau
kelompok.
b. Membandingkan tingkat prestasi siswa dalam keterampilan di berbagai
bidang studi untuk individual atau kelompok.
c. Membandingkan prestasi siswa berbagai sekolah atau kelas.
d. Mempelajari perkembangan siswa dalam suatu periode atau waktu
tertentu.
Tester dan testi
Tester adalah individu yang memiliki kewenangan
dalam melakukan testing dan sudah memiliki
sertifikat tes.
Testi adalah individu yang diberikan tes
Pengadministrasian tes psikologi
Cara Pengadministrasian :
1. Tahap persiapan
a. Menyiapkan buku tes untuk testi
b. Menyiapkan satu lembar kertas jawaban untuk testi
c. Menyiapkan soal yang cukup besar, sehingga dapat dilihat oleh
testi
2. Akomodasi
a. Testi duduk secara rileks dan tidak berdekatan satu sama lainnya
b. Selama tes berlangsung testi tidak boleh terganggu oleh tester
(pengetes)
3. Prosedur testing
a. Testi mengisi daftar hadir yang telah disediakan
b. Tester membagikan lembaran jawaban
c. Testi diminta untuk mengisi data atau identitas yang
tercantum dalam lembaran jawaban
d. Memberikan instruksi pada testi untuk tidak membuka
buku tes sebelum ada perintah dari tester
e. Membagikan buku tes pada testi
f. Tester menjelaskan cara pengisian lembar jawaban
kepada testi
B. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengadministrasian tes
1. Keseragaman
Hal- hal yang diperlukan dalam pengadministrasian tes ini, salah
satunya keseragaman, maksudnya apakah serasi atau seragam antara
tes yang dilaksanakan tersebut dengan keadaan diri atau kondisi testi
yang akan dites oleh tester. Petunjuk pelaksanaan atau penafsiaran
harus sama, dalam hal ini tester harus orang yang benar-benar ahli dan
pelatihannya harus benar.
.
2. Pengenalan tes yang digunakan
Maksudnya apakah sebelumnya melaksanakan tes seorang tester harus
memberi tahu kepada testi apa tes yang akan digunakan nantinya.
Apakah tes intelegensi atau tes bakat dan minat.
Pengenalan tes sangat diperlukan baik dari pihak tester maupun testi
agar keduanya sama-sama mengetahui penggunaan tes yang dilakukan.
Manfaat pengenalan tes bagi:
a. Tester adalah tester yang dapat mengetahui karakteristik masing-
masing tes yang harus dipergunakan sesuai dengan yang di inginkan.
b. Testi adalah testi dapat mengetahui untuk apa dia di tes dan apa
saja yang dituntut dalam tes
3. Pengaturan fisik
Apakah fisik testi sudah dipersiapkan untuk tes atau belum, sehingga dengan demikian testi mampu
melaksanakan tes yang baik.
4. Waktu
Agar dapat menentukan waktu dengan tepat dan berapa tenaga yang diperlukan, terlebih dahulu harus
mengetahui jumlah individu atau testi yang akan di tes dan tenaga yang dapat melaksanakan tes, atau jika
yang dilaksanakan tes individu maka waktu yang dibutuhkan antara 60-90 menit. Tester harus jeli dan
disiplin dengan waktu yang telah diterapkan.[2]
5. Pemberian petunjuk
Sebelum melaksanakan tes, tester harus memberi atau membacakan petunjuk
dari pelaksanaan tes tersebut sehingga testi mengetahuinya, yaitu:
a. Mengisi daftar hadir
b. Testi mengerjakan tes dalam waktu 50 menit
c. Tester mengumpulkan buku dan lembaran jawaban dan
menghitungnya
d. Testi di izinkan meninggalkan ruangan itu
e. Mengisi berita acara
6. Penciptaan raport
Membentuk hubungan baik antara tester dan testi, hendaknya situasinya
dibuat sesantai mungkin.
7.
Pemberian waktu
Tester harus memberikan jumlah waktu pada tester agar testi mampu mengerjakan soal tes sebaiknya sesuai
dengan waktu yang diberikan.
8.
Reaksi terhadap testi
Disaat pelaksanaan tes atau saat tes berlangsung apakah reaksi yang ada pada testi, apakah disaat
melaksanakan tes testi tenang atau gelisah.
9.
Penerkaan jawaban leh testi
Tester harus memperhatikan testi saat menjawab soal dari tes, bagaimana cara testi menerka atau menebak
jawaban dari tes yang tidak diketahui oleh testi.
1. Klasifikasi; mengelompokan seseorang sebagaimana seharusnya ditempatkan.(seperti mana si yang minatnya di basket
dan sains atau ips)
seleksi: tes digunakan oleh lembaga-lembaga seperti sekolah, perguruan tinggi dan yang lainya untuk menerima beberapa
individu
Skrining: mengacu pada penyelidikan untuk menentukan mana yang memerlukan atau berhak atas perlakuan khusus.
(anak yang dites tidak tau kafena ini berupa skriniing yang dilihat dari hasil jawaban dan instrumennua)
Diagnostik: menganalisa jenis kelemahan, sebab dan merumuskan bantuan yang akan diberikan.
Sertifikasi: pengesahan pada seseorang yang lulus ujian tau mendapatkan izin praktek.(misalnya ada beberapa testi untyk
tes dan hendak meminta iq berapa ke jenjang berikutnya. Jadi testi meminta dites kepada tester untuk diminta tes demgan
tujuan tertenu)
Penempatan: yaitu proses menapis dan menyortir untuk memberikan berbagai tingkat pelayanan kepada berbagai orang.
2. Meningkatkan pemahaman dan prediksi.(digunakan agar tester mampu prediksi
testi masul mana sehingga tidak meleset)
4. Panel dan penyelidikan ilmiah; Untuk menentukan sesuatu itu baik buruk, benar
salah dari penggunaan suatu tes.(mengembangkan alat tes bukan ranah konselor
melainkan bagian pengembangan tes atau instrumen. kita bisa asal sudah ahli
dibagian instrumen)
Manfaat penggunaan Instrumen tes :
1. Bagi Guru Pembimbing.
Hasil tes bagi guru pembimbing sangat diperlukan untuk mendapatkan
informasi tentang siswa yang pada akhirnya digunakan sebagai
landasan untuk memberikan bimbingan dan pelayanan yang setepat-
tepatnya kepada siswa.
Penggunaan hasil tes bagi guru pembimbing dalam tujuh jenis layanan.
Dengan tes , guru pembimbing dapat lebih mengetahui karakteristik
siswanya.
Dengan tes, guru pembimbing dapat menyesuaikan jenis layanan apa
yang akan diberikan kepada siswanya. (Dengan adanya instrumen
memudahkan gur bk dalam memberikan layanan sesuai)
2. Bagi Guru Mata Pelajaran.
Fungsi tes bagi guru mata pelajaran adalah membantu guru mata
pelajaran dalam merencanakan dan mengelola pengajaran. Guru perlu
mengetahui mana siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, mana
siswa yang lemah.
(hasil dari onstrumen testing rahasia namun tetap akan diberitahukan
akan kepada gur mata pajaran atau wali kelas tujuannya auntuk
mengetahui program baik apa Yang coxok untuk anak)
Guru mata pelajaran dapat merencanakan dan mengelola proses belajar
mengajar dengan tepat. Antara lain guru dapat menetapkan metode dan
cara belajar, mengelompokkan siswa, terutama siswa mana yang
memerlukan banyak bantuan.(doneritahukam hasil instrumen sangat
rahasia kecuali dari testi diperbolehlan oleh testi.
3. Bagi Wali Kelas.
Meningkatkan motivasi belajar siswa kelasnya.
Sebagai dasar untuk merancang dan membuat pertimbangan dalam
mengembangkan potensi bakat siswa. (Wali kelas leboh mudah
mengembangkan potensi anak2 di eklasnya biasanya disalurkan
saat lomba. Biasanya diklasifikasi mislanya mana dibidamg ini
mana dibidang itu. Sehimgga tudak sembarang unjuk)
Agar dapat mengetahui dan memahami keadaan siswanya.
Agar terjadi hubungan yang baik di dalam kelas.
Agar terjadi hubungan yang baik antara wali kelas dengan
muridnya.
4. Bagi Kepala Sekolah.
Memudahkan kepala sekolah untuk menyeleksi siswa
jika ada perlombaan.
Mempermudah penyeleksian untuk penerimaan
beasiswa.
Memperbarui program dan penyusunan program untuk
pengembangan program. (Kelala sekolah juga memiliki
lrogramyahunan yangmana kepsek harjs menyeleksi
siswa yang berpotensj untuk perlombaan biasa nya
karena untuk akreditasdN gengsi)
5. Bagi Siswa dan Orang Tua.
Bagi Siswa
Untuk memahami diri siswa, sampai di mana kemampuan yang ia
miliki.
Untuk memudahkan penempatan karir.
Membantu siswa untuk mengenal dirinya sendiri. Yaitu agar siswa
siswa mengerti apa kelebihan –kelebihannya dan apa kekurangannya.
1. Validitas
Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jika
data yang dihasilkan dari sebuah instrumen valid, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut
valid, karena dapat memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan
kenyataan/keadaan sesungguhnya. Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa
yang hendak diukur.
2. Reliabilitas
Reliabilitas sebagai alat ukut yang hasil pengukurannya digunakan untuk membuat berbagai
keputusan terpenting. Sebuah tes dikatakan reliabilitas apabila skor yang dihasilkan hasil pengukuran
kosisten, tidak berubah-ubah, dapat dipercaya karena tetap dan tidak berubah secara mencolok.
(Validitas baik di bawah 0.05 jika reliabilitas 0.06 keatas)
3. Daya Beda
Sifat tes yang berikutnya adalah daya pembeda atau diferensiasi tes atau tingkat diskriminatif tes. Daya
pembeda tes merupakan kemampuan sebuah tes untuk menunjukkan perbedaan-perbedaan sifat/faktor
tertentu yang terdapat pada siswa yang satu dengan yang lain.
(Bisa melihat misalnya faktor ini sia mempengaruhinya di sini berbeda denganb)
4. Tingkat Kesulitan Tes
Tingkat kesulitan tes perlu diperhatikan jika ingin menyusun sebuah tes yang berkualitas. Pertanyaan-
pertanyaan dirumuskan sesuai dengan taraf kemampuan siswa untuk menjawabnya. Guru harus pandai
mengira, agar tes yang dibuat tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sulit (sukar).
(misalnya kita nenbuat angjet namun masih banyak anak yang ertanya berarti angketnya tjdak
memneuhi syarat)
5. Objektivitas
Objektif berarti tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi. Lawan dari objektif adalah subjektif,
artinya terdapat unsur pribadi yang mempengaruhi. Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila
dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi.
(jangan memiliki penaian secara subjekgif saat melalukakn tes misalnya dengan subjektif ini hendak
6. Praktikabilitas
Tes yang praktis adalah tes yang :
1) Mudah dilaksanakan
2) Mudah pemeriksaannya
3) Dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas, sehingga dapat
diberikan/diawali oleh orang lain.
7. Ekonomis